Professional Documents
Culture Documents
Laporan Bab I SD Bab IV - Revisi
Laporan Bab I SD Bab IV - Revisi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
kompetensi kepala sekolah secara nasional yang di selenggarakan oleh LPPKS dan
LPMP seluruh Indonesia tahun 2010 menunjukkan data yang tidak jauh
masih kurang (24%) agar seluruh kepala sekolah memiliki penguasaan kompetensi
yang paripurna. Untuk itu penataan system rekrutmen kepala sekolah/madrasah perlu
sekolah/madrasah yang terdiri dari rekrutmen dan pendidikan dan pelatihan calon
pemberian pengalaman pembelajaran teoritik maupun praktik kepada para calon yang
2
Kepala sekolah yang kompeten akan mampu mengembangkan dan memberdayakan
tentang Tugas Tambahan Guru Sebagai Kepala Sekolah menyatakan bahwa untuk
masyarakat tersebut, Pemerintah Provinsi Aceh dalam hal ini Dinas Pendidikan telah
melakukan penyiapan kepala sekolah melalui tahapan rekrutmen calon kepala sekolah
baik untuk satuan pendidikan SMA/SMK dan PKLK. Rekrutmen tersebut diawali
dengan proses pengusulan calon kepala sekolah oleh sekolah, seleksi administrasi
pendidikan dan pelatihan (diklat) bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan dan
melalui tiga kegiatan yaitu kegiatan In Service Learning I, OnThe Job Learning,dan
In Service Learning II
3
Laporan ini disusun sebagai tindak lanjut dan pertanggungjawaban selaku
peserta Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) calon kepala sekolah yang telah
melaksanakan On The Job Learning yang merupakan salah satu upaya untuk
pekerjaan yang nyata yang dilakukan di 2 (dua) sekolah, yakni di sekolah sendiri dan
B. Tujuan
perangkat pembelajaran,
4
7. Meningkatkan kinerja sekolah pada standar proses melalui IHT penyusunan
RPP K-13.
professional meliputi:
perangkat pembelajaran,
5
7. Meningkatnyakinerja sekolah pada standar proses melalui IHT penyusunan
RPP K-13.
6
BAB II
SMA Negeri 1 Badar yang terletak di Jalan Kutacane – Medan KM. 31,5,
Desa Bakti, Kecamatan Babul Makmur, Provinsi Aceh. Yang saat ini dipimpin
oleh Drs. Sarpin, M.Pd, yang mulai dibuka pada bulan Oktober 1994 dan
Nasional K13 untuk tingkat X dan XI serta KTSP 2006 untuk kelas XII.
SMA Negeri 1 Badar merupakan salah satu sekolah yang letaknya strategis
berjarak ± 31,5 KM dari Ibukota Provinsi Aceh, kondisi sekolah nyaman serta
sangat mudah dijangkau. SMA Negeri 1 Badar mempunyai letak yang strategis
7
Sehubungan dengan letaknya strategis, maka SMA Negeri 1 Badar
tamatan SMP dari berbagai desa di sekitar Kecamatan Babul Makmur. SMA
Negeri 1 Badar dikelilingi oleh yang jaraknya relatif dekat sehingga kondisi ini
maupun kualitas.
pentingnya prilaku hidup sehat karena melalui kegiatan berbasis lingkungan dan
kehidupan
kesadaran mengenai perilaku hidup sehat sejak dini, akan dapat mewujudkan
kesadaran dan kedisiplinan siswa, membuahkan budaya bersih dan sehat, serta
Lingkungan Hidup.
aneka ragam suku dan agama tetap memegang teguh azas gotong royong atas azas
8
peningkatan kreativitas seni dan budaya sekaligus menjadi aset dalam
mereka lumayan tinggi untuk menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi.
Data yang terhimpun sehubungan dengan tingkat penghasilan orang tua siswa per
besar SMA Negeri 1 Badar memiliki pesawat televisi, Telephone, Internet dan
pengaruh ke berbagai aspek kehidupan, bahkan perilaku dan aktifitas manusia kini
9
Perkembangan IPTEK di era globalisasi telah mempercepat proses
yang terus menerus mengalami perubahan sebagai akibat dari kemajuan IPTEK
kemajuan dan perubahan yang terjadi. Dengan perkembangan tersebut materi dan
pengalaman belajar yang diajarkan di SMA Negeri 1 Badar harus bermakna dan
bermanfaat untuk bekal kehidupan peserta didik. Selain itu sarana dan prasarana
komponen. Pada standart Isi (SI) dan Standart Kompetensi Lulusan (SKL), telah
ditetapkan pula Peraturan Menteri Nomor 22, 23 dan 24 tahun 2006 berisi tentang
a. Visi Sekolah
b. Misi Sekolah
10
Dengan rumusan sebagai berikut :
dan pemerintah
c. Tujuan Sekolah
2. Identitas Sekolah
b. Status : Negeri
11
c. NPSN : 10103090
d. NSS : 301060809500
Desa : Bakti
Propinsi : Aceh
f. Web :-
Email : sman_2lawesigalagala@yahoo.com
3. Kepala Sekolah
Identitas Diri
f. Agama : Islam
4. Data Siswa
12
Kelas XMIPA : 2 Rombongan Belajar
b. Jumlah Siswa
Laki-l
Kelas Perempuan Jumlah
Aki
X MIPA 30 39 69
X IPS 49 47 96
XI MIPA 30 31 61
XI IPS 29 40 69
XII IPA 28 31 59
XII IPS 27 32 59
Keberadaan Fungsi
13
1 Ruang Kepala Sekolah 15
2 Ruang guru 60
3 Ruang UKS 15
5 Ruang OSIS 15
6 Gudang 12
7 Kantin Sekolah 35
Keberadaan Kondisi
Luas Tida
Peruntukan Jumlah
Ada Tidak (m2) Baik k
Baik
Umum Laki-laki 4 2
Umum Perempuan 4 2
Komputer 130
14
Perpustakaan
Ruang ibadah 48 24
6. Prasarana
Keberadaan Berfungsi
Jenis
Ya Tidak Ya Tidak
Instalasi air
Jaringan Listrik
Jaringan Telepon
Internet
Akses Jalan
1. Standar Isi
mata pelajaran muatan lokal. Jumlah jam pelajaran perminggu 36 jam pelajaran
untuk kelas X, 40 jam pelajaran perminggu untuk kelas XI dan XII. Jumlah jam
pelajaran tatap muka sebanyak 36 jam pelajaran per rombel 5 rombel = 180
15
Program pembelajaran remedial dan pengayaan bagi siswa belum berjalan
disore hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan tercapainya pelayanan kepada
2. Standar Proses
berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh silabus
16
dari sekolah-sekolah lain melalui wadah MGMP mata pelajaran ditingkat
dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri
pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya
dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara
mata pelajaran. RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP
beberapa guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri
langsung.
