okky Situngkir mengumpulkan le
bi dari seribu tujuh ratus jenis ba-
tik dari seluruh Indonesia selama
enam bulan pada tahun 2005. Ia
bukan kolektor batik. Hokky tengah mela-
kkukan penelitian tentang batik Indonesia,
Hasilnya, pola luarbiasa terbentuk dar jenis-
Jenis batik yangada. Jenis batik yang ada bab.
kan memperlihatkan kekerabatan di seluruh
Indonesia,
“Bhinneka Tunggal Tka bukan hanya slo-
gan, tapi juga bisa dibuktikan secara ilmiah,”
kata Hokky Kepada integrito, awal Januari
lal
Penelitian Hokky mengenai batik ter-
ryata menarik bagi United Nations Educa-
tional, Scientific, dan Cultural Organization
(UNESCO). Mereka mendatangi kantor
MOZAIK
PELESTARI
WARISAN
NEGERI
LEWAT
DIGITALISASIarikan buds
+ puna, savangpanget
ibentuk sea mens
dan pengembagan serta
nesia. Selain meles
laya ditujukan unt
2memperkuat perl
budaya Indonesia,
ba
28 | nress
ya dalam misi pendataan budaya Indonesia.
‘Mulai dari menyalin data yang ada di buku,
Internet, dan data dari seluruh masyarakat
Indonesia mengenai budaya di daerahnya
-masing-masing hingga ekspedisi dan wawan
cara langsung dengan ketua adat di daerah
yangsedang didatangi
Para relawan yang melakukan ekspedisi
diberikan berbagai pembekalan materi dan
pengetahuan terlebih dahulu. Mereka harus
riset mengenai budaya yangakan mereka teli
tH. Mereks juga harus mengikuti standarbuka
panduan pendataan budaya yang dibuat oleh
Hokky Situngkir atas permintaan UNESCO.
Buku panduan ini juga sudah dipakai di Je
pangdan Vietnam,
Selain Gerakan Sejuta Data Budaya, ko-
‘munitas ini memiliki beragam kegiatan, mu
lai dari roadshow, talkshow, seminar, dan Pro-
ddak Kreatif. Ada juga kegiatan Lalang Kode
Nusantara untuk menyosialiasikan hasil pe-
nelitian budaya yang tertuang dalam buku
Kode-Kode Nusantara ke-12 kota, dan Tekno-
Tour
TTekno-Culture Tour menjadi salah satu
atan yang menarik perhatian, Tur ter~
sebut bertujuan untuk memberikan perspe-
‘auf baru bagi generasi muda dalam meman-
dang budaya. Dari pandangan budaya dekat
dengan hal yang kuno dan mistis menjadi
pengetahuan manfuat yang dijelaskan secara
ilmiah dan rasional
Ketua Komunitas Sobat Budaya, Siti Wu-
Jandari menggambarkan kegiatan ini dengan
tiga kata: Science, Culture, and Travelling.
Komunitas ini berharap Kegiatan yang dil
Jeukan oleh Komunitas ini memberikan pan-
ddangan baru terhadap masyarakat.
‘Bahwa melestarikan budaya tidak me-
Julu harus mengikuti les tari, melukis, ber-
‘main gamelan dan sebagainys,” kata perem-
puan yang biasa disapa Wulan ini
Dengan menginformasikan budaya di
Jingkungan, bisa punya pengaruh ke proses
pelestarian budaya, Wulan berharap Komu-
nitas Sobat Budaya bisa bergandengan tangan
dengan pemerintah, Salah satu kerja samanya
adalah dengan melindungi budaya Indonesia
yang selama ini masih mengupayakan hak pa:
ten dengan mendaftarkan ke UNESCO.
Soalnya, komunitas ini sudah mengum-
pulkan lebih dari empat ribu budaya yang
semuanya ingin didaftarkan patennya ke
UNESCO. Dalam pendataan hak paten ke
‘UNESCO, dibutuhkan waktu dua tahun dan
biaya satu miliar rupiah setiap budaya.
cultBasis data budaya ini, kata Wulan, sangat
bermanfaat untuk menangkal Klaim dari ne
ara lain, Sebagai contoh, ada seorang perem:
puan yang berhasil diselamatkan dari kurun
gan penjara karena basis data yang dimiliki
komunitas in.
Adalah Desak Subarti, seorang pengrajin
ukiran yang mengekspor karyanya keluar ne
geri, Namun ternyata karyanya dilarang ka
rena sudah dipatenkan oleh negerlain. Sobat
Budaya membantu advokasi kasus Desk dan
‘mengusut bahwa karya yang dipatenkan oleh
orang asing itu dibeli di Indonesia,
Komunitas bentukan Hokky Situngkir ini
kemudian memberi data sahih bahwa Desak
adalah keturunan pengrajin ukir yang asl,
bukan menjiplak
“Berkat data ini, Desak dinyatakan tak
bersalah dan bebas dari huleuman,” kata Sit
Manfeat lain dirasakan oleh salah satu pe
lajar,Alvina, Perempuan yangmasih dudukedi
bangku sekolah tersebut merasa sangat ter
bantu dengan adanya situs budaya-indonesia
orguntuk mengumpulkan data kayon di seu
uh Indonesia untuk penelitiannya.
Enggak banyak yang menyediakan data
donesia lengkap dan sudah digital
begin” kata perempuan yang berdomisili di
Bandung tersebut.
Sebagai penditi, Hokky Situngkir ber
harap semakin banyak yang memanfaatkan
hasil yang dibuat oleh Komunitas Sobat Bu
ddaya, dan lebih banyak lagi generasi muda
xyang berkontribusi dalam pendataan budaya
Indonesia,
‘Menurut dia, generasi muda bisa meles-
tarikan budaya dengan cara yang modern,
‘Cukup dengan mendokumentasikannya, me-
rapikan arsipnya, dan membangun basis data,
tu semua bisa hanya menggunakan gad
get, ata pria kelahiran 1978 itu
Salah satu data yang menarik adalah se-
banyak 10 persen pereakapan di dunia ada di
Indonesia. Namun setiap 3 tahun, 10 persen
Dbahasa itu punah karena sudab tidak ada lagi
‘orang yang menggunakannya. Itu baru data
bahasa daerah. Belum termasuk budaya lain-
nye.
“Kalau punah, kita yang rugl sebagai
Dangsa,” kata Hokkye
MOZAIK
Inerecniro |29