You are on page 1of 25

IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama


Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VIII / Semester 2
Sub Materi Pokok : Gempa Bumi
Alokasi Waktu : 1 x 35 menit (1 X TATAP MUKA)

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


1. Menghargai dan menghayati 1.1. Mengagumi keteraturan dan
ajaran agama yang dianutnya. kompleksitas ciptaan Tuhan
tentang aspek fisik dan kimiawi,
kehidupan dalam ekosistem, dan
peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya
dalam pengamalan ajaran agama
yang dianutnya.
2 Menghargai dan menghayati 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah
perilaku jujur, disiplin, tanggung (memiliki rasa ingin tahu;
jawab, peduli (toleransi, gotong objektif; jujur; teliti; cermat;
royong), santun, percaya diri, tekun; hati-hati; bertanggung
dalam berinteraksi secara efektif jawab; terbuka; kritis; kreatif;
dengan lingkungan sosial dan inovatif dan peduli lingkungan)
alam dalam jangkauan pergaulan dalam aktivitas sehari-hari
dan keberadaannya sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan,
percobaan, dan berdiskusi.
2.2. Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari-
hari sebagai wujud implementasi

1
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

melaksanakan percobaan dan


melaporkan hasil percobaan.
2.3. Menunjukkan perilaku bijaksana
dan bertanggung jawab dalam
aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam
memelihara lingkungan tempat
tinggal.
3. Memahami dan menerapkan 3.1. Mendeskripsikan struktur lapisan
pengetahuan (faktual, konseptual, bumi serta pengaruhnya terhadap
dan prosedural) berdasarkan rasa ekosistem dan makhluk hidup di
ingin tahunya tentang ilmu sekitarnya.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.2. Memahami alat ukur gempa bumi
budaya terkait fenomena dan dan penerapannya dalam
kejadian tampak mata. kehidupan sehari-hari untuk
menjelaskan fenomena gempa
bumi yang sering terjadi di
Indonesia.
3.3. Memahami konsep getaran dan
gelombang serta penerapannya
dalam alat ukur gempa bumi.
4. Mengolah, menyaji, dan menalar 4.1. Menyajikan laporan hasil
dalam ranah konkret pengamatan atau penelusuran
(menggunakan, mengurai, informasi tentang karakteristik
merangkai, memodifikasi, dan komponen gelombang gempa
membuat) dan ranah abstrak bumi.
(menulis, membaca, menghitung, 4.2. Melakukan pengamatan atau
menggambar, dan mengarang) percobaan tentang getaran pada

2
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

sesuai dengan yang dipelajari di bandul sederhana sebagai prinsip


sekolah dan sumber lain yang kerja dari alat ukur gempa bumi.
sama dalam sudut pandang/teori. 4.3. Membuat laporan hasil
penyelidikan tentang getaran pada
bandul sederhana sebagai prinsip
kerja dari alat ukur gempa bumi.

Indikator
1. Mengagumi struktur bumi sebagai ciptaan Tuhan YME
2. Memiliki rasa ingin tahu terhadap lapisan bumi sebagai ciptaan Tuhan
YME
3. Menunjukkan ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar dan bekerja
baik secara individu maupun berkelompok
4. Menjelaskan bagian – bagian bumi
5. Menjelaskan alat ukur gempa bumi serta gelombang gempa bumi
6. Menyajikan laporan sederhana hasil percobaan pengukuran getaran
sebagai bentuk aplikasi media dari alat ukur gempa bumi

3
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

DRAFT

FISIKA
Alat Ukur Gempa Bumi
( Prinsip Getaran dan
Gelombang )

GEMPA
BUMI

KIMIA Biologi

Klasifikasi Gempa Bumi Dampak Gempa Bumi

( Bahan Kimia yang ( Perubahan Ekosistem akibat


terkandung dalam Litosfer adanya Gempa Bumi )
dan Gunung Berapi )

4
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

PETA KONSEP

Pengertian
Gempa Bumi Proses
Terjadinya
Gempa Bumi
Penyebab
Gempa Bumi
Gempa Bumi
Tektonik

