Professional Documents
Culture Documents
PTK BHS Stad
PTK BHS Stad
PENDAHULUAN
lingkungan yang alamiah. Ada kecendrungan dewasa ini untuk kembali pada
pemikiran bahwa siswa akan belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika siswa ‘mengalami’ apa yang
Itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita dalam beberapa dekade selama
ini.
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning)
yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
masyarakat.
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna
siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa.
Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa
sadar bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Dengan
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
begitu mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu
bekal untuk hidupnya nanti. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi
memberi informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas
(siswa). Sesuatu yang baru (baca: pengetahuan dan keterampilan) datang dari
‘menemukan diri’ bukan dari ‘apa kata guru’. Begitulah peran guru di kelas
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna. Pendekatan kontekstual
dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada.
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
Indonesia dan dijadikan sebagai bahasa pengantar setiap mata pelajaran di
sekolah-sekolah.
boleh kurang dari 75. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa nilai
pelajaran bahasa Indonesia para siswa masih kurang. Banyak hal yang
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
antaranya adalah karena kekurangcermatan siswa dalam menggunakan ejaan
Faktor lain yang juga dapat menyebabkan nilai siswa kurang adalah
karena motivasi belajar yang lemah atau menurun. Hal itu dapat dicermati
tidak ada yang bertanya tentang materi yang belum jelas. Ada anggapan dari
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
9
sebagian siswa bahwa kegiatan di kelas atau bersekolah hanyalah rutinitas
target kurikulum tanpa menyadari apakah siswa sudah mengerti materi yang
diberikan atau belum. Guru juga masih mengalami kesulitan untuk mengajar
karena metode yang digunakan mungkin tidak cocok. Kenyataan ini tidak
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
10
dapat dibiarkan terus. Sebagai guru, peneliti memiliki rasa tanggung jawab
Kontekstual menjadi pilihan atau alternatif yang sangat tepat. Salah satu
Slavin.
kepada siswa dengan menggunakan teks bacaan. Kemudian siswa dalam satu
setiap kelompok haruslah heterogen. Artinya, tiap kelompok terdiri atas laki-
laki dan perempuan, berasal dari berbagai suku, dan secara merata memiliki
menuntaskan materi pelajaran dengan cara tidak saling membantu satu sama
lain dalam memahami materi pelajaran yang diberikan melalui tutorial, kuis,
atau diskusi kelompok. Setiap minggu atau dua minggu diadakan kuis dan
diberikan skor. Hasil kuis, baik itu secara kelompok maupuan individu
Dari uraian latar belakang masalah di atas maka masalah dalam penelitian
Bahasa Indonesia bahan kajian menyunting ejaan dan tanda baca pada
( STAD )?
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
4. Bagaimanakah respon siswa terhadap proses pembelajalan Bahasa
( STAD )?
siswa pada pelajaran bahasa indonesia bahan kajian menyunting ejaan dan
D. Tujuan Penelitian
pada pelajaran Bahasa Indonesia bahan kajian menyunting ejaan dan tanda
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
2. Respon siswa terhadap proses pembelajalan Bahasa Indonesia
E. Manfaat Penelitian
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
23
1. Sebagai bahan refleksi dalam upaya meningkatkan kualitas
di SD.
mendatang.
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
24
3. Hasil penelitian ini dapat digunakan bahan pertimbangan dalam
karyawan tata usaha di sekolah, untuk dapat aktif dalam kegiatan sekolah,
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
5. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pada
berikutnya.
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
26
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
27
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
28
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Tentang Pembelajaran Kooperatif
Dalam proses pembelajaran diupayakan guru dapat memandirikan
siswa untuk belajar,bekerjasama, menilai diri sendiri dan diutamakan agar
siswa mampu membangun pemahaman dan pengetahuannya. Setelah
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
29
mengikuti pembelajaran siswa memperoleh ketrampilan atau kecakapan
hidup yaitu sikap dan perilaku siswa yang adaptif, kooperatif, dan kompetitif
dalam menghadapi tantangan dan tuntutan kehidupan sehari hari secara
efektif. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan model atau metode
pembelajaran dalam proses pembelajaran agar siswa dapat memperoleh
pengalaman belajar yang optimal.Dengan demikian pengalaman belajar siswa
yang spesifik dan bermakna bergantung pada kemampuan guru dalam
menguasai atau menerapkan metode pembelajaran yang telah dipilih dalam
menyampaikan materi pelajaran pada saat proses pembelajaran.
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
30
Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif adalah suatu model
pembelajaran di mana guru mengajarkan kepada siswa untuk bekerjasama
dalam suatu tugas bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya
untuk menyelesaikan tugasnya.Sehingga dua atau lebih individu saling
tergantung satu sama lain untuk mencapai satu penghargaan bersama. Ciri ciri
khusus pembelajaran kooperatif yaitu siswa bekerja dalam kelompok secara
kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya.Kelompok dibentuk dari
siswa yang memiliki kemampun tinggi,sedang dan rendah,bilamana mungkin
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
31
anggota kelompok berasal dari kedudukan sosial dan jenis kelamin yang
berbeda beda. Penghargan lebih berorientasi pada individu ( Nur,M:1999 ).
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan agar siswa atau
individu memperoleh pengalaman dan kecakapan hidup antara lain : memiliki
rasa tanggung jawab atas segala sesuatu yang terjadi pada
kelompoknya,pembagian tugas,kepemimpinan dan tanggung jawab yang
sama dengan anggota di dalam kelompoknya,memiliki tujuan yang sama di
dalam kelompoknya,ketrampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya,pertanggungjawaban secara individual materi yang ditangani di
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
dalam kelompoknya. Selain kecakapan hidup yang diperoleh oleh
siswa,pembelajaran kooperatif juga dikembangkan untuk mencapai setidak
tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting,yaitu hasil belajar
akademik,penerimaan terhadap keragaman,dan pengembangan ketrampilan
sosial ( Nur,M:2000 ).
Siswa yang tergabung dalam kelompok akan bekerjasama dalam
menyelesaikan tugas tugas akademik dan guru yang mengarahkan pada
hubungan ide ide yang terdapat di dalam materi tersebut,sehingga siswa dapat
meningkatkan kemampuan akademiknya dan dapat berpikir trampil untuk
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
menyelesaikan materi belajarnya.Dengan latar belakang siswa yang berbeda
beda di dalam kelompok,siswa bekerja sama dengan saling bergantung satu
sama lain atas tugas tugas bersama.Sehinga siswa dapat menerima terhadap
keragaman ,baik ras,budaya,kelas sosial.Dengan demikian pembelajaran
kooperatif mengajarkan kepada siswa tentang ketrampilan kerjasama dan
kolaborasi.
