You are on page 1of 5

Contoh laporan keuangan koperasi

Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi
dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi untuk
meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat sekitarnya, sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Koperasi memiliki
karakteristik utama yang membedakannya dengan badan usaha lain yaitu adanya identitas
ganda (the dual identity of the member) pada anggotanya. Anggota koperasi berperan sebagai
pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (user own oriented firm).
Laporan keuangan menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya. Laporan keuangan koperasi yang disusun berdasarkan PSAK, akan membuat
informasi yang disajikan menjadi lebih mudah dipahami, mempunyai relevansi, keandalan, dan
mempunyai daya banding yang tinggi. Sebaliknya jika laporan keuangan koperasi disusun tidak
berdasarkan standar dan prinsip yang berlaku, dapat menyesatkan penggunanya.
Modal Koperasi
Berhasil tidaknya suatu koperasi sangat tergantung pada pengelolaan keuangannya. Pengelolaan
keuangan mencakup sumber pendanaan dan penggunaan modal koperasi. Banyak koperasi gagal
dan pengurusnya mengeluh semata-mata karena kekurangan modal.
Sumber pendanaan koperasi dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
1. Modal sendiri, yaitu modal yang dikumpulkan langsung dari anggota koperasi
yang terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan sukarela, dana
cadangan dan hibah.
2. Modal dari pinjaman. Pinjaman berasal dari anggota, perorangan bukan anggota,
koperasi lain, dan pinjaman dari bank.
3. Penyertaan / Penanaman Modal.
Sedangkan penggunaan modal koperasi umumnya dikelompokkan menjadi empat yaitu: 1)
modal untuk organisasi. 2) modal untuk alat perlengkapan. 3) modal kerja atau modal lancar. 4)
modal untuk uang muka kegiatan.
1. Modal Sendiri
Simpanan pokok adalah :
1. Simpanan yang harus dipenuhi oleh setiap orang pada waktu mulai menjadi
anggota suatu koperasi.
2. Besarnya tetap dan sama untuk setiap calon anggota.
3. Dapat diminta kembali sesudah keluar dari keanggotaan, dan kalau perlu
dikurangi karena kerugian-kerugian yang diderita koperasi.
4. Digunakan untuk modal pokok. Hal ini menanggung risiko rugi dan untung sesuai
dengan kehidupan koperasi.
Simpanan wajib adalah :
1. Simpanan yang diwajibkan kepada anggota untuk membayar pada waktu tertentu,
misalnya sebulan sekali atau setiap kali memasukkan hasil bumi ke koperasi.
2. Dapat diminta kembali dengan cara yang ditentukan koperasi, misalnya sesudah
jangka waktu tertentu atau sekian persen dari jumlah total sewaktu-waktu. Hal ini diatur
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
Simpanan sukarela adalah :
1. Simpanan yang besarnya dan waktunya tidak tertentu, tergantung kerelaan
anggota atau perjanjian antara anggota dengan koperasi.
2. Dapat berupa simpanan giro (dapat diambil sewaktu-waktu), simpanan deposito
(diambil dalam waktu tertentu menurut perjanjian dan diberi bunga), dan simpanan
khusus untuk maksud tertentu misalnya untuk lebaran.
Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisisihan sisa hasil usaha, yang
dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi.
Pelaporan Keuangan Koperasi
Setelah tahun buku Koperasi ditutup, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum diselengggarakan
rapat anggota tahunan, Pengurus menyusun laporan keuangan tahunan yang memuat sekurang-
kurangnya :
1. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang baru lampau
dan perhitungan hasil usaha dari tahun yang bersangkutan serta penjelasan atas dokumen
tersebut.
2. Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Laporan keuangan tersebut harus ditandatangani oleh semua anggota pengurus. Apabila salah
seorang pengurus tidak menandatangani laporan tahunan tersebut, anggota yang bersangkutan
harus menjelaskan alasannya secara tertulis. Persetujuan terhadap laporan tahunan termasuk
pengesahan perhitungan tahunan merupakan penerimaan pertanggungjawaban pengurus oleh
rapat anggota.
Bentuk dan format laporan keuangan koperasi telah diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 27 tentang Akuntansi
Perkoperasian (Revisi 1998), sebagai berikut :
Laporan keuangan Koperasi meliputi :
1. Neraca
2. Perhitungan Hasil Usaha
3. Laporan Arus Kas
4. Laporan Promosi Ekonomi Anggota
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Neraca
Neraca menyajikan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan ekuitas koperasi pada waktu
tertentu. Format neraca lihat contoh pada akhir materi.
Aktiva yang diperoleh dari sumbangan yang terikat penggunaannya dan tidak dapat dijual untuk
menutup kerugian koperasi diakui sebagai aktiva lain-lain. Sifat keterikatan penggunaan tersebut
dijelaskan dalam catatan laporan keuangan. Aktiva-aktiva yang dikelola oleh koperasi tetapi
bukan milik koperasi, tidak diakui sebagai aktiva, dan harus dijelaskan dalam catatan atas
laporan keuangan.
Simpanan anggota yang tidak berkarakteristik sebagai ekuitas diakui sebagai kewajiban jangka
pendek atau jangka panjang sesuai dengan tanggal jatuh temponya dan dicatat sebesar nilai
nominalnya.
Ekuitas koperasi terdiri dari modal anggota berbentuk simpanan pokok, impanan wajib,
simpanan lain yang memiliki karaketeristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan
wajib, modal penyertaan, modal sumbangan, cadangan, dan sisa hasil usaha belum dibagi.
