You are on page 1of 8

GARAM RANGKAP DAN GARAM KOMPLEKS

Rahmawati Moosisi1*

1Prodi Kimia, FMIPA, Universitas Negeri Gorontalo, Jl.Jend. Sudirman No. 6 Kota Gorontalo 96128
*email: Rahmawati_s1pend_kimia2014@mahasiswa.ung.ac.id

ABSTRAK

Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari reaksi pembuatan garam rangkap kupri ammonium sulfat
hidrat SO4(NH4)2SO4.H2O dan garam kompleks tetramintembaga (II) sulfat hidrat [Cu(NH 3)4]SO4.XH2O.
Garam rangkap yaitu garam yang terbentuk dari kristalisasi larutan campuran sejumlah ekivalen dua atau
lebih garam tertentu, misalnya FeSO4(NH4)SO.6H2O dan K2SO4Al(SO4)3.24H2O. Sedangkan Garam
kompleks merupakan suatu garam yang terbentuk dari suatu anion atau kation kompleks, misalnya
[Co(NH3)6]3+ dan [Fe(CN)63- atau dikenal sebagai senyawa koordinasi. Metode yang digunakan dalam
percobaan ini yaitu metode kristalisasi. Garam kompleks dibuat dari campuran 1.0078 gr tembaga(II)
sulfat pentahidrat dengan 5 ml aquadest dalam gelas kimia 50 ml dan warna dari larutan yang dihasilkan
yaitu biru pekat, dan berat kristal 0,7274 gr, serta hasil rendemen yang didapatkan yaitu 99,81 %. Untuk
garam rangkap dibuat dari campuran 3.0366 gr tembaga(II) sulfat pentahidrat dan dilarutkan dalam 20 ml
air mendidih dan dicampurkan dengan 3.0262 gr ammonium sulfat yang telah dilarutakan dalam 20 ml
aquadest. Warna yang dihasilkan dari campuran ini yaitu biru muda. Berat kristal yang didaptkan yaitu
5,8737 gr, sedangkan persen rendemennya 48,934 %. Pada uji kualitatif garam kompleks ditambahkan
dengan KSCN tidak mengalami perubahan warna sedangkan garam rangkap ditambahkan dengan
KSCN mengalami perubahan yang ditandai dengan perubahan warna.