Dalam model pembelajaran kooperatif dengan strategi investigasi
kelompok terdiri dari enam sintaks atau tahapan utama.Keenam tahapan yang
dimaksud adalah sebagai berikut : Tahap I Pemilihan topik,dengan kegiatan
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
34
siswa memilih sub topik khusus di dalam masalah umum yang biasanya telah
ditetapkan oleh guru.Tahap II Perencanaan kooperatif,dengan kegiatan siswa
dan guru merencanakan prosedur pembelajaran,tugas dan tujuan yang
konsisten dengan sub topik yang telah ditentukan.Tahap III Implementasi
,dengan kegiatan siswa merencanakan kegiatan yang telah dikembangkan di
tahap kedua.Tahap IV Analisis dan Sintesis,dengan kegiatan iswa
menganalisis dan mengevaluasi informasi yang diperoleh dan merencanakan
informasi yang diringkas dan akan disajikan dengan cara yang menarik
sebagai bahan untuk dipresentasikan kepada seluruh siswa.Tahap V
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
35
Presentasi hasil final,dengan kegiatan semua kelompok menyajikan hasil
penyelidikan dengan cara yang menarik dengan tujuan agar siswa terlibat
dengan topik yang dibahas.Tahap VI Evaluasi,dengan kegiatan siswa dan
guru mengevaluasi tiap kelompok dengan penilaian secara individu atau
kelompok.
Lingkungan belajar untuk pembelajaran kooperatif strategi investigasi
kelompok dicirikan oleh proses demokrasi dan peran aktif siswa dalam
menentukan apa yang harus dipelajari dan bagaimana mempelajarinya.Guru
menerapkan suatu struktur tingkat tinggi dalam pembentukan kelompok dan
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
36
mendefinisikan semua prosedur,namun siswa diberi kebebasan dalam
mengendalikan diri dari waktu ke waktu di dalam kelompoknya.Selain
unggul dalam membantu siswa memahami konsep konsep sulit,model ini
sangat berguna untuk membantu siswa menumbuhkan kemampuan kerja
sama,berfikir kritis,dan kemampuan membantu teman.
Para ahli teori dan peneliti membrikan pandangan teoritis terhadap
pembelajaran kooperatif tentang bagaimana individu belajar dari
pengalaman.Pengalaman memberi wawasan,pemahaman dan teknik teknik
yang sulit untuk dipaparkan kepada seseorang yang tidak memiliki
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
pengalaman serupa.Tingkah laku kooperatif dipandang sebagai dasar
demokrasi dan sekolah dipandang sebagai laboratorium untuk
mengembangkan tingkah laku demokrasi.Kelas seharusnya mencerminkan
masyarakat yang lebih besar dan berfungsi sebagai laboratorium untuk belajar
tentang kehidupan nyata,guru menciptakan di dalam lingkungan
belajarnya.Jadi dalam pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan
bahwa manusia belajar dari pengalaman mereka dan berpartisipasi aktif
dalam kelompok kecil membantu siswa belajar ketrampilan sosial yang
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
38
penting,sementara itu secara bersamaan mengembangkan sikap demokrasi
dan ketrampilan berpikir logis.
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif secar garis besar ditentukan oleh
dua hal,yaitu tugas tugas perencanaan dan tugas tugas interaktif.Tugas tugas
perencanaan memilih pendekatan ,memilih materi yang sesuai,pembentukan
kelompok siswa,pengembangan materi dan tujuan,mengenalkan kepada siswa
tugas dan peran,dan merencanakan waktu dan tempat.Sedangkan tugas tugas
interaktif adalah sesuai dengan sistaks atau langkah langkah model
pembelajaran kooperatif strategi investigasi kelompok, yaitu pemilihan
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
39
topik,perencanaan kooperatif, implementasi, analisis dan sintesis, presentase
hasil final, dan evaluasi.
Tugas Perencanaan
Pembelajaran kooperatif dicirikan pada siswa yang bekerja dalam
kelompok kecil untuk melakukan penyelidikan pada sub topik tertentu yang
telah ditetapkan terlebih dahulu oleh guru.Perencanaan untuk pembelajaran
kooperatif terpusat pada siswa yang membutuhkan perencanaan yang lebih
baik dari guru.Perencanaan itulah yang memudahkan pelaksanaan berbagai
fase pembelajaran kooperatif.
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
40
Pada dasarnya pembelajaran kooperatif memiliki empat pendekatan
yang merupakan bagian dari kumpulan strategi guru untuk mengajar,yaitu
STAD (Student Teams Achievement Division). Jigsaw,investigasi
kelompok,dan pendekatan struktural.Dari ke empat pendekatan di atas yang
dapat membantu siswa untuk berpikir trampil dan menyelesaikan tugas dan
mempresentasikan tugasnya adalah pendekatan investigasi kelompok.Hal
tersebut disebabkan oleh struktur pendekatan investigasi kelompok yang
lain,kemudian akan dikomunikasikan kepada seluruh kelas.
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
41
Salah satu tugas perencanaan utama bagi guru adalah memilih isi yang
sesuai untuk siswa yang diketahui minat dan bekal pengetahuan awal mereka
( Nur,M:2000 ).Dengan menggunakan pengalamannya guru harus mengetahui
topik mana yang paling cocok untuk pembelajaran kooperatif seperti halnya
seorang guru mengetahui tingkat perkembangan mental dan minat siswa di
dalam kelas mereka.
Tugas perencanaan penting lainnya untuk pembelajaran kooperatif
adalah pembentukan kelompok siswa. Tugas ini bervariasi bergantung kepada
tujuan yang ingin dicapai oleh guruuntuk suatu pelajaran dan campuran latar
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
42
belakang etnik,dan tingkat kemampuan siswa di dalam kelas. Dengan
demikian komposisi kelompok siswa memiliki kemungkinan yang tidak
terbatas.