terbatasnya sumber belajar dari buku. Kebijakan pelarangan penjualan buku paket
17
siswa sendiri. Buku-buku yang disediakan sekolah paling lama bertahan satu atau
dua tahun dimanfaatkan oleh siswa. Umur penggunaan buku-buku paket yang
singkat sangat terkait dengan kepribadian siswa yang senang merusak atau
pengawas, kepala SMA Negeri 1 Badar, wakil kepala sekolah dan guru senior
Bahasa Indonesia 67.13 dan 47.45 , Bahasa Inggris 69,13 dan 45.37 , Matematika
67,18 dan 23.68 , Fisika 65,73 dan 21.25 , Biologi 73,68 dan 26.01.
Indonesia 62,00 dan 43.21 , Bahasa Inggris 67,93 dan 41.02 , Matematika 60.69
dan 22.50 , Sosiologi 52.79 dan 38.00 , Geografi 66.00 dan 31.88. Dapat
melaksanakan kegiatan Ibadah rutin setiap hari sabtu. Selain itu, sekolah
membudayakan saling memberi senyum, sapa, dan salam setiap bertemu, baik
guru ataupun siswa.Hal ini memberikan pengaruh yang positif bagi siswa. Hal ini
18
masyarakatluas, serta memahamitentangdisiplin,toleransi, kejujuran,
kerjakeras,danperhatian kepadaoranglain.
Jumlah guru terdiri dari 17 orang Guru PNS dengan 7 guru telah
pendidik.
standar kompetensi.
19
SMA Negeri 1 Badar memiliki luas lahan 15,000 m2 dengan status
sebanyak 13 ruang kelas. Untuk luas masing-masing 72 m2 per ruang kelas. Setiap
ruang kelas masing-masing memiliki satu white board dan black board, satu meja
dan kursi guru, masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap siswa.
Ruang guru berukuran 135 m2 memuat 25 pasang meja dan kursi guru, 2
papan white board, satu meja panjang, 2 lemari buku, 1 set sound system , Printer
Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit dengan luas (6 8 ) m2. Koleksi
buku yang terdapat diperpustakaan meliputi buku pegangan guru, buku teks siswa,
dan buku penunjang pelajaran siswa. Namun demikian dari segi jumlah buku teks
20
Ruang kepala sekolah berukuran (45)m2 terdapat 1 lemari buku, 1 filling
cabinet, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu, 1 lemari piala, 1
Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang tata usaha, ruang guru
6. Standar Pengelolaan
Visi dan misi serta tujuan pendidikan SMA Negeri 1 Badar sudah
sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS).
Sekolah sudah pernah melakukan pengisian EDS sehingga RKAS yang disusun
sehingga masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan
berbasis ICT . Sebagian data dan informasi sekolah dapat diakses di website
Dapodikmen .
7. Standar Pembiayaan
21
SMA Negeri 1 Badar mempunyai RKAS yang disusun oleh kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, guru dan bendahara sekolah . Disamping itu
ataupun pemangku kepentingan yang relevan, hal ini dapat dilihat dengan adanya
pertemuan secara rutin antara komite sekolah dengan pihak manajemen sekolah.
Pemerintah nomor 48. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan
lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah
dan ujian nasional. Penilaian melalui ulangan harian kadang tidak dilaksanakan
22
Hasil penilaian sebahagian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun
masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan
akademik siswa kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah urusan
kurikulum.
