Professional Documents
Culture Documents
Gbe Deri Eks 39 A Bri v.06
Gbe Deri Eks 39 A Bri v.06
Oleh :
Deri Firmansyah
Eksekutif 39 A
15/391909/PEK/21355
JAKARTA
2017
DAFTAR ISI
Bab I: Pendahuluan
BAB 1
PENDAHULUAN
Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah yang terbesar
di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan di Purwokerto, Jawa
Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp en
Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi
Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia
(pribumi). Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan
sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 tahun
1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik
Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI
sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian
Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat.
Pada waktu itu melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan
Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres)
No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank
Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang
pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu,
Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama
Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara
Indonesia unit II bidang Ekspor Impor (Exim).
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan
Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi perseroan terbatas.
Kepemilikan BRI saat itu masih 100% di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun
2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual 30% saham bank ini, sehingga
menjadi perusahaan publik dengan nama resmi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.,
yang masih digunakan sampai dengan saat ini. (Sumber: http://bri.co.id/articles/9)
(Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tahun 2016).
Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tahun 2016).
(Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tahun 2016).
(Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tahun 2016).
BAB 2
Dengan visi yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah dan misi diatas maka bank BRI
di tuntut agar lebih mengutamakan pelayanan demi kepuasan kepada nasabah untuk mencapai suatu
tujuan. Pelayanan yang baik akan memberikan kesan positif bagi nasabah, pelayanan merupakan
sebuah kata kunci yang senantiasa diupayakan oleh suatu perusahaan dalam rangka untuk mencari
dan mempertahankan pelanggan yang ada dalam menunjangkeberhasilan pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya. Bagi Bank BRI kehilangan nasabah merupakan bencana besar, karena
tanpa nasabah apa artinya sebuah bank. Fungsi tambahan dalam lembaga keuangan ini yaitu
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bidang jasa perbankan meliputi berbagai kegiatan
dalam penyelenggaraan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kepentingan masyarakat dan
dunia usaha. Selain kegiatan operasional tentunya bank harus dapat memberikan pelayanan yang
terbaik agar dapat memiliki kualitas pelayanan yang baik dimata nasabah. Terciptanya kualitas
pelayanan tentunya menciptakan kepuasan terhadap pengguna layanan yang pada akhirnya dapat
memberikan beberapa manfaat, diantaranya terjadinya hubungan harmonis antara penyedia jasa
dengan nasabah. Peningkatan kualitas pelayanan perlu dilakukan secara terus menerus dalam
rangka menjaga kepuasan nasabah. Inovasi-inovasi pelayanan perlu dilakukan sesuai dengan
masukan-masukan dari nasabah dan dengan kemampuan unit pelayanan dalam memenuhi
keinginan nasabah tersebut. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan tidak
lepas dari upaya untuk mengukur kepuasan pelanggan, yang hasilnya merupakan bahan masukan
bagi upaya perbaikan Kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan terhadap nasabah. Suatu
pelayanan akan memiliki kualitas yang baik apabila pelayanan tersebut mampu memenuhi harapan
pelanggan. Pelayanan dari Bank BRI ini juga mengutamakan usaha mikro, kecil dan menengah
untuk menunjang ekonomi masyarakat. Tidak hanya pelayanan saja melainkan Bank BRI juga
menggunakan teknologi informasi yang handal sehingga akses Bank BRI dapat dijagkau di seluruh
dunia. Dengan hal tersebut akan membuat Bank BRI menjadi bank terkemuka dan mampu bersaing
dengan para pesaing lainnya. Termukanya Bank BRI dengan banyaknya nasabah akan dapat
membuat keuntungan juga bagi para pemegang sahamnya.
Kebijakan Kebijakan pengawasan internal antara lain meliputi kebijakan Audit Intern,
Strategi Anti Fraud, Hukum dan Kepatuhan.
c. Direksi
Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial. Masing‐masing anggota Direksi
dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan
wewenangnya, tetapi pelaksanaan tugas dari masing‐masing anggota Direksi akhirnya tetap
merupakan tanggung jawab bersama. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi mengacu
pada Anggaran Dasar Bank, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi adalah hubungan check and balances dengan prinsip
bahwa kedua organ tersebut mempunyai tugas untuk menjaga kelangsungan usaha Bank dalam
jangka panjang dan mempunyai tujuan akhir untuk kemajuan dan kesehatan Bank.
