You are on page 1of 15

e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN 2406-8012

ANALISIS MUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM BUKU TEKS


KURIKULUM 2013 KELAS III SD SEMESTER 1
Yogi Kuncoro Adi
PGSD, FKIP Universitas Kuningan
yogi.kuncoro.adi@uniku.ac.id

Abstract

The aim of this study is to describe character education content of the third grade elementary
school curriculum 2013 textbook semester 1. The design of this study was content analysis by
qualitative approach. Subject of this study is textbook of curriculum 2013 semester 1 for the third
grade of elementary school students. Object of this study is character education content. The data
collected by reading and recording of unit analysis. The unit analysis were materials and
evaluation that integrated the values of character education in the textbooks. The instrument used
in this research was the analysis sheet based on the theories. The validity of the instrument and the
data used was semantic validity and expert judgment. The reliability of the data used the stability
and reproducibility. The techniques of analyzing data consisted of unitizing, sampling, recording,
reducing, inferring, and narrating. The results of this study show that most of the character
education value was spread into every theme, although some indicators were not found.
Distribution of each character value, by disregarding any indicators, evenly on all themes.
However, these findings prove that a particular character value investment is not focused as in the
relevant theory.

Keywords: Content Analysis, Character Education

PENDAHULUAN materi, maupun evaluasi pembelajaran.


Kurikulum 2013 saat ini sedang Kurikulum 2013 lebih menekankan pada
mengalami evaluasi dan revisi. Seperti pencapaian kompetensi sikap spiritual,
disebutkan Mendikbud (2014: 2) melalui sosial, keterampilan, dan pengetahuan
Permendikbud nomor 160 pasal 4 bahwa secara holistik. Hal tersebut mengingat
sekolah di luar pilot project dapat tujuan Kurikulum 2013 berkaitan dengan
melaksanakan KTSP paling lama sampai terciptanya warga negara yang berkarakter.
dengan tahun pelajaran 2019/2020. Hal ini Kompetensi sikap berkaitan dengan
mengartikan bahwa Kurikulum 2013 akan pendidikan karakter. Setyawan & Mustadi
dilaksanakan kembali setelah dievaluasi. (2015: 108) menyatakan bahwa pendidikan
Begitu pula buku teks baik yang sudah karakter sebaiknya dilakukan sejak dini.
diterima pihak sekolah maupun yang belum Perwujudannya melalui pendidikan yang
tetap akan digunakan nantinya. paling dasar yaitu SD. Pendidikan karakter
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum dianggap sebagai usaha untuk menanamkan
yang dikembangkan berbasis kompetensi. kebiasaan-kebiasaan baik sehingga siswa
Perbedaan Kurikulum 2013 dengan bersikap dan bertindak berdasarkan nilai-
kurikulum sebelumnya terlihat dari adanya nilai yang telah menjadi kepribadiannya.
penambahan kompetensi sikap spiritual dan Penanaman nilai karakter harus secara
sikap sosial, selain kompetensi wajib dimuat dalam buku teks yang
keterampilan dan pengetahuan. Keempat digunakan oleh guru dan siswa, salah
kompetensi dalam Kurikulum 2013 satunya.
dikembangkan baik dalam indikator,

Analisis Muatan Pendidikan Karakter.....(Yogi Kuncoro adi) 27


p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

Menurut Tarigan & Tarigan (2009: 13- jiwa kebhinekaan, kebersamaan, dan
14), buku teks adalah buku pelajaran dalam kegotongroyongan dalam kehidupan
bidang studi tertentu yang merupakan buku masyarakat Indonesia. Berdasarkan hal itu,
standar, disusun oleh para pakar dalam perlu adanya program pendidikan yang
bidang ilmu tersebut dan tujuan dapat mewadahi berkembangnya karakter
instruksional, yang dilengkapi dengan yang positif yang mengacu pada Pancasila
sarana pengajaran yang serasi dan mudah sebagai warga yang taat negara.
dipahami oleh para pemakainya di sekolah Cubukcu (2012: 1527) mendefinisikan
sehingga menunjang suatu program pendidikan karakter sebagai cara
pembelajaran. Selain itu, Cunningsworth bagaimana mengajarkan siswa untuk
dalam Rahimpour & Hashemi (2011: 62) memutuskan dengan baik dan bagaimana
juga berpendapat bahwa buku teks berperilaku yang sesuai. Lebih lanjut
merupakan sumber daya yang efektif untuk disebutkan bahwa, orang yang rendah hati,
belajar mandiri, menyajikan materi, ide dan jujur, baik, setia, sabar dan bertanggung
kegiatan, referensi bagi siswa, silabus yang jawab diklasifikasikan sebagai orang-orang
mencerminkan pembelajaran, dan dengan karakter yang baik oleh orang lain.
dukungan untuk guru baru. Kedua pendapat Pendapat ini dapat dimaknai bahwa
di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karakter yang baik dapat ditanamkan
buku teks memiliki peran yang sangat kepada tiap siswa melalui pendidikan
penting dalam proses pembelajaran, yang karakter. Hal tersebut sejalan dengan
mana pembelajaran menjadi efektif dan Lickona (2013: 82) yang menyatakan
efisien sehingga tujuan-pun tercapai. bahwa karakter yang baik terdiri dari
Buku teks dapat dianggap sebagai alat mengetahui hal yang baik, menginginkan
untuk menyampaikan pesan (materi hal yang baik, dan melakukan hal yang baik
pelajaran) yang utama dari penyampai (kebiasaan dalam cara berpikir, kebiasaan
pesan (guru) ke penerima pesan (siswa). dalam hati, dan kebiasaan dalam tindakan).
Oleh karena itu, buku teks harus disusun Berdasarkan pendapat tersebut, karakter
oleh ahlinya agar sesuai dengan kurikulum yang baik harus diajarkan melalui
yang berlaku. Dalam hal ini, buku teks pengetahuan moral terlebih dahulu, lalu
sangat mempengaruhi proses agar siswa diajarkan untuk merasakan suatu
tercapainya tujuan pembelajaran, yang moral, kemudian siswa akan melakukan
notabene pada Kurikulum 2013 berbasiskan tindakan mana yang dipilih setelah
karakter. dipikirkan dengan matang.
Perkembangan zaman selain Pendidikan karakter di Indonesia
memberikan dampak positif juga adanya menjadi program yang memiliki tujuan dan
dampak negatif, khususnya terhadap fungsi yang terarah. Kemdiknas (2011: 7)
perkembangan karakter suatu bangsa. Akan dalam Panduan Pelaksanaan Pendidikan
tetapi, justru yang paling berkembang Karakter menyebutkan bahwa pendidikan
adalah sisi negatif, yaitu degradasi moral karakter bertujuan mengembangkan nilai-
masyarakat. Menurut Zuchdi (2015: 1), nilai yang membentuk karakter bangsa
degradasi moral tersebut ditandai oleh yaitu Pancasila, meliputi: 1)
memudarnya sikap santun, ramah, serta mengembangkan potensi peserta didik agar

