Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
MANAJEMEN STRATEGI
MAGISTER MANAJEMEN
STRATEGI GENERIK PORTER
Menurut Michael Porter, ada tiga landasan strategi yang dapat membantu organisasi
memperoleh keunggulan kompetitif, yaitu keunggulan biaya, diferensiasi, dan fokus. Porter
menamakan ketiganya strategi umum (strategi generik). Keunggulan biaya menekankan pada
pembuatan produk standar dengan biaya per unit sangat rendah untuk konsumen yang peka
terhadap perubahan harga. Diferensiasi adalah strategi dengan tujuan membuat produk yang
menyediakan jasa yang dianggap unik di seluruh industri dan ditujukan kepada konsumen yang
tidak terlalu peduli dengan perubahan harga. Fokus berarti membuat produk dan menyediakan jasa
intensif yang berbeda. Perusahaan besar dengan akses sumber daya yang besar biasanya bersaing
dengan landasan keunggulan biaya dan atau dengan diferensiasi, sedangkan perusahaan kecil
Porter menekankan pentingnya perencana strategi melakukan analisis biaya manfaat untuk
mengevaluasi berbagai peluang diantara unit-unit bisnis yang sudah ada dan unit bisnis yang
potensial dalam perusahaan. Berbagai aktivitas dan sumber daya dapat meningkatkan keunggulan
kompetitif karena dengan demikian biaya berkurang dan diferensiasi meningkat. Selain itu, Porter
juga menekankan perlunya perusahaan mengalihkan ketrampilan dan keahlian diantara unit bisnis
Formulasi strategi bisnis melibatkan pengambilan keputusan pada tingkat divisi atau
tingkat unit bisnis. Strategi ini harus konsisten dengan strategi bisnis keseluruhan yang
dikhususkan untuk line of business tersebut. Salah satu pendekatan yang berguna untuk perumusan
strategi bisnis adalah analisis kompetitif dari Michael porter. Analisis tersebut sesungguhnya
didasarkan pada analisis terhadap lima kekuatan kompetitif yaitu ancaman pesaing baru, kekuatan
tawar-menawar dari pemasok, kekuatan tawar-menawar dari pembeli, ancaman produk pengganti
serta pesaing antar perusahaan yang sudah ada di dalam industri. Gabungan dari kelima kekuatan
pengambil
keputusan
memiliki banyak kekuatan dan kelemahan dalam berhadapan dengan para pesaing. Terdapat dua
jenis dasar keunggulan kompetitif yang dapat dimiliki oleh suatu perusahaan yaitu biaya rendah
dan deferensiasi yang sangat ditentukan oleh struktur industri. Keduanya dihasilkan dari
kemampuan perusahaan dalam menaggulangi kelima kekuatan dengan lebih baik dibandingkan
pesaingnya. Untuk kepentingan inilah maka Porter kemudian menyarankan tiga strategi yang harus
di pertimbangkan oleh perusahaan yaitu strategi keunggulan biaya (overall cost leadership),
diferensiasi (differentiation), dan fokus (focus) yang disebutnya sebagai strategi generik (generic
strategies). Startegi fokus terdiri dari dua varian yaitu fokus biaya dan fokus diferensiasi.
Strategi biaya rendah merupakan strategi yang paling jelas dari ketiga strategi generik.
Dengan konsep ini, perusahaan bersiap menjadi produsen berbiaya rendah di dalam industrinya.
Sumber keunggulan biaya bervariasi dan bergantung pada stuktur industri. Produsen berbiaya
rendah harus menemukan dan mengeksploitasi semua sumber keunggulan biaya. Apabila
Cost Leadership Strategy adalah separangkat tindakan yang diambil untuk menghasilkan
barang dan jasa dengan fitur yang dapat diterima oleh pelanggan pada biaya terendah dibandingkan
dengan para pesaing. Perusahaan menggunakan cost leadership strategy umumnya menjual barang
dan jasa tetapi dengan tingkat kompetitif diferensiasi kepada industri tipikal pelanggan.
Mempunyai posisi Low-cost merupakan hal yang sangat penting ketika bersaing karena
pada cost leader, pesaing akan cenderung ragu-ragu untuk bersaing pada harga dasar.
Kekuatan pelanggan dapat membuat cost leader mengurangi harganya, tetapi tidak
dibawah tingkat dimana paling efisien . Pesaing Leader dapat memperoleh pengembalian
rata-rata.
Pendatang Potensial
Melalui upaya yang terus-menerus untuk mengurangi biaya ke tingkat paling rendah dari
pesaing maka cost leader menjadi sangat efisien. Hal ini terjadi disebabkan karena akan
Pruduct Substitutes
Dibanding dengan pesaing industry, cost leader juga memegang posisi yang menarik bagi
produk substitusi. Produk substitusi menjadi perhatian untuk cost leader saat fitur dan
karakteristik dalam biaya dan diferensiasi yang berpotensi menarik customer perusahaan.
Saat dihadapkan dengan kemungkinan pengganti, cost leader dapat lebih fleksibel dari
pesaing.
Strategy cost leadership tidak bebas resiko, Satu resikonya adalah proses yang digunakan
cost leader untuk produksi dan distribusi barang dan jasa dapat menjadi usang karena
inovasi competitor. Resiko kedua adalah terlalu fokus dengan cost leader pada
PT Citilink Indonesia yang merupakan anak usaha PT Garuda Indonesia yang disiapkan
bersaing dengan maskapai penerbangan lain di kelas penerbangan murah atau low cost carrier.
