You are on page 1of 20

Nama : Kelompok 3 dan 4

Tanngal : 08 – 09 Januari 2018


Area Job : Mechanical Maintenance
Mentor : Bapak Kadaludin dan Bapak Iskandar
Hari
Kegiatan Cek Point Item Fungsi Material Referensi Action Plan
/Tanggal
a. Spesifikasi Pipa
Material : Carbon Steel
A105;
Panjang : 2 m;
D : 2 inch; Dilakukan pengelasan pada
Schedule : 40. sambungan pipa, flange dan
elbow.
Sump Pump di T/G #3
Perbaikan Sump b. Spesifikasi Elbow
terdapat 2 unit dan a. SRG/MM/
Senin, Pump (1) T/G #3 Memompa air dari water Material : Carbon Steel
penggantian elbow pipa WI/21
8 Januari mengalami pond ke sewage (saluran A105;
outlet sump pump 1, b. SRG/MM/
2018 kebocoran pada pembuangan) D : 2 inch;
kerusakan disebabkan WI/22
elbow pipa outlet ∠ : 90˚;
abrasive
Schedule : 40.

c. Flange
Material : Cast Iron;
Di : 2 inch;
Do : 130 mm;
PCD : 105 mm.
Jumlah baut : 4
a. Spesifikasi Pipa
Material : Carbon
Steel A106;
D : 14 inch; Dilakukan pengelasan pada sambungan
Schedule : 120. pipa, flange dan elbow.
b. Spesfikasi Plat
Burner pada Boiler Material : Carbon
±1 cm hole
terdapat 8 coal conduit. Steel A106;
Penambalan elbow Saluran udara dan batu SRG/MM/
Terdapat kebocoran pada Jenis elektroda :
coal conduit bara dari PAF menuju WI/21
elbow coal conduit burner AWS. E7016;
burner 4 elv. 8 m burner boiler
4 elv. 8 m pada Boiler #3 D elektroda : 3,2
yang disebabkan abrasive. inch.
Selasa, 9
c. Spesifikasi Elbow
Januari
Material : Carbon
2018
Steel A106;
D : 14 inch;
∠:
Schedule : 120.
Terdapat permasalahan Dilakukan penggantian pin couple
Pin :
misalignment yang sebanyak 24 pcs.
Menghancurkan batu Material: Round Bar
Penggantian pin menyebabkan timbulnya
bara dari ukuran besar Hard Nylon;
vibrasi pada coupling Ball SRG/MM
couple Ball Mill Mill 3A. Dilakukan menjadi ukuran powder p : 70 mm;
/WI/12-I
3A sebagai bahan bakar d : 40 mm (dibubut
Allignement
pada Boiler #1,2,3 menjadi 39.9 mm untuk
menggunakan dial
clearance).
Indicator.
Tujuan pemeliharaan
adalah untuk mencapai
Pemeliharaan bertujuan Penjelasan Materi Terlampir
Total Productive
Rabu, 10 Inclass Training Perkenalan MM Section mempertahankan
Maintenance (TPM).
Januari oleh Bapak dan pemeliharaan efisiensi, keandalan
Pemeliharaan terdiri dari
2018 Iskandar mekanik dan life time komponen
pemeliharaan preventive,
mesin
predictive, corrective dan
life time.
Gate Removal tidak dapat Dilakukan penggantian Rubber Seal
Material :
Penggantian terbuka dan slag pada
Kamis, 11 Mencegah terjadinya Rubber Seal A11;
Rubber Seal Gate bottom ash tidak bisa
Januari kebocoran udara pada ID : 70 mm;
Removal Bottom turun ke Crusher. Udara
2018 shaft removal OD : 80 mm;
Ash Boiler 2B kompresor bocor karena
T : 12 mm.
Seal rusak.
Test dan analisis
vibrasi bertujuan agar
Penyebab dari vibrasi
dapat diketahui kondisi
Inclass Training pada bearing, yaitu: Hasil pengukuran vibrasi
bearing terpasang. Test
oleh Bapak unbalance pusat beban, disajikan dalam nilai Penjelasan Materi Terlampir
vibrasi juga sebagai
Iskandar misaligment, gesekan, RMS dan mm/s.
predictive maintenance
dan overload.
dilakukan secara
periodik.
Gate Removal tidak dapat Spesifikasi Rubber Seal : Dilakukan penggantian Rubber Seal
Penggantian terbuka dan slag pada Material : Rubber Seal
Mencegah terjadinya
`Jum’at, 12 Rubber Seal Gate bottom ash tidak bisa A11;
kebocoran udara pada
Januari Removal Bottom turun ke Crusher. Udara ID : 70 mm;
shaft removal.
2018 Ash Boiler 1A kompresor bocor karena OD : 80 mm;
Seal rusak. T : 12 mm.
Spesifikasi pompa:
Model 100 NG40 Dilakukan pembubutan untuk rekondisi
Capacity : 148 m3/jam ulir
Perbaikan ulir Impeller pada slagging Memompa air dan slag
H : 40 m
pada shaft dan pump tidak mampu halus dari slagging
Eff: 55%
impeller pada bekerja normal karena pond menuju ke
Speed : 1320 rpm (max)
slagging pump 1 terjadi korosi abrasi. dewatering.
NPSH(r) : 4,9 m
Motor Power : 55 kW
Weight : 950 kg
Mengontrol tekanan
pada ruang pembakaran a. Spesifikasi Fan:
dan menjaga furnace Cap. : 212.276 Tabel hasil pengukuran vibrasi pada
pressure tetap vakum m³/dtk;
Pengecekan nilai IDF 3A :
(-100 Pa) serta untuk Press : -3019 Pa.
vibrasi pada IDF IDF berjumlah 2 unit,
menghisap gas-gas
3A & 3B dengan Pengambilan data vibrasi SRG / MM / Titik A B C D
pembakaran dalam
menggunakan alat dilakukan pada unit A & b. Motor: WI / 29 pegukuran (mm/s) (mm/s) (mm/s) (mm/s)
furnace dan dilepas ke
vibrasi B Type YKK 450-8, Horizontal 0,6 1 0,6 0,7
atmosfer melalui
VIBXPERT II HP : 315 KW;
chimney dan sebagai Vertikal 0,3 0,6 0,2 0,4
pengaman furnace bila Voltage : 3,3 KV;
Speed : 741 rpm; Axial 0,5 1,1 1,5 1,3
terjadi kegagalan
pembakaran. Ampere : 73 A.
a. Spesifikasi Fan:
Cap. : 114.009;
Tabel hasil pengukuran vibrasi pada
Senin, 15 m³/dtk;
Januari Pengecekan nilai
Press : 5797 Pa. FDF 3A :
2018 vibrasi pada FDF FDF berjumlah 2 unit,
Mensuplai udara yang
3A & 3B dengan Pengambilan data vibrasi SRG / MM /
dibutuhkan didalam b. Spesifikasi Motor: Titik A B C D
menggunakan alat dilakukan pada unit A & WI / 29 pegukuran (mm/s) (mm/s) (mm/s) (mm/s)
pembakaran boiler HP : 280 KW;
vibrasi B Horizontal 0,5 0,6 1,2 1,5
Voltage : 3,3 KV;
VIBXPERT II Vertikal 0,3 0,4 0,6 0,8
Speed : 1485 rpm;
Ampere : 60,7 A. Axial 0,6 0,5 0,7 0,7

