Professional Documents
Culture Documents
Buku Pedoman Pelayanan Anakdfr PDF
Buku Pedoman Pelayanan Anakdfr PDF
39
Ind
p
PEDOMAN
PELAYANAN ANAK GIZI BURUK
Dalam upaya mengatasi masalah gizi buruk dan gizi kurang pada balita,
Kementerian kesehatan telah menetapkan kebijakan yang komprehensif,
meliputi pencegahan, promosi/edukasi dan penanggulangan balita gizi
buruk. Upaya pencegahan dilaksanakan melalui pemantauan pertumbuhan
di posyandu. Penanggulangan balita gizi kurang dilakukan dengan pemberian
makanan tambahan (PMT) sedangkan balita gizi buruk harus mendapatkan
perawatan susuai Tatalaksana Balita Gizi Buruk yang ada. Untuk meningkatkan
kualitas pelayanan gizi dalam penanganan anak gizi buruk dilakukan melalui
pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk bagi tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
Untuk menekan kematian bayi atau balita, dan menurunkan prevalensi gizi
kurang dan buruk pemerintah menetapkan target bahwa semua balita gizi
buruk dirawat. Penanganan dan pemulihan balita gizi buruk dapat dilakukan
secara rawat inap dan rawat jalan. Selama ini pemulihan balita gizi buruk
dilakukan dengan rawat inap di fasilitas kesehatan, tanpa pemisahan penderita
yang disertai komplikasi ataupun yang tidak disertai komplikasi. Kendala yang
dihadapi dalam pelaksanaannya antara lain cakupan balita yang ditemukan
dan dirujuk masih rendah, lamanya masa perawatan yang mengakibatkan
perawatan tidak tuntas karena umumnya pulang paksa. Untuk mengatasi
kendala tersebut, penderita gizi buruk tanpa komplikasi dapat dirawat di rumah
secara rawat jalan.
Semoga buku ini bermanfaat bagi tenaga kesehatan dan tenaga pengelola
gizi khususnya yang bekerja di Puskesmas, Rumah Sakit dan sarana pelayanan
kesehatan lainnya.
NO ISTILAH PENJELASAN
Bawah Garis Merah. BGM adalah berat badan
1 BGM balita hasil penimbangan yang dititikkan dalam
KMS dan berada di bawah garis merah.
Drop Out adalah Anak yang mengundurkan
2 DO
diri dari pelayanan rawat jalan.
Penimbunan cairan tubuh di bawah kulit yang
disebabkan oleh kekurangan asupan protein.
3 Edema Penimbunan cairan dapat terjadi pada kedua
punggung kaki (edema minimal) atau di
seluruh tubuh (edema +++).
Formula makanan cair yang terbuat dari
susu, gula, minyak dan mineral mix, yang
mengandung energi 100 kkal setiap 100
4 F 100
mililiternya. Formula ini dapat diberikan kepada
anak balita yang sangat kurus dan diberikan
secara bertahap.
Keadaan gizi anak yang ditandai dengan satu
atau lebih tanda berikut:
a. Sangat kurus
b. Edema, minimal pada kedua punggung
5 Gizi Buruk
kaki
c. BB/PB atau BB/TB < -3 SD
d. LiLA < 11,5 cm (untuk anak usia 6-59
bulan)
BAB 1 PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 2
C. Sasaran 3
D. Prinsip Dasar 3
BAB 6 PENUTUP 35
LAMPIRAN 37
1 PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi
buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai
upaya menangani setiap kasus yang ditemukan. Pada saat ini
seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi tatalaksana gizi
buruk menunjukkan bahwa kasus ini dapat ditangani dengan dua
pendekatan. Gizi buruk dengan komplikasi (anoreksia, pneumonia
berat, anemia berat, dehidrasi berat, demam tinggi dan penurunan
kesadaran) harus dirawat di rumah sakit, Puskesmas perawatan,
Pusat Pemulihan Gizi (PPG) atau Therapeutic Feeding Center (TFC),
sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara
rawat jalan.
