You are on page 1of 1

Skenario NAPZA

Disuatu hari ada keluarga yang sangat harmonis. Tri mempunyai ibu yang sangat menyayangi
dia dan ayah yang selalu memperhatikan dia. Mereka tampak bahagia sekali. Lama kelamaan
kebahagiaan itu mulai pudar semenjak ayah nya mulai bermain api di belakang. Sang ibu pun
marah setelah ketahuan sang ayah berkencan dengan wanita lain. Dan akhirnya ada
percekcokan antara ibu dan ayah nya, setiap hari selalu bertengkar tak jarang mereka
bertengkar nya pun di hadapan Tri. Tri pun sedih, karena kebahagiaan yang dulu berpihak
pada dia sekarang sebaliknya. Orangtua nya pun akhirnya berpisah. Semakin dalam
kesedihan yang tri rasakan. Tri menyalahkan takdir, menyalahkan mengapa tuhan mengmbil
kebahagiaan ini terlalu cepat. Kesedihan nya berdampak pada prestasi di sekolah nya, dia
sering tidak mengerjakan tugas, sering terlambat bahkan bolos.

Pada hari itu, saat pelajaran berlangsung dia memilih keluar kelas, dan mendapati
sekumpulan teman nya pada nongkrong di belakang sekolah, lalu teman-temannya mendekati
Tri. Awalnya dia tidak mau karena dia tau itu obat-obatan terlarang. Tetapi dia berfikir lagi
aku akan mencoba nya, aku harus melampiaskan kesedihan ini, sekarang tidak ada lagi yang
peduli padaku. Dan akhirnya dia mencoba, coba dan coba. Tri menjadi penggunaan aktif. Dia
menjadi anak yang tempramental. Pihak sekolah menghubungi kedua orang tua tri dan kedua
orang tua tri sepakat untuk membawanya ke RSJ untuk rehabilitasi. Disana dia mengamuk
tidak terima kalau dia di rujuk ke RSJ. Perawat pun mencoba menenangkan dia. Hari berlalu,
Tri sudah mulai menerima kehadiran perawat. Perawat pun mulai pendekatan kepada Tri. Tri
menceritakan semuanya. Pada akhirnya perawat memberitahukan sebab tri memakai obat-
obatan terlarang itu. Orang tua Tri menyesali perbuatannya dan sepakat untuk rujuk kembali
dan merawat Tri seperti dulu. Dan akhirnya bahagia kembali.

You might also like