c. Spesifikasi Fan:
Cap. :
Tabel hasil pengukuran vibrasi pada
Pengecekan nilai Press : 840 mm AQ.
Mendorong batubara PAF 3A :
vibrasi pada PAF PAF berjumlah 2 unit,
halus setelah proses d. Spesifikasi Motor:
3A & 3B dengan Pengambilan data vibrasi SRG / MM /
penghancuran ball mill Daya : 150 KW; Titik A B C D
menggunakan alat dilakukan pada unit A & WI / 29 pegukuran (mm/s) (mm/s) (mm/s) (mm/s)
menuju ruang bakar Ampere : 32 A;
vibrasi B Horizontal 0,6 1 0,6 0,7
furnace. Voltage : 380 V;
VIBXPERT II Vertikal 0,3 0,6 0,2 0,4
Pole : 3 Phase;
Speed: 1480 rpm. Axial 0,5 1,1 1,5 1,3
Penggantian komponen:
 Horizontal shaft (500 - 1713)
 Outer Bearing (Horizontal Shift) 602
 Inner Bearing (Horizontal Shaft) 603
 Upper Bearing (Intermediate Shaft)
a. Spesifikasi
604
Gearbox pada C/T#2 Menyalurkan tenaga Gearbox
terdapat 4 unit sesuai atau daya mesin ke Model : Amarillo  Lower Bearing (Inter)
denga jumlah fannya, salah satu bagian mesin 1713
dilakukan pembongkaran lainnya. Gearbox Ratio : 13 : 1
Selasa, 16 Disassembling
inner part gearbox untuk diperlukan untuk Speed : 1750 rpm
Januari Gearbox C/T#2
proses penggantian inner menyesuaikan daya Rated Power : 75 HP
2018
part. Terdapat kerusakan atau torsi sesuai dengan Rotation : cw-cw
pada Helical Gear keperluan mesin W : 1209 Kg
(Interm. Shaft) tersebut. Oil Cap : 95 L
Service Factor : 2,0
Rabu, 17
Januari
2018

