Professional Documents
Culture Documents
Pembentukan &
Penyelenggaraan
Dewan
Riset
Daerah
DRD
Tahun 2007
Alamat laman:
Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT):
http://www.ristek.go.id
Dewan Riset Nasional (DRN):
http://www.drn.go. id
PANDUAN DRD
Pad a era globalisasi dewas a ini, penguasaan ilmu
pengetahua n dan teknologi (iptek) merupak an salah
sat u fa kto r pe nt ing ya ng san ga t men en tu kan
KATA PENGANTAR
kema mpuan daya saing suat u bang sa. Hal ini dapa t
dilihat dari kecenderungan yang terjadi yakni pergeseran
paradigma pembangunan ekonomi, dari pembangunan
ekonomi yang berbasis sumber daya menjadi berbasis
pen getahu an. Dalam kontek s ini, pen guasaa n iptek
menj adi sa ngat stra tegis se bagai instru men un tuk
meningkatkan daya saing bangsa secara berkelanjutan.
Pembangunan iptek pada hakekatnya ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam rangka
membangun peradaban bangs a. Pembangunan iptek
dalam rangka pembangunan nasional perlu dilakukan
secara lebih terarah dan terpadu, agar hasilnya dapat
bermanfaat yang sebesar-besarnya bagi kepentingan
masyarakat dan bangsa. Untuk mewujudkan hal ini perlu
dil aku kan pen gem bangan sec ara sim ult an terhad ap
sis te m na sio na l pe ne li ti an , pe ng em ba ng an , da n
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (Sisnas P3
Iptek) yang mengandung dan membentuk keterkaitan
yang tidak terpisahkan dan saling memperkuat antara
unsur-unsur kelembagaan, sumber daya, serta jaringan
iptek dalam sat u kes atu an yang utu h di lingku ngan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengembangan
Sis nas P3 Ipt ek san gat str ate gis unt uk men duk ung
peningkatan daya saing bangsa secara keseluruhan.
Penyusunan arah dan prioritas pembangunan iptek, baik
© 2007 KNRT & DRN
1
PANDUAN DRD
nasional maupun daerah, merupakan langkah strategis
yang perlu dilakukan agar implementasi dari Sisnas P3
Iptek dapat optimal dalam mendukung pembangunan
KATA PENGANTAR
2
PANDUAN DRD
dan efisi en maka perlu dib uat suatu pan dua n yang
dapat digunakan sebagai acuan dalam pembentukan
dan penyelenggaraan DRD. Untuk mendukung hal ini,
KATA PENGANTAR
Kementeri an Negara Riset dan Teknologi bersama
de ng an De wa n Ri set Na sion al men yu sun bu ku
'Pedoman Pembentukan dan Penyelenggaraan DRD'
ini yang dapat digunakan sebagai salah satu bahan
acuan bagi Pemerintah Daerah dalam pembentukan
dan penyelenggaraan DRD sebagai lembaga publik
yang profesional. Dengan terbentuknya DRD sebagai
lembaga iptek di daerah, diharapkan pela ksanaan
pe mban guna n ip tek di daerah da pat berk ontribus i
se ca ra si gn if ik an ba gi pe ni ng ka ta n ke se ja ht eraa n
masyarakat di masing-masing daerah.
Tim Penyusun
halaman
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 4
Pendahulu an 5
Def inisi 6
Landasan Hukum Pembentukan DRD 11
Pembentukan DRD 12
Kedudukan dan Tugas Pokok DRD 13
Fungsi dan Peran DRD 14
Struktur Organisasi DRD 15
Keanggotaan DRD 20
Sasaran dan Pengelolaan Kegiatan DRD 22
DRD Sebagai Inisiator dan Akselerator 23
Pembangunan Iptek
Hubungan dan Mekanisme Kerja DRD-DRN 26
Luaran DRD 27
Pengambi lan Keputusan 30
Penyelenggaraan Sidang 31
Pedoman Prosedur DRD 33
4
PANDUAN DRD
Pembentukan DRD oleh Pemerintah Daerah secara
eksplisit diamanatkan dalam UU Nomor 18 Tahun 2002
tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan
PENDAHULUAN
dan Penerapan Iptek. Dalam Pasal 20 UU Nomor 18
Tahun 2002 disebutkan bahwa Pem eri ntah Dae rah
be rf un gs i men um bu hk em ba ng kan mot iva si,
memberikan stimulasi dan fasilitas, serta menciptakan
ikl im yang kon dusif bag i pertumbuhan ser ta sinerg i
unsur kelembagaan, sumber daya, dan jaringan iptek
di wilayah pemerintahannya sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Sisnas P3 Iptek. Untu k menduku ng
fun gsi nya ter sebut, Pemeri nta h Dae rah mem ben tuk
DR D ya ng mew ak ili ma sya ra kat da ri un sur
kelembagaan iptek di daerahnya.
