Professional Documents
Culture Documents
Resume Pak Djaja
Resume Pak Djaja
NIM: 1605521085
Oleh karena demikian karang gajah merupakan elemen/ bagian yang terletak di
bagian paling bawah suatu bangunan. Si pembuat dari murda ini mengatakan bahwa
selama proses dari pembuatan murda ini, ia menempatkan karang gajah itu pada bagian
bawah dari murda tersebut. Dengan demikian tidaklah salah bahwa si pembuat murda
tersebut menempatkan karang gajah pada murda. Namun di sisi lain, ketika murda itu
terpasang pada bagian puncak suatu bangunan, tentu menimbulkan ketidakserasian
nilai.
Dengan segala perkembangan yang sekarang, dapat dikatakan bahwa arsitektur
dengan perkembangan ini adalah Arsitektur Masa Kini (AMK). Arsitektur masa kini,
atau dapat dikatakan sebagai arsitektur jaman now, dapat dengan mudah dilihat di Bali.
Meski tak banyak unsur ukiran yang terapkan pada suatu rumah tinggal, bangunan
tersebut dapat tetap dikatakan sebagai Arsitektur Masa Kini. Hal ini disebabkan karena
bangunan ini memang ada pada masa kini, dimana berbagai bidang ilmu mengalami
perkembangan global yang pesat. Berbagai pengaruh datang dari luar Bali, yang
berpengaruh bagi setiap elemen Arsitektur Masa Kini. Pengaruh tersebut dapat berupa
material-material baru yang terus bermunculan, ataupun gaya-gaya arsitektur dari luar
Indonesia.
Arsitektur Masa Kini yang tersebar di berbagai wilayah di Bali tak haya sebatas
rumah tinggal. Nilai-nilai arsitektur tradisional bali juga terapkan pada berbagai
banguna-bangunan dengan fungsi yang lebih komplek. Gaya-gaya Arsitektur Bali
Masa Kini dapat dilihat pada bangunan-bangunan pemerintahan di Bali, seperti Kantor
Gubernur Bali, maupun Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Badung. Dapat
dilihat pada Puspem Badung, setiap gedung yang ada pada areal Puspem Badung
mencerminkan Arsitektur Masa Kini yang kental dengan nuansa Arsitektur Tradisional
Bali. Nuansa tradisional bali dapat terlihat dari penggunaan kekarangan yang cukup
besar pada bangunan, seperti karang gajah dan karang goak.
Pertanyaan ini rasanya cukup mudah sekaligus cukup sulit untuk dapat
ditanggapi. Karena masyarakat awam di luar Bali tentu tidak memahami betul
bagaimana sejatinya Arsitektur Tradisional Bali. Hal ini dapat dikarenakan kurangnya
pemahaman ataupun ajaran-ajaran terkait Arsitektur Tradisional Bali yang mereka
miliki. Jawabannya bisa iya, bisa tidak. Seperti yang diketahui, bahwa Arsitektur
Tradisional Bali tidak hanya sebatas material dan kekarangan. Arsitektur Tradisional
Bali tidak dapat lepas dari nilai-nilai budaya dan nilai-nilai agama, khususnya agama
Hindu. Nilai-nilai ini menjadi sangat penting bagi Arsitektur Tradisional Bali.
Meskipun pada Arsitektur Masa Kini, tidak semua dari nilai-nilai tersebut dapat
diterapkan, khususnya pada bangunan-bangunan perkantoran atau dinas. Contohnya
seperti penggunaan tiang-tiang bangunan.