Professional Documents
Culture Documents
2revisiiiiii Amd
2revisiiiiii Amd
PENDAHULUAN
diwilayah indonesia bagian timur maka sudah banyak pabrik semen yang
didirikan. Salah satu industri semen yang ada di Indonesia bagian timur adalah PT
Semen Tonasa.
termasuk faktor penentu berdirinya pabrik. Bahan baku utama yang digunakan
dalam industri semen adalah tanah liat dan batu kapur. Selain itu, digunakan pula
pasir silika dan pasir besi sebagai bahan koreksi, bahan yang tak kalah pentingnya
adalah bahan bakar, bahan bakar utama yang digunakan pada pabrik semen ialah
batubara.
1
Coal mill adalah alat yang digunakan untuk mengubah raw coal (batubara
mentah) menjadi fine coal (batubara halus). Proses penyiapan fine coal antara lain
Pengeringan batubara menjadi fine coal dilakukan pada vertical roller mill (alat
pengering batubara), dimana gas panas yang digunakan berasal dari gas buang
klin dan preheater. Selama proses pengoprasian coal mill terdapat beberapa
kondisi yang perlu diperhatikan, seperti temperatur keluar mill, temperatur gas
dari kiln yang digunakan sebagai inlet mill dan pengaturan kehalusan partikel.
Pada PT Semen Tonasa unit IV terdapat dua alat coal mill, yakni coal mill
loesche sebagai coal mill lama dan coal mill atox sebagai coal mill baru.
Perbedaan kedua coal mill ini ialah kapasitas serta masa penggunaannya, coal mill
loesche dikatakan coal mill lama karna sudah digunakan sejak berdirinya pabrik
tonasa unit IV dan telah mengalami beberapa kali perbaikan dengan kapasitas
fine coal yang dihasilkan yakni 52 ton/ jam, sementara coal mill atox dikatakan
coal mill baru karna baru digunakan pada bulan juli tahun 2015 dengan kapasitas
sedikit kadar air, sesuai yang dipersyaratkan sebelum masuk ke klin. Apabila
kadar air batubara yang masuk ke dalam kiln tinggi, maka akan mengakibatkan
2
dilakukan evaluasi kebutuhan panas pada alat coal mill, baik coal mill loesche
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menghitung neraca massa coal mill loesche dan coal mill
atox?
2. Bagaimana menghitung neraca panas coal mill loesche dan coal mill
atox?
3. Berapa efisiensi panas pada coal mill loesche dan coal mill atox ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui necara massa coal mill loesche dan coal mill atox.
2. Mengetahui necara panas coal mill loesche dan coal mill atox.
3. Menentukan efisiensi panas coal mill loesche dan coal mill atox
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian dari praktek kerja yang kami lakukan yaitu:
3
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA
A. Semen
1. Pengertian Semen
Kata semen berasal dari bahasa latin Cementum yang artinya pengikat atau
perekat batu kapur. Serbuk batu kapur telah digunakan sebagai bahan adukan
(mortar) lebih dari dua ribu tahun lalu di negara Italia. Dalam perkembangannya,
kata cement mengalami perubahan yang diartikan sebagai segala macam bahan
dalam semen dapat bereaksi dengan air dan membentuk zat baru yang bersifat
perekat. Contoh perekat hidrolik adalah Portland Cement, Blended Cement, High
semen termasuk sebagai bahan “hidrolisis”, yang dengan penambahan air akan
memberikan kemampuan mengikat bahan lain menjadi suatu massa yang padat
dan keras.
a. Secara Umum
4
kesatuan massa yang kokoh dan kuat. Jika dalam pemakainnya
b. Semen portland
yang terutama terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis dan
a. Bahan Baku
5
pengoreksi yang umum digunakan adalah pasir silika dan pasir
besi.
a) Pasir silika
C2S.
