Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN2
PEMBAHASAN2
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
Makalah ini di buat dengan tujuan untuk :
1) Mengetahui pertumbuhan yang terjadi pada anak kecil meliputi tinggi dan berat badan
2) Mengetahui perkembangan gerak meliputi penguasaan pola gerak menuju ke berbagai
variasi gerakan.
3) Mengetahui pelatihan fisik apa saja yang cocok untuk anak kecil.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
beberapa macam pengukuran fisik yang penting yang bisa dilakukan untuk memantau
pertumbuhan fisik, antara lain :
1. Pengukuran tinggi badan
Pengukuran tinggi badan adalah berguna dan dilakukan untuk mengukur
pertumbuhan. Sampai umur 3 tahun pengukuran tinggi badan dilakukan dalam posisi tidur,
sesudah usia 3 tahun pengukuran bisa dilakukan dalam posisi berdiri tegak dengan
menggunakan stadiometer. Individu yang di ukur berdiri tegak dengan kedua kaki rapat.
Bahu kendor, kedua lengan di samping badan, dan membelakangi skala pengukur pada
stadiometer, Alat penunjuk skala digeser sampai pada titik tertinggi dari kepala. Maka bisa
diketahui tinggi badan individu tersebut.
7
d. Meloncat dan Berjengket
Kemampuan melompat dan berjengket berkembang secar bersamaan. Kedua
gerakan ini merupakan gerakan lanjutan dari kemampuan berjalan dan berlari.
Perkembangan pola gerakan ini berupa modifikasi atau penyesuaian dalam beberapa
bentuk gerak dan intensitas kemampuan fisik yang diperlukan untuk mendukung
gerakan. Meloncat memerlukan waktu yang lebih lama daripada dalam latihan berlari,
karena pada saat meloncat diperlukan koordinasi antara kekuatan kaki dan unsur
keseimbangan saat posisi melayang serta pada saat memindahkan berat tubuh kearah
posisi yang nyaman untuk mendarat.
*Meloncat
Gerakan pada meloncat biasa diawali dengan gerakan berjalan atau melangkah dari
tempat agak tinggi menuju tempat yang lebih rendah, misalnya menuruni tangga
rumah atau turun dari sebuah bangku pendek. Gerakan ini biasanya sudah bisa
dilakukan oleh anak dengan usi rata-rata 17 bulan sampai 21 bulan.
Penguasaan gerakan meloncat berkembang sejalan dengan peningkatan kekuatan kaki
serta keseimbangan dan koordinasi tubuh. Gerakan meloncat yang mula-mula
dikuasai adalah menumpu dengan satu kaki dan mendarat dengan kaki yang lainya.
Gerakan yang merupakan gerak lanjutan berikutnya adalah menumpu dengan kedua
kaki secara bersama-sama. Namun gerakan tersebut baru bisa dilakukan oleh anak
pada usia 2 tahun 8 bulan sampai 3 tahun.
*Berjengket
Gerakan berjengket lebih sulit dilakukan daripada gerakan meloncat. Gerakan Ini
adalah gerakan dimana meloncat dengan menggunakan tumpuan satu kaki dan
mendarat dengan kaki yang sama, dari sini dapat disimpulkan bahwa gerakan ini
memerlukan kekuatan kaki yang besar , selain keseimbangan dan koordinasi yang
lebih baik. Gerakan ini pada umumnya sudah dapat dilakukan pada usia kurang lebih
4 tahun. Namun belum terkoordinasi dengan baik. Karena koordinasi antara kekuatan
kaki, keseimbangan, belum dapat dimaksimalkan oleh anak tersebut. Gerakan ini
mulai dapat diperhalus pada usia kurang lebih 6 tahun. Pada saat itu gerakan sudah
dapat di kombinasikan dengan gerakan maju, ke samping, ke belakang, dengan arah
yang berubah-ubah.