2) Organ Pendukung
Di BRI terdapat beberapa komite dimana Komite dibentuk dalam mengambil beberapa
keputusan perusahaan, komite tersebut terdiri dari :
a. Komite-komite
Komite di bawah Dewan Komisaris, antara lain :
1. Komite Audit
2. Komite Nominasi dan Remunerasi
3. Komite Pengawasan Manajemen Risiko.
Komite di bawah Direksi, antara lain :
1. Komite Manajemen Risiko /Risk Management Committee (RMC)
2. Komite Kebijakan Perkreditan (KKP);
3. Komite Kredit (KK);
4. Komite Aset dan Liabilitas / Asset-Liability Committee (ALCO)
5. Komite Pengarah Teknologi dan Sistem Informasi / IT SteeringCommittee (ITSC);
6. Komite Kebijakan Sumber Daya Manusia;
7. dan Komite lainnya yang dapat ditetapkan kemudian
b. Sekretaris Dewan Komisaris
Sekretaris Dewan Komisaris merupakan organ Dewan Komisaris yang diangkat oleh Dewan
Komisaris yang bertugas membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris.
c. Sekretaris Perusahaan
Bank menunjuk Sekretaris Perusahaan untuk membantu Dewan Komisaris dan Direksi dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing terkait dengan pelaksanaan GCG
serta untuk mengelola komunikasi kepada pihak yang berkepentingan (stakeholders) baik
pihak intern maupun pihak ekstern.
Analisis Eksternal itu sendiri adalah upaya identifikasi tren kejadian dan faktor-faktor yang
berada di luar kendali suatu organisasi atau perusahaan, yang berpengaruh terhadap keputusan
manajemen suatu organisasi. Dalam kasus ini kita akan membahas analisis eksternal PT. Bank
Rakyat Indonesia Tbk. Analisis eksternal akan mengungkap peluang-peluang dan ancaman yang
dihadapi oleh Bank BRI sehingga perusahaan dapat merumuskan strategi guna mendapat
keuntungan dari peluang-peluang dan menghindari atau meminimalkan dampak dari ancaman yang
ada. Analisis eksternal terdiri dari 9 Faktor Eksternal utama, yaitu :
Selanjutnya kita akan membahas satu per satu hubungan antara faktor-faktor Eksternal Utama
dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk, dimana melalui analisis setiap isu-isu terkini yang
berhubngan dengan faktor tersebut termasuk kekuatan dan peluang-peluang serta ancaman yang
dihadapi oleh BRI.
BAB 4
ANALISIS INTERNAL
4.1. Manajemen
Suatu perusahaan menggunakan konsep-konsep manajemen strategis untuk
merumuskan strategi yang baik sehingga menghasilkan sesuatu yang dapat menguntungkan
perusahaan. Bank BRI menerapkan konsep-konsep manajemen strategis tersebut. Dalam
rangka meningkatkan kualitas penerapan tersebut, BRI mengimplementasikan Good
Corporate Governance (GCG) melalui 3 (tiga) tahapan yaitu: perumusan, implementasi serta
monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara berkesinambungan dan berkelanjutan untuk
memastikan tercapainya tahapan/tujuan akhir yang diharapkan yaitu GCG Excellent. Di
bawah ini adalah skema mengenai tahapan-tahapan yang direncanakan Bank BRI dalam
mengimplementasikan GCG.
(Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tahun 2014 halaman 323)
Pada tahun 2014, tingkat turnover BRI adalah sebesar 1.36%, yang dikategorikan
sangat rendah. Rasio ini juga lebih rendah dibandingkan tahun 2013 sebesar 1,86%. Hal
tersebut adalah salah satu hasil dari penciptaan lingkungan kerja yang kondusif, berupa
suasana yang sehat, aman, nyaman yang mampu menumbuhkan semangat berkarya dan
berinovasi pada seluruh jajaran (sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tahun 2014 halaman 106 dan 497).
Struktur organisasi dari Bank BRI sesuai dengan apa yang dibutuhkan saat ini.