Burner pada Boiler


Penambalan elbow terdapat 8 coal conduit.
\Selasa, 9 Saluran udara dan batu
coal conduit Terdapat kebocoran pada Dilakukan pengelasan pada sambungan
Januari bara dari PAF menuju a. Spesifikasi Pipa -
burner 4 lantai 1 elbow coal conduit burner pipa, flange dan elbow.
2018 burner boiler
Boiler #3 4 lantai 1 pada Boiler #3
yang disebabkan abrasive.
Lampiran :

21 Desember 2017

1. Maintenance

Maintenance (pemeliharaan) adalah segala kegiatan yang bertujuan


untuk menjaga peralatan dalam kondisi terbaik. Pemeliharaan bertujuan
mempertahankan efisiensi, mempertahankan keandalan, dan mempertahankan
umur ekonomis komponen mesin

Pemeliharaan Mekanik terdiri dari :

1. Predictive maintenance mengantisipasi kegagalan suatu peralatan


sebelum terjadi kerusakan. Predictive maintenance menganalisa suatu
kondisi peralatan dari trend perilaku peralatan tersebut.
2. Preventive maintenance merupakan tindakan pemeliharaan yang
terjadwal dan terencana. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi
masalah-masalah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen
atau alat dan menjaganya selalu tetap normal selama dalam operasi.
3. Korektif maintenance adalah perbaikan yang dilakukan atas kerusakan
peralatan seperti saat penggantian bearing yang mengalami kerusakan
pada filter pump no 2.
4. Life cycle maintenance sendiri adalah pemeliharaan yang didasarkan atas
kelayakan waktu operasi yang telah ditentukan saat peralatan tersebut
dibuat. Pemeliharaan ini meliputi pemeriksaan, perbaikan dan
penggantian terhadap setiap bagian-bagian alat yang tidak layak pakai
lagi, baik karena rusak maupun batas maksimum waktu operasi yang
telah dilakukan.

Total Productive Maintenance (TPM) adalah pencapaian dari


keseluruhan proses pemeliharaan yang bertujuan untuk mencapai
produktivitas yang sempurna, tanpa :
1. Breakdown
2. Perlambatan laju produksi (penurunan performa)
3. Penurunan kualitas
4. Tanpa kecelakaan

Untuk tujuan diatas, diperlukan preventive dan prediktif maintenance untuk


meminimalisir kerusakan.

2. Ball Bearing

Jenis-jenis bearing yang digunakan di DSS Serang diantaranya :

a. Ball Bearing

b. Roller Bearing

c. Thrust Bearing

Ada beberapa hal yang dapat memicu kerusakan pada bearing.


Beberapa hal tersebut diantaranya adalah :

a. kesalahan dalam pemasangan. Diantaranya :


- pemasangan yang terlalu longgar sehingga cincin dalam dan cincin
luar ikut berputar menimbulkan gesekan dengan housing/poros
- terjadi misalignment dimana kedudukan poros dan penggeraknya
tidak lurus, bearing akan mengalami vibrasi tinggi yang merusak.
b. Pelumasan tidak sempurna, seperti bearing kurang lubricant karena
bocor atau terkontaminasi dari bocoran gland seal yang mempengaruhi
daya pelumasan.
c. Pemeliharaan yang tidak benar
d. Tidak terkontrol pengoperasiannya

