You are on page 1of 24

Nama Dosen : Yunda Indrawati Tasik, SKM.,M.Kes.

Matakuliah : Pencemaran Lingkungan

“Pencemaran Udara di Pasar Belopa”

OLEH :

KELOMPOK II

AMALIA TUSARA M.15.02.002

DELVIWULANDARI M.15.02.004

KASRUDDIN M.15.02.013

PRISKA HANDAYANI M.15.02.022

RAHEL PAKAN M.15.02.023

SALWA SAMSU ALAM M.15.02.031

SITI RAHMA ISRAIL M.15.02.034

WENI DARYIYIN M.15.02.039

WINDA PRATIWI M.15.02.040

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES )

MEGA BUANA PALOPO

TAHUN AJARAN 2017/2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
Rahmat serta KaruniaNya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang ALHAMDULLILAH tepat pada waktunya yang berjudul
“Pencemaran Udara “
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua
tentang segala sesuatu mengenai pencemaran udara. Jika dilihat dari berbagai
aspek, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita. Amin

Palopo, 15 April 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .........................................................................................

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan masalah.................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Pencemaran Udara..................................................................... 3


B. Sumber Pencemaran Udara ..................................................................... 3
C. Zat-Zat Pencemaran Udara ................................................................... 10
D. Dampak Pencemaran Udara .................................................................. 11

BAB II PEMBAHASAN

A. Hasil Survai ........................................................................................... 15


B. Resiko Terhadap Lingkungan dan Kesehatan ....................................... 16
C. Cara Mengatasi Dampak Dari Resiko Yang di Timbulkan .................. 17

BAB III PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................... 19
B. Saran ...................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 20

LAMPIRAN GAMBAR

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa sekarang ini, manusia telah berada pada jaman
teknologi.Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat
pesat sebanding denganmeningkatnya pembangunan fisik kota dan
kegiatan perindustrian. Hal ini tentu berdampak bagi kelestarian
lingkungan, terutama udara. Udara merupakan factor yang penting dalam
kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan
pusat-pusat industry, kualitas udara telah mengalami perubahan. udara
yang dulunya segar, kini kering dan kotor.
Perubahan lingkungan udara pada umumnya disebabakan oleh
pencemaran udara, yakni masuknya zat pencemar yang berbentuk gas atau
partikel ke dalam udara. Masuknya zat tersebut ke dalam udara dapat
terjadi secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, gunung meletus,
debu meteorit, dan pancaran garam dari laut; dapat juga terjadi akibat
kegiatan manusia, seperti aktivitas transportasi, asap pembuangan
industry, proses dekomposisi dan pembakaran sampah, serta kegiatan
rumah tangga. Dalam batas-batas tertentu alam mampu membersihkan
udara dengan membentuk suatu keseimbangan ekosistem, tetapi pada
suatu keadaan ketika pencemaran telah melebihi kemampuan alam untuk
membersihkan diri sendiri, pencemaran itu akan membahayakan kesehatan
manusia dan memeberikan dampak yanga luas pada lingkungan.
Perubahan lingkungan udara yang diakibatkan oleh pencemara
udara jika tidak segera ditanggulangi tentu dapat membahayakan
kesehatan manusia dan mengganggu keseimbangan lingkungan. Dari
faktor-faktor penyebab pencemaran tersebut kemudian dilakukan analisis
yang pada akhirnya didapatkan solusi untuk pengendalian pencemaran
udara. Hal ini perlu dilakukan mengingat pencemaran udara telah banyak
terjadi di kota-kota besar karena kegiatan manusia, diharapkan dengan

3
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak hanya dapat
meningkatkan pembangunan fisik kota, tetapi juga dapat menjaga
kelestarian lingkungannya.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan akan dijelaskan mengenai
gambaran umum tentang udara dan permasalahannya serta mengetahui
tentang upaya dalam pengendalian pencemaran udara. Diawali dengan
penjelasan tentang sumber-sumber dan jenis pencemaran udara, kemudian
pengkajian tentang dampak pencemaran udara dilihat dari berbagai aspek,
dan pada akhirnya dijelaskan tentang pengendalian pencemaran udara.
Dalam kaitannya dengan mata kuliah ini, pembahasan menitikberatkan
bagaimana peran ilmu fisika lingkungan dalam pengendalian pencemaran
udara, dari konsep-konsep fisika yang ada kemudian diterapkan untuk
dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan dengan harapan dapat
menjaga kelestarian lingkungan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas tentang menjaga kelestarian
lingkungan, maka dapat dirumuskan permasalahan, apa saja yang menjadi
sumber pencemar di Pasar Belopa, dampak yang ditimbulkan dan cara
pengendalian pencemaran udara di Pasar Belopa

