You are on page 1of 5

ugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan dan

mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini
digunakan sebagai tes indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi
dengan memutar sebuah dark-blue/black.

IV. ALAT DAN BAHAN


Alat :

1. Penjepi tabung reaksi


2. Pipet tetes
3. Lumpang porselin
4. Tabung reaksi
5. Pembakar spritus
6. Pemes/pisau
7. Papan proselin
8. Spatula/pengaduk
9. Rak tabung reaksi
10. Gelas ukur

Bahan :

1. Reagen (lugol, biuret, benedict)


2. Kertas buram
3. Bahan makanan yang ingin di uji ( Santen kelapa, singkong, tepung kanji, pisang ambon,
putih telur, kunung telur)

V. LANGKAH KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
2. Melakukan uji makanan.
3. Percobaan 1 : Uji amilum
a. Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.
b. Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes.
c. Mengamati perubahan warna yang terjadi.
d. Memasukkan data pada table pengamatan.
4. Percobaan 2 : Uji protein
a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
b. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c. Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
d. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.
e. Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu, maka bahan
makanan tersebut mengandung protein.
f. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan
makanan yang lain.
5. Percobaan 3 : Uji glokusa.
a. Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan penumbuk.
b. Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
c. Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
d. Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.
e. Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus.
f. Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan bahan
makanan yang lain
6. Percobaan 4 : Uji Lemak.
a. Mengusap bahan yang akandi uji pada kertas buram.
b. Memanaskan kertas buram pada pembakar sepritus.
c. Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
d. Memasukkan data pada table pengamatan.
e. Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.

VI. DATA PENGAMATAN


Dari percobaan di atas diperoleh hasil sebagai berikut :
No
Bahan makanan yg di uji
Perubahan Warna
Noda
Kandungan Makanan
Lugol
Benedict
Biuret
Amilum
Glukosa
Potein
Lemak
`1
Santan Kelapa
Ungu
Merah bata
Ungu




2
Singkong
Biru ke hitaman
Merah bata
Biru


3
Tempe
Kuning
Ungu kehitaman
Ungu

4
Tepung kanji
Biru ke hitaman
Biru
Ungu

5
Pisang ambon
Kuning
Merah bata
Biru

6
Putih telur
Putih kekuning2an
Biru
Ungu

7
Kuning telur
Kuning
hijau
ungu

-
-

VII. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui
kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau
tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu
mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna
lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi
sebagau berikut :
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis,
akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan
makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika reagen
benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk
diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan
mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi
menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan
dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai
gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah
menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan
yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar
sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan
makanan tersebut mengandung lemak.

You might also like