You are on page 1of 35

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengabdian kepada masyarakat adalah salah satu unsur Tri Dharma

Perguruan Tinggi. Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang dilakukan oleh

mahasiswa selama ini adalah perubahan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang

berlangsung dari era 70-an sampai dengan era reformasi merupakan kegiatan

Intrakurikuler dalam bentuk pengabdian masyarakat. Kuliah Pengabdian

Masyarakat (KPM) merupakan suatu kegiatan terpadu antara pendidikan/

pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan kata lain kuliah

pengabdian masyarakat adalah kegiatan sosial kemasyarakatan, merupakan bentuk

pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk

hidup bersama-sama dengan berbagai strata sosial kemasyarakatan, berada di

tengah-tengah masyarakat, di luar kampus dan sekaligus berpartisipasi,

mengidentifikasi, merencanakan, melaksanakan dan membantu menyelesaikan

masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

Sedangkan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu

beban studi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang wajib diikuti oleh seluruh

mahasiswa FTK agar seorang mahasiswa PPL dapat mengimplementasikan

ilmunya secara praktis dalam dunia nyata, memiliki ilmu yang memadai sesuai

dengan bidangnya masing-masing, mampu membelajarkan ilmu tersebut kepada

peserta didik, berakhlak mulia sebagai teladan bagi peserta didik, serta memiliki

1
sikap empati dan simpati terhadap semua situasi sosial di sekolah/madrasah

tempat mahasiswa/i melaksanakan PPL.

Sementara Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) untuk tahun akademik

2015 ini memadukan kedua kegiatan tersebut antara Praktik Pengalaman

Lapangan (PPL) dan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang dikenal dengan

sebutan Praktik Profesi Keguruan dan Pengabdian Masyarakat (PPKPM), adapun

pada tahun 2016 ini kembali diadakannya Praktik Profesi dan Pengabdian

Masyarakat (PPKPM) untuk kedua kalinya.

Adapun mengenai penentuan daerah yang ditetapkan sebagai lokasi PPKPM

UIN Ar-Raniry adalah dipilih dan ditentukan oleh pihak Instructional

Development Center (IDC). Adapun daerah PPKPM kali ini hanya meliputi

delapan kecamatan di Aceh Besar yaitu kecamatan Ingin Jaya, Darul Kamal,

Darul Imarah, Montasik, Mesijd Raya, Peukan Bada, Simpang Tiga, Blang

Bintang, Lhong, Lhoknga, Indrapuri, Jantho, Seulimum, dan Lembah Selawah.

Penempatan mahasiswa PPKPM di gampong Lam Teungoh Kecamatan

Ingin Jaya adalah sebanyak 6 orang, terdiri, yang berasal dari berbagai jurusan

yang ada di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Berikut peserta PPKPM yang

mengabdi di gampong Lam Teungoh adalah:

No Nama NIM Jurusan


1. Dewi Aprilliana 251324434 Pendidikan Fisika
2. Siti Maryam 140202190 Pendidikan Bahasa Arab
3. Ulfa Aprilia 211323891 Pendidikan Agama Islam
4. Ulfaturrahmi 221324042 Pendidikan Bahasa Arab
5. Wasyilah 251324472 Pendidikan Fisika
6. Zahratul Hayati 281325043 Pendidikan Kimia

2
B. Tujuan dan Manfaat PPKPM
Praktik Profesi Keguruan bertujuan melatih dan mengembangkan

keterampilan keguruan mahasiswa/i dalam melaksanakan pembelajaran pada

sekolah atau madrasah praktikan sedangkan kegiatan Pengabdian Masyarakat

merupakan usaha meningkatkan alumni serta menguji kebolehan dan kemampuan

mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmunya, mendidik manusia berbuat baik dan

beramal sholeh dalam membangun masyarakat.


Adapun tujuan yang dimaksud secara garis besar ialah:
1. Mempersiapkan calon sarjana yang lebih menghayati dan memahami

kompleksitas permasalahan yang langsung dihadapi di masyarakat dan

memperluas wawasan pikiran serta belajar menanggulangi permasalahan

secara praktis dan terpadu.


2. Mengembangkan pengetahuan agama, sikap dan keterampilan mahasiswa

melalui penerapan agama Islam, teknologi dan seni yang bernafaskan Islam

secara langsung di Masyarakat serta melatih mahasiswa untuk bekerja antar

bidang, keahlian secara terpadu.


3. Membantu pemerintah dalam mempercepat proses pembangunan masyarakat

yang berkelanjutan dalam berbagai bidang khususnya bidang sosial

keagamaan.
Pelaksanaan kegiatan Praktik Profesi Keguruan dan Pengabdian Masyarakat

(PPKPM) memiliki manfaat sebagai berikut:


1. Bagi Mahasiswa; efektifitas dan efisiensi pengembangan dan penyelesaian

kompetensi keguruan.
2. Bagi LPTK FTK (UIN Ar-Raniry); sebagai media kerjasama dan pengabdian

kependidikan, di sekolah dan kemasyarakatan.


3. Bagi pemerintah dan masyarakat; memperoleh partisipasi aktif FTK UIN Ar-

Raniry melalui mahasiswa dalam bidang pengabdian pendidikan secara lebih

luas dan mendalam.

3
C. Waktu dan Tempat

1. Waktu PPKPM

Praktik Profesi Keguruan dan Pengabdian Masyarakat (PPKPM)

dilaksanakan selama 2 (dua) bulan 7 hari berlangsung sejak 15 Agustus 2016

sampai dengan 22 Oktober 2016. Adapun Kegiatan PPL berlangsung pada jam

normal sekolah, yaitu pukul 07.30 sampai 13.20 WIB. Sedangkan kegiatan KPM

dilaksanakan setelah pulang dari sekolah praktikan.

2. Tempat PPKPM

Adapun tempat mahasiswa praktikan melaksanakan kegiatan PPL adalah

di SMK Negeri 1 Al Mubarkeya Aceh Besar. Sedangkan tempat berlangsungnya

KPM adalah di Gampong Lam Teungoh Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh

Besar.

