You are on page 1of 4

#Pola Tektonik Indonesia

Tektonik di Indonesia terbagi menjadi dua karena terdapat adanya perbedaan lempeng penyusun.
Indonesia bagian timur tersusun oleh lempeng-lempeng mikro kecuali daerah Nusa Tenggara, Irian Utara
Timur dan Sulawesi Utara yang berbenturan dengan lempeng makro. Sedangkan Indonesia bagian barat
merupakan daerah interaksi antara lempeng makro. Karena perbedaan tersebut maka pola atau tatanan
tektoniknya pun akan berbeda pula. Pada wilayah Indonesia bagian barat, tatanan tektoniknya lebih
sederhana daripada tatanan tektonik wilayah Indonesia bagian timur yang lebih rumit.

#Sundaland

Sundaland merupakan sebuah massa daratan (landmass) di Asia Tenggara yang timbul sebagai massa
daratan diatas muka air laut pada kala Plistosen. Hasil penelitian geologi dapat menunjukkan jejak
sejarah paparan ini. muka air laut naik dan turun sesuai dengan periode deglasisasi dan glasiasi. Pada
170.000 tahun yang lalu, muka laut 200 meter lebih rendah daripada yang sekarang. Itulah saat
eksistensi daratan sunda. muka laut seperti sekarang dicapainya pada 1000 taun lampau.

Konsep modern menyatakan bahwa Sundaland bukan satu massa benua yang koheren, tetapi
merupakan gabungan (amalgamasi) dari banyak benua-mikro atau terrane yang berasal dari Gondwana
pada sebutan Mesozoikum. Benua-benua kecil ini terpisah dari Gondwana, hanyut ke utara, kemudian
saling berbentur satu sama lain dan bergabung membentuk Sundaland.

Ketika pada kala Holosen terjadi deglasiasi, saat lapisan-lapisan es mencair maka tenggelamlah Daratan
SUnda (Sundaland) oleh transgresi marin, dan kini kita mengenalnya sebagai Paparan Sunda, sebuah laut
dangkal hasil penenggelaman Daratan Sunda. Wilayah Paparan Sunda dan Sundaland ini terletak
diantara Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Malaka.

#Struktur Geologi di Wilayah Indonesia Bagian Barat didominasi oleh Strike-Slip


Indonesia bagian barat merupakan pencerminan dari interaksi antara lempeng samudera hindia-australia
yang bergerak ke utara, dengan lempeng asia (lempeng mikro sunda).

Pada eosen awal, pergerakan Australia-Sundaland menyebabkan terbentuknya subduksi sepanjang barat
tepi Sundaland, dibawah P.Sumba dan Sulawesi Barat dan mungkin menerus ke utara. Batas antara
lempeng Australia-Sundaland pada bagian selatan Jawa merupakan zona strike-slip sedangkan selatan
Sumatera berupa zona strike-slip tangensional.

Hal ini dapat dijelaskan melalui konsep escape tectonic atau tektonik ekstrusi. Tektonik ekstrusi
merupakan collision-related strike slip motion dimana sebagian kerak kontinen atau busur kepulauan
bergerak karena buoyancy nya menuju kerak samudera (palung) setelah terjadinya collision continent vs
continent atau continent vs island arc. Regional strike-slip fault mengakomodasi pergerakan ini. ciri lain
tectonic ekstrusi adalah juga pembentukan rift basins akibat penipisan kerak dan localized compressional
mpuntains dan related foreland-through basins.

Berdasarkan konsep tektonik ekstrusi tersebut dari benua asia, perkembangan tektonik dari wilayah asia
tenggara (termasuk Indonesia bagian Barat), sangat dipengaruhi oleh gerak-gerak “fragmen benua asia”
(Cina Timur dan Indo China) yang melejit ke timur dan tenggara sebagai akibat daripada tumbukan
antara kerak benua India dan Asia. Dengan gerak-gerak fragmen benua Asia ke tenggara dan timur, maka
mekanisme ini akan diiimbangi oleh gerak rotasi dari IndoChina dan Paparan Sunda searah dengan
putaran jarum jam melalui strike slip fault sinistral. Pengamatan di lapangan justru menunjukkan gerak
dextral. Hal ini hanya dapat diterangkan apabila Indochina dan Paparan Sunda telah mengalami rotasi
kearah yang berlawanan dengan gerak jarum jam. Terhambatnya gerak rotasi kea rah jarum jam itu ada
hubungannya dengan menyentuhnya Benua Australia dengan Indonesia dalam interaksi lempeng
Samudera Hindia-Australia dengan lempeng Asia.

#Trench di Indonesia bagian Barat dinamakan juga sebagai oblique subduction

Tectonic setting daerah Indonesia bagian barat didominasi oleh pergerakan lempeng Indo-Australia yang
menunjam dibawah lempeng Sunda. Lempeng Indo-Australia menunjam dari palung Sunda yang berada
di Samudera Indonesia. Di sebelah selatan pulau Jawa lempeng Indo-Australia menunjam pada posisi
tegak lurus sedangkan disebelah barat Sumatera, lempeng Indo Australia menunjam lempeng Sunda
pada posisi oblique. Maka dari itu, trench (palung) di Inonesia bagian barat dapat dikatakan juga sebagai
oblique subduction karena trench tersebut merupakan hasil dari subduksi yang berbentuk/berarah
oblique.