C. Tujuan
Adapun tujuan dari studi lapangan ini Mahasiswa mampu :
1. Untuk mengetahui gambaran umum tentang udara dan
permasalahannya.
2. Untuk mengetahui apa saja sumber-sumber pencemaran udara.
3. Untuk mengetahui dampak pencemaran udara bagi lingkungan.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi pencemaran udara
Udara merupakan zat yang paling penting setelah air dalam
memberikan kehidupan dipermukaan bumi ini. Selain memberikan
oksigen, udara juga berfungsi sebagai alat penghantar suara dan bunyi-
bunyian, pendingin benda-benda yang panas, dan dapat menjadi media
penyebaran penyakit pada manusia. Udara merupakan campuran mekanis
dari bermacam-macam gas. Komposisi normal udara terdiri atas gas
nitrogen 78,1%, oksigen 20,93 %, dan karbondioksida 0,03%, sementara
selebihnya berupa gas argon, neon, kripton, xenon, dan helium. Udara juga
mengandung uap air, debu, bakteri, spora, dan sisa tumbuh-tumbahan.
Masalah pengotoran udara sudah lama menjadi masalah kesehatan
pada masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak
memiliki pabrik dan kendaran bermotor. Polusi atau pencemaran udara
adalah dimasukkannya komponen lain ke dalam udara, baik oleh kegiatan
manusia secara langsung atau tidak langsung maupun akibat proses alam
sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkatan tertentu yang
menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai peruntukannya. Sebenarnya udara sendiri cenderung mengalami
pencemaran oleh kehidupan dan kegiatan manusia serta proses alam
lainnya. Dalam batas-batas tertentu, alam mampu membersihkan udara
dengan cara membentuk suatu keseimbangan ekosistem yang disebut
removal mechanism. Pada suatu keadaan ketika pencemaran yang terjadi
melebihi kemampuan alam untuk membersihkan dirinya sendiri,
pencemaran itu akan membahayakan kesehatan manusia dan memberikan
dampak yang luas terhadap fauna, flora, dan terhadap ekosistem yang ada.
B. Sumber pencemaran udara
Sumber-sumber pencemaran udara dapat dibagi dalam dua
kelompok besar, sumber alamiah dan akibat perbuatan manusia.

5
a. Sumber pencemaran yang berasal dari proses atau kegiatan
alam.
Masuknya zat pencemar ke dalam udara / atmosfer akibat
proses-proses alam. Beberapa kegiatan alam ini diantaranya
adalah asap kebakaran hutan, debu gunung berapi, kegiatan
mikroorganisme, pancaran garam dari laut, debu meteroid dan
sebagainya. Bahan pencemar yang dihasilkan umumnya adalah
asap, gas-gas, dan debu.
Pada gunung berapi, gas vulkanik terbentuk selama
terjadinya letusan gunung berapi, letusan ini terjadi ketika gas-
gas yang dilarutkan dalam batuan memperbesar tekanannya
dan naik keatas sehingga bercampur dengan udara. Gas-gas
vulkanik yang di keluarkan akibat letusan gunung berapi ini
adalah berupa H2O, CO2, CO, NO2 dan H2. Ukuran butir-butir
dari abu vulkanik yang berasal dari letusan gunung berapi
sangat bervariasi dan berbeda beda batu yang berasal dari
letusan gunung merapi akan jatuh ketanah dengan jarak yang
deket dengan sumber letusan namun untuk partikel partikel
yang ukuranya kecil akan tertiup oleh angin karena ukuranya
sangat kecil dan ringan ukuran partikel partikel tersebut sebesar
2mm atau0,001 milimeter bahkan lebih kecil lagi dan akan
terbawa oleh angin dengan jarak beberapa kilo meter dari
sumber letusan. Gas vulkanik mempunyai potensi bahaya
terbesar bagi orang-orang, hewan, pertanian. Gas sulfur
dioksida dapat menimbulkan hujan asam dan polusi udara.
Konsentrasi gas dioksida didaerah ini dapat mematikan orang-
orang, hewan dan vegetasi.
Kebakaran hutan merupakan bencana yang setiap tahun
terus terjadi. Kebakaran hutan skala besar adalah fenomena
yang menjadi sebuah kecenderungan yang rutin dalam 20 tahun
terakhir. Beberapa bahan polutan yang mencemari udara

