You are on page 1of 19

LAPORAN ANALISIS SWOT

TENTANG PELAYANAN KESEHATAN JIWA

DI PUSKESMAS WONOSARI I

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Program Kepaniteraan Klinik Bagian


Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Diajukan Kepada:
dr. Ida Rochmawati, M.Sc, Sp.KJ

Disusun Oleh:
Annisa Sawitri NA 20120310004

Mardylla Nur Fitriany 20120310060

Rio Firmansyah 20120310

Wistha Miyaki 20120310147

Ezra Senna P 20120310


Fiqih Adhyaksafitri 20120310

BAGIAN ILMU ILMU KEDOKTERAN JIWA RSUD WONOSARI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
LAPORAN ANALISIS SWOT

TENTANG PELAYANAN KESEHATAN JIWA

DI PUSKESMAS WONOSARI I

Disusun Oleh:

Annisa Sawitri NA 20120310004

Mardylla Nur Fitriany 20120310060

Rio Firmansyah 20120310

Wistha Miyaki 20120310147

Ezra Senna P 20120310

Fiqih Adhyaksafitri 20120310

Disahkan dan disetujui oleh:


Dokter Pembimbing Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa RSUD Wonosari

dr. Ida Rochmawati, M.Sc, Sp.KJ


PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala limpahan nikmat, petunjuk dan
kemudahan yang telah diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan
presentasi kasus yang berjudul:

“PELAYANAN KESEHATAN JIWA DI PUSKESMAS WONOSARI I”

Penulisan presentasi kasus ini dapat terwujud atas bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:

1. dr. Ida Rochmawati, M.Sc., Sp.KJ selaku dokter pembimbing dan dokter
Spesialis Kedokteran Jiwa RSUD Wonosobo.
2. Perawat di poli Jiwa RSUD Wonosari.
3. Teman-teman coass atas dukungan, kerjasamanya dan doanya.

Dalam penyusunan presentasi kasus ini penulis menyadari bahwa masih


memiliki banyak kekurangan. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi
kesempurnaan penyusunan di masa yang akan datang. Semoga dapat menambah
pengetahuan bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, Maret 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan


hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup
seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri
menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, mampu menghadapi tekanan
hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan baik
apa yang ada pada dirinya, merasa nyaman dengan orang lain. (Kemenkes no:
406/Menkes/SK/VI/2009)
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungusional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran
serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggun jawab atas pemeliharaan
kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya.
Pelayanan kesehatan jiwa di Puskesmas mengacu pada pedoman
pelayanan jiwa komunitas yang dikeluarkan oleh Kemenkes pada tahun 2009
lewat surat keputusan no: 406/Menkes/SK/VI/2009, tetapi tetap mengacu pada
program dan fungsi pokok Puskesmas yaitu Promotif, Preventif dan rehabilitatif.
Program kesehatan jiwa adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang
dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta
masyarakat, dalam rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang
optimal melalui kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan
pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kebijakan Dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia bahwa


Puskesmas sebagai bagian dari Sistem Kesehatan Nasional, sub sistem dari
kesehatan yang berada di Kabupaten/kota, propinsi dan Nasional. Sebagai suatu
sistem yang harus berjalan, Puskemas dilengkapi dengan organisasi, memiliki
Sumberdaya dan program kegiatan pelayanan kesehatan. Tujuan utamanya
adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakt diwilayah kerjanya sampai
setinggi-tingginya atau dengan mengambil pengertian dari kesehatan, tujuannya
adalah mewujudkan keadaan sehat fisik-jasmani, mental, rohani-spritual dan
sosial bagi setiap orang diwilayah kerja Puskesmas agar dapat hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Untuk mempermudah pencapaian tujuan
ini, Puskesmas dapat bekerja sesuai dengan Visi dan Misi Program Pelayanan
Kesehatannya.

A. Visi dan Misi Puskesmas

Karena puskesmas mempunyai wilayah kerja sama dengan wilayah


kecamatan maka tujuan puskesmas yang disebutkan diatas dijabarkan
dalam suatu VISI “Mewujudkan Kecamatan Sehat” untuk mewujudkan VISI
ini ada MISI yang diemban yaitu dengan berpedoman pada tiga fungsi utama
puskesmas yaitu:

1. Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.


2. Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga dalam
pembangunan kesehatan
3. Sebagai pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama meliputi :
o Pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat promotif
dan preventif dengan pendekatan kelompok.
o Pelayanan medik dasar yang bersifat kuratif dan rehabilitatif
dengan pendekatan individu dan keluarga

VISI dan MISI Puskesmas juga dapat dikembang oleh Puskesmnas sendiri
yang bersumber dari gabungan visi dan misi masing-masing petugas puskesmas
menjadi visi dan misi bersama guna mencapai tujuan akhir dari pembangunan
kesehatan di wilayah puskesmas dan atau Kecamatannya.
Ketiga fungsi utama puskesmas tersebut dan dengan memperhatikan
tujuan akhirnya maka setiap pelaksanan program kegiatan pelayanan kesehatan
selalu dilaksanakan dengan memperhatikan landasan strategisnya yaitu :

1. Perikemanusian
2. Pemberdayaan dan Kemandirian
3. Adil dan merata
4. Mengutamakan Manfaat.

Landasan strategis ini akan menjadi nilai-nilai


dalam pengembangan setiap program atau upaya-upaya pelayanan kesehatan
yang akan dilaksanakan ditingkat Puskesmas. Program-program kegiatan
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas dibagi dalam dua kelompok
besar yaitu program pokok dan program pengembangan, masing-masing dapat
dijelaskan sebagai berikut:

B. Program Pokok Puskesmas

Program pokok Puskesmas merupakan program pelayanan kesehatan yang


wajib di laksanakan karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ada 6
Program Pokok pelayanan kesehatan di Puskesmas yaitu :

1. Program pengobatan (kuratif dan rehabilitatif) yaitu bentuk


pelayanan kesehatan untuk mendiagnosa, melakukan tindakan pengobatan
pada seseorang pasien dilakukan oleh seorang dokter secara ilmiah
berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama anamnesis dan
pemeriksaan
2. Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan puskesmas yang
diarahkan untuk membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal
melalui kegiatan penyuluhan (induvidu, kelompok maupun masyarakat).
3. Pelayanan KIA dan KB yaitu program pelayanan kesehatan KIA dan KB
di Puskesmas yang ditujuhkan untuk memberikan pelayanan kepada PUS
(Pasangan Usia Subur) untuk ber KB, pelayanan ibu hamil, bersalin dan
nifas serta pelayanan bayi dan balita.
4. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak menular
yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas untuk mencegah dan
mengendalikan penular penyakit menular/infeksi (misalnya TB, DBD,
Kusta dll).
5. Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di
puskesmas untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui
upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum
termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan peningkatan peran
serta masyarakat,
6. Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan,
perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan
pendidikan gizi, penanggulangan Kurang Energi Protein, Anemia Gizi
Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yaodium (GAKY), Kurang Vitamin
A, Keadaan zat gizi lebih, Peningkatan Survailans Gizi, dan Perberdayaan
Usaha Perbaikan Gizi Keluarga/Masyarakat.

C. Program Pengembangan Puskesmas


Program Pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas adalah
beberapa upaya kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas
Kesehatan kabupaten/kota sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan
kemampuan puskesmas. Dalam struktur organisasi puskesmas program
pengembangan ini biasa disebut Program spesifik lokal.
Di Kabupaten Polewali Mandar yang terdiri dari 20 Puskesmas (12
Puskesmas Perawatan dan 8 Puskesmas Non Perawatan)——date terupdate
Desember 2011—– semua puskesmas memberlakukan 6 program pokok
puskesmas dalam struktur organisasinya, dan untuk program pengembangannya
(program spesifik lokal), belum ada penetapan secara resmi antara puskesmas dan
Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar. Puskesmas untuk sementara waktu
diberi keleluasan untuk mengembangkan programnya.

Program pengembangan pelayanan kesehatan Puskesmas tersebut adalah

1. Usaha Kesehatan Sekolah, adalah pembinaan kesehatan masyarakat


yang dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan
SMP) diwilayah kerja Puskesmas
2. Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan
ilmu pengetahuan fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani
masyarakat, naik atlet maupun masyarakat umum. Misalnya pembinaan
dan pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah dan kelompok
masyarakat yang dilakukan puskesmas di luar gedung
3. Perawatan Kesehatan Masyarakat, adalah program pelayanan
penanganan kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti
atau dikunjungi ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan
induvidu dan asuhan keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi
kurang penderita ISPA/Pneumonia
4. Kesehatan Kerja, adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas
yang ditujuhkan untuk masyarakat pekerja informal maupun formal
diwilayah kerja puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan
penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan
lingkungan kerja. Misalnya pemeriksaan secara berkala di tempat kerja
oleh petugas puskesmas
5. Kesehatan Gigi dan Mulut, adalah program pelayanan kesehatan gizi dan
mulut yang dilakukan Puskesmas kepada masyarakat baik didalam
maupun diluar gedung (mengatasi kelainan atau penyakit ronggo mulut
dan gizi yang merupakan salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai di
Puskesmas
6. Kesehatan Jiwa, adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang
dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta
masyarakat, dalam rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat
yang optimal melalui kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa,
pertolongan pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa
adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan
hidup, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai
sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Misalnya ada konseling
jiwa di Puskesmas.
7. Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata
terutama pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif) dibidang mata dan pencegahan kebutaan oleh tenaga
kesehatan Puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat.
Misalnya upaya penanggulangan gangguan refraksi pada anak sekolah.
8. Kesehatan Usia Lanjut, adalah program pelayanan kesehatan usia
lanjut atau upaya kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga
Puskesmas dengan dukungan peran serta aktif masyarakat dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia lanjut.
Misalnya pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi dini penyakit
degeneratif, kardiovaskuler seperti : diabetes Melitus, Hipertensi dan
Osteoporosis pada kelompok masyarakat usia lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional, Adalah program
pembinaan terhadap pelayanan pengobatan tradisional, pengobat
tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang dimaksud
pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan secara turun
temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru
sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
10. Kesehatan haji adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan
jemaah haji yang meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran
dan pemantauan kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan
ibadah haji.
11. Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal
yang dikembangkan di Puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