Klasifikasi Gempa Bumi


GEMPA BUMI Gempa Bumi Vulkanik

Gempa
Batuan

Alat Ukur Prinsip Kerja


Gempa Bumi Seismograf

Dampak Kesetimbangan
Gempa Bumi Ekosistem

5
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

A. Pengertian Gempa Bumi


Pengertian Gempa bumi adalah
getaran atau goncangan yang terjadi pada
permukaan bumi akibat dari pelepasan
energi dari dalam secara tiba-tiba dan
menciptakan gelombang seismik. Gempa
bumi biasanya disebabkan oleh
pergerakkan kerak atau lempeng bumi.
Bencana alam gempa bumi terjadi secara
tiba-tiba, berbeda dengan bencana alam
lainnya, seperti banjir misalnya, ada hujan deras dulu baru bisa banjir.
Indonesia sering dilanda gempa disebabkan karena Indonesia banyak gunung
berapi.
B. Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Menurut teori lempeng tektonik, permukaan bumi terpecah menjadi
beberapa lempeng tektonik besar. Lempeng tektonik adalah segmen keras
kerak bumi yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas. Oleh
karena itu, maka lempeng tektonik
ini bebas untuk bergerak dan saling
berinteraksi satu sama lain. Daerah
perbatasan lempeng-lempeng
tektonik, merupakan tempat-
tempat yang memiliki kondisi
tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi dan
pembentukan dataran tinggi. Teori lempeng tektonik merupakan kombinasi
dari teori sebelumnya yaitu: Teori Pergerakan Benua (Continental Drift) dan
Pemekaran Dasar Samudra (Sea Floor Spreading).
Lapisan paling atas bumi, yaitu litosfir merupakan batuan yang relatif
dingin dan bagian paling atas berada pada kondisi padat dan kaku. Di bawah
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

lapisan ini terdapat batuan yang jauh lebih panas yang disebut mantel. Lapisan
ini sedemikian panasnya sehingga senantiasa dalam keadaan tidak kaku,
sehingga dapat bergerak sesuai dengan proses pendistribusian panas yang kita
kenal sebagai aliran konveksi. Lempeng tektonik yang merupakan bagian dari
litosfir padat dan terapung di atas mantel ikut bergerak satu sama lainnya. Ada
tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng
lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling
mendekati(collision) dan saling geser (transform).
Jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak
saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser. Umumnya, gerakan ini
berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia namun terukur
sebesar 0-15cm pertahun. Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan
saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus
sampai pada suatu saat batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat
menahan gerakan tersebut sehingga terjadi pelepasan mendadak yang kita
kenal sebagai gempa bumi.
C. Klasifikasi Gempa
Gempa dapat digolongkan menjadi beberapa kategori. Menurut proses
terjadinya, gempa bumi diklasifikasikan menjadi seperti berikut.
1. Gempa Tektonik
Kita sering mendengar informasi tentang terjadinya gempa di satu tempat di
muka bumi ini. Kadang, pada saat yang bersamaan terjadi pula peristiwa tanah
longsor, tanah amblas, dan berita lin yang berhubungan dengan bentuk
permukaan bumi. Peristiwa-peristiwa tersebut menandakan bahwa
permukaan bumi tidak statis. Bentuk permukaan akan selalu mengalami
perubahan meskipun secara perlahan dan dalam jangka waktu yang sangat
lama.
Gempa Tektonik adalah gempa yang terjadi akibat pergeseran kerak bumi.
Gempa tektonik sering juga disebut dengan gempa dislokasi, karena karena

7
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

peristiwa tektonik mengakibatkan dislokasi pada suatu permukaan bumi.