Buku Pedoman ini terdiri dari dua bagian, yang pertama mengenai
penanganan Anak Gizi Buruk secara Rawat Jalan dan yang kedua
mengenai proses pembentukan Pusat Pemulihan Gizi, sebagai
pelengkap dari buku pedoman tatalaksana anak gizi buruk
yang sudah diterbitkan sebelumnya. Diharapkan pedoman ini
menjadi acuan bagi setiap tenaga kesehatan di seluruh pelayanan
kesehatan untuk memberikan pelayanan berkualitas kepada anak
gizi buruk. Selain itu, buku ini juga hendaknya dapat digunakan
untuk meningkatkan partisipasi masyarakat serta keluarga dalam
mencegah dan menangani masalah gizi kurang dan gizi buruk.
B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Tujuan Khusus :
D. PRINSIP DASAR
2. Ketepatan waktu.
Penemuan kasus gizi buruk secara dini sehingga bisa dilakukan
penanganan lebih awal dan bersifat komprehensif.
2
KRITERIA ANAK GIZI BURUK
DAN ALUR PEMERIKSAAN
6. Bila kondisi anak rawat inap sudah membaik dan tidak lagi
ditemukan tanda komplikasi medis, tanda klinis membaik
(edema kedua punggung tangan atau kaki), dan nafsu makan
membaik maka penanganan anak tersebut dilakukan melalui
rawat jalan.
7. Bila kondisi anak rawat inap sudah tidak lagi ditemukan tanda-
tanda komplikasi medis, tanda klinis baik dan status gizi kurang,
nafsu makan baik maka penanganan anak dengan pemberian
PMT pemulihan.
Anak dengan satu atau Anak dengan satu Anak dengan satu • BB/TB < -2 SD
lebih tanda berikut : atau lebih tanda atau lebih tanda s.d -3 SD)
berikut : berikut : • Bila LiLA antara
• Terlihat Sangat kurus 11,5-12,5 cm
• Edema pada seluruh • Terlihat Sangat • Terlihat kurus (untuk anak usia
tubuh kurus • BB/PB atau BB/ 6-59 bulan)
• BB/PB atau BB/TB • Edema minimal, TB <-3 SD • Tidak ada edema
< -3 SD pada kedua • LiLA <11,5 cm dan
• LiLA < 11,5 cm punggung (untuk anak • Nafsu makan
(untuk anak usia tangan/kaki usia 6-59 bulan baik
6-59 bulan) dan • BB/PB atau BB/TB dan • Tanpa
< -3 SD • Nafsu makan komplikasi
salah satu atau lebih • LiLA <11,5 cm baik medis
dari tanda-tanda (untuk anak usia • Tanpa
komplikasi medis 6-59 bulan dan komplikasi
berikut: • Nafsu makan baik medis
• Tanpa komplikasi
• Anoreksia medis
• Pneumonia berat
• Anemia berat
• Dehidrasi berat
• Demam sangat tinggi
• Penurunan kesadaran
3
PENANGANAN ANAK GIZI BURUK
RAWAT JALAN
A. LANGKAH PERSIAPAN
3. Pelatihan
Pelatihan tenaga kesehatan menggunakan modul yang ada
dengan materi meliputi:
• Pemantauan pertumbuhan anak seperti menimbang, mengisi
dan interpretasi KMS, mengukur LiLA, konseling dan mengisi
SIP),
• Pendampingan dalam melaksanakan PHBS, konseling
pemberian makanan, kepatuhan melaksanakan atau
mengonsumsi paket pemulihan gizi,
• Peranan kader posyandu dalam penanganan anak gizi buruk
secara rawat jalan.
a. Tenaga Kesehatan
Pelatihan dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota oleh
tim fasilitator. Tenaga kesehatan yang dilatih berasal dari
Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Poskesdes, dengan
melibatkan tenaga kesehatan sebagai berikut:
• Puskesmas: dokter, ahli gizi (TPG), perawat, tenaga
promosi kesehatan;
• Puskesmas Pembantu: perawat atau bidan;
• Poskesdes: bidan di desa.
