Professional Documents
Culture Documents
Gempa Bumi Ipa Terpadu
Gempa Bumi Ipa Terpadu
1
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
2
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
Indikator
1. Mengagumi struktur bumi sebagai ciptaan Tuhan YME
2. Memiliki rasa ingin tahu terhadap lapisan bumi sebagai ciptaan Tuhan
YME
3. Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja
baik secara individu maupun berkelompok
4. Menjelaskan bagian – bagian bumi
5. Menjelaskan alat ukur gempa bumi serta gelombang gempa bumi
6. Menyajikan laporan sederhana hasil percobaan pengukuran getaran
sebagai bentuk aplikasi media dari alat ukur gempa bumi
3
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
DRAFT
FISIKA
Alat Ukur Gempa Bumi
( Prinsip Getaran dan
Gelombang )
GEMPA
BUMI
KIMIA Biologi
4
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
PETA KONSEP
Pengertian
Gempa Bumi Proses
Terjadinya
Gempa Bumi
Penyebab
Gempa Bumi
Gempa Bumi
Tektonik
Gempa
Batuan
Dampak Kesetimbangan
Gempa Bumi Ekosistem
5
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan
ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku,
sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita
kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari
litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada
tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng
lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling
mendekati(collision) dan saling geser (transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak
saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini
berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur
sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan
saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus
sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat
menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita
kenal sebagai gempa bumi.
C. Klasifikasi Gempa
Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses
terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
1. Gempa Tektonik
Kita sering mendengar informasi tentang terjadinya gempa di satu tempat di
muka bumi ini. Kadang, pada saat yang bersamaan terjadi pula peristiwa tanah
longsor, tanah amblas, dan berita lin yang berhubungan dengan bentuk
permukaan bumi. Peristiwa-peristiwa tersebut menandakan bahwa
permukaan bumi tidak statis. Bentuk permukaan akan selalu mengalami
perubahan meskipun secara perlahan dan dalam jangka waktu yang sangat
lama.
Gempa Tektonik adalah gempa yang terjadi akibat pergeseran kerak bumi.
Gempa tektonik sering juga disebut dengan gempa dislokasi, karena karena
7
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan
batuan basalt.
Pergerakan litosfer dapat mengakibatkan berbagai bentuk patahan pada
permukaan bumi. Jenis patahan dapat dibedakan menjadi 3 tipe dasar
menurut arah gerakan lempeng, yaitu normal fault, reserve fault, dan strike
slip fault.
1. Normal fault adalah patahan yang gerakan lempeng batuannya ke bawah
menurut bidang miring patahan mengikuti arah gaya beratnya.
2. Reserve fault adalah patahan yang gerakan lempeng batuannya ke atas
bidang patahan dan berlawanan arah dengan gaya berat.
3. Strike slip fault adalah patahan yang lempeng batuannya bergerak
horizontal dalam arah yang berlawanan.
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
OksigenSilikonAluminium 46,60
Ferrum (besi) 27,72
Kalsium 8,13
Natrium 5,00
Kalium 3,63
Magnesium 2,83
2,59
2,09
JUMLAH 98,59
2. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanis adalah gempa bumi yang disebabkan karena akibat
dari peristiwa vulkanisme, baik sebelum, sedang atau sesudah letusan gunung
berapi. Magma yang keluar dari pipa-pia gunung berapi bergeser bersama
dengan batuan, dan getarannya diteruskan melalui materi-materi penyusun
kerak bumi. Hal ini terjadi ketika gunung berapi akan meletus, sehingga
gempa vulkanis dapat menandakan aktivitas dari gunung berapi. Saat gunung
meletus maka akan mengeluarkan material dari dalam gunung berupa batuan,
gas, cair maupun padat akan menimbulkan getaran disekitar gunung berapi
yang sedang meletus. Pada umumnya gempa vulkanis tidak begitu besar dan
daerah yang terkena gempa hanya di sekitar gunung saja. Di dunia hanya 7%
gempa yang terjadi akibat gempa vulkanis.
Kita sering menyaksikan adanya gunung yang mengeluarkan cairan
panas yang disebut magma. Yang dimaksud dengan vulkanisme adalah
peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Magma adalah massa cair pijar yang kental di dalam bumi dengan suhu
10
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
ukuran, efflata dibedakan atas : bom yaitu batu2an besar, lapili yaitu
batu2an sebesar kacang/kerikil, pasir, debu, dan batu apung.
2. Bahan Cair.
Terdiri atas :
a. Lava, yaitu magma yang telah sampai di luar.
b. Lahar Panas, berupa lumpur panas mengalir yang terjadi dari
magma yang bercampur air.
c. Lahar Dingin, yaitu lumpur magma yang telah mendingin.
3. Ekshalasi (Bahan Gas)
Terdiri atas :
a. Solfatar, yaitu gas belerang (H2S) yang keluar dari dalam lubang.
b. Fumarol, yaitu uap air.
c. Mofet, yaitu gas asam arang (CO2)
3. Gempa Batuan
Gempa batuan adalah getaran bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas
manusia di permukaan bumi. Gempa bumi batuan juga disebut gempa bumi
runtuhan, terjadi karena runtuh atau retaknya tanah. Gempa ini bersifat
kecil, daerah yang dipengaruhi hanya sekitar 1-100 meter. Contoh peledakan
batuan pada saat penambangan atau pembangunan tambang yang berbentuk
terowongan, pegunungan kapur atau lubang di bawah tanah, karena batuan di
dalamnya di eksplotasi sehingga mengakibatkan munculnya rongga bawah
tanah.
