Professional Documents
Culture Documents
Sap TB
Sap TB
A. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Klien mengerti dan mengetahui tentang penyakit TB Paru.
C. Media
Leaflet Penyakit TB Paru
D. Kriteria evaluasi
1. Evaluasi struktur
Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di rumah klien.
Pengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya.
2. Evaluasi proses
Klien antusias terhadap materi penyuluhan
Lampiran: SAP dan Leaflet Tb Paru
E. Kegiatan Penyuluhan
NO
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 3 menit Pembukaan :
Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
Memperkenalkan diri Mendengarkan
Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan Memperhatikan
Menyebutkan materi yang
akan diberikan Memperhatika
n
2. 15 menit Pelaksanaan :
a. Menjelaskan pengertian dari Memperhatikan
Hipertensi
b. Menjelaskan penyebab Memperhatika
Hipertensi n
c. Menjelaskan resiko
Hipertensi Bertanya dan
d. Menjelaskan tanda dan menjawab pertanyaan
gejala Hipertensi yang diajukan
e. Menjelaskan kiat-kiat yang
dapat dilakukan untuk Memperhatikan
mengatasi Hipertensi
f. Memberi kesempatan kepada
Lampiran: SAP dan Leaflet Tb Paru
3. 10 menit Evaluasi :
Menanyakan Menjawab
kepada peserta tentang pertanyaan
materi yang telah diberikan,
dan reinforcement /umpan
balik kepada ibu yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 menit Terminasi :
Mengucapkan Mendengarkan
terimakasih atas peran serta
peserta. Menjawab
Mengucapkan salam penutup salam
F. Referensi
1. Ardiansyah M. (2012). Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Diva Press; Jogjakarta.
2. Kemenkes RI. ( 2010). Modul-7 .Penggunaan, Direktorat Jenderal Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI; Jakarta.
3. Nugroho T. (2011). Asuhan Keperawatan, Maternitas, anak, bedah, dan penyakit
dalam. Nuha medika; Yogyakarta.
4. Somantri I. (2008). Asuhan Keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem
Pernapasan. Salemba Medika; Jakarta.
5. Sudoyo, dkk. (2010). Ilmu Penyakit Dalam. FKUI; Jakarta.
G. Lampiran materi
Lampiran: SAP dan Leaflet Tb Paru
Materi Penyuluhan :
A. Definisi
TBC Paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru dan di
sebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis (Somantri, 2008). Sementara itu, menurut
(Junaidi 2010 dalam Ardiansyah 2012) menyebutkan tuberculosis (TB) sebagai suatu infeksi
akibat Mycobacterium Tuberculosis yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-
paru dengan gejala yang sangat bervariasi.
B. Etiologi
Tuberkulosis paru merupakan penyakit menular yang di sebabkan oleh basil
Micobacterium tuberculosis tipe humanus sejenis kuman yang berbentuk batang berukuran
panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian besar komponen Micobacterium
Tuberkulosis adalah berupa lemak/lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap asam serta
sangat tahan terhadap zat kimia dan faktor fisik. Mikroorganisme ini bersifat aerob yakni
menyukai daerah yang banyak oksigen. Oleh karena itu Micobacterium Tuberkulosis senang
tinggal didaerah apeks paru-paru yang kandungan oksigen tinggi. Daerah tersebut menjadi
tempat kondusif ntuk penyakit tuberkulosis (Somantri, 2008).
C. Patofisiologi
Infeksi diawali karena seorang, menghirup basil Mycobacterium Tuberculosis. Bakteri
menyebar melalui jalan nafas menuju alveoli lalu berkembang biak dan terlihat bertumpuk.
Perkembangan Mycobacterium tuberculisis juga dapat menjangkau sampai kearea lain dari
paru-paru (lobus atas). Basil juga menyebar melalui sistem limfe dan aliran darah kebagian
tubuh lainnya (ginjal, tulang dan korteks serebri) dan area lain dari paru-paru (lobus atas).
Selanjutnya sitem kekebalan tubuh memberikan respon dengan melakukan reaksi inflamasi.
Neutrofil dan makrofag melakukan aksi fogositosis (menelan bakteri), sementara limfosit
spesifik-tuberculosist (menghancurkan) melisiskanbasil dan jaringan normal. Reaksi jaringan
Lampiran: SAP dan Leaflet Tb Paru
D. Manisfestasi Klinis
a. Sistemik : Malaise, anoreksia, berat badan menurun, dan keluar keringat
pada malam hari.
b. Akut : deman tinggi, seperti flu dan menggigil.
c. Milier : deman akut, sesak napas, dan sianosis (kulit kuning).
d. Respiratorik : batuk lama lebih dari dua minggu, sputum yang mukoid atau
mukopurulen, nyeri dada, batuk darah, dan gejala lain. Bila
ada tanda-tanda penyebaran ke oragan lain, seperti pleura,
Lampiran: SAP dan Leaflet Tb Paru
E. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan tuberculosis menurut Ardiansyah,( 2012).
Keterangan:
Streptomisin (S), Isoniazid (H), Rifampisisn (R), Pirazinamide (Z), dan
Etambutol (E).
Membaca Resimen, misalnya: 2 SHRZ (EHRZ) / 4 H3R3 menunjukkan sebuah
resimen untuk 2 bulan di antara obat-obatan isoniazid, Rifampisin, pirazinamid dan
etambutol yang diberikan setiap hari yang diikuti dengan 4 bulan isoniazid dan
rifampisin yang diberikan tiap hari atau 3 kali seminggu.
F. PENCEGAHAN
- Imunisasi BCG pada bayi.
- Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi.
- Perilaku hidup bersih dan sehat.
Untuk penderita TB Paru :
- Minum obat secara teratur sampai selesai
- Menutup mulut waktu bersin atau batuk
- Tidak meludah di sembarang tempat
- Meludah di tempat yang kena sinar matahari atau di tempat yang di isi sabun atau
karbol/lisol.
- Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur
- Buka jendela lebar-lebar agar udara segar dan sinar matahari
Kuman Tb Paru akan mati bila terkena sinar matahari.
8. Pasien agar makan makanan yang bergizi yang terjangkau untuk mempertinggi daya
tahan tubuh
9. Pasien jangan bekerja terlalu berat
10. Beristirahat yang cukup