28 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 1, Juli 2017: 27 - 41


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN 2406-8012

menjadi manusia berhati baik, berpikiran merupakan kebiasaan atau tradisi yang sarat
baik, dan berprilaku baik; 2) membangun dengan nilai-nilai tertentu yang tumbuh dan
bangsa yang berkarakter Pancasila; 3) berkembang dalam berbagai aspek
mengembangkan potensi warganegara agar kehidupan. Kultur dapat dibentuk dan
memiliki sikap percaya diri, bangga pada dikembangkan oleh siapa pun dan dimana
bangsa dan negaranya serta mencintai umat pun (Zuchdi, 2015: 22). Pernyataan tersebut
manusia. Sedangkan fungsi dari pendidikan dapat disimpulkan bahwa, pengembangan
karakter adalah: 1) membangun kehidupan suatu nilai karakter harus berpondasikan
kebangsaan yang multikultural; 2) nilai karakter tertentu. Kesimpulan tersebut
membangun peradaban bangsa yang cerdas, dapat dicontohkan melalui misalnya ketika
berbudaya luhur, dan mampu berkontribusi guru hendak menanamkan nilai karakter
terhadap pengembangan kehidupan umat disiplin pada siswa, maka guru harus sudah
manusia; mengembangkan potensi dasar menanamkan nilai karakter tanggung jawab
agar berhati baik, berpikiran baik, dan terlebih dahulu, atau kedua nilai tersebut
berperilaku baik serta keteladanan baik; 3) berjalan beriringan. Pada akhirnya,
membangun sikap warganegara yang cinta pengembangan nilai karakter harus
damai, kreatif, mandiri, dan mampu hidup difokuskan terhadap nilai-nilai yang
berdampingan dengan bangsa lain dalam berkaitan, bukanlah menyebarkan ke-18
suatu harmoni. nilai secara merata sehingga tidak terfokus.
Penelitian ini dilakukan dengan
meneliti buku teks terbitan Kemdikbud, METODE PENELITIAN
maka digunakan teori Pendidikan Karakter Jenis penelitian ini adalah content
yang relevan dengannya. Kemdikbud telah analysis yang menggunakan pendekatan
mencanangkan 18 nilai yang bersumber kualitatif. Peneliti dilakukan di kampus II
dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan Universitas Kuningan sebagai lokasi untuk
pendidikan nasional. Nilai-nilai tersebut meneliti meskipun penelitian ini tidak
adalah religius, jujur, toleransi, disiplin, terbatas oleh tempat. Waktu penelitian ini
kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, dilaksanakan bulan Juni-Agustus 2016.
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta Subjek dan Objek Penelitian ini adalah
tanah air, menghargai prestasi, buku teks kelas III SD semester 1
bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar merupakan subjek dalam penelitian ini.
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, Muatan nilai-nilai pendidikan karakter
dan tanggung jawab (Kemdiknas, 2011: 8). adalah objek dalam penelitian ini.
Kurikulum 2013 digadang-gadang sebagai Pengumpulan data dilakukan dengan
kurikulum yang mengintegrasikan pembacaan dan pencatatan terhadap unit
pendidikan karakter di dalamnya. Selain itu, analisis. Unit analisis berupa materi dan
pendidikan karakter sangat penting untuk evaluasi yang mengintegrasi nilai-nilai
diterapkan kepada siswa sejak usia dini. pendidikan karakter dalam buku teks.
Untuk merealisasikan karakter mulia Instrumen yang digunakan adalah lembar
sangat perlu dibangun budaya atau kultur analisis isi yang disusun berdasarkan
yang dapat mempercepat terwujudnya landasan teori.
karakter yang diharapkan. Kultur

Analisis Muatan Pendidikan Karakter.....(Yogi Kuncoro adi) 29


p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

Validitas instrumen dan data yang dan perilaku patuh dalam melaksanakan
digunakan adalah semantic validity dan ajaran agama ditemukan dalam empat tema
expert judgement. Reliabilitas yang yang dianalisis. Indikator toleran terhadap
digunakan adalah stability dan pelaksanaan ibadah agama lain ditemukan 1
reproducibility. Teknik analisis data yang kali muatan di tema 3 saja. Pada evaluasi
digunakan sesuai dengan Krippendorf pembelajaran, indikator menandakan sikap
(2004: 83) terdiri dari unitizing, sampling, dan perilaku patuh dalam melaksanakan
recording, reducing, inferring, dan ajaran agama ditemukan 1 muatan di tema
narrating. 1, 6 muatan di tema 3. Indikator toleran
terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
HASIL DAN PEMBAHASAN ditemukan 2 muatan di tema 1, 1 muatan di
Hasil Penelitian tema 3.
Nilai religius pada materi
pembelajaran, indikator menandakan sikap

Tabel 1. Jumlah Temuan Muatan Pendidikan Karakter Religius-Rasa Ingin Tahu

Materi Evaluasi
Aspek Indikator Aspek
1 2 3 4 1 2 3 4
Sikap dan perilaku patuh melaksanakan ajaran agama 1 1 7 13 1 0 6 0
Religius Toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain 0 0 1 0 2 0 1 0
Hidup rukun dengan pemeluk agama lain 0 0 0 0 0 0 0 0
Perilaku yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan 0 0 0 2 0 1 3 3
Jujur Perilaku yang selalu dapat dipercaya dalam tindakan 0 0 0 0 0 0 0 0
Perilaku yang selalu dapat dipercaya dalam pekerjaan 0 0 0 0 0 0 1 0
Sikap dan tindakan menghargai perbedaan agama lain 2 1 2 3 0 0 1 1
Sikap dan tindakan menghargai tindakan orang lain 2 1 0 2 1 1 1 0
Toleransi
Sikap dan tindakan menghargai perbedaan suku dan
0 1 0 6 0 0 0 1
etnis lain
Perilaku tertib pada berbagai ketentuan dan peraturan 4 4 0 11 3 3 1 4
Disiplin
Perilaku patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan 6 10 0 2 11 16 0 4
Berupaya mengatasi hambatan belajar dan tugas 1 0 0 0 2 2 0 3
Kerja Keras
Menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya 0 2 1 0 7 5 4 3
Berpikir untuk menghasilkan ide 0 2 1 4 2 0 0 2
Kreatif
Menghasilkan cara atau hasil baru 5 6 2 5 7 6 5 0
Sikap tidak mudah tergantung pada orang lain 1 3 0 0 1 3 0 3
Mandiri
Perilaku tidak mudah tergantung pada orang lain 0 1 0 0 6 2 0 1
Cara berpikir yang menilai sama hak dan kewajiban
1 2 0 1 1 1 0 0
dirinya dan orang lain
Cara bersikap yang menilai sama hak dan kewajiban
Demokratis 1 1 0 0 2 0 0 0
dirinya dan orang lain
Cara bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban
0 1 0 0 0 0 0 0
dirinya dan orang lain
Sikap selalu berupaya untuk mengetahui lebih
13 10 3 7 1 5 0 40
Rasa Ingin mendalam dan meluas dari materi yang diamatinya
Tahu Tindakan selalu berupaya untuk mengetahui lebih
8 9 1 1 16 28 1 0
mendalam dan meluas dari materi yang dilakukannya