B. LANGKAH PELAKSANAAN
a. Tenaga Pelaksana
Tenaga pelaksana adalah Tim Pelaksana yang terdiri dari
dokter, ahli gizi (TPG), perawat, tenaga promosi kesehatan
(promkes) dan bidan di desa. Dalam pelaksanaan rawat jalan
masyarakat yang dibantu oleh Kader Posyandu, anggota PKK
dan perangkat desa.
1. Pendaftaran
Pengisian data anak di kartu (buku) status atau di catatan
(rekam) medis
3. Pemeriksaan klinis
Dokter melakukan anamnesa untuk mencari riwayat
penyakit, pemeriksaan fisik dan mendiagnosa penyakit,
serta menentukan ada atau tidak penyakit penyerta,
tanda klinis atau komplikasi.
4. Pemberian konseling
• Menyampaikan informasi kepada ibu/pengasuh
tentang hasil penilaian pertumbuhan anak
• Mewawancarai ibu untuk mencari penyebab kurang
gizi
• Memberi nasihat sesuai penyebab kurang gizi
• Memberikan anjuran pemberian makan sesuai
umur dan kondisi anak dan cara menyiapkan makan
formula, melaksanakan anjuran makan dan memilih
atau mengganti makanan
a. Obat
• Bila pada saat kunjungan ke puskesmas anak
dalam keadaan sakit, maka oleh tenaga kesehatan
anak diperiksa dan diberikan obat
• Vitamin A dosis tinggi diberikan pada anak gizi
buruk dengan dosis sesuai umur pada saat
pertama kali ditemukan
6. Kunjungan rumah
Kunjungan rumah bertujuan untuk menggali
permasalahan yang dihadapi keluarga termasuk
kepatuhan mengonsumsi makanan untuk pemulihan gizi
dan memberikan nasehat sesuai dengan masalah yang
dihadapi.
Dalam melakukan kunjungan, tenaga kesehatan atau
kader membawa kartu status, cheklist kunjungan rumah,
formulir rujukan, makanan untuk pemulihan gizi dan
bahan penyuluhan.
Hasil kunjungan dicatat pada checklist kunjungan
dan kartu status. Bagi anak yang harus dirujuk, tenaga
kesehatan mengisi formulir rujukan.
d. Tempat Pelaksanaan
a. Prinsip
Makanan
Utama Makanan
Minggu Ke Formula 100
+ Selingan
Buah
I 5 kali 1 kali 1 kali
II 4 kali 2 kali 1 kali
III 4 kali 2 kali 1 kali
IV 3 kali 3 kali 2 kali
V 3 kali 3 kali 2 kali
Makanan
Utama Makanan
Minggu Ke Formula 100
+ Selingan
Buah
I 6 kali - -
II 5 kali 1 kali 1 kali
III 4 kali 2 kali 1 kali
IV 4 kali 2 kali 1 kali
V 3 kali 3 kali 2 kali
VI 3 kali 3 kali 2 kali
Catatan:
d. Cara penyimpanan
4
PENANGANAN ANAK GIZI BURUK
RAWAT INAP
A. PERSIAPAN
• Pembentukan PPG
PPG dapat dibentuk bila dalam satu wilayah kecamatan
memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. Global Acute Malnutrition (GAM) atau Prevalensi gizi kurang
akut > 15%
b. GAM/Prevalensi gizi kurang akut antara 10-14,9% dengan
faktor penyulit seperti adanya bencana baik alam maupun
non alam.
