Professional Documents
Culture Documents
”
“dukungan GTL dapat berupa:
- attachment
- overdenture
- implant”
“Denture lifts up and cannot chew, “ Food pieces stray underneath the
denture base and are painful”
komunikasi”
“pembuatan GT:
- faktor subyektif
maksimal keluar!!!”
LEARNING ISSUE
Definisi Full denture (complete denture) atau gigi tiruan lengkap adalah
suatu gigi tiruan yang menggantikan seluruh gigi pada lengkung rahang
keluar!!!
PENGANTAR
Hilangnya beberapa/seluruh gigi dapat mempengaruhi keseimbangan fungsi
sistim stomatognati, yang meliputi gigi, jaringan periodontal, sendi temporo
mandibular, otot dll.
Tujuan penggantian gigi yang hilang adalah untuk memperbaiki kestabilan
gaya-gaya pada sistim stomatognati
Memenuhi 5 hukum artikulasi keluar!!!
1. Sudut kondilus jalannya kondilus dengan bid horosintal → sudut
yang dibentuk oleh jalannya kondilus dengan bidang horizontal .
2. Lengkung kurva/ kompensasi → penyusunan gigi posterior harus
disusun sedemikian sehingga membentuk lengkung/ kurva dari spee
ke arah anterior posterior dan kurva dari wilson ke arah lateral kiri
dan kanan.
3. Bidang orientasi → bidang oklusal dalam bentuk tanggul gigitan.
Tanggul gigitan terbentuk dari bentuk landasan dan galangan malam.
4. Sudut bonjol
5. Sudut incisal → sudut yang dibentuk dari gigi anterior bawah
dengan bidang horizontal. Besarnya sudut ini harus sesuai dengan
kecondongan meja insisal pada artikulator.
Kasus kehilangan seluruh gigi dapat berupa kehilangan seluruh gigi pada
rahang atas dan atau rahang bawah.
Bila seluruh gigi yang hilang pada rahang atas dan rahang bawah,
Dan bila seluruh gigi yang hilang pada rahang atas atau rahang
bawah, ditanggulangi dengan Pembuatan Gigi Tiruan Penuh
keluar!!!
PEMERIKSAAN INTRA ORAL
PEMERIKSAAN UMUM “initial oral rehabilitation”
keluar!!!
1. Saliva
Kualitas dan kuantitas saliva mempengaruhi retensi terutama pada
gigi tiruan lengkap.
Kuantitas: sedikit/normal/banyak
Kualitas: encer/normal/kental
2. Lidah
a. Ukuran: kecil/ normal/besar
Lidah yang terlalu besar akan menyulitkan pada waktu
pencetakan dan pemasangan gigi tiruan. Pasien akan merasa
ruang lidahnya sempit, sehingga terjadi gangguan bicara dan
kestabilan protesa.
b. Posisi wright: Kelas I/II/III
Posisi kelas I: Posisi ujung lidah terletak di atas gigi
anterior bawah
Posisi kelas II: Posisi lidah lebih tertarik ke belakang
Posisi kelas III: Lidah menggulung ke belakang sehingga
terlihat frenulum lingualis
Posisi lidah yang menguntungkan adalah kelas I
3. Refleks Muntah : tinggi/ rendah
Refleks muntah pasien mempengaruhi proses pencetakan. Bila reflex
muntah tinggi, perlu diupayakan dengan misalnya penyemprotan
anestetikum ke bagian palatum pasien. Cara lain adalah dengan
mengalihkan perhatian pasien pada hal-hal lain, mengajak pasien
PEMERIKSAAN LAIN
1. Vestibulum
Posterior Kanan Posterior Kiri Anterior
Rahang Dalam/sedang/dangkal Dalam/sedang/dangkal Dalam/sedang/dangkal
Atas
Rahang Dalam/sedang/dangkal Dalam/sedang/dangkal Dalam/sedang/dangkal
Bawah
RETENSI :
Kekuatan yang menahan GT terhadap gaya-gaya yang arahnya
berlawanan dengan arah pemasangan.
Faktor-faktor retensi:
Faktor utama adalah kontak yang rapat & merata antara permukaan
Basis GT & mukosa pendukungnya.
STABILISASI GT:
kemampuan GT untuk bertahan terhadap ungkitan dan pergeseran pada saat
fungsi
pipi”
palsu).”