Apalagi, guna pengembangan organisasi, Bank BRI membentuk fungsi dibawah Direksi
untuk melakukan koordinasi di bidang-bidang utama bisnis BRI. Terdapat 4 koordinator baru
yang dibentuk, yaitu: Koordinator Bisnis Ritel, Koordinator Teknologi dan Sistem Informasi,
Change Management,serta Audit Intern (sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tahun 2014 halaman 55).
4.2. Produuk BRI
BRI memiliki begitu banyak layanan perbankan dengan biaya yang terjangkau. Misalnya saja
produk simpanan Simpedes dengan setoran awal yang ringan, hanya dengan Rp 100 ribu saja
Anda sudah memiliki rekening tabungan di Bank BRI dengan berbagai fasilitas yang menarik
dan canggih.
Hingga kini BRI telah melayani nasabah lewat 9.808 unit kerja. Tak hanya produk
tabungan saja, Bank BRI juga memiliki layanan e-banking mulai dari ATM, SMS
Banking, Internet Banking, Mobile Banking, dan masih banyak lagi kemudahan lainnya
bagi nasabah yang ingin melakukan transaksi transfer maupun pengecekan saldo lewat
internet maupun telepon seluler. Berikut ini daftar produk dan layanan yang dimiliki
oleh Bank BRI:
Simpedes
Tabungan BritAma
BritAma Bisnis
Simpedes TKI
Tabungan
Tabungan BRI Simpel
Tabungan Haji
BritAma Rencana
BritAma Valas
Deposito Rupiah
Deposit on Call
Kredit Investasi
Kredit Waralaba
Bank Garansi
BRI Guna Karya
KPEN-RP
KKPE
Bill Payment
SPP Online
Jasa Kelembagaan
Cash Management BRI
E-Buzz
KIOSK BRI
BRIZZI
MoCash
EDC Merchant
BRI Link
Foreign Exchange
Money Market
Treasury
Fixed Income
Produk Derivatif
Kartu VISA
Kartu Kredit
Kartu Master
KPR BRI
Kredit Pemilikan Rumah
KPRS BRI
4.3. Pemasaran
Sebagian besar dari jasa perbankan yang ditawarkan oleh BRI, seperti KUPEDES dan
KUR BRI, disasarkan untuk segmen UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Pada
tahun 2013, perusahaan mencatat 72,29% dari kredit outstanding merupakan dana untuk
segmen UMKM, sementara 24,58% digunakan untuk mendanai segmen korporat, dan 3,13%
sisanya merupakan dana untuk segmen Syariah. (Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tahun 2014 Halaman 249)
Berdasarkan segmentasi pasar yang berfokus pada sektor UMKM, BRI sukses
mencapai posisi yang sangat baik dibanding para pesaingnya. BRI sukses memposisikan diri
sebagai bank yang “spesialis” UMKM. Pangsa pasar BRI pada tahun 2012 adalah 28,08%
dari keseluruhan pasar, dan berkembang menjadi 29,50% pada tahun 2013. (Sumber: Laporan
Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tahun 2014 Halaman 100)
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam jasa perbankan, pelayanan yang ada
merupakan hal yang penting untuk menunjang distribusi dana ke masyarakat Indonesia. BRI
telah menyediakan dan terus mengembangkan kemudahan akses ke berbagai layanan yang
disediakan. Contohnya adalah penyediaan electronicchannel yang mendukung fitur i-banking
dan m-banking, sehingga konsumen dapat mengakses berbagai layanan perbankan tanpa harus
berkunjung ke ATM atau Kantor Cabang. Bahkan untuk mendukung perkembangan
electronic channel yang dimiliki, BRI memutuskan untuk membeli satelit sendiri. Satelit yang
dinamai “BRIsat” tersebut akan diluncurkan pada Juni 2016 dan memiliki izin orbit selama 15
tahun. (Sumber: http://swa.co.id/corporate/bri-miliki-satelit-sendiri-untuk-efiensi-dan-
meningkatkan-mutu-layanan)
Dalam upaya memberikan respon terbaik kepada masing-masing segmen pasar, BRI
menyusun struktur organisasi penjualannya dengan berfokus pada segmen-segmen pasarnya
(Bagian UMKM, Bagian Konsumer Pribadi, Bagian Bisnis Komersial, sertaBagian
Kelembagaan dan BUMN). Penetapan struktur organisasi ini memungkinkan BRI untuk
menjadi lebih reaktif terhadap dinamika yang terjadi dalam masing-masing segmen pasar. Hal
ini terbukti efektif dengan pangsa pasar BRI, terutama pada segmen pasar UMKM yang terus
bertumbuh dari tahun ke tahun.
