Professional Documents
Culture Documents
Bab II Irbang
Bab II Irbang
Bn
w
1
2 Y
I I y
m 1 m
2 Y
my b my
c. Q A V
d. A b my x y b (b 2my )
A y
2
e. P b 2 y m2 1 2b 2my
y
A 2
f. R b my x y
P
Keterangan :
Q : Debit banjir rencana (m3/dt)
A : Luas tampang basah saluran (m2)
V : Kecepatan aliran (m/dt)
R : Jari – jari hidrolis (m)
P : Keliling basah (m)
I : Kemiringan dasar sungai
C : Koefesien kecepatan
γ : Kekasaran dingding saluran , γ = 1,3 untuk tanah biasa ( disungai)
& 1,75 untuk tanah kasar
W : Lebar tanggul (m)
b : Lebar dasar saluran (m)
87
C = 1 1,3
R
44,424 44,912 44,960 44,998
V3 = C RI
2,695 2,786 2,795 2,803
Q = V3.A
226,357 246,343 248,379 250,0125
Dari perhitungan pada tabel di atas, diambil nilai tinggi air sungai
maksimum yang menghasilkan perhitungan debit mendekati debit banjir rencana,
yakni d3 = 2,118 m.
a. Cek jenis aliran air dengan Bilangan Froude ( Fr )
Fr = 1 ......................aliran kritis
Fr > 1 ......................aliran super kritis
Fr < 1 ......................aliran sub kritis
V 2,803
Fr = = 0,6 < 1
g .d 3 9,81 2.118
1 d3
1 1/2 d3
b
Bn
Beff = L’ = B – Σb – Σt + 0,80. Σb
= B – Σt – 0,20. Σb
Dimana : Beff = lebar efektif bendung (m)
B = lebar seluruh bendung (m)
Σt = jumlah tebal pilar (m)
Σb = jumlah lebar pintu bilas (m)
a. Lebar pintu penguras (b1)
B 50,541
Σb1 = = = 5,0541 m 5 m
10 10
Lebar maksimum pintu penguras = 2,0 m
5,0541
n = 2,527 3 buah
2
5,0541
b1 = 1,68 m
3
Lebar pintu penguras (b1) = 1,68 m
Keterangan :
b1 = lebar pintu penguras (m)
n = jumlah pintu penguras
t = tebal pilar (m)
Tebal pilar (t) diambil : 1 m
b=1,68 m
t=1 m
b=1,68 m
t=1 m
b=1,68 m
B=50,541m
t=1 m
L=46,533 m
Ec E1
hv0 hvc
M.A.B He
H dc hv1
v0 E2 E3
M.A.N
d0 v1 hv2 hv3
p
T d3 v3
d2
d1
L
Gambar 2.4
Dimana :
Qd = debit banjir rencana (m3/dt)
Beff = lebar efektif bendung (m)
He = tinggi total air di atas bendung (m)
C = koefisien pelimpasan (discharge coefficient)
C1 = dipengaruhi sisi depan bendung
C2 = dipengaruhi lantai depan
C3 = dipengaruhi air di belakang bendung
Nilai C, C1, C2, dan C3 didapat dari grafik ratio of discharge coefficient (pada
lampiran)
Untuk menentukan tinggi air di atas bendung digunakan cara coba-coba (Trial
and Error) dengan menentukan tinggi perkiraan He terlebih dulu.
Dicoba He = 2 m maka :
P 4,5
= = 2,25 (sebagai contoh perhitungan penentuan P/He untuk
He 2
mendapat harga C1)
hd d 3 4,382 2,118
= 2,0
= 3,25
He
Dari grafik DC 13A didapatkan C2 = 1,00
hd 4,382
= 2,0 = 2,191
He
Dari grafik DC 13B didapatkan C3 = 1,00
Didapat C = C1 x C2 x C3 = 2,138
2 2
Qd 3 250 3
He` = = = 1,853 m He` He = 2
C x B ef 2,138 x 46,533
Maka didapat :
hv0 = hv’ = 0,0371 m
H = 1,7989 m
d0 = 6,2989 m
A = 293,0927 m2
vo = 0,8530 m/dt
Keterangan :
hv0 = tinggi kecepatan di hulu sungai (m)
H = tinggi air maksimum di atas mercu (m)
d0 = tinggi muka air banjir di hulu bendung (m)
v0 = kecepatan aliran di hulu bendung (m/dt)
g = percepatan gravitasi (9,81 m/dt2)
250
= 46,533 5,37 m4/dt
1
= q
2 3
dc
g
1
5,37 2 3
=
9,81
1,43
m
2. Menentukan harga Ec
q
vc =
dc
5,37
= 1,43 3,74 m/dt
vc 2
hvc =
2g
3,74 2 0,7165 m
=
2 x 9,81
Ec = dc + hvc + P
= 1,43 + 0,7165 + 4,5
= 6,65 m
dimana :
dc = tinggi air kritis di atas mercu (m)
vc = kecepatan air kritis (m/dt)
hvc = tinggi kecepatan kritis (m)
Ec = tinggi energi kritis (m)
11
= 5,025
9,81.0,4884
d2 =
d1
2
1 8Fr - 1
2
=
0,4884
2
2
1 8 5,025 - 1 = 3,236 m
q 5,37
v2 = = 3,236 1,661 m/dt
d2
v2 2 1,661 2 0,141 m
hv2 = =
2g 2 x 9,81
E2 = d2 + hv2
= 3,236 + 0,141 = 3,376 m
Keterangan :
Fr = bilangan Froude
d2 = tinggi air tertinggi pada kolam olakan (m)
v2 = kecepatan aliran ( m/dt )
hv2 = tinggi kecepatan (m)
E2 = tinggi energi (m)
2,8026 2 0,4003 m
=
2 . 9,81
E3 = d3 + hv3
= 2,1180 + 0,4003
= 2,5183 m
Keterangan :
v3 = kecepatan aliran di hilir bendung (m/dt)
d3 = tinggi air di hilir bendung (m)
hv3 = tinggi kecepatan di hilir bendung (m)
E3 = tinggi energi di hilir bendung (m)
= 18,025 m 18 m
Keterangan :
v1 = kecepatan aliran pada punggung bendung (m/dt)
H = tinggi air maksimum dari puncak mercu (m)
P = tinggi mercu bendung (m)
L = panjang penggerusan (m)
1. Tahap I
a. Menentukan bagian up stream (muka) bendung
Untuk menentukan bentuk penampang kemiringan bendung bagian hulu,
ditetapkan berdasarkan parameter seperti H dan P, sehingga akan diketahui
kemiringan bendung bagian up stream seperti ketentuan Tabel 2.6.