Dalam pembelajaran kooperatif,informasi yang diberikan guru kepada
siswa umumnya disampaikan dalam bentuk teks,lembar kegiatan dan panduan
belajar.Jika kepada siswa harus diberikan teks,yang terpenting untuk
diperhatikan adalah teks tersebut haruslah menarik dan memiliki tingkat
keterbacaan yang sesuai untuk siswa tertentu. Dalam penggunaan metode
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
43
investigasi kelompok,materi yang diperlukan hanyalah yang digunakan oleh
kelompok belajar siswa tersebut.
Jika siswa belum mempunyai pengalaman sebelumnya dengan pembelajaran
kooperatif ,sangat penting bagi guru untuk mengenalkan siswa dengan tugas
tugas,tujuan,dan struktur penghargaan yang unik itu.Jadi guru harus
merencanakan siswa memiliki pemahaman yang jelas tentang peran mereka
dan harapan guru pada saat mereka berperan serta dalam pembelajaran
kooperatif.
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
Suatu tugas perencanaan penting tambahan untuk pembelajaran kooperatif
adalah menetapkan bagaimana waktu dan ruang yang akan
digunakan.Pembelajaran kooperatif memerlukan waktu lebih lama bagi siswa
untuk berinteraksi mengenai ide ide penting dari pada waktu yang diperlukan
guru untuk menyajikan ide ide secara langsung kepada siswa. Selain itu
pembelajaran kooperatif menumbuhkan perhatian khusus dalam penggunaan
ruangan kelas dan membutuhkan perabot yang dapat dipindahkan.
Tugas Tugas Interaktif
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
45
Tugas interaktif yang pertama adalah pemilihan topik. Siswa memilih
sub topik khusus di dalam suatu daerah, masalah umum yang biasanya
ditetapkan oleh guru.Selanjutnya siswa diorganisasikan menjadi dua sampai
enam anggota tiap kelompok menjadi kelompok kelompok yang berorientasi
tugas.Tugas kedua adalah perencanaan.Siswa dan guru merencanakan
prosedur pembelajaran, tugas, dan tujuan khusus yang konsisten dengan sub
topik yang telah dipilih pada tahap pertama.
Sedangkan tugas ketiga adalah implementasi. Kegiatan pembelajaran
hendaknya melibatkan ragam aktiviatas dan ketrampilan yang luas dan
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
46
hendaknya mengarahkan siswa kepada jenis jenis sumber belajar yang berbeda
baik di dalam atau di luar sekolah. Analisis dan sistesis merupakan tugas
interaktif yang keempat. Siswa menganalisis dan mengevaluasi informasi
yang diperoleh pada tahap ketiga dan merencanakan bagaimana informasi
tersebut diringkas dan disajikan dengan cara yang menarik sebagai bahan
untuk dipresentasikan kepada seluruh kelas. Tugas interaksi berikutnya atau
kelima adalah presentasi hasil final. Semua kelompok menyajikan dengan cara
yang menarik kepada seluruh kelas dengan tujuan agar siswa yang lain saling
terlibat satu sama lain. Presentasi dikoordinasi oleh guru.Tugas interaksi yang
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
47
terakhir adalah evaluasi. Dalam hal kelompok kelompok menangani aspek
yang berbeda dari topik yang sama,siswa dan guru mengevaluasi tiap
kontribusi kelompook terhadap kerja kelas sebagai suatu keseluruhan.
Evaluasi yang dilakukan dapat berupa penilaian individu atau kelompok
( Nur,M:2000).
B. Model pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (1997) pembelajaran kooperatif merupakan suatu
metode pembelajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok yang memiliki
kemampuan heterogen. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa bekerja sama
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
48
dalam kelompok-kelompok kecil untuk mempelajari materi akademik dan
keterampilan antar pribadi. Setiap anggota-anggota kelompok bertanggung
jawab atas ketuntasan tugas-tugas kelompok untuk mempelajari materi yang
menjadi tugasnya.
C. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif
Menurut Arends (1997), pembelajaran yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk
menyelesaikan materi belajarnya
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
49
(2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang dan rendah
(3) Bila memungkinkan, anggota berasal dari suku, ras budaya, jenis
kelamin yang berbeda
(4) Penghargaan lebih berorientasi pada kelompok daripada individu.
D. Tahapan-tahapan dalam pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif dilaksanakan mengikuti langkah-langkah seperti pada
tabel 2. 1 berikut :
Fase Tahap Prilaku guru
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
1 Menyampaikan tujuan Guru menyampaikan semua tujuan
dan memotivasi siswa pelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar
2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada
siswa dengan jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan
3 Mengorganisasikan Guru menjelaskan kepada siswa
siswa ke dalam bagaimana caranya membentuk
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
51
kelompok-kelompok kelompok belajar dan membantu setiap
belajar kelompok agar melakukan transisi
secara efisien serta kerjasama
4 Membimbing Guru membimbing kelompok-
kelompok bekerja dan kelompok belajar pada saat mereka
belajar mengerjakan tugas mereka
5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar
tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing kelompok
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
52
mempresentasikan hasil kerjanya
6 Memberikan Guru mencari cara-cara untuk
penghargaan menghargai baik upaya maupun hasil
belajar individu dan kelompok
E. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif
(1) Model Pembelajaran Kooperatif STAD (Student Teams-
Achievement Division )
(2) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team-Assisted
Individualization)
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
53
(3) Model Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC (Cooperative
Integrated Reading and Composition)
(4) Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw
(5) Model Pembelajaran Kooperatif Belajar Bersama (Learning
Together)
(6) Model Pembelajaran Kooperatif Penelitian Kelompok (Group
Investigation)
F. Model Pembalajaran Koperatif Tipe STAD
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
54
Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan suatu
siswa untuk belajar kelompok dan menyajikan informasi baru kepada siswa
anggota 4-5 orang, setiap kelompok harus heterogen yang terdiri dari laki-laki
kemudian saling membantu satu sama lain untuk memahami bahan pelajaran
Secara individual setiap minggu atau dua minggu diadakan kuis lalu
diberi skor. Hasil kuis disampaikan kepada semua siswa dan diumumkan
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
56
kelompok yang memperoleh skor tertainggi, siswa yang memperoleh skor
Prosedur Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat dilihat pada tabel
2.2 berikut ;
STAD
Tujuan Kognitif Informasi akademik sederhana
Tujuan Sosial Kerja kelompok dan kerja sama
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
57
Struktur Tim Kelompok belajar heterogen dengan 4-5
orang anggota
Pemilihan Topik Pelajaran Biasanya guru
Tugas Utama Siswa dapat menggunakan lembar
kegiatan dan saling membantu untuk
menuntaskan materi belajarnya.
