Professional Documents
Culture Documents
Tgas 1
Tgas 1
NIM : 15504062
Sem/Kelas : VA Matematika
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik Dan Psikis Pendidikan
2) Tanggapan
Yaitu suatu bayangan yang tinggal dalam ingatan setelah kita melakukan
pengamatan.
Tanggapan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Tanggapan masa lampau atau tanggapan ingatan
b. Tanggapan masa datang atau tanggapan mengantisipasikan
c. Tanggapan masa kini atau tanggapan representative (mengimajinasikan)
Perbedaan Pengamatan dan Tanggapan
a. Pengamatan terikat pada tampat dan waktu, sedang pada tanggapan tidak
terikat pada wakyu dan tempat.
b. Objek pengamatan sempurna dan mendetail, sedangkan obyek tanggapan tidak
mendetail dan kabur.
c. Pengamatan memerlukan stinulis, sedang tanggapan tidak perlu.
d. Pengamatan bersifat sensoris, sedangkan tanggapan bersifat imajenir.
3) Ingatan
Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan
pengalaman masa lalunya dan menggunakannya sebagai sumber informasi saat
ini. Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan
dan memanggil kembali informasi tersebut.
Pada dasarnya ingatan dapat dibagi dua kategori yaitu :
a. Ingatan eksplisit
Ingatan eksplisit meliputi penginderaan, semantik, episodik, naratif, dan
ingatan otobiografi.
b. Ingatan implisit
Ingatan implisit meliputi penginderaan, emosi, ingatan
prosedural,pengkondisian rangsang - respon.
4) Fantasi
Fantasi dapat dilukiskan sebagai fungsi yang memungkinkan manusia untuk
berorientasi dalam alam imajinasi melampaui dunia riil.
Ada beberapa macam sifat fantasi yaitu, Fantasi bersifat mengabstraksikan, kalau
dalam berfantasi itu ada bagian-bagian yang dihilangkan. Fantasi bersifat
mendeterminasikan kalau dalam berfantasi itu sudah ada semacam skema tertentu,
lalu diisi dengan gambaran lain. Fantasi bersifat mengkombinasikan kalau
menggabungkan bagian dari tanggapan yang satu dengan yang lainnya.
5) Berpikir
Berfikir merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan proses atau
jalannya. Proses jalannya berfikir itu pada pokoknya ada empat langkah, yaitu:
a. Pembentukan pengertian.
b. Pembentukan pendapat
c. Penarikan kesimpulan
d. Psikologi Fikir
6) Intuisi
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui
penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba datang
dan diluar kesadaran. Misalnya, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk
membaca sebuah buku, ternyata, didalam buku itu ditemukan keterangan yang
dicari-carinya selama bertahun-tahun[4].
d. Fungsi-Fungsi Kognisi
1) Atensi dan kesadaran
Atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah
besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan
dan proses kognitif lainnya. Atensi terbagi menjadi atensi terpilih (selective
attention)dan atensi terbagi (divided attention). Kesadaran meliputi perasaan
sadar maupun hal yang disadari yang mungkin merupakan fokus dari atensi.
2) Persepsi
Persepsi adalah rangkaian proses pada saat mengenali, mengatur dan memahami
sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsang lingkungan. Dalam kognisi
rangsang visual memegang peranan penting dalam membentuk persepsi. Proses
kognif biasanya dimulai dari persepsi yang menyediakan data untuk diolah oleh
kognisi.
3) Ingatan
Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman
masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini.
Proses dari mengingat adalah menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan
memanggil kembali informasi tersebut. Ingatan terbagi dua menjadi ingatan
implisit dan eksplisit. Proses tradisional dari mengingat melalui pendataan
penginderaan, ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang.
4) Bahasa
Bahasa adalah menggunakan pemahaman terhadap kombinasi kata dengan tujuan
untuk berkomunikasi. Adanya bahasa membantu manusia untuk berkomunikasi
dan menggunakan simbol untuk berpikir hal-hal yang abstrak dan tidak diperoleh
melalui penginderaan. Dalam mempelajari interaksi pemikiran manusia dan
bahasa dikembangkanlah cabang ilmu psikolinguistik
5) Pemecahan masalah dan kreativitas
Pemecahan masalah adalah upaya untuk mengatasi hambatan yang menghalangi
terselesaikannya suatu masalah atau tugas. Upaya ini melibatkan
proses kreativitas yang menghasilkan suatu jalan penyelesaian masalah yang
orisinil dan berguna.