Nilai jujur pada materi pembelajaran, muatan di tema 4 saja. Pada evaluasi
indikator perilaku berupaya menjadikan pembelajaran, indikator perilaku berupaya
dirinya sebagai orang yang selalu dapat menjadikan dirinya sebagai orang yang
dipercaya dalam perkataan ditemukan 2 selalu dapat dipercaya dalam perkataan

30 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 1, Juli 2017: 27 - 41


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN 2406-8012

ditemukan 1 muatan di tema 2, 3 muatan di Nilai kerja keras pada materi


tema 3 dan 4. Indikator perilaku berupaya pembelajaran, indikator perilaku berupaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang mengatasi berbagai hambatan belajar dan
selalu dapat dipercaya dalam pekerjaan tugas ditemukan 1 muatan di tema 1 saja.
ditemukan 1 muatan di tema 3 saja. Indikator menyelesaikan tugas dengan
Nilai toleransi pada materi sebaik-baiknya ditemukan 1 muatan di tema
pembelajaran, indikator sikap dan tindakan 3 dan 2 muatan di tema 2. Pada evaluasi
yang menghargai perbedaan agama orang pembelajaran, indikator perilaku berupaya
lain ditemukan 2 muatan pada tema 1 dan 3, mengatasi berbagai hambatan belajar dan
sedangkan 1 muatan ditemukan di tema 2 tugas ditemukan 2 muatan di tema 1 dan 2,
serta 3 muatan di tema 4. Indikator sikap 3 muatan di tema 4. Indikator
dan tindakan yang menghargai tindakan menyelesaikan tugas dengan sebaik-
orang lain ditemukan 2 muatan di tema 1 baiknya ditemukan 7 muatan di tema 1, 5
dan 4, sedangkan di tema 2 ditemukan 1 muatan di tema 2, 4 muatan di tema 3, dan
muatan. Sedangkan indikator sikap dan 3 muatan di tema 4.
tindakan yang menghargai perbedaan suku Nilai kreatif pada materi pembelajaran,
dan etnis orang lain ditemukan 1 muatan di indikator berpikir untuk menghasilkan ide
tema 2 dan 6 muatan di tema 4. Pada ditemukan di tema 2 terdapat 2 muatan, di
evaluasi pembelajaran, indikator sikap dan tema 3 terdapat 1 muatan dan di tema 4
tindakan yang menghargai perbedaan terdapat 4 muatan. Indikator menghasilkan
agama orang lain ditemukan 1 muatan di cara atau hasil baru ditemukan 5 muatan di
tema 3 dan 4. Indikator sikap dan tindakan tema 1 dan 4, sedangkan di tema 2 terdapat
yang menghargai tindakan orang lain 6 muatan serta ditemukan 2 muatan di tema
ditemukan 1 muatan di tema 1, 2, dan 3. 3. Pada evaluasi pembelajaran, indikator
Sedangkan indikator sikap dan tindakan berpikir untuk menghasilkan ide ditemukan
yang menghargai perbedaan suku dan etnis 2 muatan di tema 1 dan 4. Indikator
orang lain ditemukan 1 muatan di tema 4. menghasilkan cara atau hasil baru
Nilai disiplin pada materi ditemukan 7 muatan di tema 1, 6 muatan di
pembelajaran, indikator perilaku tertib pada tema 2, 5 muatan di tema 3.
berbagai ketentuan dan peraturan Nilai mandiri pada materi
ditemukan 4 muatan di tema 1 dan 2, juga pembelajaran, indikator sikap tidak mudah
ditemukan 11 muatan di tema 4. Sedangkan tergantung pada orang lain dalam
indikator perilaku patuh ditemukan 6 menyelesaikan tugas-tugas ditemukan 1
muatan di tema 1, 10 muatan di tema 2 dan muatan di tema 1, juga terdapat 3 muatan di
ditemukan pula 2 muatan di tema 4. Pada tema 2. Sedangkan indikator perilaku
evaluasi pembelajaran, indikator perilaku ditemukan 1 muatan di tema 2 saja. Pada
tertib pada berbagai ketentuan dan evaluasi pembelajaran, indikator sikap tidak
peraturan ditemukan 3 muatan di tema 1 mudah tergantung pada orang lain dalam
dan 2, 1 muatan di tema 3, dan 4 muatan di menyelesaikan tugas-tugas ditemukan 1
tema 4. Sedangkan indikator patuh muatan pada tema 1, dan 3 muatan pada
ditemukan 11 muatan di tema 1, 16 muatan tema 2, 3, dan 4. Sedangkan indikator
di tema 2, 4 muatan di tema 4.

Analisis Muatan Pendidikan Karakter.....(Yogi Kuncoro adi) 31


p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

perilaku ditemukan 6 muatan di tema 1, 2 hanya ditemukan 1 muatan di tema 1 saja.