Agar pembentukan dan penyelenggaraan DRD dapat
dilakukan secara efektif dan efisien perlu disusun suatu
Pedoman Umum yang memuat secara garis besar tata
cara pembentuk an dan penyelenggara an DRD. Buku
pedoman ini merupakan anjuran yang dapat digunakan
sebagai bahan acuan dalam konteks pembentukan dan
pe ny el en gg ar aa n DR D. Da lam pr ak ti kn ya ,
pembentukan dan penyelenggaraan DRD disesuaikan
dengan potensi sumber daya dan kebutuhan masing-
masing daerah agar dapat memberikan kontribusi yang
optimal terhadap pembangunan iptek pada daerah yang
bersangk utan.
6
PANDUAN DRD
ke te rk ai ta n ya ng lua s de ng an ke ma jua n il mu
pengetahuan dan teknologi secara menyeluruh, atau
berpotensi memberikan dukungan yang besar bagi
DEFINISI
ke se ja ht er aa n ma sy ar ak at , ke ma ju an ba ng sa ,
kea ma na n da n ket ah an an ba gi pe rl ind un ga n
ne ga ra , pe les ta ri an fu ng si ling kun ga n hi du p,
pe les ta ri an ni lai luh ur bu da ya ba ng sa, se rt a
peningkatan kehidupan kemanusiaan.
• Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan,
da n/ at au pe re kay as aa n ya ng be rt uj ua n
me ng em ba ngk an pe ne ra pan pra kti s ni lai dan
konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru
untuk menerapkan iptek yang telah ada ke dalam
produk atau proses produksi.
• Invensi adalah suatu ciptaan atau perancangan baru
yang belum ada sebelum nya yan g mem perka ya
kha za na h ser ta da pa t di pe rg un ak an un tu k
menye mpurn akan atau memperb aru i Iptek yan g
telah ada.
• Le mb ag a pe ne li ti an da n pe ng em ba ng an ya ng
sel an jut ny a di seb ut lem ba ga litb an g ad al ah
lembag a yang mel aksanakan keg iatan peneli tian
dan/a tau penge mbangan.
• Men teri adalah menteri yang mempunyai tugas
membantu Presiden dalam membuat kebijakan dan
mel ak uk an koo rd ina si di bi da ng ri set ilmu
pengetahuan dan teknologi.
8
PANDUAN DRD
DEFINISI
men ing kat kan fun gsi , man faa t, dan apl ika si ilm u
pengetahuan dan teknologi yang tel ah ada, atau
menghasilkan teknologi baru.
• Per ekaya saan adalah kegiatan penerap an iptek
dalam bentuk desain dan rancang bangun untuk
men gh as ilkan ni lai , pr od uk , da n/ at au pr os es
produksi dengan mempertimbangkan keterpaduan
sudut pandang dan/atau konteks teknikal, fungsional,
bisnis, sosial budaya, dan estetika.
• Tata kerja adalah petunjuk pelaksanaan tugas dan
fu ngs i DR D se rt a me kan is me hu bun ga n DR D
dengan lembaga-lembaga teknis terkait. Tata kerja
dimaksudkan untuk mengembangkan kondisi yang
kondusif bagi terlaksananya tugas dan kewajiban
sebagai anggota DRD.
