You are on page 1of 7

Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014

UJI AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK ETANOL SAMBILOTO


(Androgravis paniculata Nees), BROTOWALI (Tinospora crispa (L.) Hook. & Thomson),
MANGGIS (Garcinia mangostana L.), LADA HITAM (Piper ningrum L.) DAN JAHE
MERAH (Zingiber officinale Rosc.) SECARA IN VIVO

{In vivo antihyperurisemic activity of ethanol extract from sambiloto (Androgravis


paniculata Nees), brotowali (Tinospora crispa (L.) Hook. & Thomson), manggis (Garcinia
mangostana L.), lada hitam (Piper ningrum L.) and jahe merah (Zingiber officinale
Rosc.)}

Dira1 & Fifi Harmely1


1Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia Yayasan Perintis Padang
Jl. Adinegoro/Simp. Kalumpang KM 17 Lubuk Buaya Padang
email: dira06139060@yahoo.com

ABSTRACT

Indonesia is very rich in various kinds of plants and herbs that can be used as traditional
medicines and condiment dishes by community, including the sambiloto leaves, stem of
brotowali, mangostana’s mesocarp fruit, the fruit of black pepper and red ginger rhizome. In
vivo antihyperuricemia activity testing was done to investigate the effect of ethanol extract to
uric acid level on plasma of the male albino rat which were previously inducted by diet of
high purine food and potassium oxonate. Ethanolic extract was given in suspension in dose
300 mg/kg BW orally. The uric acid level was measured on day 8 th and 16th through
enzymatic photometric method. The result of the research showed that ethanolic extract of
mangostana’s mesocarp fruit and red ginger could decrease the blood uric acid level of male
albino rat significantly (p<0,05). Both of these extracts can be used as a drug substance that
can be made in the form of pharmaceutical preparations which have potential as drug anti
hyperurisemic.

Keywords: antihyperurisemic, medicinal plant, in vivo.

PENDAHULUAN

Hiperurisemia merupakan suatu dan tulang rawan, serta pembentukan batu


keadaan yang menunjukkan kadar asam asam urat di ginjal. Asam urat adalah asam
urat dalam darah meningkat dan mengalami lemah yang merupakan produk akhir
kejenuhan. Hiperurisemia bisa timbul metabolisme purin. Pada keadaan normal
akibat produksi asam urat yang berlebih terjadi keseimbangan antara pembentukan
atau pembuangan yang berkurang dan pemecahan nukliotida purin (Murray,
disebabkan oleh adanya kelainan metabolik 2008). Enzim yang berperan penting dalam
karena adanya perubahan genetik. Selain pembentukan asam urat yaitu xanthin
faktor genetik, proses biokimiawi berperan oksidase, dimana tanpa enzim ini asam urat
juga sebagai hiperurisemia (Dalimarta, tidak dapat terbentuk. Asam urat lebih dari
2002). 0,42 mmol/L (7mg/dL) pada pria dan 0,36
Gout merupakan suatu penyakit mmol/L (6mg/dL) pada wanita, maka akan
metabolit yang ditandai dengan tingginya terjadi hiperurisemia (Sweetman, 2007;
kadar asam urat dalam serum, arthritis akut, Rodwel, 2000).
endapan monosodium urat di persendian

