You are on page 1of 23

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini industri food and beverages makin meningkat dipengaruhi oleh sikap

masyarakat yang semakin kritis dalam memilih makanan. Makan merupakan

kebutuhan primer seorang manusia yang membutuhkan makanan untuk

kelangsungan hidupnya. Setiap harinya manusia membutuhkan makanan tetapi

seiring berjalannya waktu perilaku manusia berubah. Manusia membutuhkan

makanan yang mempunyai ciri khas tertentu dan hal ini berdampak makin banyak

pebisnis yang bergerak dalam industri ini. Keadaan pasar saat ini menunjukkan

hampir di semua segmen pasar food and beverages makin banyak pemainnya.

Tidak hanya persaingan yang semakin ketat, karakter pasar food and beverages

juga cenderung semakin penuh tantangan dan bila tidak disikapi dengan strategi

yang tepat akan berbuah kegagalan ditinjau dari karakteristik konsumennya sudah

mengarah ke impulse buyer.

Beberapa perusahaan asing yang memiliki jaringan franchise yang hadir di

lebih dari 50 negara mulai memasuki pasar Indonesia. Salah satunya yaitu Krispy

Kreme Doughnuts. Krispy Kreme merupakan nama premier doughnut Indonesia,

berada di bawah naungan besar PT Mitra Adiperkasa, Tbk. Krispy Kreme

bergerak di bidang food and beverages, menjual doughnut dan coffee yang

mengutamakan experience customer dalam menikmati doughnut dan coffee.

Krispy Kreme merupakan franchise dari Amerika Serikat sejak tahun 1937 dan

ada di Indonesia pertama kali dibuka di Pondok Indah Mall II pada 24 Agustus
2

2006. Dari segi produk, kelebihan krispy kreme adalah sensasi rasa Krispy Kreme

yang melting in your mouth ketika dimakan. Krispy Kreme menjual berbagai jenis

donat, namun yang paling terkenal adalah donat berlapis gulanya yang biasanya

disajikan hangat. Salah satu ciri khas Krispy Kreme adalah kaca besar antara

dapur dan area pelanggan sehingga para pelanggan dapat melihat cara pembuatan

dan penyajian donat.

Dengan banyak bermunculan gerai donat dan kopi di pusat perbelanjaan yang

gencar melakukan berbagai promosi yang dapat menarik perhatian konsumen, dan

persaingan yang ketat menyebabkan konsumen akan mudah berpindah loyalitas

dari satu merek ke merek lainnya. Begitu juga dengan peningkatan usaha

perusahaan untuk meningkatkan usahanya melalui penajaman visi dan misi serta

kinerjanya guna menghadapi persaingan. Perusahaan yang sadar akan

keunggulannya akan dapat bertahan di persaingan industry food and beverages.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut ini adalah rumusan masalah dalam makalah ini :

1. Bagaimana visi dan misi perusahaan mempengaruhi setiap aktivitas bisnis

perusahaan?

2. Bagaimana tantangan dan kesempatan yang dihadapi perusahaan

berdampak pada keputusan bisnis perusahaan?

3. Bagaimana kekuatan perusahaan dapat membentuk keunggulan

kompetitif?
3

1.3 Tujuan

1. Menganalisis visi dan misi dan pengaruhnya dalam setiap aktivitas bisnis

perusahaan.

2. Menganalisis tantangan dan kesempatan yang dihadapi perusahaan

berdampak pada keputusan bisnis perusahaan.

3. Menganalisis kekuatan perusahaan dapat membentuk keunggulan

kompetitif.
4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Visi

Menurut Wibisono (2006), visi merupakan rangkaian kalimat yang

menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin

dicapai di masa depan. Visi juga merupakan pernyataan want to be dari organisasi

atau perusahaan. Visi merupakan hal yang sangat krusial bagi perusahaan untuk

menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.