Pengertian Menyunting
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
58
Penyuntingan (editing) dalam kaca mata masyarakat berbahasa Inggris
tidak berurusan dengan kegiatan mempercantik diri untuk penampilan di
tengah pergaulan publik seperti diartikan oleh masyarakat Indonesia,
melainkan berurusan dengan pengertian membaca, memperbaiki naskah serta
mempersiapkan naskah untuk diterbitkan. Penyuntingan mendapat arti lebih
luas lagi karena berurusan dengan kesibukan penelitian, pemeriksaan naskah
untuk penerbitan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka, Edisi Kedua,
1993). Menyunting adalah menyiapkan naskah siap cetak atau siap untuk
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
59
diterbitkan dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan bahasa
(menyangkut ejaan, diksi, dan struktur). Berdasarkan pengertian tersebut,
maka dapat disimpulkan bahwa menyunting pada dasarnya merupakan
kegiatan untuk memriksa, mengoreksi, dan memperbaiki suatu tulisan.
Kegiatan menyunting mencakup masalah ketetapan ejaan, tanda baca, pilihan
kata, keefektifan kalimat, dan keterpaduan paragraf yang terdapat dalam
tulisan.
H. Prestasi Belajar Siswa
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
60
Prestasi belajar adalah hasil atau akibat dari kegiatan belajar.Untuk
mengetahui tentang prestasi belajar perlu dijelaskan tentang hakekat
belajar.Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan,sebagai hasil pengalaman ( Slameto,1991).Di mana perubahan itu
bersifat kontinyu dan fungsional, terjadi secar sadar,bersifat positif dan
aktif,bukan bersifat sementara, bertujuan atau terarah, dan mencakup seluruh
aspek tingkah laku yang selanjutnya dinamakan hasil belajar. Dan hasil belajar
tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk prestasi belajar.
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
61
Menurut Abu Ahmadi ( 2001), belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam
interaksinya dengan lingkungan.
Berdasarkan pengertian belajar di atas, maka dapat didefinisikan
tentang prestasi belajar, yaitu tingkat keberhasilan yang dicapai siswa berupa
ketrampilan dan pengetahuan berdasarkan hasil tes atau evaluasi setelah
pelaksanaan proses belajar mengajar.
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
62
Sedangkan ketuntasan belajar merupakan hasil belajar siswa yang
memenuhi keriteria standart tertentu.Seorang siswa dikatakan tuntas belajar
bila mencapai ketuntasan indikator hasil belajar ≥ 65 % ,dan dari suatu kelas
dikatakan tuntas belajar bila dalam kelas telah mencapai ≥ 85 % siswa yang
telah tuntas belajar ( Depdikbud,1994 )
I. Hipotesis Tindakan
Dari uaraian yang telah penulis kemukakan di atas maka hipotesis tindakan
dalam penelitian adalah :
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
63
1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe student team
achievement division ( STAD ) dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
pada pelajaran bahasa indonesia bahan kajian menyunting ejaan dan tanda
baca di kelas IV SDN 16 Dompu Kecamatan Dompu Kabupaten Dompu
tahun pelajaran 2015/2016
2. Respon siswa terhadap proses pembelajalan bahasa indonesia
dengan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe student
team achievement division ( STAD ) adalah positif.
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
64
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
65
pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division ( STAD ).
Jumlah siswa yang menjadi obyek dalam penelitian disajikan dalam Tabel
berikut :
TABEL 3.1
JUMLAH SISWA 16 DOMPU
TAHUN PELAJARAN 2015 - 2016
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
66
Jenis Kelamin
L P
No Kelas Total Keterangan
1 I 15 18 33 Kelas I : 1 Kelas
2 II 15 6 21 Kelas II : 1 Kelas
3 III 20 7 27 Kelas III : 1 Kelas
4 IV 14 7 21 Kelas IV: 1 Kelas
5 V 5 13 18 Kelas IV : 1 Kelas
6 VI 5 13 18 Kelas IVI: 1 Kelas
Total 74 64 138 Jumlah kelas
seluruhnya ; 6 kelas
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
67
Sumber Data : Dokumen SDN 16 Dompu tahun 2015.
B. Setting Penelitian
C. Rancangan Penelitian
2015 - 2016.
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
69
3. Lama penelitian 4 pekan efektif dilaksanakan mulai tanggal 05
Plan
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
71
Reflective
Action / Observation
Siklus I
Recived Plan
Reflective
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
72
Action / Obesrvation
Siklus II
Recived Plan
Reflective
Action / Observation
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
73
Siklus III
Recived Plan
Gambar 3.1. Alur Penelitian Tindakan kelas
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
74
2. Tindakan ( Action ) : adalah apa yang dilakukan oleh peneliti / guru
sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.
3. Observasi ( Observation ) : adalah mengamati atas hasil atau
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
75
5. Revisi ( recived plan ) : adalah berdasarkan dari hasil refleksi
ini,peneliti melakukan revisi terhadap rencana awal.
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian Tindakan Kelas ini variabel yang akan diteliti adalah
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement
Division ( STAD ) untuk meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran bahasa
Indonesia materi meyunting ejaan dan tanda baca pada kelas IV SDN 16
Dompu
Variabel tersebut dapat dituliskan kembali sebagai berikut :
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
76
Variabel Harapan : Peningkatan kualitas pembelajaran bahasa
Indonesia bahan kajian menyunting ejaan dan
tanda baca
Variabel Tindakan : Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Student team achievement division ( STAD )
Adapun indikator yang akan diteliti dalam variabel harapan terdiri dari :
1. Peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV
2. Peningkatan prestasi belajar siswa dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division ( STAD )
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
77
3. Peningkatan kemampuan siswa yang dimiliki dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia
4. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran melalui pendekatan
pembelajaran kooperatif tipe student team achievement division ( STAD )
5. Respon siswa terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia melalui
pendekatan pembelajaran kooperatif tipe student team achievement
division ( STAD )
Sedangkan variabel tindakan memiliki indikator sebagai berikut :
1. Tingkat kualitas perencanaan
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
78
2. Kualitas perangkat observasi
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
79
1. Sumber Data :
Sumber data dalam penelitian ini berasal dari dua sumber yaitu :
1 Siswa : Diperoleh data tentang peningkatan prestasi
belajar siswa pada pelajaran bahasa Indonesia
bahan kajian menyunting ejaan dan tanda baca.