BAB II

KEGIATAN PPKPM

A. Gambaran Umum Lokasi PPKPM

1. Lokasi PPL

a. Observasi Lapangan

4
Observasi adalah kegiatan pemantauan yang bertujuan untuk memperoleh

gambaran tentang suatu hal yang diamati. Dalam hal ini yang menjadi objek

praktikan adalah SMK Negeri 1 Al Mubarkeya dan difokuskan pada situasi dan

kondisi sekolah. Kegiatan observasi ini dilakukan pada minggu pertama

pelaksanaan PPL. Menyangkut dengan objek yang dipantau adalah kondisi

sekolah, guru, alat-alat pembelajaran, jumlah siswa dan proses belajar mengajar

termasuk kebudayaan sekolah secara keseluruhan seperti kedisiplinan, peraturan-

peraturan dan sebagainya.

Observasi merupakan kegiatan tahap awal pelaksanaan PPL dan dengan

adanya pelaksanaan observasi diharapkan setiap mahasiswa calon guru akan

mengenal sekolah dari aspek fluktuatif. Dengan demikian, mahasiswa praktikan

dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi dan kondisi sekolah tempat ia

praktik. Observasi ini dilakukan dengan cara mengunjungi tempat-tempat yang

berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar dan melakukan wawancara

dengan pihak yang terkait, siswa, guru, dan karyawan.

Adapun alamat sekolah SMK Negeri 1 Al Mubarkeya Aceh Besar secara

yaitu:

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Al Mubarkeya

Alamat Sekolah : Jl. Asrama Rider Gampong Kaye Lee, Kecamatan : Ingin

Jaya, Kode Pos : 23371 Aceh Besar

Kegiatan yang diamati ini ada dua yaitu keadaan fisik sekolah dan kegiatan

belajar mengajar.

5
1) Keadaan Fisik Sekolah

a. Luas tanah : 11.700 m2

b. Jumlah ruang kelas : 24 ruang

c. Ukuran ruang kelas : 3600 m2

d. Bangunan Lainnya

No Ruang Jumlah Keadaan


1 Ruang Laboratorium IPA 1 Memadai
2 Ruang Lab Bahasa/Komputer 1 Memadai
3 Ruang Lab Tata Busana 1 Memadai
4 Ruang Lab Bengkel Otomotif 1 Memadai
5 Ruang Lab Tata Boga 1 Memadai
6 Ruang Lab Tata Busana 1 Memadai
7 Ruang Perpustakaan 1 Memadai
8 Ruang UKS 1 Memadai
9 Mushalla 1 Memadai
10 Ruang Kepala Sekolah 1 Memadai
11 Ruang TU 1 Memadai
12 Ruang Dewan Guru 1 Memadai
13 Ruang BK 1 Memadai
14 Ruang Serba Guna/Aula 1 Memadai
15 Ruang Kelas 14 Memadai
16 Toilet Guru 2 Memadai
17 Toilet Siswa 14 Memadai
18 Dapur 1 Memadai
19 Ruang OSIS 1 Memadai
20 Gudang 1 Memadai
21 Kantin 1 Memadai
22 Pos Satpam 2 Memadai
23 Ruang Aula Mini 1 Memadai

2) Lapangan Olahraga

No Lapangan Jumlah Keadaan


1 Lapangan Bola Voli 1 Memadai

6
2 Lapangan Tenis Meja 1 Memadai
3 Lapangan Bola Basket 1 Memadai

3) Keadaan Lingkungan yang Mengelilingi Sekolah

1) Jenis bangunan yang mengelilingi sekolah adalah perumahan,

pegunungan dan sawah

2) Kondisi lingkungan sekolah nyaman

4) Profil Guru

Banyak Guru
Rekapitulasi Jumlah
Laki-laki perempuan
Kepala Sekolah 1 - 1
Guru Tetap 7 19 26
Guru Tidak Tetap 8 16 24
KTU 1 - 1
Staf TU 4 1 5
Satpam 1 - 1
Penjaga Sekolah 1 - 1
Jumlah 20 24 44

5) Profil Siswa

Kelas X

Banyak Siswa
Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
X AKT 3 20 23
X TBS 1 - 22 22
X TBS 2 - 24 24
X TGSA 23 1 24
X RPL 21 2 23
X TBG - 18 18
X TJA 19 4 23
X TKJ 27 6 33
X TO 1 22 - 22

7
X TO 2 21 1 22
Total 136 98 234

Kelas XI

Banyak Siswa
Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
XI AKT 1 2 22 24
XI AKT 2 3 21 24
XI TBS - 24 24
XI RPL 9 4 13
XI TJA 7 6 13
XI TKJ 1 17 7 24
XI TKJ 2 18 8 26
XI TO 19 - 19
XI TGB 18 6 24
XI TBG - 6 6
Total 93 104 197

Kelas XII

Banyak Siswa
Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
XII TKJ 1 11 9 20
XII TKJ 2 8 10 18
XII TGB 17 1 18
XII AKT 5 24 29
Total 41 44 85

Rekapitulasi

Banyak Siswa
Kelas Frekuensi Kelas Jumlah
Laki-laki Perempuan
X 10 136 98 234
XI 10 93 104 197
XII 4 41 44 85
Jumlah 24 270 246 516

8
6 ) Kegiatan Ekstrakurikuler

Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMK Negeri 1 Al Mubarkeya

yaitu: Pramuka, bola kaki, bola voli, tenis meja, bulu tangkis, Rohis, atletik,

tarian, dan Tilawah.

7) Interaksi Sosial

Kesan singkat tentang hubungan antara guru-guru, siswa-siswa dan hubungan

antara sesama personil di sekolah

1) Hubungan guru-guru : sangat baik

2) Hubungan guru-siswa : sangat baik

3) Hubungan siswa-siswa : sangat baik

4) Hubungan guru-karyawan : sangat baik

5) Hubungan sosial secara keseluruhan : sangat baik

8) Tata Tertib

1) Untuk siswa : Ada

2) Untuk guru : Ada

3) Untuk karyawan : Ada

9) Kesan Umum

Hari pertama penempatan dan penyerahan di SMK Negeri 1 Al Mubarkeya,

kami merasakan ada suatu keakraban dan rasa kekeluargaan yang mendalam.