MUSCULAR FORCES
Pasien harus mau belajar dan mampu mengendalikan bibir, pipi dan lidah
mereka untuk mengendalikan gigi tiruannya.
“Kesuksesan kontrol otot pada gigi tiruan tergantung pada dua faktor:
1. Desain gigi palsu.
2. Kemampuan pasien untuk memperoleh keterampilan yang
diperlukan.”
1. Muscular Force
a. The design of the dentures.
b. Patient’s skill.
2. Physical Forces
Adhesion
Cohesion
Surface tension
Viscosity
3. Atmospheric Pressure
4. Undercuts, rotational Insertion paths, parallel wall
5. Gravity
“
1. Gaya Otot
a. Desain gigi palsu.
b. Keterampilan pasien.
2. Kekuatan Fisik
Adhesi
Kohesi
Tegangan permukaan
Viskositas
3. Tekanan Atmosfer
5. Gravitasi”
biologis. Secara umum, semakin tua pasien, semakin lama periode belajar. ”
NEUTRAL ZONE
Daerah keseimbangan: keluar!!!
1. Otot lidah (ke arah luar) Retensi dan stabilisasi
2. Otot pipi
3. Otot bibir (ke arah dalam)
sucking”
keluar!!!”
“cetakan anatomis : model studi
cetakan fisiologis : model kerja
keluar!!!”
“escape hole lubang pada sendok cetak”
“bagian tepi gips dikurangi untuk menaruh green stick/utility wax
- Polyether
- Silicon kondensasi
- Silicon adisi”
TAHAPAN
Tahapan dalam pembuatan GTL dapat dibagi menjadi tahap klinis
dan tahap laboratoris.
Tahap Klinis
Tahap awal setelah pasien dianamnesa dan diindikasikan adalah
1. pencetakan (impression), yaitu suatu bentuk negatif dari jaringan
mulut yang akan dipakai sebagai basal seal prothesa . ada dua
macam cetakan, yaitu:
a) Cetakan anatomis (dalam keadaan tidak berfungsi), yaitu
pencetakan tidak menghiraukan tertekan atau tidaknya mukosa.
Cetakan dilakukan dengan sendok cetak biasa.bahan yang
dipakai adalah alginate
b) Cetakan fisiologis (dalam keadaan berfungsi), yaitu dalam
pencetakan ini memperhatikan jaringan bergerak dan tidak
bergerak juga memperhatikan tertekannya mukosa. Digunakan
sendok cetak individual yang dibuat dari bahan shellac. Hasil
digunakan sebagai model kerja.
Kedua jenis cetakan tersebut dilakukan untuk mendapatkan hasil
cetakan seakurat mungkin, dikenal sebagai double impression.
Cara membuat sendok cetak individual menurut Itjiningsih (1993),
yaitu selapis lembar malam merah diatas permukaan jaringan
sebagai wax spacer untuk bahan cetak
shellac dipanaskan pada model studi sambil ditekan.
pemotongan sesuai dengan batas jaringan bergerak dan tidak
bergerak. Bila dikehendaki dapat 1-2 mm lebih rendah untuk
memberi tempat pada bahan cetak asal jangan mudah lepas dari
rahang pasien.
Buat pegangan sendok individual dan buat lubang dengan bur bulat
pada daerah palatum berjarak 4-5mm.Kegunaan lubang ini adalah
untuk mengalirkan bahan cetak yang berlebih karena bila tertahan
akan menyebabkan tekanan yang berlebih dari geligi tiruan pada
jaringan pendukungnya.
Mencoba sendok individual
Stabilisasi : dengan menghindari muscular attachment
Relief area : tercakup semua baik rahang atas maupun
rahang bawah
Pembuatan Muscle Trimming (Border Morlding)→ mendapatkan
seal yang akurat
b) Membuat cetakan model kerja
Sendok cetak : Sendok cetak individual
Bahan cetak : Elastomer (Exaflec)
Metode mencetak : mucodynamic
Boxing → Sekeliling tepi batas cetakkan diberi “utility wax” yang
tebalnya 5mm, dengan jarak antara batas tepi cetakan dengan “utility
wax” 3mm.