• Tata tertib adalah perilaku yang harus ditaati oleh
sem ua an gg ot a DR D. Tata te rt ib sek ur an g-
kuran gnya memuat atura n tentang hal-hal yan g
berka itan den gan ked udukan, tugas, fungsi dan
we we na ng ; ha k da n kew aj iba n; ma sa ba kti ;
pemberhentian dan pengg antia n anggota; sidang,
ra pa t da n ta ta car a pe ng am bi lan kep ut us an ;
keputusan pimpinan; keuangan dan administrasi,
serta hubungan kerja.
10
PANDUAN DRD
La nd as an hu kum da n ac ua n pe mbe nt uk an da n
penyelenggaraan DRD adalah:
LANDASAN HUKUM
Perbendaharaan Negara
4 Und ang-U ndang Nom or 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah
5 Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tenta ng
Re nc an a Pe mb an gu na n Jan gk a Me ne ng ah
Nasi on al
6 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2005 tentang
Dewan Riset Nasional
7 Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nom or 63/KE P/M.PAN/ 7/2 003 tenta ng Ped oman
Umum Penyelenggaraan Pelayanan Publik
8 Keputusan Men teri Neg ara Riset dan Tek nolo gi
No mo r 111/ M/ Kp /V II I/ 20 05 te nt an g Ke bi jak an
Strategis Pembagunan Nasional Iptek 2005-2009
9 Keputusan Men teri Neg ara Riset dan Tek nolo gi
No mo r 89 /M/K p/ V/ 20 05 te nt an g Pe ng an gk at an
Anggota Dewan Riset Nasional 2005-2008
12
PANDUAN DRD
Secara organisasi, DRD berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Gubernur selaku
Kep ala Daerah Provinsi, namun dim ung kin kan pul a
DRD
• men du kun g Pe mer int ah Da er ah mel ak uk an
koordinasi di bidang iptek dengan daerah-daerah
lain.
be ru pa pe mi ki ra n da la m ra ng ka : a) pe me ta an
keb ut uh an ipt ek ; b) men car i, mem en uh i,
merumuskan kebijakan dan ara h pembangunan
ip te k se su ai de ng an po te ns i ke un gg ul an ya ng
di mil iki; c) men en tu kan pr ior ita s ut am a da n
peringkat kepentingan permasalahan riset dan iptek;
DRD
14
PANDUAN DRD
Agar dapat menjalankan Tugas Pokok, Fungsi dan Peran
yang ditetapkan, DRD mempunyai susunan organisasi
(organware ) yang terdiri dari: Ketua; W akil Ketua;
STRUKTUR ORGANISASI
Se kre ta ri at ; Ko mis i Tekni s; Ba da n Pe ker ja; da n
Kepanitiaan (Panitia Ad Hoc).
Susunan anggota DRD yang duduk sebagai Ketua; Wakil
Ketua; Sekretaris; Komisi Teknis; dan Badan Pekerja
dipilih dan ditetapkan oleh para Anggota DRD pada
Sidang Pleno/Paripurna DRD mela lui tata cara yang
diatur oleh DRD.
Sekretariat DRD merupakan unit kerja dari Kantor
Pemerintah Daerah yang dilengkapi dengan beberapa
staf sekretariat yang bukan anggota DRD. Keanggotaan
Sekret ariat DRD minimal terdir i ata s 1 (sa tu) ora ng
Kepala Sek ret ari at, 1 (satu) ora ng yan g menguru si
ketatausahaan/administrasi umum, 1 (satu) orang yang
mengurusi keuangan, dan beberapa orang staf teknis
yang mamp u me mb erik an du ku ng an kh usus pa da
ke gi at an -k eg ia ta n DR D. Ke pa la Se kr et ar ia t DR D
bertangg ungja wab sec ara fungs ional kep ada Ketua
DRD, da n secara ad minist ratif bertangg ung ja wab
kepada salah satu unit kerja yang memiliki jangkauan
lintas sektoral pada Pemerintah Daerah.