Visi yang efektif antara lain harus memiliki karakteristik seperti:

1. Imagible (dapat dibayangkan)

2. Desirable (menarik)

3. Feasible (realistis dan dapat dicapai)

4. Focused (jelas)

5. Flexible (aspiratif dan responsive terhadap perubahan lingkungan)

6. Communicable (mudah dipahami).

Visi bagi organisasi atau perusahaan dapat digunakan sebagai penyatuan tujuan,

arah, dan sasaran perusahaan, dasar untuk pemanfaatan dan alokasi sumber daya

serta pengendaliannya dan pembentuk serta pembangun budaya perusahaan

(corporate culture).

Menurut Kotler dalam Nawawi (2000), visi adalah “pernyataan tentang

tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang

ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang

dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.”
5

2.2 Pengertian Misi

Menurut Wheelen dalam Wibisono (2006), misi merupakan rangkaian

kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi yang memuat

apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, baik berupa produk

maupun jasa. Menurut Drucker (2000), pada dasarnya misi merupakan alasan

mendasar eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di

tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi

perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi

mampu menghasilkan produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan,

keinginan, dan harapan pelanggannya.

Pernyataan misi merupakan sebuah kompas yang membantu untuk

menemukan arah dan menunjukkan jalan yang tepat dalam bisnis. Tujuan dari

pernyataan misi adalah mengkomunikasikan kepada stakeholder, baik di dalam

maupun luar organisasi yaitu tentang alasan pendirian perusahaan dan arah tujuan

perusahaan. Oleh karena itu, rangkaian kalimat dalam misi sebaiknya dinyatakan

dalam satu bahasa dan komitmen yang dapat dimengerti dan dirasakan

relevansinya oleh semua pihak yang terkait.

Langkah penyusunan misi yang umum dilakukan oleh organisasi atau

perusahaan dengan mengikuti tahap-tahap berikut ini:

1. Melakukan proses brainstorming dengan mensejajarkan beberapa kata

yang menggambarkan organisasi.

2. Penyusunan prioritas dan pemfokusan pada kata-kata yang paling penting.

3. Mengkombinasikan kata-kata yang telah dipilih menjadi kalimat atau

paragraf yang menggambarkan misi perusahaan.


6

4. Mengedit kata-kata sampai terdengar benar.

Untuk menjamin bahwa misi yang telah dicanangkan merupakan sebuah misi

yang bagus, misi tersebut harus:

1. Cukup luas untuk diterapkan selama beberapa tahun sejak saat ditetapkan.

2. Cukup spesifik untuk mengkomunikasikan arah.

3. Fokus pada kompetensi atau kemampuan yang dimiliki perusahaan.

4. Bebas dari kata-kata yang tidak bermakna.

2.3 Pengertian Strategi

Menurut Lynch dalam Wibisono (2006), strategi perusahaan merupakan pola

atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau kebijkan perusahaan

dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling mengikat.

Strategi perusahaan biasanya berkaitan dengan prinsip-prinsip secara umum untuk

mencapai misi yang dicanangkan perusahaan, serta bagaimana perusahaan

memilih jalur yang spesifik untuk mencapai misi tersebut. Menurut David, dkk

(2009), strategi adalah cara dimana tujuan jangka panjang akan tercapai. Strategi

bisnis dapat mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan

produk, penetrasi pasar, penghematan, divestasi, likuidasi, dan joint venture.

Menurut Carpenter, dkk (2009), strategi adalah cara yang dikoordinasi oleh

organisasi mengejar sasaran dan tujuannya. Strategi demikian meliputi pola

tindakan yang telah diambil dan mereka yang direncanakan akan diambil oleh

organisasi dalam mencapai tujuannya. Dari berbagai pendapat diatas maka strategi

dapat dipahami sebagai seseorang yang memiliki jabatan pada tingkat top

manajemen dalam suatu organisasi yang bertanggungjawab atas hidup matinya


7

suatu organisasi tersebut. Strategi yang dibuat suatu organisasi atau perusahaan

haruslah selaras dengan visi dan misi yang ada pada perusahaan terlihat secara

spesifik di dalam tujuan dan sasaran yang dibuat perusahaan.

