Professional Documents
Culture Documents
Pembahasan Tuli Konduktif
Pembahasan Tuli Konduktif
Moeloek dengan keluhan penurunan pendengaran pada telinga kanan sejak satu bulan
yang lalu. Pasien juga mengeluh rasa tidak enak, penuh, disertai dengan rasa tertekan
pada telinga kanan. Pada awalnya pasien merasa gatal di telinga kanan namun saat
pemeriksaan sudah tidak lagi. Keluhan dirasakan setelah mandi keramas seperti
kemasukan air, kemudian pasien merasa budek. Pasien lalu membersihkan telinganya
dengan cotton bud dan dirasa kurang bersih. Pasien memang memiliki kebiasaan untuk
membersihkan telinga sendiri dua hari sekali dengan menggunakan cotton bud.
Keluhan pendengaran masih tetap dirasakan. Riwayat trauma, telinga tertampar dan
pemakaian obat ototoksik sebelumnya disangkal. Telinga berdenging, rasa pusing
berputar, rasa nyeri di dalam telinga dan keluar cairan tidak dirasakan. Riwayat
gondok, influenza berat dan sering batuk-pilek disangkal. Penyakit alergi, asma,
hipertensi dan diabetes mellitus disangkal.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum pasien saat masuk klinik
THT adalah kompos mentis serta keadaan gizi baik. Pada pemeriksaan otoskopi pada
telinga kanan ditemukan serumen di kanalis, membrana timpani sulit dinilai.
Sedangkan pada telinga kiri tidak didapatkan kelainan.
Hasil tes garpu tala Rinne telinga kanan positif, lateralisasi ke kanan dan
Swabach kanan memanjang, pada telinga kiri Rinne positif dan Swabach sama dengan
pemeriksa. Pemeriksaan hidung dan tenggorok dalam batas normal. Pasien lalu
didiagnosis tuli konduktif karena serumen, dilakukan evakuasi serumen.
Gangguan telinga luar dan telinga tengah dapat menyebebkan tuli konduktif
sedangkan gangguan telinga dalam menyebabkan tuli sensorineural yang terbagi atas
tuli koklea dan tuli retrokoklea. Tuli dibagi atas tuli konduktif, tuli sensorineural
(sensory neural deafness) serta tuli campur (mixed deafness). Pada tuli konduktif
terdapat gangguan hantaran suara disebebkan oleh kelainan atau penyakit di telinga
luar atau telinga tengah. Pada tuli sensorineural (perseptif) kelainan terdapat pada
koklea (telinga dalam), nervus VIII atau di pusat pendengaran, sedangkan tuli campur
disebabkan oleh kombinasi tuli konduksi dan tuli sensorineural. Tuli campur dapat
merupakan satu penyakit misalnya radang telinga tengah dengan komplikasi ke telinga
dalam atau merupakan dua penyakit yang berlainan misalnya tumor nervus VIII (tuli
saraf) dengan radang telinga tengah (tuli konduktif).
Pasien lalu membersihkan telinganya dengan cotton bud dan dirasa kurang
bersih. Keluhan pendengaran masih tetap dirasakan. Hal ini adalah karena cotton bud
justru dapat mendorong serumen lebih ke dalam sehingga dapat menutup membrana
timpani, sehingga keluhan penurunan pendengaran tetap atau bahkan mungkin semakin
memberat.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kondisi umum pasien saat masuk klinik
THT adalah kompos mentis serta keadaan gizi baik. Pada pemeriksaan otoskopi pada
telinga kanan ditemukan serumen di kanalis, membrana timpani sulit dinilai.
Serumen dapat keluar sendiri dari liang telinga akibat migrasi epitel kulit yang
bergerak dari arah membran timpani menuju ke luar serta dibantu oleh gerakan rahang
sewaktu mengunyah. Walaupun tidak mempunyai efek anti bakteri ataupun anti jamur
serumen mempunyai efek proteksi. Serumen mengikat kotoran, menyebarkan aroma
yang tidak disenangi serangga sehingga serangga enggan masuk ke liang telinga.