Data :
H = 1,799 m
P = 4,5 m
P
= 2,502
H
Tabel 2.6 Nilai P/H terhadap kemiringan muka bendung
P/H Kemiringan
< 0,40 1:1
0,40 – 1,00 3:2
1,00 – 1,50 3:1
> 1,50 Vertikal
Dari tabel, untuk P/H = 2,502 diperoleh kemiringan muka bendung adalah
vertikal.
2. Tahap II
Dimana :
k dan n tergantung kemiringan up stream bendung
Harga – harga k dan n adalah parameter yang ditetapkan dalam Tabel 2.7.
x dan y adalah koordinat – koordinat permukaan down stream
H adalah tinggi air di atas mercu bendung
Tabel 2.6 Nilai k dan n untuk berbagai kemiringan
Kemiringan permukaan k n
1:1 1,873 1,776
3:2 1,939 1,810
3:1 1,936 1,836
Vertikal 2,000 1,850
Sumber : Standar Perencanaan Irigasi KP-02
Berdasarkan Tabel 2.6, bagian up stream diperoleh nilai : k = 2,000 dan n = 1,850
(1,8501)
x1,850 2,000 2,502 .y
x1,850 3,294 y
1
y x1,850
3,294
y 0,304 x1,850
Menentukan koordinat titik singgung antara garis lengkung dengan garis lurus
sebagian hilir spillway.
Kemiringan bendung bagian down stream (kemiringan garis lurus)
dy
1 (1 : 1)
dx
Persamaan parabola : y 0,304 x1,850
Turunan pertama persamaan tersebut :
y 0,304 x1,850
dy
0,562x 0,850
dx
1 0,562 x 0,850
1
x 0,850
0,562
x 0,850 1,781
x 1,972 x c 1,972 m
y 0,304 x1,850
= 0,304.(1,9660)1,850
= 1,060
y c 1,060 m
Diperoleh koordinat titik singgung ( x c , y c ) = ( 1,972 ; 1,060) m
Jadi perpotongan garis lengkung dan garis lurus terletak pada jarak :
y = 1,060 m dari puncak spillway
x = 1,972 m dari sumbu spillway
X1= 0,507 m
Xo = 0,315 m
R1=0.36 m
Xc=1,972 m
Ro=0,899 m
Yc=1,060 m
P=4,5 m
L = 2,81 . 5 = 14,05 m
Faktor keamanan = 20% . 12,55 m = 2,81 m
Jadi Ltotal = L + faktor keamanan = 14,05 + 2,81 m = 16,86 m
2. Menentukan Panjang Creep Line (Creep Length)
Panjang horizontal ( Lh ) = 2+(1,5x2)+3+2,91+(2,5 x 3)+2+1,5
= 21,91 m
Panjang vertikal ( Lv ) = 2+(0,75 x 2)+1+1,53+(0,5 x 5)+1
= 9,53 m
Panjang Total Creep Line ( ΣL ) = Lh + Lv
= 21,91 + 9,53
= 31,44 m
Kontrol:
L H.c
31,44 2,81 . 5
31,44 14,05 ............. (konstruksi aman terhadap tekanan air)
d3 2,118 m
v3 2,803 m/dt
L’=Beff 46,533 m
P 4,5 m
He 1,836 m
hv0 0,0371 m
d0 6,2989 m
H 1,799 m
v0 0,8530 m/dt
dc 1,43 m
vc 3,74 m/dt
hvc 0,7165 m
Ec 6,65 m
v1 11 m/dt
d1 0,4884 m
hv1 6,1672 m
E1 6,65 m
d2 3,236 m
v2 1,661 m/dt
hv2 0,141 m
E2 3,376 m
T 2,6576 m
L 18,025 m
hv3 0,4003 m
E3 2,5183 m
ΣL 31,44 m