Dislokasi adalah patahan, berasal dari kata dis = terpisah ; locus = tempat.
Pergeseran kerak bumi disepanjang bidang patahan menimbulkan getaran
dan goncangan yang kemudian merambat ke segala arah melalui materi-
materi penyusun bumi. Gempa tektonik merupakan gempa yang paling
dahsyat dan sering terjadi. Sekitar 93% dari semua gempa di dunia termasuk
dalam gempa tektonik. Kulit bumi terdiri atas lapisan batuan yang dapat
mengalami pergaseran akibat energi potensial dari dalam bumi. Lapisan bumi
dapat bergeser secara vertikal dan horizontal. Pada saat lapisan kulit bumi
tersebut bergeser akan terjadi getaran yang kita namakan gempa tektonik.
Litosfer sendiri adalah lapisan kulit bumi yang
paling atas. Lapisan ini pada umumnya terjadi
dari senyawa kimia yang kaya akan . Itulah
sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan
lapisan silikat. Lapisan ini memiliki ketebalan
sampai 70 km. Menurut Klarke dan
Washington, batuan di permukaan bumi hampir
75% terdiri atas Silikon Oksida dan Aluminium
oksida. Dengan demikian, lapisan litosfer
dinamakan juga lapisan batuan.
Litosfer juga terdiri atas dua bagian, yaitu lapisan Sial dan lapisan Sima.
Lapisan Sial yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas logam silisium dan
alumunium, senyawanya dalam bentuk dan . Pada lapisan sial
(silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan sedimen, granit,
andesit, jenis-jenis batuan metamorf, dan batuan lain yang terdapat di daratan
benua. Lapisan Sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang
tersusun oleh logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa dan
MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar daripada lapisan sial
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan
batuan basalt.
Pergerakan litosfer dapat mengakibatkan berbagai bentuk patahan pada
permukaan bumi. Jenis patahan dapat dibedakan menjadi 3 tipe dasar
menurut arah gerakan lempeng, yaitu normal fault, reserve fault, dan strike
slip fault.
1. Normal fault adalah patahan yang gerakan lempeng batuannya ke bawah
menurut bidang miring patahan mengikuti arah gaya beratnya.
2. Reserve fault adalah patahan yang gerakan lempeng batuannya ke atas
bidang patahan dan berlawanan arah dengan gaya berat.
3. Strike slip fault adalah patahan yang lempeng batuannya bergerak
horizontal dalam arah yang berlawanan.
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

Unsur - unsur yang terdapat dalam kerak dan kulit bumi :

NAMA UNSUR BANYAKNYA (%)

OksigenSilikonAluminium 46,60
Ferrum (besi) 27,72
Kalsium 8,13
Natrium 5,00
Kalium 3,63
Magnesium 2,83
2,59
2,09
JUMLAH 98,59

2. Gempa Vulkanik
Gempa vulkanis adalah gempa bumi yang disebabkan karena akibat
dari peristiwa vulkanisme, baik sebelum, sedang atau sesudah letusan gunung
berapi. Magma yang keluar dari pipa-pia gunung berapi bergeser bersama
dengan batuan, dan getarannya diteruskan melalui materi-materi penyusun
kerak bumi. Hal ini terjadi ketika gunung berapi akan meletus, sehingga
gempa vulkanis dapat menandakan aktivitas dari gunung berapi. Saat gunung
meletus maka akan mengeluarkan material dari dalam gunung berupa batuan,
gas, cair maupun padat akan menimbulkan getaran disekitar gunung berapi
yang sedang meletus. Pada umumnya gempa vulkanis tidak begitu besar dan
daerah yang terkena gempa hanya di sekitar gunung saja. Di dunia hanya 7%
gempa yang terjadi akibat gempa vulkanis.
Kita sering menyaksikan adanya gunung yang mengeluarkan cairan
panas yang disebut magma. Yang dimaksud dengan vulkanisme adalah
peristiwa yang berhubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi.
Magma adalah massa cair pijar yang kental di dalam bumi dengan suhu

10
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

mencapai ribuan derajat celcius. Magma merupakan persenyawaan dari


berbagai unsur, terutama silikat, air, dan berbagai macam gas. Apabila
tekanan gas-gas tersebut bertambah hingga mencapai tingkat tertentu, magma
menjadi aktif dan akan bergerak naik menerobos lapisan kulit bumi. Hal
itulah yang menyebabkan terjadinya peristiwa plutonisme dan vulkanisme.
Plutoisme atau instrusi magma adalah pergerakan magma yang tidak
sampai keluar bumi. Namun, pergerakan magma juga ada yang sampai keluar
ke permukaan bumi yang disebut vulkanisme atau ekstruksi magma. Magma
tersebut terdapat di sebuah tempat di dalam bumi yang dinamakan dapur
magma. Letak dapur magma jauh di dalam bumi. Oleh karena itu, jarak
dapur magma dengan permukaan bumi berpengaruh terhadap besarnya
tenaga instrusi dan ekstrusi magma. Apabila dapur magma terletak jauh di
dalam bumi, magma tersebut memiliki cukup tenaga untuk dapat menerobos
hingga keluar ke permukaan bumi. Proses keluarnya magma hingga ke
permukaan bumi yang disebut letusan atau vulkanisme. Peristiwa tersebut
juga disebut sebagai erupsi magma. Erupsi magma dapat terjadi melalui dua
cara yaitu erupsi efusif dan erupsi eksplosif.