#Paparan Sahul

Paparan Sahul merupakan lempeng bumi yang bergerak dari kawasan Australesia (Benua Australia) dan
berada di sisi timur Garis Weber. Paparan Sahul merupakan bagian dari lempeng landas kontinen benua
Sahul (Benua Australia-Papua) yang terletak di lepas pantai utara Australia dan lautan selatan pulau
Papua. Paparan sahul membentang dari Australia Utara, meliputi laut Timor menyambung ke Timur di
laut Arafura yang menyambung dengan pualu Papua. Kepulauan Aru menon jol diatas paparan Sahul.
Paparan Sahul juga mencakup Paparan Rowley yang terletak disisi Samudera Hindia di Barat Laut
Australia membentang hingga tanjung di Barat LAut Australia.

#Struktur Geologi di Wilayah Indonesia Bagian TImur lebih rumit dibandingkan wilayah Indonesia di
bagian barat

Tatanan tektonik Indonesia di bagian barat menunjukkan pola tektonik yang relative lebih sederhana
dibandingkan Indonesia bagian timur. Kesederhanaan tatanan tektonik tersebut dipengaruhi oleh
keberadaan Paparan Sunda yang relative stabil. Pergerakan dinamis mencolok hanya terjadi pada
perputaran Kalimantan serta peregangan selat makassar. Hal ini terlihat pada pola sebaran jalur subduksi
Indonesia Barat. Sementara keberadaan benua mikro yang dinamis karena dipisahkan oleh banyak
system sasar sangat mempengaruhi bentuk kerumitan tektonik Indonesia bagian timur. Berdasarkan
konsep ini pula, Indonesia terbentuk tujuh jalur orogenesa, yaitu: jalur orogenesa Sunda, Barisan, Taulud,
Sulawesi, Banda, Malanisia, dan Dayak. Kondisi struktur geologi wilayah Indonesia timur sangat rumit
juga karena disebabkan Indonesia timur merupakan tempat terbentuknya system busur kepulauan yang
unuk dengan asosiasi palung samudera, zona akresi, busur gunung api, dan cekungan busur belakang.
Selain itu yang membuat rumit juga adalah busur-busur kepulauan nya yang dibatasi oleh lautan dengan
kedalaman mencapai ribuan meter dengan palung-palung dalam yang terdapat diantara busur lengkung
yang tajam dan beda relief yang sangat tajam.

Secara tektonis, wilayah Indonesia Timur merupakan lokasi pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu
Lempeng Pasifik yang bergerak dari arah timur ke barat, Lempeng Australia yang bergerak dari arah
tenggara ke barat laut dan Lempeng Eurasia yang bergerak dari arah barat laut ke tenggara.
Pertumbukan ketiga lempeng ini menghasilkan pola tektonik rumit yang menyebar dari Pulau Sulawesi,
Maluku sampai Irian Jaya. Pergerakan Lempeng Pasifik dari timur ke arah barat mengakibatkan
terbentuknya Patahan Sorong yang berupa patahan geser memanjang sepanjang pantai utara Irian Jaya,
utara Serui dan Biak, bercabang di wilayah Kepala Burung, Irian Jaya kemudian bercabang lagi di sekitar
Kepulauan Banggai dan Sula di Maluku.

Semua hal ini berpengaruh pada kondisi struktur geologinya.

#Pulau di wilayah Indonesia bagian timur relative berukuran lebih kecil dibandingkan di wilayah
Indonesia bagian barat

Menurut teori tektonik lempeng, wilayah Indonesia bagian Timur diketahui sebagai zona interaksi antara
lempeng Eurasia – Hindia, Australia, dan Pasifik. Lempeng-lempeng ini memperagakan zona-zona
penunjaman aktif dengan arah gerak agak membujur dibagian utara, seperti misalnya palung-palung di
Filipina, Halmahera dan Minahasa serta Timor di selatan yang agak melintang. Wilayah Indonesia timur
juga tersusun oleh lempeng-lempeng mikro yang sifatnya lemah terhadap akumulasi energy dan mudah
melepaskan energy dalam wujud gempa.

Pada bagian utara wilayah Indonesia timur, lempeng pasifik menabrak sisi barat dan selatan Indonesia.
Tekanan dahsyat karena pergerakan tiga lempeng besar bumi: Lempeng Eurasia, Lempeng Hindia-
Australia, dan lempeng Pasifik ini menyebabkan interior lempeng bumi dari kepulauan Indonesia ini
terpecah-pecah menjadi bagian-bagian kecil kerak bumi yang bergerak antara satu terhadap lainnya yang
dibatasi oleh patahan-patahan aktif. Sedangkan wilayah Indonesia bagian barat, daerahnya relative stabil
dibandingkan wilayah Indonesia bagian timur, maka dari itu pulau-pulaunya berukuran lebih besar
daripada yang berada di wilayah bagian Indonesia timur.

You might also like