muatan di tema 2, 1 muatan di tema 4. Pada evaluasi pembelajaran, indikator cara
Nilai demokratis pada materi berpikir ditemukan 1 muatan di tema 4 saja.
pembelajaran, indikator cara berpikir yang Indikator cara bertindak yang menempatkan
menilai sama hak dan kewajiban dirinya kepentingan bangsa dan negara di atas
dan orang lain ditemukan 1 muatan di tema kepentingan diri dan kelompoknya
1 dan 4, sedangkan di tema 2 terdapat 2 ditemukan 1 muatan di tema 1 saja.
muatan. Indikator cara bersikap ditemukan Nilai cinta tanah air pada materi
1 muatan di tema 1 dan 2 saja. Sedangkan pembelajaran, indikator cara berpikir yang
indikator cara bertindak hanya ditemukan 1 menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
muatan di tema 2 saja Pada evaluasi penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
pembelajaran, indikator cara berpikir yang lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi,
menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan politik bangsa terdapat 1 muatan di
dan orang lain ditemukan 1 muatan di tema tema 1, 2 muatan di tema 2, dan ditemukan
1 dan 2 saja. Indikator cara bersikap 3 muatan di tema 4. Indikator cara bersikap
ditemukan 2 muatan di tema 1 saja. ditemukan 4 muatan di tema 1, ditemukan 3
Nilai rasa ingin tahu pada materi muatan di tema 4. Sedangkan indikator cara
pembelajaran, indikator menandakan sikap berbuat ditemukan masing-masing 1
yang selalu berupaya untuk mengetahui muatan di tema 1, 2, dan 3. Pada evaluasi
lebih mendalam dan meluas dari materi pembelajaran, indikator cara berpikir
yang diamatinya ditemukan 13 muatan di ditemukan 1 muatan di tema 1 saja.
tema 1, 10 muatan di tema 2, 3 muatan di Indikator cara bersikap yang menunjukkan
tema 3, dan ditemukan 7 muatan di tema 4. kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan
Indikator tindakan ditemukan 8 muatan di yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan
tema 1, 9 muatan di tema 2, sedangkan di fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
tema 3 dan 4 masing-masing ditemukan 1 bangsa ditemukan 2 muatan di tema 3, 1
muatan karakter. Pada evaluasi muatan di tema 4.
pembelajaran, indikator sikap ditemukan 1
muatan di tema 1, 5 muatan di tema 2, dan
40 muatan di tema 4. Indikator menandakan
tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas
dari materi yang dilakukannya ditemukan
16 muatan di tema 1, 28 muatan di tema 2,
1 muatan di tema 3.
Nilai semangat kebangsaan pada materi
pembelajaran, indikator cara berpikir yang
menempatkan kepentingan bangsa dan
negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya ditemukan 1 muatan karakter
di tema 1 saja. Indikator cara berwawasan

32 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 1, Juli 2017: 27 - 41


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN 2406-8012

Tabel 2. Jumlah Temuan Muatan Pendidikan Karakter


Semangat Kebangsaan-Tanggung Jawab

Materi Evaluasi
Aspek Indikator Aspek
1 2 3 4 1 2 3 4
Cara berpikir yang menempatkan kepentingan bangsa
1 0 0 0 0 0 0 1
dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya
Semangat Cara bertindak yang menempatkan kepentingan bangsa
0 0 0 0 1 0 0 0
Kebangsaan dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya
Cara berwawasan menempatkan kepentingan bangsa
1 0 0 0 0 0 0 0
dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Cara berpikir yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
1 2 0 3 1 0 0 0
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa
Cara bersikap yang menunjukkan kesetiaan,
Cinta Tanah kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
4 0 0 3 0 0 2 1
Air bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa
Cara berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian,
dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
1 1 1 0 0 0 0 0
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik
bangsa
Sikap dan tindakan menghasilkan ide/karya yang
0 0 0 0 0 0 0 0
Menghargai berguna bagi masyarakat
Prestasi Sikap dan tindakan mengakui keberhasilan orang lain 1 0 0 0 0 0 0 0
Menghormati keberhasilan orang lain 1 0 0 0 0 0 0 0
Senang berbicara dengan orang lain 9 9 1 8 5 0 3 6
Bersahabat/
Senang bergaul dengan orang lain 4 5 1 4 0 2 0 2
Komunikatif
Senang bekerja sama dengan orang lain 10 11 0 19 6 3 1 7
Sikap yang menyebabkan orang lain merasa senang dan
0 0 0 5 0 0 0 0
aman atas kehadiran dirinya
Perkataan yang menyebabkan orang lain merasa senang
Cinta Damai 0 1 0 0 0 0 0 0
dan aman atas kehadiran dirinya
Tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang
0 1 0 0 0 0 0 0
dan aman atas kehadiran dirinya
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
1 11 4 13 0 0 0 0
Gemar berbagai bacaan
Membaca Kesadaran menyediakan waktu untuk membaca
0 6 0 2 0 0 0 0
berbagai bacaan
Peduli Berupaya mencegah kerusakan lingkungan alam 8 0 1 8 6 0 0 4
Lingkungan Upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam 0 1 5 0 1 0 4 0
Sikap selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
3 6 0 15 2 0 2 6
dan masyarakat yang membutuhkan
Peduli Sosial
Tindakan selalu ingin memberi bantuan pada orang lain
4 10 1 5 1 0 0 3
dan masyarakat yang membutuhkan
Tugas dan kewajiban terhadap diri sendiri 1 3 0 3 0 0 0 5
Tugas dan kewajiban terhadap masyarakat 1 2 1 6 0 3 0 3
Tanggung Tugas dan kewajiban terhadap lingkungan (alam, sosial
8 2 1 7 4 0 1 3
Jawab dan budaya)
Tugas dan kewajiban terhadap negara 0 1 0 1 2 0 0 0
Tugas dan kewajiban terhadap Tuhan Yang Maha Esa 4 1 0 0 1 0 0 0
lain juga ditemukan 1 muatan karakter di
Nilai menghargai prestasi pada materi tema 1 saja. Sedangkan pada evaluasi
pembelajaran, indikator sikap dan tindakan pembelajaran, ketiga indikator muatan nilai
yang mendorong dirinya untuk mengakui menghargai prestasi tidak ditemukan di
keberhasilan orang lain ditemukan 1 tema manapun.
muatan karakter di tema 1 saja. Sedangkan Nilai bersahabat/komunikatif pada
indikator menghormati keberhasilan orang materi pembelajaran, indikator tindakan

