Professional Documents
Culture Documents
Jurnalijnsferrymulyanto 137700631
Jurnalijnsferrymulyanto 137700631
discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/301593262
CITATIONS READS
0 3,473
1 author:
Ferry Mulyanto
Universitas Pasundan
4 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ferry Mulyanto on 27 April 2016.
Abstract – Payment by using electronic money which is integrated with all providers of both banks and
non-banks will make quite a lot of convenience to the public. Electronic money using this type of chip-
based or server-based still require the role of a third party to resolve the issue of compatibility between
electronic reading terminal (EDC) in order to exchange information related to process debit the customer's
account. The purpose of this study is to do a study on the use of technology cryptocurrency using bitcoin
technology to build integrated electronic money payment system. Qualitative research methods used in
the study, through the analysis of narrative and explanation based on sources gathered from various
media publications. With the construction of an integrated system between providers both banks and non-
banks, it may be possible for the community and the seller just enough to have one type of payment
instrument that can be used in all places. Cryptocurrency using bitcoin technology allows for the
construction of an integrated system which is able to exchange data in a peer-to-peer is limited among
providers.
Keywords: cryptocurrency, bitcoin, peer-to-peer, EDC, debit
Abstrak – Pembayaran dengan menggunakan uang elektronik yang terintegrasi dengan semua penyedia
baik bank maupun non-bank akan membuat banyak cukup kemudahan bagi masyarakat. Uang elektronik
yang menggunakan jenis chip based maupun server based masih memerlukan peran pihak ketiga untuk
mengatasi persoalan kompatibilitas antar terminal baca elektronik (EDC) agar dapat saling bertukar
informasi nasabah terkait proses debet rekening. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan kajian
mengenai pemanfaatan teknologi cryptocurrency dengan menggunakan teknologi bitcoin untuk
membangun sistem pembayaran uang elektronik terintegrasi. Metode penelitian kualitatif digunakan
dalam penelitian, melalui analisis naratif dan penjelasan berdasarkan sumber yang dikumpulkan dari
berbagai media publikasi. Dengan dibangunnya sebuah sistem terintegrasi antar penyedia baik bank
maupun non-bank, maka dapat dimungkinkan bagi masyarakat maupun pihak penjual hanya cukup
memiliki satu jenis alat pembayaran yang dapat di gunakan di semua tempat. Teknologi cryptocurrency
dengan menggunakan bitcoin memungkinkan untuk dibangunnya sebuah sistem terintegrasi yang
mampu saling bertukar data dalam satu jaringan peer-to-peer yang terbatas antar penyedia layanan.
Keyword: cryptocurrency, bitcoin, peer-to-peer, EDC, debet
yang akan dipakainya. Hingga saat ini jumlah sebagai mata uang independent dan tidak
uang elektronik yang beredar cukup banyak, ada memiliki badan regulasi. Yang kedua bitcoin
20 perusahaan penerbit uang elektronik dengan sebagai sebuah teknologi, sistem, maupun
produknya yang beragam. Bank indonesia sendiri sebuah protokol.
mengkategorikan 2 jenis produk uang elektronik Masyarakat perlu kebebasan dalam
yaitu chip based dan server based. Sedangkan melakukan transaksi finansial menyangkut
sistem pembayaran yang saat ini ada, belum pembayaran tanpa dihadapkan dengan kendala
memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum. sistem pembayaran dari masing-masing penerbit
Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Joey yang berbeda. Tentu saja harapannya
Conway yang berjudul Beginners Guide to masyarakat tidak perlu lagi dipusingkan dengan
Cryptocurrencies, pada kisaran tahun 1982 masalah kompatibilitas dari penerbit uang
(Conway, 2014), David Chaum dari University of elektronik yang berbeda. Dan disamping itu
California pertama kali mempublikasikan pemanfaatan teknologi bitcoin ini diharapkan
mengenai ide pembuatan sebuah metode dapat membantu menyelesaikan persoalan yang
pembayaran berbasiskan kriptografi dengan saat ini dihadapi oleh bank indonesia terkait
produknya bernama DigiCash yang dapat dengan pembuatan standar uang elektronik.
menjaga kerahasiaan data pemiliknya (Chaum, Dengan dibuatnya standar uang elektronik ini
1982). Cryptocurrency muncul sebagai jawaban adalah agar setiap penerbit dapat saling
atas kendala yang dihadapi sistem pembayaran terhubung satu sama lain dengan menggunakan
saat ini yang sangat bergantung kepada pihak standar yang sama dan tentu saja dengan
ketiga sebagai perusahaan penerbit produk memperhatikan aspek kemudahan, keamanan,
pembayaran yang dipercaya untuk melakukan dan kecepatan. Sehingga masyarakat tidak perlu
pengelolaan transaksi digital seperti visa, khawatir apabila akan melakukan transaksi
mastercard, paypal, dsb. Cryptocurrency adalah finansial terkait dengan perbedaan jenis uang
nama yang diberikan untuk sebuah sistem yang elektronik dengan perangkat EDC (electronic data
menggunakan kriptografi untuk melakukan proses capture) yang dimiliki oleh penjual.
