You are on page 1of 9

I.

Deskripsi Isu

Tujuan pembangunan nasional Indonesia disebutkan dalam pembukaan ndang-Undang Dasar


1945. Salah satu dari tujuan tersebut adalah memajukan kesehjahteraan umum. Dalam upaya memajukan
kesehjahteraan umum,salah satu hal diperlukan adalah pertumbuhan ekonomi yang merata di setiap
daerah. Perlu diketahui bahwa setiap daerah/wilayah di Indonesia memiliki potensinya masing-masing.
Supaya petumbuhan ekonomi di sebuah daerah/wilayah dapat berkembang dengan optimal,
daerah/wilayah tersebut harus bisa mengidentifikasi apa saja sektor unggulan yang dimiliki.

Desentralisasi yang diwujudkan melalui otonomi daerah memberi peluang bagi setiap
daerah/wilayah untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki dengan lebih baik. Dengan ini, penentuan
prioritas sektor potensial akan menjadi lebih krusial. Jika satu daerah/wilayah dapat mengembangkan
pertumbuhan ekonominya dengan baik, maka daerah/wilayah sekitarnya juga ikut berkembang.

II. Penjelasan Isu

Jurnal ini bertujuan untuk menentukan sektor potensial serta prioritas pembangunan di Kabupaten
Gianyar, Provinsi Bali. Kabupaten Gianyar terpilih menjadi objek penelitian karena memiliki banyak sektor
yang bisa diandalkan. Menurut Badan Puat Statistik Kabupaten Gianyar tahun 2016 (BPS Gianyar: 2016),
penduduk yang bekerja di sektor penyedia akomodasi makan dan minum sebesar 100.304 orang, lalu
48.789 orang bekerja di sektor industri pengolahan, dan sebanyak 39.268 orang bekerja di sektor
pertanian, pemburuan, kehutanan , dan perikanan. Fakta tersebut menunjukkan keberagaman potensi
yang dimiliki oleh Kabupaten Gianyar. Supaya perekonomian Kabupaten Gianyar dapat terus berkembang,
maka sektor utama dan sektor alternatif harus ditentujan.

Dalam menentukan potensi dan prioritas yang dimiliki Kabupaten Gianyar, jurnal ini menggunakan 4
metode analisis yang meliputi analisis Location Quotient LQ (LQ), analisis Dynamic Location Quotient
(DLQ), analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP), dan analisis overlay.

 Analisis LQ
Analisis Location Quotient (LQ) bertujuan untuk memahami seberapa unggul sebuah sektor dalam
suatu wilayah dengan membandingkannya dengan sektor yang sama di wilayah yang lebih luas.
Rumus analisis LQ dapat digambarkan sebagai berikut
𝑆𝑖/𝑆
𝐿𝑄 =
𝑁𝑖/𝑁
LQ = Location Quotient sektor i di wilayah studi (Kab. Gianyar)
Si = Pendapatan sektor i wilayah studi (Kab. Gianyar)
S = Pendapatan total di wilayah studi (Kab. Gianyar)
Ni = Pendapatan sektor i di wilayah yang lebih luas (Prov. Bali)
N = Pendapatan total di wilayah yang lebih luas (Prov. Bali)

Sektor unggulan ditandai dengan LQ > 1. Maksudnya sektor tersebut dapat mecukupi kebutuhan
di wilayah studi serta memiliki kemampuan untuk ekspor ke daerah lain. Kika LQ <1 atau LQ = 1,
maka sektor tersebut bukanlah sektor unggulan karena tidak memiliki kemampuan untuk ekspor
ke daerah/wilayah lain.
 Analisis DLQ
Tujuan dari analisis Dynamic Location Quotient (DLQ) adalah untuk melihat seberapa besar
pertumbuhan sebuah sektor dalam jangka waktu tertentu. Prinsipnya hampir sama dengan LQ,
hanya saja inputnya menggunakan laju pertumbuhan sektor, melainkan pendapatan sektor.
Rumus analisis DLQ dapat digambarkan sebagai berikut