C3S.
b) Pasir Besi
6
3). Bahan Baku Pembantu
b. Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan di PT Semen Tonasa adalah bahan
bakar padat dan cair. Bahan bakar padat tersebut di atas adalah
batubara, saat ini digunakan pula sekam padi dan biji jambu mete
Semen terutama terdiri atas oksida kapur (CaO) 60 -70 % , Oksida Silikat
7
magnesium yang disebut minor oksida. Bahan-bahan yang dominan mengandung
Batu Kapur ( CaO), Tanah liat (Al2O3, SiO2 ), Pasir Silika (Al2O3, SiO2), Pasir
Besi (Fe2O3)
Disamping itu terdapat impurisitas yang hampir selalu ada MgO berasal
dari Lime stone, SO3 berasal dari Bahan Bakar, Alkali (Na2O,K2O) berasal dari
Material.
8
Kandungan C3S pada semen Portland antara 35- 55 % tergantung
C2S terbentuk pada suhu 800-900 C dan mempunyai sifat sebagai berikut:
hari pertama.
9
B. Proses Pembuatan Semen
a. Proses Basah
40%. Alat-alat yang digunakan yaitu ball mill dan slurry blending
b. Proses Kering
proses ini adalah bahan bakar yang digunakan relatif lebih sedikit
(Winona,2013).
10
C. Sifat-Sifat Semen
terdiri dari :
(3CaO.Al2O3.3CaSO4.3H2O)4
11
mulai terjadinya adonan sampai semen mulai kaku, sedangkan
yaitu :
yaitu :
12
dan gipsum dilaksanakan pada suhu operasi yang terlalu
c. Kuat Tekan
semen yaitu:
1) Kualitas semen
Kehalusan semen
jenis semen.
13
Untuk mengetahui berat semen dapat digunakan rumus berikut:
W = Bj x V x ( 1 – 0,5 )
Komposisi Kimia
b) C3 A
dua tahun.
banyak.
d) MgO
14
retak rambut, apabila kandungan MgO dalam semen
cukup tinggi.
a) Kualitas air
b) Agregat
c) Additive
d. Penyusutan
e. Ketahanan (durabilitas)
f. Warna Semen
di dalam kiln, apabila kadar MgO tidak lebih dari 2 % (dari massa
15
Senyawa tersebut tidak memberikan pengaruh negatif atau positif
gelap, karena warna C4AF sendiri yang gelap. Akan tetapi, makin
C3A makin kecil, dan ini menyebabkan kekuatan tekan semen akan
menurun.(Nelson,2014).
Indonesia Timur. PT Semen Tonasa menempati lahan seluas 715 hektar di Desa
kota Makassar. Mempunyai 4 unit pabrik yang masih aktif beroperasi hingga saat
ini. Pabrik unit II dengan kapasitas produksi 590.000 ton semen per tahun, pabrik
unit III dengan kapasitas produksi 590.000 ton semen per tahun, pabrik unit IV
dengan kapasitas produksi 2.300.000 ton semen per tahun dan pabrik unit V
dengan kapasitas produksi 2.500.000 ton semen per tahun. Maka total produksi
keseluruhan adalah sebesar 5.980.000 ton per tahun (Semen Tonasa,Profil pabrik).
16
ASTM C150-2004 Tipe I. Semen jenis ini digunakan untuk
lain-lain.
seperti beton pra cetak, beton pra tekan, panel beton, batabeton
Batubara merupakan salah satu bahan bakar fosil serta batuan sedimen
yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa
17
Seperti diketahui bahwa batubara merupakan suatu campuran padatan
yang sangat heterogen dan terdapat dialam dengan tingkat atau grade yang
1. Sifat-Sifat Batubara
dan enertinite) dan mineral (clay, kalsit dan lain-lain). Dilihat dari unsur-
unsur pembentuk batubara terdiri dari carbon, oksigen, nitrogen sedikit sulfur,
fosfor dan lain-lain. Sedangkan dari segi struktur molekul, dapat dibedakan
atas aromatic dan aliphatic. Oleh karena itu dalam industri semen, batubara
b. Analisa Ultimate
serta Cl.
