You are on page 1of 26

BAB II

PEMAHAMAN TERHADAP
Re - DESAIN TERMINAL PELABUHAN
PADANGBAI
Pada Bab II ini akan di jabarkan mengenai data, evaluasi, permasalahan, dan
potensi pada Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai Kabupaten
Karangasem.

2.1 Kondisi Fisik

Lokasi Terminal Pelabuhan Padangbai Terletak di Kecamatan Manggis


tepatnya berada di jalan Silayukti Padangbai, Desa Padangbai, Kecamatan
Manggis, Kabupaten Karangasem. Jika di lihat dari letak Geografis Kecamatan
manggis terletak di antara 8º00’00” - 8º41’37,8” Lintang Selatan dan 115º54’9,8”
- 115º54’8,9” Bujur Timur, dengan luas wilayah 6.983 Ha.

Temperatur Udara rata-rata 27,5º C dengan suhu minimum antara 22º C -


24º C dan suhu maksimal 31º C - 34º C. Kelembaban udaranya berkisar antara 70
– 90%. Curah hujan sangat di pengaruhi oleh angin tropis yang berganti setiap 6
bulan. Musim kemarau terjadi sekitar bulan Mei – Oktober, sedangkan musim
hujan terjadi antara bulan November- April.
Topografi Kecamatan Manggis Yaitu perbukitan bertransis halus dengan
kemiringan 0 – 10%, dengan ke tinggian berfariasi yaitu 0 – 500 m di atas

8
permukaan laut. Kemiringan lahan di wilayah Kecamatan Manggis termasuk datar
(0 – 2%) seluas 1.920 Ha (2,29% dan luas kabupaten).
Jenis tanah yang terdapat di Kecamatan Manggis berupa jenis aluvial
regosol (kelabu, coklat, berhumus, coklat kekuningan) dan latosol (coklat dan
litosol, coklat kemerahan)

Gambar 2.1
Lay Out Pelabuhan Terminal Penyebrangan
Padangbai
Sumber : PT.ASDP Indonesia Ferry ( persero )
cabang Lembar – Padangbai

Batas – batas tapak pada Terminal Pelabuhan Padangbai yaitu:


- Sebelah Utara : Permukiman dan laut (pantai)
- Sebelah Timur : Selat Lombok
- Sebelah Selatan : laut (pantai)
- Sebelah Barat : Permukiman

9
Gambar 2.2
Batas – Batas Site Terminal Pelabuhan
Penyebrangan Padangbai
Sumber : Observasi tahun 2015

2.1.1 Sarana dan Prasarana


Pada Terminal Pelabuhan Padangbai terdapat beberapa fasilitas yang
mendukung. dapat di lihat ditabel 2.1

10
Tabel 2.1 Sarana dan Prasarana Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
No Nama Lantai Fungsi Luasan Keterangan
2
Areal Parkir Sebagai tempat 15.760 m Kondisi parkiran masih baik
- Parkir Tunggu kendraan berhenti namun pola sirkulasi tidak
50 unit
1 Truck sementara sebelum beraturan sehingga para
30 unit
Kendraan kecil menyebrang,menung penumpang / pengunjung
-Parkir siap muat gu atau mengantar kebingungan untuk parkir
25 unit
Truk maupun menjemput kendaraan dan tingkat stres
0 unit
Kendraan kecil penumpang. meningkat akibat pola
sirkulasi yang tidak
beraturan tersebut.
2 Gedung pengelola 2 Sebagai tempat 410.72 m2 Kondisinya masih baik
pengelolaan terminal
pelabuhan

3 Gedung Terminal 2 Sebagai Ruang 812,25 m2 Kondisinya kurang baik


Tunggu pembelian dimana ruangan ini sudah
tiket dan ruang beralih fungsi dari tempat
pemeriksaan menunggu keberangkatan
penumpang yang menjadi tempat jualan dan
ingin menyebrang kondisi pada bangunan tidak
layak pakai
4 Ruang Tunggu 1 Sebagai tempat 450 m2 Kondisinya kurang baik
pengantar menunggu dimana tempat ini tidak bisa
penumpang baik menampung aktifitas yang
sebelum dan sesudah ada di dalamnya
berangkat

5 Bak Air bersih 1 Tempat 32 m2 Kondisi masih baik namun


penampungan air tidak dapat memenuhi
bersih kebutuhan air bersih di
dalam pelabuhan
6 Toilet 1 Tempat untuk 140 m2 Kondisinya kurang baik dan
membuang air besar / perlu di tambah agar
kecil pengguna lebih nyaman

7 Jembatan 1 Tempat untuk 90 m2 Kondisinya masih baik


Timbang mengukur berat namun kotor
kendaraan barang
8 Loket Penumpang 1 Tempat untuk 30 m2 Kondisi masih lumayan
memesan dan bagus tetapi jumlah
membeli tiket pelayanannya kurang ketika
terjadi pembludakan
penumpang
9 Pos pengendali 1 Tempat untuk 15 m2 Kondisinya cukup baik
mengatur pelabuhan Yang
kapal dan sekaligus terdiri dari
mengatur naik 2 unit
turunya penumpang
10 Ruang informasi 1 Sebagai tempat 30 m2 Kondisi masih baik namun
mencari informasi perlengkapannya masih
tentang terminal kurang memadai
pelabuhan