Kata kunci : garam kompleks, garam rangkap, kristalisasi

I. PENDAHULUAN mengendap akibat kelarutannya rendah dalam


air dingin, dapat dimurnikan lewat kristalisasi
Garam rangkap adalah garam yang
karena kelarutannya meningkat secara
terdiri dari dua kation yang berbeda dengan mencolok dengan meningkatnya suhu. kristal-
sebuah anion yang sama dalam satu kisi kristalnya biasanya berbentuk oktahedral[2].
kristalnya. Garam rangkap biasanya lebih
mudah membentuk kristal besar dibandingkan Garam rangkap dalam larutan akan
garam tunggal penyusunnya. Katin garam terionisasi menjadi ion-ion komponennya.
rangkap umumnya terdiri kation logam transisi Garam kompleks berbeda dengan garam
yang bergabung dengan kation logam alkali atau rangkap. Salah satu tipe reaksi kimia yang dapat
ion aminum [1]. merupakan dasar penetapan titrimetri,
mencakup pembentukan kompleks atau ion
Salah satu contoh garam rangkap yaitu kompleks yang larut namun sedikit sekali
FeSO4(NH4)SO4.6H2O dan K2SO4Al2(SO4)3.24H2 terdisosiasi. Satu contoh adalah reaksi ion perak
O. Dalam larutan, garam ini merupakan dengan ion sianida untuk membentuk ion
campuran berupa ion sederhana yang akan kompleks Ag(CN)2– yang sangat stabil[3].
mengion jika dilarutkan lagi. Jadi, jelas berbeda
Tawas (Alum) adalah kelompok garam
dengan garam kompleks yang menghasilkan
rangkap berhidrat berupa kristal dan bersifat
ion-ion kompleks dalam larutan. Semua garam- isomorf. Kristal tawas ini cukup mudah larut
garam tersebut terbentuk melalui pencampuran dalam air, dan kelarutannya berbeda-beda
(larutan pekat panas dari komponen sulfat), lalu tergantung pada jenis logam dan suhu. Alum
didinginkan. Kristal-kristal alami, yang
merupakan salah satu senyawa kimia yang dengan pertukaran molekul air secara berurutan
dibuat dari dari molekul air dan dua jenis garam, [7].
salah satunya biasanya Al2(SO4)3. Alum Reaksi dari karbena dengan tembaga (I)
kalium, juga sering dikenal dengan alum, garam menjadi Cu (I) - Cu (I) yang kompleks, di
mempunyai rumus formula yaitu mana ion tembaga dikoordinasikan dalam ligan
K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O [4]. planar trigonal diantara tiga ligators karbon yang
berbeda [8].
Garam kompleks berlainan dengan Logam tembaga merupakan logam
garam rangkap. Senyawa atau garam kompleks merah muda yang lunak, dapat ditempa dan liat.
merupakan senyawa yang terbentuk karena Tembaga dapat melebur pada suhu
penggabungan dua atau lebih senyawa elektrodanya positif (+ 0,34 V) untuk pasangan
sederhana, yang masing-masingnya dapat Cu / Cu2+ 1038oC. Karena potensial tembaga
tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat
berdiri sendiri, sedangkan garam rangkap dalam
encer, meskipun dengan adanya oksigen
larutan akan terionisasi menjadi ion-ion tembaga bisa larut. Kebanyakan senyawa Cu(I)
komponennya. Pembelajaran mengenai sangat mudah teroksidasi menjadi Cu(II) [9].
senyawa kompleks ini merupakan hal yang
penting dalam kimia anorganik, maka perlu II. METODE PENELITIAN
dilakukan percobaan untuk mempelajari Pada percobaan ini alat yang digunakan yaitu
pembuatan garam kompleks dan garam rangkap Gelas kimia, corong, gelas ukur 50 ml, kaca
[5]. arloji, batang pengaduk, kertas saring, pipet
Garam-garam yang mengandung ion- tetes, neraca analitik, penangas dan spatula.
ion kompleks dikenal sebagai senyawa
koordinasi atau garam kompleks, misalnya Gelas kimia digunakan untuk melarutkan
heksamminkobalt(III) kloroda Co(NH3)6Cl3 dan tembaga (II) sulfat pentahidrat dengan aquadest
kalium heksasianoferat(III) K3Fe(CN)6. Bila dan melarutkan ammonium sulfat dengan
suatu kompleks dilarutkan, akan terjadi aquadest . Corong digunakan untuk menyaring
pengionan atau disosiasi, sehingga akhirnya endapan yang terbentuk. Gelas ukur digunakan
terbentuk kesetimbangan antara kompleks yang untuk mengukur larutan berupa aquadest, etanol
tersisa (tidak berdisosiasi). [6] dan KSCN. Kaca arloji digunakan tempat
tembaga(II) sulfat pentahidrat dan ammonium
Logam tembaga merupakan logam sulfat pada saat menimbang. Batang pengaduk
merah muda yang lunak, dapat ditempa dan liat. digunakan untuk mengaduk larutan. Spatula
Tembaga dapat melebur pada suhu digunakan untuk mengambil bahan.
elektrodanya positif (+ 0,34 V) untuk pasangan
Cu / Cu2+ 1038oC. Karena potensial tembaga Kertas saring digunakan untuk tempat
tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat endapan pada saat penyaringan larutan. Pipet
encer, meskipun dengan adanya oksigen tetes digunakan untuk mengambil larutan dalam
tembaga bisa larut. Kebanyakan senyawa Cu(I) jumlah kecil. Neraca analitik digunkan untuk
sangat mudah teroksidasi menjadi Cu(II). menimbang bahan dan Penangas digunakan
Namun osidasi selanjutnya menjadi Cu(II) untuk memanaskan aquadest.
adalah sulit. Terdapat kimiawi larutan Cu2+ yang
Bahan yang digunakan ialah tembaga(II)
dikenal baik dan sejumlah besar garam berbagai
sulfat pentahidrat (CuSO4.5H2O) 3,5 gram,
anion didapatkan banyak diantaranya larut
ammonium sulfat ((NH4)2SO4) 2,5 gr, KSCN 0,5
dalam air, menambah perbendaharaan
M 2 ml, aquades 250 ml, etanol 50 mL, dan
kompleks sulfat biru, CuSO4.5H2O yang paling
ammonia 5 mL.
dikenal. Senyawa ini dapat terhidrasi
membentuk anhidrat yang benar–benar putih.
Penambahan ligan terhadap larutan akan
menyebabkan pembentukan ion kompleks
A. Pembuatan Garam Kompleks D. Analisis rendemen