Setiap program yang dilaksanakan di puskesmas di lengkapi


dengan pelaksana program yang terlatih dan sesuai dengan keahlianya,
peralatan kesehatan (alat pelayanan dan bahan habis pakai kesehatan),
dilengkapi juga dengan pedoman pelaksanan program dan sasaran
program (populasi sasaran dan target sasaran) termasuk sistem pencatatan
(register pencatatan pelayanan) dan pelaporannya serta standar operasional
prosedur pelayanan kesehatan programnya, dan beberapa kelengkapan
lainnya misalnya kendaran roda dua dan empat. Kelengkapan
program Puskesmas ini selalu mendapatkan pengawasan, evaluasi dan
bimbingan dari Dinas Kesehatan Kabupaten/kotanya.
BAB III

ANALISIS SWOT

A. Gambaran Umum Puskesmas Wonosari I


1. Wilayah
Puskesmas Wonosari I adalah salah satu puskesmas dari 30 puskesmas
di Kabupaten Gunung Kidul, dan dari 2 puskesmas di Kecamatan
Wonosari. Terletak di Jl. Baron Km 2, Karangrejek, Wonosari,
Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Puskesmas Wonosari I
terletak di tengah kabupaten Gunung Kidul, dengan karakteristik berupa
pinggiran kota kabupaten.

Data Geografis
Puskesmas Wonosari I Tahun 2017
Variabel Geografis Data
Luas Wilayah 42.41 km2, setengah wilayah
kerja
Jumlah Puskesmas Pembantu 6
Jumlah Desa 7
Jumlah Dusun 43
Jumlah Posyandu 45
Jumlah Musim 2
Curah Hujan 3.024 mm
Jumlah hari hujan 122 hari
Suhu rata-rata 22o-34o C
Kelembaban rata-rata Tinggi
Jenis Tanah Kapaur dan tanah liat/ tanah
merah
Ketinggian 150 – 200 mdpl
Jarak ke ibu kota kecamatan 3 km, akses mudah
Jarak ke ibu kota kabupaten 3 km, akses mudah
Jarak ke ibu kota provinsi 40 km, akses mudah
Jarak ke Dinas Kesehatan Kabupaten 3 km, akses mudah
Jarak ke RSUD 3,2 km, akses mudah
Jarak ke Koramil 3,2 km, akses mudah
Jarak ke Polsek 2 km, akses mudah

2. Demografi
Jumlah penduduk Puskesmas Wonosari I tahun 2017 sebanyak 30.426
jiwa. Kepadatan penduduk 717 km2. Perbandingan antara jumlah
penduduk laki-laki dengan perempuan (sex ratio) sebesar 100.26%.
Jumlah keluarga 7.948 KK. Rata-rata penduduk per keluarga (family
ratio) adalah 3.83 jiwa.
3. SDM
Berdasarkan jenis dan jumlahnya, SDM yang ada di Puseksmas
Wonosari I pada tahun 2017 sebagai berikut:

Jenis dan jumlah SDM Puskesmas Wonosari I Tahun 2017


Jenis SDM Jumlah
Kepala Puskesmas 1
Kasubag. TU 1
Dokter umum 2
Dokter gigi 1
Kesehatan Masyarakat 2
Sanitarian 1
Petugas Gizi 1
Bidan 9
Perawat umum 7
Perawat gigi 2
Asisten apoteker 1
Analisis kesehatan 1
TU/ administrasi 7
Pegawai Lepas 2
Jumlah 38
Sumber data : Kepegawaian Puskesmas Wonosari I

SDM yang tersedia telah cukup menunjang pelaksanaan kegiatan


puskesmas dengan baik. Untuk meningkatkan kualitas SDM, ada
beberapa pendidikan dan pelatihan yang diikuti karyawan, antara lain :
PPGD, PPGD Kebidanan, ACLS, ATLS, Diklat komputer, Diklat
keuangan, Diklat kearsipanm Pendidikan D3 keperawatan, Pendidikan
S2 kedokteran umum, dan lain-lain.

