You are on page 1of 4

Laporan Modul IX,

ANALISIS PROKSIMAT
Muhammad Asnawi (09320150102)/ Kelompok 3
Laboratorium
Pengolahaan Bahan Galian
Selasa 15 Mei 2018
Program Studi Teknik Pertambangan Asisten : Ayu Lestari Budiani
Fakultas Teknologi Industri 09320140103

Abstrak – Praktikum Modul 9 – Tujuan dari percobaan Analisis Proksimat yang


dilakukan adalah mempelajari dapat mengetahui kadar abu , kadar terbang dan
ASH. Percobaan pada kali ini untuk menetukan kadar abu dan lain – lian
menggunakan analisis proksimat dan masi banyak lagi.

A. Tinjauan Pustaka perlakuan panas terhadap batubara,


. Batubara merupakan mineral cara ini disebut analisis proksimat.
bahan bakar yang terbentuk Dalam pengungkapan kualitas
sebagai suatu cebakan sedimenter batubara, analisis atau pengujian
yang berasal dari penimbunan dan terhadap kualitas batubara
pengendapan hancuran bahan didasarkan pada keadaan “As
berselulosa yang berasal dari Received (ar), Air Dried Base
tumbuh-tumbuhan. Bahan ini (adb), Dry Base (db), Dry Ash Free
terpadatkan dan terubah karena (daf), atau Dry Mineral Matter Free
adanya proses tekanan dan panas. (dmmf)”.
Bentuk awal dari hasil penimbunan ABU ( Ash )
dan pemadatan ini adalah berupa Abu atau bisa juga disebut
gambut yang setelah mengalami mineral matter,terjadinya di dalam
tekanan dan pemanasan akan batubara dapat sebagai inherent
berubah berturut-turut menjadi mineral matter atau extraneous
lignit, sub-bituminus, bituminus mineral matter.
atau antrasit tergantung dari Inherent mineral matter adalah
besarnya tekanan dan pemanasan berhubungan dengan tumbuhan
yang dialaminya. asal pembentukan batubara,
Pada dasarnya batubara mineral matter ini tidak dapat
memiliki tiga komponen yaitu dihilangkan atau dicuci dari
batubara murni, zat mineral dan batubara. Extraneous mineral
lengas total. Pada perlakuan panas matter berasal dari tanah penutup
yang diberikan kepada batubara atau lapisan-lapisan yang terdapat
maka akan terjadi penguraian diantara lapisan batubara, biasanya
terhadap batubara, cara ini biasa terdiri dari slate, shale, sand stone,
ditunjukkan pada saat memberi clay atau limestone. Mineral matter
ini dapat dikurangi pada saat 3. Hasil Pengolahan Analisis
pencucian batubara. Proksimat
Mineral matter atau abu dalam Sampel 1
batubara terutama terdiri dari Berat cawan kosong = 21,95 gr
senyawa Si, Al, Fe, dan sedikit Ti, Berat cawan + sampel setelah preparasi
Mn, Mg, Na, K dalam silikat, = 22,95 gr
oksida, sulfida,sulfat dan fosfat. Berat cawan setelah pemanasan
Sedangkan unsur seperti As, Cu, = 21,9 gr
Pb, Ni, Zn dan Uranium terdapat Berat sampel akhir = 21,95 gr – 21,9 gr
sangat sedikit sekali yang disebut = 0,05 gr
trace element. 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
%= 𝑥 100 %
B. Data Percobaan 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙

Tabel 1 Analisis Proksimat 0,05 𝑔𝑟


= 𝑥 100 %
Sampel Berat awal (gr) Berat akhir (gr) 1 𝑔𝑟

1 1 0,05 = 5
2 1 0,03
Sampel 2
Berat cawan kosong = 20,77 gr
C. Pengolahan data Percobaan
Berat cawan + sampel setelah preparasi
1. Langka Kerja
= 21,77 gr
Menimbang cawan porselen Berat cawan setelah pemanasan
= 20,8 gr
Memasukkan 1 gr sampel ke dalam cawan dan Berat sampel setelah pemanasan
menimbang
= 20,8 gr – 20,77 gr

masukkan ke open yang sudah di timbang = 0,03 gr


𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
(%) = 𝑥 100%
Menyisihkan cawan dari furnace, 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑎𝑤𝑎𝑙
mendinginkan dalam desikator 0,03 𝑔𝑟
= 𝑥 100 %
1 𝑔𝑟
kemudian menimbang cawan
=3
2. Rumus 𝑟𝑎𝑡𝑎 – 𝑟𝑎𝑡𝑎
𝐴 % 𝑎𝑏𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 1 + % 𝑎𝑏𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 2
(%) = 𝑥 100% =
𝐵 2