Pada pembuatan garam kompleks ini Rendemen merupakan perbandingan


yang dilakukan pertama ialah menimbang jumlah produk dengan jumLah yang seharusnya
tembaga(II) sulfat pentahidrat lalu melarutkan maka berlaku rumus :
kedalam 5 mL aquades dalam gelas kimia 100
mL. Setelah itu menambahkan ammonia pekat
berateksperimen
tetes demi tetes sampai endapan yang % Rendemen  100%
terbentuk larut kembali (ammonia berlebih). beratteoritis
Selanjutnya mendiamkan selama 5 menit dan
menambahkan 20 mL etanol dengan pipet tetes III. HASIL DAN PEMBAHASAN
melalui dinding gelas kimia sampai terbentuk
A. Pembuatan garam kompleks
dua lapisan (bawah : biru gelap, atas : bening).
Kemudian menutup rapat larutan dan Garam kompleks mengandung ion-ion
membiarkan larutan selama dua hari hingga kompleks yang dibentuk oleh ion logam transisi
terbentuk kristal. Setelah itu menyaring kristal dengan molekul atau ion yang terikat lebih kuar
menggunakan kertas saring dan mengeringkan dari pada molekul air. Dam garam rangkap
dalam oven ±60oC selama 2 jam. Kemudian dibentuk apabila dua garam mengkristal
menimbang berat kristal. bersama-sama dalam perbandingan molekul
tertentu [10].
B. Pembuatan Garam Rangkap
Pada pembuatan garam rangkap ini Garam kompleks dibuat dengan cara
yang pertama yaitu membuat larutan 1 dengan melarutkan tembaga (II) sulfat pentahidrat
melarutkan tembaga(II)sulfat pentahidrat (CuSO4.5H2O) dengan 5 mL aquadest dan
sebanyak 2,5 g kedalam 20 mL air mendidih. menambahkan dengan ammonia (NH3) pekat
Kemudian membuat larutan 2 dengan (Gambar 1). Adapun hasil pengamatan yang
melarutkan ammonium sulfat sebanyak 2,5 g diperoleh dalam pembuatan garam kompleks
kedalam air 20 mL. Selanjutnya mencampurkan dapat dilihat dalam Tabel 1.
larutan 1 dan larutan 2 dan mengaduk hingga
homogeny. Setelah itu menguapkan sampai Pada percobaan ini fungsi dari pelarutan
larutan jenuh lalu mendinginkan, proses tembaga (II) sulfat pentahidrat yaitu agar garam
kristalisasi dapat dibantu dengan menambahkan yang larut menjadi ion-ion yang tidak stabil
air dingin diluar wadah/gelas kimia. Setelah sehingga mudah bereaksi membentuk garam
kristal terbentuk selanjutnya mencuci kristal kompleks tetramintembaga (II) sulfat
menggunakan etanol secukupnya lalu heksahidrat yang berwarna biru tua.
mengeringkannya dalam desikator dan Persamaan reaksi penambahan air:
menimbang kristal kering.
CuSO4.5H2O+H2O  Cu2++SO42- +6H+ +6OH-
C. Uji Kualitatif
Uji ini dilakukan untuk menguji garam
kompleks dan garam rangkap yang telah dibuat.
Pertama, menimbang sebanyak 0,01 g garam
kompleks dan 0,01 g garam rangkap. Kemudiian
melarutkan masing-masing garam kedalam 5
mL aquades. Setelah itu mereaksikan masing-
masing garam (kompleks dan rangkap) dengan
Gambar 1. Larutan tembaga(III) sulfat
KSCN 0,5 M sebanyak 2 mL. Mengamati
pentahidrat setelah ditambahkan ammonia
perubahan yang terjadi.
Tabel 1. Hasil pengamatan pembuatan Adapun reaksi setelah penambahan ammonia
garam kompleks yaitu :Cu2+ + SO42- + 6H+ + 6OH- +
4NH3 → Cu(NH3)4SO4.6H2O
No. Perlakuan Hasil
Pengamatan Selanjutnya mendiamkan larutan pada
1. Melarutkan Larutan suhu kamar selama 5 menit dan menambahkan
sebanyak 1 gram berwarna biru etanol secara perlahan sampai terbentuk dua
CuSO4.5H2O lapisan, lapisan bawah berwarna biru dan
dalam 5 mL lapisan atas bening (Gambar 2). Fungsi
aquades penambahan etanol yaitu untuk pengubah wujud
2. Menambahkan Larutan dari fasa larutan menjadi padatan.
ammonia pekat terbentuk
endapan, dan
endapat larut
kembali dan
berubah warna
menjadi biru tua