Bahan – bahan yang dikeluarkan oleh gunung berapi, antara lain :


1. Efflata (Benda Padat).
Menurut asalnya efflata dibagi 2 yakni : efflata allogen : berasal dari
batu2an sekitar pipa kawah yang ikut terlempar, dan efflata antogen:
berasal dari magma sendiri atau disebut juga pyroclastic. Menurut
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

ukuran, efflata dibedakan atas : bom yaitu batu2an besar, lapili yaitu
batu2an sebesar kacang/kerikil, pasir, debu, dan batu apung.
2. Bahan Cair.
Terdiri atas :
a. Lava, yaitu magma yang telah sampai di luar.
b. Lahar Panas, berupa lumpur panas mengalir yang terjadi dari
magma yang bercampur air.
c. Lahar Dingin, yaitu lumpur magma yang telah mendingin.
3. Ekshalasi (Bahan Gas)
Terdiri atas :
a. Solfatar, yaitu gas belerang (H2S) yang keluar dari dalam lubang.
b. Fumarol, yaitu uap air.
c. Mofet, yaitu gas asam arang (CO2)
3. Gempa Batuan
Gempa batuan adalah getaran bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas
manusia di permukaan bumi. Gempa bumi batuan juga disebut gempa bumi
runtuhan, terjadi karena runtuh atau retaknya tanah. Gempa ini bersifat
kecil, daerah yang dipengaruhi hanya sekitar 1-100 meter. Contoh peledakan
batuan pada saat penambangan atau pembangunan tambang yang berbentuk
terowongan, pegunungan kapur atau lubang di bawah tanah, karena batuan di
dalamnya di eksplotasi sehingga mengakibatkan munculnya rongga bawah
tanah.
4. Episentrum dan Hiposentrum
Ada dua istilah dalam gempa, yaitu episentrum dan hiposentrum (pusat
gempa). Episentrum adalah titik di permukaan bumi yang terletaknya tepat di
atas pusat gempa. Sementara hiposentrum adalah pusat gempa yang
merupakan titik awal gempa muncul, lalu merambat ke atas mencapai
permukaan tanah (episentrum). Merambatnya gelombang gempa ke arah atas

12
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

bisa berbelok jika terkena lapisan bebatuan. Selain itu juga bisa dipantulkan
kembali ke dalam tanah ketika mencapai permukaan.

D. ALAT PENGUKUR GEMPA BUMI ( SEISMOGRAF )

Seismograf juga sering disebut dengan sebutan


sismometer. Sismometer berasal dari bahasa Yunani:
seismos gempa bumi dan metero. Secara umum
seismograf adalah alat atau sensor getaran, yang biasa
digunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau
getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari
alat ini disebut seismogram.
Sebuah seismograf dapat mencatat gempa
berbentuk vertical dan gempa berbentuk horizontal.
Ketika terjadi gempa, getaran yang terekam adalah
gelombang primer, karena kecepatan rambatnya paling tinggi, lalu diikuti oleh
rekaman gelombang sekunder yang memiliki kecepatan rambat lebih rendah dari
gelombang primer. Gelombang permukaan datangnya paling akhir karena
memiliki kecepatan rambat paling rendah. Seismograf mencatat semua getaran
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

dan kecepatan rambat gempa bumi dalam bentuk seismogram. Alat ini sangat
sensitif terhadap gelombang seismik yang ditimbulkan karena gempa bumi,
ledakan nuklir dan sumber gelombang seismik lainnya.
Ada beberapa skala yang digunakan untuk
mengukur kekuatan gempa bumi. Skala Mercalli,
Omori, Cancani, dan skala Richter, namun skala
Richter adalah yang paling popular untuk mengukur
kekuatan gempa bumi yang disebut dengan
magnitude (M).

