Satuan Acara Penyuluhan "Tanda-Tanda Bahaya Ibu Hamil"

You might also like

You are on page 1of 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“TANDA-TANDA BAHAYA IBU HAMIL”

Pokok Bahasan : Tanda-Tanda Bahaya Ibu Hamil


Sasaran : Ibu hamil dan pendamping
Tempat : Puskemas Kecamatan Senen
Hari/Tanggal : Selasa, 22 Mei 2018
Waktu : 35 menit
Penyuluh : Mahasiswa D3 Akademi Kebidanan Budi Kemuliaan

I. Karakteristik Peserta

1) Jumlah Peserta : 15 orang

2) Pendidikan : SMP, SMA, Diploma

II. Tujuan Penyuluhan

1) Tujuan Umum

Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu dapat mengetahui tentang Tanda-


Tanda Bahaya Pada Ibu hamil
2) Tujuan Khusus

Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :

a. Peserta dapat mengetahui pengertian tanda bahaya pada kehamilan

b. Peserta dapat mengetahui dan menyebutkan macam-macam tanda-tanda bahaya


pada kehamilan

c. Peserta dapat mengetahi dan menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan

d. Peserta dapat mengetahui dan menjelaskan cara mencegah tidak terjadinya bahaya
pada kehamilan.

III. Materi Penyuluhan

Terlampir

IV. Metode
1) Ceramah

2) Tanya jawab

3) Evaluasi

V. Media

1) Laptop

2) LCD

3) Power Point

VI. Kegiatan Penyuluhan

N Tahap Kegiatan Waktu

o.
1. Pembukaan a. Mengucap salam 5 menit
b. Perkenalan
c. Pendekatan dengan
pesarta

2. 1nti a. Menjelaskan tentang pengertian tanda bahaya pada 20 menit


kehamilan
b. Macam tanda bahaya pada kehamilan
c. Komplikasi yang ditimbulkan dan
d. Cara mencegah terjadinya bahaya dalam kehamilan

3. Penutup a. Memeberikan kesempatan untuk tanya jawab 10 menit


b. Memberi pujian dan dukungan
c. Menyimpulkan hasil penyuluhan
d. Ucapan terima kasih dan salam penutup
VII. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi struktur
 Kesiapan materi
 Kesiapan SAP
 Kesiapan media Leaflet dan Power point
 Peserta hadir di tempat penyuluhan
 Penyelenggaraan dilaksanakan di Puskesmas kecamatan Senen
 Pengorganisasian penyelenggara penyuluhan dilakukan sebelum kegiatan

2. Pelaksanaan

a. Tanggal / Jam : 22 Mei 2018

b. Waktu : 09.00 WIB

c. Tempat : Puskesmas Kecamatan Senen


d. Jumlah Peserta : 10 orang

e. Respon terhadap penyuluhan :

 Jumlah peserta yang aktif :

 Jumlah pertanyaan yang diajukan :

 Macam pertanyaan yang diajukan:

VIII. Lampiran (Materi Tanda Bahaya Pada Kehamilan)

A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda
bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan
terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran,
2013).
Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang
Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang
serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi
pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya
kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan
bahaya.

B. Macam– macam tanda bahaya kehamilan

1. Keluar darah dari jalan lahir

Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal
sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau
spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan
implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan,
perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi.
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya
infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah,
perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat
berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan 7-9
bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin,
karena mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti adanya pelepasan
plasenta sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi plasenta menutupi
jalan lahir (plasenta previa).
2. Keluar air ketuban sebelum waktunya

Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum


persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatn
membran atau meningkatnya tekanan intrauteri atau oleh kedua faktor tersebut,
bisa juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan
penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina. Penentuan
cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus ( nitrazintest) merah menjadi
biru.( Saefuddin, 2012). Pada umumnya kejang didahului oleh makin
memburuknya keadaan danterjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu
hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran
menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari
eklampsia.
3. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan
Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain
adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada bagian tubuh seperti
tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian
tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala
bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang
berlebihan selama hamil. Semua tanda tersebut mengarah pada keadaan
keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan eklampsia bila
kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu
hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga
kesehatan terdekat.
4. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)

Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu
dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan
melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu
berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik.
5. Demam Tinggi

Ibu menderita demam dengan suhu tubuh>38ºC dalam kehamilan


merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi
dalam kehamilan.Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum
banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam
dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya
mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian
menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Pada infeksi berat
dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama
kehamilan, persalinan dan masa nifas.

6. Nyeri perut yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak
normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat.
Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang
pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus,
abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainnya .
7. Sakit kepala yang hebat

Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakan


ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan
suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak
hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau
berbayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan adalah gejala dari pre-
eklampsia
8. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.

Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I.
Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah
HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah
yang sampai mengganggu aktifitas sehari- hari dan keadaan umum menjadi lebih
buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum.
9. Selaput kelopak mata pucat

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di


bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II.
Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi,
terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi
besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi.
10. Berat badan ibu hamil tidak naik

Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya


6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat
badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan
menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat. Normalnya, kepala janin
berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah punggung ibu.
Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul ibu.
Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan.
Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa
diselamatkan. Kelainan letak janin antara lain :
a. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin
b. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim
Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya
tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di
rumah sakit.
11. Kejang

Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan


danterjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah.
Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian
kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.

C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan


Komplikasi tanda bahaya kehamilan di antaranya sebagai berikut :

a) Perdarahan

Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:

1. Kelainan letak plasenta.

2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya.

3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan


pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi,
perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk
menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan
pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear.
b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:

1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.

2. Perdarahan.

3. Stress fisik atau mental.

4. Kehamilan ganda.

5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.

6. Bayi lahir belum cukup bulan.

7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).


8. Keguguran (abortus).

9. Persalinan tidak lancar / macet.

10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.

11. Janin mati dalam kandungan.

12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.

13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2013)

D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda


Bahaya Kehamilan
a) Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang
mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat
dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b) Meningkatkan mutu prinatal care
c) Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
d) Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang
dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
e) Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan
ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
f) Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,
Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
g) Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
h) Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih
intensif.
i) Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna.

You might also like