18
c. Nilai Kalor
Nilai kalor net, yaitu nilai kalor pembakaran dihitung dalam keadaan
semua air (H2O) berujud gas. Nilai kalor gross, yaitu nilai kalor
d. Total Sulphur
e. Analisa Abu
MgO, Na2O, K2O. abu inilah yang terutama akan secara padatan
2009)
19
3. Komponen-komponen penyusun batubara
a. Air
atas :
uap yang lebih rendah daripada tekanan uap normal, air ini
b. Unsur Organik
nilai kalori pada proses pembakaran. Komponen ini terdiri dari unsur-
ikatan karbon dalam batubara, oleh karena itu dalam penentuan kadar
20
c. Unsur Mineral
oksida dari Ca, Fe, dan Ti, Mn, Mg, Na, K dalam bentuk silikat, oksida
sulfat, sulfide dan phosphate, sedankang unsur-unsur As, Ni, Cu, Pb,
4. Klasifikasi batubara
a. Antrasit
karbon (C) dengan kadar air kurang dari 8%. Nilai panas yang
Ciri-ciri :
21
5) mempunyai kandungan karbon terbang rendah
b. Bituminus
air 8-10% dari beratnya. Nilai panas yang dihasilkan antara 10.500
Ciri-ciri :
1) warna hitam
c. Sub- bituminus
22
pada jenis lainnya, yang membuatnya disukai untuk dipakai karena
Ciri-ciri :
1) warna hitam
d. Lignit
Ciri-ciri :
1) warna kecoklatan
6) mudah teroksidasi
23
e. Gambut
Gambut berpori dan memiliki kadar air diatas 75% serta nilai
Ciri-ciri :
1) warna coklat
sangat rendah
tinggi
bahan bakar yang memerlukan investasi awal yang sangat tinggi baik untuk
grinding maupun pengumpanan. Flow sheet dasar dari instalasi batubara hampir
24
padat adalah tidak homogenik, maka sebelum digiling perlu dilakukan
airnya lebih dari 20%, biasanya ada alat pengering tambahan sebelum
sistem coal mill ini yang harus menjadi perhatian utama adalah
moisturenya.
25
mill didasarkan pada desain kehalusan batubara yang telah
c. Penangkapan Debu
material, alat penangkap debu ini harus dijaga agar beroperasi secara
- Direct system
- Indirect system
dalam tanur putar. Untuk system ini ada dua macam versi yang
26
tergantung pada kadar air batubara. Yang mempunyai kadar air
kadar air tinggi, sebagian gas dari mill dikeluarkan melalui alat
diinginkan.
F. Coal Mill
sebagai bahan bakar dalam proses pembakaran dalam kiln. Batubara halus dan
kering yang digunakan sebagai bahan bakar dalam kiln diproleh dari hasil
roller mill, dimana type mill yang digunakan tergantung kepada kehalusan yang
kedalam coal mill, sehingga air yang terdapat pada batubara menguap. Proses
penguapan dugunakan udara panas dengan temperature tertentu. Selain itu udara
panas juga digunakan untuk mengangkat batubara halus dari coal mill dengan
memisahkan yang halus dan yang kasar di dalam separator, sedangkan udara sisa
27
Coal mill dibedakan menjadi dua tipe yaitu Ball mill/Tube mill dan Vertical
roller mill yang dioperasikan secara open circuit dan close circuit.
Ball mill merupakan alat penghancur tingkat halus karena alat ini
dirancang sehinngga memiliki luas permukaan per unit lebih dari rod
untuk menghasilkan bahan material yang lebih halus. Prinsip kerja ball
mill adalah memutarkan tabung berisi dengan peluru besi seperti boal-bola
sampai halus.
28
Vertical roler mill merupakan alat yang digunakan pada pengolahan
batubara dan raw mill di PT. Semen Tonasa. Menurut smidth.a (2011)
roller. Batubara kasar masuk setengah table, karena table diputar material
menjadi halus dan selanjutnya diangkat oleh udara panas dan dikeringkan,
di separator, material yang masih halus dipisahkan dari aliran udara dan
yang telah halus dipisahkan dari uadara didalam cyclone dan dedusting
(Lorensia,2014).