134
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014

Penyebab utama terjadinya sehingga proses degenerasi sel terhambat


peningkatan asam urat adalah (Untung, 2012).
meningkatnya kadar purin dalam tubuh, Sambiloto (Andrographis paniculata
yang salah satunya berasal dari makanan Nees) juga merupakan salah satu tanaman
yang mengandung purin tinggi, seperti yang berkhasiat dalam menyembuhkan
jeroan (hati, ginjal, dan paru), ikan, udang, berbagai macam penyakit turutama
kepiting dan bayam. Makanan ini paling disebabkan oleh adanya senyawa aktif
digemari masyarakat Indonesia. andrografolid dan turunannya.
Obat sintetik yang biasa dikonsumsi Rimpang jahe merah mengandung
untuk mengobati asam urat oleh masyarakat senyawa oleoresin yang lebih dikenal
adalah allopurinol yang menginhibisi sebagai gingerol yang bersifat sebagai
aktivitas xantin oksidase. Enzim yang antioksidan. Jahe Merah memiliki
mengubah hipoxantin menjadi xantin dan kandungan minyak atsiri tinggi dan rasa
selanjutnya menjadi asam urat. Melalui paling pedas, sehingga cocok untuk bahan
mekanisme umpan balik allopurinol dasar farmasi dan jamu. Jahe digunakan
menghambat sintesis purin yang merupakan untuk meningkatkan nafsu makan,
prekursor xantin. Penggunaan allopurinol pengobatan influenza, gangguan saluran
yang terlalu sering atau berlebihan dapat pernapasan, batuk, masuk angin, gangguan
menimbulkan efek samping, yaitu pencernaan atau mulas, diare, muntah-
timbulnya ruam di kulit, hepatitis, muntah, obat gosok penyakit encok, terkilir,
gangguan pencernaan, berkurangnya jumlah bengkak, gatal-gatal, digigit ular, dan kolera
sel darah putih dan kerusakkan hati. Oleh (Ahcmad, dkk., 2009).
sebab itu, diperlukan obat yang lebih aman Lada Hitam mengandung senyawa
dengan harga terjangkau. scoponin, flavonoid, amilum, limonene,
Beberapa jenis tumbuhan yang piperidina, dan minyak lemak. Lada hitam
digunakan sebagai obat tradisional untuk umumnya digunakan untuk mengatasi perut
mengobati penyakit asam urat diantaranya kembung, tekanan darah tinggi, sesak nafas,
adalah daun sambiloto, batang brotowali, asam urat, disentri, kolera, kaki bengkak,
kulit buah manggis, buah lada hitam dan nyeri haid, rematik, salesma, sakit kepala
rimpang jahe merah. Batang tanaman (Wijayanti, 2012), dan sebagai antimikroba
Brotowali (Tinospora crispa (L.) Hook. f. (Aldaly, 2010).
& Thomson) biasanya dijadikan oleh Berdasarkan penggunaan beberapa
masyarakat sebagai jamu (Heyne, 1987). tumbuhan obat ini secara tradisional maka
Manggis (Garcinia mangostana L.) atau dilakukan penelitian untuk mengetahui
yang biasa dikenal ”Queen of fruits” aktivitas antihiperurisemia dengan
mengandung senyawa xanthone yaitu pemberian ekstrak etanol masing masing
substansi kimia alami yang tergolong tanaman secarain vivo dengan pengukuran
senyawa polifenol. Senyawa ini mempunyai kadar asam urat darah tikus putih jantan
aktivitas antioksidan yang dapat menangkal kemudian dibandingkan dengan sedian
radikal bebas dan mencegah kerusakan sel yang beredar yaitu allopurinol.

METODE PENELITIAN

Bahan-bahan oksonat, reagen Uric Acid FS TBHBA


Daun sambiloto, batang brotowali, (DiaSys®), pellet makanan hewan.
kulit buah manggis, buah lada hitam,
rimpang jahe merah, hati ayam mentah, Alat-alat
allopurinol, NaCL fisiologi, etanol, aquadest, Botol maserasi, rotary evaporator,
Carboxyl Methyl Cellulosa (CMC), kalium timbangan digital, pipet mikro, vorteks,

