Professional Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
keuangan sebuah perusahaan adalah pada saat transaksi tersebut terjadi dan bukan
hanya ketika transaksi melibatkan pengeluaran atau pemasukan kas dan setara kas.
depan sudah bisa diterima atau sudah dapat diukur secara andal (Revenue
Recognition), begitu pula beban sudah dapat diakui pada saat keterjadiannya dan
Dalam Subramanyam dan Wild (2008), akrual dapat dibagi menjadi Short-
term accruals dan Long-term accruals. Short-term accruals adalah akrual yang
mengahasilkan item-item modal kerja (working capital) pada laporan neraca (aset
lancar dan kewajiban lancar) dan biasanya juga disebut sebagai modal kerja akrual
inventories dan transaksi kredit yang mengakibatkan naiknya semua jenis piutang
dan utang seperti trade debtors dan creditors, prepaid expenses, dan advances
suatu proses untuk menunda (differing) pengakuan biaya (cost) yang terjadi pada
periode masa kini yang manfaatnya diekspetasi baru muncul di masa depan.
Proses ini menghasilkan long-term assets seperti plant, machinery, dan goodwill.
10
Akuntansi akrual dapat memberikan relevansi informasi yang lebih
superior dibanding cash flows. Superioritas ini dapat dijelaskan melalui hal-hal
berikut:
beban yang berhubungan dengan pendapatan yang diterima tercatat dalam satu
periode.
neraca yang lebih secara akurat merefleksikan tingkat sumber daya yang ada
3. Memprediksi future cash flows. Ada dua alasan mengapa laba akrual lebih baik
dibanding arus kas masa kini dalam memprediksi future cash flows. Pertama,
flows. Sebagai contoh, penjualan kredit hari ini meramalkan kas yang akan
diterima dari pelanggan di masa depan. Kedua akuntansi akrual lebih baik
proses matching. Hal ini berarti laba lebih stabil dan dapat diandalkan sebagai
11
Hal ini tentu searah dengan tujuan pelaporan keuangan bertujuan umum
yaitu untuk menyediakan informasi keuangan yang berguna bagi para investor dan
entitas. Bagian di dalam laporan keuangan yang banyak digunakan investor dan
menyebabkannya berbeda dengan arus kas. Accrual adjustments ini dicatat setelah
investor dan kreditor dan stakeholders lainnya di pasar modal. Dechow et al.
(2010) mendefinisikan kualitas laba (earnings quality) yang tinggi adalah yang
perusahaan yang relevan untuk keputusan tertentu yang dibuat oleh pembuat
timeliness dan conservatism (Francis et al. 2004, Dechow et al. 2010, Zhou,
2007). Penelitian ini akan fokus menilai earnings quality dengan menggunakan
12
Earnings yang disusun secara akrual sebenarnya dapat lebih menunjukkan
implikasi ekonomi dari transaksi dan kejadian yang ada. Akan tetapi, dalam
laba (earnings) yang disusun secara akrual. Akuntansi berbasis akrual dianggap
reliabilitasnya menurun.
adanya motif dan insentif tertentu dari manajemen tersebut. Easley dan O’Hara
akan berdampak pada resiko informasi, volatilitas idiosyncratic, dan biaya modal
(cost of capital).
13
a. Akrual Innate dan Akrual Discretionary
dapat dibedakan menjadi dua faktor, yaitu kualitas akrual innate dan
perusahaan.
distorsi pada pelaporan earnings. Menurut Lobo dan Zhou (2001) akrual
14
mungkin menjadi subjek manipulasi manajer dan oleh karena itu,
error). Semakin tinggi tingkat akrual yang tidak berasosiasi dengan proses
yang umum dipakai secara luas oleh peneliti untuk mengukur kualitas
akrual:
1. Jones Model
Acct=a+b1∆Revt+b2PPEt+et
15
porsi total akrual yang berhubungan dengan total beban depresiasi
variasi akrual. Model ini juga mungkin saja memasukkan bagian dari
“normal”.
akrual “normal”.
16
dengan discretionary accruals perusahaan sampel (DisAcct) sehingga
modified Jones.