BRI juga terus berupaya menjaga kualitas kredit yang diberikan, yang berimbas pada
keamanan dana nasabah. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan dari tingkat NPL (Non-
Payable Loan) yang berkelanjutan. Tingkat NPL yang rendah menunjukkan bahwa resiko
kredit macet yang dihadapi BRI sangat kecil.
Dengan kualitas kredit yang terjamin, BRI menawarkan dana dengan suku bunga yang
amat menarik. Berikut perbandingan suku bunga dasar kredit dari BRI dengan beberapa
pesaingnya:
Suku Bunga Dasar Kredit (%)
Unsur lain dalam bauran pemasaran yang tak kalah pentingya adalah promosi. BRI
terus berusaha meningkatkan brand awareness masyarakat akan jasa-jasa yang ditawarkan.
Salah satu strategi promosi yang gencar dilakukan secara periodik adalah program undian
“Untung Beliung Britama”. Dapat diamati bahwa setiap tahun BRI mempromosikan program
tabungannya secara masif melalui bermacam media, terutama media internet dan televisi.
Dapat disimpulkan bahwa BRI telah menempuh langkah-langkah yang efektif dalam
memasarkan layanan perbankan yang ditawarkan. Hal ini dapat dilihat dengan berbagai
prestasi yang diraih oleh BRI dan layanannya. Pada 2014, BRI memperoleh Top Brand award
untuk:
1. Kategori Banking dan Finance
a. Tabungan Britama
b. BRI Syariah
c. BritAma Junio
d. Deposito Bank BRI
2. Kategori e-channel
a. BRI mobile
b. Internet Banking BRI
c. Call BRI
(Sumber:http://www.topbrand-award.com/top-brand-survey/survey-result/top_brand_index_2014)
4.4. Keuangan/Akuntansi
Bank Rakyat Indonesia telah menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi
keuangan, dan sudah sepenuhya sesuai dengan PSAK No. 1 Tentang Penyajian Laporan
Kuangan. Laporan Keuangan Bank Rakyat Indonesia meliputi laporan posisi keuangan,
laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Analisis menggunakan metode Capital, Asset, Management, Earnings dan
Liquidity pada Bank Rakyat Indonesia serta Rata-rata Bank Pemerintah tahun 2015 – 2016
disimpulkan bahwa : Bank Rakyat Indonesia dan Rata-rata Bank Pemerintah dinilai SEHAT,
dimana Bank mampu dan memiliki ketahanan dalam menghadapi gejolak perekonomian dan
pengaruh negatif yang berasal dari lingkungan eskternal bank. Dengan demikian jawaban atas
kelesuan ekonomi serta dalam rangka meningkatkan perekonomian dapat terjawab dengan
hadirnya layanan perbankan yang berkualitas baik dalam hal informasi laporan keuangan
maupun tingkat kesehatannya.
4.5. Produksi/Operasi
BRI terus berupaya menyelaraskan pengembangan bisnisnya dengan perkembangan
demografi masyarakat dengan senantiasa mengembangkan layanannya sesuai dengan
kebutuhan masyarakat Indonesia. Selain fokus pada segmen UMKM, BRI juga terus
mengembangkan berbagai produk consumer banking dan layanan institusional bagi
masyarakat perkotaan. Untuk mendukung upaya tersebut, BRI terus mengembangkan jaringan
kerja sehingga kini tercatat sebagai bank terbesar dalam hal jumlah unit kerja di Indonesia,
yaitu berjumlah 10.396 unit kerja termasuk 3 kantor cabang yang berada di luar negeri, yang
seluruhnya terhubung secara realtime online.