4. Jumlah Puskesmas dan Jaringannya


Puskesmas dan jaringannya meliputi :
Puskesmas non rawat inap : 1
Puskesmas Pembantu :6
Puskesmas keliling :1

5. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan atau


Pengelola
Puskesmas non perawatan (Pemkab/ kota) 1
Puskesmas keliling (Pemkab/ kota 1
Puskesmas pembantu (Pemkab/ kota) 6
Balai pengobatan/ klinik (Swasta) 6
Praktik pengobatan tradisional (Swasta) 1
POSKOKESDES (Masyarakat) 7
POSYANDU (Masyarakat) 45
B. Analisis SWOT
1. Kekuatan
 Puskesmas terletak di lokasi yang strategis dan cukup mudah
dijangkau.
 Pelayanan kesehatan dilakukan di 1 puskesmas utama dan 6
puskesmas pembantu.
 Terdapat 2 dokter umum yang menangani pasien.
 Puskesmas mempunyai prosedur tetap pelayanan jiwa.
2. Kelemahan
 Dokter membutuhkan waktu saat anamnesis.
 Dokter hanya fokus pada keluhan fisik.
 Dokter jarang memberikan materi pada saat penyuluhan.
 Keterbatasan obat-obatan untuk gangguan jiwa di puskesmas.
 Masih terdapat stigma di petugas puskesmas.
 Fasilitas masih mini.
 Kurangnya cakupan pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas.
3. Opportunity
 Terdapat kader kesehatan di setiap dusun
 Ada kegiatan pusling setiap satu minggu
4. Treats
 Semakin meningkatnya harapan pelayanan yang profesional
 Bertambahnya gangguan jiwa yang tidak terdeteksi
 Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gangguan jiwa
C. Matriks SWOT
Berdasarkan analisis SWOT diatas, maka strategi yang bisa dilakukan
adalah

Strength – Opportunity Strategy :

– Pelayanan kesehatan jiwa di masyarakat dapat ditingkatkan dengan


memberdayakan dokter muda yang sedang belajar mengenai jiwa
untuk memetakan pasien dengan gangguan jiwa atau tidak,
memberikan konseling pada pasien, memberikan usulan terapi kepada
dokter yang bertugas serta mencantumkan diagnosis gangguan jiwa
pada rekam medis
– Berdasarkan kader posyandu lansia dan balita yang cukup aktif serta
wilayah kerja puskesmas Wonosari 1 yang cukup mudah dijangkau,
maka dapat dilakukan kerjasama dengan kader untuk memantau atau
menjadi partner warga yang memiliki keluarga dengan gangguan jiwa
terutama skizofrenia untuk melaporkan keadaan pasien tersebut kepada
petugas puskesmas serta menyarankan kepada keluarga untuk rutin
kontrol ke puskesmas. Selain itu dapat juga dilihat apakah di
wilayahnya ada yang melakukan pemasungan atau tidak.

Strength – Threats Strategy :


– Secara rutin atau berkala dapat dilakukan home visit (kunjungan
rumah) untuk memberikan konseling khusus kepada warga yang
memiliki keluarga dengan gangguan jiwa dan tinggal serumah
sehingga dapat memfasilitasi keluarga untuk bertanya tentang
kebingungan yang dihadapi, cara merawat, dan cara memberikan obat
apabila pasien tidak mau meminum obat serta pentingnya kepatuhan
dalam minum obat.
– Dapat dilakukan penyuluhan atau edukasi berkaitan dengan gangguan
jiwa yang sering terjadi di masyarakat dan dapat memiliki kesadaran
sendiri untuk memeriksakan diri ke dokter dan terbuka dengan
masalah yang dialami. Sehingga harapannya adalah dapat
memperbaiki stigma di masyarakat tentang gangguan jiwa yang hanya
“gila” atau dengan gejala psikotik yang dianggap “kesurupan”.

WO & WT Strategy:
– Melakukan pelatihan atau seminar tentang pemetaan diagnosis
gangguan jiwa, penanganan dan terapi gangguan jiwa kepada SDM
puskesmas. Trainer dapat didatangkan dari psikiater yang bekerjasama
dengan Puskesmas Wonosari 1.
– Membuat tim kesehatan jiwa yang nantinya bertugas ke lapangan
untuk edukasi masyarakat tentang gangguan jiwa dan pemantauan
pasien dengan gangguan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA

http://dinkes.polewalimandarkab.go.id/program-pelayanan-kesehatan-di-puskesmas/

Departemen Kesehatan RI. Sekretaris Jenderal. 2002. Paradigma Sehat Menuju


Indonesia Sehat 2010. Jakarta.

http://uptpuskesmaswonosari1.blogspot.co.id/2015/06/blog-post.html

You might also like