Untuk menjalankan semua strategi yang telah disusun dengan rapi oleh suatu

organisasi, maka terdapat proses yang harus dilakukan agar strategi tersebut dapat

dilaksanakan dengan baik. Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap yaitu:

perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Kategori yang

termasuk dalam perumusan strategi adalah mengembangkan visi dan misi,

mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman, menentukan kekuatan

dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi

alternatif, dan memilih strategi-strategi khusus untuk mengejar formulasi strategi-

isu termasuk memutuskan untuk masuk pada bisnis baru apa, bisnis apa yang

layak untuk ditinggalkan, bagaimana cara mengalokasikan sumber daya, apakah

perusahaan akan memperluas operasi atau diversifikasi, apakah baik untuk masuk

ke dalam pasar internasional, apakah akan melakukan merger atau membentuk

joint venture, dan bagaimana untuk menghindari peemusuhan dalam

pengambilalihan.

Implementasi strategi mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan

untuk periode tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan

mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat

dilaksanakan. Implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya strategi-

mendukung, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengarahkan usaha

pemasaran, menyiapkan anggaran, mengembangkan sistem informasi dengan


8

menggunakan dan menguhubungkan antara kompensasi karyawan dengan kinerja

organisasi.

Evaluasi strategi merupakan tahap akhir dalam manajemen strategis. Pada

tahap ini, manajer sangat perlu untuk mengetahui kapan waktunya strategi tertentu

tidak berfungsi dengan baik. Semua strategi masa depan tunduk pada modifikasi

karena faktor eksternal dan internal selalu berubah. Terdapat tiga dasar kegiatan

strategi-evaluasi adalah (1) meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang

merupakan dasar untuk strategi sekarang, (2) pengukuran kinerja, (3) mengambil

tindakan korektif. Strategi evaluasi diperlukan karena kondisi pada saat ini tidak

menjamin keberhasilan dimasa depan.

2.4 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan alat yang membantu manajer menentukan dan

mengembangkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan. Namun yang

perlu diperhatikan bahwa tujuan dalam menentukan strategi yang digunakan dari

hasil SWOT adalah pada dasarnya menghasilkan strategi alternatif yang layak,

bukan untuk menetapkan strategi yang terbaik. Sehingga seorang manajer dapat

menilai bahwa tidak semua strategi dalam SWOT dipilih untuk dikembangkan

antara lain:

1. Strategi Integrasi Vertikal

Strategi ini merupakan strategi yang mengkehendaki perusahaan

melakukan penguasaan yang lebih atas distributor, pemasok, atau para

pesaing baik melalui merger, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri.

Strategi integrasi dibedakan menjadi tiga yaitu:


9

 Integrasi ke depan merupakan strategi untuk memperoleh

kepemilikan atau meningkatkan kendali atas distributor atau

pengecer.

 Integrasi ke belakang merupakan strategi untuk mencari

kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok.

 Integrasi horizontal merupakan strategi untuk mengendalikan para

pesaing.

2. Strategi Diversifikasi

Strategi diversifikasi merupakan pendekatan utama strategi pada level

koroporasi. Tingkat level strategi diversifikasi dibedakan menjadi tiga

kategori yaitu:

 Tingkat diversifikasi rendah

 Tingkat diversifikasi menengah

 Tingkat diversifikasi tinggi

Selain itu juga dikenal dengan istilah diversifikasi related dan diversifikasi

unrelated. Perusahaan mengimpletasikan strategi diversifikasi, dilandasi

alasan motif untuk mempertahankan keunggulan strategis, insentif dan

sumber daya, serta motif manajerial. Disamping itu juga didorong oleh

lingkungan internal, dan lingkungan eksternal.

3. Strategi Level Perusahaan

Untuk dapat mencapai keunggulan bersaing, perusahaan harus melakukan

evaluasi lingkungan eksternal, guna mengidentifikasi peluang, ancaman,

dan kemampuan sumber daya internal untuk menentukan kompetensi inti

dan strategi yang akan diimplementasikannya, yang disebut dengan


10

strategi level bisnis. Tipe strategi pada level ini disebut dengan strategi

generic, yang terdiri dari:

 Cost leadership (keunggulan biaya)

 Differentiation (diferensiasi/perbedaan)

 Focused low cost (fokus pada biaya rendah)

 Focused differentiation strategi level fungsional.