2 Guru Diperoleh data tentang efektifitas penerapan
: pembelajaran kooperatif tipe student team
achievement division ( STAD ).
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
80
2. Teknik Pengumpulan Data :
Dalam Pengumpulan data menggunakan Observasi dan Tes.
F. Indikator Keberhasilan
Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga siklus dianggap sudah
berhasil apabila terjadi peningkatan kemampuan, dan prestasi siswa dalam
kegiatan pembelajaran mencapai 85 % siswa kelas IV ( kelas yang diteliti )
telah mencapai ketuntasan dengan nilai rata rata 75 berarti telah memenuhi
harapan ideal seperti yang disyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ( KTSP ) dengan standar ideal minimal 75.
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
81
G. Teknik Analisis data
Dalam analisis data teknik yang digunakan adalah ;
1. Kuantitatif
Analisis ini akan digunakan untuk menghitung besarnya peningkatan
kemampuan dan prestasi siswa dalam kegiatan pembelajaran bahasa
Indonesia dengan menggunakan prosentase ( % ).
2. Kualitatif
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
82
Teknik analisis ini akan digunakan untuk memberikan gambaran hasil
Tabel 3.2
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
Bulan Oktober –
No Uraian Kegiatan Nopember Keterangan
Pertemuan ke,....
1 2 3 4 5 6
1 Persiapan dan Koordinasi X
2 SIKLUS I
a. Perencanaan X
b. Tindakan X
c. Observasi X
d. Evaluasi X
3 SIKLUS II
a. Perencanaan X
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
84
b. Tindakan X
c. Observasi X
d. Evaluasi X
4 SIKLUS III
a. Perencanaan X
b. Tindakan X
c. Observasi X
d. Evaluasi X
5 ANALISIS DATA X
6 PENYUSUNAN DRAFT X
LAPORAN
7 PENYUSUNAN LAPORAN X
AKHIR
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
85
BAB IV
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
86
Tujuan yang diharapkan pada pertemuan pertama dalam pembelajaran
bahasa Indonesia bahan kajian menyunting ejaan dan tanda baca.
Agar tercapai tujuan di atas, peneliti yang bertindak sebagai guru
melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menyusun instrumen pembelajaran
b) Menyusun Instrumen Monitoring
c) Sosialisasi kepada siswa
d) Melaksanakan tindakan dalam pembelajaran
e) Melakukan refleksi
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
87
f) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ke dua berdasar
refleksi siklus pertama
g) Melaksanakan pembelajaran pada siklus kedua
h) Melakukan Observasi
i) Melakukan refleksi pada siklus kedua
j) Menyusun strategi pembelajaran pada siklus ketiga berdasar
refleksi siklus kedua
k) Melaksanakan pembelajaran pada siklus ketiga
l) Melakukan Observasi
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
88
m) Melakukan refleksi pada siklus ketiga
n) Menyusun laporan
2. Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan
Pelaksanaan tindakan dalam penelitian dilakukan 3 siklus yang terdiri dari
tiga kali pertemuan.
Waktu yang digunakan setiap kali pertemuan adalah 2 x 35 menit.
SIKLUS 1
a) Tahap Perencanaan
terdiri dari rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
90
pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar
2015 - 2016. dengan jumlah siswa 21 orang. Dalam hal ini peneliti
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
91
bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu
belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes
1 DEDI IV 70 √
GUNAWAN
2 JERI IV 76 √
RAMZAH
3 DWIKI IV 50 √
OPANDI
4 I.PTU EKA.S IV 45 √
5 REKAMULTI. IV 45 √
F
6 ARI SANDI IV 45 √
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
94
7 WAHDANIA IV 45 √
8 AHMAD IV 60 √
YANI
9 ARDIAN IV 60 √
SYAH
10 RANI IV 60 √
ASTIKA
11 SAHRUL.R IV 60 √
12 ARMIN.S IV 60 √
13 RADIANSYA IV 65 √
H
14 SAHARIAH IV 60 √
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
95
15 AFRIZAL IV 55 √
SAURI
16 ARIANTO IV 45 √
17 NURMAYAN IV 45 √
TI
18 FAERUZ IV 45 √
PRATIWI
19 M.SABIRIN IV 70 √
20 WAYAN W IV 76 √
21 LENI IV 76 √
MARTINI
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
96
Jumlah Total 21 1.213 -
oran -
g
Skor Maksimum - 100 - -
Individu
Skor maksimum Kelas - 210 -
-
Ketrangan :
Jumlah siswa yang tuntas : 6 Orang
Jumlah siswa yang belum tuntas : 15 Orang
Klasikal : belum tuntas.
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
97
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan
belajar siswa adalah 57,76 % atau ada 6 siswa dari 21 siswa sudah
c) Refleksi
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
99
(1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam
berlangsung.
d) Revisi Rancangan
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat
berikutnya.
akan dilakukan.
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
101
2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan
catatan
SIKLUS II
a) Tahap perencanaan
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
102
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
2015 - 2016. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
103
proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan
belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
104
belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang digunakan
adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II
adalah sebagai berikut.
Tabel 4. 2 :
1 DEDI IV 80 √
GUNAWAN
2 JERI IV 86 √
RAMZAH
3 DWIKI IV 60 √
OPANDI
4 I.PTU EKA.S IV 55 √
5 REKAMULTI. IV 55 √
F
6 ARI SANDI IV 55 √
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
106
7 WAHDANIA IV 55 √
8 AHMAD IV 65 √
YANI
9 ARDIAN IV 65 √
SYAH
10 RANI IV 65 √
ASTIKA
11 SAHRUL.R IV 65 √
12 ARMIN.S IV 65 √
13 RADIANSYA IV 70 √
H
14 SAHARIAH IV 70 √ √
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
107
15 AFRIZAL IV 65 √ √
SAURI
16 ARIANTO IV 55 √
17 NURMAYAN IV 55 √
TI
18 FAERUZ IV 55 √
PRATIWI
19 M.SABIRIN IV 80 √
20 WAYAN W IV 86 √
21 LENI IV 86 √
MARTINI
Jumlah Total 21 1.393 - -
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
108
org
Skor Maksimum - 100 - -
Individu
Skor maksimum Kelas - 210 - -
Ketrangan :
Jumlah siswa yang tuntas : 13 Orang
Jumlah siswa yang belum tuntas : 8 Orang
Klasikal : belum tuntas.