Analisis Muatan Pendidikan Karakter.....(Yogi Kuncoro adi) 33


p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

yang memperlihatkan rasa senang berbicara indikator ketiga indikator muatan nilai
dengan orang lain ditemukan 9 muatan di gemar membaca tidak ditemukan di tema
tema 1 dan 2, sedangkan di tema 3 terdapat manapun.
1 muatan serta di tema 4 terdapat 8 muatan. Nilai peduli lingkungan pada materi
Indikator senang bergaul ditemukan 4 pembelajaran, indikator sikap dan tindakan
muatan di tema 1 dan 4, sedangkan di tema yang selalu berupaya mencegah kerusakan
2 ditemukan 5 muatan, dan ditemukan 1 pada lingkungan alam di sekitarnya
muatan di tema 3. Sedangkan indikator ditemukan 8 muatan di tema 1 dan 4, di
senang bekerja sama terdapat 10 muatan di tema 3 terdapat 1 muatan. Indikator upaya-
tema 1, 11 muatan di tema 2 serta 19 upaya untuk memperbaiki kerusakan alam
muatan di tema 4. Pada evaluasi ditemukan 1 muatan di tema 2, 5 muatan di
pembelajaran, indikator senang berbicara tema 3. Pada evaluasi pembelajaran,
dengan orang lain ditemukan 5 muatan di indikator sikap dan tindakan mencegah
tema 1, 3 muatan di tema 3, 6 muatan di kerusakan pada lingkungan alam ditemukan
tema 4. Indikator tindakan yang 6 muatan di tema 1, 4 muatan di tema 4.
memperlihatkan rasa senang bergaul Indikator upaya-upaya untuk memperbaiki
dengan orang lain ditemukan 2 muatan di kerusakan alam ditemukan 1 muatan di
tema 2 dan 4. Sedangkan indikator senang tema 1, 4 muatan di tema 3.
bekerja sama ditemukan 6 muatan di tema Nilai peduli sosial pada materi
1, 3 muatan di tema 2, 1 muatan di tema 3, pembelajaran, indikator sikap selalu ingin
dan 7 muatan di tema 4. memberi bantuan pada orang lain dan
Nilai cinta damai pada materi masyarakat yang membutuhkan terdapat 3
pembelajaran, indikator sikap yang muatan di tema 1, 6 muatan di tema 2 dan
menyebabkan orang lain merasa senang dan 15 muatan di tema 4. Indikator tindakan
aman atas kehadiran dirinya hanya ditemukan 4 muatan di tema 1, 10 muatan
ditemukan di tema 4 sebanyak 5 muatan. di tema 2, 1 muatan di tema 3 serta 5
Indikator perkataan ditemukan 1 muatan di muatan di tema 4. Pada evaluasi
tema 2 saja. Sedangkan indikator tindakan pembelajaran, indikator sikap ditemukan 2
juga ditemukan 1 muatan di tema 2 saja. muatan di tema 1 dan 3, 6 muatan di tema
Sedangkan pada evaluasi pembelajaran, 4. Indikator tindakan selalu ingin memberi
ketiga indikator muatan nilai cinta damai bantuan pada orang lain dan masyarakat
tidak ditemukan di tema manapun. yang membutuhkan ditemukan 1 muatan di
Nilai gemar membaca pada materi tema 1, 3 muatan di tema 4.
pembelajaran, indikator kebiasaan Nilai tanggung jawab pada materi
menyediakan waktu untuk membaca pembelajaran, indikator tugas dan
berbagai bacaan yang memberikan kewajiban terhadap diri sendiri ditemukan 1
kebajikan bagi dirinya ditemukan 1 muatan muatan di tema 1, 3 muatan di tema 2 dan
di tema 1, 11 muatan di tema 2, 4 muatan 4. Indikator tugas dan kewajiban terhadap
ditema 3 serta terdapat 13 muatan di tema masyarakat ditemukan 1 muatan di tema 1
4. Indikator kesadaran di tema 2 ditemukan dan 3, juga terdapat 2 muatan di tema 2
6 muatan, dan 2 muatan di tema 4. serta ditemukan 6 muatan di tema 4. Pada
Sedangkan pada evaluasi pembelajaran, indikator tugas dan kewajiban terhadap

34 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 1, Juli 2017: 27 - 41


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN 2406-8012

lingkungan (alam, sosial dan budaya) ibadah temannya yang menandakan


ditemukan 8 muatan di tema 1, 2 muatan di toleransi dalam karakter religius.
tema 2, 1 muatan di tema 3 serta ditemukan Kemdiknas (2010: 9-10) menyebutkan
7 muatan di tema 4. Indikator tugas dan bahwa karakter religius itu selain
kewajiban terhadap negara ditemukan 1 menandakan sikap dan perilaku yang patuh
muatan di tema 2 dan 4. Sedangkan dalam melaksanakan ajaran agama yang
indikator tugas dan kewajiban terhadap dianutnya juga menandakan sikap toleran
Tuhan Yang Maha Esa ditemukan 4 muatan terhadap pelaksanaan ibadah agama lain
di tema 1, 1 muatan di tema 2. Pada dan hidup rukun dengan pemeluk agama
evaluasi pembelajaran, indikator tugas dan lain. Akan tetapi, melalui penelitian ini,
kewajiban terhadap diri sendiri ditemukan 5 sikap yang menunjukkan terhadap hidup
muatan di tema 4. Indikator tugas dan rukun dengan pemeluk agama lain tidak
kewajiban terhadap masyarakat ditemukan ditemukan, sehingga hal tersebut
3 muatan di tema 2 dan 4. Pada indikator mengurangi pelaksanaan karakter religius
tugas dan kewajiban terhadap lingkungan itu sendiri.
(alam, sosial dan budaya) ditemukan 4 Zuchdi (2015: 26) menyatakan bahwa
muatan di tema 1, 1 muatan di tema 3, dan kejujuran adalah sikap dan perilaku
3 muatan di tema 4. Indikator tugas dan seseorang yang didasarkan pada upaya
kewajiban terhadap negara ditemukan 2 menjadikan dirinya selalu dapat dipercaya
muatan di tema 1 saja. Sedangkan Indikator dalam perkataan dan perbuatannya. Melalui
tugas dan kewajiban terhadap Tuhan Yang perkataan, seperti dicontohkan dalam data
Maha Esa ditemukan 1 muatan di tema 1 siswa membaca teks pertanyaan tentang
saja. beramal harian kemudian ditanya amal baik
yang telah dilakukannya hari itu yang
Pembahasan menandakan karakter jujur. Sedangkan data
Karakter religius memiliki kesamaan mengenai kejujuran dalam tindakan sangat
arti dengan ketaatan beribadah. Zuchdi sedikit ditemukan muatannya dalam
(2015: 26) menyatakan istilah tersebut keempat buku tema yang dianalisis. Hal
sebagai pikiran, perkataan, dan tindakan yang sangat penting sebagai guru ketika
seseorang yang diupayakan untuk selalu memberikan contoh kepada siswanya untuk
menjalankan ajaran agamanya. Oleh karena melakukan tindakan yang berlandaskan
itu, data yang disajikan dalam deskripsi kejujuran, tidak hanya berupa perkataan.
mengenai materi kegiatan siswa berdoa Karakter ini sangat berkaitan erat dengan
relevan dengan karakter religius atau taat nilai anti korupsi, yang notabene
beribadah. Akan tetapi karakter religius seharusnya secara gencar diajarkan dalam
tidak serta merta mengenai hubungan pendidikan formal. Hal tersebut sejalan
seorang manusia dengan Tuhan-nya. Selain dengan Syarbini & Arbain (2014: 70)
itu, manusia harus berhubungan baik bahwa kata jujur dapat didefinisikan
dengan sesamanya. Hal tersebut dapat sebagai lurus hati, tidak berbohong, dan
dicontohkan melalui data evaluasi ketika tidak curang. Tanpa sifat jujur, seseorang
siswa dihadapkan suatu masalah untuk tidak akan dipercaya dalam kehidupan
mengambil sikap tentang pelaksanaan sosialnya. Nilai kejujuran di sekolah dapat