Berdasarkan penyambutan tersebut penulis mengetahui bahwa jalinan keakraban

antar dewan guru sudah terjalin sebelum kedatangan Mahasiswa PPL disini.

9
Keakraban dan kekeluargaan antar dewan guru dan Mahasiswa PPL juga terjalin

baik.

b. Observasi Kegiatan Belajar Mengajar

Kegiatan belajar-mengajar yang diobservasi adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan yang dilakukan guru ketika masuk ke dalam kelas adalah

memberikan salam dan memulai pelajaran dengan membaca doa bersama.

2) Guru memeriksa kehadiran siswa dan membuka pelajaran dengan cara

mengulang materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.

3) Guru melanjutkan materi dengan berbagai macam metode sesuai dengan

materi yang disajikan.

4) Selama pembelajaran berlangsung, siswa lebih dituntut untuk melakukan

diskusi untuk memecahkan suatu masalah kemudian jika belum terselesaikan

maka akan ditanyakan kepada guru yang bersangkutan.

5) Lama pelajaran berlangsung adalah 2 sampai 3 jam pelajaran.

6) Guru mengakhiri pelajaran dengan menarik kesimpulan terhadap materi yang

telah diajarkan dan memberikan tugas sesuai dengan materi yang telah

diberikan.

7) Guru menilai siswa dari aspek sikap, kognitif dan psikomotornya.

2. Lokasi KPM

a. Kondisi Gampong
Gampong Lam Teungoh merupakan salah satu Gampong yang berada

dalam Kemukiman Lam Teungoh Kecamatan Ingin Jaya kabupaten Aceh Besar

10
Provinsi Aceh terletak pada ketinggian ± 11,8 M dari permukaan laut dan berada

di dekat jalan Banda Aceh dalam kecamatan Ingin Jaya, Gampong Lam teungoh

dengan luas ± 2,08 Km² merupakan Gampong yang memiliki areal Persawahan

dan perkebunan yang sangat potensial dan strategis mudah dijangkau dan subur

namun sebagian besar dari lahan persawahan dapat di manfaatkan sepanjang

tahun oleh masyarakat di karenakan penyediaan air untuk persawahan mencukupi

(Sawah Tadah Hujan) hal ini bisa dilihat dari aliran irigasi untuk aliran air yang di

areal persawahan, lahan sawah yang terairi irigasi selama ini hanya bercocok

tanam pada musim, akan tetapi mayoritas dari penduduknya menanam padi hanya

sebagai bahan pokok dalam rumah tangga, artinya bukan untuk dijual belikan.

Dinamika pembangunan masyarakat desa Lamteungoh menunjukkan

pertumbuhan yang positif, di tandai dengan keberhasilan pembangunan yang

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Memasuki era globalisasi dan seiring

dengan semakin meningkat kebutuhan semakin kompleks merupakan tantangan

bagi pemerintah daerah untuk meningkatkan capain hasil pembangunan. Untuk itu

mengantisipasi berbagai permsalahan, tantangan serta perkembangan di masa kini

dan masa depan diperlukan perencanaan yang jelas terarah dan partisipatif.

Jarak tempuh gampong Lamteungoh Kepusat kecamatan ± 2,5 km dengan

kondisi jalan yang sangat bagus sehingga memudahkan bagi warga untuk

mengakses sampai kepusat kecamatan.

b. Batas Wilayah Gampong

 Sebelah Utara berbatasan dengan Gampong Krueng Aceh

11
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Blang Raya

 Sebelah Timur berbatasan dengan Gampong Lambarih Bakmee

 Sebelah Barat berbatasan dengan Gampong Ujong XII

c. Kondisi Geografis

 Luas Wilayah : ± 2,08 Km²

 Ketinggian tanah dari permukaan laut : ± 11,8 meter

 Suhu udara rata-rata : 28 ° C ( sedang )

 Drainase

: 1280 Meter

 Panjang jalan kecamatan : 2,5 km

 Panjang jalan Gampong : 2450 meter

 Panjang jalan setapak : 550 Meter

 Daerah Aliran Sungai : 500 meter

d. Kondisi Fisik dan Geologis Gampong

Wilayah gampong Lamteungoh kecamatan Ingin Jaya berada di wilayah

administrative kabupaten Aceh Besar dan merupakan bagian dari kemukiman

Lamteungoh. Kondisi lahan berbukit dan tanah yang keras daerah ini hanya untuk

peternakan yang berada di samping sungai sehingga memudahkan masyarakat

untuk mengakses air. Dan juga lahan sawah tadah hujan daerah ini tidak sulit

12
memperoleh mata air tanah, dengan kedalaman sumur rata – rata ± 8 meter (12

cincin sumur).

e. Jarak ke Pusat Pemerintahan

 Jarak tempuh ke pusat pemerintahan Mukim 0 M dengan waktu

tempuh 0 Menit

 Jarak tempuh ke Pusat Kecamatan 2,5 Km dengan waktu tempuh 5

Menit

 Jarak tempuh ke Pusat Kabupaten/Kota 44 Km dengan waktu tempuh

45 menit

 Jarak tempuh ke Pusat Provinsi ( Banda Aceh ) 10,5 Km dengan

waktu tempuh 15 menit

f. Luas wilayah

Gampong Lamteungoh memilki luas wilayah 4.08 Km² yang meliputi

area pemukiman penduduk ,persawahan dan tanah kebun masyarakat, berikut

adalah pembagian wilayah sesuai pemanfaatan lahannya :