11
Tabel 2.1 Sarana dan Prasarana Pelabuhan Penyebrangan padangbai (lanjutan)
11 Tol Gate 1 Tempat pembelian 4 m2 yang Kondisinya sangat baik
tiket terpadu bagi dimana karna sudah mengalami
penumpang yang terdapat 4 perenovasian
mempergunakan unit
kendaraan untuk
menyebrang
12 Dermaga 1 Tempat bersandarnya 316 m2 Kondisinya cukup baik
kapal

13 Pos 1 1 Tempat pemeriksaan 21 m2 Kondisinya cukup baik


kendaraan yang
keluar dari terminal

14 Penerangan PLN 1 Tempat pengendalian 140 m2 Kondisinya cukup baik


listrik yang ada di 197 KVa
wilayah terminal
pelabuhan
15 Generator set 1 Tempat penyimpanan 90 m2 Kondisinya cukup baik
genset dimana kalau 250 Kva hanya kurang pembersihan
terjadi pemadaman rumput rumput liarnya saja
listrik maka genset
tersebut dapat di
pergunakan sebagai
listrik cadangan
16 Landasan 1 Tempat mendaratnya 500 m2 Kondisinya masih baik
Halikopter halikopter
17 Kantin 1 Tempat makan atau 75 m2 Kondisinya cukup baik
minum petugas namun penataan kios kios
pelabuhan maupun kurang teratur
pengunjung
18 Bungker BBM 1 Tempat untuk 600 m2 Kondisinya cukup baik
menyimpan bahan Kapasitas
bakar kapal 45 Ton

2.1.2 Bentuk Ukuran tapak


Tapak berbentuk tidak beraturan dengan Luas 28.390 m2

85842 197696

101982

Tol Gate dan


Gedung Terminal 69817

80300
G. Pengelola G.Tunggu
keberangkatan

103397 205209

Gambar 2.3
Bentuk dan ukuran tapak terminal pelabuhan padangbai

12
2.1.3 Pola Massa
Bentuk pola massa yang ada pada Terminal Pelabuhan Penyebrangan
Padangbai yaitu, bentuk persegi empat sesuai dengan bentuk dasar site. Pola
massa yang ada di terminal pelabuhan yaitu pola massa Cluster dengan arah
orientasi tidak begitu jelas. Bentuk pola massa yang tidak begitu jelas ini
berpengaruh besar terhadap prilaku dari pengunjung ataupun penumpang
sehingga membuat tidak jelasnya batas ruang.

Gambar 2.4
Bentuk Pola Masa
Sumber : https:earth.google.com
2.1.4 Sirkulasi
Site dapat dicapai melalui satu jalan masuk yaitu jalan Padangbai.
Jalan ini memiliki 2 jalur dengan lebar 7 meter yang dapat di lalui oleh 2 truk
besar yang saling berpapasan. Terdapat juga jalan lingkungan nelayan dan
pemukiman penduduk yang dimana jalan ini hanya dapat dilalui oleh
kendaraan roda empat pribadi. Lebar jalan 5 meter.

13
JALAN LINGKUNGAN JALAN LINGKUNGAN

SIERKULASI KENDARAAN
TERMINAL DENGAN DUA JALUR JALAN LINGKUNGAN

Gambar 2.5
Sirkulasi ke Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai

2.1.5 Tempat Parkir Pengantar/Penjemput dan Antrian Penyebrangan


Tempat parkir yang ada tidak teratur, keamanannya kurang baik
karena tidak terlindung dari panas matahari dan hujan. Selain itu tidak
terdapat batas – batas parkir antara kendaraan umum, pengangkut barang dan
kendaraan pribadi (roda dua dan roda empat) sehingga parkir menjadi tidak
beraturan. Usulan, perlu dibuatkan parkir beratap atau paling tidak ada pohon
peneduh di sekitar parkir dan diberikan rambu - rambu atau batas – batas
agar parkir menjadi lebih teratur.

14
Parkir para pengantar Parkir tunggu
penumpang dan penjemput untuk
penumpang keberangkatan

Parkir tunggu untuk Parkir kendaraan penumpang


keberangkatan
Gambar 2.6
Areal Parkir Terminal Pelabuhan Padangbai
Sumber : Observasi Tahun 2015

2.1.6 Zoning
Secara makro dalam lingkup Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai, sudah
terlihat adanya penataan fungsi ruang dengan jelas. Dimana pembagian zoningnya
sangat mempengaruhi prilaku dari penumpang dimana didasarkan atas
pengendalian sistem keamanan untuk penumpang. Pengaturan zoning dapat di
lihat pada gambar 2.7

Pada Zona A merupakan daerah umum


terbuka merupakan areal gerbang masuk
terminal pelabuhan (toll gate, jembatan ZONA - C
timbang, pos I )
ZONA - A
Pada zona B adalah areal umum terbatas
merupakan areal tunggu bagi
penumpang/ kendaraan yang akan naik
ke kapal (R.tunggu Penumpang, Areal
Parkir kendaraan penyebrang, dan Areal ZONA - B
parkin kendaraan pengantar/ penjemput

Pada zona C adalah daerah terbatas


merupakan areal menuju ke kapal (gang
way, Movable brige, side ramp) Gambar 2.7
Zoning pada site
15
2.1.7 Kondisi Terminal Pelabuhan Padangbai