Serumen harus dibedakan dengan penglepasan kulit yang biasanya terdapat pada orang
tua maupun dengan kolesteatosis atau keratosis obturans.
Membran timpani harus dicek setelah serumen dibersihkan. Hal ini untuk
membedakan apakah tuli disebabkan oleh serumen saja atau ada otitis media. yang
ditandai dengan adanya kelainan pada membran timpani, misalnya membran timpani
tampak hiperemis, edema, bulging atau adanya perforasi membran timpani yang
menyebabkan gangguan di telinga tengah.
Pada otitis media akut stadium oklusi, terdapat gambaran retraksi membran
timpani akibat terjadinya tekanan negatif di dalam telinga tengah akibat absorpsi udara.
Kadang membran timpani tampak normal atau keruh pucat. Sumbatan di tuba
eustachius menyebabkan gangguan telinga tengah dan akan terdapat tuli konduktif.
Secara fisiologik telinga dapat mendengar nada antara 20 sampai 18.000 Hz.
Untuk pendengaran sehari-hari yang paling efektif antara 500-2000 Hz. Oleh karena
itu untuk memeriksa pendengaran dipakai garpu tala 512, 1024 dan 2048 Hz.
Penggunaan ketiga garpu tala ini penting untuk pemeriksaan secara kualitatif. Bila
salah satu frekuensi ini tergangggu penderita akan sadar adanya gangguan
pendengaran. Bila tidak mungkin menggunakan ketiga garpu tala itu maka diambil 512
Hz karena penggunaan garpu tala ini tidak terlalu dipengaruhi suara bising di
sekitarnya.
Pada pasien ini dilakukan tes penala. Tes penala merupakan tes kualitatif.
Terdapat berbagai macam tes penala seperti tes Rinne, tes Weber, tes Schwabach, tes
Bing dan tes Stenger. Tes Rinne ialah tes untuk membandingkan hantaran melalui
udara dan hantaran melalui tulang pada telinga yang diperiksa. Tes Weber adalah tes
pendengaran untuk membandingkan hantaran tulang telinga kiri dengan telinga kanan.
Tes Schwabach adalah tes pendengaran untuk membandingkan hantaran tulang orang
yang diperiksa dengan pemeriksa yang pendengarannya normal.
Cara pemeriksaan tes Rinne adalah dengan menggetarkan penala, tangkainya
diletakkan di prosesus mastoid, setelah tidak terdengar penala dipegang di depan
telinga kira-kira 2,5 c. bila masih terdengar disebut Rinne positif (+), sedangkan bila
tidak terdengar disebut Rinne negatif (-).
Tes Weber dilakukan dengan meletakkan tangkai penala yang telah digetarkan
pada garis tengah kepala (di vertex, dahi, pangkal hidung, di tengah-tengah gigi seri
atau di dagu). Apabila bunyi penala terdengar lebih keras pada salah satu telinga
disebut Weber lateralisasi kea rah telinga tersebut. Bila tidak dapat dibedakan ke arah
telinga mana bunyi terdengar lebih keras disebut Weber tidak ada lateralisasi.
Untuk mempermudah interpretasi secara klinik dipakai tes Rinne, tes Weber
dan tes Schwabach secara bersamaan.
Hasil tes penala pada pasien ini menunjukkan Rinne telinga kanan positif,
lateralisasi ke kanan dan Schwabach kanan memanjang, pada telinga kiri Rinne positif
dan Schwabach sama dengan pemeriksa. Hal ini menandakan adanya tuli konduktif
pada telinga kanan.
Serumen yang sudah terlalu jauh terdorong ke dalam liang telinga sehingga
dikuatirkan menimbulkan trauma pada membran timpani sewaktu mengeluarkannya
dikeluarkan dengan mengalirkan (irigasi) air hangat yang suhunya sesuai dengan suhu
tubuh. Sebelum melakukan irigasi telinga harus dipastikan tidak ada perforasi pada
membran timpani.