Tabel 1.1

Pemanfaatan Lahan Gampong

No Pemanfaatan Lahan Luas Lahan (ha) Keterangan


1. Area pusat gampong 1,2 x 1,8 Km² Berfungsi
2. Area Pertanian ( sawah dengan
50 Ha Berfungsi
irigasi dan tadah hujan )

13
3. Area perkebunan 4,6 Ha Berfungsi
4. Area kuburan 2400 m Berfungsi
5. Tanah kas desa 994 m Berfungsi
6. Tanah waqaf 594 m Berfungsi Sebagian
Total Luas Lahan Ha

g. Pembagian Dusun

Gampong Reukih Keupula dibagi menjadi 3 (tiga ) dusun yang masing

masing dipimpin oleh kepala dusun adalah sebagai berikut :

 Dusun Bineh Krueng Luas : ± 1,5 Km²


 Dusun Jeurat Tengku Luas : ± 600 M²
 Dusun Bineh Blang Luas : ± 2,5 Km²

h. Lembaga Kemasyarakatan

Tabel 1.2

Lembaga Kemasyarakatan Gampong

NO Lembaga Status Jumlah Anggota

1 Pemerintah Gampong Aktif 18 Orang

2 Tuha Peut Gampong Aktif 10 Orang

3 Posyandu Aktif 7 Orang

4 Kelompok Ternak Aktif 25 Orang

5 Kelompok Tani Aktif 80% penduduk

6 Organisasi pemuda Aktif 85 Orang

Organisasi perempuan /
7 Aktif 6 Orang
PKK

8 Kelompok Gotong Royong Aktif 3 Kelompok

9 Baitul Mal Gampong Aktif 9 Orang

14
10 Bina Keluaga Balita Aktif 5 Orang

11 Kelompok Fardhu Kifayah Aktif 7 Orang

12 Beut Al-Quran Bakda


Aktif 3 Lokasi
Magrib

13 BUMG Aktif 15 Orang

14 TPA Aktif 7 Orang

i. Sejarah Gampong
1) Asal Usul Gampong
2) Sejarah Pemerintahan Gampong

Sistem Pemerintahan Gampong Lamteungoh pada pola

adat/kebudayaan dan peraturan formal yang sudah bersifat umum sejak zaman

dahulu. Pemerintahan gampong dipimpin oleh seorang keuchik dan dua orang

wakil keuchik karena pada saat itu dalam susunan pemerintah gampong belum ada

istilah kepala dusun, kaur dan sebagainya. Wakil keuchik pada saat itu juga

memiliki peran dan fungsi yang sama sepeti halnya kepala dusun yang sekarang.

Imum Mukim memiliki peran yang sangat kuat dalam tatanan pemerintah

gampong yaitu sebagai penasehat baik dalam penetapan sebuah kebijakan di

tingkat pemerintah gampong dalam memutuskan sebuah permasalahan hukum

adat. Tuha Peut menjadi bagian lembaga penasehat gampong, tuha peut juga

sangat berperan dan berwenang dalam memberi pertimbangan terhadap

pengambilan keputusan – keputusan gampong, memantau kinerja dan kebijakan

yang diambil oleh keuchik, imum meunasah berperan mengorganisasikan kegiatan

– kegiatan keagamaan.

15
Penerapan UU No. 5 Tahun 1979, telah berdampak pada nama, bentuk,

identitas, tata pemerintahan, kedudukan, dan kedaulatan masyarakat adat menjadi

hilang. Istilah gampong pun di Aceh diganti dengan nama desa demikian pula

keberadaan tuha peut, seiring dengan perubahan nama tersebut, keberadaan tuha

peut gampong semakin melemah ketika difungsikan sebagai lembaga adat.

Pasca konflik Aceh dan ditandatanganinya MoU Helsinki di Firlandia

Aceh menjadi Daerah Otonomi Khusus serta disahkan UUPA, salah satu Regulasi

yang tertuang dalam pasal 115 UUPA No.11 Tahun 2006, adalah Pemerintahan

Aceh mengakui kembali posisi dan kedudukan tuha peut sebagai lembaga

legislatif dalam pemerintah gampong.

Dengan diakuinya kembali peran Tuha Peut Gampong, maka pada Tahun

2007 dibentuklah kembali tuha peut gampong di Gampong Lamteungoh, ini

merupakan langkah awal terwujudnya demokrasi dalam pelaksanakan kegiatan di

gampong baik di bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan,

dimana Tuha Peut Gampong berfungsi sebagai lembaga yang mengayomi adat

istiadat, membuat peraturan gampong, menampung aspirasi masyarakat, serta

melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintahan gampong.

Urutan Pemimpin Pemerintah Gampong Lamteungoh atau keuchik

menurut informasi para tetua gampong sejak dari mula pertama Gampong

Lamteungoh menjadi suatu wilayah gampong sampai dengan saat ini adalah

sebagai berikut :

Tabel 1.3

Sejarah Pemerintahan Gampong

16
No Nama Keuchik Periode Pemeintahan
1. ( Alm ) hasan 1930 - 1937
2. ( Alm ) Ali 1937 – 1949
3. (Alm )Hamzah 1949 – 1964
4. ( Alm ) Ali 1964 – 1972
5. (Alm) Hamzah 1972– 1975
6. (Alm) Anshari 1975-1992
7 (Alm) Mukhtar Daud 1992-1994
8 Husen cut 1994-1995 (1 thun 3 bln)
9 (Alm) t haji abdul tahir 1995 s/d 2000
10 Adnan Daud 2000 s/d 2003
11 T haji abdul tahir 2003 s/d 2008
12 Ridwan hasyim 2008 s/d 2013 (6 sep 2013
13 Fakri 2013 Sampai dengan sekarang

3) Demografi

Penduduk Gampong Lamteungoh sebagian besar adalah penduduk asli

gampong (pribumi) dan sebagiannya adalah pendatang yang namun relatif sangat

sedikit karena pada umumnya adalah pendatang yang menikah dengan penduduk

pribumi dan menetap di Lamteungoh, Jumlah penduduk saat ini lebih kurang 917

jiwa penduduk tetap dengan jumlah pemilih yang terdaftar 517 jiwa.