𝑡
(1 + 𝑔 𝑖𝑘)
⁄(1 + 𝑔𝑘)
𝐷𝐿𝑄 = { }
(1 + 𝐺 𝑖)
⁄(1 + 𝐺)
DLQ = Dynamic Location Quotient
g ik = Laju pertumbuhan sektor i di wilayah studi (Kab. Gianyar)
gk = Rata-rata laju pertumbuhan PDRB sektor di wilayah studi (Kab. Gianyar)
Gi = Laju pertumbuhan sektor i di wilayah referensi (Prov. Bali)
G = Rata-rata laju pertumbuhan PDRB sektor di wilayah referensi (Prov. Bali)
T = Jumlah tahun yang dianalisis

Jika DLQ > 1, berarti potensi pertumbuhan sektor i di wilayah studi lebih besar daripada
pertumbuhan PDRB. DLQ = 1 menandakan bahwa sektor i memiliki pertumbuhan yang sama
dengan PDRB. Sedangkan DLQ < 1 menandakan bahwa pertumbuhan sektor I di wilayah studi
lebih kecil daripada pertumbuhan PDRB

 Analisis MRP
Tujuan dari analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) adalah untuk membandingkan
perkembangan PDRB di suatu sektor di daerah rendah dengan daerah yang lebih tinggi.
Analisis MRP dibagi menjadi 2 yang meliputi rasio pertumbuhan wilayah studi (RPs) dan rasio
pertumbuhan wilayah referensi (RPr). Rumus dari analisis RPs dan RPr dapat digambarkan sebagai
berikut:

∆𝑌𝑖𝑗
⁄𝑌𝑖𝑗 (𝑡)
𝑅𝑃𝑠 =
∆𝑌𝑖𝑛⁄
𝑌𝑖𝑛 (𝑡)

RPs = Perbedaan laju peningkatan perkembangan sektor i Kab. Gianyar dibandingkan dengan
laju peningkatan perkembangan PDRB
∆Yij = Perubahan PDRB sektor i di Kab. Gianyar
Yij (t) = PDRB sektor i periode awal di Kab. Gianyar
∆Yin = Perubahan PDRB sektor i di Prov. Bali
Yin (t) = PDRB sektor i periode awal di Prov. Bali

∆𝑌𝑖𝑛⁄
𝑌𝑖𝑛 (𝑡)
𝑅𝑃𝑟 =
∆𝑌𝑛⁄
𝑌𝑛 (𝑡)
RPr = Perbandingan laju peningkatan pendapatan sektor i di daerah Gianyar dengan laju
peningkatan PDRB total di Provinsi Bali
∆Yin = Perubahan PDRB sektor i di Prov. Bali
Yin (t) = PDRB sektor i periode awal di Prov. Bali
∆Yn = Perubahan PDRB total di Kab. Gianyar
Yn (t) = PDRB total periode awal di Kab. Gianyar

 Analisis Overlay
Analisis Overlay bertujuan untuk mengetahui keunggulan sebuah sektor lebih lanjut dengan
membandingkan rasio pertumbuhan dan keunggulan komparatif. Gambaran dari kemungkinan
hasil analisis Overlay adalah sebagai berikut

Keunggulan Komparatif
LQ ≥ 1 LQ ≤ 1
Rasio RP Potensi menonjol Potensi menonjol
Pertumbuhan (+) dari segi rasio di rasio
pertumbuhan dan pertumbuhan
keunggulan namun kurang
komparatif unggul secara
komparatif
RP Perumbuhan Tidak potential
(-) relative kecil
namun memiliki
keunggulan
komparatif