Penjabaran strategi pada level fungsional memegang peranan yang sangat

menentukan atas berhasil tidaknya sasaran strategis bisnis yang telah

ditetapkan, oleh karenanya diperlukan suatu penjabaran aktivitas yang

sedetail mungkin atas strategi bisnis yang telah dicanangkan. Penjabaran

tersebut selain memudahkan control dari manajer juga memudahkan

bagian pelaksana untuk mengimplementasikan pada tingkat strategi

fungsional yang cukup strategis. Fungsi produksi dan operasi meliputi

fasilitas dan peralatan, sumber bahan baku, perencanaan dan pengendalian

produksi. Fungsi pemasaran yang meliputi produk, harga, distribusi, dan

promosi. Fungsi keuangan yang meliputi kebutuhan modal, alokasi modal,

dan manajemen dividend modal. Fungsi sumber daya yang meliputi proses

rekrutmen dan orientasi, pengembangan karir dan pelatihan, kompensasi

evaluasi, disiplin, dan pengendalian.

2.5 Perencanaan Strategis

Kegiatan pokok perencanaan strategis terdiri dari empat elemen pokok yaitu:

1. Environmental scanning ( adaptasi terhadap lingkungan)

2. Formulation strategy
11

3. Implementation strategy

4. Evaluation and Control.

Pilar strategi dalam organisasi perusahaan (Moore,1995):

1. Secara mendasar bernilai (substantively valuable); Pemda harus

menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi lembaga pengawas,

pengguna jasa (klien), dan masyarakat dengan biaya murah.

2. Abash dan secara politis dapat diterima (legitimate and politically

sustainable); Pemda harus bisa mendapatkan mandat maupun dana

serta tanggungjawab terhadap institusi politik yang ada.

3. Secara operasional dan administratif dapat dilaksanakan

(operationally and administrative feasible); kewenangan dan kegiatan

yang direncakan dapat dilaksanakan dalam organisasi yang ada atau

dengan bantuan pihak-pihak lain yang membantu organisasi Pemda.


12

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Antara Pengaruh Perumusan Visi Misi dan Strategi

Perusahaan

Setelah visi dan misi dirumuskan maka seluruh strategi perusahaan harus

mengacu pada visi dan misi tersebut dan tidak boleh dibalik perumusannya. Sebab

hal ini dikhawatirkan strategi tidak akan efektif karena komitmen dan arah tujuan

seluruh orang dalam perusahaan berbeda dan terkotak-kotak dalam functional

structure. Dalam mengkomunikasikan visi dan misi peran leadership sangat

menentukan. Menurut Davidson (1995), peran leadership dalam

mengkomunikasikan visi dan misi dapat melalui:

1. Education (menumbuhkan pemahaman terhadap visi).

2. Authentication (menumbuhkan keyakinan kepada semua pihak bahwa

“kata sesuai dengan perbuatan”)

3. Motivation (menumbukan kemauan dari dalam diri karyawan – self

motivated workforce – untuk berperilaku sesuai dengan tujuan

perusahaan).

Davidson (1995) menambahkan ada 7 elemen kunci yang dapat digunakan untuk

meningkatkan efektifitas komunikasi visi antara lain:

1. Simplicity (visi sebaiknya dituliskan secara sederhana sehingga mudah

dikomunikasikan kepada semua orang baik secara internal maupun

eksternal perusahaan).
13

2. Metaphor, analogy and example (visi dapat secara sederhana dituliskan

melalui kata-kata bersifat kiasan, analogi, dan contoh agar visi dapat lebih

dikomunikasikan).

3. Multiple forum (mengkomunikasikan visi dapat dilakukan dengan

berbagai cara antara lain dapat melalui rapat besar, memo, surat kabar,

poster dan pembicaraan informal lainnya.

