You are on page 1of 3

ASMA BRONKIAL

RSUD No. ICD X:J45 Asthma

Mentawai No Dokumen No Revisi Halaman

...... .... 1/1


Tanggal Terbit
Disetujui oleh,
Standar RSUD Kab. Kep. Mentawat
Operasional dan
Prosedural dr. Marulam PMHS
NIP. 19700923 200604 1 002

Pengertian Asma bronkial adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang
melibatkan banyak sel inflamasi dan mediator. Inflamasi kronik
menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan napas terhadap
bermacam-macam stimulus dan penyempitan jalan napas yang menimbulkan
gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan
batuk-batuk terutama pada malam dan atau dini hari. Derajat penyempitan
bervariasi yang dapat membaik secara spontan dengan pengobatan.

Tujuan
Kebijakan

Prosedur Anamnesis
1. Sesak napas episodik.
2. Batuk berdahak yang memburuk pada malam dan pagi menjelang subuh.
Batuk biasanya terjadi kronik.
3. Mengi.

Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
1. Sesak napas.
2. Mengi pada auskultasi.
3. Pada serangan berat digunakan otot bantu napas (retraksi supraklavikula,
interkostal, dan epigastrium).

Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang, yaitu terdapat kenaikan ≥15 % rasio APE sebelum
dan sesudah pemberian inhalasi salbutamol.

Diagnosis Diferensial
1. Obstruksi jalan napas.
2. Bronkitis kronik.
3. Bronkiektasis.

Pemeriksaan penunjang
1. Arus Puncak Ekspirasi (APE) menggunakan Peak Flowmeter
2. Pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah)

Terapi
 Faktor pencetus serangan sedapat mungkin dihilangkan.

 Pada serangan ringan dapat diberikan suntikan adrenalin 1 : 1000 0,2 –


0,3ml subkutan yang dapat diulangi beberapa kali dengan interval 10
– 15 menit. Dosis anak 0,01 mg/kgBB yang dapat
diulang dengan memperhatikan tekanan darah, nadi dan fungsi
respirasi.
 Bronkodilator terpilih adalah teofilin 100 – 150 mg 3 x sehari pada
orang dewasa dan 10 – 15 mg / kgBB sehari untuk anak.

 Pilihan lain : Salbutamol 3 x 2 – 4 mg untuk dewasa

 Efedrin 3 x 10–15 mg dapat dipakai untuk menambah khasiat


theofilin.
 Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak menolong
dan diberikan beberapa hari saja untuk mencegah status asmatikus.
Namun pemberiannya tidak boleh terlambat.
 Penderita status asmatikus memerlukan oksigen, terapi parenteral
dan perawatan intensif sehingga harus dirujuk dengan tindakan awal
sebagai berikut :
 Penderita diinfus glukosa 5%
 Aminofilin 5 – 6 mg/kgBB disuntikkan i.v perlahan bila penderita
belum memperoleh teofilin oral.
 Prednison 10 – 20 mg 2 x sehari untuk beberapa hari, kemudian
diturunkan dosisnya sehingga secepat mungkin dapat
dihentikan. Bila belum dicoba diatasi dengan adrenalin, maka
dapat digunakan dulu adrenalin.

Informed concent (tertulis)


Perlu
Lama Perawatan

Output
Sembuh

Komplikasi
Komplikasi
1. Pneumotoraks.
2. Pneumomediastinum.
3. Gagal napas.
4. Asma resisten terhadap steroid

Unit Terkait IGD

You might also like