hal yang penting. Model akrual (∆WC) dibuat sebagai fungsi dari arus
kas masa lalu (CFOt-1), masa sekarang (CFOt), dan masa depan
∆WC=a+b1CFOt-1+b2CFOt+b3CFOt+1+et
17
discretionary accruals. Hasilnya McNichols (2002) menemukan
∆WCt=a+b1CFOt_1+b2CFOt+b3CFOt+1+b4∆Salest+b5PPEt+et
5. Discretionary Estimation Error Model
penjualan dan PPE pada model akrual normal mereka dan kemudian
σ(et)=α+λ1Sizet+λ2σ(CFO)t+λ3σ(Rev)t+λ4log(OperCycle)t+λ5NegEarnt+υt
akrual seperti ukuran perusahaan (SIZE), standar deviasi dari arus kas
18
Tabel 2.1 Rangkuman model-model akrual
19
1.7 Sinkronitas Harga Saham (Stock Price Synchronicity)
investor dalam merespons informasi yang mereka miliki dan dapatkan mengenai
suatu saham. Informasi ini dapat berupa informasi mengenai kinerja dari
informasi mengenai kondisi dan trend pasar modal. Jika investor rasional
berupa deviden maupun capital gain, maka permintaan akan saham perusahaan
itu akan naik. Naiknya permintaan akan saham akan meningkatkan harga saham
adalah sejauh mana returns pasar dan industri menjelaskan returns saham pada
yang mempengaruhi harga saham selama tahun fiskal. Sinkronitas ini diukur
20
investasi. Morck et al. (2000) dalam penilitiannya menyimpulkan bahwa
baik. Karena jika harga saham lebih informatif, maka investor akan lebih
yang tinggi pada harga saham berasosiasi dengan informed investor, maka
adanya kualitas investasi modal dan sumber daya yang baik dari investor
21
terakhir telah membuat saham di negara tersebut menjadi lebih informatif
menyatakan harga saham yang tidak sinkron lebih kepada volatilitas yang
informasi (noise).
22
investor untuk mengobservasi nilai perusahaan berhubungan positif
dengan R2.
bahwa tingginya tingkat asinkronisasi harga saham (R2 yang rendah) tidak
et al. (2008) juga menguji anomali dari akrual, net operating assets, V/P,
23
dan post-earnings announcement yang menghasilkan efek berlawanan
keduanya.
hubungan dan pengaruh antara kualitas laba (earnings quality) dengan kondisi di
pasar modal seperti returns, cost of capital, price synchronicity, dsb. Berikut
24
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu
25
Institutional Investor investor institusional memperkuat hubungan
negatif antara kualitas laba dan sinkronitas
harga.
Miguel A. Ferreira Corporate Governance, Governance Index, Keterbukaan kontrol perusahaan pada pasar
dan Paula A. Laux Idiosyncratic Risk, and Idiosyncratic Volatility, menyebabkan harga saham menjadi lebih
(2007) Information Flow Information Flow informatif karena memotivasi pengumpulan
dan perdagangan pada informasi privat.
Joseph Atkins Accruals Quality and Price Accruals Quality, Innate Ditemukan hubungan negatif yang signifikan
Johnston (2009) Synchronicity Accruals Quality, antara kualitas akrual dan sinkronitas harga.
Discretionary Accruals Komponen Innate dari akrual secara
Quality, Price konsisten berhubungan negatif dengan
Synchronicity sinkronitas harga. Sedangkan pada komponen
diskresioner hanya ditemukan bukti yang
lemah.
Dongcheol Kim dan Accruals Quality, Stock Accruals Quality, Risk Faktor resiko kualitas akrual secara signifikan
Yaxuan Qi (2010) Returns, and Macroeconomic Factor Model, dihargai dalam saham, setelah mengontrol
Conditions Macroeconomic Condition saham dengan harga rendah. Efek harga lebih
utama pada total kualitas akrual dan kualitas
akrual innate tetapi tidak pada kualitas akrual
26
discretionary. Premium resiko hanya
berasosiasi dengan kualitas akrual ketika
ekonomi mengalami ekspansi dan tidak pada
saat resesi.
Claudia Zhen Qi, Accrual Quality, Bond Accruals Quality, Kualitas akrual yang tinggi tidak hanya
K.R. Subramanyam, Liquidity, and Cost of Debt Information Asymmetry, mengurangi asimetri informasi, tetapi juga
dan Jieying Zhang Bond Liquidity, Cost of mengurangi ketidakpastian informasi.
(2010) Debt Kualitas akrual meningkatkan likuiditas
obligasi yang kemudian akan menurunkan
biaya utang.
Shiva Rajgopal dan Financial Reporting Quality Earning Quality, Kualitas laba yang memburuk mempunyai
Mohan and Idiosyncratic Return Idiosyncratic Volatility hubungan positif dengan peningkatan
Venkatachalam Volatility volatilitas idiosyncratic selama 40 tahun
(2011) terakhir. Investor menjadi lebih fokus pada
perusahaan yang memiliki kualitas laporan
keuangan yang tinggi.
Maria Ogneva (2012) Accrual Quality, Realized Accruals Quality, Cash Setelah mengeluarkan cash flow shocks,
Returns, and Expected Flow Shocks, Cost of returns realisasi di masa depan berhubungan
Returns: The Importance of Equity negatif dengan kualitas akrual. Premium yang
27
Controlling for Cash Flow berhubungan dengan kualitas akrual
Shocks signifikan secara statistik dan ekonomi pada
uji standard asset pricing ketika cash flow
shocks dikeluarkan melalui dekomposisi firm-
specific returns.