Analisis Muatan Pendidikan Karakter.....(Yogi Kuncoro adi) 35


p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan peraturan. Temuan tersebut sejalan dengan
kecurangan akademik. Zuchdi (2015: 27) yang menyebutkan
Toleransi sebagai karakter yang berdiri kedisiplinan sebagai sikap dan perilaku
sendiri adalah ketika dicontohkan melalui yang menunjukkan ketertiban dan
muatan yang menampilkan toleransi kepatuhan terhadap berbagai ketentuan dan
kesemua agama yang ada di Indonesia. Hal peraturan. Berdasarkan pembahasan
tersebut dicontohkan melalui data siswa tersebut, dapat disimpulkan bahwa
membaca teks tentang anak yang Kemdikbud melalui buku teks Kurikulum
menghormati peribadatan agama lain yang 2013 ini mengharapkan nantinya setiap
berupa sikap dan tindakan menghargai siswa untuk dapat menyelesaikan tugasnya
perbedaan agama orang lain. Lebih luas baik dalam kegiatan akademik di sekolah
dari itu, Kemdiknas (2010: 9-10) maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
menyebutkan makna toleransi sebagai sikap Akan tetapi, pernyataan tersebut kurang
dan tindakan yang menghargai perbedaan diperkuat melalui tidak selalu
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan ditemukannya indikator karakter disiplin di
tindakan orang lain yang berbeda dari setiap tema, apalagi jika difokuskan
dirinya. Selain perbedaan agama, pendapat terhadap disiplin waktu.
misalnya, dicontohkan melalui data siswa Kemdiknas (2010: 9-10)
memahami perbedaan makanan temannya mendeskripsikan karakter kerja keras
yang menandakan karakter toleransi. sebagai perilaku yang menunjukkan upaya
Melalui penanaman karakter toleransi, sungguh-sungguh dalam mengatasi
siswa akan memahami pelajaran di balik berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
perbedaan. Apalagi hal tersebut didukung menyelesaikan tugas dengan sebaik-
dengan konteks Indonesia yang merupakan baiknya. Indikator pertama dapat
negara multi agama, multi etnis, dan multi disebutkan melalui temuan soal evaluasi
budaya. yang meminta siswa membuat tabel
Disiplin secara sederhana adalah berdasarkan data grafik. Siswa kelas III SD
mengenai ketaatan dan kepatuhan terhadap diharapkan menggunakan kemampuan
peraturan. Syarbini & Arbain (2014: 71) analisis yang dimilikinya dalam pengerjaan
menyatakan bahwa nilai kedisiplinan dapat soal tersebut. Hal serupa juga ditemukan
diwujudkan antara lain dalam bentuk melalui data siswa dalam membuat karya
kemampuan mengatur waktu dengan baik, montase bertemakan alat transportasi.
kepatuhan pada seluruh peraturan dan Selain mempergunakan pengetahuan dasar
ketentuan yang berlaku di sekolah, siswa mengenai macam-macam alat
mengerjakan segala sesuatunya tepat waktu, transportasi, materi pembelajaran tersebut
dan fokus pada pekerjaan. Salah satu yang juga berupa menyelesaikan tugas dengan
menjadikan contoh data dari pernyataan sebaik-baiknya. Hal tersebut sejalan dengan
tersebut di atas adalah ketika siswa pernyataan Syarbini & Arbain (2014: 72)
mengurutkan alat tulis berdasarkan perintah bahwa bekerja keras merupakan hal yang
yang ada dalam buku teks. Hal tersebut penting guna tercapainya hasil yang sesuai
berupa tindakan yang menunjukkan dengan target. Akan tetapi, bekerja keras
perilaku tertib pada berbagai ketentuan dan

36 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 1, Juli 2017: 27 - 41


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN 2406-8012

akan menjadi tidak berguna jika tanpa Berdasarkan data yang telah diambil
adanya pengetahuan. menunjukkan bahwa aspek demokratis
Kreativitas merupakan karakter yang terlihat dalam pengetahuan siswa mengenai
sangat ditekankan dalam Kurikulum 2013. hak-hak yang dimilikinya baik di rumah,
Pernyataan tersebut diperkuat dengan sekolah, maupun di masyarakat. Temuan
hampir selalu ditemukannya karakter ini di data materi disebutkan bahwa hiburan dan
setiap tema. Pada temuan data yang telah informasi juga merupakan hak yang
dideskripsikan dapat dicontohkan melalui dimiliki oleh siswa di rumah. Hal ini
kegiatan membuat keranjang dari bahan sejalan dengan Lickona (2013: 76), bahwa
lunak dan membuat barometer sederhana. demokrasi pada gilirannya merupakan cara
Karakter kreatif melalui data tersebut yang diketahui terbaik dalam menjamin
menggunakan kegiatan yang aplikatif dalam keamanan dari hak asasi masing-masing
setiap pembelajaran. Akan tetapi, kreatif individu (untuk memiliki rasa hormat) dan
tidak hanya mengenai produk baru yang juga mengangkat makna dari kesejahteraan
dihasilkan dari tangan siswa. Karakter umum (bersikap baik dan bertanggung
kreatif juga ditemukan melalui data jawab kepada semua orang). Hal tersebut
kegiatan berpikir untuk menghasilkan cara dicontohkan ketika siswa menuliskan hak
dalam suatu hal. Seperti dijelaskan oleh dan kewajibannya baik yang sudah maupun
Zuchdi (2015: 27) bahwa kreatif dan belum diterima sehingga menunjukan
inovatif adalah kegiatan berpikir dan bahwa mereka sedang belajar menuju
melakukan sesuatu untuk menghasilkan pemaknaan demokratis.
cara atau hasil baru dan termutakhir dari Nilai rasa ingin tahu merupakan aspek
apa yang dimiliki. yang paling dominan dalam penelitian ini.
Data yang telah diambil menunjukkan Berdasarkan data yang diambil,
bahwa siswa belajar lebih mandiri untuk menunjukan bahwa siswa diharapkan
mencari sendiri pola dekoratif yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
disukainya dari internet. Selain itu, dalam Salah satunya dengan siswa mengamati
evaluasi juga disebutkan bahwa siswa bersama gambar-gambar pola dekoratif
diminta untuk membuat surat tentang toraja sehingga menunjukkan begitu
pengalamannya selama liburan yang besarnya rasa ingin tahu yang dimiliki
menandakan karakter mandiri. Hal ini siswa. Hal ini sejalan dengan indikator rasa
sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh ingin tahu yang dituangkan oleh Kemdiknas
Syarbini dan Arbain (2014:72), bahwa (2010: 10), bahwa rasa ingin tahu
peserta didik dituntut untuk mengerjakan merupakan sikap dan tindakan yang selalu
semua tanggung jawab dengan usahanya berupaya untuk mengetahui lebih
sendiri. Demi melihat kemandirian peserta mendalam dan meluas dari sesuatu yang
didik, nilai kemandirian dapat diwujudkan dipelajarinya, dilihat, dan didengar. Selain
antara lain dalam bentuk mengerjakan soal itu, dengan siswa melakukan berbagai
ujian secara mandiri, mengerjakan tuga- pengamatan, salah satunya terhadap jenis
tugas sekolah secara mandiri, dan tanaman petani semakin mempertegas
menyelenggarakan kegiatan siswa secara begitu besarnya rasa ingin tahu yang
swadana. diharapkan dimiliki oleh siswa.