6 7
4 5

8
2

10

15 14 13 12 11

Gambar 2.8
Kondisi Pelabuhan Terminal Penyebrangan
padangbai
Sumber : Observasi tahun 2015

Keterangan Gambar 3.8


1. Gapura Pintu Depan 9. Gedung Terminal

2. Jembatan Timbang, Pos 1 Dan Toll Gate 1 10. Pura

3. Tol Gate 2 11. Areal Parkir

4. Kios Buah 12. R. Pengendali Pln, Genset Dan Bak


Penampungan Air
5. Loket Tiket, R.Informasi, R.Tunggu, Smoking Area
6. Jembatan Penyebrangan 13. Gedung Pengelola

7. Dermaga 1 14. Kios Kios Makanan

8. Dermaga 2 15. Gapura 2

16
2.2 Kondisi Non Fisik
Pada kondisi non fisik Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
membahas mengenai pelaku/civitas, struktur organisasi, aktivitas dan jumlah
pegawai, penumpang dan kendaraan yang datang ke Terminal Penyebrangan
Padangbai.
2.2.1 Pelaku / Civitas
Para pelaku di dalam terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai ini
dapat dibagi menjadi :
1. Petugas atau staff pengelola
2. Manajer Oprasi II
3. Penanggung jawab bagian SDM dan umum
4. Penangung jawab bagian oprasi
5. Penanggung jawab bagian keuangan
6. Penanggung jawab bagian Pemeliharaan
7. Penanggung jawab bagian STC
2.2.2 Struktur Organisasi
Terminal Pelabuhan Padangbai merupakan cabang dari pelabuhan Lembar
– Lombok, dimana dapat di uraikan struktur organisasinya adalah sebagai berikut

PEMIMPIN CABANG

MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER


KEUANGAN
OPRASI 1 LEMBAR SDM & UMUM PEMELIHARAAN

MANAGER
NAKODA
OPRASI 2 PADANGBAI
SUPERVISI 1

SUPERVISI 2

SUPERVISI 3

Gambar 2.9
Struktur Organisasi Cabang Kelas I (Pelabuhan Lembar – Lombok)
Sumber : PT.ASDP Indonesia Ferry ( persero ) cabang Lembar – Padangbai
17
2.2.3 Aktifitas
Pelaku kegiatan di dalam Terminal Pelabuhan Penyebrangan ini secara
umum adalah petugas atau staf pengelola, petugas oprasional lapangan,
pengunjung dari luar atau tamu, penumpang, pengantar/penjemput penumpang
dan wisatawan.
1. Kegiatan Utama
a. Kegiatan naik turunnya penumpang. Penumpang di sini yang artinya
setiap orang yang naik dan turun yang dibuktikan dengan
memperlihatkan tiket.
b. Kegiatan Pemeriksaan Keamanan. Pemeriksaan Keamanan dibagi atas 3
zona yaitu sebelum masuk ke areal terminal, areal umum, dan areal
dermaga.
2. Kegiatan Pengelola
a. Kegiatan pengelolaan pelabuhan di bagi atas 5 bagian yaitu :
• Bagian SDM dan umum di mana kegiatan yang dilakukan adalah
sebagai tempat memberikan informasi mengenai terminal pelabuhan
dan tempat penyimpanan serta tempat untuk mencari ijin
pengesahan.
• Bagian oprasi yang dimana bertugas menjalankan sistem
pengoprasian yang terdapat pada pelabuhan
• Bagian keuangan yang bertugas mengatur keuangan yang ada di
Terminal Penyebrangan Padangbai
• Bagian Pemeliharaan yang bertugas memelihara alat – alat yang di
pergunakan dalam pelabuhan, serta memperbaiki alat yang rusak dan
setiap 6 bulan sekali di lakukan pengecekan alat
• Bagian STC, kegiatan yang di lakukan adalah mengkordinir petugas
yang ada di terminal pelabuhan agar dapat bekerja dengan baik.
b. Kegiatan Operasional Lapangan dibagi atas 3 regu di mana setiap regu
bekerja secara bergiliran.

18
2.2.4 Jumlah Pegawai Pengelola, Penumpang dan Kendaraan
Jumlah pengelola yang terdapat di Terminal Pelabuhan Penyebrangan
Padangbai adalah 50 orang dalam 1 shift kerja yang dimana ada 3 shift kerja/hari,
untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel 2.2 dan 2.3

Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Staff Pengelola Terminal Pelabuhan Penyebrangan


Petugas / Staff Pengelola Jumlah Pegawai
Manajer Oprasi II 1 Orang / 1 shift
SDM & Umum 2 Orang / 1 shift
Petugas Bagian Oprasional 4 Orang / 1 shift
Petugas Bagian Keuangan 3 Orang / 1 shift
Petugas Bagian Pemeliharaan 2 Orang / 1 shift
Petugas Bagian STC 2 Orang / 1 shift
Jumlah 14 Orang / 1 shift

Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Operasional Lapangan Trminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
Petugas Oprasional Lapangan Jumlah Pegawai
Supervisor 3 Orang / 1 shift
ASS Supervisor 3 Orang / 1 shift
Penanggung Jawab Pos I 3 Orang / 1 shift
Penanggung Jawab Jembatan Timbang 3 Orang / 1 shift
Penanggung Jawab Tol Gate I 3 Orang / 1 shift
Penanggung Jawab Tol Gate II 3 Orang / 1 shift
Penanggung Jawab loket 3 3 Orang / 1 shift
Penanggung Jawab Porter 3 Orang / 1 shift
Kantib Zona A ,B dan C 3 Orang / 1 shift
Petugas MB 3 Orang / 1 shift
Petugas GS 3 Orang / 1 shift
Jumlah 36 Orang / 1 shif
Sumber : PT.ASDP Indonesia Ferry ( persero ) Cabang Lembar - Padangbai

2.3 Evaluasi Re - desain, Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai


Kabupaten Karangasem.