Komisi Teknis terdiri dari anggota-anggota DRD dengan
minat dan kepakaran yang disesuaikan dengan tugas
komisi pada fokus/prioritas bidang pembangunan iptek
daerah. Susunan keanggotaan Komisi Teknis terdiri
Ju ml ah Ko mi si Tekn is ya ng di be nt uk di se su ai ka n
dengan kebutuhan dari masing-masing daerah. Secara
organisatoris, Ketua Komisi Teknis bertanggungjawab
secara fungsional kepada Ketua DRD.
Susunan keanggotaan Bad an Pekerja terdiri dari: 1
(satu) orang Ketua merangkap Anggota, 1 (satu) orang
Wa ki l Ke tu a me ra ng ka p An gg ot a, 1 (s at u) or an g
Sekretaris merangkap Anggota, dan 1 (satu) orang wakil
da ri mas ing -m as ing Ko mis i Tek ni s. Se car a
organisatoris, Ketua Badan Pekerja bertanggungjawab
secara fungsional kepada Ketua DRD.
Kepanitiaan (Panitia Ad Hoc ) dibentuk oleh Bad an
Pe ke rj a me la lu i ta ta ca ra ya ng di at ur ol eh DR D.
Keanggotaan Panitia Ad Hoc terdiri dari anggota DRD
dan Pak ar yang diperlukan. Sus unan keanggotaan
Pa ni ti a Ad Ho c te rd ir i at as 1 (s at u) or an g Ke tu a
mer an gk ap An gg ot a, 1 (s at u) or an g Se kre ta ri s
merangkap Anggota, dan Pakar dengan juml ah yang
disesuaikan dengan kebutuhan. Secara organisatoris,
Ke tu a Pa nit ia Ad Hoc ber ta ngg un gja wa b se ca ra
fungsional kepada Ketua Badan Pekerja.
16
PANDUAN DRD
Uraian tuga s dari masi ng-m as ing or ganw are DRD
ada lah :
1 Ketua DRD:
STRUKTUR ORGANISASI
• mem im pi n da n be rt an gg un gj aw ab at as
pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi DRD;
• me mb in a, me ng aw as i, da n me ng en da lik an
Anggota dan Badan Kelengkapan DRD dalam
melaksanakan tugasnya (menetapkan prosedur-
prosedur yang berkaitan dengan Tata Kerja dan
Tata Terti b DRD, mene tapkan Renc an a da n
Pr og ra m Ke rj a, me ne ta pk an Pe do man
Pe lak san aa n Ke gi at an , mem impi n Ra pa t
Paripurna DRD, memimpin Rapat Kerja DRD);
• melaporkan hasil dan memberi kan masukan
pelaksan aan Tug as Pokok dan Fungsi DRD
kepada Kepala Daerah, yakni Gubernur sebagai
Kepala Daerah Provinsi untuk DRD Provinsi, dan
Bu pa ti /W al ik ot a seb ag ai Ke pa la Da er ah
Kabupaten/Kota untuk DRD Kabupaten/Kota;
• mem bi na da n mel ak san ak an ker jas am a
(network ) dengan mitra kerja dan stakeholders
DRD.
2 Wakil Ketua DRD:
• mem im pi n DR D da lam ha l Ke tu a DR D
be rh al an ga n da n mem ba nt u Ke tu a da lam
mengkoordinasikan kegiatan DRD serta secara
umum mewakili Ketua DRD;
© 2007 KNRT & DRN
17
PANDUAN DRD
• melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh
Ketua DRD.
3 Sekretaris DRD:
STRUKTUR ORGANISASI
18
PANDUAN DRD
STRUKTUR ORGANISASI
pembangunan daera h dan menyu sun pro sedur-
prosedur yang berkaitan dengan Tata Kerja dan Tata
Tertib DRD .
20
PANDUAN DRD
bersangkutan: tidak memenuhi kriteria keanggotaan
yang telah ditetapkan, meninggal dunia, mengundurkan
diri, tidak mel aksanakan tugasnya, dan dinyatakan
Keangg otaan
be rs al ah me la kuk an ti nd ak pi da na be rd as ar ka n
putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap.
masyarakat .