b. Waktu kerja
Waktu kerja terbagi dalam 3 shift yaitu:
• Shift I : PK. 08.00 s/d 14.00
• Shift II : PK. 14.00 s/d 20.00
• Shift III : PK. 20.00 s/d 08.00
Pembagian kerja disesuaikan dengan kondisi setempat
c. Peralatan
1) Peralatan medis dan obat-obatan
2) Pemeriksaan laboratorium sederhana (Pemeriksaan HB,
kadar gula darah dan mantoux tes)
3) Alat Antropometri (alat ukur BB, TB atau PB)
4) Media KIE (food model, leaflet, poster, buku pedoman
Tatalaksana Anak Gizi Buruk I dan II)
B. KEGIATAN PELAKSANAAN
1) Fase Stabilisasi
Diberikan makanan formula 75 (F-75) dengan asupan gizi
80-100 KKal/kgBB/hari dan protein 1-1,5 g/KgBB/hari. ASI
tetap diberikan pada anak yang masih mendapatkan ASI.
2) Fase Transisi
Pada fase transisi ada perubahan pemberian makanan
dari F-75 menjadi F-100. Diberikan makanan formula
100 (F-100) dengan asupan gizi 100-150 KKal/kgBB/
hari dan protein 2-3 g/kgBB/hari.
3) Fase Rehabilitasi
Diberikan makanan seperti pada fase transisi yaitu F-100,
dengan penambahan makanan untuk anak dengan BB
< 7 kg diberikan makanan bayi dan untuk anak dengan
BB > 7 kg diberikan makanan anak. Asupan gizi 150-220
KKal/kgBB/hari dan protein 4-6 g/kgBB/hari.
Kriteria sembuh:
Bila BB/TB atau BB/PB > -2 SD dan tidak ada gejala klinis
dan memenuhi kriteria pulang sebagai berikut:
a) Edema sudah berkurang atau hilang, anak sadar dan
aktif
b) BB/PB atau BB/TB > -3 SD
c) Komplikasi sudah teratasi
d) Ibu telah mendapat konseling gizi
e) Ada kenaikan BB sekitar 50 g/kgBB/minggu selama
2 minggu berturut-turut
f) Selera makan sudah baik, makanan yang diberikan
dapat dihabiskan.
d. Rujukan Kasus
1) Rujukan ke Rumah Sakit dilakukan bila terdapat tanda
kegawatan/kesakitan yang tidak dapat diatasi dan
memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter
spesialis anak.
2) Indikator Proses
• Terlaksananya proses skrining
• Kunjungan rumah
• Kelengkapan pencatatan pelaporan
• Tidak terlambat melakukan rujukan
• Semua anak gizi buruk tidak ada yang Drop Out
(DO).
• Semua anak rutin hadir pada setiap jadwal buka
Penanganan Anak Gizi Buruk Secara Rawat Jalan
3) Indikator Output
• Semua anak gizi buruk yang sesuai kriteria mengikuti
rawat jalan.
• Peningkatan status gizi anak yang mengikuti rawat
jalan
6 PENUTUP
Sumber :
Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk (Buku II)
Nama Posyandu :
Nama Desa :
LiLA Edema
No Nama Anak Nama Orangtua Punggung
Merah Kuning Hijau Kaki
Penanggung Jawab
Petugas Puskesmas
(...............................................)
Jenis Kelamin: L P
Desa/Kelurahan:
Umur (bulan):
Menolak dirawat
Rujukan dari Masyarakat LSM Posyandu Puskesmas Kambuh
di Puskesmas
Jumlah Anggota
Jarak dari Rumah:
Keluarga:
Distribusi Bantuan Makanan
Rumah Tangga
Jika ya, kapan
didata untuk
Ya Tidak terakhir menerima
mendapat
bantuan makanan?:
makanan:
LILA BB/PB-BB/TB
Kriteria Masuk: Edema Lainnya:
< 11,5 < -3 SD
Riwayat Penyakit
Diare: Ya Tidak Buang Air Besar (x/hari): 1-3 4-5 >5
Muntah: Ya Tidak Buang Air Kecil: Ya Tidak
Batuk: Ya Tidak Jika edema, sudah berapa lama?