3. Mendiamkan Terbentuk dua


selama 5 menit lapisan bagian
kemudian bawah berwarna
menambahkan biru gelap dan
etanol 20 ML bagian atas
berwarna bening.
Gambar 2. Penambahan etanol
4. Menutup rapat Terbentuk kristal
dengan berwarna biru Selanjutnya menutup rapat larutan dengan
menggunakan gelap aluminium foil selama 30 menit untuk
aluminium mengurangi penguapan selama pembentukkan
kristal.. Setelah 30 menit terbentuk kristal
5. Menyaring kristal Berat kristal = berwarna biru gelap, dan menyaring kristal yang
lmengeringkan 1,7097 gr terbentuk dan mengeringkan kristal tersebut
dalam oven dalam oven ± 600C selama 1 jam. Sebelum
disaring terlebih dahulu menimbang kertas
saring kosong, berat kertas saring yang
Ammonia pekat yang diberikan secara digunakan yaitu 1,7097 gr. Terlihat pada gambar
berlebih merupakan energi berlebih agar garam 3.
terbentuk secara sempurna. Ion-ion akan
bereaksi dengan amonia, ion Cu2+ akan diikat
oleh atom N yang bermutan negatif parsial, dan
ion sulfat akan diikat oleh atom H dalam amonia
yang bermuatan positif parsial. Ikatan tersebut
diakibatkan oleh reaktifnya ion-ion yang tidak
stabil sehingga ion-ion tersebut mengikat
amonia yang memiliki muatan parsial dan
terbentuklah senyawa kompleks
Cu(NH3)4SO4.6H2O. [7] [11] .
Gambar 3. Penimbangan kertas saring
Berat Kristal garam kompleks dapat
diperoleh dari perhitungan berat kristal dalam
kertas saring- berat kertas saring kosong. Berat
kristal yang diperoleh yaitu 0,7274 dan persen
rendemennya yaitu 99,81 %