6
diantaranya bahan polutan primer seperti hidrokarbon dan
oksida, karbon dioksida, senyawa sulpur oksida, senyawa
nitrogen oksida dan dioksida. Adapun polutan bentuk partikel
berupa asap karbon yang sangat halus bercampur debu dari
proses pemecahan suatu bahan. Kebakaran hutan juga berakibat
pada pencemaran udara oleh debu, gas SOx, NOx, COx, dan
lain-lain. Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa polusi udara
yang disebabkan oleh terbakarnya hutan sangatlah berpengaruh
terhadap pencemaran udara dan berdampak buruk pada
kesehatan.
b. Sumber pencemaran yang berasal dari kegiatan manusia.
a) Sisa pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan
bermotor, dari berbagai sektor yang potensial dalam
mencemari udara, pada umumnya sektor transportasi
memegang peran yang sangat besar dibandingkan dengan
sektor lainnya. Aktivitas komersial yang ditandai dengan
padatnya arus lalu lintas kendaraan bermotor memiliki
tingkat pencemaran yang paling tinggi, baik dalam ha l
konsentrasi debu, NOx maupun COx.Di kota-kota besar,
kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber
polusi udara mencapai 60-70%. Sedangkan kontribusi gas
buang dari cerobong asap industri hanya berkisar 10-15%,
sisanya berasal dari sumber pembakaran lain, misalnya dari
rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan
lain-lain. Sektor transportasi mempunyai ketergantungan
yang tinggi terhadap sumber energi.
Seperti diketahui penggunaan energi inilah yang
terutama menimbulkan dampak terhadap lingkungan.
Penggunaan BBM (Bahan Bakar Minyak) bensin dalam
motor bakar akan selalu mengeluarkan senyawa-senyawa
seperti CO (karbon monoksida), THC (total hidro karbon),

7
TSP (debu), NOx (oksida-oksida nitrogen) dan SOx
(oksida-oksida sulfur). Premium yang dibubuhi TEL, akan
mengeluarkan timbal. Solar dalam motor diesel akan
mengeluarkan beberapa senyawa tambahan di samping
senyawa tersebut di atas, yang terutama adalah fraksi-fraksi
organik seperti aldehida, PAH (Poli Alifatik Hidrokarbon),
yang mempunyai dampak kesehatan yang lebih besar
(karsinogenik), dibandingkan dengan senyawa-senyawa
lainnya. Transportasi yang berwawasan lingkungan perlu
memepertimbangkan implikasi dampak terhadap
lingkungan yang mungkin timbul, terutama pencemaran
udara dan kebisingan. Serta penggunaan sumber daya
seefektif dan seefisien mungkin.
b) Limbah industri
Kontribusi pencemaran udara akibat kegiatan industri telah
dirasakan semakin meningkat didaerah perkotaan bersamaan
dengan meningkatnya emisi pencemar udara dari sumber
lainnya, terutama lalu lintas, perumahan dan pengelolaan
persampahan kota. Dalam kegiatan berproduksinya itu, selain
menghasilkan produk-produk pokok, mereka mengeluarkan
hasil-hasil ikutan atau limbah. Limbah ikutan yang utama
yang dikeluarkan oleh industri kimia adalah gas-gas dan uap-
uap dari senyawa kimia organik seperti misalnya hidrokarbon-
hidrokarbon dan turunan-turunan halagennya, aldea, keton,
asma-asam karbosilat, dan senyawa nitrogen serta belerang
(amine, merkaptan, disulfida); gas-gas dan uap-uap senyawa
kimia inorganik seperti misalnya, hidrogen sulfida, asam
hidroklorik dan senyawa fluorin, dioksida belerang, fosida
hidrogen; dan akhirnya tepung-tepung beracun seperti
misalnya fluorida dan karbida, arsenik, asbes, dan alloy besi.
Lebih lanjut lagi, selain hasil-hasil tersebut tadi yang dapat
menyebabkan pencemaran, masih terdapat lagi satu jenis