Prinsip Kerja Seismograf


Prinsip kerja dari alat ini yaitu mengembangkan kerja dari bandul sederhana.
Ketika mendapatkan usikan atau gangguan dari luar seperti gelombang seismik
maka bandul akan bergetar dan merekam datanya seperti grafik.

Pada bandul yang di maksud dengan satu getaran yaitu bandu berayun secara
periodic dari titik B – A – C – A – B ( gerak bolak balik melalui titik
kesetimbangan sebanyak satu kali )
Sedangkan jarak terjauh dari titik keseimbangan disebut amplitudo yaitu dari
B – C atau dari A – B.
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

Ø Periode Getaran
Periode getaran merupakan waktu yang diperlukan untuk menempuh satu
getaran.

Periode getaran di rumuskan dengan

T = Periode getaran ( sekon )


t = waktu ( sekon )
n = Jumlah getaran

Ø Frekuensi Getaran
Frekuensi getaran merupakan banyaknya getaran tiap sekon
Frekuensi getaran dirumuskan dengan

F = Frekuensi getaran ( Hz )
n = Jumlah getaran
t = waktu ( sekon )

Hubungan antara frekuensi dan peride adalah


IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

E. DAMPAK GEMPA BUMI


1. Longsor
Gempa bumi adalah getaran yang ditimbulkan karena adanya gerakan
endogen. Hentakan gempa dan
bergoyangnya tanah menyebabkan
keluarnya tanah dan massa batuan
yang menyebabkan tanah longsor,
lumpur, dan longsornya batuan di
atasnya. Semua ini mendorong
terjadinya kerusakan dan kerugian
pada kehidupan di muka bumi ini.

2. Perubahan struktur tanah dan batuan


Dengan adanya getaran serta gerakan yang disebabkan oleh tenaga endogen
maka struktur tanah akan berubah dan mengalami kerusakan
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

3. Hilangnya makhluk hidup dan munculnya penyakit

Bencana gempa dan tsunami


menghilangkan nyawa manusia tumbuhan
dan hewan akibat tertimpa runtuhan serta
tersapu oleh gelombang air yang besar.
Beberapa jenis keanekaragaman hayati
terancam akan menyebabkan perubahan
pada komposisi dan penyebaran geografis ekosistem.
Setiap individu harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sedangkan
habitatnya akan terdegradasi. Spesis yang tidak dapat beradaptasi akan terancam
punah. Pada wilayah pantai rusaknya ekosistem pantai seperti terumbu karang,
serta hutan bakau bahkan usaha tambak nelayan dan pemukiman. Rusaknya
lahan pertanian akan menyebabkan kerawanan pangan, kemiskinan dan penyakit.
Timbulnya penyakit adalah hal yang paling di khawatirkan, terutama di negara
berkembang dan negara miskin. Hal itu disebabkan karena tidak memadainya air,
sanitasi dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, penyakit dan infeksi akan
mudah berkembang dan menyebar.
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

RANGKUMAN

Pengertian Gempa Bumi


Pengertian Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi
pada permukaan bumi akibat dari pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba
dan menciptakan gelombang seismik.
Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi karena gerakan-gerakan lempeng pada bumi yang
bergerak akibat konveksi panas bumi.
Klasifikasi Gempa Bumi
1. Gempa Tektonik: gempa yang terjadi akibat pergeseran kerak bumi.
2. Gempa Vulkanik: gempa bumi yang disebabkan karena akibat dari
peristiwa vulkanisme, baik sebelum, sedang atau sesudah letusan gunung
berapi.
3. Gempa Batuan: getaran bumi yang terjadi akibat adanya aktivitas manusia
di permukaan bumi.
Episentrum: titik di permukaan bumi yang terletaknya tepat di atas pusat
gempa.
Hiposentrum: pusat gempa yang merupakan titik awal gempa muncul, lalu
merambat ke atas mencapai permukaan tanah (episentrum).
Seismograf: alat atau sensor getaran, yang biasa digunakan untuk mendeteksi
gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah.
Periode Getaran: waktu yang diperlukan untuk menempuh satu getaran.

Frekuensi Getaran: banyaknya getaran tiap detik.