Dengan basis jumlah nasabah yang besar tercermin dari jumlah rekening yang lebih dari 49
juta rekening simpanan, BRI terus mengembangkan layanan e-banking yang dapat diakses
masyarakat melalui internet, telepon, pesan singkat (ShortMessage Service/SMS), maupun
melalui layanan electronic channel lainnya seperti Automatic Teller Machine (ATM), Cash
Deposit Machine (CDM), Electronic Data Capture (EDC), dan KiosK dengan total jaringan
e-channel ini telah mencapai 152.443 unit.
Melalui 10.396 unit kerja konvensional serta layanan e-banking yang didukung oleh 20.792
unit ATM serta 131.204 unit EDC yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, BRI bertekad
untuk terus mendukung peningkatan efisiensi kegiatan perekonomian nasional sekaligus
meningkatkan kenyamanan dan kemudahan transaksi nasabah sesuai perkembangan
kebutuhan jasa layanan perbankan seluruh lapisan masyarakat Indonesia (sumber: Laporan
Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tahun 2014 halaman 66-67). Kesimpulannya,
fasilitas, sumber daya, dan pasar dari Bank BRI memiliki lokasi yang strategis, dimana
fasilitas yang dimiliki Bank BRI berada di seluruh pelosok Indonesia.
Bank BRI memiliki banyak teknologi dan selalu berinovasi menyediakan teknologi-teknologi
terbaru untuk memuaskan nasabahnya. Salah satu teknologi yang nantinya akan diluncurkan
pada pertengahan tahun 2016 adalah BRI-Sat (Program Satelit BRI). Satelit yang akan
dikelola oleh Bank BRI sendiri ini bertujuan untukmenghubungkan Kantor Pusat, Kantor
Wilayah, Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, BRI Unit,Kantor Kas, Teras BRI dan
Teras Keliling dengan jumlah total lebih dari 10.000 outlet, serta lebih dari100.000 jaringan
e-Channel (sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tahun 2014
halaman 123). Selain itu, satelit ini bertujuan meningkatkan kualitas pertukaran data dan
mengantisipasi pengembangan aplikasi berbasis teknologi informasi dimasa mendatang
(sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tahun 2014 halaman 238).
Kebijakan Bank BRI dalam rangka memajukan teknologi adalah kebijakan paperless system.
Kebijakan ini juga sebagai wujud tanggung jawab BRI terhadap lingkungan. Aplikasi yang
digunakan adalah:
a. E-office untuk kegiatan surat menyurat.
b. Loan Approval System.
c. E-SPJ untuk dokumentasi perjalanan dinas.
d. Portal SDM.
e. Sosialisasi kebijakan melalui public folder.
f. SMK Online untuk monitoring kinerja pekerja.
g. Perubahan Absensi manual dengan kertas menjadi dengan EDC
(Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tahun 2014 halaman 507).
Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Bank BRI dalam kondisi cukup baik. Tetapi, berdasarkan
hasil survey yang dihasilkan oleh pihak independen maupun secara internal menunjukkan
bahwa terdapat beberapa catatan yang perlu mendapatkan perhatian di masa mendatang.Di
antaranya adalah perlunya perbaikan dalam hal pelayanan dan fitur produk serta jasa BRI
(Sumber: Laporan Tahunan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tahun 2014 halaman 117).
Kesimpulannya, fasilitas perlengkapan, mesin, dan kantor dalam kondisi cukup baik.
Strength Weakness
Munculnya UKM Merupakan peluang BRI baik dari sisi Masih usaha-usaha baru yang
baru yang simpanan ataupun pinjaman sebelumnnya belum pernah di
membutuhkan biayai oleh BRI
pinjaman untuk
Modal usaha.
Kecenderungan pola Menjadi peluang bagi Divisi Perlunya analisa lebih mendalam
hidup Konsumer BRI untuk memberikan terkait profil dan kesanggupan
Masyarakat yang fasilitas bagi konsumen BRI bisa debitur sehingga kualitas kredit
konsumtif, berupa Kartu Kredit, KPR (Kredit
selalu terjaga.
Merupakan salah Rumah), KKB (Kredit Mobil)
satu peluang
Yang perlu dicermati
untuk meningkatkan
jenis produk jasa
kredit perbankan dan
kualitas pelayanan
bagi nasabah
Kebijakan
pemerintah yang
membatasi jumlah
bank.
