Professional Documents
Culture Documents
ACARA 4 Fix
ACARA 4 Fix
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dapat mengalami suatu proses mengembang dan mengerut sesuai dengan kadar
air yang berada didalam tanah tersebut. Tanah yang mengembang kerap kali
disebut dengan istilah swelling dan tanah yang menyusut disebut dengan shrink.
Ciri-ciri tanah yang dapat dilihat dan dirasakan dengan indera meliputi
warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, dan konsistensi. Warna tanah
merupakan ciri yang paling jelas dan mudah ditentukan di lapang. Warna tanah
mencerminkan beberapa sifat tanah, seperti kandungan bahan organik yang tinggi
pada tanah akan menimbulkan warna gelap. Pengaruh warna juga dapat
Tekstur tanah juga dapat menentukan sifat tanah. Secara kualitatif tanah
yang halus menunjukan tanah itu mampu menahan air relative tinggi, lengket,
drainase buruk, dan sulit diolah. Struktur tanah dan juga konsistensi tanah sangat
pengamatan tanah dengan indera meliputi warna tanah, tekstur tanah, struktur
tanah, dan konsistensi. Dengan mengetahui sifat tanah, kita bisa melakukan
pengolahan tanah, evaluasi tanah ataupun budidaya tanaman secara tepat karena
60
B. Tujuan
1. Menetapkan warna dasar beberapa jenis tanah dengan menggunakan buku
tersedia.
3. Menentukan dan membandingkan konsistensi tanah pada jenis tanah yang
tersedia.
4. Menetapkan konsistensi berbagai jenis tanah dalam keadaan basah, lembab,
dan kering.
61
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pelapukan tersebut berasal dari batuan induk menjadi bahan induk tanah, diikuti
oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang lapuk oleh
faktor curah hujan, suhu dan pengaruh aktivitas organisme hidup (termasuk
vegetasi, mikroba, organisme tanah dan manusia), pada suatu topografi atau relief
dalam jangka waktu tertentu. Karena adanya faktor-faktor tersebut, maka tanah
suatu tempat pasti berbeda dengan tempat lainnya. Perbedaan tersebut ada pada
ciri-ciri morfologi tanah baik itu dari warna, tekstur, struktur, hingga menyangkut
diketahui profil tanah yang merupakan petunjuk dari proses-proses yang dialami
Sifat morfologi tanah adalah sifat – sifat tanah yang dapat diamati dan
sifat fisik dari tanah tersebut. Sifat fisik tersebut termasuk warna tanah, tekstur,
Warna merupakan salah satu sifat fisik tanah yang banyak digunakan untuk
62
kelembapan tanah.Kebanyakan tanah mempunyai warna yang tidak murni seperti,
campuran kelabu, coklat, dan bercak, kerapkali terdapat 2-3 warna dalam bentuk
ini secara langsung proporsial terhadap total permukaan tanah yang setara dengan
tanah yang bermakna materi koloidal memiliki dampak terbesar terhadap warna
tanah, misal humus dan nesi-hidroksida secara jelas menentukan warna tanah
(Hanafiah, 2007).
Intensitas warna tanah dipengaruhi tiga faktor berikut: (1) jenis mineral dan
jumlahnya, (2) kandungan bahan organik tanah, dan (3) kadar air tanah dan
tingkat hidratasi. Tanah yang mengandung mineral feldspar, kaolin, kapur, kuarsa
dapat menyebabkan warna putih pada tanah. Jenis mineral feldspar menyebabkan
beragam warna dari putih sampai merah. Hematit dapat menyebabkan warna
tanah menjadi merah sampai merah tua. Makin tinggi kandungan bahan organik
maka warna tanah makin gelap (kelam) dan sebaliknya makin sedikit kandungan
bahan organik tanah maka warna tanah akan tampak lebih terang. Tanah dengan
kadar air yang lebih tinggi atau lebih lembab hingga basah menyebabkan warna
tanah menjadi lebih gelap (kelam). Sedangkan tingkat hidratasi berkaitan dengan
reduksi (gleisasi) yaitu warna kelabu biru hingga kelabu hijau. (Madjid, 2009)
63
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat)
yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir,
fraksi debu dan fraksi liat (Hanafiah, 2007). Tekstur merupakan sifat kasar-
(Notohadiprawiro, 1998).
yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir
0,20- 0,002 mm atau 200- 2µm) dan liat (clay) (<2 µm). Berdasarkan kelas
1) Tanah bertekstur kasar atau tanah berpasir berarti tanah yang mengandung
2) Tanah bertekstur halus atau tanah berliat mengandung minimal 37,5 % liat
(Hanafiah, 2007)
Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir- butir tanah. Gumpalan-
gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran, dan kemantapan (ketahanan) yang
melekat satu sama lain (disebut lepas, misalnya tanah pasir) atau saling melekat
menjadi satu satuan yang padu (kompak) dan disebut massive atau pejal. Tanah
64
dengan struktur baik (granuler, remah) mempunyai tata udara yang baik, unsur-
unsur hara lebih mudah tersedia dan mudah diolah.Strukktur tanah yang baik
bertekstur pasir, disebut tanpa struktur atau berstruktur lepas, sedangkan tanah
bertekstur liat, yang terlihat massif (padu tanpa ruang pori, yang lembek jika
basah dan keras jika kering) atau apabila dilumat dengan air membentuk pasta
Struktur tanah merupakan sifat fisik tanah yang penting, karena struktur
tersedianya unsur hara bagi tanaman serta perombakan bahan organik . Adapun
pengaruh secara langsung struktur tanah yakni pada pergerakan akar tanaman.
Dengan demikian pengolahan tanah yang baik akan menjadikan tanah berstruktur
(Kartasapoetra, 1989).
butir tanah dengan daya adhesi butir-butir tanah dengan benda lain. Konsistensi
65
adalah salah satu sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada
saat memperoleh gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya
gaya kohesi (tarik menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antara partikel
dan air) dengan berbagai kelembaban tanah. Konsistensi tanah adalah suatu sifat
tanah yang menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel – parkikel
tanah dan ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk yang disebabkan
oleh tekanan dan berbagai kekuatan yang mempengarui bentuk tanah (Kohnke,
1968)
66
III. METODE PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan pada acara 4 adalah buku Munsell Soil
Color Chart, air dan contoh tanah halus (<0,5mm) dan tanah yang masih
B. Prosedur Kerja
1. Warna Tanah
a. Diambil sedikit tanah gumpal yang lembab secukupnya (permukaannya
tidak mengkilap).
b. Diletakkan di bawah lubang kertas buku Munsell Soil Color Chart.
c. Dicatat notasi warna (Hue, Value, Chroma) dan nama warna
2. Tekstur Tanah
a. Diambil sebongkah tanah kira – kira sebesar kelereng.
b. Dibasahi dengan air hingga tanah dapat ditekan.
c. Contoh tanah dipijit kemudian dibuat benang dan sambil dirasakan kasar
halusnya tanah.
d. Ditentukan tekstur tanahnya.
3. Struktur Tanah
a. Sebongkah tanah diambil, kemudian dipecah dengan cara dijatuhkan dari
struktur tanah.
c. Pecahan tanah ditentukan bentuk struktur, kelas struktur, dan derajat
struktur.