8
pencemaran oleh hasil pabrik yang cukup mengganggu.
Pencemaran ini bersifat bau yang mengganggu, faktor bau ini
seringkali disebabkan oleh kandungan senyawa tertentu yang
sangat rendah, tetapi masih cukup tajam.
Aktivitas industri yang berkembang di kota-kota
besar selalu diiringi dengan menurunnya tingkat kualitas
udara yang ada. Berdasarkan penelitian di kota-kota
industri seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya didapatkan
hasil yang sama yakni tingginya konsentrasi NOx, COx,
dan Sox di udar yang mengindikasikan adanya pencemaran
udara di daerah tersebut. Tetapi sumber polutan dari
aktivitas industri ini masih relatif rendah dibandingkan
sumber polutan dari hasil pembuangan kendaraan bermotor,
sehingga masih dapat dilakukan penanggulangan dengan
berbagai kebijakan dalam kegiatan industri terutama hasil
buangan limbah terhadap pencemaran udara.Aktivitas
industri yang berkembang di kota-kota besar selalu diiringi
dengan menurunnya tingkat kualitas udara yang ada.
Berdasarkan penelitian di kota-kota industri seperti Jakarta,
Bandung, dan Surabaya didapatkan hasil yang sama yakni
tingginya konsentrasi NOx, COx, dan Sox di udar yang
mengindikasikan adanya pencemaran udara di daerah
tersebut. Tetapi sumber polutan dari aktivitas industri ini
masih relatif rendah dibandingkan sumber polutan dari
hasil pembuangan kendaraan bermotor, sehingga masih
dapat dilakukan penanggulangan dengan berbagai
kebijakan dalam kegiatan industri terutama hasil buangan
limbah terhadap pencemaran udara.
c) Sisa pambakaran lain
Selain dari sisa pembuangan kendaraan bermotor dan
limbah kegiatan industri, sisa pembakaran lain yang

9
menimbulkan asap dan gas juga bisa menjadi polutan dalam
pencemaran udara. Sisa pembakaran ini dapat berupa sisa
pembakaran dari gas alam, batubara, minyak, asap, debu,
sulfurdioksida, pembakaran sisa pertanian, hutan, sampah,
dan limbah reaktor nuklir. Walaupun dengan konsentrasi
yang relatif kecil, namun tidak dipungkiri bahwa sisa
pembakaran ini uga sebagai penyumbang polutan dalam
pencemaran udara. Akan lebih baik jika sumber polutan dari
sisa pembakaran ini diminimalisasi karena dampak yang
ditimbulkan pun bisa berbahaya walaupun dalam skala kecil.

C. Zat-zat Pencemaran Udara


Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara,
antara lain: Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida,
Partikulat, Hidrokarbon, CFC, Timbal dan Karbondioksida.
a. Karbon monoksida (CO), gas yang tidak berwarna, tidak
berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak
sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan
bermotor.
b. Nitrogen dioksida (NO2), gas yang paling beracun. Dihasilkan
dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik
dan knalpot kendaraan bermotor.
c. Sulfur dioksida (SO2), gas yang berbau tajam, tidak berwarna
dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini
biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan
pembangkit tenaga listrik.
d. Partikulat (asap atau jelaga), polutan udara yang paling jelas
terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik
berupa asap hitam tebal.

10
Macam-macam partikel, yaitu :
a. Aerosol : partikel yang terhambur dan melayang di udara
b. Fog (kabut) : aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di
udara
c. Smoke (asap) : aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan
cair dan melayang berhamburan di udara
d. Dust (debu) : aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang
di udara
e. Hidrokarbon (HC), Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari
pembakaran bahan bakar yang tidak
f. Chlorofluorocarbon (CFC), gas yang dapat menyebabkan menipisnya
lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat
rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut,
pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.
g. Timbal (Pb), logam berat yang digunakan manusia untuk
meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil
pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu
atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.
h. Karbon dioksida (CO2) gas yang dihasilkan dari pembakaran
sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil
kebakaran hutan.