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
109
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
57,76 % dan ketuntasan belajar mencapai 66,33 % atau ada 13 siswa
dari 21 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada
siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami
peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil
belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahwa setiap
akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan
berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
110
sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan dinginkan guru
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
c) Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil
pengamatan sebagai berikut:
1) Memotivasi siswa
2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan
konsep
3) Pengelolaan waktu
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
111
d) Revisi Pelaksanaaan
Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan
pada siklus III antara lain:
1) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat
siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar
berlangsung.
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
112
2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada
perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan
pendapat atau bertanya.
3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa
merumuskan kesimpulan/menemukan konsep.
4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga
kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
113
5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan
memberi soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap
kegiatan belajar mengajar.
SIKLUS III
a) Tahap Perencanaan
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
114
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
116
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III dengan
adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III
Tabel 4.3 :
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
117
Tabel Distribusi Nilai tes Pembelajaran Bahasa
Indonesia bahan kajian menunting ejaan dan
tanda baca Pada Siklus III
Keterangan
Kela Tida
RESPOND Sko
No s Tunt k
EN r
as Tunt
as
1 DEDI IV 90 √
GUNAWAN
2 JERI IV 90 √
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
118
RAMZAH
3 DWIKI IV 70 √
OPANDI
4 I.PTU EKA.S IV 65 √
5 REKAMULTI. IV 65 √
F
6 ARI SANDI IV 65 √
7 WAHDANIA IV 65 √
8 AHMAD IV 75 √
YANI
9 ARDIAN IV 75 √
SYAH
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
119
10 RANI IV 75 √
ASTIKA
11 SAHRUL.R IV 75 √
12 ARMIN.S IV 75 √
13 RADIANSYA IV 80 √
H
14 SAHARIAH IV 80 √
15 AFRIZAL IV 75 √
SAURI
16 ARIANTO IV 65 √
17 NURMAYAN IV 60 √
TI
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
120
18 FAERUZ IV 60 √
PRATIWI
19 M.SABIRIN IV 90 √
20 WAYAN W IV 95 √
21 LENI IV 95 √
MARTINI
Jumlah Total 21 1.586 -
oran -
g
Skor Maksimum - 100 - -
Individu
Skor maksimuim - 210 - -
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
121
Kelas 0
Ketrangan :
Jumlah siswa yang tuntas : 19 Orang
Jumlah siswa yang belum tuntas : 2 Orang
Klasikal : tuntas.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar
75,52 % dan dari 21 siswa yang telah tuntas sebanyak 19 siswa dan 2
siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal
ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 97,47 % ( termasuk
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
122
kategori tuntas ). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan
lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus
III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam
menerapkan pembelajaran melalui model kooperatif tipe STAD
sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini
sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah
diberikan. Di samping itu ketuntasan ini juga dipengaruhi oleh kerja
sama dari siswa yang telah menguasai materi pelajaran untuk
mengajari temannya yang belum menguasai.
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
123
c) Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik
maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar
dengan penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari data-data
yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai berikut:
(1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan
semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek
yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk
masing-masing aspek cukup besar.
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
124
(2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa
aktif selama proses belajar berlangsung.
(3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah
mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih
baik.
(4) Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan.
d) Revisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah menerapkan pembelajaran inquiri dengan
baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
125
pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik.
Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu
diperhatikan untuk tindakah selanjutnya adalah memaksimalkan dan
mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada
pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan
pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan proses belajar
mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
B. Analisis Hasil Kegiatan
Setelah dilakukan tindakan pada siklus 1, siklus 2 dan siklus 3 menunjukkan
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
126
hasil sebagai berikut.
Tabel : 4.4 :
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
127
4 I.PTU EKA.S 45 55 65
5 REKAMULTI. F 45 55 65
6 ARI SANDI 45 55 65
7 WAHDANIA 45 55 65
8 AHMAD YANI 60 65 75
9 ARDIAN SYAH 60 65 75
10 RANI ASTIKA 60 65 75
11 SAHRUL.R 60 65 75
12 ARMIN.S 60 65 75
13 RADIANSYAH 65 70 80
14 SAHARIAH 60 70 80
15 AFRIZAL SAURI 55 65 75
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
128
16 ARIANTO 45 55 65
17 NURMAYANTI 45 55 60
18 FAERUZ PRATIWI 45 55 60
19 M.SABIRIN 70 80 90
20 WAYAN W 76 86 95
21 LENI MARTINI 76 86 95
Jumlah Total 1213 1393 1586
Skor Maksimum Individu 100 100 100
Skor Maksimum Kelas 2100 2100 2100
Analisis Data Deskriptif Kuantitatif
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
129
1. Pencapaian Prestasi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas IV
sebelum diberi tindakan
= 1213 x 100% = 57,76 %
2100
2. Pencapaian prestasi Bahasa Indonesia kelas IV setelah diberi
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
131
2. Dari sebelum tindakan ( siklus 1 ) dan setelah tindakan sampai
dengan ( siklus 3 ) 66,33 % menjadi 75,52 %, dan dari ( siklus
2 ) ke ( siklus 3 ) juga ada peningkatan sebanyak 75,52 % - 66,33 %
= 9,19 %.
3. Rata – rata siswa sebelum diberi tindakan naik 28,57 menjadi
90,47.
4. Dari tindakan siklus 2 dan setelah tindakan( siklus 3 ) 66,33 %
menjadi 75,52 % berarti ada peningkatan prestasi sebanyak 75,52 % -
66,33 % = 9,19 %.
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
132
Refleksi dan Temuan
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
135
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam
setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap
prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai
rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.
3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD yang paling dominan adalah bekerja dengan
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
136
menggunakan alat/media, mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru,
dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan
bahwa aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah
melaksanakan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di
antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam
mengerjakan kegiatan pembelajaran, menjelaskan, memberi umpan
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
137
balik/evaluasi/tanya jawab di mana prosentase untuk aktivitas di atas
cukup besar.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka hasil belajar siswa untuk
pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan pembelajaran kooperatif
tipe STAD hasilnya sangat baik. Hal itu tampak pada pertemuan pertama
dari 21 orang siswa yang hadir pada saat penelitian ini dilakukan nilai
rata rata mencapai ; 57,76 % meningkat menjadi 66,33 % dan pada siklus
3 meningkat menjadi 75,52 % .
