You are on page 1of 2

RUMAH SAKIT IBU DAN

ANAK ARTHA MAHINRUS


TRIASE PASIEN

Jl. Pasar III No. 151 No. Dokumen No. Revisi Halaman
Terusan Tuasan, 02/ARK/2018
Medan
DITETAPKAN OLEH
DIREKTUR RSIA ARTHA
MAHINRUS
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
dr. RORO JENNY

PENGERTIAN Proses triase pasien adalah suatu proses seleksi


pasien di instalasi gawat darurat agar tindakan
berikutnya atau tindakan selanjutnya sesuai dengan
kondisi pasien

TUJUAN Sebagai acuan untuk melakukan seleksi pasien IGD


KEBIJAKAN Surat keputusan direktur rumah sakit
PROSEDUR 1. Pasien datang, dibawa oleh petugas ke ruang
triase.
2. Lakukan seleksi pasien secara cepat dan
tepat oleh dokter/perawat, kemudian pasien
diberi label warna yang sesuai dengan level
kegawat daruratannya.
3. Tempatkan pasien diruang sesuai dengan
kasus untuk mendapatkan tindakan
pemeriksaan dan pengobatan selanjutnya :
a. Luka-luka diruang tindakan bedah
b. Tindakan resusitasi di ruang resusitasi
c. Non bedah diruang tindakan non bedah
d. Lakukan klasifikasi pasien pada ruang
triase
 Triase kondisi biasa
Pasien yang datang ke IGD di klasifikasikan
berdasarkan 4 kategori yaitu:
- Kategori resusitasi warna MERAH
Pemeriksaan pada kategori ini antara lain :
Ada sumbatan jalan nafas, terjadi henti nafas,
GCS<9, kejang
- Kategori emergent warna ORANGE
Pemeriksaan pada kategori ini antara lain :
Jalan nafas bebas, nadi teraba
lemah<50x/menit, GCS 9-12, gelisah, nyeri
dada
- Kategori Urgent warna KUNING
Pemeriksaan pada kategori ini antara lain :
Jalan nafas bebas, frekuensi nafas >24-
32x/menit, frekuensi nadi 120-150x/menit,
GCS ,12, apatis, somnolent
- Kategori non urgent warna HIJAU
Pemeriksaan pada kategori ini antara lain :
Jalan nafas bebas, frekuensi nafas 16-
20x/menit, frekuensi nadi 80-100x/menit,GCS
15
 Triase kejadian luar biasa (KLB) dan bencana
- Prioritas I atau emergency-MERAH (kasus
berat)
Pasien dengan kondisi mengancam nyawa,
memerlukan evaluasi segera, perdarahan
berat, pasien dibawa keruang operasi waktu
tunggu 30 menit. Misalnya : asfiksia, cedera
servikal, cedera pada maksila, trauma kepala
dengan koma dan proses syok yang cepat,
fraktur terbuka, luka bakar >30%, syok tipe
apapun.
- Prioritas II atau urgen-KUNING (kasus
sedang)
Pasien dengan penyakit yang akut, mungkin
membutuhkan brandkard, kursi roda atau jalan
kaki waktu tunggu 30 menit area critical care.
Misalnya : trauma thorax non asfiksia, fraktur
tertutup pada tulang panjang, luka bakar
terbatas <30%, cedera pada bagian atau
jaringan lunak.
- Prioritas III atau non urgent-HIJAU (kasus
ringan)
Pasien yang biasanya dapat berjalan dengan
masalh medis yang minimal, luka lama,
kondisi yang timbul sudah lama
- Prioritas 0(nol)-HITAM (kasus meninggal)
Pasien dengan tidak ada respon pada semua
rangsang dan tidak ada respirasi sepontan,
tidak ada bukti aktifitasjantung, tidak ada
respon pupil terhadap cahaya.
UNIT TERKAIT  IGD

You might also like