Data yang digunakan dalam jurnal ini berasal dari BPS Gianyar dari tahun 2011 – 2016. Dari sumber
tersebut, sektor-sektor yang diteliti meliputi:

a. Pertanian, kehutanan dan perikanan j. Informasi komunikasi


b. Penanmbangan dan penggalian k. Jasa keunangan dan asuransi
c. Industri pengolahan l. Real estat
d. Pengadaan lstrik dan gas m. Jasa pperusahaan administratif
e. Pengadaan air, pengelolaan limbah dan pemerintahan
daur ulang n. Pertahannan dan jaminan sosial wajib
f. Konstruksi o. Wasik pendidikan
g. Reparasi mobil dan sepeda motor p. Jasa Kesehatan dan sosial
h. Transportasi dan pergudangan q. Jasa lainnya
i. Penyediaan akomodasi dan makan
minum
Terdapat 17 sektor yang menjadi bahasan dalam jurnal ini. Bertikutnya, ketujuh belas sektor ini akan
dianalisis lebih lanjut supaya dapat mengetahui sektor mana yang akan menjadi prioritas. Berikut adalah
hasil analisis dari empat metode analisis yang berbeda.

Dari analisis LQ, dapat diketahui ektor mana saja yang paling unggul. Hasilnya menunjukkan bahwa sektor
industry pengolahan, sektor konstruksi, sektor penyedia akomodasi makanan dan minuman, sektor
informasi dan komunikasi, sektor real estate, sektor jasa perusahaan, sektor jasa kesehatan dan kegiatan
sosial. Hal ini diketahui dari skor LQ yang bernilai LQ > 1.

Gambar 1 Hasil Analisis LQ

Pertumbuhan sektor yang paling potensial dapat diketahui dengan metode DLQ. Skor DLQ yang bernilai
DLQ > 1 antara lain sektor pertanian, kehutanan dan perikanan, penggalian dan pertambangan,
pengadaan gas dan listrik, dan lain lain. Dari semua sektor yang ada, sektor pertanian dan perkebunan
(2,48%), sektor pengadaan air pengelolaan sampah limbah dan daur ulang (3,55%), sektor pertambangan
dan penggalian (8,31%) serta sektor pengadaan listrik dan gas (15,18%) adalah sektor-sektor yang
memiliki potensi pertumbuhan tinggi dibanding sektor lain. Yakni dengan pertumbuhan yang lebih dari
2%.
Gambar 2 Hasil Analisis DLQ

Dari analisis MRP, sektor yang memiliki nilai (+) pada nilai RPr dan RPs antara lain sektor industry
pengolahan, sektor perdagangan besar dan eceran, sektor penyedia akomodasi makan dan minum, sektor
informasi dan komunikasi, sektor jasa keuangan dan asuransi. Adanya dua nilai positif dalam RPr dan RPs
menunjukkan bahwa sektor-sektor tersebut menonjol baik di Provinsi Bali maupun Kabupaten Gianyar.

Gambar 3 Hasil Analisis MRP


Dari hasil analisis overlay, kita bisa mengetahui sektor mana saja yang memiliki keunggulan baik dari segi
pertumbuhan serta keunggulan komparatifnya sekaligus. Sektor yang termasuk di kelompok ini antara
lain sektor industry pengolahan, sektor penyedia akomodasi dan makanan minuman, sektor informasi dan
komunikasi, sektor real estate, sektor jasa perusahaan, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, serta
sektor jasa lainnya.

Gambar 4 Hasil Analisis Overlay

Setelah melakukan keempat metode analisis seperti yang telah disebutkan, jurnal ini mencoba untuk
merangkum seluruh perbandingan yang sudah dilakukan. Dari rangkuman tersebut disusunlah prioritas
pembangunan yang ditentukan oleh banyaknya potensi yang digambarkan dengan tanda (+) seperti pada
gambar di bawah ini.

Gambar 5 Rangkuman Hasil Penelitian


Berdasarkan gambar di atas, bisa diketahui bahwa prioritas pembangunan dibagi menjadi 4. Sektor-sektor
yang menjadi prioritas utama ditandai dengan tanda (+) yang berjumlah 4. Semakin sedikit tanda (+)
semakin kecil prioritas pembangunannya. Sektor penyedia akomodasi makan dan minum, sektor real
estate, dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial adalah jawaban dari penelitian yang dilakukan oleh
dari jurnal ini. Sektor-sektor itulah yang menjadi prioritas pembangunan di Kabupaten Gianyar menurut
penelitian yang sudah dilakukan.