6) Pengambilan keputusan dan penalaran
Dalam melakukan pengambilan keputusan manusia selalu
mempertimbangkan penilaian yang dimilikinya. Misalnya seseorang membeli
motor berwarna merah karena kepentingan mobilitasnya, dan kesenangannya
terhadap warna merah. Proses dari pengambilan keputusan ini melibatkan banyak
pilihan. Untuk itu manusia menggunakan penalaran untuk mengambil
keputusan. penalaran adalah proses evaluasi dengan menggunakan pembayangan
dari prinsip-prinsip yang ada dan fakta-fakta yang tersedia. Penalaran dibagi
menjadi dua jenis yaitu penalaran deduktif dan penalaran induktif
2. Belajar
a. Definisi Belajar
Faktor intern meliputi : faktor jasmaniah dan faktor psikologis. Faktor jasmaniah
meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh, sedangkan faktor psikologis meliputi
intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan.
Faktor ekstern yang berpengaruh dalam belajar meliputi faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor keluarga dapat meliputi cara orangtua mendidik,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian
orangtua, dan latarbelakang kebudayaan. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar
meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi antar siswa,
disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode
belajar, dan tugas rumah. Faktor masyarakat dapat berupa kegiatan siswa dalam
masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan dalam masyarakat, dan media massa.
Teori-teori Motivasi
1. Teori Motivasi ABRAHAM MASLOW (Teori Kebutuhan)
Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia
memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk
piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis
dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah
kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi
sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang
penting;
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima,
memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan
serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan
aktualisasi diri: mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya).
Prinsip-prinsip Motivasi
Adapun prinsip-prinsip motivasi itu adalah sebagai berikut:
Jaminan upah minimum merupakan suatu hasil yang diberikan oleh pihak manajemen,
karena biasanya para pekerja selalu bekerja untuk memperoleh upah secara teratur dan
tetap. Tidak seorangpun yang ingin berada dalam keadaan tidak menentu mengenai
penghasilannya. Selain itu, upah minimum juga untuk menghindari perbedaan upah yang
terlalu rendah dan tidak wajar.
Ketetapan ini mempunyai efek psikologis, karena para pekerja tidak perlu menunggu
bukti dari hasil kerja tambahan. Kegairahan kerja para pekerja dihargai sekalipun belum
menghasilkan sesuatu yang konkrit.
Dengan adanya keterbukaan dari manajemen untuk kompensasi tambahan harus dianggap
sebagai hak untuk mendapatkan penghasilan dan bukan sebagai hadiah atau kebaikan dari
perusahaan yang mungkin dapat diambil kembali oleh perusahaan jika dikehendaki.
Hal ini untuk menghilangkan kemungkinan adanya pertolongan atau pengurangan upah.
Perusahaan yang memberikan kesempatan bagi para pekerja akan menambah
penghasilannya, tetapi juga jumlah penghasilan tersebut dianggap tidak sesuai dengan
jumlah yang harus diterima.
5) Agar berhasil dengan baik suatu sistem haruslah dapat menimbulkan kepercayaan
kepada pekerja.
Sistem harus sederhana sehingga pekerja dapat menghitung jumlah pendapatannya dan
disesuaikan dengan upah yang diterimanya. Dengan demikian ia merasa terjamin bahwa
perusahaan tidak menggunakan cara yang kompleks untuk kepentingannya.
c. Memberikan Tugas
Memberikan tugas pada anak merupakan kemampuan yang harus dikuasai
oleh guru. Tujuan utamanya adalah agar siswa mendapatkan gambaran yang
menyeluruh tentang keterampilan yang akan dipelajari. Di samping itu, kemampuan
ini akan memperjelas cara untuk mencapainya. Beberapa prosedur seperti pemberian
instruksi, sajian model, dan pemberian demonstrasi adalah di antaranya.
2. Instruksi
Pemberian instruksi adalah salah satu prosedur dalam setiap pengajaran. Instruksi
tersebut biasanya diucapkan (meskipun bisa juga dituliskan) dan memberikan informasi
tentang aspek yang paling penting dari suatu keterampilan.