Dampak Gempa Bumi: longsor, perubahan struktur tanah batuan, Hilangnya


makhluk hidup dan munculnya penyakit.
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

LATIHAN SOAL

1. Apa perbedaan gempa tektonik dan gempa vulkanik ?


2. Senyawa kimia apa saja yang banyak terkandung di dalam litosfer ?
3. Jika ayunan sederhana bergetar sebanyak 80 kali dalam waktu 20 sekon, maka
tentukan periode getaran dan frekuensi ayunan !
4. Sebuah bandul selama 4 sekon bergetar sebanya 20 getaran, berapa periode
getaran dan frekuensi getaran bandul tersebut ?
5. Apa dampak gempa bumi terhadap keseimbangan ekosistem ?

19
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

KEGIATAN SISWA (LAB MINI)

I. Tujuan

a. Menjelaskan amplitude, frekuensi dan periode

b. Menjelaskan hubungan antara panjang tali dengan periode

c. Menjelaskan hubungan antara massa bebani dengan periode

d. Menjelaskan hubungan frekuensi dan periode

II. Alat dan Bahan

1. Statif

2. Benang atau tali

3. Beban(m1,m2)

4. Penggaris

5. Stopwatch

III. Langkah kerja

1. Susunlah alat seperti pada gambar dengan panjang tali 10 cm

2. Atur agar ujung bandul tepat berada di tengah

3. Simpangkan bandul ayunan ke kanan sejauh ( = 30°), kemudian lepaskan

4. Catatlah waktu yang dibutuhkan untuk 10x getaran

5. Ulangi langkah 1-4 untuk panjang tali 20 cm dan 30 cm

6. Ulangi langkah 1-5 untuk beban berbeda(m1,m2)

7. Masukkan hasil pengamatan ke dalam tabel

Massa beban Waktu(t)


No. Panjang tali (l) (cm) Jumlah ayunan
(kg) (sekon)

1. 15 10

2. 15 10

3. 30 10

4. 30 10

5.. 45 10

6. 45 10

Analisa data

1. Apakah yang dimaksud dengan amplitude, frekuensi dan getaran?

2. Adakah pengaruh panjang tali terhadap getaran ?jelaskan!

3. Adakah pengaruh massa beban terhadap getaran ?jelaskan!


IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

Skenario Pembelajaran

MEDIA PEMBELAJARAN

• Video
• Powerpoint materi
• Perlengkapan Lab Mini (getaran pada bandul sederhana)

SKENARIO PEMBELAJARAN
PENANGGUNG
TAHAPAN KEGIATAN
JAWAB
1. Penyampaian garis besar tujuan
pembelajaran
PENDAHULUAN Cholifatur
2. Pemusatan perhatian dan pemotivasian,
(1 menit) Rosidah
menjelaskan fenomena gempa bumi
yang terjadi di Indonesia
KEGIATAN 1. Guru memberikan demonstrasi tentang Cholifatur
INTI peristiwa terjadinya gempa bumi Rosidah
(3 menit) melalui video.
2. Guru menunjuk beberapa siswa untuk Cholifatur
memberikan komentar tentang proses Rosidah
(3 menit)
terjadinya gempa bumi dari video yang
telah ditampilkan
3. Guru memberikan umpan balik kepada Sinta Kiki Aprilia
siswa yang memberikan komentar dan dan Firdha
(8 menit) memberikan penjelasan melalui Choirun Nisa
kegiatan ceramah tentang klasifikasi
gempa, alat ukur gempa bumi, dan

21
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

dampak gempa bumi.


4. Kegiatan Lab mini, tentang Getaran
untuk mengetahui amplitude, frekuensi
dan periode pada percobaan bandul
sederhana. Dengan melakukan
percobaan tentang bandul sederhana,
Sinta Kiki Aprilia
kelas di bagi menjadi dua kelompok
(10 menit) dan Firdha
besar yaitu kelompok A dan B,
Choirun Nisa
Kemudian siswa diminta untuk
melakukan praktikum dalam kelompok
besar sesuai langkah kerja yang telah
dijelaskan.