Hasil penilaian dijadikan dasar bagi sebahagian guru sebagai koreksi untuk
sebagaian dari guru yang mengartikan bahwa remidial adalah sekedar mengulang
mengerjakan soal tanpa memberikan penjelasan dan pencerahan materi mana yang
Kumbang jaya Kecamatan Badar, Kabupaten aceh tenggara Provinsi Aceh, secara
sekolah lain yang terdekat dengan sekolah sejenisnya 6 Km. Pada tahun ajaran
2017/2018, sekolah ini memiliki peserta didik sejumlah 672 orang yang terdiri
memuat 260 orang dan 5 rombongan kelas XII sejumlah 220 orang seperti
Tabel 1
23
Kompet Jumlah Kelas X Jumlah Kelas XI Jumlah Kelas XII
ensi/Pro L P L P L P
Rom Rom Rom
gram (ora (ora (ora (ora (ora (ora
bel bel bel
Keahlian ng) ng) ng) ng) ng) ng)
IPA 44 78 3 45 68 3
IPS 83 55 3 65 42 2
Data pada tabel diatas valid per Februari 2018 yang terdiri dari 18
pagi hari ini didirikan pada tahun 1978 di atas tanah bersertifikat seluas 7.759 m2
belajar yang dimiliki sekolah ini adalah 18 ruang seluas 1224 m2. Terdapat juga
ruang guru, ruang tata usaha, Kamar mandi /WC guru laki-laki, Kamar
mandi/WC guru perempuan dan ruang ibadah, dan masing masing kamar
24
Gambar 2.5. SMA Negeri 1 1 BadarKab Aceh Tenggara
diberdayakan oleh 35 orang guru PNS dan 6 orang guru non PNS. Dari jumlah
profesional, karena sudah memilikit sertfikat. Sementara masih ada 6 orang guru
laki-laki dan 17 orang guru perempuan PNS yang belum bersertifikat. Ada 1
orang guru laki-laki dan 7 orang guru tidak tetap yang belum bersertifikat
Visi sekolah
Misi sekolah:
25
d. Menumbuhkan rasa solidaritas sosial kekeluargaan, demokrasi dan rasa
1. Standar Isi
budaya, usia peserta didik, dan kebutuhan pembelajaran. Sosial masyarakat Aceh
mata pelajaran muatan lokal. Alokasi waktu mata pelajaran Pendidikan Agama,
PKn, Seni Budaya, Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan, Fisik, Kimia,
Bilogi, Kimia, masing-masing 4 jam pelajaran. Untuk program IPS dikelas XI dan
XII Mata pelajaran yang diujinasionalkan yaitu Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris,
26
ekuivalen dengan 2 jam pelajaran. Satu jam pelajaran setara 45 menit. Jumlah jam
pelajaran perminggu 38 jam pelajaran per kelas, sehingga total jumlah jam
pelajaran tatap muka sebanyak 38 jam pelajaran per rombel 18 rombel = 684
terjadual disore hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan tercapainya pelayanan
kepada siswa yang memerlukan penjelasan ulang tentang kompetensi yang belum
rencana dan pelaksanaan layanan BK. Satu guru BK belum sebanding dengan
2. Standar Proses
27
Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI),
berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebahagian masih mencontoh silabus
dalam bentuk tatap muka (TM), penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri
pelajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya
dengan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara
mata pelajaran. RPP yang disusun guru sebahagian masih meng-copy paste RPP
beberapa guru yang telah menyusun RPP berdasarkan hasil pemikiran sendiri
28
ada yang menggunakan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran
langsung.
terbatasnya sumber belajar dari buku. Kebijakan pelarangan penjualan buku paket
siswa sendiri. Buku-buku yang disediakan sekolah paling lama bertahan satu atau
dua tahun dimanfaatkan oleh siswa. Umur penggunaan buku-buku paket yang
singkat sangat terkait dengan kepribadian siswa yang senang merusak atau
pengawas, kepala SMAN 1 Badar, wakil kepala sekolah dan guru senior yang
Program Studi IPA: mata pelajaran Bahasa Indonesia 52.75, Bahasa Inggris 44.51,
Matematika 30.24 Fisika 33.68 dan Biologi 40.54. Sedangkan untuk Program IPS;
mata pelajaran Bahasa Indonesia 41.61, Bahasa Inggris 34.66, Matematika 26.76,
membudayakan saling memberi salam setiap bertemu, baik guru ataupun siswa.
29
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Jumlah guru yang terdapat di SMA Negeri 1 Badar 42 orang dan tenaga
Badarbelum terukur karena belum ada hasil penilaian yang mengukur berapa
SMA Negeri 1 Badar memiliki luas lahan 6147 m2 dengan jumlah ruang
seluas 30 m2. Ruang guru 1 buah seluas 48 m2. Ruang Tata usaha 1 buah seluas 6
m2. Kamar mandi/WC guru laki-laki 1 buah seluas 4 m2. Kamar mandi/WC guru
buah seluas 8 m2, Kamar mandi/WC siswa perempuan sejumlah 2 buah seluas 8
m2, Ruang Ibadah sebanyak 1 buah seluas 64 m2, Rumah penjaga sekolah 2 buah
seluas 16 m2.
masing-masing seluas 63 m2. Setiap ruang kelas terdapat satu white board dan
black board, satu meja dan kursi guru, masing-masing satu meja dan kursi untuk
setiap siswa.
30
Ruang guru berukuran (18 7) m2 memuat 41 pasang meja dan kursi
guru, 1 papan white board, satu meja panjang dan 4 kursi untuk tempat pimpinan
rapat pertemuan, 1 set kursi dan meja tamu, 1 kamar kecil (WC), 2 rak buku, 6
(1015) m2. Jumlah buku teks pelajaran masih kurang dari jumlah siswa.
sekolah berukuran (65)m2 terdapat 1 kamar kecil (WC), 2 lemari buku, 1 pasang
meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu, 1 lemari piala, 1 set komputer
dan kursi, 1 set komputer PC, 3 buah lemari buku, Sarana dan prasana sekolah
lainnya adalah ruang tata usaha, ruang guru BK, ruang UKS, kantin, mushallah,
6. Standar Pengelolaan
Visi dan misi serta tujuan pendidikan SMA Negeri 1 Badar sudah
sekolah.
sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS)
31
pengisian EDS sehingga RKAS yang disusun masih mengacu pada cara lama
sehingga masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan
berbasis ICT program office. Sebagian data dan informasi sekolah dapat diakses
melalui telepon jardiknas Aceh Tenggara dan info dikmen Aceh tenggara melalui
facebook.