4) Jumlah Penduduk

Jumlah penduduk kurang lebih 917 jiwa, dari sekian banyak penduduk, sebagian

besar dari masyarakat gampong Lamteungoh ini berpofesi atau bermata

pencaharian sebagai petani namun di samping itu sebagian dari masyarakat

lainnya juga mempunyai profesinya yang berbeda-beda.

Berikut persentase (%) profesi masyarakat :

Profesi Persentase (%)

17
Petani 60,25 %

PNS (Pegawai Negeri Sipil) 10,75 %

Swasta / wiraswasta 12,85 %

Sopir 16,15 %

5) Sistem Kelembagaan Sosial

Di gampong Lamteungoh terdapat kelembagaan social kemasyarakatan

yang diikuti oleh penduduk gampong, di antaranya :

 Kelompok Pengajian

 Kelompok Dalael Khairat

 Kelompok Wirit ibu-ibu

 Kelompok pertanian

 Kelompok organisasi pemuda

i. Keadaan Sosial, Budaya dan Keagamaan

Secara social dan budaya, tata cara kehidupan masyarakat Gampong

Lamteungoh berpedoman pada Naskah Qanun Syara’ Kesultanan Aceh yang

ditulis Teungku di Mulek pada tahun 1270 Hijriah. Hal ini dapat terlihat pada

tatanan system pemerintahan Adat, system kelembagaan social kemasyarakatan

dan system kekerabatan masyarakat yang berlaku, masih terpelihara dengan baik

18
dalam kehidupan masyarakat di Gampong Lamteungoh. Wisata budaya yang ada

di gampong Lamteungoh dapat dilihat dari kehidupan masyarakat gampong yang

masih menjalankan adat istiadat dan tradisi yang dilakukan melalui ritual-ritual

secara islami.

Beberapa atraksi budaya yang menjadi upacara adat gampong yang

dilaksanakan masyarakat dilatarbelakangi sebagai bentuk rasa syukur kepada

Allah SWT, yaitu :

 Upacara kenduri, upacara yang berkaitan dengan kepercayaan, berupa :

 Kenduri Blang, acara syukuran turun ke sawah merupakan adat

masyarakat petani di pedesaan, upacara ini diselenggarakan secara massal

di area persawahan saat musim sawah menjelang, petani akan mulai

menanam padi atau pada saat panen tiba..

 Kenduri Tulak Bala (Kenduri Babah Jurong)

 Upacara kenduri berkaitan dengan hari-hari islam

 Kenduri Maulid

 Kenduri Isra’Mi’raj

 Kenduri Nisfu Sya’ban

 Kenduri 10 Muharram

 Kenduri Peutamat Tadarus

 Kenduri Boeh Kaye

 Upacara kenduri yang berkaitan dengan lingkungan kehidupan manusia,

seperti:

 Upacara Kelahiran

19
 Upacara Pernikahan

 Kenduri Kematian

 Upacara Peusijuk (Tepung Tawar)

 Peusijuk Melangga

 Peusijuk Pade Bijeh

 Peusijuk Tempat Tinggal

 Peusijuk Peudong Rumoh

 Peusijuk Keuerbeun

 Peusijuk Ureung Jak U Haji

Tabel 1.8

Fasiliatas Umum/Pribadi

No Jenis Fasilitas Jumlah Unit Penggunaan


1 Fasilitas Ibadah 3 Unit Meunasah, bale, mesjid
2 Unit Rumah Pengajian,
2 Fasilitas Pendidikan
sekolah
Tratak Gampong (3

2 Unit Rumah sewa (8 pintu)


3 Fasilitas Ekonomi Perontok padi 3
3 Kelompok Ptong pdi 2
Handtraktor 2

Posyandu
Fasilitas Pelayanan
4 1 Unit Rumah bidan
Kesehatan
Polindes

20
i. Kondisi Pemerintahan Gampong

System pemerintahan adat di desa / gampong Lamteungoh sebagai pranata

politik berfungsi untuk memenuhi keperluan mengatur dan mengelola

keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan komunitas.

Struktur politiknya terdiri dari beberapa status dan mempunyai perannya

masing-masing yaitu:

 KEUCHIK (Kepala Desa)

Keuchik bertanggung jawab terhadap segalaa sesuatu yang berhubungan

dengan pemerintahan gampong, pada pelaksanaan dan keberhasilan

pembangunan di gampongnya. Dalam menjalankan tungasnya, seorang

Keuchik dapat meminta bantuan pertimbangan dari Tuha Peut dan Imuem

Meunasah

 TUHA PEUT (Dewan Tokoh Masyarakat)

Tuha peut di tuakan yang berpengalaman dan paham akan Adat Agama

 IMUEM MEUNASAH (Iman Desa)

 KEUJREUN BLANG

Keujren Blang merupakan kelompok petani yang berwenang sepenuhnya

pada aktivitas pertanian

B. Kegiatan PPL

1. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan ini merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh calon guru

selama Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Mahasiswa praktikan harus

21
melakukan kegiatan tatap muka dengan siswa sesuai dengan jadwal yang telah

ditetapkan. Sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar, mahasiswa praktikan

perlu mempersiapkan perangkat pembelajaran di antaranya:

a. Program Tahunan (prota)

b. Program Semester (prosem)

c. Rincian Minggu Efektif

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

e. Silabus

f. Kalender akademik

g. Mengisi lembar penilaian siswa (sikap spritual, sosial, kognitif dan

psikomotor)

h. Membuat soal Ujian Tengah Semester (UTS) dari kelas X, XI dan XII

sekaligus memeriksa hasil dari ujian tersebut.

i. Membuat evaluasi siswa

j. Membuat daftar nilai siswa

k. Melaksanakan piket sekolah

l. Mengajar secara terbimbing dengan jadwal-jadwal sebagai berikut :

JAM / KELAS
HARI
I II III IV V VI VII VIII
Senin - - - - XI TJA XI TJA - -
XII XII
Selasa Piket Piket Piket Piket Piket Piket
TKJ 2 TKJ 2
XII XII XII XII
Rabu - - - -
TGB TGB TKJ 1 TKJ 1
Kamis X TGB X TGB XI TO XI TO - - XI TBS XI TBS

22
Jumat - - - - - - - -

XI TKJ XI TKJ XI XI TKJ XI TKJ


Sabtu XI RPL - -
1 1 RPL 2 2

Semua kegiatan pembelajaran ini dikonsultasikan dengan guru pamong dan

koordinator PPL mengenai cara-cara membuat atau menyelesaikan masalah yang

timbul. Bimbingan ini dilakukan di sela-sela waktu yang memungkinkan pada

saat tidak ada jam pelajaran.