pengiriman data secara aman dan untuk Masalah yang dihadapi adalah bagaimana
melakukan proses pertukaran token digital secara teknologi cryptocurrency dengan menggunakan
tersebar (Dourado & Brito, 2014). bitcoin dapat dimanfaatkan untuk sistem
Dengan digunakannya teknologi pembayaran di Indonesia. Sedangkan tujuan
cryptocurrency sebagai teknologi sistem penelitian adalah memaparkan manfaat dari
pembayaran ternyata masih memiliki beberapa penggunaan teknologi bitcoin sehingga dapat
kendala terkait dengan persoalan yang cukup digunakan menjadi sebuah sistem pembayaran
lama dihadapi dan belum terpecahkan selama yang terintegrasi. Penelitian ini akan bermanfaat
bertahun tahun dalam dunia computer science Membantu terlaksananya perpindahan uang
yaitu Double spending problem dan Byzantine secara efisien di masyarakat, sehingga turut
general problem (Dourado & Brito, 2014). meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
Sehingga teknologi ini sudah tidak pernah lagi rupiah, sehingga secara tidak langsung ikut
diperbincangkan. Hingga pada akhirnya pada meningkatkan tingkat kelancaran perekonomian
tahun 2008 ada seorang programmer yang indonesia, karena didukung oleh sistem
mengaku dirinya bernama Satoshi Nakamoto pembayaran yang baik dan Memberikan paparan
(nama samaran) membuat sebuah mata uang mengenai rancangan perubahan sistem
digital baru yang diberi nama bitcoin. Dengan pembayaran baru untuk masyarakat, sehingga
munculnya Bitcoin ini ternyata mampu menjawab membuka peluang penelitian baru di indonesia.
persoalan terkait dengan masalah diatas, bitcoin
muncul sebagai mata uang dan juga sebagai 2.1. Dasar Teori
sebuah protokol komunikasi pertukaran data 2.a.1 Uang
dengan menggunakan teknologi cryptography. Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan
Saat ini sudah cukup banyak penelitian yang sebagai alat tukar yang dapat diterima secara
mengkaji berbagai aspek terkait dengan umum, alat tukar itu sendiri dapat berupa apapun
perkembangan dari protokol bitcoin ini. Mulai dari selama dapat diterima secara umum atau
penyempurnaan protokol bitcoin maupun masyarakat dalam proses pertukaran barang dan
membuat protokol cryptocurrency sendiri dengan jasa (Paganelli, 2012). Sejarah mengenai
mengusung konsep dari bitcoin. Terminologi pergeseran cara pembayaran dalam hal transaksi
bitcoin sendiri masih banyak yang salah tukar menukar barang telah dikenal sejak jaman
mengartikan, bitcoin sendiri memiliki 2 pengertian dahulu. Awal kemunculan dimulai dari sistem
dan pandangan. Yang pertama bitcoin berfungsi barter dimana setiap orang melakukan transaksi
2 Uang Giral/Giro/Cek Fisik Dari daftar produk uang elektronik diatas jenis
APMK (Alat Pembayaran informasi saldo dapat dikategorikan menjadi 2
3 Fisik bagian yaitu informasi saldo disimpan pada server
Menggunakan Kartu)
Digita dan informasi saldo yang disimpan pada kartu
4 Uang elektronik chip. Tentunya dari masing-masing jenis kartu
l
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
3.2. Analisis Sistem Pembayaran Elektronik masing. Untuk jenis kartu yang berbasis server,
Sistem pembayaran elektronik memiliki banyak maka data cenderung lebih aman dikarenakan
sekali keragaman istilah seperti: digital currency, informasi saldo tersebut disimpan di server.
digital money, digital cash, virtual currency, virtual Sehingga bila perangkat tersebut hilang, maka
money, virtual cash, e-money, e-cash, dapat segera dilakukan pemblokiran akses.