135
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014

kuvet, fotometer, dan blender serta alat gelas Pembanding yang digunakan adalah
laboratorium. allopurinol dosis 90 mg/kg BB. Ditimbang
allopurinol 90 mg lalu gerus dalam lumping
Hewan Percobaan dan tambahkan Na CMC 0,05 g yang telah
Hewan percobaan yang digunakan dikembangkan dengan air panas sebanyak 20
pada penelitian ini adalah tikus putih jantan kalinya, cukupkan volume dengan aquadest
yang berumur 2-3 bulan, sehat, dan berat hingga 10 ml.
badan 150-350 gram. Hewan uji berjumlah
24 ekor dibagi menjadi 8 kelompok dengan Pemberian Dosis
masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor Dosis sediaan uji yang diberikan
tikus. adalah 300 mg/kg BB tikus. Untuk tikus
Penyiapan Ekstrak dengan berat badan 200 gram adalah 300
Lima tumbuhan yang diteliti terlebih mg/1000 g x 200 g = 60 mg/200 g BB.
dahulu diidentifikasi di Herbarium Pembanding yang digunakan adalah
Universitas Andalas. Sampel dikeringkan dan allopurinol 90 mg/kg BB tikus. Dosis
dimaserasi untuk mendapatkan ekstrak pottasium oksonat yang digunakan adalah
kental. Ekstrak kental ini dilakukan 150mg/kgBB tikus.
standarisasi dengan parameter yang ada pada
Materia Medika Indonesia. Perlakuan hewan percobaan
Hewan percobaan dikelompokkan
Pembuatan Larutan Hati Ayam menjadi 8 kelompok, tiap kelompok terdiri
(Makanan Diet Purin Tinggi) MDPT dari 3 ekor.Pengelompokkan hewan
Hati ayam segar sebanyak 300 gram percobaan tersebut adalah sebagai berikut:
dicuci, dipotong kecil-kecil lalu masukkan Hewan percobaan diaklimatisasi selama satu
dalam blender, kemudian tambah air suling minggu.
75 mL. Haluskan dengan blender, saring dan 1. Kelompok 1: kelompok control negatif
masukkan dalam wadah. Larutan ini dibuat yang hanya diberi pembawa sediaan uji
baru setiap hari. yaitu suspensi Na CMC 0,5%.
2. Kelompok 2: kelompok control positif
Pembuatan Suspensi Pottasium Oksanat yang diberi jus hati ayam dan suspensi
Pottasium oksonat ditimbang Na CMC 0,5 % secara oral.
sebanyak 150 mg/kgBB, gerus dalam 3. Kelompok 3: kelompok pembanding
lumpang dan tambahkan suspensi Na CMC yang diberi jus hati ayam dan alopurinol
0,05 gram yang telah dikembangkan dalam dengan dosis 90 mg/kg BB secara oral.
air panas sebanyak 20 kalinya dan digerus 4. Kelompok 4: kelompok yang diberi jus
homogen, setelah tersuspensi dengan baik hati ayam dan suspense ekstrak etanol
volume dicukupkan dengan penambahan daun sambiloto dengan dosis 300 mg/kg
NaCL fisiologis sampai 10 ml. BB secara oral.
5. Kelompok 5: kelompok yang diberi jus
Pembuatan suspensi sediaan uji hati ayam dan suspense ekstrak etanol
Konsentrasi ekstrak yang dibuat batang brotowali dengan dosis 300
adalah 3%. Ekstrak ditimbang sebanyak 300 mg/kg BB secara oral.
mg gerus dalam lumpang dan tambahkan Na 6. Kelompok 6: kelompok yang diberi jus
CMC 0,05 gram yang telah dikembangkan hati ayam dan suspense ekstrak etanol
dalam air panas sebanyak 20 kalinya dan kulit buah manggis dengan dosis 300
gerus hingga homogen, kemudian diencerkan mg/kg BB secara oral.
dengan aquadest sampai 10 ml. 7. Kelompok 7: kelompok yang diberi jus
hati ayam dan suspense ekstrak etanol
Pembuatan Larutan Pembanding buah lada hitam dengan dosis 300 mg/kg
BB secara oral.