29
G. Perhitungan Neraca Massa dan Neraca Panas
menjadi
berikut.
persamaan berikut
Q = m. Cp. dT ...................................................................(1)
Dimana :
30
m = jumlah massa
Cp = kapasitas panas
Q = m. λ ......................................................................(2)
Dimana :
Q = Panas
m = massa
Agar jumlah panas yang hilang pada alat sekecil mungkin, sebaiknya
pada alat dipasang penyekat panas (isolasi) dengan bahan yang memiliki
3. Kapasitas panas
berikut :
𝑇2
Q = ∫𝑇1 𝐶𝑝 𝑑𝑇 ..................................................................... (3)
Untuk campuran gas ideal, kapasitas kalor (per mol) campuran adalah
Untuk campuran non ideal, khususnya cairan harus merujuk pada data
31
empiris. Kita biasanya menyatakan kapasitas kalor pada tekanan konstan
Cp sebagai fungsi suhu dalam deret pangkat, dengan konstanta a,b,c dan
Cp = a + bT + cT2 .......................................................(5)
4. Perhitungan efisiensi
(Nelson, 2014 )
32
BAB III
METODE PENETITIAN
kegiatan yang kami lakukan selama kerja praktek terdapat pada tabel.
Konsultasi dengan
15/02/2016 manager klin dan staf
3 - tonasa unit IV sekalu
20/02/2016 pembimbing lapangan.
Alat yang digunakan pada penelitian ini secara umum yaitu coal mill.
33
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
peninjauan secara langsung pada obyek penelitian seperti coal mill, CCR
2. Interview
secara langsung dengan pimpinan perusahaan dan sejumlah personil yang ada
34
3. Dokumentasi
penelitian yaitu dengan mengumpulkan data pasa saat coal mill beroperasi. Data
tersebut kami olah dengan melakukan perhitungan neraca panas untuk mengetahui
jumlah panas yang seharusnya digunakan untuk menghasilkan fine coal serta
35
BAB IV
A. Hasil Perhitungan
wawancara dengan kepala staf dan operator kiln dan coal mill unit Tonasa IV,
Volume
Kadar air batubara Suhu Gas
Jenis coal Konsumsi Gas
mill Masuk Keluar batubara Masuk Keluar
m3/jam
(%) (%) (°C) (°C)
Atox 32 15,05 1994 381,5 63,5 250000
besarnya nilai udara palsu ( false air ) dalam sistem pengoperasian vertical coal
mill yakni 10% untuk coal mill atox dan 32% untuk coal mill loesche . Dari data
batubara oleh kedua alat vertikal coal mill dengan konsep neraca massa dan
neraca panas, dengan basis perhitungan satu hari operasi. Data operasi untuk coal
mill atox diambil pada 06 Oktober 2015 dan data operasi untuk coal mill loesche
diambil pada 13 Juni 2015, hal ini dilakukan karna pada tanggal tersebut vertical
36
coal mill atox maupun loesche beropersi selama 24 jam dengan sumber batu bara
37
Dari hasil perhitungan neraca massa dan neraca panas untuk
pengoperasian coal mill atox diketahui panas yang terpakai untuk pengeringan
44,804 %.
38
Dari hasil perhitungan neraca massa dan neraca panas untuk
pengoperasian coal mill atox diketahui panas yang terpakai untuk pengeringan
40,802%.