2. Kegiatan Non Pembelajaran

Selain kegiatan pembelajaran, mahasiswa praktikan juga melakukan

kegiatan yang bersifat non pembelajaran. Kegiatan ini berlangsung di luar

kegiatan mengajar di kelas, di antaranya:

a. Mengobservasi keadaan sekolah

b. Mengadakan konsultasi dengan guru pamong

c. Menggantikan guru yang tidak hadir

d. Melaksanakan kegiatan piket

e. Mengikuti upacara bendera setiap hari Senin

f. Mengikuti acara aneka lomba 17-an

g. Mengunjungi acara pesta anak guru di lampulo

h. Membantu siswa guru dalam membersihkan ruang aula

i. Membimbing siswa untuk membaca yasin setiap pagi Jumat

j. Mengawas Ujian Tengah semester selama 1 minggu

k. Membantu mempersiapkan kertas jawaban uts

23
l. Membantu menggunting soal UTS

m. Mengikuti acara halal bi halal dengan para guru dan siswa

n. Ikut gotong royong

o. Mengontrol siswa-siswa senam pagi sabtu

p. Mengikuti English club bersama guru-guru

3. Faktor Dukungan dan Hambatan

a. Faktor Dukungan

Evaluasi rutinan yang kami adakan membuahkan beberapa keputusan yang

kami anggap sebagai faktor pendukung pelaksanaan PPL, antara lain:

1. Koordinasi dan komunikasi dengan pihak madrasah terutama guru pamong

berjalan baik sehingga mempermudah peserta PPL dalam menjalankan

tugasnya sebagai guru praktikan.

2. Keterbukaan guru pamong dalam memberikan arahan, bimbingan, saran, dan

kritikan dapat membantu guru praktikan dalam melaksanakan PPL.

3. Penempatan peserta PPL di lembaga Sekolah yang akan dijadikan praktik

pembelajaran sudah diatur pihak akademik, sehingga guru praktikan bisa

langsung fokus di lapangan.

4. Adanya peran IDC yang membantu proses koordinasi antara pihak Kampus

dan Sekolah.

5. Di SMK Negeri 1 Al Mubarkeya, guru praktikan ditempatkan di ruang yang

sama dengan dewan guru lainnya sehingga mendukung kelancaran PPL karena

24
dapat berkomunikasi langsung dengan guru pamong serta dapat berinteraksi

dengan dewan guru lainnya.

b. Faktor Hambatan

Dalam aktivitas PPL di MAN Indrapuri guru praktikan menemui hambatan-

hambatan, di antaranya:

a. Kesulitan dalam pengkondisian kelas

Variasi metode dan teori pembelajaran yang selama ini dipelajari mahasiswa di

ruang perkuliahan ternyata mengalami kesulitan saat pengaplikasiannya di

lapangan. Hal ini disebabkan oleh berbagai macam faktor di antaranya

sedikitnya pengalaman guru praktikan dalam menghadapi siswa dengan sifat

khasnya masing-masing dan pembagian kelas yang didasarkan prestasi kognitif

siswa yaitu adanya label kelas cerdas, kelas standar dan kelas dibawah standar.

Apabila guru praktikan mendapatkan kelas cerdas maka pembelajaran akan

berjalan lancar dan disambut antusias oleh siswa, namun bila guru praktikan

menghadapi dua kelas selainnya maka peguasaan kelas akan semakin sulit dan

minat belajar siswa pun sangat rendah. Bentuk-bentuk hambatan yang dihadapi

guru praktikan selama praktik mengajar ialah sebagai berikut:

1. Peserta didik tidak memperhatikan dan mendengarkan guru praktikan

berbicara baik ketika menyampaikan materi pembelajaran maupun saat

memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan rangkaian pembelajaran.

2. Banyaknya peserta didik keluar masuk kelas secara berganti-gantian sampai

akhir jam pelajaran dengan izin guru praktik maupun tanpa izin..

25
3. Peserta didik lalai berdiskusi dengan teman-temannya saat guru praktik

berada di kelas.

4. Rendahnya moral peserta didik pada kelas standar dan dibawah standar

yang mengganggu proses pembelajaran.

b. Guru praktikan dianggap bukan pendidik yang sebenarnya.

Guru praktikan bukanlah pendidik yang sebenarnya. Sesuai dengan sebutannya

PPL (Praktik Pengalaman Lapangan), peserta didik yakin dengan sebenar-

benarnya bahwa guru praktik adalah guru yang sedang praktik mengajar dan

seolah-olah yang disampaikan guru praktik tidak menambah pengetahuan dan

memberi manfaat bagi mereka, manfaat hanyalah milik guru praktik saja

sebagai pengalaman lapangan dalam mengajar. Sugesti ini secara kejiwaan

telah membentuk mindset peserta didik yang berpengaruh pada kurang

hormatnya peserta didik terhadap guru praktikan yang memberi efek pada

keadaan lain misalnya dalam proses belajar-mengajar. Apalagi ditambah

sekolah tersebut merupakan sekolah kejuruan sehingga mereka menganggap

bahwa mereka dengan guru praktik sama, karena mereka juga ada Praktik

Kerja Lapangan (PKL) yang secara garis besar hamper sama dengan PPL pada

tingkat perkuliahan.

c. Sumber Pembelajaran terbatas

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan menuntut semua pihak untuk

selalu meng-up date referensi agar tidak gagap dalam menghadapi ilmu baru.