cryptocurrency. Tidak adanya standarisasi istilah Namun sebaliknya, untuk jenis uang elektronik
mengakibatkan banyak kesalahanan dalam yang menggunakan media penyimpanan
mengartikan. Namun pada dasarnya dapat ditarik informasi menggunakan chip maka cenderung
kesimpulan mendasar yang berkaitan dengan tidak aman karena uang elektronik jenis ini seperti
pemahaman mengenai konsep dari uang layaknya uang fisik yang dimiliki masyarakat pada
elektronik, pertama uang elektronik yang memiliki umumnya jenis dari uang elektronik ini adalah
karakteristik sebagai akses terhadap rekening di uang offline, apabila hilang maka siapapun yang
bank maupun penyedia layanan pihak ketiga, menemukannya dapat menggunakannya dengan
layanan uang elektronik yang demikian dikenal bebas tanpa perlu mengetahui PIN maupun
sebagai access product. Dan uang elektronik password.
yang memiliki karakteristik sebagai store value, Perangkat pembayaran yang digunakan dalam
jenis dari uang elektronik store value seperti setiap transaksi finansial terdiri dari perangkat
layaknya uang kartal atau uang yang digunakan utama sebagai media simpan data dan perangkat
sehari hari oleh masyarakat. Informasi saldo pembaca sebagai media validasi. Pada tabel
tersimpan secara langsung didalam sebuah kartu dibawah, peneliti mengelompokkan dua jenis
chip, sehingga tidak diperlukan akses secara uang elektronik berdasarkan kategori
online ke penyedia layanan untuk melakukan penyimpanan nilai.
otentikasi data, otentikasi hanya di level terminal Tabel 3.3 Media Perangkat
pembaca saja.
Pembahasan pada penelitian akan lebih
difokuskan pada alat pembayaran elektronik No Media Akses Alat Baca Jenis
dalam hal ini yaitu uang elektronik seperti yang Kartu Server EDC/Mesin Access
telah disebutkan oleh Bank Indonesia, uang 1
Debit/Kredit/ATM Based ATM Product
elektronik jumlahnya sudah semakin banyak dan Uang Elektronik
Chip Terminal Store
beragam, tidak hanya bidang perbankan yang 2 (Flazz, Brizzi, E-
Based Reader Value
mengeluarkan produk uang elektroniknya, hingga Money)
pemain selular pun ikut mengeluarkan produk Dari hasil analisis tabel 3.3, dapat disimpulkan
uang elektroniknya. Seperti yang bisa dilihat pada untuk masing-masing kategori alat pembayaran
tabel dibawah, beragam produk uang elektronik terdapat dua kekurangan utama yaitu:
yang cukup banyak digunakan di indonesia. 1) Setiap media memerlukan sebuah alat baca
yang sama dengan penerbit uang elektronik.
Tabel 3.2 Produk Uang Elektronik 2) Perlu peran pihak ketiga untuk membantu
Jenis proses validasi bila menggunakan alat baca
No Nama Produk Penerbit yang berbeda.
Data
1 Flazz BCA Chip 3.3. Analisis Uang Elektronik
Peneliti akan membedakan dua sudut pandang
2 E-Money Mandiri Chip yang berbeda mengenai uang elektronik, agar
tidak terjadi kesalahan persepsi. Penulis akan
3 Brizzi BRI Chip
mengelompokkan menjadi dua bagian terkait server bank untuk melakukan authentication,
dengan uang elektronik. namun di sisi lain uang elektronik jenis ini
1) Uang elektronik akses produk (access sangat rentan terhadap tindak pencurian
product) karena tidak dilindungi dengan password dan
Jenis uang elektronik ini sudah lama pengamanan standar lainnya. Dalam
digunakan yaitu seperti kartu pembahasan selanjutnya pada penelitian ini,
ATM/Debit/Kredit, internet banking, sms peniliti akan menggunakan istilah uang
banking. Jenis uang elektronik ini elektronik dalam setiap penyebutan yang
mensyaratkan penggunanya untuk membuka mengacu pada jenis uang elektronik
rekening tabungan terlebih dahulu dan tersimpan.
menyimpan sejumlah dana di tabungan
tersebut. Atau menyimpan sejumlah uang
pada penyedia layanan uang elektronik non-
bank (penyedia layanan selular) untuk
dilakukan konversi menjadi sebuah nilai
elektronik dengan identifikasi nomor selular
calon penggunanya. Selain itu pihak penjual
pun perlu menyiapkan perangkat baca (EDC)
yang terhubung secara online, karena perlu
dilakukan verifikasi data nasabah pemegang
kartu tersebut. Setiap informasi transaksi,
tidak disimpan didalam kartu nasabah. Akses
informasi tersebut disimpan di database
penyedia dan nasabah diberikan akses untuk
mengetahui jumlah saldo yang dimiliki melalui
portal online penyedia.