Pada bagian posterior rahang atas tidak terdapat batas tepi maka
sebagai gantinya yaitu “Ah line
“urutan border molding :
1. Anterior
2. Posterior
At least 3 mm of space is required for the formation of the BTC point above
the denture base in the retromolar pad region
“Membuat cekung dari gigi insisivus lateral menjadi insisivus lateral untuk
penopang bibir”
CARA MENCETAK
Rahang Atas
➢ Bahan cetak diaduk kemudian dimasukkan ke dalam sendok atas
➢ Masukkan sendok cetak ke dalam mulut dengan posisi operator
disamping kanan belakang.
➢ Pasien mengucapkan “ah” untuk mencetak vibrating line.
➢ Pasien mengucapkan “oh” untuk mencetak frenulum buccalis, frenulum
labialis superior.
➢ Posisi dipertahankan sampai bahan cetak setting
➢ Cetakan dilepas dan dicuci
Rahang Bawah
➢ Bahan cetak diaduk kemudian dimasukkan ke dalam sendok bawah
➢ Masukkan sendok cetak ke dalam mulut dengan posisi operator
disamping kanan depan.
➢ Pasien diminta menjulurkan lidah untuk mencetak frenulum lingualis.
➢ Pasien mengucapkan “oh” untuk mencetak frenulum buccalis, frenulum
labialis inferior.
➢ Posisi dipertahankan sampai bahan cetak setting
➢ Cetakan dilepas, dicuci
TAHAP PEKERJAAN
1. Lempeng & galengan gigit
2. Tanda pada ujung hidung & ujung dagu pasien
3. Tanda garis Camper
4. Penentuan posisi istirahat (DV istirahat) → metode ?
5. Lip support → tanda-tanda anatomis
6. Panjang gal. gigit anterior → panjang bibir atas
(pendek/normal/panjang)
7. Galangan gigit anterior sejajar inter-pupillary line
8. Kesejajaran bidang sagital → bidang oklusal gal. gigit posterior
sejajar garis Camper
9. Kontak bidang galangan gigit RA & RB
10. Penentuan tinggi gigit (DV oklusal) → metode ?
11. Penentuan letak gigit (RS) → metode ?
12. Garis-garis pada galengan gigit anterior (garis median, distal
kaninus, garis senyum, panjang galangan gigit anterior)
13. Fiksasi
14. Transfer garis median wajah ke model kerja
15. Artikulator
Tahap Laboratoris
Pembuatan Base plate adalah suatu bentuk sementara yang mewakili dasar
gigi tiruan dan digunakan untuk membuat Maxillo-Mandibular Record,
untuk insersi ke dalam mulut.
A. Membuat Landasan
Membuat outline landasan pada work model
Ulasi work model dengan cairan separasi (CMS)
Manipulasi selfcuring
Adaptasikan selfcuring sesuai dengan ukuran, bentuk anatomis dan
luas permukaan work model RA/RB
Lakukan pemotongan sesuai outline yang telah dibuat pada work
model
Pastikan kerapatan dan harus fit antara lempengan/ landasan yang
dibuat dengan work model
Landasan dicobakan pada pasien dilakukan pengecekan apakah
sudah pas (tidak lepas) saat dipasangkan pada RA/RB.
Muka/wajah depan :
1. Garis insisal atas setinggi garis bawah bibir atas → dilihat dari
muka,
2. Garis insisal atas sejajar garis ala nasi tragus (seolah-olah tidak
terlihat tanggul gigitan) → dilihat dari lateral.
3. Garis insisal terletak ± 2 mm di bawah Low Lip Line (saat
tersenyum)
P1 atas : tegak lurus dengan bid oklisal cusp bukal pada bidang
oklusi dan cusp palatal 1mm diatas diatas oklusi dan dilihat dari
oklusi groove development
P2 atas : tagak lurus dengn bid. Oklusal, dan terlihat grove
centralnya ada di lingir rahang
M1 atas : cups mesio palatal berada pada bidang oklusi dan cups
disto bukal 2mm diatas bidang oklusal dan cups2nya terletak di
kurva lateral pada permukaan c p1 dan p2
M2 atas : poros condong ke distal inklinasi antero post terletak di
bidang oblique dari kurva antero-posterior permukaan bukal m2
pada kurva lateral
“koronoplasty: keluar!!!
- agar tidak terjadi TMD
- agar tidak terjadi premature loss”