4. Episentrum dan Hiposentrum
Ada dua istilah dalam gempa, yaitu episentrum dan hiposentrum (pusat
gempa). Episentrum adalah titik di permukaan bumi yang terletaknya tepat di
atas pusat gempa. Sementara hiposentrum adalah pusat gempa yang
merupakan titik awal gempa muncul, lalu merambat ke atas mencapai
permukaan tanah (episentrum). Merambatnya gelombang gempa ke arah atas
12
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
bisa berbelok jika terkena lapisan bebatuan. Selain itu juga bisa dipantulkan
kembali ke dalam tanah ketika mencapai permukaan.
dan kecepatan rambat gempa bumi dalam bentuk seismogram. Alat ini sangat
sensitif terhadap gelombang seismik yang ditimbulkan karena gempa bumi,
ledakan nuklir dan sumber gelombang seismik lainnya.
Ada beberapa skala yang digunakan untuk
mengukur kekuatan gempa bumi. Skala Mercalli,
Omori, Cancani, dan skala Richter, namun skala
Richter adalah yang paling popular untuk mengukur
kekuatan gempa bumi yang disebut dengan
magnitude (M).
Pada bandul yang di maksud dengan satu getaran yaitu bandu berayun secara
periodic dari titik B – A – C – A – B ( gerak bolak balik melalui titik
kesetimbangan sebanyak satu kali )
Sedangkan jarak terjauh dari titik keseimbangan disebut amplitudo yaitu dari
B – C atau dari A – B.
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
Ø Periode Getaran
Periode getaran merupakan waktu yang diperlukan untuk menempuh satu
getaran.
Ø Frekuensi Getaran
Frekuensi getaran merupakan banyaknya getaran tiap sekon
Frekuensi getaran dirumuskan dengan
F = Frekuensi getaran ( Hz )
n = Jumlah getaran
t = waktu ( sekon )
RANGKUMAN
LATIHAN SOAL
19
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
I. Tujuan
1. Statif
3. Beban(m1,m2)
4. Penggaris
5. Stopwatch
1. 15 10
2. 15 10
3. 30 10
4. 30 10
5.. 45 10
6. 45 10
Analisa data
Skenario Pembelajaran
MEDIA PEMBELAJARAN
• Video
• Powerpoint materi
• Perlengkapan Lab Mini (getaran pada bandul sederhana)
SKENARIO PEMBELAJARAN
PENANGGUNG
TAHAPAN KEGIATAN
JAWAB
1. Penyampaian garis besar tujuan
pembelajaran
PENDAHULUAN Cholifatur
2. Pemusatan perhatian dan pemotivasian,
(1 menit) Rosidah
menjelaskan fenomena gempa bumi
yang terjadi di Indonesia
KEGIATAN 1. Guru memberikan demonstrasi tentang Cholifatur
INTI peristiwa terjadinya gempa bumi Rosidah
(3 menit) melalui video.
2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk Cholifatur
memberikan komentar tentang proses Rosidah
(3 menit)
terjadinya gempa bumi dari video yang
telah ditampilkan
3. Guru memberikan umpan balik kepada Sinta Kiki Aprilia
siswa yang memberikan komentar dan dan Firdha
(8 menit) memberikan penjelasan melalui Choirun Nisa
kegiatan ceramah tentang klasifikasi
gempa, alat ukur gempa bumi, dan
21
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
22
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
EVALUASI
Sistem penilaian dilakukan bertahap mulai dari kegiatan awal atau pendahuluan,
proses hingga penutup. Pada pendahuluan, siswa di ajak mengamati fenomena
litosfer dan keterkaitannya terhadap gempa bumi melalui video. Bagaimana
sikap seorang observan terhadap tindakan ini agar target yang diinginkan dapat
tercapai?
1. Point 0-30
Siswa melihat proses pemutaran video dari awal hingga akhir.
2. Point 31-60
Siswa dapat mengerti dan memahami maksud dari video yang telah
diputar.
3. Point 61-90
Siswa dapat mengerti, memahami dan menganalisis serta memberikan
komentar dari video yang telah diputar.
23
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
Pada penilaian test dilakukan pemberian soal pada siswa. Skor penilaian latihan
soal:
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]
DAFTAR PUSTAKA
Arthur. N, Strahler dan Alan H. Strahler, 1973, Enviromental Geoscience;
Interaction between Natural System and Man, Canada, Hamilton Publishing
Company.
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Geologi Dan
Sumber Daya Mineral. Gempa Bumi dan Tsunami. Bandung: Direktorat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Mulyo, Agung. (2004). Pengantar Ilmu Kebumian. Bandung : CV Pustaka
Setia.
Munir, Moch. 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. Jakarta : PT. Dunia
Pustaka Jaya.
Samadi. 2008. Geografi. Jakarta : Yudhistira.
Tim Editor Atlas dan Geografi. 2007. Bencana Alam Di Indonesia : Gempa
Bumi. Jakarta : Erlangga.
25