Penggunaan bearing berdasarkan beberapa aspek diantaranya:

a. Putaran motor penggeraknya (RPM)

b. Beban / load
c. Pelumasan

Definisi Kode Bearing

Pengkodean sebuah bearing di bedakan menjadi 4. Sebagai contoh


bearing pompa filter pump SKF 6310 2Z, maka :

1. Kode pertama yaitu “6” melambangkan tipe atau jenis bearing. Angka
“6” menyatakan bahwa bearing tersebut tipe single-row Deep Groove
ball bearing.
2. Kode kedua “3” melambangkan seri bearing tersebut.
3. Kode ketiga “10” melambangkan diameter dalam bore bearing. Angka
“10” menyatakan diameter bore bearing adalah 10 mm x 5 = 50 mm.
4. Kode ke empat “2Z” melambangkan jenis bahan penutup bearing (seal).
Kode 2Z menyatakan jenis bahan penutup bearing adalah Double
shielded ( bearing ditutupi plat ganda ).

Ball bearing terdiri dari 3 type, yaitu :

a. Deep groove adalah ball bearing yang memiliki alur dalam pada
bantalan bola.
b. Angular ball bearing adalah ball bearing yang memiliki sudut contact
antara ball dan outer ring. cage berbentuk cincin sebagai pengikat ball
agar ideal untuk menerima beban aksial dan radial.
c. Selft-aligment adalah ball bearing yang dapat merubah posisi titik beban
ball terhadap lajur ball dalam outer ring.

28 Desember 2017

1. Vibrasi pada Bearing

Analisa vibrasi (getaran) digunakan untuk menentukan kondisi mekanis


dan operasional peralatan. Semua mesin yang berputar menghasilkan getaran
yang merupakan bagian dari gejala permesinan seperti : misalignment, dan
unbalance dari komponen mesin. Pengukuran amplitudo getaran pada
frekuensi tertentu akan menginformasikan tingkat akurasi dari proses
aligment dan balancing, kondisi bantalan dan roda gigi dan resonasi dari
struktur lainnya.

Parameter – parameter vibrasi (getaran) adalah

a. frekuensi adalah banyaknya periode getaran yang terjadi dalam satu


putaran waktu.
b. Amplitudo adalah ukuran atau besarnya signal vibrasi yang dihasilkan.
Dapat dinyatakan dalam peak-to-peak dan Root Mean Square (RMS).
RMS adalah akar kuadrat dari rata-rata nilai kuadrat waveform yang
besarnya 0.707 Peak.

Standar yang digunakan sebagai indikator tingkat vibrasi adalah


standar ISO. Standar ISO 10816-3 adalah standar ISO yang paling banyak
digunakan.

Keterangan:
1. Zona A berwarna biru ; getaran dari mesin sangat baik.
2. Zona B berwarna hijau ; getaran mesin baik
3. Zona C berwarna kuning ; getaran dari mesin masih dalam toleransi dan
hanya di operasikan terbatas ( dalam monitoring )
4. Zona D berwarna merah ; getaran dari mesin dalam batas berbahaya dan
dapat terjadi masalah sewaktu-waktu (kondisi serious)
Semua gaya dari elemen mesin yang berputar akan ditransmisikan
melalui bearing. Semua gaya ini dapat merusak bearing. Analisa vibrasi untuk
mengukur kerusakan bearing mengacu dengan beberapa cara yakni
𝑁𝑏 𝐵𝑑
a. Ball Pass Frequency Inner Race (BPFI) = [1 + (𝑃𝑑 𝑐𝑜𝑠∅)] 𝑥 𝑅𝑃𝑀
2
𝑁𝑏 𝐵𝑑
b. Ball Pass Frequency outer Race (BPFO) = [1 − (𝑃𝑑 𝑐𝑜𝑠∅)] 𝑥 𝑅𝑃𝑀 =
2

𝑁𝑏 𝑥 𝐹𝑇𝐹
𝐵𝑑
c. Ball Spin Frequency (BSF) = Pd [1 − (𝑃𝑑 𝑐𝑜𝑠∅)²] 𝑥 𝑅𝑃𝑀

d. Fundamental Train Frequency (FTF)/ cage


1 𝐵𝑑
FTF = 2 [1 − (𝑃𝑑 𝑐𝑜𝑠∅)] 𝑥 𝑅𝑃𝑀 ≈ 0.35 − 0,45 𝑥 𝑅𝑃𝑀

Dimana :

Nb = jumlah bola atau roller Pd = diameter bearing Pitch (mm)

Bd = diameter ball (mm) Ø = sudut kontak (derajat)

Hasil perhitungan ini dikomparasikan dengan data defect frekuensi bearing


tersebut, dari manufacturnya.