Pela ks anaa n kegi atan kerj a sesu ai dengan Tugas
Pokok dan Fungsi DRD pada umumnya dilakukan, tetapi
tidak terbatas, melalui forum sidang atau rapat, yang
diselenggarakan secara bertingkat, mulai dari yang pa-
ling tinggi yakni Sidang Paripurna, Rapat Badan Pekerja,
dan Rapat Panitia Ad Hoc.
Untuk penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi DRD,
Pemerintah Daerah menyediak an anggar an daerah.
An ga ra n te rs eb ut di be ri ka n me la lu i Sa tu an Ke rj a
Pe mer int ah Da er ah ya ng di at ur da n di te ta pk an
berdasarkan Peraturan Kepala Daerah.
22
PANDUAN DRD
Secara skematis peran DRD dalam pembangunan iptek
di daerah dapat digambarkan sebagai berikut:
Pembangunan Iptek
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
IPTEK DAERAH
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
IPTEK DAERAH
DRD
24
PANDUAN DRD
26
PANDUAN DRD
Luaran yang dapat dihasilkan oleh DRD dapat berupa:
1 Id en ti fi ka si Tera na li si s Ke bu tu ha n Pe ng em ba n
Amanat Kepentingan ( stakeholders). Produk ini
LUARAN DRD
be ru pa ha sil ide nt ifi kas i te ra na lisis un tu k
menampung kebutuhan stakehold ers DRD yan g
antara lain meliputi masyarakat umum, pemerintah
dan lembaga iptek. Pro duk ini digunakan untuk
men du kun g pe rc ep at an ino va si da er ah . DR D
mela kuka n de mand su ppor t tran sact ion seca ra
alamiah dengan stakeholders di lingkungannya ,
artinya ada transaksi untuk memenuhi kebutuhan
stakeholders. Isi dari transaksi dapat berupa:
• Solusi pemecahan berbagai permasalahan yang
di ha da pi Pe me ri nt ah Da er ah da lam
melaksanakan pembangunan daerah. Dal am
kon te ks ini , Pe mer int ah Da er ah da pa t
mengalokasikan biaya pendanaan dari anggaran
daerah;
• Ke bi jak an litb an g da n pr ior ita sny a ses ua i
dengan kebutuhan industri. Dalam konteks ini,
ind us tr i me ny ed iak an da na pe ne lit ia n da n
informasi kebutuhannya;
• Ha sil ker ja DR D ya ng se car a sign ifi kan
men in gk at ka n kes ej ah te ra an ma sya ra kat ,
misalnya melalui pemanfaatan iptek. Masyarakat
dapat mendukung DRD melal ui DPRD dengan
men ga lok as ikan an gg ar an un tu k keg ia ta n
28
PANDUAN DRD
4 Pem eta an Keg iat an Ris et di Dae rah . Pro duk ini
mer up ak an ha sil an al isis be rb ag ai as pe k
kemampuan iptek serta pertumbuhan kapasitas
LUARAN DRD
sar ana ipt ek dib and ingkan den gan kon dis i pad a
skal a na sion al da n int er na sion al . Pe met aa n
kegiatan iptek yang dilakukan secara terus menerus
akan mengh asilk an gam baran dinam ika iptek di
daerah sesuai dengan perkembangan yang terjadi,
baik dalam lingkup nasional maupun internasional;
5 Tata Tertib dan Tata Kerja DRD. Produk ini digunakan
sebagai acuan kerja DRD.
Lu aran DRD yang be rupa do kume n pe rencan aa n,
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen
Perencanaan Pembangunan Daerah.
Luaran DRD disimpan dalam pangkalan data (d-Base )
sehingga dapat diakses oleh pihak-pihak yang diberikan
kewenangan untuk itu sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
Lu aran DRD, se te lah dila kuka n pe ni njau an ul ang,
penyesuaian, serta penyempurnaan, dapat diadopsi
menjadi Keputusan atau Kebijakan Pemerintah Daerah.
Lu ar an DR D da pa t di di sem in as ikan da n
disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait melalui
berbagai forum dan media, baik elektronik maupun non
elektronik.