Pangsa pasar penerbangan murah di Indonesia memang cukup potensial sejalan dengan
meningkatnya kelompok masyarakat kelas menengah yang mulai melirik moda transportasi udara
sebagai pilihan untuk berpergian. Untuk dapat menekan biaya dan bersaing dengan maskapai
tidak ada pelayanan gratis (untuk pelayanan seperti asuransi, pembelian tiket, pemilihan
tempat duduk, serta fasilitas bagasi Citilink membebankan biaya tambahan yang bervariasi
per penumpang)
jaringan atau rute penerbangan jarak pendek (Citilink memilih rute penerbangan jarak
pendek yang mempunyai durasi penerbangan tidak lebih dari 3 jam agar dapat menghemat
biaya)
fasilitas yang standar (salah satu strategi menghemat biaya operasional penerbangan adalah
baling atau propheler dalam menjalankan usahanya, hal ini dilakukan karena Citilink hanya
penghematan distribusi dan strategi promosi (promosi dilakukan dengan penjualan tiket
murah yang bisa menarik perhatian calon penumpang, Citilink juga bekerjasama dengan
perbankan dalam penyediaan layanan tiket agar Citilink tidak perlu mengeluarkan biaya
Startegi keunggulan biaya yang sukse biasanya mewarnai seluruh hal dalam perusahaan,
terbukti dari efisiensi yang tinggi, biaya overhead yang rendah, kebocoran yang kecil, tidak toleran
terhadap pemborosan, penyaringan ketat terhadap permintaan anggaran, rentang kendali yang
lebar, penghargaan dikaitkan dengan pengurangan biaya, dan partisipasi karyawan yang luas
dalam usaha pengendalian biaya. Beberapa contoh perusahaan yang terkenal karena strategi
keunggulan biaya adalah Wal-Mart, BIC, Mc Donald’s, Black and Decker, Lincoln Electric, dan
b. Diferensiasi (differentiation)
Dalam strategi diferensiasi, perusahaan berusaha menjadi unik dalam industrinya pada
berbagai dimensi yang secara umum dihargai oleh pembeli. Cara melakukan diferensiasi berbeda
untuk setiap Industri. Diferensiasi dapat didasarkan pada produk itu sendiri. Sistem penyerahan
produk yang dipergunakan untuk menjualnya, pendekatan pemasaran, dan faktor lain. Perusahaan
yang dapat mencapai dan mempertahankan diferensiasi akan menjadi perusahaan berkinerja tinggi
dalam industrinya. Logika dari strstegi diferensiasi mengharuskan perusaan memilih atribut untuk
tinggi untuk produknya yang memperoleh loyalitas pelanggan karena konsumen bisa begitu
terikata dengan fitur-fitur diferensiasi. Fitur-fitur yang membedakan produksuatu perusahaan bisa
mencakup pelayanan yang sangat unggul, ketersediaan suku cadang, dsai teknis, kinerja produk,
c. Fokus (focus)
Fokus berbeda dengan strategi lain karena menekan pilihan akan cakupan bersaing yang
sempit dalam suau industri. Dengan mengoptimalkan strategi untuk segmen pasar, penganut
strategi fokus berusaha untuk mencapai keunggulan bersaing di dalam segmen sasaran walaupun
tidak memiliki keunggulan bersaing secara keseluruhan. Strategi fokus memiliki dua varian, dalam
fokus biaya, perusahaan mengusahakan keunggulan biaya dalam segmen sasarannya, sedangkan
Apabila perusahaan dapat mencapai keunggulan biaya yang dapat dipertahankan (fokus biaya)
atau diferensiasi (fokus diferensiasi) dalam segmennya dan segmen tersebut menarik scara
struktural, maka penganut strategi fokus akan menjadi perusahaan yang berkinerja tinggi di dalam
industrinya.
Strategi fokus akan sangat efektif ketika konsumen mempunyai pilihan atau persyaratan
tertentu yang dapat dipenuhi oleh perusahaan dan ketika perusahaan pesaing tidak berusaha untuk
melakukan spesialisasi dalam segmen konsumen yang sama. Contoh perusahaan yang melakukan
strategi fokus adalah BMW jerman yang secara eksklusif memfokuskan pada pembuatan mobil-
mobil mewah kelas atas. Strategi BMW tersebut bertentangan dengan paradigma umum industri
Dalam menerapkan strategi generik, perlu mempertimbangkan beberapa hal yang menjadi
persyaratan. Persayaratan tersebut harus dipertimbangkan dengan baik agar hasilnya benar-benar
optimal.
C. Kesimpulan
Dalam realitas, perusahaan menerapkan lebih dari satu bahkan semua strategi generik.
Perusahaan yang menerapkan semua strategi generik, tetapi gagal mencapai sesuatupun dikatakan
‘terperangkap di tengah’. Perusahaan yang seperti itu berad pada posisi yang tidak menguntungkan
karena pemimpin biaya, diferensiator, atau penganut strategi fokus akan memiliki posisi yang lebih
baik untuk bersaing dalam segmen manapun. Terperangkap ditengah sering merupakan
manifestasi dari ketidak bersediaan perusahaan untuk membuat pilihan secara tegas mengenai cara
bersaing. Perisahaan mengusahakan keunggulan bersaing melalui segala cara dan tidak mencapai
satupun karena pencapaian jenis keunggulan bersaing yang berbeda biasanya memerlukan