4. Konsistensi Tanah
a. Contoh tanah dalam berbagai kandungan air diamati dengan cara dipijit
67
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Warna Tanah
Warna Tanah
No. JENIS TANAH Tekstur Tanah
Notasi Warna Nama Warna
1 Inceptisol 5YR 2,5/2 Dark Reddish Lempung
Brown Berliat(L)
2 Vertisol 5YR 3/1 Very Dark Grey Lempung
Berdebu(SIL)
3 Ultisol 10YR ¾ Dark Yellowish Lempung
Brown Berliat(L)
4 Andisol 2.5YR Dark Reddish Lempung
Brown Berliat(L)
5 Entisol 10YR 2/2 Very Dark Lempung
Brown Pasir(SL)
2. Struktur Tanah
68
)
3 Vertisol Lekat(S) Tidak Sangat Teguh Sangat Keras
Plastis(PO) Sekali(et) Sekali(eh)
4 Andisol Agak Tidak Sangat Keras(h)
Lekat(SS) Plastis(PO) Gembur(Vf)
5 Entisol Agak Agak Sangat Lemak(s)
Lekat(SS) Plastis(PS) gembur(Vf)
B. Pembahasan
Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah karena warna
tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam tanah. Warna tanah yang sering
kita jumpai adalah warna kuning, merah, coklat, putih, dan hitam serta warna-
warna tanah lainnya. warna tanah itu tidak murni, dalam suatu warna coklat
misalnya disana sini sering terdapat kumpulan titik dan corengan merah, kuning,
ataupun hitam yang merupakan warna noda atau warna bercak (Sutedjo, 1991).
Tekstur tanah adalah besar kecilnya ukuran partikel (fraksi) yang terkandung
Tekstur tanah ditentukan oleh perbandingan diantara partikel kerikil, pasir, debu,
dan liat. Jenis-jenis tanah yang banyak mengandung kerikil dan pasir tentunya
memiliki tekstur yang lebih kasar dibandingkan tanah yang lebih banyak
Intensitas pelindian unsur-unsur hara pada tanah tersebut makin intensif makin
terang.
69
c) Warna terang
oleh perbedaan kandungan bahan organic.Makin tinggi kandungan bahan organic ,warna tanah
semakin gelap.Di lapisan bawah,warna tanah banyak dipengaruhi oleh bentuk dan banaknya
senyawa Fe yang didapat.Beberapa jenis mineral seperti kuarsa dapat menyebabkan warna tanah
menjadi terang.
atau keremahan tanah (Utoyo, 2006). Sedangkan konsistensi adalah salah satu
sifat fisika tanah yang menggambarkan ketahanan tanah pada saat memperoleh
gaya atau tekanan dari luar yang menggambarkan bekerjanya gaya kohesi (tarik
menarik antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antara partikel dan air) dengan
berbagai kelembaban tanah. Konsistensi tanah adalah suatu sifat tanah yang
menunjukkan derajat kohesi dan adhesi diantara partikel – parkikel tanah dan
ketahanan massa tanah terhadap perubahan bentuk yang disebabkan oleh tekanan
Menurut Hanafiah (2004) peran tekstur tanah sebagaimana diuraikan di atas akan
mengetahui bahan organic tanah dan kandungan Fe bisa digunakan untuk menentukan jenis
tanaman yang sesuai.Struktur tanah berfungsi memodifikasi pengaruh tekstur terhadap kondisi
70
drainase atau agregat tanah akan menghasilkan ruang yang lebih besar ketimbang susunan
antarpartikel primer.Konsistensi tanah sangat penting dalam fisika tanah dan digunakan tujuan,
diantaranya:
1. untuk mendapatkan criteria sifat fisika tanah untuk keperluan klasifikasi tanah
3. sebagai indeks yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat akumulasi liat di dalam
4. dapat digunakan dalam hubungannya dengan pengolahan tanah dan dalam merancang
alat-alat pertanian.
