You are on page 1of 2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehilangan gigi umumnya dikaitkan dengan gangguan estetik, fungsional, psikologis


dan sosial dari kehidupan individu yang mungkin akan memiliki dampak yang besar terhadap
harga diri dan kesehatan pasien. “Lebih penting mempertahankan yang telah ada
dibandingkan dengan mengganti yang telah hilang”, pernyataan oleh MM Devan tersebut
tidak pernah ditantang ataupun ditolak. Sebagai seorang dokter gigi tujuan utamanya harus
meliputi pencegahan yang tidak hanya mencakup pencegahan karies dan penyakit periodontal
tetapi juga pencegahan kehilangan sisa tulang alveolar setelah gigi dicabut.
Prostodontik preventif menekankan pada pentingnya setiap prosedur yang dapat
menunda atau menghilangkan masalah prostodontik di masa yang akan datang. Pada masa
lalu ketika pasien yang akan menggunakan gigi tiruan dengan keadan gigi dan jaringan
periodontal yang rusak atau ketidakmampuan secara finansial dalam mendukung pengobatan
restoratif, gigi-gigi mereka diekstraksi padahal gigi tersebut dapat digunakan sebagai retainer
yang menguntungkan kondisi klinis. Retensi akar gigi dari satu atau lebih gigi untuk
overdenture memberikan banyak keuntungan dalam menjaga stabilitas, propriosepsi,
dukungan gigi tiruan. Resorpsi tulang alveolar yangprogresif dan ireversibel akan berlanjut ke
tingkat yang lebih lanjut sehingga akan mengurangi retensi dari gigi tiruan yang digunakan.
Hal ini akibat resorpsi tulang alveolar yang tidak terkendali.
Sebagian besar pasien melaporkan secara signifikan lebih banyak masalah
beradaptasi dengan gigi tiruan karena kurangnya kenyamanan (misalnya, mereka menderita
peningkatan rasa sakit dan nyeri), retensi, stabilitas dan ketidakmampuan untuk mengunyah
makanan. Ketidakpuasan dari pasien pengguna gigi tiruan penuh konvensional pada beberapa
situasi mengeluhkan ketidakstabilan dari gigi tiruan yang mereka gunakan.
Overdenture adalah metode yang logis bagi dokter gigi untuk digunakan dalam
prosthodontik preventif. Perawatan overdenture pada dasarnya adalah konsep prostodontik
preventif karena mencoba untuk memempertahankan beberapa gigi alami yang tersisa. Dua
prinsip fisiologis yang berhubungan dengan perawatan ini, pertama untuk mempertahankan
tulang alveolar di sekitar gigi. Yang kedua berhubungan dengan mempertahankan fungsi
mekanisme sensorik jaringan periodontal untuk memandu dan memantau fungsi
gnathodinamis. Overdenture membantu mengatasi sebagian banyak masalah yang
ditimbulkan oleh gigi palsu lengkap konvensional seperti kehilangan tulang yang progresif,
stabilitas dan retensi yang kurang, kehilangan proprioseptor periodontal, efisiensi
pengunyahan yang rendah, dan lain lain. Manfaat lain yang paling penting dari overdenture
adalah keamanan psikologis dalam mempertahankan gigi tiruan yang meningkatkan tingkat
kepercayaan pasien.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1. Definisi Overdenture


1.2.2. Tujuan Umum Overdenture
1.2.3. Klasifikasi Overdenture
1.2.4. Keuntungan dan Kerugian Overdenture
1.2.5. Indikasi dan Kontraindikasi Overdenture
1.2.6. Pertimbangan Klinis dan Non Klinis Overdenture
1.2.7. Examination, Diagnosis dan treatment Planning

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Prosthodonsia, dan untuk mengetahui definisi, klasifikasi, keuntungan dan kerugian serta
indikasi dan kontraindikasi dari penggunaan over denture.

You might also like