You are on page 1of 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mata merupakan suatu panca indera yang sangat penting dalam

kehidupan manusia untuk melihat. Jika mata mengalami gangguan atau

penyakit mata, maka akan mengakibatkan sangat fatal bagi kehidupan

manusia. Jadi sudah mestinya mata merupakan anggota tubuh yang perlu

dijaga dalam kesehatan sehari˗hari.

Katarak setiap keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat

hidrasi (penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat

kedua-duanya. Biasanya mengenai mata dan berjalan progresif (Arif

Mansjoer, 2008:62).

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), saat ini diseluruh

dunia ada sekitar 135 juta penduduk dunia memiliki penglihatan lemah dan

45 juta orang mengalami kebutaan. Dari jumlah tersebut, 90% diantaranya

berada di negara berkembang dan sepertiganya berada di Asia Tenggara. Di

Indonesia, jumlah penderita kebutaan akibat katarak selalu bertambah

210.000 orang per tahun, 16% diantaranya di derita usia produktif

(http://kbi.gemari.or.id/di akses tanggal 27 Mei 2014).

Prevalensi katarak tertinggi di Sulawesi Utara 3,7%, di ikuti oleh Jambi

2,8%, dan Bali 2,7%. Prevelalensi katarak terendah ditemukan di DKI Jakarta

0<9%, di ikuti Sulawesi Barat 1,1%. (http://fisio-poltekesolo.ac.id/di akses

pada tanggal 3 Juni 2014).

1
Dari hasil data yang di dapatkan setelah melakukan studi pendahuluan di

ruang rawat inap Seroja RSUD Ulin Banjarmasin tanggal 26 Mei 2014 pada

tabel 1.1 presentasi jumlah pasien dengan gangguan penyakit mata adalah

sebagai berikut.

Tabel 1.1 Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Ruang Kumala RSUD Dr.


H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 2014
NO Nama Penyakit Jumlah Persen %
1 Fraktur 139 28,66
2 Hil 107 22,06
3 Apenndicitis 88 18,14
4 Abses 36 7,42
5 Solf tissue 25 5,15
6 CKR 21 4,33
7 Fam 21 4,33
8 Cumbostio 18 3,71
9 Hemoroid 17 3,51
10 Ileus Obs 13 2,68
Total 485 100
Sumber: Ruangan Kumala RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 2014

Berdasarkan tabel 1.1 dari RSUD Ulin Banjarmasin tahun 2013 ruang

Seroja penyakit katarak menempati urutan yang pertama dari distribusi 10

penyakit terbanyak di ruangan perawatan seroja dengan jumlah 116 kasus

dari 327 kasus dengan presentase 35,47%.

Sedangkan data pada tabel 1.2 10 penyakit terbanyak pada bulan Januari

sampai dengan April 2013 adalah sebagai berikut

Tabel 1.1 Distribusi 10 Penyakit Terbanyak di Ruang Seroja (mata)


RSUD Ulin Banjarmasin dari Bulan Januari sampai dengan
April 2014
Bulan
No Nama Penyakit Jumlah Persen %
Jan Feb Mar Apr
1. 2 3 4 5 6 7 8
1. Katarak 12 8 11 15 46 56,09
2. Glaukoma 2 1 4 2 9 10,97
3. Ulkus Kornea 1 - 3 3 7 8,53
4. Pterygium 1 1 2 1 5 6,09
1 2 3 4 5 6 7 8

2
5. Konjungtivitis 2 - 1 - 3 3,65
6. Ablesio Retina 2 - - 1 3 3,65
7. Keratitis 1 - 1 1 3 3,65
8. Ruftur Kornea 1 - 1 - 2 2,43
9. Hifema 1 1 - - 2 2,43
10. Trauma 1 - - 1 2 2,43
Palpebra
Total 24 11 23 24 82 100
Sumber: Ruangan Seroja RSUD ULIN Banjarmasin 2014

Berdasarkan tabel 1.2 sumber RSUD Ulin Banjarmasin ruang Seroja

penyakit katarak menempati urutan yang pertama dari distribusi 10 penyakit

terbanyak di ruangan perawatan seroja dengan jumlah kasus 46 orang dari 82

kasus dengan presentase 56,09%.