3) Melakukan pencatatan untuk setiap transaksi Kompatibilitas Tidak semua Semua penyedia
yang sedang berlangsung maupun yang telah penyedia layanan layanan perbankan
bisa saling dapat saling
berlangsung mendukung sinkronisasi data
4) mencegah terjadinya perubahan catatan transaksi finansial nasabah
transaksi(ledger) yang dilakukan oleh pihak menggunakan konsep
yang tidak bertanggung jawab shared ledger
Kemudahan Cukup mudah dan Lebih cepat dari uang
Peran bank sangat penting sebagai pihak yang cepat untuk elektronik saat ini,
akan membantu melakukan validasi transaksi melakukan cukup memasukan
melalui proses mining. Setiap bank akan transaksi, karena public address tujuan
bertindak sebagai miner yang memiliki tugas alat pembayaran pengiriman dana.
cukup didekatkan
untuk menjaga validasi transaksi. Bitcoin akan dengan terminal
melakukan perlindungan data secara matematika akses pembayaran
yang akan dilakukan oleh miner yang terhubung
ke jaringan.
4. Kesimpulan
3.5. Analisis Data
Setiap informasi yang diperlukan untuk Sebagai sebuah sistem transaksi keuangan yang
melakukan transaksi pembayaran, memerlukan baru, cryptocurrency dengan menggunakan
sejumlah data yang dapat diakses secara bitcoin merupakan teknologi yang relatif baru dan
bersama oleh seluruh penyedia layanan yang perlu pengkajian lebih lanjut. Masih banyak aspek
tergabung dalam jaringan. Peneliti menggunakan didalam dunia perbankan yang perlu dipelajari,
istilah shared access data untuk menyebutkan sistem perbankan merupakan sistem yang rumit
sebuah catatan rinci mengenai transaksi yang dengan banyak sekali parameter pengendali
terjadi. Istilah ini diambil dari konsep dasar keuangan. Belum adanya standarisasi protokol
blockchain pada bitcoin yang berisi rekaman sistem pembayaran di Indonesia, membuat pihak
semua transaksi. Data ini nantinya akan ke tiga (bank dan non bank) membuat
tersimpan pada semua penyedia yang tergabung infrastruktur pembayaran masing-masing. Setelah
dalam jaringan untuk dilakukan proses validasi melakukan kajian beberapa uang elektronik di
transaksi. Indonesia maka didapat hasil perbandingan
antara teknologi uang elektronik yang
3.6. Analisis Perbandingan menggunakan konsep store value mapun access
Teknologi cryptocurrency menggunakan product dengan uang elektronik yang
bitcoin menawarkan alternatif teknologi yang menggunakan standar protokol bitcoin. Dari hasil
cukup canggih, sehingga apabila berhasil tersebut didapatkan beberapa kriteria penilaian.
diterapkan maka efisensi dapat tercapai. Berikut Apabila teknologi bitcoin ini diterapkan maka
tabel perbandingan antara sistem uang elektronik dapat dimungkinkan untuk menggabungkan
yang saat ini digunakan dengan konsep uang sumber daya komputasi (bank dan non bank)
elektronik menggunakan teknologi untuk menciptakan sebuah jaringan decentralized
cryptocurrency. peer-to-peer network sehingga penyedia memiliki
sebuah sistem shared access data. Dampaknya
Tabel 3.4 Analisis Hasil bagi masyarakat yaitu cukup dengan memiliki
Faktor Uang Elektronik Uang Elektronik satu macam uang elektronik baik yang berbentuk
Penilaian Saat ini Menggunakan fisik maupun digital sehingga dapat dikenali oleh
cryptocurrency beragam terminal baca dari setiap penyedia
Keamanan Rentan terjadi Cukup aman, karena layanan.
manipulasi data, menggunakan
tergantung teknologi kriptografi
masing-masing Pustaka
penyedia layanan [1] Brander, K. (2014). Cryptocurrency – the
Kecepatan Relatif terhadap Cenderung lebih lama new global financial crisis ? Bitcoin
penyedia layanan dibandingkan dengan
namun cenderung uang elektronik compared to the USD.
lebih cepat umumnya seluruh
perbankan yang [2] Chaum, D. (1982). Blind Signatures for
terdaftar pada Bank Untraceable Payments. Crypto.
Indonesa http://doi.org/10.1016/j.ins.2004.10.010
Biaya Biaya setiap Biaya cenderung
penyedia beragam lebih murah karena [3] Conway, J. (2014). Beginners Guide to
penyedia tidak perlu Cryptocurrencies, 1–10.
membangun
infrastuktur masing- [4] Dourado, E., & Brito, J. (2014).
masing
Cryptocurrency. The New Palgrave