7. Standar Pembiayaan
kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah. Penyusunan RKAS belum
berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan gratis pemerintah provinsi Aceh
dan pemerintah Provinsi Aceh. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber
32
Sebagian guru mata pelajaran sudah menyusun perencanaan penilaian
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah
dan ujian nasional. Penilaian melalui ulangan harian kadang tidak dilaksanakan
dan masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap
dan akademik siswa kepada kepala sekolah melalui wakil kepala sekolah urusan
kurikulum yang kemudian dijadikan dasar bagi sebahagian guru sebagai koreksi
33
Gambar 2.6. Ruang Kelas SMA Negeri 1 Badar
34
BAB III
Salah satu syarat bagi calon kepala sekolah dalam mengikuti seleksi
(AKPK). Instrumen AKPK terdiri atas 5 (lima) dimensi kepala sekolah, yaitu; 1)
pembelajaran.
35
Adapun langkah awal yang dilakukan dalam melaksanakan RTK terkait
dengan tugas on The Job Learning (OJL) adalah menyusun matrik Rencana
sebagai berikut.
1. Siklus Pertama
sistematis. Adapun bentuk kegiatan yang akan dilakukan yaitu berupa in house
dilaksanakan dalam dua siklus yaitu pada hari Senin tanggal 15 Januari 2018 dan
hari Kamis tanggal 22 Februari 2018. Setiap siklus akan dilaksanakan dalam
waktu 2 kali 45 menit, kegiatan In House Training akan melibatkan seluruh guru
yang ada pada SMA Negeri 1 Badar yang berjumlah 29 orang. Persiapan lainnya
yang dipersiapkan yaitu menyusun bahan materi yang akan ditayangkan pada saat
b. Pelaksanaan
tanggal 15 Januari 2018 untuk satu kali pertemuan dengan waktu pertemuan 2 x
diikuti oleh seluruh guru yang ada pada SMA Negeri 1 Badar yang berjumlah 29
orang, namum ada 2 orang guru yang berhalangan hadir dan 1 orang lainnya
meminta izin saat kegiatan akan dimulai karena ada keperluan keluarga.
36
Gambar 3.1 Pelaksanaan RTK Siklus 1
langkah penyusunan RPP kurikulum KTSP yang berdasarkan format RPP yang
Tanya jawab seputar materi presentasi serta dilanjutkan dengan sesi latihan
menyusun RPP serta menjawab soal-soal latihan. Calon Kepala Sekolah yang
Training dengan melihat dan menilai hasil kerja peserta berupa perangkat RPP.
c. Monev
37
Pada tahap monitoring dan evaluasi pelaksanaan tindakan, guru yang
pengisian instrumen.
pada format instrumen monev yang telah dipersiapkan oleh calon kepala sekolah
sikap, perkataan, serta pelayanan calon kepala sekolah kepada guru peserta.
d. Refleksi
sekolah maupun pada guru peserta maka kelebihan dan kekurangan pada kegiatan
diketahui kendala dan hambatannya selama proses pelaksanaan yaitu untuk calon
pihak lain, sedangkan yang masih kurang yaitu pada indikator melaksanakan tugas
38
dengan perencanaan yang matang, memahami cara melakukan evaluasi dan
perbaikan terhadap program kerjasama dengan pihak lain. Sedangkan untuk guru
peserta kegiatan yang sudah baik adalah pada indikator menjelaskan langkah-
RPP Kurikulum K13 dalam kegiatan pembelajaran, sedangkan yang masih kurang
ada pada indikator mendefinisikan konsep RPP dan menyusun RPP Kurikulum
K13 dengan peraturan Permendikbud No.22 Tahun 2016 yang berlaku yaitu hanya
16 dari 26 orang guru peserta yang dapat menyusun RPP Kurikulum K13 dengan
lengkap.
Indikator yang masih kurang akan diperbaiki pada kegiatan siklus II dan
peningkatan pada indikator yang sudah baik. Siklus ke dua yang direncanakan
e. Hasil
Secara garis besar hasil penilaian yang diberikan oleh observer untuk
dan keterampilan
39
5. Memahami cara melakukan evaluasi dan perbaikan 15 75
calon kepala sekolah sendiri berdasarkan jawaban peserta pada sesi latihan.
Kurikulum K13.
Jumlah 84,6%
yang sudah baik adalah pada indikator membagikan pengetahuan dan pengalaman
pihak lain, sedangakan yang masih kurang yaitu pada indikator melaksanakan
tugas dengan perencanaan yang matang, memahami cara melakukan evaluasi dan
40
perbaikan terhadap program kerjasama dengan pihak lain. Sedangkan untuk guru
peserta kegiatan yang sudah bagus adalah pada indikator menjelaskan langkah-
2. Siklus Kedua
a. Persiapan
pada hari Kamis tanggal 22 Februari 2018 dalam waktu 2 x 45 menit, kegiatan In
House Training akan melibatkan guru yang mengikuti siklus 1 pada SMA Negeri
1 Badar yang berjumlah 26 orang dan Wakil Kepala Sekolah Kurikulum yang
dipersiapkan yaitu menyusun bahan materi yang akan ditayangkan pada saat
akan dilaksanakan.
b. Pelaksanaan
tanggal 22 Februari 2018 untuk satu kali pertemuan dengan waktu pertemuan 2 x
45 menit dengan urutan pelaksanaan yang ditetapkan. Kegiatan ini di ikuti oleh
sebagian guru yang ada pada SMA Negeri 1 Badar yang berjumlah 26 orang.