a. Konsistensi basah digunakan untuk menilai derajat kelekatan tanah terhadap benda yang
Pada praktikum kali ini, dihasilkan hasil pengamatan yaitu tanah vertisol
dengan notasi warna 5YR 3/1 dan nama warnanya very dark grey dengan
kelas struktur kasar dan juga derajat strukturnya cukup. Konsistensi tanah vertisol
pada keadaan basah lekat dan tidak plastis, pada keadaan lembab sangat teguh
sekali serta pada keadaan kering sangat keras sekali.Hal ini sesuai dengan
Prasetyo (2007) yang menyatakan bahwa tanah vertisol berwarna abu-abu gelap
menjadi sangat lekat dan plastis serta kedap air, tapi ketika kering, tanah menjadi
71
sangat keras. Pada kondisi basah hasil praktikum tidak sesuai dengan literatur,
kemungkinan karena pengamatan dengan indra jadi hasil sesuai dengan indra
Pada tanah andisol dihasilkan warna tanah very dusky brown denga notasi
keadaan basah agak lekat dan tidak plastis, pada keadaan lembab agak gembur
dan pada keadaan kering keras. Hal ini sesuai dengan Simamora (2015) yang
Pada tanah ultisol didapatkan warna dark yellowish brown dengan notasi 10
keadaan basah tak lekat dan agak plastis, pada keadaan lembab gembur dan pada
keadaan kering keras.Hal ini sesuai dengan Prasetyo (2006) yang menyatakan
bahwa pada umumnya ultisol berwarna kuning kecoklatan hingga merah. Warna
tanah sangat bervariasi dengan hue dari 10 YR hingga 10 , nilai value dari 4
sampai 6 dan kroma dari 4 sampai 8. Tekstur tanah ultisol juga bervariasi dan
dipengaruhi oleh bahan induknya tanahnya. Tanah ultisol dari batu kapur , batuan
andesit, dan tufa cenderung mempunyai tekstur yang halus seperti lempung
berpasir. Ultisol pada umumnya mempunyai struktur sedang hingga kuat, dengan
bentuk gumpal bersudut dan kasar. Ultisol juga pada konsistensi basah bersifat
72
lekat, dan plastis, dalam keadaan lembab bersifat teguh dan pada konsistensi
Pada tanah inceptisol dihasilkan warna reddish brown dengan notasi warna 5
cukupan.Konsistensinya pada keadaan basah tak lekat dan plastis, pada keadaan
lembab gembur dan pada saat kering agak keras. Hal ini sesuai dengan Ketaren
hitam atau kelabu sampai dengan cokelat tua, tekstur pasir, debu, dan lempung,
Pada tanah entisol dihasilkan warna very dark brown dengan notasi warna
dan lemah. Konsistensinya pada saat basah agak lekat dan agak plastis, pada saat
lembab sangat gembur dan pada saat kering lunak. Hal ini sesuai dengan Gaol
(2014) yang menyatakan bahwa tanah Entisol berwarna kuning coklat, bertekstur
kasar dan pasir serta mempunyai konsistensi lepas, struktur lepas, tingkat agregasi
rendah, peka terhadap erosi dan kandungan hara rendah serta bahan organik yang
rendah.
A. Kesimpulan
1. Warna tanah adalah salah satu sifat tanah yang dengan mudah dapat dilihat
73
berbagai faktor atau senyawa tunggal atau bersama yang memberikan jenis
warna tertentu.
2. Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah ( separat )
pasir, debu, dan liat. Partikel berukuran diatas 2 mm seperti kerikil dan
agregat (bongkah).
4. Konsistensi tanah merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya
dari luar yang merupakan indicator derajat manifestasi kekuatan dan corak
B. Saran
dalam mengamati warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah dan konsistensi tanah,
74
DAFTAR PUSTAKA
Prasetyo, B.H. 2007. Perbedaan Sifat-sifat Tanah Vertisol dari Berbagai Bahan
Induk. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia Vol. 9. No. 1 Hal. 20-31.
75
Priandana, K., A.S. Zulfikar, dan Sukarman. 2014. Mobile Munsell Soil Color
Chart berbasis android menggunakan histogram ruang citra HVC dengan
klasifikasi KNN. Jurnal Ilmu Komputer-Agri Informatika. Vol. 3. No. 2.
Hal. 93-101.
Simamora, J., P. Marpaung, dan A. Lubis. 2015. Penentuan jenis mineral liat
alofan tanah Andisol di Desa Dolat Rakyat Kecamatan Tiga Panah
Kabupaten Karo. Jurnal Online Agroekoteknologi. Vol. 3. No. 3. Hal. 1005-
1011.
Sutedjo,M.M., dan Kartasapoetra, A.G. 1991. Pengantar Ilmu Tanah. Rineka
Citra. Jakarta.
Tan, Kim. 1991. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Balai Penelitian Teh & Kina.
Bandung.
76
LAMPIRAN
77