Professional Documents
Culture Documents
Bab I III Revisi
Bab I III Revisi
BAB I
PENDAHULUAN
lain, misalnya modal, material, mesin dan teknologi. Dewasa ini semakin
karena manusialah yang mengelola sumber daya lainnya yang ada dalam
sumber daya manusia maka sumber daya lainnya menjadi tidak berarti.
sungguh.
kerja yang tinggi tidak semata-mata disebabkan oleh gaji yang tinggi,
pemberian bonus akhir tahun, dan fasilitas kerja yang cukup, akan tetapi
dapat pula oleh hal-hal lain yang bisa menambah semangat atau gairah
kerja yang tinggi. Hal ini perlu juga diimbangi dengan adanya motivasi dan
bijak. Motivasi yang paling berhasil adalah apabila motivasi itu bersumber
memberikan yang terbaik dari dirinya demi kemajuan organisasi. Selain itu
bekerja. Disiplin ini tidak hanya dilihat dari absensi saja tetapi juga dapat
yang ada. Kondisi yang ada di CV. Duta Karya menunjukkan bahwa
suatu pekerjaan. Selain itu kondisi yang ada juga menunjukkan bahwa
motivasi yang ada relatif rendah yang tergambar dari kinerja yang rendah
pula. Selain itu masih sering terlihat karyawan yang masih kurang disiplin
Duta Karya
pegawai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. MOTIVASI
tujuan individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang invisible
dalam mencapai tujuan (Rivai : 2005: hal. 455). Dorongan tersebut terdiri
dan 2 (dua) komponen, yaitu: arah perilaku (kerja untuk mencapai tujuan),
Selain itu motivasi dapat pula diartikan sebagai dorongan individu untuk
456)
lembaga.
7
berkembang, (2) jenis pekerjaan dan (3) apakah mereka dapat merasa
staf, yakni: rasa aman dalam bekerja, mendapatkan gaji yang adil dan
a. Content Theory
perilaku mereka, dan kemudian memilih cara apa yang bisa digunakan
8
Meskipun demikian, kita akan melihat betapa sulitnya penerapan teori ini
dalam praktek.
b. Process Theory
pada bagaimana dan dengan tujuan apa setiap individu dimotivasi. Dalam
akan mereka peroleh dari tingkah laku mereka. Sebagai misal, apabila
memperoleh pujian, tetapi kalau tidak bisa selesai pada deadline tersebut
Faktor tambahan dari teori ini adalah kekuatan dari preferensi individu
c. Reinforcement Theory
datang dalam suatu siklus proses belajar. Dalam pandangan teori ini
menyenangkan tersebut.
diantaranya :
Teori Maslow
arti luas, tidak hanya dalam arti keamanan fisik, akan tetapi
simbol status.
disiplin nyata.
kerja lain atau berbeda dari faktor-faktor yang mengarah kepada ketidak
bersumber dari luar diri seseorang misalnya dari organisasi, tetapi turut
berkarya tidak sekedar mencari nafkah, akan tetapi sebagai bahan untuk
berikut :
dan kreatif.
perbuatannya.
perbuatannya.
sebagai berikut :
lain.
berikut :
dimana ia berada.
14
2.2. DISIPLIN
lain ditentukan oleh faktor disiplin kerja pegawai yang memiliki sikap dan
perilaku yang baik dan benar dalam mematuhi semua warna kehidupan
Menurut Rivai (2005; 444) Disiplin kerja adalah suatu alat yang
organisasional.
tersebut.
pegawai tersebut.
pegawai agar mereka bersedia dengan hati yang tulus dan ikhlas atau
18
sukarela untuk mematuhi dan mentaati segala peraturan dan tata tertib
kerjanya.
lanjut.
peraturan.
(2005: 118) disiplin itu penting untuk ditegakkan bagi suatu perusahaan,
dengan diharapkan agar sebagian besar dari peraturan itu ditaati oleh
para pegawai.
semakin baik disiplin pegawai, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat
pegawai yang baik, akan sulit bagi organisasi untuk mencapai hasil.
20
berpartisipasi, dalam hal ini para pegawai akan lebih dekat lagi mengenal
kerja.
Tidak boleh merasa ada intervensi dari atasan dalam melaksanakan tugas
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Jika para pegawai itu
dari dalam dirinya sendiri dan tidak merasa dipaksakan untuk bekerja.
tindakan disipliner.
negatifnya.
terlibat dalam kelakuan yang tidak patut dihukum. Di sini para penyelia
a. Standar disiplin
adalah:
23
1). Kehadiran
2). Ketaatan
4). Perilaku
kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yng dihasilkan oleh
setiap karyawan.
1). kesetiaan
2). kejujuran
3). Disiplin
4). kerjasama
5). loyalitas
6). dedikasi
kinerja.
pekerjaan pada penciptaan hasil pada sebuah fungsi kerja yang khusus
2). Untuk memotivasi agar pada periode waktu yang akan datang
performance improvement)
mereka.
lebih lanjut.
pekerjaan.
dan disiplinnya.
diselesaikan.
persyaratan:
meliputi:
dengan keramahan.
reliabilitas pengukuran
penilaian kinerja.
karyawan tertentu.
2006; 378):
d. Kehadiran
pengertian kinerja itu sendiri. Sebagai contoh, jika kinerja itu adalah hasil
kerja yang berupa fisik (hard product) maka dimensinya dapat ditentukan
konsumen
31
dapat diandalkan.
atau karyawan maka dibutuhkan suatu keinginan yang kuat untuk bekerja.
mendapatkan hasil yang baik. Selain itu untuk menjalankan prosedur ini
motivasi, disiplin dan maka seorang karyawan dalam hal ini Karyawan
Gambar 2.1
Kerangka pemikiran
2.5. Hipotesis
Karyawan
Karyawan
33
BAB III
METODE PENELITIAN
berikut:
berikut:
1 = Sangat lemah
2 = Lemah
3 = Cukup
4 = Kuat
5 = Sangat kuat
Tabel 3.1.
Operasionalisasi variabel Motivasi
berikut :
1 = Sangat Jelek
2 = Jelek
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Tabel. 3.2.
Operasionalisasi Variabel Disiplin
Variabel Dimensi Elemen Kompetensi Skala
Disiplin Kehadiran Jumlah kehadiran
pekerjaan, ketaatan pada Ordinal
peraturan
Ketaatan Kehadiran, mentaati jam
Ordinal
kerja
Ketepatan Ketepatan waktu terhadap
waktu pekerjaan
Perilaku Sikap, kesetiaan dalam
pekerjaan
Sumber : Handoko 2001
hasil kerja
Sumber : Buyung ; 2007
5 = Sangat Baik
4 = Baik
3 = Kurang Baik
2 = Tidak Baik
parsial (r).
1. Data Primer
2. Data sekunder
data yang diperoleh dan digali melalui hasil pengolahan pihak kedua
Pustaka.
Ŷ = a + b1X1+ b2X2 + e
Dimana:
Ŷ = Kinerja
a = Konstanta
X1 = Motivasi
X2 = Disiplin
e = error term
berikut:
kinerja (Y).
kinerja (Y).