Nilabhra Does Earnings Quality Affect Information Asymmetry, Kualitas laba yang buruk secara signifikan
Bhattacharya, Information Asymmetry? FLOS Earnings Quality berhubungan dengan asimetri informasi yang
Hemang Desai, dan Evidence from Trading Cost model, Innate and tinggi. Kualitas akrual innate dan
Kumar Discretionary Accruals discretionary sama-sama berhubungan
Venkataraman Quality dengan asimetri informasi, namun hubungan
(2013) discretionary accruals bersifat relatif
tergantung pada norma industri.
Orie Barron, Information Environment and Cost of Capital, Adanya asimetri informasi akan
Xuguang Sheng, dan The Cost of Capital Information Asymmetry, mengakibatkan peningkatan biaya modal,
Maya Thevenot Average Information namun menurunkan biaya modal ketika
(2013) Precision, Precision of tingkat informasi publik rendah. Presisi dari
Public Information and informasi privat akan menurunkan biaya
Private Information modal ketika jumlah total informasi rendah
dan meningkatkan biaya modal ketika
28
kualitas total informasi rendah.
Irine Ayuningtyas Pengaruh Kualitas Akrual Accruals Quality, Cost of Kualitas akrual, kualitas akrual innate dan
dan Sylvia Veronica Terhadap Biaya Utang dan Debt, Cost of Equity kualitas akrual diskresioner tidak berpengaruh
(2014) Biaya Ekuitas: Studi pada terhadap biaya utang. Kualitas akrual
Perusahaan yang Terdaftar di memiliki pengaruh negatif terhadap biaya
Bursa Efek Indonesia Tahun ekuitas. Pengaruh kualitas akrual innate lebih
2005-2011 besar dibanding kualitas akrual diskresioner
pada biaya ekuitas.
Gregory D. Lyimo Accrual Quality and Stock Accruals Quality, Stock Akrual secara positif berhubungan dengan
(2014) Price Informativeness: Price Synchronicity keinformatifan harga saham. Hasil ini
Evidence from India mendukung bahwa kualitas akrual merupakan
hal yang penting dalam proses masuknya
informasi spesifik perusahaan pada harga
saham.
29
1.9 Keterkaitan Antar Variabel Dengan Hipotesis
masuk (impounded), maka harga pada pasar modal akan sangat sinkron
saham yang lebih informatif. Saham dengan lebih banyak informasi firm-
2007). Sinkronitas harga yang rendah juga menjadi indikasi bahwa terjadi
30
diskresioner manajemen sehingga dianggap merefleksikan informasi firm-
yang rendah banyak terjadi di negara dengan standar akuntansi yang baik.
Dengan standar akuntansi yang baik, kualitas akrual akan semakin tinggi.
mengenai pasar.
keputusannya.
31
Peneliti dalam hal ini sependapat dengan Johnston (2009) yang
akrual yang tinggi, yang kemudian dapat digunakan secara tepat dan andal
penelitian lain yang mengatakan bahwa kualitas akrual yang tinggi akan
et al. 2007; Triningtyas dan Siregar, 2014). Dengan demikian peneliti akan
harga saham.
32
kewenangan yang dimiliki oleh manajemen dalam menentukan kebijakan
33
secara oportunistik karena mempunyai insentif dan motivasi pribadi
component).
maka kualitas akrual discretionary akan memiliki efek yang sama dengan
pasar, maka yang terjadi adalah asimetri informasi diantara investor akan
terjadi pada subjek penelitian dan kondisi pasar modalnya, maka pengaruh
34
pengaruh kualitas akrual terhadap sinkronitas harga saham. Healy (dalam
saham.
informasi yang terhargai (impounded) dalam harga saham. Informasi ini dapat
35
Wurgler (2000) menyatakan saham dengan lebih banyak informasi firm-specific
(sinkronitas harga yang rendah) mencerminkan alokasi sumber daya yang efisien.
diterbitkan perusahaan. Salah satu bagian laporan keuangan yang paling banyak
earnings. Earnings yang relevan dan dapat diandalkan harus berkualitas tinggi.
Terdapat banyak atribut untuk mengukur kualitas earnings, salah satunya yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas akrual. Kualitas akrual ini juga
Johnston (2009), dan Lyimo (2014), variabel kontrol yang akan dimasukkan
36
Rerangka konseptual penelitian secara umum dapat digambarkan sebagai
berikut:
H1
Accruals Quality (X1)
H2 Stock Price
Innate Accruals Quality
(X2) Synchronicity (Y)
Discretionary Accruals
Quality
H3
(X3)
H4
Control Variables:
1. Idiosyncratic Risk
2. Firm Size
3. Institutional
Ownership
Gambar 2.1
Rerangka Konseptual
37