4. Repetition (visi akan dapat meresap dan dipahami secara mendalam

biasanya setelah para pegawai mendengar visi tersebut berkali-kali).

5. Leadership by example (mengkomunikasikan visi akan lebiih efektif jika

dilakukan dengan adanya kesamaan antara perkataan dan perilaku atasan)

6. Explanation of seeming inconsistencies (jika ternyata terdapat

inkonsistensi seperti pada butir 5, maka manajemen harus segera

memberikan penjelasan kepada seluruh pegawai secara sederhana dan

jujur untuk menghindari berkurangnya kepercayaan pegawai pada

manajemen).

7. Give and take (mengkomunikasikan visi akan lebih efektif apabila

penyampaiannya dilakukan dua arah).

Hubungan manajemen strategi dan visi misi suatu perusahaan adalah cara terbaik

untuk mencapai beberapa sasaran. Untuk menentukan mana yang terbaik tersebut

akan tergantung pada kriteria yang digunakan. Sedangkan taktik adalah pilihan-

pilihan yang dimiliki dalam mengimplementasikan sebuah strategi. Pilihan-pilihan

visi misi dalam manajemen strategi ini akan bekerja atau tidak bekerja tergantung

dari kriteria yang digunakan dan pilihan-pilihan tersebut adalah yang berlangsung

lama, dan tidak mudah diubah karena mencakup situasi yang sangat terstruktur.
14

Tujuan visi dan misi perusahaan dalam manajemen strategi pada umumnya

didefinisikan sebagai sesuatu yang ingin dicapai dalam jangka panjang; seperti

bertahan hidup, keamanan dan memaksimalkan profit. Sasaran lebih nyata yaitu

pencapaian hal-hal yang penting untuk mencapai tujuan. Mencapai sasaran akan

lebih mendekatkan pada tujuan. Sasaran pada umumnya lebih spesifik dan harus

dapat diukur dan biasanya mencakup kerangka target dan waktu. Visi dan misi

perusahaan dalam manajemen strategi juga merupakan himpunan keputusan-

keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang menentukan kinerja jangka

panjang suatu organisasi. Manajemen strategi sebagai studi mencakup perhatian

yang integraif mengenai kebijakan organisasi publik dengan penekanan yanglebih

berat kepada lingkungan dan strategi.

3.2 Analisis Visi Perusahaan

Visi perusahaan dapat mengarahkan, memusatkan, memotivasi, menyatukan

bahkan menginspirasi seluruh komponen dalam perusahaan untuk mencapai

kinerja yang superior dan maksimal. Visi perusahaan akan menunjukkan suatu

kondisi ideal tentang masa depan yang realistis, meyakinkan, serta mengandung

daya tarik. Adapun tujuan penetepan visi perusahaan, yaitu:

1. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan.

2. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan.

3. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan

perusahaan.

4. Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas.

5. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan.

Visi juga mempunyai beberapa manfaat, diantaranya:


15

1. Menumbuhkan komitmen dan semangat kerja karyawan.

Karyawan tidak akan bekerja dengan penuh antusias jika dia tidak tahu

untuk apa dia bekerja. Namun, jika dia tahu apa kontribusi perusahaan

pada masyarakat dia akan termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya

untuk perusahaan, tetapi juga untuk masyarakat.

2. Menumbuhkan rasa kebermaknaan

Salah satu tempat karyawan mencari kehidupan adalah lingkungan

pekerjaannya.

3. Menumbuhkan standar kerja yang prima.

Jika seorang karyawan memahami dia bekerja untuk suatu tujuan yang

sangat mulia, dia akan bekerja penuh semangat dna meletakkan standar

prima untuk setiap pekerjaannya.

4. Menjembatani keadaan perusahaan masa sekarang dan masa depan.

3.3 Analisis Misi Perusahaan

Keberadaan misi perusahaan sangat penting untuk perumusan tujuan

perusahaan dan formulasi strategi yang efektif. Misi sebagai pernyataan tentang

apa yang harus dikerjakan dalam perusahaan dalam usahanya mewujudkan visi.