Nafsu Makan: Ya Tidak Masih diberi ASI? Ya Tidak
Masalah Lain:
Pemeriksaan Fisik
Tarikan
Nafas (x/menit): <30 30-39 40-49 >50 Ya Tidak
Dinding Dada:
Telapak Tangan
Suhu (°C): Ya Tidak
Pucat:
Tidak
Perubahan Kulit: Skabies Lecet Luka Tangan dan Kaki: Normal Dingin
Ada
............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
............................
.
ANTROPOMETRI
BB (kg)*
PB/TB (cm)
Z-Score
LiLA
Edema**
(+/ ++/ +++)
* Anak tanpa edema, bila BB tidak naik sampai minggu ke-3 dilakukan kunjungan rumah.
Bila tidak naik sampai minggu ke-5 dirujuk.
** Penilaian kenaikan BB dilakukan setelah edema hilang.
RIWAYAT
Diare (hari)
Muntah (hari)
Demam (hari)
Batuk (hari)
PEMERIKSAAN FISIK
Suhu (°C)
Frekuensi
Nafas
(x/mnt)
Dehidrasi
(berat/sedan
g/ringan)
Anemia
(ya/tdk)
............................
..........
............................
..........
............................
..........
.............................
.........
.............................
.........
.............................
.........
Paket MPG
(kemasan)
Daya Terima
MPG
(baik/kurang
/ menolak)
KESIMPULAN
***
*** A = tidak hadir 3A = tidak hadir 3x berturut-turut R = rujuk ke Puskesmas (SC)/RS M = meninggal
P = pulih, perlu PMT(SF) TR = menolak dirujuk KR = kunjungan rumah DO = Drop Out
NAMA PETUGAS
Nomor Pendaftaran
Nama PPG Alamat
(Dusun/RT/RW)
Umur
Nama Anak
(tgl/bln/thn)
Nama
Orangtua
Jenis Makanan Jumlah Sisa Jumlah Makanan
Tanda Tangan
Tanggal Untuk Pemulihan Makanan Untuk Untuk Pemulihan Gizi
Penerima
Gizi Pemulihan Gizi yang diterima
CATATAN HARIAN
(DIISI OLEH KADER/KELUARGA)
Nama Anak :
Nama Orangtua :
Nama PPG :
Makanan Untuk Pemulihan Gizi Yang Dimakan
Hari ke Keluhan **
(kemasan) *
Minggu 1 2 3 4 5 6 7 Sisa 1 2 3 4 5 6 7
ke 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
* Diisi jumlah Makanan Untuk Pemulihan Gizi yang dimakan (1 kemasan, � kemasan,
� kemasan, � kemasan)
** Diisi dengan keterangan sebagai berikut:
D = Diare M = Muntah P = Panas B = Batuk
JENIS
Alat Antropometri
1. Timbangan berat badan (akurasi 0,1 kg)
2. Alat ukur panjang badan dan tinggi badan
3. Pita LiLA bayi
Pedoman, R/R dan Media KIE
1. Buku Pedoman Pelayanan Anak Gizi Buruk untuk petugas
2. Kartu status
3. Kartu penerima Makanan Untuk Pemulihan Gizi
4. Tabel Z-score BB/TB
5. Buku catatan
6. Contoh bahan makanan
7. Resep-resep Makanan Untuk Pemulihan Gizi
8. Poster pelayanan anak gizi buruk
9. Leaflet pelayanan anak gizi buruk
10. Booklet pelayanan anak gizi buruk
Peralatan lain (ATK, alat masak)
1. Kotak file untuk kartu status
2. Pulpen
3. Stapler
4. Clipboard
5. Gunting
6. Kalkulator
7. Jam kecil
8. Ember
9. Sabun cuci tangan
10. Mangkuk kecil
11. Teko kecil
12. Kain lap tangan/tissue
13. Teko air
14. Cangkir plastik
15. Sendok stainless steel
16. Sendok teh atau cangkir obat
17. Termometer
18. Gunting kuku
19. Tempat Sampah
20. Alat masak
21. Gelang identitas (optional)
22. Map plastik bening
23. Tas plastik untuk membawa Makanan Untuk Pemulihan Gizi
24. Food model
25. Media APE
Resomal F-100
Susu skim bubuk (g) - 85
Gula pasir (g) 10 50
Minyak sayur (g) - 60
Oralit (sachet) 1 -
Mineral mix (ml) 8 20
Tepung beras - -
Air 400 cc s/d 1 liter (1000 ml)
Campurkan gula dan minyak sayur, aduk sampai rata dan tambahkan
larutan mineral mix, kemudian masukkan susu skim sedikit demi
sedikit, aduk sampai kalis dan berbentuk gel. Encerkan dengan air
hangat sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai homogen dan
volume menjadi 1000 ml. Larutan ini bisa langsung diminum.