Analisis Muatan Pendidikan Karakter.....(Yogi Kuncoro adi) 37


p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

Nilai semangat kebangsaan menurut berkompetisi merupakan salah satu cara


Kemdiknas (2010:10) meliputi cara guru memberikan motivasi terhadap siswa.
berfikir, bertindak, dan berwawasan yang Namun dalam hal ini, siswa masih perlu
menempatkan kepentingan bangsa dan banyak belajar mengenai bagaimana cara
negara di atas kepentingan diri dan untuk menghargai prestasi seseorang.
kelompoknya. Salah satu data yang diambil, Berdasarkan data yang telah diambil,
menunjukan bahwa siswa mengaplikasikan menunjukan bahwa karakter menghargai
poin pertama dalam Pancasila yang prestasi salah satunya terlihat ketika siswa
menandakan karakter semangat kebangsaan membaca teks tentang saling menghargai
dalam bentuk tindakan. Begitupun dalam setelah berlomba. Hal ini kurang sesuai
evaluasi, ketika siswa melakukan dengan yang dituangkan oleh Kemdiknas
pengamatan kejadian dalam musyawarah (2010: 10), bahwa menghargai prestasi
yang menunjukan karakter semangat merupakan sikap dan tindakan yang
kebangsaan dalam bentuk tindakan. Akan mendorong dirinya untuk menghasilkan
tetapi, hal ini kurang sesuai dengan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
indikator semangat kebangsaan yang mengakui, serta menghormati keberhasilan
dituangkan oleh Kemdiknas bahwa data orang lain. Sementara dalam materi
menunjukan indikator tindakan saja yang hanyalah sebatas pengetahuan saja. Selain
ada dalam buku materi tersebut. itu dalam buku teks Kurikulum 2013 untuk
Karakter cinta tanah air ditunjukkan kelas III SD ini hanya sedikit materi yang
salah satunya ketika siswa membaca syair memungkinkan siswa untuk belajar
lagu tentang flora dan fauna khas Indonesia. menghargai prestasi. Bahkan dalam
Kemdiknas (2010: 10) menyatakan bahwa evaluasi tidak ditemukan sama sekali aspek
cinta tanah air merupakan cara berfikir, tentang menghargai prestasi.
bersikap, dan berbuat yang menunjukkan Berdasarkan data, dikatakan bahwa
kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan siswa memainkan drama bersama-sama
yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan teman sekelasnya yang menandakan
fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik karakter bersahabat/komunikatif. Temuan
bangsa. Kegiatan siswa menuliskan tersebut menunjukkan sikap siswa untuk
dongeng dengan bahasa daerahnya masing- saling bekerja sama dan bergaul dengan
masing juga mempertegas karakter cinta sesama temannya. Sebagaimana Kemdiknas
tanah air yang dimiliki oleh siswa. Namun, (2010:10) menyebutkan bahwa
berdasarkan data yang diambil, terdapat bersahabat/komunikatif merupakan
satu indikator yang tidak ditemukan sama tindakan yang memperlihatkan rasa senang
sekali dalam evaluasi. Indikatornya adalah berbicara, bergaul, dan bekerja sama
cara berbuat yang menunjukkan kesetiaan, dengan orang lain. Kegiatan dalam
kepedulian, dan penghargaan yang tinggi pembelajaran pembelajaran saintifik
terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, mendukung sekali dengan penanaman nilai
budaya, ekonomi, dan politik bangsa. karakter komunikatif/bersahabat ini. Hal
Siswa sangat mengenal kata-kata tersebut diawali dengan kegiatan
prestasi dalam aktivitas di dunia mengamati sampai dengan
pendidikan, Hal tersebut dikarenakan mengomunikasikan, yang mana merupakan

38 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 1, Juli 2017: 27 - 41


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN 2406-8012

salah satu contoh kegiatan yang mengatakan bahwa sebagai calon pemimpin
komunikatif/bersahabat. masa depan, seorang siswa perlu memiliki
Kemdiknas (2010:10) mengungkapkan rasa kepedulian terhadap lingkungannya,
bahwa karakter cinta damai adalah sikap, baik lingkungan sekolah maupun
perkataan, dan tindakan yang menyebabkan masyarakatnya. Berdasarkan data yang
orang lain merasa senang dan aman atas diperoleh, terdapat data mengenai
kehadiran dirinya. Berdasarkan data dalam lingkungan sekitar yang kotor beserta
materi pembelajaran ditemukan kegiatan dampaknya, yang mana tentunya hal ini
masyarakat pasar, dimana ditemukan dapat dijadikan sebuah analisis bagi siswa
interaksi sosial yang majemuk dari tiap untuk berpikir apa yang seharusnya
lapisan masyarakat. Lebih jauh di buku dilakukan terhadap lingkungan dalam
tersebut ditampilkan seseorang satu sama kehidupan nyata.
lainnya saling tegur sapa dan saling Peduli sosial membantu kita belajar
menghormati. Hal tersebut semakin jelas dari satu sama lain. Kepedulian justru
bahwa ada sebuah tujuan yang ingin dicapai mampu menghubungkan sesama.
buku tersebut terhadap karakter siswa. Kemdiknas (2010:10) mengatakan bahwa
Akan tetapi, dalam evaluasi karakter peduli sosial merupakan sikap dan
pembelajarannya tidak ditemukan sama tindakan yang selalu ingin memberi
sekali muatan karakter cinta damai tersebut. bantuan pada orang lain dan masyarakat
Karakter gemar membaca merupakan yang membutuhkan. Nilai karakter peduli
karakter yang erat kaitannya dengan sosial ini banyak ditunjukkan dalam
kebiasaan siswa untuk mau membaca setiap penelitian ini, misalnya pada materi
harinya. Sebagaimana Kemdiknas pembelajaran yang menampilkan teks
(2010:10) mengemukakan bahwa karakter tentang anak-anak membantu orang tua.
ini merupakan kebiasaan menyediakan Lebih jauh lagi, nilai karakter ini bahkan
waktu untuk membaca berbagai bacaan dijadikan sebagai tema pembelajaran.
yang memberikan kebajikan bagi dirinya. Temuan tersebut semakin memperjelas
Sejalan dengan pengertian tersebut, buku bahwa karakter peduli sosial ini sangat
teks dalam penelitian ini memberikan penting dan ingin ditonjolkan dalam buku
sarana untuk membiasakan siswa agar mau siswa Kurikulum 2013.
membaca. Jenis bacaannya pun beragam, Lickona (2013: 73) menyatakan bahwa
baik itu cerita rakyat, surat, maupun cerita tanggung jawab berarti melaksanakan
pengalaman dan perjalanan. Muatan teks sebuah pekerjaan atau kewajiban dalam
bacaannya juga banyak mengandung nilai keluarga, di sekolah, maupun di tempat
kebajikan untuk siswa yang membacanya. bekerja dengan sepenuh hati dan
Akan tetapi, evaluasi pembelajarannya memberikan yang terbaik. Temuan data
tidak ditunjukkan tentang muatan nilai didapatkan ketika siswa membaca teks
karakter gemar membaca. tentang kewajiban menjaga lingkungan
Karakter peduli terhadap lingkungan sekolah. Contoh bacaan tersebut merupakan
sangat ditekankan kepada siswa sebagai salah satu penanaman karakter tanggung
salah satu nilai baik yang harus dimilikinya. jawab terhadap lingkungan, dalam hal ini
Sebagaimana Syarbini & Arbain (2014: 74) lingkungan sekolah, yang dijadikan contoh

