You are on page 1of 4

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

JUDUL MATAKULIAH : ILMU GIGI TIRUAN CEKAT (GTC)


KODE/ SKS : PT-341 PROSTODONSIA III/ 1 SKS
DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini membahas mengenai ilmu gigitiruan cekat, yaitu tentang terminologi, klasifikasi, prinsip-prinsip
dasar perawatan, cara menegakkan diagnosis dan rencana perawatan serta penetapan prognosis, tahap kerja
pembuatan, kegagalan perawatan dan penanggulangannya, serta tindakan suportif yang dapat dilakukan
sebelum, selama, dan sesudah perawatan yang berguna bagi mahasiswa untuk melengkapi pengetahuan dalam
bidang ilmu Prostodonsia serta sebagai bekal untuk menjalani preklinik dan kepaniteraan klinik ilmu gigitiruan
cekat.
Tujuan Intruksional Umum : Setelah mengikuti matakuliah ini mahasiswa akan dapat:
1. Menjelaskan batasan terminologi, klasifikasi ilmu gigitiruan cekat dan prinsip-prinsip dasar perawatan gigi
tiruan cekat.
2. Menjelaskan cara menegakkan diagnosa dan rencana perawatan serta penetapan prognosa perawatan.
3. Menjelaskan cara membuat gigitiruan cekat sederhana.
4. Menjelaskan bentuk kegagalan yang mungkin terjadi, sebab-sebab dan cara penenggulangannya.

NO TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS POKOK BAHASAN SUBPOKOK BAHASAN ESTIMASI SUMBER KEPUSTAKAAN
WAKTU
1 2 3 4 5
1 1. Menjelaskan definisi dan pengertian ilmu Terminologi, 1.1. Defenisi dan pengertian ilmu GTC 25’ 1.Theory and practice of
GTC tujuan, dan 1.2. Tujuan perwatan dengan GTC Fixed Partial
2. Menjelaskan tujuan perawatan dengan GTC klasifikasi GTC 1.3. Klasifikasi GTC Prosthodontics. Tylman
3. Menjelaskan klasifikasi GTC serta prinsip-prinsip 1.4. Persyaratan GTC and tylman (1980): 34-42
4. Menjelaskan persyaratan GTC dasar perawatan 1.4.1. Persyaratan Mekanis 2.Teori dan praktek, Ilmu
5. Menjelaskan indikasi mahkota, tipe-tipe 1.4.2. Persyaratan Fisiologis Gigitiruan Mahkota dan
mahkota serta keuntungan dan kerugian dari 1.4.3. Persyaratan Fonetik Jembatan, jilid I, Martanto
masing-masing tipe 1.4.4. Persyaratan Estetik (1981): 3-9, 11-13.
1.4.5. Persyaratan Fungsional 3.Ilmu Gigitiruan Jembatan,
1.4.5.1. Keserasian Oklusi Prof. Drg. HR. Prayitno,
(1980) : 5-6.
5. Menyebutkan 4 faktor yang mempengaruhi Persiapan yang 1.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi 25’ 2 dan 3
keberhasilan perawatan dengan GTC diperlukan sebelum keberhasilan perawatan dengan GTC
melakukan 1.5.1. Rencana perawatan
perawatan GTC 1.5.2. Pengetahuan yang cukup dari
operator
1.5.3. Keahlian, kemahiran dan
keterampilan operator
1.5.4. Kesediaan penderita
menerima perawatan
1.5.4.1. Sikap/ watak penderita

2 1. Menjelaskan prinsip-prinsip dasar perawatan Prinsip-prinsip 2.1. Prinsip biomekanik pada perawatan 50’ 1 dan 2: 3
GTC dasar perawatan GTC 4. Planning and making
2.2. Prinsip Preparasi gigi penyangga crowns and bridges, Smith
(1986)
3. 1. Menjelaskan mengenai diagnosis GTC Cara-cara 3.1. Pemeriksaan untuk menegakkan 50’ 1, 2 dan 3.
melakukan diagnosis
2. Menjelaskan mengenai desain/rencana diagnosis dan 3.1.1. Anamnesis
perawatan pada GTC pembuatan desain 3.1.2. Pemeriksaan status umum
GTC 3.1.3. Pemeriksaan sttus lokal
3.1.4. Pemeriksaan rontgen
3.2. Desain perawatan
4. Prognosis dan perawatan pendahuluan Antisipasi dan 4.1. Perawatan pendahuluan 50’
usaha untuk 4.2. Perawatan rujukan
keberhasilan 4.3. Faktor yang mempengaruhi
perawatan GTC prognosis
5. Cetak anatomi Pembuatan model 5.1. Teknik pencetakan anatomi 50’
anatomi 5.2. Bahan cetak untuk cetakan anatomi