Adapun manfaat misi antara lain:

1. Memastikan tujuan dasar organisasi.

2. Memberikan basis atau standar untuk mengalokasikan sumber daya di

organisasi.

3. Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum.

4. Menjadi titik utama bagi individu dalam mengidentifikasi tujuan dan arah

organisasi.
16

5. Memfasilitasi penerjemahan tujuan untuk menjadi struktur kerja yang

melibatkan penugasan hingga elemen tanggung jawab dalam organisasi.

6. Memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan untuk

menertejemahkan tujuan dasar ini menjadi tujuan dalam bentuk

sedemikian rupa hingga parameter waktu, biaya, dan kinerja dapat

dievaluasi dan dikontrol.

Ada beberapa karakteristik misi perusahaan, diantaranya:

1. Deklarasi Sikap

Misi yang baik memungkinkan untuk perumusan dan pemikiran alternatif

tujuan dan strategi yang layak tanpa mengurangi kreativitas manajemen.

Misi juga harus cukup luas untuk menyatukan perbedaan secara efektif

dan memiliki daya tarik bagi stakeholder organisasi, individu, atau

kelompok yang mempunyai keinginan dalam organisasi. Misi perusahaan

harus mencerminkan bagaimana komitmen perusahaan untuk memenuhi

tuntutan stakeholder. Kumpulan misi perusahaan menunjukkan strategi

perusahaan dalam usahanya bertumbuh melalui analisis internal dan

eksternal.

2. Beorientasi pada Pelanggan

Alasan mendasar mengembangkan misi perusahaan adalah untuk menarik

sebanyak mungkin pelanggan. Misi sebuah perusahaan tidak hanya

mengembangkan suatu produk dan mencari pasarnya, tetapi lebih jauh dari

itu, misi perusahaan harus berusaha untuk mengidentifikasi kebutuhan dan

keinginan pelanggan dan kemudian menyediakan alat pemuas kebutuhan


17

dan keinginannya. Misi yang baik selalu berusaha untuk mengidentifikasi

kegunaan produk perusahaan untuk pelanggannya.

3. Deklarasi kebijakan sosial

Keijakan sosial mempengaruhi perkembangan misi suatu perusahaan.

Kebijakan sosial secara langsung mempengaruhi pelanggan, produk, pasar,

teknologi, profitabilitas dan citra perusahaan. Kebijakan sosial tidak mau

harus ikut diintegrasikan dengan strategi pengembangan perusahaan yang

dapat dilihat dari misi perusahaan.

3.4 Analisis SWOT

Kekuatan yang dimiliki Krispy Kreme sebagai berikut:

 Gairah pelanggan untuk dapat merasakan Krispy Kreme seperti dalam

iklan yang disampaikan dari mulut ke mulut.

 Citra merek perusahaan dan reputasi yang mulai tumbuh.

 Resep rahasia dari Joe LeBeau untuk adonan donat telah memberikan nilai

tinggi produk berkualitas tinggi bagi perusahaan dengan daya tarik

pembeli yang kuat (jika dibandingkan dengan beberapa pesaing).

 Hak milik atas peralatan pembuat donat dan kemampuan untuk memasok

ke seluruhfranchisee merupakan hal yang menguntungkan.

 Rantai nilai yang terintegrasi dari perusahaan (contohnya perusahaan dapat

menjual bahan-bahan adonan donat dan peralatan pembuatan donat. Dalam

waktu dekat produkkopi juga akan begitu) ; Integrasi vertikal adalah

kekuatan kompetitif yang kuat untuk KKD dan bisa membuktikan untuk

menjadi keunggulan kompetitif yang besar .


18

 Kemampuan perusahaan untuk mengumpulkan begitu banyak publisitas

gratisyang berharga dan dengan demikian perusahaan menghindari harus

menghabiskan uanguntuk iklan perkenalan produk-produknya di pasar

baru .

 Sangat mudah untuk menarik franchisers kaliber atas karena profitabilitas

dari cabang/ toko Krispy Kreme .

 KKD tidak memiliki hutang jangka panjang dan neraca yang kuat .

