You are on page 1of 3

Supriadi / 471 415 013

Teknik Geologi / JITK


Matematika & Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Gorontalo
______________________________________________________________________________
STRATIGRAFI ANALISIS : SEKUEN STRATIGRAFI

Sekuen startigrafi merupakan studi stratigrafi yang berhubungan dengan kerangka waktu
pengendapan dalam kaitannya perubahan siklus muka laut (global/regional), atau ilmu yang
mempelajari batuan yang berkaitan dengan kerangka kronostratigrafi dimana urutan batuannya
merupakan siklus yang tersusun dari unit strata yang terkait secara genetic (Possanmentier et al.,
1988 op. cit Walker dan James, 1992). Pengendapan sekuen terdiri dari perulangan perlapisan
yang dibatasi oleh permukaan erosi atau hiatus atau permukaan yang selaras (Van Wagoner et,
al., 1987), terdiri dari urutan strata yang berhubungan secara genetis dibatasi oleh
ketidakselarasan dan correlative conformity (Mitchum, 1997 op. cit Van Wagoner et al, 1990).
Elemen penting dalam menentukan pola-pola sekuen stratigrafi adalah shelf/slope break.

Gambar 1. Pembagian orde sekuen stratigraf

Sequence Boundary merupakan batas atas dan bawah satuan sekuen stratigrafi yang terbentuk
akibat turunnya muka air laut relative, yang terdiri dari parasekuen dan parasekuen set.
Parasekuen adalah relative selaras yang terdiri dari satu atau beberapa lapisan yang berhubungan
secara genetic, dibatasi oleh marine flooding surface atau correlative surface (Van Wagoner,
1985 op. cit Van Wagoner et al., 1990).

Gambar 2. Assosiasi Seismik Fasies (Mitchum et al., 1977)

Bidang ketidakselarasan atau bidang erosi batas satuan sekuen stratigrafi disebabkan oleh proses
penurunan relative muka air laut yang disebabkan oleh banyak hal, diantaranya gerak muka laut
global, sedimentasi maupun tektonik (sandi Stratigrafi Indonesia, 1996).
Dalam rekaman batuan sekuen pengendapan dapat dibedakan menjadi dua yaitu sekuen tipe 1
(tersusun oleh sedimen yang diendapkan saat relative muka air laut mulai turun) dan sekuen tipe
2 (tersusun oleh sedimen yang diendapkan selama siklus muka laut relative naik perlahan-lahan
atau tetap).
Batas sekuen 1 ditandai oleh perolehan fluvial dan peremajaan aliran, shelf sedimentary bypass,
pergeseran fasies dan coastal onlap kearah cekungan. Batas cekungan tersebut terbentuk ketika
kecepatan eustasi lebih besar dari kecepatan subsiden pada depositional shoreline break,
sehingga menghasilkan muka laut relative turun. Sedangkan pada batas 2 ditandai oleh
pergeseran coastal onlap kea rah cekungan dan erosi subaeral yang meluas, tetapi tanpa
peremajaan aliran dan pergeseran fasies kearah cekungan. Batas cekungan ini terbentuk ketika
kecepatan eustasi lebih kecil dari kecepatan subsiden pada depositional shoreline break, tetapi
tanpa perubahan muka laut relative turun pada posisi tersebut.
Siklus transgresi regresi terbentuk di Antara dua periode muka laut turun akan menghasilkan satu
sekuen pengendapan. Sekuen pengendapan tersebut di batasi oleh ketidakselaran dan keselaran
yang sebanding. Pembentukan sekuen pengendapan sering diselingi oleh pembentukan maximum
flooding surface (MFS). Batas sekuen dan MFS merupakan permukaan kunci yang dapat
dikenali dalam well logs, coring, singkapan dan penampang seismic.
Gambar 3. Diagram Sikuen Stratigrafi (Tanpa Terganggu Oleh Adanya Struktur Sekunder) (Vail et
al, 1987)

Maximum flooding surface teridentifikasi oleh adanya maximum landward onlap dari lapisan
marine pada batas basin dan mencerminkan kenaikan maksimum secara relative dari sea level
(Armentout, 1991).

You might also like