Analisis Muatan Pendidikan Karakter.....(Yogi Kuncoro adi) 39


p-ISSN 2406-8012 e-ISSN: 2503-3530

untuk dijadikan objek tanggung jawab membuat penanaman setiap nilai menjadi
siswa. Data dalam penelitian ini, indikator kurang utuh. Akan tetapi, di sisi lain
pada karakter tanggung jawab tersebar pengembangan suatu nilai karakter harus
hampir ke setiap tema. berpondasikan nilai karakter tertentu.
Kesimpulan tersebut dapat dicontohkan
SIMPULAN melalui misalnya ketika guru hendak
Berdasarkan hasil penelitian dan menanamkan nilai karakter disiplin pada
pembahasan, dapat disajikan beberapa siswa, maka guru harus sudah menanamkan
kesimpulan kaitannya dengan analisis nilai karakter tanggung jawab terlebih
muatan nilai pendidikan karakter pada buku dahulu, atau kedua nilai tersebut berjalan
siswa Kurikulum 2013 kelas III SD beriringan. Pada akhirnya, pengembangan
semester 1. Muatan nilai religius, jujur, dan nilai karakter harus difokuskan terhadap
disiplin, memiliki indikator yang tidak nilai-nilai yang berkaitan, bukanlah
ditemukan pada semua tema. Karakter menyebarkan ke-18 nilai secara merata
semangat kebangsaan, cinta tanah air, dan sehingga tidak terfokus.
menghargai prestasi memiliki indikator Berdasarkan hal tersebut, Pemerintah
yang tidak ditemukan dalam materi diharapkan memperbaiki kekurangan yang
pembelajaran atau evaluasi pembelajaran. ada dari indikator-indikator aspek nilai-nilai
Muatan karakter cinta damai dan gemar karakter. Akan tetapi, hal tersebut juga
membaca sama sekali tidak ditemukan harus memperhatikan pemfokusan pada
muatannya dalam evaluasi pembelajaran. penanaman setiap nilai karakter untuk
Nilai karakter toleransi, kerja keras, kreatif, setiap jenjang kelas. Kepada guru
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, diharapkan ketika menggunakan buku
bersahabat/komunikatif, peduli lingkungan, siswa Kurikulum 2013 untuk lebih
peduli sosial, dan tanggung jawab tersebar memperhatikan muatan nilai pendidikan
di setiap tema, serta ada indikator yang karakter yang belum sesuai sehingga dapat
tidak ditemukan. Berdasarkan temuan memperbaikinya ketika dalam proses
dalam penelitian ini, kurang lengkapnya pembelajaran.
indikator dalam setiap aspek nilai karakter

DAFTAR PUSTAKA

Cubukcu, Z. (2012). The effect of hidden curriculum on character education process of


primary school students. Educational Sciences: Theory & Practice, 12 (2), 1526-1534.

Kemdiknas. (2010). Pedoman sekolah: pengembangan pendidikan budaya dan karakter


bangsa. Jakarta: Kemdiknas.

Kemdiknas. (2011). Panduan pelaksanaan pendidikan karakter. Jakarta: Pusat Kurikulum


dan Perbukuan.

Krippendorf, K. (2004). Content analysis: an introduction to its methodology (2nd ed).


Thousand Oaks: Sage Publication Ltd.

40 Profesi Pendidikan Dasar, Vol. 4, No. 1, Juli 2017: 27 - 41


e-ISSN: 2503-3530 p-ISSN 2406-8012

Lickona, T. (2013). Mendidik untuk membentuk karakter: bagaimana sekolah dapat


memberikan pendidikan tentang sikap hormat dan bertanggung jawab. (Terjemahan
Juma Abdu Wamaungo). New York: Bantam Books. (Buku asli diterbitkan tahun
1991).

Mendikbud. (2014). Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 160, tahun 2014,
tentang pemberlakuan kurikulum tahun 2006 dan kurikulum 2013.

Rahimpour, M. & Hashemi, R. (2011). Textbook selection and evaluation in efl context.
World Journal of Education, 1, 62-68.

Setyawan, W., & Mustadi, A. (2015). Pengembangan ssp tematik-integratif untuk


membangun karakter disiplin dan kreatif siswa kelas I SD. Jurnal Prima Edukasia, 3(1),
108-119.

Syarbini, A. & Arbain, M. (2014). Pendidikan antikorupsi: konsep, strategi, dan


implementasi pendidikan antikorupsi di sekolah/madrasah. Bandung: Alfabeta.

Tarigan, H.G & Tarigan, D. (2009). Telaah buku teks bahasa Indonesia. Bandung: Angkasa.

Zuchdi, D. (2015). Pendidikan karakter: konsep dasar dan implementasi di perguruan tinggi.
Yogyakarta: UNY Press.

Analisis Muatan Pendidikan Karakter.....(Yogi Kuncoro adi) 41

You might also like