B. Pembahasan
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa efisiensi pemakaian panas dari alat
vertikal coal mill yakni sebesar 44,804 % untuk coal mill atox dan 40,802 %
untuk coal mill leosche, ini menandakan bahwa alat vertikal coal mill pada bagian
penggunaan panas dalam keadaan yang kurang baik . Namun, apabila ditinjau dari
drying ability (kemampuan alat untuk melepaskan kadar air) , coal mill atox
menurunkan kadar air sebesar 16,95 % sedangkan berdasarkan data desain alat
coal mill atox mampu menurunkan kadar air sebesar 23,5 %. Artinya hasil yang
didapatkan pada bagian penurunan kadar air batubara secara aktual untuk coal
mill atox sebesar 72,13 % dari teoritis. Untuk coal mill leosche menurunkan
kadar air sebesar 12,41 % sedangkan berdasarkan data desain alat coal mill atox
mampu menurunkan kadar air sebesar 15 %. Artinya hasil yang didapatkan pada
bagian penurunan kadar air batubara secara aktual untuk coal mill atox sebesar
Batubara jenis lignit yang digunakan menggandung kadar air yang cukup
besar yakni 32 % pada umpan batubara coal mill atox dan 34 % pada umpan
batubara coal mill loesche, sehingga fine coal yang akan diumpankan sebagai
39
bahan bakar ke kiln masih memiliki kadar air yang cukup besar 15,05 % untuk
coal mill atox dan 21,59 % untuk coal mill loesche, hal ini akan mengakibatkan :
dan Yenny ( 2010 ) tentang hubungan nilai kalor dan kadar air batubara
Y = - 253,9 X +725,5
akan menurunkan nilai kalor batubara sebesar 253,9 cal/g , begitu pula
dalam klin dan preheater serta untuk tetap menjaga suhu pemanasan
berkurang, selain itu fluktuasi nilai kalor batubara dapat menjadi salah
40
yang bisa saja mengakibatkan klinker menjadi mentah, dengan kata lain
semen secara otomatis akan menurunkan kualitas semen, baik itu dari
batubara dengan kandungan kadar air yang begitu besar maka dapat
perusahaan.
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
vertical coal mill atox pada tanggal 06 oktober 2015 sebesar 44,804 % dengan
panas dari alat vertical coal mill loesche pada tanggal 13 juni 2015 sebesar
B. Saran
1. Banyaknya udara palsu ( false air ) pada alat coal mill loesche perlu diatasi
masuk alat vertical coal mill berupa penyimpanan batubara dengan baik,
4. Suhu yang digunakan dalam pengoperasian alat vertical coal mill harus
42
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sementonasa.co.id/product.php
http://www.sementonasa.co.id/profil_pabrik.php
Lorensia, Delviani sari. November 2014. Evaluasi Performa Coal Mill pada PT.
Semen Tonasa Unit 5 Pangkep. Komponen-Komponen Penyusun
Batubara. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang Jurusan Teknik
Kimia
Nelson, Fudley Rantesapan November 2014. Evaluasi Performa Coal Mill pada
PT. Semen Tonasa Unit 5 Pangkep. Rumus perhitungan Neraca Massa dan
neraca Komponen. Makassar: Politeknik Negeri Ujung Pandang Jurusan
Teknik Kimia
43
LAMPIRAN 1 : Perhitungan 1
1335,92 𝑡𝑜𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖
=
100%−32%
= 1994 ton/hari
= 638,08 ton/hari
44
= 240,22ton/hari
= 397,86 ton/hari
= 1355,92 ton/hari
= 1355,92 ton/hari
1000 𝑙 1 𝑚𝑜𝑙
= 250000 m3/ jam x 24 jam/hari x x x 28,84
1 𝑚3 22,4 𝑙
1 𝑘𝑔
gram/mol x 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 7725000 kg/hari