Berdasarkan data dari RSUD Ulin Banjarmasin ruang Seroja pada tabel

1.1 dan 1.2 menggambarkan bahwa penyakit katarak menempati urutan

pertama dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2014 maka penulis tertarik

untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan masalah utama

katarak yang mencakup aspek biologi, psikologi, social, dan spiritual dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan yang ditujukan pada individu,

keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam upaya meningkatkan dan

mempertahankan derajat kesehatan yang optimal dari individu.

Dalam hal ini penulis akan membahas tentang penerapan asuhan

keperawatan pada klien dengan katarak di ruang Seroja RSUD Ulin

Banjarmasin karena untuk membandingkan antara konsep yang ada dengan

kenyataan yang terjadi pada kasaus katarak.

2. Perumusan Masalah

3
Berdasarkan uraian di atas pada latar belakang. Maka dapat dirumuskan

masalah tentang bagaimana penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan

katarak di ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin ?

Rumusan masalah tersebut dapat di uraikan sebagai berikut.

1. Bagaimana pengkajian pada klien dengan kasus katarak di ruang Seroja

RSUD Ulin Banjarmasin?

2. Bagaimana analisa data dan diagnosa keperawatan pada klien dengan

kasus katarak di ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin?

3. Bagaimana intervensi keperawatan pada klien dengan kasus katarak di

ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin?

4. Bagaimana implementasi keperawatan pada klien dengan kasus katarak

di ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin?

5. Bagaimana evaluasi keperawatan pada klien dengan kasus katarak di

ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin?

6. Bagaimana pendokumentasian keperawatan pada klien dengan kasus

katarak di ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin?

3. Tujuan Keperawatan

1. Tujuan umum

Mampu menerapkan asuhan keperawatan secara kompeherensif pada

klien dengan kasus katarak di ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin.

2. Tujuan khusus

a. Mampu melakukan pengkajian masalah pada klien dengan kasus

katarak di ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin.

4
b. Mampu membuat analisa data dan menentukan diagnosa keperawatan

pada klien dengan kasus katarak di ruang Seroja RSUD Ulin

Banjarmasin.

c. Mampu menetukan intervensi keperawatan pada klien dengan kasus

katarak di ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin.

d. Mampu mengevaluasi keperawatan yang telah di laksanakan pada

klien dengan kasus katarak di ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin.

e. Mampu menyusun pendokumentasian asuhan keperawatan pada klien

dengan kasus katarak di ruang Seroja RSUD Ulin Banjarmasin.

4. Manfaat Penulisan

Penulisan asuhan keperawatan pada klien dengan katarak diharapkan

dengan katarak diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Secara teoritis

Hasil penulisan asuhan keperawatan di harapkan agar dapat

mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya sebagai penunjang dalam

pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan kasus katarak.

2. Secara praktik

Hasil penulisan asuhan keperawatan pada klien dengan kasus katarak

diharapkan dapat berguna bagi semua pihak terutama bagi perawat

sebagai pelaksanaan asuhan keperawatan dan klien sebagai penerima

asuhan keperawatan.

a. Bagi klien

Sebagai bahan pengetahuan bagi klien dalam mendapatkan

perawatan, terpenuhinya kebutuhan bio-psiko-sosio-spritual klien,

5
dan mampu melakukan perawatan secara mandiri sehingga tercapai

kemandirian yang optimal.

b. Bagi keluarga

Sebagai bahan pengetahuan bagi keluarga dapat ikut serta atau

bekrjasama dan memberikan dukungan penuh dalam proses

pemulihan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan bio-psiko-sosio-

spritual pada klien dengan katarak.

c. Bagi rumah sakit

Sebagai bahan masukan terutama bagi pihak yang

berkepentingan RSUD Ulin Banjarmasin pembanding antara metode

teoritis dan yang di dapatkan di pendidikan dengan pelaksanaan di

ruang seroja pada klien dengan kasus katarak.

d. Bagi institusi pendidikan

Sebagai masukan untuk meningkatkan proses pembelajaran di

masa yang akan datang.

e. Bagi mahasiswa

Mendapat pengalaman langsung dalam melaksanakan asuhan

keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan yang

kompeherensif dan dapat meningkatkan keterampilan dan

menambah pengalaman dalam strategi pemberian asuhan

keperawatan yang berkualitas pada klien dengan katarak.

You might also like