Dimana A = berat awal( gr ) 5% + 3%


=
2
B = berat akhir ( gr )
= 4%
D. Analisa Hasil Percobaan pada suhu 850˚C hal ini bertujuan
Dalam percobaan ini dapat untuk membakar habis seluruh
dianalisa bahwa kualitas batubara komponen yang terdapat pada
dapat ditentukan dengan dua batubara dan yang tersisa dari
analisis proksimat dan ultimat. proses pembakaran inilah kadar
Analisis proksimat ini terdiri dari abu dari batubara tersebut. Dan
penentuan kadar lengas, zat percobaan diperoleh kadar abu
terbang, dan abu. Sedangkan sebesar 4 %.
analisis utlimat terdiri dari
E. Kesimpulan
penentuan kadar karbonm
. Dari percobaan ini dapat
hidrogen, sulfur, nitrogen dan
disimpulkan bahwa :
oksigen. Pada percobaan ini
Abu merupakan senyawa
dilakukan penentuan kadar abu
anorganik sisia hasil pembakaran
yang merupakan salah satu bagian
batubara
dari analisis proksimat.
Abu merupakan senyawa Semakin tinggi kadar abu, maka

anorganik yang merupakan sisa kualitas batubara semakin rendah

pembakaran dari batubara. Kadar dan nilai kalor yang dihasilkan

abu yang tinggi akan meningkatkan akan semakin rendah.

residu hasil pembakaran. Kadar Kadar abu dari percobaan ini


abu yang tinggi maka akan sebesar :
menyebabkan berkurangnya umur Sampel 1 = 5%
peralatan dalam pembakaran Sampel 2 = 3%
batubara. Semakin tinggi kadar
F. Daftar Pustaka
abu, maka pengotoran pada alat
K.A. Ridwan.2013. Penuntun
semakin tinggi sehingga umur alat
Praktikum Analisis Batubara.
akan menjadi semakin pendek.
Palembang : POLSRI
Abu dapat ditentukan dengan
cara pemanasan. Pemanasan G. Lampiran
dilakukan dengan 2 tahap. Tahap Pertanyaan
pertama, pemanasan dilakukan 1. Jelaskan apa tujuan melakukan
dengan suhu 400˚C. pemanasan analisis proksimat dan ultimat ?
tahap pertama ini bertujuan untuk Jawab :
menghilangkan senyawa-senyawa Tujuan yaitu analisis proksimat
yang mudah menguap seperti untuk mengetahui kandungan
lengas dan volatile matter. Dan lengas total, abu, zat terbang, dan
tahap kedua dilakukan pemanasan fixed carbon. Sedangkan analisis
ultimat untuk mengetahui
kandungan zat pembentuk batubara 4. Tuliskan definisi abu dan zat
seperti carbon, hidrogen, sulfur, terbang ?
nitrogen, oksigen yang kedua Jawab :
analisis ini bertujuan untuk Abu adalah kandungan mineral
mengetahui kualitas batubara. anorgnaik yang tidak terbakar
2. Jelaskan apa pengaruh lengas, sempurna pada saat proses
abu dan zat terbang pada batubara pembakaran batubara
? Zat terbang adalah gas-gas yang
Jawab : terkandung dalam batubara yang
Semakin besar kandungan lengas, mudah menguap seperti He, Co,
abu dan zat terbang maka kualitas CH4 dll.
dan dari batubara tersebut semakin 5. Tuliskan jenis-jenis abu dalam
menurun. Ini dikarenakan batubara ?
kandungan fixed carbonnya Jawab :
menurun. Lengas ini juga Inherent mineral matter = Si, Al,
berpengaruh pada saat pembakaran Fe, dll
batubara, pengangkutan dan Extraneuos mineral matter = Slake,
penggerusan batubara. Abu pada sand stone, clay / lime stone
batubara menambah besar residu Foto – Foto Kegiatan
pembakaran pada batubara.
3. Tuliskan definis free dan
inherent moisture ?
Jawab :
Free moisture adalah lengas yang
dibebaskan pada sampel yang
dikeringkan dalam suhu kamar.
Inherent moisture adalah lengas
yang masih terkandung dalam
sampel yang telah dikeringkan
dalam suhu kamar. Lengas ini
terikat secara kimiawi dan fisika di
dalam batubara pada saat
pembentukan batubara.

You might also like