III. Kritik

Jurnal ini telah menjelaskan bagaimana pengaplikasian metode analisis LQ dalam menentukan sektor
priortas untuk Kabupaten Gianyar. Tidak hanya dengan LQ, jurnal ini juga menggunakan metode analisis
pendukung seperti DLQ, MRP dan, analisis overlay. Penggunaan metode analisis pendukung seperti ini
adalah tidakan yang tepat untuk dilakukan jika kita menggunakan analisis LQ untuk mencari sektor
unggulan. Hal ini disebabkan oleh kelemahan metode LQ yang hasilnya berpotensi untuk menimbulkan
bias seperti bias musiman jika data yang digunakan tidak valid. Namun di dalam jurnal ini, data time series
yang digunakan memiliki jangka waktu yang cukup lama untuk menghindari bias musiman yaitu 5 tahun.

Kelemahan lain dari analisis LQ yang perlu digarisbawahi adalah asumsi bahwa pola permintaan di setiap
daerah identik dengan pola permintaan nasional. Jika konteks wilayah yang dibicarakan lebih luas (hingga
tingkat nasional) maka data dari sektor di tingkat nasional akan dibutuhkan. Namun jika hanya ingin
membandingkan antara sektor di Kabupaten Gianyar dengan Provinsi Bali, maka jurnal ini sudah cukup
dalam menjelaskan sektor prioritas bagi Kabupaten Gianyar.

IV. Kesimpulan

Metode analisis Location Quotient (LQ) adalah salah satu metode yang bisa kita gunakan untuk
mengetahui sektor unggulan dari suatu daerah. Namun perlu diingat bahwa hasil analisis LQ saja belum
bisa dipercaya sepenuhnya karena dapat memunculkan bias, tergantung dari bagaimana dan apa saja data
yang digunakan dalam analisis. Oleh karena itu, metode analisis pendukung seperti Dynamic Location
Quotient (DLQ), Model Rasio Pertumbuhan (MRP), dan analisis overlay sangat membantu untuk
meningkatkan akurasi dari prediksi sektor unggulan.

V. Lesson Learned

Ada banyak cara atau metode analisis dalam mengidentifikasi sektor unggulan di sebuah wilayah. Namun
setiap metode analisis memiliki kelebihan dan kekurangan mereka masing – masing. Untuk menutupi
kekurangan dari sebuah metode analisis, penggunaan metode analisis lain yang terkait adalah solusinya.
Dari metode analisis yang berbeda, kita bisa mengetahui lebih dalam tentang situasi atau objek yang ingin
kita teliti, sektor unggulan sebuah daerah adalah salah satu contohnya,

Dari jurnal ini, kita juga bisa mempelajari bahwa dalam penentuan prioritas sektor unggulan,
membutuhkan sudut pandang lebih. Jurnal ini bisa melihat besarnya pendapatan, pertumbuhan
pendapatan, serta perbandingan keunggulan sebuah sektor di wilayah yang berbeda. Dalam perencanaan
wilayah, hal ini sangat penting karena dalam perencanaan wilayah harus mengkaji keterkaitan dan
kesinambungan antar wilayah.
Referensi:

Riantika, Ida Bagus Aditya & Made Suyana Utama.2017.Penentuan Sektor Prioritas Pembangunan Melalui
Analisis Sektor-Sektor Potensial Di Kabupaten Gianyar.Bali. E-Jurnal EP Unud, 6 [7].

Hendayana, Rachmat.2003.Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) Dalam Penentuan Komoditas


Unggulan Nasional.Bogor

Nurfatimah, Annisa.2013.Analisis Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota Di Provinsi Bali. Jakarta.


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

You might also like