Persyaratan modaluntuk ekspansi KKD melalui waralaba tidak

terlalu besar.

 Strategi perusahaan dan model bisnis tampak sangat mudah dipahami

denganbaikdan berjalan pada semua silinder. Ketiga segmen perusahaan m

enguntungkan dantampaknya cenderung menjadi lebih menguntungkan

jika franchisee menambahkanlebih banyak toko baru.

Kelemahan yang dimiliki Krispy Kreme yaitu:

 Beberapa kompetitor merupakan perushaan yang lebih besar dan mapan di

pasarmereka. Krispy Kreme mungkin akan sulit untuk bersaing

dengan mereka head-to -head. Sebagai contoh Dunkin Donuts memiliki

7 kali penjualan KKD.

 Perusahaan ini tidak memiliki pengalaman di pasar luar negeri .

 Produk inti dari perusahan yang berupa donat tidak menarik bagi

kesehatan / berat badan konsumen yang sadar akan kesehatan.

 Mengingat bahwa pasar donat secara keseluruhan tumbuh perlahan ,

penjualandan pangsa pasar KKD hanya bisa untung dengan mengorbankan

saingan
19

Peluang yang dimiliki Krispy Kreme yaitu:

 Tambahkan lebih banyak toko di target pasar saat ini untuk membuat

nyaman semua penduduk wilayah metropolitan agar mereka hanya butuh

berkendara tak lebih dari 3-4mil atau perjalanan tak lebih dari 10 menit

untuk mencapai toko KKD terdekat dan haltersebut akan membuat banyak

orang menjadi pelanggan tetap.

 Menarik lebih luas dari pelanggan dan menjual lebih banyak produk

kepada pelanggan yangsudah ada dengan meningkatkan sajian

menu (terutama kopi gourmetdan minuman kopi ).

 Mengembangkan format toko agak lebih kecil untuk memungkinkan

penetrasi kotadengan kurang dari 100.000 rumah tangga.

 Ekspansi ke pasar internasional.

Ancaman eksternal Krispy Kreme yaitu:

 Konsumen terus menjadi sadar kesehatan dan gizi , menyebabkan banyak

orang untuk menghindari donat dan mengakibatkan pertumbuhan

perusahaan jadi lambat. Pertumbuhan lambat untuk keseluruhan pasar

donat akan menimbulkan ancaman terhadap pertumbuhan KKD pula.

Untuk di USA, share KKD sudah sampai 13 % dari pasar

 Rivals , khawatir tentang pertumbuhan yang cepat dari Krispy Kreme dan

pangsa pasar keuntungan dan erosi posisi pasar mereka sendiri ,

competitor mungkin akan dipaksa untuk meremajakan menu, kualitas

produk, dan strategi mereka sehingga membuat lebih sulit bagi Krispy

Kreme untuk mendapatkan penjualan dan pangsa pasar di mereka. Hal ini
20

bisa memicu pertempuran pangsa pasar yang mengikis margin keuntungan

dan memotong profitabilitas secara keseluruhan.

 Ciri khas dari donat Krispy Kreme mulai menghilang. Pelanggan

mengalihkan perhatian mereka dengan produk yang lain, sehingga KKD

mungkin harus menghabiskan uang untuk iklan yang dapat

mempertahankan / meningkatkan penjualan di toko-toko mereka.


21

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Perusahaan menghabiskan sedikit budget untuk iklan, lebih tergantung