B. Pembuatan Garam Rangkap

Langkah awal yang dilakukan pada


percobaan ini yaitu menimbang 3,30366 gr Gambar 4. Pelarutan 3,30366 gr tembaga(II)
tembaga(II) sulfat pentahidrat dan dilarutkan sulfat pentahidrat dan air
dalam air yang telah dipanaskan. Hal ini terlihat
pada gambar 4. Fungsi dari penambahan air Selanjutnya menimbang 3,0262 gr (NH4)2SO4
panas ini yaitu untuk melarutkan tembaga(II) dan dilarutkan dalam 20 mL aquades. Larutan
sulfat pentahidrat . Larutan ini merupakan ini digunakan sebagai larutan 2 . Hal ini terlihat
larutan 1. Adapun hasil pengamatan pembuatan pada gambar 5.
garam rangkap dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil pengamatan pembuatan garam


rangkap

No. Perlakuan Hasil


Pengamatan
1. Melarutkan 2,5 Larutan
gram CuSO4.5H2O berwarna biru
dalam 20 mL
aquades mendidih Gambar 5. Pelarutan 3,0262 g (NH4)2SO4 dan
(sebagai larutan 1) dilarutkan dalam 20 mL aquades
2. Melarutkan 2,5 Larutan bening
gram (NH4)2SO4 Kemudian mencampurkan larutan 1 dan
dalam 20 mL larutan 2 sambil diaduk, dan menguapkan
aquades (sebagai larutan tersebut di penangas sampai larutan
larutan 2) menjadi jenuh. Hasil pencampuran dua garam
3. Mencampurkan Larutan tersebut akan menghasilkan larutan yang
kedua larutan dan berwarna biru homogen dan berwarna biru mudah (Gambar
mengaduk sampai 6). Sehingga terbentuk reaksi sebagai berikut :
homogeny
CuSO4.5H2O+(NH4)2SO4 → CuSO4(NH4)2SO4.6
4. Menguapkan Terbentuk kristal
H2O
larutan sampai berwarna biru
jenuh dan muda
membiarkan
dingin
5. Menyaring kristal Berat kristal
dan mencuci yang diperoleh
dengan etanol adalah 7,7801
sebanyak 50 mL gr.
dan massanya Gambar 6. Campuran larutan CuSO4.5H2O dan
larutan (NH4)2SO4
Langkah berikutnya yaitu mendinginkannya dan berat dari kristal tersebut adalah 7,7801
pada gelas kimia yang beriri es batu. Fungsi dari gram dan persen rendemennya yaitu 48,934
mendinginkan dengan es batu adalah untuk
mempercepat pembentukan kristal garam. Hasil C. Uji kualitatif
yang diperoleh yaitu berupa kristal yang
Pada percobaan ini garam rangkap dan
berwarna biru( Gambar 7), dan menyaring kristal
garam kompleks yang telah didapatkan di
yang terbentuk. Sebelum menyaring terlebih
lakukan uji kualitatif. Uji ini bertujuan untuk
dahulu menimbang berat kertas saring kosong
menguji kandungan garam kompleks dan garam
yang akan digunakan, berat kertas saring yaitu
rangkap. Berikut hasil pengamatan uji kualitatif
1,9064 gram (Gambar 8).
yang diperoleh :

Tabel 3. Hasil pengamatan uji kualitatif

No. Perlakuan Hasil


Pengamatan
1. Menimbang dan - Larutan garam
melarutkan garam rangkapbening
rangkap dan - Larutan garam
garam kompleks kompleks
masing-masing berwarna biru
0,01 gram dalam 5
mL aquades
2. Mereaksikan - Larutan garam
Gambar 7. Proses pendinginan dengan 2 mL rangkap
KSCN 0,5 berubah
menjadi
berwarna
kuning
- Larutan garam
kompleks
berwarna biru
(tidak terjadi
perubahan)