8
e. Mencongklang dan Lompat tali
Gerakan ini adalah gerakan lari seperti langkah kuda dan lompat tali merupakan
kombinasi dari gerakan-gerakan sebelumnya. Umumnya kedua gerakan ini dikuasai
dengan lancar pada usia kurang lebih 6,5 tahun. Sedang untuk gerakan lompat tali
baru dikuasai setelahnya.
f. Menyepak
Gerakan ini dapat dilakukan oleh anak-anak setelah mereka mampu mempertahankan
keseimbangan tubuhnya dalam posisi berdiri pada salah satu kaki sementara satu kaki
yang lainya diangkat dan diayunkan ke depan. Pada usia kurang lebih 2 tahun, anak-
anak sudah dapat mulai belajar menyepak, karena pada usia ini keseimbangan sudah
dapat dikuasai oleh anak tersebut. Gerakan awal untuk menyepak adalah gerakan
yang terbatas, dimana ayunan yang dilakukan dengan ayunan kedepan dan kaki
langsung menapak.
Kemampuan menyepak berkembang sejalan dengan meningkatnya kekuatan kaki,
keseimbangan, dan koordinasi tubuh. Gerakan sudah mulai dilakukan dengan ayunan
kaki kebelakang dan gerakan lanjutan lainya. Umumnya pada usia kurang lebih 6,5
tahun.
g. Melempar
Pada umur kurang lebih 6 bulan, bayi sudah bisa memegang benda kecil, kemudian
melepaskanya seolah-olah melempar. Gerakan melempar mulai bisa dilakukan oleh
anak usia kurang lebih 2 tahun. Tetapi gerakanya masih sebatas itu dan masih kaku.
Kemampuan semakin berkembang pada usia 6 sampai 6,5 tahun dimana koordinasi
antara semua gerakan semakin efisien dan terarah.
h. Menangkap
Awal dari gerakan menangkap ini adalah gerakan tangan untuk menghentikan suatu
benda yang menggulir di lantai atau yang ada didekatnya.Menangkap benda yang
bergulir lebih mudah daripada benda yang melambung di udara, dikarenakan
kemampuan menangkap bola lambung dapat diperoleh setelah menguasai kemampuan
menangkap benda yang bergulir di tanah. Gerakan menangkap efektif pada usia 5
sampai 6 tahun, karena pada umur tersebut anak sudah dapat menafsirkan berapa
kecepatan dan datangnya benda ke arah mereka.
i. Memantul-mantulkan bola
Kemampuan ini terbentuk apabila seorang anak tersebut mendapat kesempatan dalam
bermain bola. Gerakan ini merupakan reflek dari seorang anak yang memegang bola
9
dan ingin mengambilnya setelah bola itu jatuh, dan gerakan tersebut terjadi terus
menerus atau kontinu. Cara memantulkan bola dengan gerakan seperti menepuk-
nepuk dan tanganya kaku. Umumnya dilakukan oleh anak usia 3 tahun. Dengan
meningkatnya kekuatan tangan dan koordinasi antara mata dan tangan maka
kemampuan memantul-mantulkan bola ini juga meningkat. Pada tahun ke 6,
kemampuan ini semakin terasah dan semakin baik dikarenakan koordinasi yang
semakin bagus pula.
j. Memukul
Gerakan memukul mula-mula muncul pada bayi dalam bentuk yang masih
menyerupai gerakan mendorong yang biasa menunjukan kemarahanya terhadap
sesuatu. Bisa dilihat pada bayi yang menolak untuk diberi makan padahal ia sudah
merasa kenyang, maka secara refleks ia akan melakukan gerakan penolakan layaknya
gerakan memukul.
Gerakan memukul dalam arti sebenarnya misalnya memukul bola. Gerakan awal dari
memukul ini anak kecil mengayun tanganya dengan lengan lurus kearah depan atas.
Kemudian gerakan lanjutan dari iniadalah dari arah samping bola mulai tampak pada
usia kurang lebih 3 tahun. Kemampuan timbul dan berkembang apabila memperoleh
kesempatan yang berulang-ulang.
k. Berenang
Berenang merupakan kegiatan yang biasa dilakukan oleh anak kecil apabila mereka
mendapat kesempatan untuk membiasakan diri dengan bermain-main di air. Anak-
anak yang berada atau tumbuh di daerah pesisir ataupun kondisi lingkungan air,
secara tidak langsung kebiasaan berenang ini ia dapat secara otodidak. Hal ini
umumnya muncul pada saat usia 5 tahun, meskipun ia tidak mendapat pelajaran
secara formal.