29 Desember 2017

1. Pompa

Pompa berfungsi memindahkan fluida ke tempat lain dengan menaikkan


tekanan fluida itu. Klasifikasi pompa berdasarkan prinsip kerjanya, adalah :
Inlet head Outlet head

pi Vi 2 po Vo2
 Z i  Z o
g 2 g g 2 g
Head Develope by the pump

po  pi Vo2  Vi 2
H   Z oZ i 
g 2g

BFWP adalah pompa sentrifugal multi stage. BFWP unit 1,2,4,56A dan
6B adalah constant speed sedangkan BFWP 3 adalah variable speed, dimana
terdapat coupling hidrolic dan three way valve. BFWP yang bersifat constant
speed pada saat start sebelum putaran 300 rpm dan tekanan 15 Mpa feed
water outletnya akan di alirkan ke Hp Deaerator melalui jalur mini flow.
BFWP yang bersifat variable speed dapat memvariasikan speed dan flow agar
mengimbangi kebutuhan boiler.

4 Januari 2018
1. Soot Blower

Shoot blower adalah suatu alat yang berfungsi membersihkan


permukaan pipa-pipa pemanas dari Deposite yang menempel pada permukaan
pipa-pipa pemanas tersebut. Ada tiga (3) cara untuk membersihkan Deposite,
yaitu menggunakan :

a. Air canon atau udara bertekanan

b. Dengan gelombang suara atau menggunakan terompet (Horn)

c. Menggunakan steam (soot blower).

Terdapat tiga (3) tipe shoot blower, yaitu:

1. Short shoot blower adalah shoot blower untuk membersihkan pipa


water wall.

2. Retractable shoot blower adalah shoot blower yang dapat


menggerakkan lance tube maju dan mundur untuk menjangkau daerah
yang di bersihkannya. Area yang dibersihkan yaitu area pipa-pipa
superheater.
3. Rotary shoot blower adalah shoot blower yang dapat menggerakkan
lance tube dengan multi nozzel untuk berputar (berotasi) menjangkau
daerah yang di bersihkannya yaitu di area Economizer.

Steam yang di gunakan pada sootblower berasal dari header outlet


primary dan di turunkan tekanannya oleh control valve hingga press. 14 bar,
suhu 314 ̊C. Terdapat sequence dalam pengoperasian sootblower dimulai dari
tiap short sootblower di area water wall kemudian tiap retractable shoot
blower di area superheater dan Gas Air Heater bekerja saling berurutan.

Boiler di PT. DSS Serang menggunakan ketiga type shoot blower diatas
namun untuk rotary shoot blower sekarang tidak digunakan lagi sebab lebih
cepat dalam menimbulkan pengikisan pada pipa yang di bersihkannya.

Maintenance Sootblower terdiri dari :

a. Pengecekan pelumas dan top up di gear box, rantai, pinion gear dan lance
tube.
b. Pengencangan gear
c. pemeriksaan ketebalan lunce tube agar tidak terjadi patah/putus.
d. cek dan setting penyangga lunce tube
e. cek kebocoran pada poppet valve dan keausan nozzle.

Untuk pengukuran Grease/Gemuk digunakan dengan sebutan "NLGI


(National Lubricating Grease Institute)". Greasing merupakan proses
penambahan dan penggantian grease, biasanya menggunakan alat berupa
pompa grease (pispot). Grease digunakan untuk bearing, bushing dan poros.
Sama halnya dengan oli, untuk pemilihan grease didasarkan atas apa yang
tertulis di manual book dari equipment itu sendiri.

Macam Macam Grease yang digunakan pada Sootblower.