41
Gambar 3.2 Pelaksanaan RTK Siklus 2
indikator yang masih kurang pada siklus pertama yaitu penjelasan pengertian
konsep RPP dan menyusun RPP Kurikulum K13 yang berdasarkan format RPP
materi selesai maka dilanjutkan dengan sesi Tanya jawab seputar materi
presentasi serta dilanjutkan dengan sesi latihan menyusun RPP K13 serta
menjawab soal-soal latihan. Calon Kepala Sekolah yang menjadi pemandu acara
pendampingan kepada peserta In House Training jika ada guru peserta yang
dengan melihat dan menilai hasil kerja peserta berupa perangkat RPP.
c. Monev
42
Wakil Kepala Sekolah Kurikulum melakukan monitoring terhadap calon
pada format instrumen monev yang telah dipersiapkan oleh calon kepala sekolah
sikap, perkataan, serta pelayanan calon kepala sekolah kepada guru peserta.
d. Refleksi
sekolah maupun pada guru peserta maka kelebihan dan kekurangan pada kegiatan
diketahui kendala dan hambatannya selama proses pelaksanaan yaitu untuk calon
pihak lain, dan melaksanakan tugas dengan perencanaan yang matang sedangkan
yang masih kurang yaitu pada indikator meningkatkan keingintahuan guru dalam
43
yang masih kurang ada pada indikator menyusun RPP Kurikulum K13 dengan
peraturan yang berlaku yaitu hanya 22 dari 26 orang guru peserta yang dapat
e. Hasil
Secara garis besar hasil penilaian yang diberikan oleh observer untuk
dan keterampilan
calon kepala sekolah sendiri berdasarkan jawaban peserta pada sesi latihan.
44
Berikut ini disajikan persentase ketercapaian indikator In House Traing
Kurikulum K13.
Jumlah 96,15%
yang sudah baik adalah pada indikator membagikan pengetahuan dan pengalaman
dengan pihak lain. Sedangkan yang masih kurang yaitu pada indikator
Kurikulum K13 dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan yang masih kurang ada
45
pada indikator menyusun RPP K13 dengan peraturan yang berlaku yaitu hanya 22
orang dari 26 orang guru peserta yang dapat menyusun RPP Kurikulum K13
46
B. Supervisi Guru Junior
1. Perencanaan
kegiatan supervisi ini penulis kaitkan dengan tugas penulis sebagai Tim Penilai
Kinerja Guru. Adapun program kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut.
Pembelajaran (tahap2)
(tahap 2) an lanjut
Zulilham
Achda, S.Pd
47
No KEGIATAN SASARAN TANGGAL WAKTU INSTRUMEN
pertemuan Zulilham
31-01-2018
(tahap 2) an
Zulilham
Achda, S.Pd
2. Pelaksanaan
2.1 Pra-Observasi
Nomor 23 Tahun 2016, tentang standar kepala sekolah bahwa supervisi adalah
salah satu dimensi kepala sekolah. Berdasarkan hal tersebut maka ditetapkan
48
bahwa guru junior yang ditunjuk untuk disupervisi dengan alasan bahwa guru
kegiatan pembelajaran (RPP), peserta ojl berkonsultasi dengan guru junior untuk
49
observasi, mengisi instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan
K13.
silabus dengan komponen silabus dan RPP yang meliputi: Identitas mata
alokasi waktu dan sumber belajar dengan menggunakan penilaian silabus yang
mata pelajaran, penulis lakukan 2 kali sesuai jadwal dengan hasil rekapitulasi
sebagai berikut
Tabel 3.6 Rekapitulai Hasil Pra Observasi Supervisi Kelas Guru Mata
Pelajaran
US BUS
2.2 Observasi
50
Pelaksanaan supervisi akademik diawali dengan menyiapkan instrument
pembelajaran, (2) cara menggunakan media pengajaran, (3) variasi metode, (4)
dengan materi, (6) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar. Hasil
foto
Observasi Tahap 1
51
yang terdapat dalam slide tentang dinamika atmosfir dan dampaknya terhadap
kehidupan manusia.
Selanjutnya guru meminta siswa mengerjakan tugas yang ada di buku paket
sebagai PR mereka.
Oservasi Tahap 2
52
tugas yang sudah mereka kerjakan dirumah. Guru melakukan apersepsi
(mengulang materi yang sama) dengan tujuan agar siswa semakin mengingat
kembali materi yang sudah disampaikannya minggu lalu. Dan melanjutkan
dengan materi Menganalisa Dinamika Atmosfer dan Dampaknya terhadap
kehidupan. Disusul dengan menjelalaskan istilah-istilah yang terdapat dalam mata
pelajaran geografi yang berkaitan dengan materi atmosfer. Siswa disuruh
memperhatikan penjelasan tahap demi tahap. Jika ada yang kurang jelas, guru
menyuruh siswanya untuk bertanya kemudian guru mengulang kembali
penjelasannya sampai siswa benar-benar paham.