19
2.3.1 Klasifikasi Terminal Pelabuhan Penyeberangan
Menurut Keputusan Mentri KM 53, pasal 55 tahun 2002 dan Keputusan
Direksi PT. (persero) Pelindo III, No. KEP. 48/Pj.1.05./P.III-99 yang menyatakan
klasifikasi Terminal Pelabuhan Penyebrangan dibagi kedalam 3 (tiga) kelas yaitu :
1. Treminal pelabuhan Penyebrangan Kelas I
2. Terminal Pelabuhan Penyebrangan Kelas II
3. Terminal Pelabuhan Penyebrangan Kelas III
Klasifikasi Terminal Pelabuhan dilihat dari jenis terminal penumpangnya
yang dimana pada Pelabuhan Padangbai sendiri termasuk pada klasifikasi
terminal penyebrangan kelas II yaitu menurut Keputusan Direksi PT. (persero)
Pelindo III, No. KEP. 48/Pj.1.05./P.III-99. Berikut pembagian klasifikasi terminal
kelas I, II, dan III :
1. Terminal Penumpang Kelas A, dengan kriteria :
a. Bangunan Permanen atau Bangunan Dalam wujud arsitektur daerah yang
khusus sebagai terminal penumpang, yang memiliki ruangan untuk calon
penumpang ber - AC atau kipas angin yang terpisah dengan ruangan
calon pengantar atau penjemput.
b. Memiliki fasilitas lainnya yang terdiri dari ruang tamu khusus (VIP
room), Ruang informasi, Ruang pelayanan kesehatan, tempat sholat,
kantin , toko cindra mata, Toilet pria dan wanita, tanda bahaya (alaram),
tata suara (sound sistem), Pemadam kebakaran, alat penyelamat
kecelakaan di air (pelampung), Tempat sampah, Telepon umum dan
lapangan parkir.
2. Terminal Penumpang Kelas B, dengan kriteria :
a. Bangunan Permanen atau Bangunan Dalam wujud arsitektur daerah yang
khusus sebagai terminal penumpang, yang memiliki ruangan untuk calon
penumpangyang di lengkapi dengan kipas angin dan ruangan calon
pengantar atau penjemput.
b. Memiliki fasilitas lainnya yang terdiri dari Ruang informasi, Kotak P3k,
tempat sholat, kantin , Toilet pria dan wanita, tanda bahaya (alaram), tata
suara (sound sistem), Pemadam kebakaran, alat penyelamat kecelakaan
di air (pelampung), Tempat sampah, Telepon umum dan lapangan parkir.

20
3. Terminal Penumpang Kelas C, dengan kriteria :
a. Bangunan semi permanen khusus sebagai terminal penumpang
sementara, yang memiliki ruangan untuk calon penumpang yang di
lengkapi dengan ruang calon pengantar dan penjemput.
b. Memiliki fasilitas lainnya yang terdiri dari ruang sholat, toilet pria dan
wanita, tata suara (sound sistem), pemadam kebakaran, alat penyelamat
kecelakaan di air (pelampung).
Sedangkan menurut Keputusan Mentri KM 53, pasal 55 tahun 2002 klaifikasi
pelabuhan dibagi menjadi 3 kelas yaitu dapat dilihat pada gambar 2.10

Pada Terminal Pelabuhan Kelas I terdiri dari :