6. Pemeriksaan oklusi Pemeriksaan oklusi 6.1. Sebelum dilakukan pembuatan GTC 50’ Kayser AF, Plasmans PJ,
dan relasi sentrik 6.1.1. Macam-macam gangguan gerakan Snoele PA Geligi yang
sebelum dan fungsional
sesudah 6.1.2. Kontak gigi fungsional
rusak dan
pemasangan GTC 6.1.3. Pergerakan mandibula perawatannya dengan
6.2. Sebelum pemasangan GTC mahkota jembatan,
6.2.1. Oklusi sentrik Jakarta : Indonesia Bina
6.2.2. Relasi sentrik Cipta, 1984.
6.2.3. Persentuhan antara kerja dan bukan
Thompson H. Occlusion
kerja.
2nd ed. London :
Butterworth & Co. 1990.
Martanto P. Teori dan
Praktek ilmu mahkota
dan jembatan. Jilid I dan
II Bandung : Penerbit
Alumni 1982
7a Pengasahan gigi penyangga Teknik preparasi 7.1. Persiapan untuk pengasahan 2 x 50’ .Dykema RW. Goodacre
gigi penyangga 7.2. Prinsip dasar pengasahan dinding CJ, Phillips RW,
aksial
7.3. Bentuk akhiran preparasi
Johnston’s modern
7b. Pengasahan gigi penyangga (Lanjutan)
(Lanjutan) 7.4. Urutan pengasahan practice in fixed
7.5. Retensi dan resistensi prosthodontics, 4th ed.
7.6. Jenis mahkota sementara dan WB Saunders Company,
manfaatnya 1986
8. Retraksi gingiva dan pencetakan fisiologis Persiapan sebelum 8.1. Cara-cara pelaksanaan retraksi gingiva 50’ Dykema RW. Goodacre
pencetakan 8.2. Tujuan pencetakan fisiologis CJ, Phillips RW,
fisiologis 8.3. Jenis-jenis sendok cetak fisiologis
8.4. Bahan cetak untuk cetak fisiologis Johnston’s modern
8.5. Teknik untuk pencetakan fisiologis practice in fixed
prosthodontics, 4th ed.
WB Saunders Company,
1986
9. Penetapan hubungan rahang Pemindahan model 9.1. Penentuan catatan interoklusal 50’ 1 dan 2: 3
kerja ke artikulator 9.2. Pemasangan pada artikulator 4. Planning and making
crowns and bridges, Smith
(1986)
10. Modelir malam dan penuangan logam Pekerjaan 10.1. Metoda pembuatan pola malam 50’ 1 dan 2: 3
laboratorium 10.2. Pembuatan retainer dan pontik 4. Planning and making
jembatan crowns and bridges, Smith
10.3. Alat untuk penuangan logam (1986)
10.4. Teknik melakukan penuangan logam
11. Pembakaran porselen Pekerjaan 11.1. Instrumentasi dan material 50’ 1 dan 2: 3
laboratorium 11.2. Teknik penggunaan instrumen 4. Planning and making
khusus untuk 11.3. Penguasaan material porselen crowns and bridges, Smith
porselen (1986)
12. Penyelesaian akhir dan pemasangan GTC Pemeriksaan 12. Faktor yang perlu diperhatikan sebelum 50’ Johnston’s modern
sebelum pemasangan practice in fixed
pemasangan dan 12.2. Pemasangan sementara
teknik pemasangan 12.3. Pemasangan tetap.
prosthodontics, 4th ed.
12.4. Instruksi untuk perawatan WB Saunders Company,
1986
13. Kegagalan pada GTC dan cara Antisipasi 13.1. Berbagai kemungkinan bentuk 50’ Kayser AF, Plasmans PJ,
penanggulangannya penolakan atas kegagalan Snoele PA Geligi yang
perawatan GTC 13.2. Antisipasi terhadap bentuk kegagalan
yang dipasangkan 13.3. Penanggulangan kegagalan GTC
rusak dan
perawatannya dengan
mahkota jembatan,
Jakarta: Indonesia Bina
Cipta, 1984.

You might also like