53
Dari pengamatan yang penulis lakukan dalam dua tahap untuk hasil
Tabel 3.7 Rekapitulasi Penilaian Observasi Kelas pada Guru Mata Pelajaran
disampaikan pada guru yang diobservasi. Guru yang diobservasi mengisi daftar
3. Tindak Lanjut
Untuk menindak lanjuti hasil supervisi dilakukan pertemuan pribadi
kekurangan guru dan meberi solusi pemecahan masalahnya dalam suasana yang
54
kepada guru mengutarakan permasalahan yang berhubungan dengan PBM,
4. Hasil
55
belajar lebih
bervariasi
Silabus I 73,0%
1 Silabus II 79,0%
Rata-rata 76,0%
RPP 1 81,8%
2 RPP 2 86,4%
Rata-rata 84,1%
Rata-rata 86,1%
Rata-rata 82,1%
KUALIFIKASI Baik
KEMAMPUAN
GURU
56
Dari tabel diatas setelah dilakukan pembimbingan tampak kemampuan
Penyusunan RPP disusun secara rinci dari tema yang mengacu pada buku guru,
buku siswa dan silabus. Bahan ajar yang terdapat di buku siswa dapat
dilakukan sebagai untuk perbaikan, suasana belajar dan proses pembelajaran agar
57
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
(2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD dan
Pengembangan RPP dapat dilakukan pada setiap awal semester atau awal
tahun pelajaran, dengan maksud agar RPP telah tersedia terlebih dahulu
sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah. Pengembangan
58
2. Bahan Ajar
Segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/ instruktur dalam
berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. (National Center for
Training).
Bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara sistematis baik
a. bahan cetak seperti:hand out, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur,
leaflet, wallchart,
Bahan ajar berupa Lembar kegiatan siswa (student work sheet) adalah
Tugas-tugas yang yang diberikan kepada siswa dapat berupa teori dan atau praktik.
59
pola belajar yang fleksibel, truktur berdasarkan kebutuhan siswa dan kompetensi
akhir yang akan dicapai, memberi kesempatan pada siswa untuk berlatih ,
dalam proses belajar mengajar. Manfaat LKS dalam pembelajaran mengubah guru
sentris menjadi siswa sentris, membantu guru mengarahkan siswanya untuk dapat
mengembangkan PAKEM.
3. Instrumen Penilaian
masukan (input), proses, dan keluaran ((output) pembelajaran yang meliputi ranah
60
hanya mengukur apa yang diketahui peserta didik, tetapi lebih menekankan
belajar peserta didik yang ,mengarah pada ketercapaian kompetensi yang meliputi
kompetensi sikap oleh seorang pendiik dapat dapat dilakukan dengan observasi,
penilaian diri (self assessment), penilaian teman sejawat/antar perserta didik (peer
assessment), dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi adalah lembar
tertulis. Tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, jawaban singkat, benar-salah,
Bentuk soal yang sering digunakan di SMA Negeri 1 Badaradalah pilihan ganda
dan uraian. Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan
jawaban (option) umumnya terdiri dari 5(lima) pilihan jawaban dengan satu
61
option sebagai kunci (key) yaitu jawaban yang benar atau paling tepat, dan lainnya
The Job Learning (OJL) calon kepala sekolah bertujuan untuk menyiapkan calon
kepala sekolah peserta OJL melakukan kajian di SMA Negeri 1 Badar sebagai
berikut :
membuat rencana kerja sekolah (RKS) yang terdiri dari rencana kerja jangka
tujuan sekolah yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan
dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang
waktu satu tahunan. Permendiknas tersebut juga menyatakan bahwa RKT adalah
memahami cara penyusunan rencana kerja sekolah baik rencana kerja jangka
62
menengah ataupun jangka pendek (tahunan). Mengkaji RKS dan RKJM sekolah
tempat magang pada kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk melatih
dengan kepala sekolah serta wakil kepala sekolah, berikut kami sajikan deskripsi
hasil kajian RKS sekolah tempat magang di sekolah sendiri dan sekolah lain.
Sekolah (TPS ) yang di SK –kan oleh kepala sekolah.dengan anggota TPS terdiri
dari unsur guru, orang tua siswa, dan staf waka. Penyusunan RKS diawali dari
penyusunan EDS yang disosialisasikan oleh kepala sekolah kepada anggota TPS.