136
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014

8. Kelompok 8: kelompok yang diberi jus Pengukuran Kadar Asam Urat


hati ayam dan suspense ekstrak etanol Darah tikus diambil dengan
rimpang jahe merah dengan dosis 300 menggunakan pipet hematokrit. Pengambilan
mg/kg BB secara oral. darah dilakukan melalui vena ekor yang
terlebih dahulu direndam dengan air hangat.
Masing-masing kelompok diberikan Darah yang diperoleh disentrifus selama 10
sediaan seperti perlakuan di atas pada hari menit dengan kecepatan 11.000 RPM.
ke-1 sampai hari ke-7. Pada hari ke-8, Plasma yang terpisah diambil dan ditentukan
diberikan suspensi potassium oksonat dosis kadar asam uratanya.
150 mg/kg BB secara intraperitoneal (volume Untuk pengukuran asam urat dengan
pemberian untuk masing-masing tikus adalah photometer terlebih dahulu disiapkan tabung
0,6 mL/200 g BB). Satu jam kemudian reaksi, tabung reaksi pertama berisi aquadest
diberikan Na CMC, allopurinol, dan sediaan sebanyak 20µl (blanko), tabung reaksi yang
uji secara oral sesuai alokasi pengelompokan. kedua berisi asam urat standar sebanyak 20
Setelah satu jam, darah tikus diambil melalui µl (standar), dan tabung reaksi yang lain
pembuluh darah vena ekor yang terlebih berisi plasma uji sebanyak 20 µl. Pada
dahulu direndam dengan air hangat (sebelum masing-masing tabung reaksi ditambahkan
pengambilan darah, tikus dipuasakan terlebih 1000 µl reagen uric acid (buffer posfat,
dahulu). TBHBA, 4-aminoantipirin, peroksidase,
Perlakuan pada hari ke-9 sampai hari urikase), dikocok homogen dan dibiarkan
ke-15 perlakuannya sama dengan hari ke-1 selama 10 menit pada suhu 20-25 °C,
sampai hari ke-7, begitu juga perlakuan pada selanjutnya diukur dengan alat photometer
hari ke-16 sama dengan hari ke-8. pada panjang gelombang 546 nm.

HASIL DAN DISKUSI

Hasil metode pengukuran secara enzimatis


Hasil penentuan kadar asam urat ditunjukkan dalam tabel I.
dalam plasma tikus putih jantan dengan

Tabel I. Kadar Asam Urat Tikus Putih Jantan


Kadar Asam Urat (mg/dL)
Kelompok Tikus
Hari ke-8 Hari ke-16
1 1.3 1.4
2 1.5 1.6
Kontrol negatif (-)
3 1.7 1.7
Rata-rata 1.50 1.57
1 3.0 3.6
2 3.2 3.8
Kontrol positif (+)
3 3.3 4.2
Rata-rata 3.17 3.87
1 1.2 1.3
Pembanding
2 1.5 1.6
(Allopurinol Dosis 90
3 1.6 1.6
mg/kg BB)
Rata-rata 1.43 1.50
1 2,0 2,2
Ekstrak daun
2 2,3 3,2
sambiloto Dosis 300
mg/kg BB 3 2,6 3,4
Rata-rata 2,3 2,93

137
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014

1 2,9 3,1
Ekstrak brotowali 2 2,9 3,4
Dosis 300 mg/kg BB 3 3,0 3,9
Rata-rata 2,9 3,46
1 1.4 1.5
Ekstrak Kulit Buah
2 1.8 2.0
Manggis Dosis 300
3 1.9 2.2
mg/kg BB
Rata-rata 1.70 1.90
1 2,4 3,3
Ekstrak lada hitam 2 2,6 3,8
Dosis 300 mg/kg BB 3 2,6 3,5
Rata-rata 2,53 3,53
1 1,7 1,6
Ekstrak Jahe merah 2 1,8 2,2
Dosis 300 mg/kg BB 3 2,0 2,2
Rata-rata 1,83 2,0