Dari matriks SWOT diatas dapat kita lihat bahwa ada lambang di setiap akhir
strategi yang kelompok kami buat. Lambang tersebut berupa : (S3, O3) , yang
menandakan bahwa point strategi 3 dan opportunity 3 merupakan dasar pemikiran
untuk strategi alternatif SO poin 1 dan begitu juga seterusnya. Hal ini melandasi
bahwa strategi itu tidak muncul dari kekosongan melainkan dari faktor internal dan
eksternal yang telah disesuaikan untuk menentukan strategi yang diinginkan.
Contohnya, perhatikan strategi WO poin 1 yaitu “Memanfaatkan jenisbranchless
bankinguntuk meningkatkan faktor efisien dan efektifitaslokasi (W3, O2)” , hal ini
menandakan bahwa strategi tersebut muncul karena adanya dasar berupa kelemahan
poin ke 3 dari Bank BRI yaitu fasilitas gedung kurang besar, kemudian
dikolaborasikan dengan peluang poin ke 2 yang dimiliki, berupa Membangun 35
ribu branchless banking (bank tanpa kantor) di seluruh Indonesia. Dari matriks
SWOT diatas, dapat dilihat bahwa strategi-strategi yang dihasilkan itu bukan untuk
menentukan mana strategi yang terbaik, oleh sebab itu tidak semua strategi dalam
matriks SWOT akan digunakan atau diterapkan.
Dari gambar dibawah ini gambar 2.3 dapat kita lihat bahwa Bank BRI
terletak pada posisi kuadran 1. Hal ini menunjukkan bahwa BRI memiliki kekuatan
dan peluang, sehingga dapat mengarahkan seluruh potensi internal perusahaan untuk
memanfaatkan peluang yang ada. Posisi ini mendorong pihak BRI untuk mendukung
strategi agresif yaitu menyerang dengan penuh inisiatif dan terencana. Strategi
agresif tersebut dapat berupa pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan
produk, integrasi ke depan, integrasi kebelakang, dan integrasi horizontal serta
diversifikasi konsentrik. Tahapan ini mendorong sebuah perusahaan untuk
melakukan ekspansi atau pertumbuhan lebih karena posisinya yang kuat.
BERBAGAI
PELUANG
Penciutan Ekspansi /pertumbuhan
3. Mendukung 1. Mendukung
Strategi Turn Strategi
Around Agresif
KEKUATAN KEKUATAN
EKSTERNAL INTERNAL
4. Mendukung 2. Mendukung
Strategi Strategi
Stabilisasi
BERBAGAI Kombinasi
ANCAMAN
Gambar 2.3. Kuadran Matrik SWOT Bank BRI
2.2. Analisis Porter
A. Model Lima Kekuatan Porter
1. Persaingan antarperusahaan saingan
Dalam menghadapi persaingan antarperusahaan BRI memiliki keunikan
dengan harga yang terjangkau dalam menyediakan fasilitas berupa produk
tabungan bagi para nasabahnya. Produk tabungan tersebut ditargetkan
bagimasyarakat pedesaan yang dinamakan SIMPEDES atau Simpanan Pedesaan.
Simpanan ini mensyaratkan setoran awal yang kecil dan terjangkau bagi
masyarakat pedesaan. Meskipun biaya yang ditawarkan rendah namun fasilitas
yang diberikan sudah termasuk lengkap, salah satunya dengan diberikannya kartu
BRI yang dapat berfungsi sebagai kartu ATM. Bagi para TKI, terdapat tabungan
SIMPEDES TKI. Walau dengan fitur yang lebih terbatas, tapi sangat
memudahkan kegiatan pengiriman uang dari negara tempat TKI bekerja ke daerah
asalnya. Bagi yang ingin merencanakan perjalanan haji, disediakan pula
Tabungan Haji. Tabungan ini memiliki beberapa keunggulan. Nasabah rekening
Tabungan Haji diberikan perlindungan asuransi jiwa dan kesehatan diri secara
gratis. Selain itu, tabungan ini juga dibebaskan dari biaya administrasi.
Tipe 3: Diferensiasi