pada promosi darimulut ke mulut, dan publisitas lokal. Strategi ini tampaknya

masih bekerja dengan baik untuk pembukaan toko baru , tapi tidak akan cukup

untuk menghasilkan melanjutkan usaha. Akibatnya,Krispy Kreme mengakuisisi

perusahaan pada tahun 2007 bahwa pada akhir tahun fiskal 2008 ,telah kehilangan

$ 25 juta dolar . Masalah kedua adalah menggunakan rantai pasokan

yangterintegrasi secara vertikal dimana itu diproduksi campuran dan kepemilikan

peralatan pembuatan donat , juga menyediakan kopi untuk digunakan di toko-

toko mereka . Sementara ini KK Manufaktur dan Distribusi pembagian Krispy

Kreme umumnya disediakan pendapatan yangcukup besar dan pendapatan untuk

bisnis ini juga, mulai menyelinap bersama dengan pendapatanlainnya , dan juga

memberikan kontribusi terhadap kurangnya Krispy Kreme data pasar saat ini

.Analisis pendapatan untuk tahun fiskal yang berakhir 1 Februari 2007 ,

menunjukkan KKManufaktur dan Distribusi pendapatan $ 461.195 . Pendapatan

oleh feb, 3,2008 turun menjadi $429.319Industri makanan telah dipengaruhi oleh

tren baru-baru ini terhadap kebiasaan makansehat. Krispy Kreme telah

memanfaatkan tren ini dengan menempatkan donat makanan “on the go”.

Keberhasilan Krispy Kreme telah bergantung pada konsistensi seluruh lokasi dan

dengan memberikan produk yang berkualitas tinggi. Peluang pertumbuhan masa

depan termasuk memperluas waralaba serta penetrasi saluran distribusi alternatif .


22

Sebagai Krispy Krememenganalisa peluang pertumbuhan potensial dalam saluran

distribusi alternatif seperti toko-tokodan rantai pasokan, ia harus menentukan

apakah hal tersebut akan mengorbankan ekuitas merekdan kualitas produk.

Memperluas luar toko sendiri akan memerlukan pemasaran donat dalamformat

dingin. Sebagai analisis menunjukkan , keberhasilan Krispy Kreme telah datang

dari faktor-faktor lain dari suhu yang melayani produk-produknya.

Manajemen strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar

dalam arti mencakup seluruh komponen dilingkungan sebuah organisasi yang

dituangkan dalam bentuk rencana strategis yang dijabarkan menjadi perencanaan

operasional. Visi, misi, pemilihan strategi yang menghasilkan strategi induk, dan

tujuan strategi organisasi untuk jangka panjang merupakan acuan dalam

merumuskan rencana strategi, namun dalam teknik penempatannya sebagai

keputusan manajemen puncak secara tertulis semua acuan terdapat didalamnya.

Pengimplementasian strategi dalam program-program termasuk proyek-proyek

untuk mencapai sasarannya masing-masing dilakukan melalui fungsi-fungsi

manajemen lainnya yang mencakup pengorganisasian, pelaksanaan,

penganggaran, dan control.


23

DAFTAR PUSTAKA

Adner,R, dan P. Zemky. (1990). “Strategic Management Journal 27”.


New York. Mc-Grow Hill,Inc.

David Fred R..”Manajemen Strategis Konsep”, Salemba Empat : Jakarta

Hadari Nawawi (2005); Manjemen Strategi, Gadjah Mada Pers :


Yogyakarta

Hunger, J. David & Thomas L. Wheelen. Strategic Manajemen : Bisnis


Policy, Entering 21’st Century Global Society.USA. Adison Wesley-
Longman,Inc. 1998.

Muhammad, Suwarsono. Manajemen Strategik : Konsep dan Kasus.


Yogyakarta : UPP AMP YKPN. 2000.

Porter, M.E. (1991) Startegi Bersaing ; Teknik menganalisis Industri dan


pesaing, Cetakan Keempat, Terjemahan, Penerbit Erlangga, Jakarta
Statistik Indonesia, 1999 Pengelementasian Manajemen Startegi,
www.google.co.id

Rachbini, Didik J. Pembangunan Ekonomi & Sumber Daya Manusia.


Jakarta. Grasindo.2001.

Winardi. Pemikiran Sistemik Dalam BIdang Organisasi dan Manajemen.


Jakarta : Raja Grafindo Persada. 2005.

___________________ Arti, Peluang Dan Manfaat Manajemen Strategik


Hartomo, Tommy, Kolonel Ir.

___________ Manajemen Stratejik (Berpikir Cerdas, Strategik dan Proses


Manajemen) Litbang Pertahanan Indonesia. Wiweko, Hidayat SE. Msi

You might also like