a. Volume angkutan
a. Penumpang > 2000 orang/hari;
b. Kendraraan > 500 Unit/ hari;
b. Frekuensi > 12 Trip / hari;
c. Dermaga > 1000 GRT;
d. Waktu oprasi > 12 jam / hari;
e. Fasilitas Pokok sekurang – kurangnya meliputi :
a. Perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran
b. Fasilitas sandar kapal;
c. Fasilitas penimbangan muatan;
d. Terminal penumpang;
e. Akses penumpang dan barang dermaga;
f. Perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintah dan pelayanan jasa;
g. Fasilitas penyimpanan bahan bakar (Bunker);
h. Instalasi air listrik, dan komunikasi;
i. Akses jalan/ atau rel kereta api;
j. Fasilitas pemadam kebakaran;
k. Tempat tunggu kendaraan bermotor sebelum naik kapal;
Pada terminal Pelabuhan kelas II terdiri dari :
a. Volume angkutan
a. Penumpang 1000 – 2000 orang/hari
b. Kendaraan 250 – 500 unit / hari
b. Frekuensi 6-12 trip/hari;
c. Dermaga 500 – 1000 GRT;
d. Waktu oprasi 6 – 12 jam / hari;
e. Fasilitas Pokok sekurang – kurangnya meliputi ;
a. Perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran;
b. Fasilitas sandar kapal
c. Fasilitas timbang muatan
d. Terminal penumpang
e. Akses penumpang dan barang ke dermaga
f. Perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa
g. Fasilitas penyimpanan bahan bakar (bunker)
Gambar 2.10 Pembagian Kelas Trminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai
Sumber : Keputusan Mentri Perhubungan No. KM 53, pasal 55, tahun 2002
21
Pada terminal pelabuhan penyebrangan kelas III terdiri dari :
a. Volume angkutan
a. Penumpang < 1000 orang/hari
b. Kendaraan < 250 unit / hari
b. Frekuensi 6 trip/hari;
c. Dermaga < 500 GRT;
d. Waktu oprasi 6 jam / hari;
e. Fasilitas Pokok sekurang – kurangnya meliputi ;
a. Perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran;
b. Kolam pelabuhan
c. Fasilitas sandar kapal
d. Fasilitas timbang muatan
e. Terminal penumpang
f. Akses penumpang dan barang ke dermaga
g. Perkantoran untuk kegiatan perkantoran pemerintahan dan pelayanan jasa
Usaha kegiatan penunjang pelabuhan laut terdiri darri :
a. Kegiatan yang tidak termasuk usaha pokok pelabuhan, meliputi :
a. Kegiatan penyediaan perkantoran untuk kepentingan pengguna jasa
pelabuhan;
b. Kegiatan penyediaan kawasan industri;
c. Kegiatan penyediaan kawasan perdagangan;
d. Kegiatan penyediaan tempat bermain dan rekreasi;
e. Jasa advertasi (advertising service)
f. Di bidang pertanian dengan memanfaatkan lahan di Daerah Lingkungan
Kerja daratan pelabuhan untuk jenis tanaman tertentu berumur pendek
(agrobisnis)
g. Kegiatan angkutan bandar (rede transport)
h. Penyediaan fasilitas gudang pendingin (cold storage)
i. Kegiatan perawatan dan perbaikan kapal (docking)
j. Kegiatan packing dan repacking dan labeling
k. Kegiatan fumigasi dan container claning/ repair
b. Kegiatan yang menunjang kelancaran oprasional pelabuhan yang dalam keadaan
tertentu, apabila tidak ada meliputi ;
a. Penyediaan fasilitas penampung limbah
b. Penyediaan depo peti kemas
c. Penyediaan pergudangan
d. Jasa pembersihan dan pemeliharaan gedung kantor
c. Kegiatan yang dapat membantu kelancaran pelabuhan dan tidak akan
menggganggu kelancaran oprasional pelabuhan apabila tidak ada meliputi;
a. Kegiatan angkutan umum dari dan ke pelabuhan
b. Kegiatan perhotelan, restoran, pariwisata, pos dan telekomunikasi
c. Penyediaan sarana umum lainnya

Gambar 2.10 Pembagian Kelas Trminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai lanjutan


Sumber : Keputusan Mentri Perhubungan No. KM 53, pasal 55, tahun 2002

22
2.3.2 Evaluasi Purnahuni
Evaluasi Purnahuni (EPH) / Post-Occupancy Evaluation (POE), bertujuan
untuk mengevaluasi terhadap efektif tidaknya hasil kerja rancangan bangunan
setelah bangunan selesai dibangun dan dipakai oleh penghuni selama kurun waktu
tertentu dan mencari fakta-fakta, bukan kesalahan hasil rancangan bangunan
dengan kualitas lebih baik dimasa mendatang.
Evaluasi tersebut meliputi Evaluasi Teknis, Evaluasi Fungsi dan Evaluasi
Perilaku terhadap Terminal Pelabuhan Padangbai.
a. Evaluasi teknis
Pada Evaluasi Teknis yang di evaluasi meliputi tembok bagian luar
bangunan, atap, struktur, lapisan - lapisan penutup dalam, penerangan, akustik dan
HVAC (Pemanasan, Ventilasi, dan Air Conditionig) pada gedung terminal dan
ruang tunggu pengantar.
- Tembok Bagian Luar Bangunan
• Kenyataan di Lapangan

Pada tembok bagian luar gedung terminal dan ruang


tunggu pengantar kurang terawat dimana dapat dilihat
pada bagian luar tembok sudah mulai rusak selain itu
digunakan sebagai tempat barang- barang dagangan
sehingga mengurangi keindahan bangunan.

Usulan : Berdasarkan hal di atas sebaiknya menyediakan


fasilitas art shop agar para pedagang dapat dengan
leluasa berjualan agar tidak sembarangan sehingga lebih
tertata dan sesuai fungsi bangunan.

