Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
penerimaan yang menjadi sumber utama, otomatis dana dari pajak sangat berperan
dalam neraca keuangan pemerintahan. Manfaat pajak bisa dilihat dan rasakan
begitu pentingnya peranan pajak maka dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak
kenegaraan berada pada setiap Warga Negara sebagai Wajib Pajak. Hal ini sesuai
dengan sistem self assessment yang dianut dalam Sistem Perpajakan Indonesia.
kepada pemerintah, yang dalam hal ini diatur oleh Direktorat Jenderal Pajak.
21
maka Wajib Pajak harus memberitahukan terlebih dahulu jumlah pajak yang
terutang kepada fiskus melalui Surat Setoran Pajak (SSP). Setelah membayar
pajak melalui Surat Setoran Pajak (SSP) ke bank atau kantor pos, maka Wajib
Pajak melaporkan berapa pajak yang dibayar atau dipotong melalui Surat
perpajakan yang benar dan akurat mengenai besarnya jumlah pajak yang
Pajak kepada Direktorat Jenderap Pajak melalui Kantor Pelayanan Pajak secara
hardcopy (berbentuk kertas) yang sudah disediakan oleh Kantor Pelayanan Pajak.
salah satu upaya yang telah dilakukan pihak Direktorat Jenderal Pajak dengan
berbasis internet ini karena keinginan Wajib Pajak untuk melapor pajak masih
tergolong rendah. Hal itu terjadi karena tidak adanya kesadaran, kejujuran,
peraturan perpajakan yang berlaku. Oleh karena itu dengan penerapan sistem e-
pelayanan bagi Wajib Pajak dalam melaporkan jumlah pajak yang harus
dibayarkannya. Karena Wajib Pajak tidak perlu datang secara langsung ke Kantor
fasilitas e-filing ini tidak semudah yang dibayangkan, misalnya kesulitan yang
dialami Wajib Pajak untuk entry data dokumen perpajakannya karena belum
maka Penulis bermaksud untuk membuat sebuah tulisan dari hasil penelitian yang
dilakukan dalam bentuk Tugas Akhir dengan judul: “Tinjauan Atas Tingkat
Petisah”.
a. Bagi Mahasiswa
mengenai E-Filing.
peraturan-peraturan perpajakan.
2. Menambah ide dan gagasan untuk perbaikan sistem kerja yang ada
1. Pengertian Pajak
(1)
Belastingen, 1995
1964
ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) utnuk
3. Unsur Pajak
1945 Pasal 23A yang menyatakan, “Pajak dan pungutan lain yang
Undang.”
tidak langsung menerima manfaat pajak yang dibayar, yang akan wajib
maupun pembangunan.
perundang-undangan.
4. Fungsi Pajak
b. Fungsi Regulered
Nilai (PPN).
5. Jenis-Jenis Pajak
(PPh).
lain.
tangga Negara.
a. Pajak Provinsi
b. Pajak Kabupaten/Kota
Tarif pajak tetap, yaitu tarif pemungutan pajak dengan jumlah yang
contoh adalah tarif bea materai. Hal ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
dasar pajak. Hal ini berarti pajak yang terutang akan semakin besar
Dalam hal ini, tarif pajak progresif dapat dibagi menjadi 3 golongan,
yaitu :
pengenaan pajak. Hal ini tidak berarti, pajak yang terutang semakin
kecil bahkan akan semakin besar. Akan tetapi kenaikan ini tidak
Menurut UU No. 16 Tahun 2009 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Pelaporan Pajak
Pajak.
Surat Pemberitahuan (SPT) adalah Surat yang oleh wajib pajak digunakan
dan/ atau bukan objek pajak, dan/ atau harta dan kewajiban sesuai dengan
dengan DJP.
secara elektronik yang dilaukan secara online yang real time melalui
spesifikasi, standar, atau hukum yang telah diatur dengan jelas yang
Adapun yang menjadi ruang lingkup Penulisan Tugas Akhir ini adalah :
Medan Petisah.
(SPT) Tahunan Wajib Pajak Orang Pribadi secara E-Filing pada Kantor
1. Tahap Persiapan
Akhir dari pihak Fakultas atau Program Studi Diploma III Administrasi
Perpajakan.
penelitian.
3. Observasi Lapangan
4. Pengumpulan Data
Medan Petisah.
1. Metode observasi
2. Metode Wawancara
3. Dokumentasi
yang telah diperoleh dari Kantor Pelayanan Pajak Medan Petisah maupun
BAB I PENDAHULUAN
Tugas Akhir.
Petisah.
Pada bab ini penulis menguraikan tentang data yang berkaitan teori
Pada bab ini penulis akan menganalisa penerapan teori yang ada
Petisah.