Pada anak-anak kecil yang tidak biasa biasa bermain di air, umumnya tidak bisa
berenang. Apabila sekali-sekali mereka diajak ke kolam renang biasanya mereka lebih senang
bermain-main daripada belajar berenang. Berenang sebenarnya sudah bisa diajarkan pada
anak kecil, dan pada usia lebih kurang 3 tahun sudah bisa melakukanya, tentunya dengan
pengajaran yang benar.
Setelah anak bisa berjalan sendiri, semakin besar pulalah minatnya untuk melakukan
aktivitas fisik. Bisa diamati pada kehidupan anak kecil , pada umumnya mereka tidak mau
diam dan cenderung memiliki keaktifan untuk melakukan banyak hal,seperti contoh berjalan
kesana kemari, pada tahap ini sang anak dapat dikatakan mulai melakukan eksplorasi
10
terhadap banyak hal. Apabila sang anak tak mampu menjangkau apa yang ia ingin sentuh,
anak tersebut akan terus berusaha untuk mencapainya. Jika kita amati dari fase ini,unsur
kehati-hatian dan kemampuan mengontrol tubuh masih belum baik sehingga ia seringkali
terjatuh atau memecahkan barang-barang yang ingin disentuhnya. Mendekati usia 6th kontrol
tubuh sudah semakin baik.
Selepas masa bayi, periode waktu yang digunakan untuk tidur semakin berkurang.
Dengan demikian kesempatan melakukan aktivitas semakin besar. Pada tahap pengurangan
waktu tidur ini, anak akan banyak belajar mengenai penyempurnaan dan pemahaman baik
gerak maupun non-gerak. Anak kecil umumnya memiliki pusat perhatian terhadap suatu hal
atau aktivitas tertentu masih terbatas. Perhariannya mudah beralih pada suatu yang lain. Anak
kecil tidak akan tahan lama terhadap pemusatan perhatian dari suatu objek, mereka lebih suka
memperhatikan objek secara bergantian dengan jangka waktu yang relatif cepat. Anak kecil
memiliki sifat imajinatif, imitatif, dan rasa ingin tahu yang besar. Imnajinatif artinya suka
membayangkan sesuatu. Sedangkan imitatif artinya suka meniru. Sifat imajinatif dan imitatif
tampak apabila suatu saat dia melihat gajah berjalan di kebun binatang. Maka gerakan gajah
yang berjalan itu akan terbayang dibenaknya kemudian dia akan menirukan bagaimana gajah
tersebut berjalan.
Anak kecil pada umumnya menyenangi aktivitas gerak berirama atau aktifitas ritmik.
Mereka senang melakukan gerakan yang berirama mengikuti irama lagu atau sambil
bernyanyi. Sedangkan pada sifatnya, anak kecil memiliki kecenderungan sifat yang
individualis dan egosentrik hal ini terbilang sangat menonjol. Hal seperti ini ditunjukkan
melalui sikap yang menang sendiri. Dapat dicontohkan ketika anak kecil sedang bermain,
salah satu dari mereka akan berebut, saling ingin menguasai, jika hal ini tidak berhasil ia
dapatkan anak kecil ini akan menangis. Aktivitas bermain anak kecil umumnya suka
melakukan hal yang membuat kegaduhan termasuk menyampaikan kekecewaannya melalui
menangis atau berteriak. Dalam hubungan dengan temannya, secara perlahan si anak mulai
bisa menilai antar sesama. Anak mulai bisa menilai apa yang dilakukan oleh temannya
terutama penampilan geraknya, karena anak kecil sudah mulai mengelompokkan dirinya pada
kelompok tertentu.