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
138
Dari analisis data di atas bahwa pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD diterapkan pada
pembelajaran behasa Indonesia Kelas IV, yang berarti proses kegiatan
belajar mengajar lebih berhasil dan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa khususnya pada siswa di SDN 16 DOMPU, oleh karena itu
diharapkan kepada para guru SD dapat melaksanakan pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Berdasarkan kerikulum tingkat satuan pendidikan ( KTSP ) siswa dikatakan
tuntas apabila siswa telah mencapai nilai standar ideal 75 mencapai ≥ 85 %.
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
139
Sedangkan pada penilitian ini, pencapai nilai ≥ 75 pada ( siklus 3 ) mencapai
melebihi target yang ditetapkan dalam KTSP yaitu mencapai 90,47 %
Dengan demikian maka hipotesis yang diajukan dapat diterima.
BAB V
PENUTUP
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
140
A. Simpulan
Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan
berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa di SDN 16 DOMPU mata pelajaran Bahasa Indonesia yang ditandai
dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu
siklus I ( 57,76 %), siklus II ( 66,33 % ), dan siklus III ( 75,52 % ).
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
141
2. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pelajaran
bahasa Indonesia mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.
3. Penerapan pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif untuk
meningkatkan kembali materi ajar yang telah diterima siswa selama ini,
sehingga mereka merasa siap untuk menghadapi pelajaran berikutnya.
B. Saran-Saran
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
142
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar di sekolah dasar ( SD ) lebih efektif dan lebih memberikan
hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut :
1. Untuk melaksanakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mempu
menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan
pemberian model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD
sehingga diperoleh hasil yang optimal.
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
143
2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru
hendaknya lebih sering melatih siswa dengan kegiatan penemuan, walau
dalam taraf yang sederhana, di mana siswa nantinya dapat menemukan
pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa
berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya.
3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian
ini hanya dilakukan di SDN 16 DOMPU tahun pelajaran 2015 - 2016.
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
144
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
145
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
146
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
147
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1993. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, Edisi
Kedua, Cetakan Pertama.
Anonim, 2004. Buku Siswa Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta :
Depdiknas.
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
148
Eneste, Pamusuk. 1995. Buku Pintar Penyuntingan Naskah. Jakarta : Obor.
Moeliono, Antorn. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai
Pustaka.
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
149
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
150
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
151
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
152
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
153
DAFTAR HADIR SISWA
DALAM KEGIATAN PENELITIAN
No NAMA KELAS KEHADIRAN
I II III IV V VI
Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl.
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
154
05-04 08-04 11-04 14-04 17-04 21-04
2015 2015 2015 2015 2015 2015
1 DEDI GUNAWAN IV
2 JERI RAMZAH IV
3 DWIKI OPANDI IV
4 I.PTU EKA.S IV
5 REKAMULTI. F IV
6 ARI SANDI IV
7 WAHDANIA IV
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
155
8 AHMAD YANI IV
9 ARDIAN SYAH IV
10 RANI ASTIKA IV
11 SAHRUL.R IV
12 ARMIN.S IV
13 RADIANSYAH IV
14 SAHARIAH IV
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
156
15 AFRIZAL SAURI IV
16 ARIANTO IV
17 NURMAYANTI IV
18 FAERUZ PRATIWI IV
19 M.SABIRIN IV
20 WAYAN W IV
21 LENI MARTINI IV
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
157
Lampiran :
LEMBAR PENGAMATAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
Sekolah : SDN 16 Dompu Nama Guru : ST. Hadijah, S.Pd
Kelas/Semester : Kelas IV Tanggal :_______________
PokokBahasan : Pukul :_______________
Bertikut ini diberikan suatu daftar aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru di kelas.Berikan penilaian dengan cara memberi tanda cek
( V ) pada kolom yang sesuai.
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
159
Melatih siswa dalam Belajar
mengajar
1. Secara klasikal menjelaskan
materi dalam belajar mengajar
yang akan digunakan
2. Memodelkan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam
proses belajar mengajar
3. Membimbing siswa tentang
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
160
bahasa indonesia dengan
menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dalam
proses belajar mengajar
IV C. Penutup
Membimbing siswa merangkum
materi pelajaran
V Pengelolaan Waktu
VI Suasana Kelas
1. Siswa antusias
2. Guru antusias
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
163
Dompu ,____,___________2015
Keterangan : Pengamat
1. Tidak Baik
2. Kurang Baik
3. Cukup Baik
4. Baik ___________________
Lampiran :
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
164
LEMBAR PENGAMATAN
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
Sekolah : SDN 16 Dompu Nama Guru : ST. Hadijah, S.Pd
Kelas/Semester : Kelas IV Tanggal :_______________
PokokBahasan :______________________ Pukul :_______________
Berikut ini diberikan suatu daftar aspek pengelolaan kegiatan belajar mengajar
yang dilakukan guru di kelas.Berikan penilaian dengan cara memberi tanda cek
( V ) pada kolom yang sesuai.
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
165
Dilakukan Penilaian
No Aspek yang diamati
ya tdk 1 2 3 4
I Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Menyampaikan Tujuan
Pembelajaran
2. Mengaitkan dengan pelajaran
sebelumnya
3. Memotivasi Siswa
II B. Kegiatan Inti
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
166
1. Mendemonstrasikan
pengetahuan dan ketrampilan
2. Memberikan latihan terbimbing
3. Memberikan pemahaman dan
memberikan umpan balik
4. Memberikan latihan mandiri
III Kesesuaian Metode
IV C. Penutup
Membimbing siswa merangkum
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
167
materi pelajaran
V Pengelolaan Waktu
VI Suasana Kelas
3. Siswa antusias
4. Guru antusias
Dompu,___,___________2015
Keterangan : Pengamat
1. Tidak Baik
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
168
2. Kurang Baik
3. Cukup Baik
4. Baik ____________________
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
169
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
170
Lampiran :
Petunjuk Pengisian
Amatilah aktivitas gruru dan siswa dalam kelompok subyek selama kegiatan
belajar mengajar berlansung.
Isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pengamatan melakukan pengamatan duduk di tempat yang memungkin
untuk melihat semua aktivitas siswa yang diamati
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
172
2. Tiap 90 detik pengamat melakukan pengamatan aktivitas guru dan siswa
yang dominan dan 30 detik berikutnya menulis kode kategori pengamatan.
3. Kode-kode kategori dituliskan pada baris dan kolom yang tersedia
4. Pengamatan terhadap guru dan siswa dilakukan bersamaan sejak kegiatan
pembelajaran dimulai.
Dompu,____,_____________2015
Pengamat
_____________________
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
176
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
177
Lampiran :
1. Identitas
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
178
Nama Sekolah : SDN 16 DOMPU
Kelas : V
Semester : I
Mata Pelajaran : Bhs. Indonesia
Hari/tanggal :
Pertemuan : Ke - 22
2. Standar Kompetensi :
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
179
Memahami teks melalui membaca intensif, membaca nyaring, dan
membaca pantun
3. Kompetensi Dasar :
Menemukan kalimat utama pada tiap paragraf melalui membaca
intensif
4. Indikator :
Menemukan pokok-pokok pikiran dari tiap-tiap paragraf atau teks
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
180
5. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menentukan pokok-pokok pikiran dari tiap-tiap
paragraf
6. Materi:
Menemukan pokok-pokok pikiran
7. Alokasi Waktu :
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
181
3 x 35 menit
8. Metode :
Ceramah, tanya jawab, dan penugasan
9. Kegiatan :
A. Pendahuluan
Berdo’a
Mengecek kehadiran siswa (absensi)
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
182
Mengecek persiapan siswa, alat, sumber, atau meedia yang
akan digunakan
Aperspsi: Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi
pelajaran yang berlalu
B. Inti
Guru yang menjelaskan secara singkat tentang materi yang
akan diajarkan yaitu tentang bagaimana cara menemukan pokok-
pokok pikiran dari masing-masing paragraf.
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
183
Guru menjelaskan bahwa pokok pikiran adalah kalimat atau
masalah penting yang akan dibicarakan dalam paragraf tersebut.
Siswa ditugaskan membaca satu paragraf kemudian siswa
lain menentukan pokok pikiran yang ada pada paragraf tersebut
Siswa ditugaskan membaca cerita pendek kemudian
menentukan pokok pikiran yang ada pada masing –masing paragraf
Siswa membaca hasil kerja ke depan kelas, dan guru
meluruskan jawaban siswa yang kurang tepat
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
184
Siswa membuat pembetulan dan rangkuman
C. Penutup
Guru dan siswa merefleksi semua kegiatan pembelajaran
Siswa mengerjakan sosal-soal secara klasikal
Guru memberikan PR sebagai tindak lanjut
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
185
10. Penilaian
a. Prosedur: Postes
b. Jenis: Tes tulis atau lisan
c. Instrumen: Terlampir
11. Sumber
Silabus dan standar isi
Buku Bahasa Indonesia Kelas IV
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
186
Dompu,
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
187
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
188
Materi:
TANAH LONGSOR
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
189
Malam jum’at yang sepi mendadak berubah menjadi gaduh. Para warga berlarian
kea arah suara yang bergemuruh. Orang tua, anak-anak dadn para ibu-ibu tampak
tergopoh-gopoh. Wajah mereka terlihat panik, cemas dan takut. Beberapa ibu
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
190
Longsor tanah bukit Subali sangat dahsyat. 12 rumah terkubur tanah dan lima
Tim SAR dengan dibantu para warga Desa bekerja mengevakuasi korban. Mereka
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
191
dievakuasi. Menjelang magrib tim SAR berhasil mengevakuasi seluruh korban.
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
192
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) II
1. Identitas
Nama Sekolah : SDN 16 DOMPU
Kelas : IV
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
193
Semester : I
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Hari/tanggal :
Pertemuan : Ke - 25
2. Standar Kompetensi :
Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, dan informasi secara
tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman dan pantun anak
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
194
3. Kompetensi Dasar :
Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan
memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma
dan lain-lain)
4. Indikator :
Menyusun kerangka dan menentukan tema karangan
Menyusun karangan berdasarkan pengalaman dengan bahasa yang
runtut EYD dengan tepat
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
195
5. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menentukan tema dan menyusun karangan
8. Metode :
Ceramah, tanya jawab, dan penugasan
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
196
9. Kegiatan :
A. Pendahuluan
Berdo’a
Guru mengecek kehadiran siswa (absensi)
Guru mengecek persiapan alat, sumber, atau media yang
akan digunakan
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
197
Apersepsi: Guru dan siswa bertanya jawab tentang seputar
materi yang minggu lalu yaitu tentang tema topik karangan , dan
pkok-pokok pikiran karangan
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
B Inti
Guru yang menjelaskan pengertian karangan dan
bagaimana menyusun karangan yang baik
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
198
Siswa ditugaskan membaca contoh karangan yang ada
dalam buku Bahasa Indonesia Hal. 133. (ERLANGGA)
Siswa secara berkelompok menyusun karangan dengan
kerangka karangan berupa gambar yang sudah disiapkan oleh guru
sebanyak 4 paragraf (masing-masing kerangka dikembangkan oleh
satu kelompok)
Siswa membaca karangan ke depan kelas dan kelompok
lain menyimaknya
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
199
Guru mengamatinya dengan menggunakan lembar
pengamatan penilaian
Siswa memanjangkan hasilnya di papan dan guru memberi
pujian kepada kelompok yang terbaik
Siswa membuat kesimpulan dan rangkuman dari catatan
yang ada di papan tulis
C. Penutup
Refleksi
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
200
Siswa menyusun karangan secara individu dengan kerangka
yang sudah disipkan guru
Guru memberikan PR sebagai tindak lanjut (membuat
karangan dengan tema lain)
10 Penilaian
a.Prosedur : Postes
b. Jenis : Tes tulis atau lisan
c.Instrumen : Terlampir
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
201
11 Alat/Sumber Bahan
Silabus dan standar isi
Buku Bahasa Indonesia kelas IV hal. 133 dan 118 (ELANGGA)
Gambar-gambar dan buku yang relevan
Dompu,
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
202
Siti Aminah, S.Pd. ST. Hadijah, S.Pd.
196112121982032019 196312311983032190
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203
203