Berdasarkan hasil pengamatan yang


diperoleh garam kompleks ketika direaksikan
dengan KSCN 0,5 M tidak terjadi perubahan
Gambar 8. Proses penyaringan larutan
(tetap menjadi warna biru) (Gambar 8).
Selanjutnya mencuci kristal dengan etanol. Sedangkan garam rangkap ketika bereaksi
Pencucian dengan menggunakan etanol karena dengan KSCN terjadi perubahan warna yang
untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran pada ditandai dengan perubahan warna dari bening
kristal dan juga karena etanol bersifat polar. menjadi kuning kehijauan (Gambar 9). Hal ini
Setelah dicuci, kristal dikeringkan didalam oven. terjadi karena pada garam rangkap komponen-
Hasil yang diperoleh berupa padatan kristal komponen penyusunnya terurai ketika
yang berwarna biru. Warna biru pada kristal- direaksikan dengan zat lain. Pada garam
kristal tersebut merupakan warna dari ion Cu2+ rangkap ketika dilarutkan dalam air ion-ionnya
terurai menjadi Cu2+ , SO42-, dan NH4+ sehinnga
ketika ditambahkan KSCN terbentuk warna baru
karena penyusun utamanya berubah. . Hal ini IV. KESIMPULAN
terjadi karena pada garam rangkap komponen-
komponen penyusunnya terurai ketika Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan
direaksikan dengan zat lain. Pada garam bahwa garam kompleks dapat dibuat dengan
rangkap ketika dilarutkan dalam air ion-ionnya mencampurkan ammonia dengan tembaga
terurai menjadi Cu2+ , SO42-, dan NH4+ sehinnga (II)sulfat pentahidrat sehingga menghasilkan
ketika ditambahkan KSCN terbentuk warna baru tetramintembaga(II) sulfat dengan berat kristal
karena penyusun utamanya berubah. Hal ini 0,7274 gr dan rendemen 5,29%. Garam rangkap
sesuai dengan reaksi yang terjadi yaitu tembaga dapat dibuat dengan mencampurkan
membentuk kompleks dengan anion SCN- tembaga(II) sulfat pentahidrat dengan aminum
warna kuning yang terbentuk berasal dari SCN- sulfat sehingga menghasilkan garam rangkap
tersebut kupri(II) ammonium sulfat heksahidrat dengan
berat 5,8737 gr.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Mobarohnim. 2008. Garam rangkap

[2]. Harjadi. 1993. Ilmu Kimia Analitik


Dasar. Jakarta: PT. Gramedia.

[3]. Miessler, D. L. And D. A. Tarr, 2004,


Inorganic Chemistry, 3rd ed., Prentice
HallInternational, USA

[4]. R.A. Day, Jr dan A.L Underwood.1999.


Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga

[5] Nakamoto, K. (2013).Infrared and Raman


Gambar 9. Garam kompleks Cu(NH3)4SO4 dan KSCN
Spektra of Inorganic and Coordinate
Compounds. New jersey: John Wiley and
Sons.

[6] Setartini, Yeni. 2014.Pembuatan Kompleks


Tembaga (Cu). Journal Universitas

[7] R. Rajan and T. Ramasubba Reddy. 1963.


Electron Spin Resonance in
Ethylenediamine Complexes of Copper (II)
Sulfate.The Journal of Chemical Physics. 39
: 1140.

[8] Cattaneo, Damiano., McCormick, Laura J.,


Cordes, David B., Slawin, Alexandra M.Z.,
Morris, Russell E. 2016. Crystal structure
resolution of two different chlorhexidine
salts. Journal of Molecular Structure 1121
Gambar 10. Garam rangkap CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
dan KSCN (2016) 70-73

[9] R. Rajan and T. Ramasubba Reddy. 1963.


Electron Spin Resonance in
Ethylenediamine Complexes of Copper (II)
Sulfate.The Journal of Chemical Physics. 39
: 1140.

[10] Saito, Tarro. 1990. Kimia Anorganik.


Permission Of Iwanami Shorter Publisheis.
Tokyo

[11] Suhaemi, Muhammad. 2016. Garam


Kompleks dan Garam Rangkap. Tersedia di
http://emsuhaizo.blogspot.co.id/2016/01/gar
amkompleks-dan-garam-rangkap-
muhamad_2.html (Diakses pada 03 februari
2017)

You might also like