Diskusi asam urat. Jika enzim urikase sudah


dihambat, maka kadar asam urat akan
Pengujian aktivitas antihiperurisemia meningkat sehingga bisa digunakan sebagai
secara in vivo dengan menggunakan hewan model keadaan hiperurisemia. Keadaan
percobaan yaitu tikus putih jantan galur Asia hiperurisemia ini diperlukan untuk
sebanyak 24 ekor dengan berat badan kira- mengetahui apakah sediaan uji yang
kira 150-250 gram, dengan usia 2-3 bulan, digunakan dapat menurunkan kadar asam
dimana pada umur tersebut perkembangan urat atau tidak (Katzung, 2002). Pengambilan
tubuhnya sempurna. Alasan pemilihan tikus darah dilakukan 2 jam setelah pemberian
karena tikus mudah didapat, mudah dalam potassium oksonat karena berdasarkan
pemeliharaannya serta mempunyai sifat penelitian Katrin dkk (2009) kadar asam urat
fisiologis yang hampir sama dengan manusia. pada waktu tersebut mencapai kadar
Pemilihan jenis kelamin jantan karena tikus tertinggi, kemudian kadar asam urat akan
jantan tidak mempunyai hormon estrogen, menurun dan mencapai normal dalam waktu
walaupun ada hanya dalam jumlah yang 24 jam. Adanya penurunan kadar asam urat
relatif sedikit serta kondisi hormonal pada merupakan parameter untuk mengukur
tikus jantan lebih stabil jika dibandingkan potensi aktivitas antihiperurisemia suatu
dengan tikus betina. Sebelum dilakukan senyawa uji secara in vivo.
penelitian, tikus terlebih dahulu Sediaan yang diberikan kepada
diaklimatisasi selama 7 hari yang bertujuan hewan percobaan berupa suspensi, yang
agar tikus dapat menyesuaikan diri dengan bertujuan untuk mensuspensikan sediaan
lingkungannya. Setelah itu tikus diberi sehingga konsistensi sediaan pada saat
makanan diet purin tinggi (MDPT) yaitu jus diambil merata. Pensuspensi yang digunakan
hati ayam secara oral serta potassium oksonat adalah Na CMC 0,5 % karena bersifat inert,
150 mg/kg BB dalam bentuk suspensi maka diharapkan dapat diperoleh suspensi
dengan Na CMC 0,5% secara intraperitoneal. yang stabil, resistensi terhadap mikroba
Potassium oksonat bekerja untuk cukup baik dan kejernihannya tinggi.
menghambat enzim urikase. Hewan tingkat Pembanding yang digunakan adalah suspensi
rendah seperti tikus mempunyai enzim allopurinol dosis 90 mg/kg BB. Pemilihan
urikase yang akan mengubah asam urat allopurinol sebagai pembanding karena
menjadi allantoin, dimana allantoin ini lebih allopurinol adalah obat modern yang paling
mudah diekskresikan dibandingkan dengan umum digunakan dalam menurunkan kadar

138
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014

asam urat. Allopurinol bekerja menghambat sempurna. Pengukuran kadar asam urat
enzim xantin oksidase sehingga dilakukan pada dua titik waktu yaitu hari ke-
pembentukan asam urat dapat terganggu 8 dan hari ke-16.
(Price dan Wilson, 2003). Berdasarkan hasil pengamatan pada
Kadar asam urat dalam plasma tikus hari ke-8 dan hari ke-16, menunjukkan
putih jantan diukur dengan metode enzimatik bahwa kadar asam urat rata-rata pada
dengan menggunakan reagen uric acid FS kelompok 2 sampai kelompok 8 mengalami
TBHBA (2,4,6-tribromo-3hydroxy-benzoic peningkatan. Hal ini disebabkan karena
acid). Mekanisme reaksi yang terjadi adalah penginduksi tetap diberikan selama 16 hari,
asam urat yang ada dalam plasma dioksidasi sehingga tidak mengimbangi kemampuan
oleh enzim urikase dengan bantuan H2O dan ekstrak dalam menurunkan kadar asam urat
O2 menjadi alantoin, CO2, dan H2O2. tikus putih jantan. Secara statistik kenaikan
Hidrogen peroksida (H2O2) yang terbentuk tersebut tidak signifikan (p>0,05). Walaupun
akan bereksi dengan 4-amino antipirin dan demikian, dari hari ke-8 sampai hari ke-16
TBHBA (2,4,6-tribromo-3hydroxy-benzoic terjadi penurunan kadar asam urat
acid) menjadi quinonimin yang berwarna dibandingkan kontrol positif.
merah muda, dimana reaksi tersebut Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak
dikatalisis oleh enzim peroksidase (POD). etanol kulit buah manggis dan rimpang jahe
Warna yang terbentuk tersebut diukur dengan merah memiliki aktivitas antihiperurisemia
dengan photometer pada panjang gelombang secara in vivo yang sebanding dengan obat
546 nm. Besarnya intensitas warna yang sintetis Allopurinol. Kadar asam urat tikus
dihasilkan oleh quinonimin tersebut ekivalen putih jantan pada hari ke-8 setelah diberi
dengan kadar asam urat dalam darah ekstrak kulit buah manggis dan rimpang jahe
(Thomas, 1998). Plasma yang mengandung merah masing masingnya adalah 1.70 dan
asam urat direaksikan dengan reagen uric 1.83 mg/dL. Sedangkan pemberian
acid dan diinkubasi selama 10 menit pada Allopurinol kadarnya adalah 1.43 mg/dL.
suhu 25ºC. Tujuan inkubasi adalah untuk Sementara itu pada control negative dan
memperoleh serapan yang optimum dan positif kadarnya masing masing adalah 1.50
stabil dari quinonimin yang telah terbentuk dan 3.17 mg/dL

KESIMPULAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimanfaatkan sebagai bahan obat yang dapat
ekstrak etanol kulit buah manggis dan dibuat dalam bentuk sediaan farmasi yang
rimpang jahe merah dapat menurunkan kadar memiliki potensi sebagai obat
asam urat tikus putih jantan secara signifikan antihiperurisemia
(p<0,05). Kedua ekstrak ini dapat

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih kepada Direktorat Pendidikan Tinggi yang telah membiayai
Pembinaan Penelitian dan Pengabdian penelitian ini.
kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, A.S.,Hakim, H. E., Makmur, L., Kegunaan Tumbuhan Obat Indonesia,


Syah, M.Y., Juliawati, D.L., dan Jilid I, ITB: Bandung.
Mujahidin, D., 2009, Ilmu Kimia Aldaly, Zainab T.K. 2010. Antimicrobial
Activity of Piperine Purified From

139
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop “Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik IV” tahun 2014

Pipper Nigrum. Journal of Basrah Price dan Wilson, 2003, Patofisiologi Konsep
Researches ((Sciences)), Vol. 36 (5). Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6,
Dalimartha S, 2002. Resep Tumbuhan Obat Fakultas Kedokteran EGC, Jakarta.
untuk Asam Urat, Swadaya, Jakarta. Rodwell, V.W.,2000,”Metabolism of Purine
Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna and Pyrimidine Nucleotides”, in
Indonesia, Jilid III, diterjemahkan oleh R.K.Murray, Harpers Biochemistry,
Badan Penelitian dan Pengembangan 23th Edition, Mc Graw Hill, USA.
Kehutanan, Yayasan Sarana Wahajaya, Sweetman, Sean C., 2007, Martindal, The
Jakarta. Complete Drug Referece, 35th edition,
Katrin, Elya, B., Amin, J., Permawati, M., Pharmaceutical Press, 498-503 P,
2009, Aktivitas Ekstrak Air Daun London.
Gandarusa (Justicia gendarusa Burm.f) Thomas, L., 1998, Clinical Laboratory
Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Diagnostic, 1st Edition. Franfurt: TH-
Darah Tikus, Jurnal Bahan Alam Books Verlagsgesellschaft.
Indonesia, 7(1):1412-2855. Untung, O., 2012, Manfaat Kulit Manggis
Katzung, B. G., 2002, Farmakologi Dasar Andal Hadapi Kanker dan Jantung
dan Klinik, Edisi 8, alih bahasa oleh 503, Surabaya: Trubus.
Bagian Farmakologi Kedokteran Wijayanti, Itha, K., 2012, Ramuan
Universitas Indonesia, Salemba Tradisional Lengkap Untuk Berbagai
Medika, Jakarta. Penyakit, Aulya Publishing,
Murray, R. K., D. K. Graner, dan V. W. Yogyakarta.
Rodwell, 2008, Biokimia Harper, Edisi
27, Fakultas Kedokteran EGC, Jakarta.

140

You might also like