30
PANDUAN DRD
Persiapan sidang. Semua bahan sida ng/rapat yang
diperlukan dan undangan kepada calon peserta sidang
dipersiapkan oleh Sek ret ari at DRD . Und angan dan
PENYELENGGARAAN SIDANG
ba ha n si da ng di sa mp ai ka n ke pa da ca lo n pe se rt a
sida ng seb el um sida ng /r ap at di sel en gg ar ak an .
Pi mp in an si da ng se ba ik ny a me ny ia pk an sk en ar io
proses sidang/rapat serta agenda dan sasaran yang
ingin dicapai dari masing-masing agenda sidang agar
proses sidang berjalan dengan baik.
Semua peserta sidang agar menyiapkan diri dengan
mem pe laj ar i ba ha n sida ng ya ng te la h di te ri ma
seb elumnya dan/at au men yelesa ikan tug as ter tentu
yang diberikan sehingga dapat memberikan kontribusi
sec ar a op ti mal sel am a pr os es si da ng /r ap at
berlangsu ng.
Mekanisme Sidang. Perlu dibuat tata tertib sidang/rapat
ya ng dib ak uk an aga r pr ose s si da ng /r ap at dap at
berlangsung seca ra efektif dan efisien. Sidang/rapat
dilaksanakan dengan menggunakan kriteria keiptekan
yang lazim melalui diskusi.
Pelaksanaan Sidang. Sidang/rapat umumnya bersifat
teknis sehingga berbentuk diskursus yng memang
seb ai kny a ti da k di at ur de ng an ket at ag ar ti da k
mengurangi produktifitasnya. Karena peserta diskursus
adalah para pakar di bidangnya masing-masing, maka
diskursus dilakukan dengan penuh tanggungjawab dan
prof es io na l se hi ng ga da pat di ha si lk an ke pu tu sa n-
keputusan yang produktif.
© 2007 KNRT & DRN
31
PANDUAN DRD
32
PANDUAN DRD
Pe do man Pr os ed ur DR D mer up ak an pe do man
terdok ume nta si yang ber isi ber bag ai pro sed ur yang
di pe rl uk an ol eh DR D un tu k pe ny el en gg ar aa n
Pr os es pe mbu at an pr od uk DR D di lak uk an
berda sarkan Met ode Kerja dan Pel aksanaan
Pekerjaan tertentu. Penyu sunan Metode Kerja
dapat dilakukan berdas arkan pendekatan yang
di kem ba ng ka n ses ua i de ng an ling kup
pe rm as al ah an ya ng di ha da pi da lam
pe lak san aa n Tu po ksi DR D. Pe lak san aa n
peke rjaan dila ks anak an me ngik uti pros edur,
pe nd ek at an da n me to de ker ja ya ng te lah
diteta pkan.
2 Pedoma n Prosedur Proses Adopsi . Pro ses
adopsi ter hadap produk DRD dia wali dengan
proses pelaporan Panitia Ad Hoc kepada Badan
Peke rja DRD. Selanj utnya dila kukan proses
ve ri fi kas i da n san cti on ing un tu k men gu ji
ketepatan laporan tersebut dalam Rapat Badan
Pekerja DRD dan Rapat Paripurna DRD. Dalam
Rap at Par ipurn a dip utusk an unt uk menerim a
at au me no la k me ng ad op si la po ra n te rs eb ut
menjadi produk DRD.
3 Pedoman Prosedur Pemecahan Permasalahan
Aktu al Da er ah . Pr os ed ur in i sa ma de ng an
pr os ed ur pe mbu at an pr od uk DR D ses ua i
de ng an tu ga s da n fu ng si ny a, ya ng di aw al i
dengan pembentukan Panitia Ad Hoc oleh Badan
34
PANDUAN DRD
Pekerja DRD.
4 Ped oman Pro sedur Mekanis me Hubungan
36
Contact Person:
As ist en De pu ti Ur us an Pe ng em ba ng an
Kel embagaa n
De puti Bi dang Peng em ba ngan Sist em Ipte k
Nasi on al
Kementerian Negara Riset dan Teknologi
Gedung II BPPT lt. 7
Jl. Mh. Thamrin no. 8 Jakarta 10340
Telp.: 021-3102156
Faks.: 021-31923902
e-mail: ad-pk@ristek.go.id