Pada hal aktifitas fisik yang bersifat permainan ini juga diperlukan pengawasan, hal ini
dkarenakan kemampuan anak kecil dalam mengontrol tubuhnya belum sempurna dan belum
begitu baik. Namun perlu diingat bahwa sifat individualistik dan egosentris yang ada pada
12
anak kecil menjadikan mereka tidak senang terlalu dicampuri atau terlalu diatur apabila
sedang bermain. Jika terlalu dicampuri akan berakibat pada si anak yang menjadi pasif dan
menghambat perkembangan kreatifitasnya.
Anaka kecil pada umumnya tidak mau dibatasi secara berlebihan. Terkadang sikap
orang tua yang over protektif akan berpengaruh terhadap peningkatan dan pengembangan
kreatifitas anak. Hal seperti ini juga akan berpengaruh terhadap fisik si anak yang
menimbulkan daya tahan lemah dikarekan anak tidak dibiarkan untuk menyesuaikan diri
terhadap lingkungan secara alamiah. Tekanan yang di terapkan pada anak kecil dari orang tua
akan sangat berpengaruh pada kehidupan sehari-harinya. Kekhawatiran pihak orang tua
terhadap anaknya memang hal yang wajar dan tidak salah, namun orang tua perlu lebih bijak
dalam memilah mana katifitas yang perlu dikhawatirkan maupun tidak dikhawatirkan.
Tindakan orang tua melindungi anaknya yang berlebihan pada anaknya tidak menguntungkan
bagi perkembangan anak. Hal ini memicu terjadinya sifat tak wajar pada sisi psikologisnya
yaitu si anak akan menjadi penakut, kurang percaya diri, bahkan perkembangan sosial dan
bergaulnya terhambat. Dengan menyadari akan akibat yang menghambat perkembangan anak
karena cara memperlakukan yang keliru, maka orangtua atau orang dewasa perlu berhati-hati
dan bijaksana dalam mengasuh dan mendidik anak-anak.
13
Memantulkan bola memperkuat respon terhadap gerakan –
Menyepak gerakan motorik tersebut.
Lompat tali
Mendaki
14
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Umur 2 tahun dipakai sebagai batasan mulainya masa anak kecil, pada umur tersebut
umumnya anak sudah mulai bisa berjalan. Pertumbuhan fisik dapat diketahui tinggi badan,
berat badan, besarnya penampang,kelebaran dan panjang bagian – bagian tubuh mulai saat
bayi. untuk mengetahui pertumbuhan seorang anak normal atau tidak, bisa diketahui dengan
cara membandingkan ukuran tubuh anak yang bersangkutan dengan ukuran tubuh anak –
anak sesuai pada umumnya.apabila anak yang besangkutan memiliki ukuran tubuh rata – rata
anak yang sesuai pada umumnya, maka pertumbuhan bisa dikatakan maju. Sebaliknya bila
ukurannya lebih kecil maka berarti pertumbuhannya lambat. Pertumbuhan dikatakan normal
apabila ukuran tubuhnya sama dengan ukuran rata –rata anak lain seusianya.
Perkembangan gerak anak kecil merupakan perkembangan gerak yang terjadi pada
masa bayi dengan mulai bisa berjalan dan memainkan objek walau dengan sederhana.
Gerakan berjalan dan memegang yang dikuasai pada masa bayi akan makin dikuasai saat
masa anak kecil, selain itu makin dikuasainya gerakan-gerakan lain yang merupakan
pengembangan dari gerakan berjalan dan memegang. gerakan dasar dan variasinya yang
makin dikuasai pada masa anak kecil. Seperti berjalan, berlari, mendaki, melempar,
menyepak, menangkap dll.
3.2 SARAN
Pentingnya pengetahuan mahasiswa tentang perkembangan fisik dan gerak anak
kecil, agar mahasiswa mengetahui bagaimana perkembangan anak kecil itu mulai dari
perkembangan fisik dan geraknya.dan Pentingnya pengetahuan tersebut bertujuan untuk
mahasiwa mengetahui kapan mulainya seorang manusia terutama anak kecil mulai belajar
dan bertumbuh fisik dan geraknya.
15