Gambar 2.11 Tembok Bagian Luar Bangunan

23
- Atap
• Kenyataan di Lapangan

Kondisi atap pada gedung terminal dan ruang tunggu


penumpang kurang baik dimana di setiap ruangan
terdapat kebocoran, ini dapat dilihat pada plafond yang
sudah rusak terkena air

Usulan : Perlu mengganti bahan penutup atap yang


lebih baik dan sesuai dengan kondisi lingkungan untuk
menghindari kebocoran kembali

Gambar 2.12 Kebocoran Pada Plafond

- Pengaman Kebakaran
• Kenyatan di Lapangan

Untuk pengamanan kebakaran dalam gedung terminal


kurang baik, hal ini dapat di lihat pada pengaman kebakaran
yang dimana tidak terawat dan sudah pada rusak

Usulan: Berdasarkan hal diatas, maka sebaiknya disediakan


pengaman kebakaran pada setiap ruangan tidak hanya
pengadaan saja tetapi perwatan juga diperlukan terhdap alat
pemadamkebakaran ini

Gambar 2.13 Pengaman Kebakaran

- Struktur
• Kenyataan di Lapangan

Struktur yang terdapat pada gedung terminal dan


ruang tunggu penumpang masih terlihat kokoh
namun kurangnya perawatan dan untuk struktur
atap pada bangunan terminal terlihat lapuk dan
tidak terawat

Gambar 2.14 Struktur Kolom dan Atap

24
- Lapisan – lapisan Penutup Bagian Dalam
• Kenyatan di Lapangan
Untuk dinding bagian dalam terlihat sangat kotor
dan tidak terawat di mana sebagian dinding ada
yang berlubang, retak, dan pecah serta banyak
kotoran yang menempel pada dinding tersebut

Usulan : sebaiknya ada perenovasian terhadap


dinding tersebut , serta dilapisi material yang
kasar dan berwarna agak gelap sehingga kotoran
yang menempel pada dinding dapat ditutupi

Untuk lantai tidak begitu terawat dimana banyak


lantai yang kotor dan pecah. Hal ini menyebabkan
bangunan tidak layak layak huni

Usulan : Sebaiknya pada lantai digunakan bahan


yang lebih tebal agar kerusakan pada lantai
berkurang serta diperlukannya petugas
kebersihan dalam ruangan terminal

Gambar 2.15 Lapisan Penutup Bagian Dalam

- Penerangan

Untuk penerangan pada bangunan gedung terminal


kurang baik dimana sebgian besar dari penerangan
tersebut tidak ada lampunya, disamping itu untuk
panel control sudah rusak dan tidak dapat
difungsikan

Usulan : dari hal diatas maka untuk panel control


sebaiknya ditempatkan terpisah dari ruangan
penumpang atau disediakan ruangan khusus. Untuk
lampu penerangan sebaiknya plafond ditinggikan
dan lampu yang dipergunakan sebaiknya terdapat
alat pengaman agar tidak mudah pecah

Gambar 2.16 Penerngan Dalam Bangunan

25
- Penghawaan (Ventilasi dan Air Conditioning)
• Kenyataan di Lapangan
Pada gedung terminal dan ruang tunggu penumpang belum memperhatikan
penghawaan, dimana untuk penghawaan ruangan masih mempergunakan
penghawaan alami, namun tidak dimanfaatkan dengan maksimal. Ini dapat
dilihat dari perletakan dan jenis ventilasi yang digunakan sehingga udara
tidak dapat masuk kedalam ruangan dengan maksimal.

Fentilasi dan jendela yang belum


memaksimalkan penghawaan
alami dimana sebagian besar dari
ventilasi dan jendela sedikit
terdapat bukaan

Gambar 2.17 Ventilasi Pada Bangunan

Usulan :
Kualitas dari udara dapat dikendalikan dengan beberapa cara, yaitu
menggunakan sistem penyejuk udara (AC), dan pemanfaatan dari fungsi
jendela. Ventilasi diperlukan demi kesehatan dan untuk menghilangkan
udara yang mampat dan bau – bauan di dalam ruangan. Pola aliran udara
yang terjadi dari gaya – gaya tersebut lebih dipengaruhi oleh bentuk
geometri bangunan dari pada kecepatan angin.

b. Evaluasi Fungsional
Pada Evaluasi Fungsional yang dievaluasi adalah aspek – aspek suatu
bangunan yang langsung menunjang kegiatan – kegiatan mereka
- Aliran Kerja
Aliran kerja pada gedung terminal tidak berjalan dengan baik dimana kegiatan
administrasi yang seharusnya dilakukan di dalam gedung terminal ternyata
dilakukan di dalam gedung ruang tunggu penumpang, sehingga aliran kerja
yang terjadi menjadi kacau dan mengakibatkan gedung terminal yang ada
sekarag ini tidak dapat berfungsi dengan baik.

26
- Faktor – Faktor Manusiawi
Faktor – faktor manusiawi mengevaluasi mengenai setandard dan disain
yang cocok dengan dimensi – dimensi dan bahan – bahan lingkungan yang
baik untuk para pemakainya, yaitu dimana disain ruangan ini harus dapat
menyesuaikan dengan pemakainya.
Kejadian ini dapat kita lihat pada ruang tunggu dimana belum di
sediakannya fasilitas untuk para disablitas (penyandang cacat)
- Penyimpangan
Terdapat beberapa penyimpangan fungsi dari tempat penyimpanan dimana
sebagaian besar barang – barang diletakkan diluar bangunan. Ini terlihat
jelas pada gedung ruang tunggu penumpang dimana para pedagang
menyimpan dagangannya di luar dari bangunan.
Usulan : melihat hal tersebut sebaiknya para pedagang dibuatkan retail dan
tempat penyimpanan barang dagangan agar ruang tunggu penumpang
lebih tertata rapi dan fungsi yang ingin dicapai terpenuhi.
- Fleksibilitas dan Perubahan
Pada gedung Terminal dan gedung ruang tunggu diperlukan perubahan
dan pengaturan fleksibilitas yang harus disesuaikan dimana atas dasar
pertimbangan fungsi, ukuran, dan peralatan yang ada disana. Hal ini dapat
dilihat dari penambahan fungsi dari gedung ruang tunggu pengantar yaitu:
 Difungsikan sebagai tempat penjualan tiket untuk menyebrang
 Difungsikan sebagai tempat memberikan informasi mengenai
terminal pelabuhan
 Berfungsi sebagai ruang tunggu penumpang untuk menyebrang
padahal ruang tunggu penumpang sudah disediakan
 Berfungsi sebagai tempat berdagang untuk berjualan, dimana
sebagaian besar mempergunakan areal ruang tunggu pengantar
Usulan :
Sebaiknya antara gedung terminal dan ruang tunggu penumpang dibuat jangan
terpisah agar semua kegiatan dan fungsi didalam gedung tersebut dapat diawasi
agar tidak melenceng dari fungsi yang sudah direncanakan.