Teori pengolahan informasi menyatakan bahwa informasi yang dapat ditangkap oleh
sistem memory amat terbatas. Karena itu, banyaknya pemberian instruksi haruslah
diperhitungkan. Informasi yang terlalu banyak akan segera terlupakan. Informasi dalam
bentuk lisan kadang-kadang dibatasi oleh ketepatan dan kebenarannya.
Karena itu, instruksi yang diberikan haruslah singkat dan bersifat langsung.
Tekankan pada satu atau dua konsep umum saja. Berikan instruksi yang bermakna dan
menghubungkannya dengan sesuatu yang telah dipelajari oleh siswa.
Ada beberapa prinsip evaluasi yang harus diperhatikan oleh instrukstur, yaitu :
a. Evaluasi hendaknya dirancang sedemikian rupa sehingga jelas abilitas yang harus
dicapai, materi penilaian, alat penilaian dan interprestasi hasil penilaian. Sebagai
patokan dalam merancang penilaian adalah tujuan kurikulum dan tujuan
instruksional.
b. Evaluasi harus menggerakkan berbagai alat penilaian dan sifatnya komprehensif.
c. Evaluasi tidak perlu dibatasi hanya pada test akhir suatu topik materi, melainkan
dapat selama pelajaran itu berlangsung. Bentuknya pun tidak harus tertulis, bisa
saja lisan ataupun praktek, artinya abilitas yang dinilai tidak hanya aspek kognitif,
tetapi juga aspek afektif dan psikomotorik.
d. Evaluasi hendaknya diikuti dengan tindak lanjut.
e. Berbadan dan bermental sehat
a) Di dalam ruangan :
Yang perlu diperhatikan adalah :
1) Lingkungan harus terang
2) Di luar lingkungan diusahakan agar tidak ada hal-hal yang sekiranya lebih menarik
dari apa yang diinstruksikan.
3) Keadaan ruangan harus diperhatikan tentang pertukaran udara bilamana diperlukan
waktu yang cukup lama.
4) Cara memandang atau memperhatikan audience harus diperhatikan :
Dalam memberikan instruksi, instruktur jangan membelakangi audience. Bila terjadi
seorang instruktur membelakangi yang diberi instruksi, maka ada kemungkinan yang
diberi instruksi mengejek, atau berbicara dengan teman sebelahnya.
Pandangan instruktur hendaknya meluas, sehingga dapat mengawasi mereka yang ada
di dalam ruangan. Untuk mengatasi hal ini pandangan hendaknya disebar ke atas
kepala mereka. Bila yang diberi instruksi hanya satu atau dua orang saja jangan
mencoba beradu pandang (melihat matanya), karena bila sorot matanya lebih kuat
dariapda sinar mata instruktur, akan mengurangi kewibawaan. Untuk mengatasi hal
ini pandanglah titik di tengah antara kedua mata.
Instruktur jangan memandang dari belakang.
b) Di luar ruangan
Pemberian instruksi di luar ruangan haruslah diperhatikan tentang jumlah yang akan
diberi instruksi. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
Jarak antara instruktur dengan yang diberi instruksi jangan terlalu dekat atau terlalu
jauh.
Jauhkan dari keramaian sekitarnya yang akan merampas perhatiannya.
Usahakan yang diberi instruksi agar tidak menentang sinar matahari.
Perlu diperhatikan tentang suara instruktur, hendaknya dapat didengar oleh yang diberi
instruksi. Suara jangan terlalu keras atau lemah.
2) Suara
Jelas dan lantang
Perhatikan tekanan suara pada perkataan-perkataan penting
Menarik
Patah-patah
3) Penampilan
Penampilan seorang instruktur juga mempengaruhi keberhasilan.
Lengkap tidaknya seragam
Tidak mengganggu bila dipakai, tidak berbau karena sudah dipakai beberapa hari
sebelumnya
Rapi dan lain sebagainya.
4) Waktu
Waktu memberikan instruksi juga mempengaruhi keberhasilan penyampaian
instruksi. Dalam hal ini instruktur harus menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.
a) Panjang pendeknya waktu yang tersedia dikaitkan dengan kualitas materi.
b) Pemberian instruksi dengan materi banyak dan waktu yang panjang harus diberi
selingan humor, agar yang diberi instruksi tidak tegang atau suasana tidak tegang
terus, sehingga akan tercipta suasana yang menarik.
c) Instruktur juga harus menyediakan waktu untuk membuka dan menutup materi yang
disampaikan.