Secara umum kurikulum pada kelas X sekolah ini menerapkan sistem

Kurikulum 2013, sedangkan pada kelas XI dan kelas XII masih diterapkan

26
kurikulum KTSP dikarenakan sekolah ini adalah sekolah baru baru, baru

berjalan selama 3 tahun. Karena itu, logis jika aneka sumber pembelajaran

sekolah berupa buku atau pun modul yang tersedia masih sangat terbatas.

d. Belum tertanamnya budaya disiplin

Disiplin dalam hal ini bukan saja bagi siswa-siswi SMK Negeri 1 Al

Mubarkeya, termasuk juga tenaga pendidik, staf karyawan dan guru praktikan.

Hal ini dapat dilihat dari seringnya keterlambatan yang terjadi baik saat datang

di Sekolah maupun pergantian jam pelajaran.

e. Perangkat Pembelajaran

SMK Negeri 1 Al Mubarkeya telah menjalankan kurikulum 2013 mulai dari

kelas X sedangkan untuk kelas XI dan XII masih menerapkan kurikulum KTSP.

Sehingga guru dituntut untuk menguasai dan menyiapkan 2 RPP dengan

kurikulum yang berbeda.

C. Kegiatan KPM

1. Program-program yang

dilaksanakan

a. Kegiatan pendidikan dan pengajaran

 Mengajarkan Al-Qur’an dengan menggunakan metode iqra’

 Mengajarkan les bahasa Arab, bahasa Inggris, Matematika, dan

mewarnai

b. Kegiatan pembinaan dan pemantapan keimanan dan akhlak serta

pembinaan dan penyadaran syari’at Islam

27
 Pemantapan akidah dan akhlakul karimah

c. Kegiatan dakwah Islamiyah

 Bimpen anak-anak dan remaja

d. Pelatihan atau pembinaan keterampilan

 Melatih atau mengajarkan cara membuat kerajinan tangan, seperti

membuat bros, melukis dan sebagainya.

 Melatih azan untuk anak-anak tingkat Sekolah Dasar

e. Perbaikan dan penyehatan pemukiman lingkungan hidup

 Mengadakan gotong royong, membersihkan bale tempat mengaji dan

les, membersihkan pekarangan rumah dan meunasah

 Membuat dan memancang papan lorong

f. Acara GEMA MUHARRAM tingkat kecamatan Ingin Jaya yang

diadakan oleh mahasiswa PPKPM UIN Ar-Raniry di SD Lamteungoh

meliputi: perlombaan tahfizul Jus ke-30, Pidato, mewarnai, azan, dan

rangking 1.

2. Faktor Dukungan dan Hambatan

a. Faktor Dukungan
Adapun faktor pendukung kegiatan KPM di gampong Lamteungoh adalah

sebagai berikut:

1. Adanya kerja sama yang baik antar peserta KPM dalam pelaksanaan kegiatan.

2. Telah terciptanya kondisi keamanan yang kondusif serta suasana masyarakat

yang penuh kekeluargaan dengan mahasiswa KPM.

28
3. Adanya kepercayaan penuh dari masyarakat dan tokoh masyarakat terhadap

pelaksanaan program KPM.

4. Terdapat dorongan dan kritikan yang membangun dari pihak masyarakat.

5. Adanya dukungan/motivasi orang tua terhadap anak-anak untuk mengikuti

kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta KPM.


b. Faktor Hambatan

Walaupun kegiatan KPM telah berjalan dengan baik dengan sejumlah faktor

pendukung, namun faktor penghambat kegiatan tetap ada dalam proses

pelaksanaannya. Berikut adalah faktor penghambat kegiatan KPM Gampong

Lamteungoh:

1. Terbatasnya waktu pelaksanaan KPM sehingga hanya dapat memprioritaskan

pengabdian dalam bidang tertentu saja.

2. Keterbatasan dana
3. Tidak ada pemuda maupun pemudi yang dapat dijadikan kaderisasi dalam

program yang telah dijalankan mahasiswa KPM

D. Pembahasan
1. Refleksi Tentang Lokasi PPKPM
Gampong Lamteungoh adalah salah satu gampong pilihan dari beberapa

gampong lainnya di kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar untuk

ditempatkan Mahasiswa PPKPM UIN Ar-Raniry. Berdasarkan observasi,

pemilihan gampong-gampong dimana ditempatkan Mahasiswa PPKPM

berdasarkan sekolah atau madrasah yang dekat dengan Gampong penempatan.

Hal ini dikarenakan program kegiatan baru dan terpadu antara kegiatan PPL dan

KPM yang dijalankan Mahasiswa secara bersamaan selama kurun waktu dua

bulan.

29
Sebagaimana penjelasan yang dikemukakan penulis. Penulis ditempatkan di

gampong Reukih Keupula sebagai lokasi KPM dan SMK Negeri 1 Al Mubarkeya

sebagai lokasi PPL yang terletak di gampong Kaye Lee dimana gampong tersebut

adalah tetangga gampong Lamteungoh. Meski Penulis ditempatkan di dua tempat

yang berbeda yaitu Kaye Lee dan Lamteungoh dengan jarak tempuh antara

gampong penempatan dan sekolah praktikan hanya 1 km dengan waktu tempuh 10

menit.
Rasa syukur penulis yang teramat besar atas penempatan yang baik dan

strategis ini.
2. Refleksi Tentang Kegiatan PPL
SMK Negeri 1 Al Mubarkeya merupakan salah satu di antara banyaknya

sekolah SMK Negeri lainnya yang ada di Aceh Besar. Berdasarkan hasil

observasi yang telah dilakukan, SMK Negeri 1 Al Mubarkeya memiliki kondisi

dan situasi yang baik untuk pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM). SMK

Negeri 1 Al Mubarkeya memiliki ruangan yang memenuhi standar, dilengkapi

dengan Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa, Laboratorium Tata

Busana, Laboratorium Tata Boga, Laboratorium Otomotif (Bengkel),

Perpustakaan, Aula, Aula Mini, Gudang Dan Mushalla.