D. Dampak pencemaran udara


Dampak pencemaran udara pada kehidupan manusia dapat dibagi
menjadi dampak umum, dampak terhadap ekosistem, dampak terhadap
kesehatan, dampak terhadap tumbuh-tumbuhan dan hewan, dampak
terhadap cuaca dan iklm, dan dampak terhadap sosial ekonomi.
a. Dampak umum
Dampak umum pencemaran udara terhadap kehidupan
manusia, antara lain :

11
a) Meningkatkan angka kesakitan dan kematian pada manusia,
flora, dan fauna.Mempengaruhi kuantitas dan kualitas sinar
b) matahari yang sampai ke permukaan bumi dan
mempengaruhi proses fotosintesis tumbuhan.
c) Mempengaruhi dan mengubah iklim akibat terjadinya
peningkatan kadar CO2 di udara. Kondisi ini cenderung
menahan panas tetap berada di lapisan bawah atmosfer
sehingga terjadi efek rumah kaca.
d) Pencemaran udara dapat merusak cat, karet, dan bersifat
korosif terhadap benda yang terbuat dari logam.
e) Meningkatkan biaya perawatan bangunan, monumen,
jembatan, dan lainnya.
f) Mengganggu penglihatan dan dapat meningkatkan angka
kasus kecelakaan lalu lintas di darat, sungai, maupun udara.
g) Menyebabkan warna kaindan pakaian menjadi cepat buram
dan bernoda.
b. Dampak terhadap ekosistem.
Industri yang mempergunakan batu bara sebagai sumber
energinya akan melepaskan zat oksida sulfat ke dalam udara
sebagai sisa pembakaran batu bara. Zat tersebut akan bereaksi
dengan air hujan membentuk asam sulfat sehingga air hujan
menjadi asam. Apabila keadaan ini berlangsung cukup lama, akan
terjadi perubahan pada ekosistem perairan danau. Akibatnya, pH
air danau akan menjadi asam, produksi ikan menurun, dan secara
tidak langsung pendapatan rakyat setempatpun menurun.
c. Dampak terhadap kesehatan
Banyak sekali penyakit yang ditimbulkan dari adanya
pencemaran udara, seperti iritasi, sesak napas, penyakit paru-paru,
penyakit mata, dan lain-lain yang jika tidak ditangani dapat
menyebabakan kematian.
Dampak pencemaran udara terhadap kesehatan manusia dapat
terlihat baik secara cepat maupun lambat.

12
a) Dampak cepat , hasil studi epidemiologi menunjukkan
bahwa peningkatan mendadak kasus pencemaran udara
juga akan meningkatkan angka kasus kesakitan dan
kematian akibat penyakit saluran pernafasan. Pada situasi
tertentu, gas CO dapat menyebabkan kematian mendadak
karena daya afinitas gas CO terhadap haemoglobin darah
yang lebih kuat dibandingkan daya afinitas O2 sehingga
terjadi kekurangan gas oksigen di dalam tubuh.
b) Dampak lambat, pencemaran udara di duga sebagai salah
satu penyebab penyakit bronkhitis kronis, dan kanker paru
primer. Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara
antara lain, emfisima paru, black lung disease, asbestosis,
silikosis, disinosis, dan pada anak-anak penyakit asma dan
eksema.
d. Dampak terhadap tumbuhan dan hewan
Tumbuh-tumbuhan sangat sensitif terhadap gas sulfur
dioksida, florin, ozon, hidrokarbon, dan CO. Apabila terjadi
pencemaran udara, konsentrasi gas tersebut akan meningkat dan
dapat menyebabkan daun tumbuhan berlubang dan layu. Ternak
akan menjadi sakit jika memakan tumbuh-tumbuhan yang
mengandung dan tercemar florin.
e. Dampak terhadap cuaca dan iklim
Dampak karbondioksida memiliki kecenderungan untuk
menahan panas tetap berada di bawah lapisan atmosfer, sehingga
terjadi efek rumah kaca, udara menjadi panas dan gerah. Selain
itu, partikel-partikel debu juga memiliki kecenderungan untuk
memantulkan kembali sinar matahari di udara sebelum sinar
tersebut sampai permukaan bumi sehingga udara di lapisan bawah
atmosfer menjadi dingin.