NO LUBRICANTS BRAND NLGI USAGE


1 Mobiletemp78 Mobil 1 Lance tube Soot blower
2 LE Almasol 452 LE 0 Gear Box Soot Blower
3 LE 9102 (spray) Chain Soot Blower
5 Januari 2018

1. Roll Mill

Tipe pembakaran pada boiler #6 adalah Direct firing (pembakaran


langsung) karena bubuk batubara hasil pulverized menggunakan roll mill
yang di dorong langsung oleh udara dari PAF menuju ruang bakar (furnace).
Sedangkan untuk boiler #1,2 dan 3 tipe pembakarannya adalah undirect firing
(pembakaran tidak langsung) dimana hasil pulveriser di dalam Ball Mill tidak
langsung menuju ruang bakar tetapi mengalami penyaringan di coarse dan
fine separator hingga 200 mesh dan di tampung terlebih dahulu di dalam coal
bin sebelum dialirkan menuju ruang bakar. Keuntungan menggunakan
undirect firing adalah jika system pulverized mengalami maintenance atau
stop secara tiba-tiba, tidak akan menggangu pembakan karena masih tersedia
stok powder batubara di coal bin. Namun kekurangannya adalah pada system
pembakaran ini pengaturan suhu dan tekanan harus dijaga pada coal bin untuk
menghindari terjadinya kebakaran dan ledakan. Sebaliknya pada system
pembakaran direct firing keuntungannya adalah tidak memerlukan area dan
tambahan komponen auxillary yang lebih banyak. Namun kekurangannya
adalah jika system pilvurized mengalami maintenance atau stop secara tiba-
tiba maka pembakaran akan tergangu.

Pada Maintenance Roll Mill, pelumas ( Grease ) yang digunakan untuk


pelumasan pada main shaft bearing, jurnal shaft bearing, pillow block dan
gearbox spinner adalah grease dengan nilai LGI 1.5. Grease di pompa oleh
grease dimana suction pompanya berada di level 20% dari tangki
penampunggan grease sehingga dilakukan penambahan grease jika level
grease sudah berada pada level 25%. Penambahan grease dalam satuan peal,
satu peal sama dengan 20 kg. Kapasitas tangki penampungan grease adalah
50 kg.

Batubara dari Belt coal Feeder masuk ke roll mill dialirkan melalui pipa
conduit 14”. Batubara kemudian di gerus oleh putaran grinding roll terhadap
bull ring. Batas maksimal jarak antara grinding roll dengan bull ring yaitu 2
inch, jika lebih dari itu maka grinding roll dan bull ring harus diganti karena
penggerusan sudah tidak maksimal.

2. Belt Coal Feeder

Belt scale coal feeder (Gravimetric Feeders) dapat mengatur pemakaian


batubara mulai dari 1-14 ton. Komponen utama dari belt scale coal feeder
yaitu conveyor yang berfungsi mendistribusikan batubara masuk ke ball
mil/roll mill. scale yang berfungsi untuk menghitung jumlah batubara yang
masuk ke ball mil/roll mil. Clean out chain yang berfungsi untuk
membersihkan belt coal feeder dari batubara yang jatuh dari conveyor.
Lembar Verifikasi Laporan Harian OJT I

Nama : Eko Fanderfridus Lerong


NIK : 178300
Periode Laporan : 20 Desember – 29 Desember 2017
Area Job : Mechanical Maintenance
Supervisor/Mentor : Bapak Kadalludin, Bapak Iskandar

Pada hari ini, hari _______ tanggal ______________ , laporan harian


OJT 1 di section Mechanical Maintenance telah direview dan diverifikasi oleh
supervisor / mentor.

(Mentor) (Mentor)

Iskandar Kadalludin
Lembar Verifikasi Laporan Harian OJT I

Nama : Evi Handayani


NIK : 178301
Periode Laporan : 20 Desember – 29 Desember 2017
Area Job : Mechanical Maintenance
Supervisor/Mentor : Bapak Kadalludin, Bapak Iskandar

Pada hari ini, hari _______ tanggal ______________ , laporan harian


OJT 1 di section Mechanical Maintenance telah direview dan diverifikasi oleh
supervisor / mentor.

(Mentor) (Mentor)

Iskandar Kadalludin
Lembar Verifikasi Laporan Harian OJT I

Nama : Risal Akbar


NIK : 178316
Periode Laporan : 20 Desember – 29 Desember 2017
Area Job : Mechanical Maintenance
Supervisor/Mentor : Bapak Kadalludin, Bapak Iskandar

Pada hari ini, hari _______ tanggal ______________ , laporan harian


OJT 1 di section Mechanical Maintenance telah direview dan diverifikasi oleh
supervisor / mentor.

(Mentor) (Mentor)

Iskandar Kadalludin

You might also like