Bahan:
• Tepung beras : 15 gram
• Tepung maizena : 15 gram
• Daging ayam tanpa lemak : 50 gram
• Minyak kelapa : 1 sendok teh
• Minyak jagung/minyak sayur : 1 sendok teh
• Garam dan daun seledri secukupnya
• Tambahkan 1 tablet vitamin B kompleks dan vitamin C 25 mg
Cara membuat:
1. Daging ayam direbus sampai empuk lalu dipotong kecil-kecil.
2. Daging ayam dan kuah sebanyak 200 cc diblender bersama
minyak kelapa dan minyak jagung.
3. Campuran tersebut dibuat bubur bersama tepung beras dan
tepung maizena sampai masak.
4. Tambahkan garam dan daun seledri kemudian angkat dari api.
5. Untuk menambah warna, daun seledri bisa diblender bersama
ayam
Nilai Gizi:
• Energi : 277
• Protein : 10,2 gram
• Lemak : 14,5 gram
• KH : 25 gram
Bahan:
• Tepung beras : 45 gram (7 sendok makan rata)
• Daging ikan : 60 gram (130 gram ikan segar)
• Gula pasir : 20 gram (2 sendok makan rata)
• Minyak goreng : 20 gram (2 sendok makan)
• Pisang ambon : 100 gram (1 buah sedang)
• Garam beryodium dan air secukupnya.
Cara membuat:
1. Siapkan masing-masing bahan sesuai jumlahnya.
2. Ikan dibersihkan dan dilumuri jeruk nipis + kunyit atau
menggunakan daun kunyit, untuk menghilangkan bau amis.
Kemudian ikan direbus dengan satu gelas belimbing air hingga
matang, lalu ambil bagian daging putihnya dan hancurkan
(pisahkan dari duri/tulang ikan).
3. Pisang direbus/dikukus/dibakar agar getahnya hilang, lalu
ambil bagian putihnya (bagian tengahnya dibuang). Campurkan
tepung beras dan pisang. Kemudian aduk sambil ditekan
pakai punggung sendok makan sampai membentuk adonan.
Campurkan ikan dan kaldunya ke dalam adonan, lalu tambah
gula, minyak dan garam.
4. Lanjutkan pemasakan sambil diaduk-aduk di atas api kecil
hingga masak (5 menit).