Praktik Kegururan telah dilalui oleh penulis dengan berbagai dukungan dan

hambatan yang telah diuraikan di atas. Namun secara keseluruhan dari sejumlah

teoritis disiplin ilmu yang diperoleh di perguruan tinggi telah dipraktikan di

lapangan baik dalam pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) maupun dalam

mengatasi berbagai hambatan pada saat praktik. Dukungan dan motivasi guru

pamong juga ikut memaksimalkan guru praktik di lapangan.


3. Refleksi Tentang Kegiatan KPM

30
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) yang berjalan pada waktu yang telah

ditentukan selama dua bulan telah dilalui dengan baik. Pengabdian yang

mengajari penulis dalam berbagai hal dengan dukungan dan hambatan yang telah

diuraikan di atas. Di sinilah penulis mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di ruang

perkuliahan dalam menjalankan kegiatan, memanfaatkan dukungan masyarakat

dan mencari jalan keluar dari hambatan-hambatan yang dihadapi selama di

lapangan.
Kegiatan KPM Mahasiswa UIN Ar-Raniry berlangsung setiap harinya pada

siang menjelang sore hari. Hal ini dikarenakan pagi hari hingga siang hari

tepatnya pukul 14.15 adalah waktu peserta PPKPM melakukan PPL di sekolah

praktik. Kegiatan KPM yang melibatkan masyarakat hanya dapat dilakukan

setelah shalat asar secara umum dan setelah shalat magrib atau isya hanya untuk

kalangan laki-laki.

Keterbatasan waktu secara umum dan pembatasan kegiatan KPM di siang

hari memaksa peserta KPM untuk memaksimalkan semua kegiatan yang

melibatkan masyarakat dalam jangka waktu yang tidak lebih dari 2 jam per hari.

Namun yang terpenting adalah kegiatan dapat berjalan dengan baik walaupun

dibatasi waktu yang singkat.

31
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari kegiatan PPKPM ini adalah sebagai berikut :

1. Tugas dari seorang guru bukan hanya sebagai pengajar, tetapi juga

berperan sebagai tenaga pendidik.

2. Dalam proses pembelajaran guru sebagai tenaga pengajar yaitu untuk

mentransfer ilmu yang dimilikinya kepada siswa yang tujuannya untuk

mengembangkan kemampuan intelektual dari siswa.

3. Sebagai tenaga pendidik, guru mendidik siswa untuk merubah tingkah

lakunya dari yang kurang baik menjadi baik. Sehingga peran guru disini

adalah sebagai tenaga pengajar sekaligus tenaga pendidik bagi siswanya.

4. Dalam proses pembelajaran guru sebaiknya berpegang pada RPP dari

setiap mata pelajaran agar proses pembelajaran terarah dan memperoleh

hasil yang sesuai dengan tujuan yang harus dicapai oleh siswa.

5. Pelaksanaan program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) secara

keseluruhan tidak banyak mengalami kesulitan. Hal ini dikarenakan

32
adanya persiapan dari praktikan sendiri sebelum melaksasakan kegiatan

mengajar dan juga bimbingan serta adanya arahan dari dosen pembimbing

dan guru pamong.

6. Semua program telah terlaksana dengan baik berkat adanya kerjasama

yang baik antara peserta PPKPM dengan Geuchik gampong Lamteungoh

dan tokoh-tokoh masyarakat Gampong Lamteungoh.

7. Kekompakan dan kerjasama yang baik dalam tim merupakan modal dasar

keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah

diprogramkan.

8. Mahasiswa sebagai calon sarjana, sehingga dengan adanya program

Praktik Profesi Keguruan dan Pengabdian Masyarakat ini, mahasiswa

dapat melihat langsung realita yang ada di tengah-tengah masyarakat,

yang sarat dengan dinamika dan permasalahannya. Sehingga para

mahasiswa dituntut untuk memahami berbagai persoalan tersebut dan

mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikannya.

B. Saran-Saran

1. Sebaiknya dalam proses pembelajaran siswa harus aktif dan guru berperan

sebagai fasilitator.

2. Untuk calon guru dan mahasiswa, sebaiknya jangan menyia-nyiakan

kegiatan PPL ini, belajarlah dari pengalaman yang kita dapatkan dari

33
SMK Negeri 1 Al Mubarkeya dan untuk masa depan kita sebagai calon

guru yang profesional.

3. Mahasiswa hendaknya bertanya kepada guru pamong ketika ada yang

kurang jelas atau belum dimengerti mengenai petunjuk observasi.

4. Diharapkan masyarakat Gampong Reukih Keupula, agar terus

meningkatkan dan mempererat silaturrahmi sesama masyarakat maupun

antar masyarakat dengan peserta PPKPM.

5. Adanya keberlanjutan dari program-program yang telah dibentuk oleh

peserta PPKPM di gampong Reukih Keupula.

6. Diharapkan kepada pihak IDC, selaku panitia pelaksana program

PPKPM, agar dapat mempercepat proses pengelompokan mahasiswa

PPKPM di setiap desa/gampong, sehingga mahasiswa dapat melakukan

observasi awal ke lokasi dan selanjutnya dapat merencanakan kegiatan

secara lebih optimal dan terstruktur.

7. Selain itu, penulis juga berharap kepada panitia pelaksana PPKPM agar

dapat melaksanakan survei tempat yang lebih teliti dan terorganisir

kepada setiap gampong yang akan ditempati oleh mahasiswa PPKPM.

Sehingga dapat meminimalisir tingkat respon negatif kepada para

mahasiswa yang akan melaksanakan pengabdian di lokasi tersebut.

8. Hendaknya seluruh mahasiswa peserta PPKPM dapat

menjadikan program ini sebagai sebuah pengalaman yang sangat

berharga, juga sebagai studi nyata yang bisa menjadikan perubahan ke

34
arah pribadi yang lebih baik, bagi personal mahasiswa itu

sendiri maupun kepada masyarakat pada umumnya.

35

You might also like