13
f. Dampak terhadap sosial ekonomi
Pencemaran udara akan meningkatkan biaya perawatan dan
pemeliharaan bangunan, monumen, jembatan, dan lainnya serta
menyebabkan pengeluaranbiaya ekstra untuk mengendalikan
pencemaran yang terjadi.

14
BAB III
PEMBAHASAN
A. Hasil Survai
Dari hasil survai lapangan yang kami lakukan di Pasar Belopo
terjadi pencemaran udara yang disebabkan oleh debu jalan, yang dilalului
oleh kendaran untuk berlalulang selain itu juga di sebabkan oleh asab
kendaran. Hal tersebut dapat mengganggu pandangan dan pernafasan
masyarakat sekitar Pasar Belopa dan masyarakat yang datang berkunjung
di Pasar Belopa , partikel-partikel debu yang berterbangan diudara bayak
menempel pada kendaraan-kendaran yang parkir, dagangan warga sekitar
dan jendela-jendela kaca tokoh di sekitar jalan.
Tingkat pencemaran udara di Pasar Belopa memang belum
separah Kota Jakarta tetapi kita harus mewaspadai dan berusaha untuk
mengurangi tingkat pencemaran tersebut. Udara merupakan zat yang
paling penting setelah air dalam memberikan kehidupan dipermukaan
bumi ini. Selain memberikan oksigen, udara juga berfungsi sebagai alat
penghantar suara dan bunyi-bunyian, pendingin benda-benda yang panas,
dan dapat menjadi media penyebaran penyakit pada manusia. Udara
merupakan campuran mekanis dari bermacam-macam gas. Komposisi
normal udara terdiri atas gas nitrogen 78,1%, oksigen 20,93 %, dan
karbondioksida 0,03%, sementara selebihnya berupa gas argon, neon,
kripton, xenon, dan helium. Udara juga mengandung uap air, debu,
bakteri, spora, dan sisa tumbuh-tumbahan.
Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran paling penting dan
seharusnya pemerintah menindak tegas para pelaku perusakan lingkungan,
undang undang yang telah di buat seharusnya ditegakkan agar tetap tidak
terjadi pelanggaran, dan sebagai seorang pelajar mulai dari sekarang harus
memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbanga lingkungan
dan kita juda bisa mempelajari bagaimana cara mengurangi dan mengatasi
pencemaran di bumi ini.

15
B. Resiko Terhadap Lingkunga dan Kesehatan
berikut ini merupakan dampak dari adanya polusi udara:
a. Terjadinya gangguan pernafasan seperti misal gangguan paru- paru
Polusi udara sangat mudah sekali menyebabkan datangnya
berbagai penyakit, terutama yang berhubungan dengan paru- paru. Hal
ini karena udara merupakan satu- satunya sarana kita untuk bernafas,
yang diambil dari hidung dan kemudian ke paru- paru. Hal ini tentu
saja akan otomatis berpengaruh pada organ yag bertanggung jawab
terhadap pernafasan, yaitu paru- paru.
b. Mengganggu kesehatan kulit, sehingga kulit akan nampak kusam,
elastisitas merosot, penuaan dini, keruput dini, flek hitam, hingga
penyakit kanker kulit.
c. Menyebabkan kambuhnya penyakit asma, penyakit asma merupakan
salah satu penyakit yang berhubungan dengan paru- paru dan sering
timbul ketika menghirup udara yang koton selama beberapa waktu
d. Menimbulkan penyakit batuk, tindak lanjut dari penyakit pernafasan
adalah batuk. Batuk ini akan sering muncul ketika banyak menghirup
udara yang kotor dan tidak steril
e. Mengganggu pandangan (misalnya asap kebakaran hutan yang ada di
Sumatera)
f. Menimbulkan stress dan juga cepat naik emosi
g. Memicu terjadinya hujan asam, penceraman udara atau polusi udara
yang terlalu lama akan memicu terjadinya hujan asam ini. proses
terjadinya hujan asam bisa dimulai ketika dana belerang atau sulfur
dan juga nitrogen bereaksi dengan oksigen yang berada di udara. Hal
ini tentu akan memicu timbulnya nitrogen dioksida. Kemudian
nitrogen dioksida ini kemudian bereaksi lagi dengan uap air yang
kemudian membentuk asam nitrat dan juga asam sulfat. Sam nitrat dan
juga asam sulfat inilah yang akan bergejolak dan mengalami
kondensasi membentuk awan yang kemudian turun menjadi hujan.