= 7725 ton/hari
45
2) Laju massa udara panas masuk
𝑡𝑜𝑛 𝑡𝑜𝑛
7725 −397,8611
ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖
=
1,10
= 6661,03 ton/hari
= 10 % x 6661,035 ton/hari
= 666,10 ton/hari
= 9,33 ton/hari
palsu
= 656,78 ton/hari
= 6661,03 ton/hari
46
Laju massa masuk Laju massa keluar
Komponen
(ton/jam) (ton/jam)
Batubara 1355.92 1355.92
Air 638.08 240.2189
Udara Palsu
Udara 656.7781 656.7781
Air 9.32545 9.32545
Udara Panas 6661.035 6661.035
Vapor 397.8611
a. Panas masuk
=2611501.92 kcal/hari
= 3828480 kcal/hari
47
3) Laju panas sensible udara dalam udara palsu
= 945760.46 kcal/hari
= 55952.70 kcal/hari
= 581743956,30 kcal/hari
b. Panas keluar
48
= 16757.13732 ton kcal/kg hari
= 16757137.32 kcal/hari
= 9248427.65 kcal/hari
= 395029.82 kcal/hari
49
= 6661.035 ton/hari x 0,24 kcal/kgoC x ( 63.5 – 25 )oC
= 61547963,40 kcal/hari
= 224381247,10 kcal/hari
25)oC
= 263977907.48 kcal/hari
50
laju panas masuk laju panas keluar
Komponen
kcal/hari kcal/hari
Batubara 2611501.92 16757137.32
Air 3828480 9248427.65
udara palsu
Udara 945760.46 6068629.6
Air 55952.7 395029.825
udara panas 581743956.3 61547963.4
Vapor
Laten 224381247.1
Sensibel 6809309
panas diserap 263977907.5
Total 589,185,651.38 589,185,651.38
Efisiensi panas
263977907.48 𝑘𝑐𝑎𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖
=589185651.38 𝑘𝑐𝑎𝑙/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 100%
= 44.804 %
51
Perhitungan 2
1010,661 𝑡𝑜𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖
=
100%−34,33%
= 1539 ton/hari
= 528,3387 ton/hari
52
= 278,2831 ton/hari
= 250,0556 ton/hari
=1010,661 ton/hari
= 1010,661 ton/hari
1000 𝑙 1 𝑚𝑜𝑙
= 185000 m3/ jam x 24 jam/hari x x x 28,84
1 𝑚3 22,4 𝑙
1 𝑘𝑔
gram/mol x 1000 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 5716500 kg/hari
= 5716,5 ton/hari
53
2. Laju massa udara panas masuk
𝑡𝑜𝑛 𝑡𝑜𝑛
5716,5 −250,0556
ℎ𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖
=
1,32
= 4141,246 ton/hari
= 32 % x 4141,246 ton/hari
= 1325,199 ton/hari
= 18,55278 ton/hari
palsu
= 1306,646 ton/hari
= 4141,246 ton/hari
54
Laju massa masuk Laju massa keluar
Komponen
(ton/jam) (ton/jam)
Batubara 1010.661 1010.661
Air 528.3387 278.2831
Udara Palsu
Udara 1306.646 1306.646
Air 18.55278 18.55278
Udara Panas 4141.246 4141.246
Vapor 250.0556
a. Panas masuk
1. Laju panas sensible batubara
=2595377.48 kcal/hari
= 4226709.6 kcal/hari
55
3. Laju panas sensible udara dalam udara palsu
= 2508760.3 kcal/hari
= 148422.24 kcal/hari
referensi)
25)oC
= 361536148,1 kcal/hari
56
b. Panas keluar
= 12502257.59 kcal/hari
= 10724195.82 kcal/hari
57
= 714968.4829 kcal/hari
= 38301887,3 kcal/hari
= 141018155,5 kcal/hari
63.537 – 25 )oC
= 4283772 kcal/hari
7. Panas diserap
= 151385169 kcal/hari
58
laju panas masuk laju panas keluar
Komponen
kcal/hari kcal/hari
Batubara 2595377.448 12502257.59
Air 4226709.6 10724195.82
udara palsu
udara 2508760.3 12085012
Air 148422.24 714968.4829
udara panas 361536148.1 38301887.3
Vapor
laten 141018155.5
sensibel 4283772
panas diserap 151385169
total 371,015,417.69 371,015,417.69
Efisiensi panas
𝑘𝑐𝑎𝑙
151385169
ℎ𝑎𝑟𝑖
= 𝑘𝑐𝑎𝑙 𝑥 100 %
371015417.7
ℎ𝑎𝑟𝑖
= 40,802 %
59
Lampiran 2 : Data operasional Pabrik
60
Lampiran 3 : Tabel Heat Capacity
61
62
63
64
Lampiran 4 : Flow Chart Coal Mill Atox
65