Tiap – tiap perwakilan kelompok


diminta untuk melakukan presentasi,
menjelaskan prosedur serta analisis data
praktikum (model sharing). Guru
memberikan apresiasi terhadap segala
kegitan pembelajaran yang telah
dilakukan oleh siswa. Dan pada tahap
PENUTUP Cholifatur
akhir, siswa diminta untuk me review
(5 menit) Rosidah
singkat tentang peristiwa gempa bumi,
prinsip kerja alat ukur gempa bumi dan
dampak gempa bumi terhadap
ekosistem, agar mampu meningkatkan
rasa syukurnya kepada Tuhan YME atas
diberikannya alam yang senantiasa
harus di jaga.

22
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

EVALUASI

Sistem penilaian dilakukan bertahap mulai dari kegiatan awal atau pendahuluan,
proses hingga penutup. Pada pendahuluan, siswa di ajak mengamati fenomena
litosfer dan keterkaitannya terhadap gempa bumi melalui video. Bagaimana
sikap seorang observan terhadap tindakan ini agar target yang diinginkan dapat
tercapai?
1. Point 0-30
Siswa melihat proses pemutaran video dari awal hingga akhir.
2. Point 31-60
Siswa dapat mengerti dan memahami maksud dari video yang telah
diputar.
3. Point 61-90
Siswa dapat mengerti, memahami dan menganalisis serta memberikan
komentar dari video yang telah diputar.

Kegiatan kedua dilakukan praktikum Bandul Sederhana. Dimana aspek


penilaian meliputi aspek Kognitif, Psikomotor, dan Afektif, yang dapat
dijabarkan sebagai berikut :
NO. ABSEN SISWA
ASPEK SKOR SKOR SKOR SKOR
PENILAIAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Mendeskripsikan Tujuan umum
pembelajaran
KOGNI 2. Pemahaman konsep dan materi
TIF pembelajaran
3. Mengaitkan berbagai macam
kajian studi dalam menganalisis

23
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

alat ukur gempa bumi


4. Mengenali bagian-bagian bumi
5. Menerapkan terori dalam
praktikum sederhana
(menganalisis getaran pada
bandul sederhana)
1. Kemampuan merangkai alat
dalam lab mini
PSIKO 2. Kemampuan mengoperasikan
MOTOR alat
3. Mendeskripsikan kesimpulan
dan analisis dalam lab mini
1. Sikap Ilmiah
2. Kepemimpinan & Inisiatif
AFEKTI
3. Kreatifitas & Keaktifan
F
4. Kerjasama (sosial)
5. Tanggung Jawab

Pada penilaian test dilakukan pemberian soal pada siswa. Skor penilaian latihan
soal:
IPA Terpadu : Gempa Bumi [ 2014 ]

DAFTAR PUSTAKA
Arthur. N, Strahler dan Alan H. Strahler, 1973, Enviromental Geoscience;
Interaction between Natural System and Man, Canada, Hamilton Publishing
Company.
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Direktorat Jenderal Geologi Dan
Sumber Daya Mineral. Gempa Bumi dan Tsunami. Bandung: Direktorat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Mulyo, Agung. (2004). Pengantar Ilmu Kebumian. Bandung : CV Pustaka
Setia.
Munir, Moch. 1996. Geologi dan Mineralogi Tanah. Jakarta : PT. Dunia
Pustaka Jaya.
Samadi. 2008. Geografi. Jakarta : Yudhistira.
Tim Editor Atlas dan Geografi. 2007. Bencana Alam Di Indonesia : Gempa
Bumi. Jakarta : Erlangga.

Rachman, Basuni. Konsep Dasar Bumi Antariksa Untuk SD. Dari:


http://file.upi.edu/Direktori/DUAL-
MODES/KONSEP_DASAR_BUMI_ANTARIKSA_UNTUK_SD/BBM_11
.pdf di akses tanggal 26 Mei 2014
Sugito, Nanin T,. 2008. Tsunami. Dari:
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/19830403200
8012-NANIN_TRIANA_SUGITO/TSUNAMI.pdf diakases tanggal 29 Mei
2014
Afdal. Siklus Karbon dan Karbon Dioksida di Atmosfer dan Samudera. Oseana,
Volume XXXII, Nomor 2, Tahun 2007 : 29 -41. Dari:
http://www.oseanografi.lipi.go.id/sites/default/files/oseana_xxxii%282%2929-
41.pdf di akses tanggal 26 Mei 2014

25

You might also like