16
Untuk efek dari hujan asam ini tidak perlu ditanyakan lagi, ada banyak
sekali dampak yang merugikan sari adanya hujan asam ini.
h. Menimbulkan terjadinya pemanasan global, pemanasan global
merupakan dampak jangka panjang dari adanya polusi udara. Polusi
udara dalam kategori tinggi dan dalam jangka waktu yang tidak terlalu
singkat akan memicu terjadinya pemanasan global. Hal ini karena
kekayaan alam telah disabotase oleh manusia. Manusia yang telah
emngalami kemodernan zaman akan melakukan berbagai macam
aktivitas yang memicu polusi udara dan hal ini tidak bisa dikurangi.
Manusia hanya akan mengontrol bertambahnya polusi udara dengan
beberapa hal yang kecil saja. Dan tanpa kita sadari ternyata seiring
manusia semakin modern justru Bumi akan semakin terancam
keselamatannya.
i. Mengganggu pertumbuhan tanaman, polusi udara juga akan
mengganggu pertumbuhan tanaman. Jadi makhluk hidup yang
menrasakan dampak dari polusi udara tidak hanya manusia dan
binatang saja, bahkan tumbuhan pun merasakan akibatnya. Tanaman
yang hidup di lingkungan yang tingkat pencemarannya lebih tinggi
akan mengalami beberapa macam penyakit. Contoh penyakit yang bisa
menyerang tanaman ketika dalam lingkungan udara yang berpolusi
adalah klorosis, nekrosis, dan juga bintik hitam.
j.
C. Cara Mengatasi Dampak Dari Resiko Yang di Timbulkan
1. Menjaga kesehatan dengan menggunakan masker saat berkendara.
2. Menggunakan peralatan atau bahan- bahan yang lebih ramah
lingkungan dalam kehidupan sehari- hari.
3. Mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan membiasakan diri
menggunakan transportasi umum atau mulai hidup sehat dengan
menggunakan sepeda
4. Mengganti bahan bakar kendaraan menjadi bahan bakar yang ramah
lingkungan

17
5. Mulai melakukan penanaman tanaman- tanaman hijau, dipinggir-
pinggir jalan
6. Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan.

18
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil survai yang kami lakukan di Pasar Belopa
yaitu pencemaran udara selain disebabkan oleh faktor alam, pencemaran
udara lebih banyak disebabkan oleh manusia, misalnya dari kendaraan
bermotor, Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan juga
berpengaruh terhadap kualitas lingkungan itu sendiri, apalagi di jaman
globalisasi ini, pencemaran udara dapat memberikan dampak yang sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup kurangnya
perhatian dari pemerintah juaga memengaruhi perkembangan pencemaran
yang kian hari kian meningkat.

B. Saran
Dari masalah yang dibahas pada makalah diatas telah diketahui
bawah pencemaran udara tersebut dapat menyebabkan dampak buruk yang
sangat berbahaya,Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang
lebih lanjut hendaknya dilakukan beberapa usaha antara lain: mengganti
bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak
menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar
pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna, penghijauan untuk
melangsungkan proses fotosintesis(taman bertindak sebagai paru-paru
kota, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon-pohon
pengganti untuk menghijaukan lingkungan sekitar.

19
Daftar Pustaka

Sumantri, Arif. 2015. Kesehatan Lingkungan. Kencana Prenada Media Group :


Jakarta

Chandra, Budiman.2006.Pengantar Kesehatan Lingkungan.Jakarta:Buku


Kedokteran EGC

Nurbait. 2013. Makalah Fisika Lingkungan Pencemaran Udara


(https://www.scribd.com/doc/193776198/Makalah-Pencemaran-Udara
Diakses pada tanggal 14 April 2018)

20
Lampiran Gambar

21
22
1

You might also like