EDS disusun merujuk pada SPM dan SNP dengan menganalisis bukti-bukti yang
program kerja jangka menengah dan jangka pendek. RKS yang tersusun sudah
mengacu pada profil sekolah yang memuat tentang kegiatan kesiswaan, kurikulum,
semuanya mau aktif bekerja (hanya tercantum namanya saja di SK), TPS belum
luar selain komite sekolah. Perubahan pada RKS yang terjadi belum
63
disosialisasikan pada rapat dewan guru. Adanya kegiatan-kegiatan yang
monev kepada TPS dan memberikan arahan untuk menumbuhkan kesadaran bagi
jika terjadi kemungkinan adanya kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan
rencana kerja sekolah maka sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan warga
sekolah dalam rapat dewan guru dan jika memungkinkan dapat pula dihadiri oleh
membuat rencana kerja sekolah (RKS) yang terdiri dari rencana kerja jangka
tujuan sekolah yang akan dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan
dengan mutu lulusan yang ingin dicapai dan perbaikan komponen yang
64
mendukung peningkatan mutu lulusan, sedangkan RKT dicapai dalam kurun
waktu satu tahunan. Permendiknas tersebut juga menyatakan bahwa RKT adalah
rencana kerja tahunan yang berdasar pada RKJM dan dinyatakan dalam rencana
penyusunan rencana kerja sekolah baik rencana kerja jangka menengah ataupun
jangka pendek (tahunan). Mengkaji RKS dan RKJM sekolah tempat magang pada
kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk melatih calon kepala sekolah
kepala sekolah sudah membentuk tim penyusun RKAS yang melibatkan beberapa
guru dan pegawai sekolah yang dibentuk secara resmi berdasarkan surat
65
keputusan kepala sekolah. Dengan memperhatikan pedoman pengelolaan biaya
menurut sumber dana (Dana BOS reguler, Dana BOS Pendamping dan bantuan
Komite Sekolah). Dalam RKAS sudah tercantum semua sumber dana dalam
setahun, dan penggunaan dana selalu beracuan pada RKAS, RKAS disetujui oelh
disosialisasikn kepada seluruh warga sekolah. Adapun jenis jenis yang dibiayai
dalam ATK, ATS, Biaya bahan habis pakai, biaya alat habis pakai, biaya
pemeliharaan sapras, biaya daya dan jasa, biaya kegiatan ekstrakurikuler, biaya
disusun oleh tim penyusun RKAS belum diajukan dalam rapat dewan pendidik
mengalokasikan dana untuk asuransi jiwa bagi Tendik dan peserta didik Dalam
masukan kami, kini kepala sekolah mempunyai keinginan untuk melakukan hal
dapat terlaksana 100%. Pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai dengan RKAS
66
3. Pengkajian Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang proses
maksimal.
tahun 2007 tentang standar pengawas sekolah, nomor 13 tahun 2007 tentang
standar kepala sekolah, nomor 16 tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik
dan kompetensi guru, nomor 24 tahun 2008 tentang standar tenaga administrasi
sekolah, nomor 25 tahun 2008 tentang tenaga perpustakaan, nomor 26 tahun 2008
tentang standar tenaga laboratorium sekolah dan nomor 27 tahun 2008 tentang
kegiatan on the job learning (OJL) bertujuan untuk melatih calon kepala sekolah
67
mengembangkan dimensi kompetensi manajerial khususnya kompetensi
mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya manusia
secara optimal.
SMA Negeri 1 Badarkini dipimpin oleh Drs. Sarpin, M.Pd sebagai kepala
sekolah sejak tanggal 14 Maret 2007. Beliau adalah lulusan program pascasarjana
dan memiliki akta IV yang diperolehnya pada tahun 1993 di FKIP Universitas
Syiahkuala. Jumlah guru yang dimiliki sebanyak 29 orang yang terdiri dari 17
guru PNS dan 12 guru non PNS. Kualifikasi pendidikan guru SMA Negeri 1
1 S-1 8 8 16 6 6 12 28
2 S-2 1 0 1 0 0 0 1
JUMLAH 9 8 17 6 6 12 29
beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan guru mengajar 24 jam
tatap muka, maka jumlah 29 guru dapat memenuhi jumlah jam mengajar minimal
68
Tabel 3.11 Kualifikasi Pendidikan Tenaga KependidikanSMA Negeri 1 Badar
1 D3 0 0 0 1 0 1 1
2 SMA 2 0 2 2 0 2 4
3 SMP 1 0 1 0 0 0 1
JUMLAH 3 0 3 2 0 2 6
Jumlah tenaga kependidikan yang dimiliki SMA Negeri 1 Badar saat ini
berhubungan dengan Administrasi sekolah baik data siswa dan data sekolah serta
tenaga laboratorium sekolah, tenaga laboran minimal lulusan diploma 2 (D2) yang
69
relevan dengan peralatan laboratorium dan memiliki sertifikat. Dalam hal ini,
SMA Negeri 1 Badar belum memiliki tenaga seperti yang dimaksud. Masih
sebagai laboran.
yang berkaitan dengan pengelolaan data siswa, data pendidik dan tenaga
tahun 2008 menetapkan standar tenaga administrasi sekolah. Standar ini mengatur
tentang kualifikasi dan kompetensi minimal yang harus dipenuhi oleh seorang
harus dikelola secara optimal oleh kepala sekolah. Sebagai seorang manajer,
70
kepala sekolah harus mampu mengelola TAS dan ketatausahaan dalam
tenaga administrasi sekolah tempat magang pada kegiatan on the job learning
sehingga relevan dengan tugasnya. Satu hal yang mendukung dalam pelaksanaan
pengalaman kerja selama 12 tahun sebagai TAS. Kepala tata usaha memiliki
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu di antaranya adalah tersedianya sarana
71
kerja bagi personel sekolah. Dengan pengelolaan yang efektif dan efisien
pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang
bermain/berolahraga.
keterangan wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasarana sekolah bahwa
kebutuhan sekolah.
pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah dituangkan dalam tata tertib siswa
yang melarang merusak atau mencoret dinding bangunan, pagar sekolah, perabot
dan peralatan sekolah lainnya. Sarana dan prasarana yang masuk dalam kondisi
rusak ringan atau rusak berat jika masih memungkinkan maka dilakukan
sarana dan prasarana yang menjadi kekayaan sekolah maka wakil kepala sekolah
72
kegiatan inventarisasi, wakil kepala sekolah dibantu oleh tenaga administrasi
rentanterhadap perubahan. Paling tidak ada tiga faktor yang membuat kurikulum
harus selalu dirubah atau diperbaharui. Pertama, karena adanya perubahan filosofi
disampaikan kepada peserta didik pun semakin banyak dan berragam. Ketiga,
adanya perubahan masyarakat, baik secara sosial, politik, ekonomi, mau pun daya
kurikulum sekolah sehingga pada saatnya nanti setelah menjadi kepala sekolah
sekolah dan disetujui dalam rapat dewan guru. Pengesahan dilakukan oleh Ketua
73
misi dan tujuan sekolah. Kurikulum disusun berdasarkan kebutuhan sekolah
Muatan lokal sudah sesuai dengan karakter dan potensi daerah karena
pengembangan diri disesuaikan dengan minat dan bakat siswa untuk memotivasi
mengacu standar isi, jumlah jam pelajaran 38 s.d 39 jam per minggu dapat
ditambah maksimal 4 jam pelajaran lintas minat, muatan lokal sebagai muatan
semester, SK, dan alokasi waktu. Komponen silabus disusun telah memuatKD,
Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar memuat Nama sekolah, mata pelajaran,
tidak semua guru paham dan mampu mengembangkan silabus terutama pada
74
perlu memperkenalkan penyusunan silabus mulai dari menentukan indikator
penyusunan silabus.
RPP Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali
pendidikan, kelas, semester, Tema, Sub Tema, KD, Indikator, alokasi waktu,
penilaian hasil belajar dan sumber belajar. Identitas memuat nama satuan
Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi. Indikator sesuai dengan indikator pada
diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Cakupan
materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai. Metode pembelajaran sesuai
dengan karakteristik dari indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap
tim pengembang kurikulum yang dibentuk oleh kepala sekolah. Tim ini bekerja
75
Dinas Pendidikan Provinsi Aceh namun sebelumnya tidak diajukan dalam rapat
panduan penyusunan K13 yang diterbitkan BSNP untuk jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
pusat layanan pendidikan. Berbagai macam kegiatan, baik yang berada di dalam
maupun di luar latar institusi persekolahan, tertuju kepada peserta didik. Semua
berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi
panitia PPDB, rapat kerja pembagian tugas dan proses pendaftaran. Proses
penerimaan peserta didik baru, tidak melalui proses seleksi, penentuan calon
76
Pelaksanakan proses seleksi penerimaan peserta didik baru dilakukan
evaluasi peserta didik,mengatur kenaikan kelas, mutasi dan drop out ,mengatur
kode etik dan peningkatan disiplin peserta didik, mengatur organisasi peserta
didik.
dilaporkan kepada orang tua dan Dinas Pendidikan. Pembinaan Prestasi disusun
dengan fungsi dan tujuannya. Pengurus OSIS lebih banyak berperan dalam
pelaksanaan orientasi dan adanya kontrol yang baik dari pihak guru atau panitia
perencanaan yang matang dan melibatkan guru, pegawai, dan pengurus OSIS
77
8. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
yang sangat signifikan dalam belasan tahun terakhir ini. Berbagai bidang mulai
mengadopsi teknologi ini dengan berbagai alasan. Bidang pendidikan pun tidak
lepas dari hal ini. Saat ini TIK banyak digunakan untuk menunjang proses
pembelajaran.
dilakukan secara lebih optimal dan efisien. Pada umumnya alasan orang
menggunakan TIK pada suatu bidang adalah mengenai masalah efisiensi dan
memerlukan waktu lama jika diproses secara manual (oleh manusia) bisa
pembelajaran sekolah tempat magang pada kegiatan on the job learning (OJL)
78
Guru-guru hanya sebagian kecil (50%) menggunakan komputer dalam
tubuh dengan bantuan komputer dan masih banyak lagi kemudahan lainnya. Guru-
memiliki komputer pribadi atau laptop dan sekitar 75% sudah mampu
diketik dengan menggunakan komputer, artinya tidak ada lagi silabus atau RPP
Point. Sebagai peserta diklat Cakep pada kegiatan OJL, saya berbagi ilmu kepada
teman-teman guru SMA Negeri 1 Badartentang beberapa pasilitas MS. Word dan
internet untuk dijadikan sebagai sumber belajar termasuk bagi siswa-siswa SMA
Negeri 1 Badar.
79
Kepala Sekolah dalam menjalankan tugasnya di sekolah berfungsi
tugas kepengawasan di sekolah salah satu kemampuan yang harus dikuasai oleh
evaluasi, dan pelaporan salah satu kegiatan program untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
evaluasi sekolah, melibatkan wakil kepala sekolah dan pendidik yang sudah
memiliki sertifikat dan kewenangan monev di sekolah. Disadari oleh kepala SMA
Negeri 1 Badar bahwa program monev yang disusun oleh kepala sekolah dan
wakil kepala sekolah yang ditunjuk, selama ini belum disosialisasikan kepada
mengusulkan kepada kepala sekolah agar program monev yang disusun nantinya
80
Untuk itu, melalui diskusi kami dengan kepala sekolah dan wakil-
telah disusun dilaksanakan dengan baik sesuai dengan jadwal karena monev
supervisor.
2007 tentang standar kepala sekolah dan dimensi kompetensi kewirausahaan yang
yang efektif.
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala
2. Pelaksanaan
81
karakteristik seperti inovatif, bekerja keras, motivasi yang kuat, pantang menyerah
dan salalu mencari solusi dan memiliki naluri kewirausahaan. Seorang kepala
inspirator bagi warga sekolah, mampu memperdayakan tim untuk bekerja cepat
dan cerdas untuk mencapai visi dalam kondisi lingkungan yang tak menentu.
3. Hasil
82
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
pendidikan.
B. Saran-saran
83
2. Program Diklat Penyiapan Calon Kepala Sekolah sangat bermutu untuk
narasumber.
84