27
- Sirkulasi
• Kenyataan di Lapangan
Sirkulasi penumpang pada terminal pelabuhan penyebrangan yang ada
sekarang ini sudah tidak sesuai dengan sirkulasi yang sudah
direncanakan dimana dapat dilihat pada gambar 2.18

Kendaraan yang tidak berangkat


Loket Kapal
Pengantar dan
Penumpang Laut
Penumpang P
O Kapal Ferry
S Jembatan
Kendaraan Terminal
Penyebrangan
Umum Kendaraan
1
Umum Dermaga
Kendaraan Ruang
Pribadi R. Pengantar Tunggu Atas
dan Parkir Siap
Penjemput Muat

Kendaraan yang berangkat

Kendaraan Tol Gate


Pribadi P
O
S
Kendaraan Shelter Bus
Bus Terminal Bus
II Sanutra
Sanutra
Kendaraan Jembatan
Barang Toll Gate II
Timbang

Tanda Keterangan
Sirkulasi yang direncanakan oleh Pihak ASDP untuk penumpang dan kendaraan

Sirkulasi dari penumpang dan kendraan yang terjadi di lapangan

Gambar 2.18
Pola Lalulintas Penumpang Kendaraan Naik Ke Kapal
Sumber : PT. ASDP Indonesia Frry (PERSERO) Cabang Lembar - Padangbai

28
c. Evaluasi Prilaku
- Penggunaan fasilitas
• Kenyataan di Lapangan Ruang Tunggu Pengantar dan Penjemput

Gambar 2.19 Penyimpangan Prilaku

Dari gambar diatas terdapat beberapa penyimpangan prilaku yang dimana salah
satunya saat para penumpang membeli tiket tidak antre dengan benar sehingga ada
yang saling mendahului yang mengakibatkan kenyamanan dalam ruangan tersebut
kurang baik. Disamping itu pada tempat duduk terdapat sebagian penumpang
maupun penjemput tidur ditempat duduk tersebut, ini membuat kapasitas tempat
duduk untuk pengantar menjadi berkurang dan menggangu orang yang ada
disekitarnya.
Usulan :
Pada loket sebaiknya dibuatkan realing pembatas agar tidak saling berebutan atau
dibuatkan nomer antrian elektronik agar penmpang tidak perlu berdesakan untuk
membelitiket serta pengaplikasian tiket online. Untuk tempat duduk sendiri
penumpang sebaikya dibuat per unit ini bertujuan agar tidak ada orang yang bisa
tidur disana.
- Toilet
• Kenyataan di Lapangan

Gambar 2.20 Penyimpangan Prilaku Pada Toilet

29
Berdasarkan observasi, terdapat prilaku – prilaku yang unik dari sample yang di
amati, yaitu pada dinding toilet terdapat bercak telapak tangan. Hal ini
mengindikasikan bahwa pengguna toilet cendrung berpegangan pada dinding
sebelum menuju toilet. Disamping itu lantai toilet sangant kotor dan banyak
puntung rokok berceceran serta ada beberapa toilet yang sudah tidak berfungsi
dengan baik yang dimana masih digunakan oleh para penumpang untuk buang air
kecil tanpa menyiramnya sehingga menimbulkan bau yang tidak enak dan
menyengat.
Usulan :
Pada areal toilet, permukaan dinding sebaiknya ditutupi dengan bahan yang
mudah dibersihkan (mis,tegel kramik). Pada bagian dinding luar, permukaan
dinding dapat ditutupi dengan batu alam yang juga berfungsi sebagai element
estetik. Pada setiap toilet disediakan 1 tempat sampah agar orang didalam tidak
sembarangan membuang sampah dan pada depan pintu terdapat tanda larangan
agar jangan merokok didalam toilet.

2.4 Simpulan
2.4.1 Permasalahan
Dari evaluasi Purnahuni yang telah dilakukan terdapat beberapa masalah
yang ada di terminal pelabuhan padangbai ini yaitu :
1. Evaluasi Teknis

Tabel 2.4 Hasil Observasi Teknis di Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai


- Pada tembok bagian luar bangunan gedung terminal - untuk dinding bagian dalam
dan ruang tunggu pengantar kurang terawat dan ada masih bagus di karnakan sempat
beberapa yang berlubang ada perenovasian gedung pada
- kondisi atap pada gedung terminal pelabuhan dan bangunan terminal loket sehingga
ruang tunggu pengantar sudah pada bocor serta perlu perubahan sedikit
pelafond yang hilang - untuk finishing bagian kolom
- struktur yang terdapat pada gedung terminal dan pada bagian luar sebagian sudah
ruang tunggu pengantar masih baik dan kokoh pada kotor
- Untuk pengaman kebakaran di gedung terminal - untuk penerangan pada gedung
sudah cukup baik namun pada ruang tunggu terminal dan sirkulasi terminal
pengantar kurang terawat sudah pada tidak berfungsi

30
- pada gedung terminal dan ruang
tunggu pengantar belum
memperhatikan penghawaannya.