Bahan:
• Fillet ikan : 50 gram
• Nasi : 50 gram
• Taoge : 10 gram
• Wortel : 10 gram
• Minyak sayur : 30 ml
Cara membuat:
1. Fillet ikan dicincang
2. Bumbu diulek, kemudian ditumis dengan minyak
3. Masukkan fillet ikan cincang ke dalam tumisan bumbu sampai
setengah matang
4. Masukkan cincangan wortel dan taoge
5. Masukkan nasi ke dalam tumisan, masak sampai matang
6. Taburkan bawang goreng
Nilai Gizi:
Energi : 409,2
Protein : 10,26 gram
Lemak : 31,75 gram
KH : 26,64 gram
Bahan:
• Kentang/beras : 250 gram (2 buah besar)
• Gula pasir : 10 gram ( 1 sendok makan rata)
• Susu : 20 gram ( 2 sendok makan penuh)
• Wortel : 50 gram (2� jari telunjuk)
• Minyak goreng : 10 gram (1 sendok makan)
• Garam beryodium dan air secukupnya
e. Bubur Campur
Bahan:
• Fillet ikan : 30 gram
• Tepung beras : 20 gram
• Bayam : 10 gram
• Wortel : 10 gram
• Minyak sayur : 30 gram
• Gula pasir : 5 gram
Bumbu:
• Kunyit : 1 ruas kelingking diparut
• Jahe : 1 ruas kelingking diparut
• Bawang merah : 1 buah
• Bawang putih : 1 siung
• Air : 100 cc
Cara membuat:
1. Fillet ikan dicincang
2. Bumbu diulek, kemudian ditumis dengan minyak
3. Masukkan fillet ikan cincang ke dalam tumisan bumbu sampai
setengah matang
4. Masukkan cincangan wortel dan bayam
5. Tepung beras dilarutkan dalam 100 cc air
6. Tepung beras yang telah dilarutkan masukkan ke dalam tumisan
ikan, dimasak dengan api kecil sampai matang.
Bahan:
• Tepung beras : 35 gram
• Kacang hijau : 40 gram
• Kuning telur : 30 gram
• Gula : 15 gram
• Minyak : 5 gram
• Garam : secukupnya
• Air : secukupnya
Cara membuat :
1. Kacang hijau direbus dengan 800 cc air hingga lunak lalu
dihancurkan (saring).
2. Campur semua bahan tambahkan air 50 cc aduk sampai rata
dan masak diatas api sedang hingga matang.
Nilai Gizi :
Energi : 463
Protein : 16,5 gram
Lemak : 17,4 gram
Jumlah pemberian
Jumlah pemberian Perkiraan
Jumlah yang lewat mulut (ml) Berak Cair
lewat NS, Jumlah yang
Jam diberikan (ml) (a — jumlah sisa di (jika ada, ya)
jika diperlukan (ml) dimuntahkan
(a) tempat (e)
(c) (ml) (d)
pemberian) (b)
08:00 75 0 75 Ya (sedang)
10:00 75 45 30
12:00 75 45 30
14:00 75 55 20
16:00 75 55 20
18.00 75 75 Ya (sedikit)
22.00 75 75 Ya (cair)
24.00 75 75
02.00 75 75
04.00 75 75
06.00 75 75
Total Volume selama 24 jam = jumlah pemberian lewat mulut (b) + jumlah pemberian lewat NS (c) —
total jumlah yang dimuntahkan (d) = 840 ml
a. Peralatan
1) Termometer aksila
2) Tensimeter air raksa dan manset anak
3) Stetoskop anak
4) Oksigen (tabung, manometer, cup) siap pakai
5) Pipa lambung (NGT)
6) Infuse set, abbocate, wing needle
7) Alat pemeriksaan gula darah yang berfungsi baik
8) Bahan habis pakai (kapas, alcohol, sarung tangan, disposable
syringe 1 ml & 3 ml
9) Peralatan untuk pembuatan formula yang higienis (stenlis,
keramik)
b. Obat-obatan
1) Cairan infuse: glukosa/dekstrosa 10%, Ringer Laktat, Ringer
Dekstrosa 5%
2) Mineral mix
3) Parasetamol sirup/tablet
4) Adrenalin
5) Amoxicilin
6) Ampicilin
7) Gentamisin injeksi
8) Kloramfenikol injeksi
9) Bensil penicillin injeksi
10) Metronidasol suspensi/tablet
11) Asam nalidiksat
12) Combipack anak/FDC
13) Asam nalidiksat
14) Albendazol
Jumlah
Kasus Baru Dirawat Dirawat yang Jumlah
No ditemukan Drop Out/ Tidak sembuh
inap jalan membaik meninggal
bulan ini (sembuh)
Dirawat inap Dirawat jalan
1 2 3 4 5 6 7 8