2 Evaluasi Fungsional

Tabel 2.5 Hasil Observasi Fungsional di Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai


- Aliran sirkulasi pada pada gedung terminal tidak - Pada Gedung Terminal dan
berjalan dengan baik dan kacau Gedung ruang tunggu pengantar
- Pada Ruang tunggu di mana belum disediakannya diperlukan perubahan dan
fasilitas untuk para penyandang disablitas yang fleksibilitas yang harus di
menggunakan fasilitas yang ada di dalamnya dan sesuaikan di mana atas dasar
kenyamanan kurang karna fasilitas banyak yg rusak pertimbangan teknologi, fungsi,
- Terdapat beberapa penyimpangan fungsi ukuran, dan peralatan yang ada di
sana
- sirkulasi penumpang yang tidak
sesuai dengan yang direncanakan.

3 Evaluasi Prilaku

Tabel 2.6 Hasil Observasi Prilaku di Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai


- Terdapat penyimpangan prilaku dimana para - Terdapat perilaku yang unik di
penumpang saat membeli tiket tidak antri dengan mana jika pelabuhan sepi
bener dan memarkir kendaraan di depan pintu loket kendaraan roda 4 maupun roda 2
(khususnya sepeda motor) bisa masuk ke pelabuhan melalui
- Pada ruang tunggu terdapat sebagian penumpang pintu keluar (kedatangan)
atau pengantar tidur di tempat duduk, ini membuat - Terdapat banyak pedagang yang
kapasitas tempat duduk yang semulanya kurang mengambil teritori dari pejalan
menjadi lebih kurang, kaki ini mengakibatkan
kumuhnya pendestrian disekitaran
pelabuhan dan kacaunya
sierkulasi

4 Bangunan yang akan di bongkar dan di desain ulang


Dari Evaluasi di atas maka srana dan prasarana yang akan di Desain ulang
bisa dilihat pada tabel 2.7

31
Tabel 2.7 Bangunan yang mengalami Pendisainan ulang di Terminal Pelabuhan
Penyebrangan Padangbai
Fasilitas Di renovasi dan Di Desain ulang
Areal parkir Di bongkar
Gedung Pengelola Di bongkar
Ruang Tunggu Pengantar Di bongkar
Shelter/ Parkir Antrian Di bongkar
Bak air bersih Di bongkar
Toilet Di bongkar
Jembatan Timbang Di bongkar
Tol Gate Di bongkar
Pos Pengendali Di Renovasi
Dermaga 1 dan 2 Di Renovasi
Pos 1 Di bongkar
Pompa hydrant Di Renovasi
Penerangan PLN Di Renovasi
Generator set Di Renovasi
Landasan Halikopter Di Renovasi
Kantin Di bongkar
Bungker BBM Di Renovasi

Bangunan yang di bongkar dan


mengalami pendisainan ulang :
Jembatan penyebrangan, Pos 1 dan
Gedung terminal

Bangunan yang di bongkar dan Bangunan yang hanya di perbaiki


mengalami pendisainan ulang : jenis bahan dan material yang di
Jembatan Timbang, Tol Gate 1, pergunakan: BBM,PLN,generator
G.Ruang tunggu pengunjung, dan pura
Gambar 2.21
Bangunan yang akan mengalami pendisainan ulang

32
Dari Gambar 2.11 di atas maka 80% bangunan akan di desain ulang baik
dari tampilan, tataletak dan fasilitas sesuai konsep yang diterapkan, dan 20%
Bangunan yang akan di renovasi

5 Potensi yang Terdapat di Terminal Pelabuhan Padangbai


1. Lokasi Terminal Pelabuhan Penyebrangan Padangbai sangat strategis dan
cocok sebagai tempat terminal pelabuhan yang menghubungkan
Pelabuhan Padangbai dengan Pelabuhan Lembar – Lombok di karnakan
jarak penyebrangan yang dekat dari tempat lain disamping itu Pelabuhan
ini juga dapat di fungsikan sebagai Pelabuhan wisata karna berada di
daerah teluk dan dekat dengan jalur pelayaran.
2. Ada kebijakan dari pemerintah yang mendukung pembangunan di bidang
Transportasi
3. Site dapat di capai melalui satu jalan masuk yaitu yang memiliki dua jalur
yang lebar jalan 7 meter yang dapat di lalui oleh 2 truck besar yang saling
berpapasan.
4. Site ini letaknya dekat dengan laut maka untuk pembuangan air hujan
tidak mengalami masalah
5. Terminal pelabuhan ini terletak di daerah yang jauh dari kebisingan
karena, berada di lahan yang masih alami dan dekat dengan daerah pesisir
pantai Sehingga tidak terdapat permasalahan kebisingan pada terminal
pelabuhan ini.

33

You might also like