Ekuitas ini dicatat sebesar nilai nominalnya. Simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum
diterima disajikan sebagai piutang simpanan pokok dan piutang simpanan wajib. Kelebihan
setoran simpanan pokok dan simpanan wajib anggota baru di atas nilai nominal simpanan pokok
dan simpanan wajib anggota pendiri diakui sebagai Modal Penyetaraan Partisipasi Anggota.
Perhitungan Hasil Usaha
Perhitungan hasil usaha (PHU) harus memuat hasil usaha dengan angggota dan laba atau rugi
kotor dengan non-anggota.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi mengenai perubahan kas yang meliputi saldo awal,
sumber penerimaan kas, pengeluaran kas, dan saldo akhir kas pada periode tertentu. Format
laporan arus kas lihat contoh pada akhir materi.
Laporan Promosi Ekonomi Anggota
Dalam hal sisa hasil usaha tahun berjalan belum dibagi, maka manfaat ekonomi yang diperoleh
anggota dari pembagian sisa hasil usaha pada akhir tahun buku dapat dicatat sebesar taksiran
jumlah sisa hasil usaha yang akan dibagi untuk anggota.
Laporan promosi ekonomi anggota adalah laporan yang memperlihatkan manfaat ekonomi yang
diperoleh anggota koperasi selama satu tahun tertentu. Laporan tersebut mencakup 4 (empat)
unsur yaitu :
1. Manfaat ekonomi dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama.
2. Manfaat ekonomi dari pemasaran dan pengolahan bersama.
3. Manfaat ekonomi dari simpan pinjam lewat koperasi.
4. Manfaat ekonomi dalam bentuk pembagian sisa hasil usaha.
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan menyajikan pengungkapan yang memuat:
1. Perlakuan akuntansi mengenai pengakuan pendapatan dan beban sehubungan
dengan tansaksi koperasi dengan anggota dan non-anggota, kebijakan akuntansi tentang
aktiva teetap, penilaian persediaan, piutang, dan sebagainya, dasar penetapan harga
pelayanan kepada anggota dan non-anggota.
2. Pengungkapan informasi lain seperti kegiatan atau pelayanan utama koperasi
kepada anggota baik yang tercantum dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
maupun dalam praktek, atau yang telah dicapai oleh koperasi, ikatan koperasi dalam
pengembangan sumber daya dan mempromosikan usaha ekonomi anggota, pendidikan
dan pelatihan perkoperasian dan sebagainya.
Masalah Akuntansi Koperasi
Permasalahan akuntansi yang selalu timbul dalam koperasi menyangkut beberapa hal yaitu :
Penyertaan masing-masing anggota.
Pada koperasi yang juga melakukan kegiatan usaha untuk pihak ketiga (bukan anggota)
disamping kegiatan usaha untuk anggota, sering dijumpai adanya beban bersama yang sulit
dipisahkan, misalnya beban penyusutan, beban listrik, beban telepon, beban sewa dan beban lain
yang digunakan untuk semua kegiatan usaha. Dalam hal ini, perhitungan pembebanan harus
sesuai dengan perbandingan jumlah peredaran bruto dari kedua macam kegiatan tersebut.
Pembagian sisa hasil usaha.
Sisa hasil usaha (SHU) koperasi dibagi dalam 2 (dua) katagori yaitu SHU yang berasal dari
usaha yang diselenggarakan untuk anggota dan SHU yang berasal dari usaha yang
diselenggarakan untuk pihak ketiga (bukan anggota). SHU yang boleh dibagikan kepada anggota
hanyalah SHU yang berasal dari usaha yang diselenggarakan untuk anggota. SHU koperasi yang
disediakan untuk anggota terdiri dari jasa modal dan jasa anggota.
Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah tahun buku berakhir, pengurus koperasi wajib menyusun laporan keuangan tahunan yang
memuat sekurang-kurangnya:
1. Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca, perhitungan hasil usaha serta
penjelasan atas dokumen tersebut.
2. Keadaan dan usaha koperasi serta hasil usaha yang dapat dicapai.
Neraca, perhitungan hasil usaha serta penjelasannya merupakan laporan pokok keuangan
koperasi. Laporan keuangan koperasi tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan untuk
perusahaan lain. Perbedaan utama terletak pada penyajian modal dan perhitungan laba rugi.
Proses penyusunan laporan keuangan koperasi dimulai dari proses akuntansi berupa :
1. Pencatatan.
2. Penggolongan.
3. Peringkasan.
4. Pelaporan.
5. Analisis data keuangan.
Kegiatan pencatatan dan penggolongan merupakan proses yang dilakukan secara rutin dan
berulang-ulang setiap kali terjadi transaksi keuangan.
Buku-buku dokumen pendukung (source of documents) yang digunakan antara lain :
1. Bukti Penerimaan Kas
2. Bukti Pengeluaran Kas
3. Bukti Faktur Penjualan
4. Faktur Pembelian
5. Bukti Umum
Sedangkan buku khusus (special journal) yang digunakan adalah :
1. Buku Harian Penerimaan Kas
2. Buku Harian Pengeluaran Kas
3. Buku Harian Penjualan
4. Buku Harian Umum
Buku tambahan (subsidiary ledgers) yang digunakan adalah :
1. Buku Kas Kasir
2. Kartu Simpanan Anggota
3. Kartu Persediaan
4. Kartu Piutang Anggota
5. Kartu Piutang bukan Anggota
6. Kartu Hutang
7. Kartu Inventaris
8. Kartu Biaya
9. Kartu Pembelian Anggota
10. Kartu Barang Titipan
Contoh laporan keuangan koperasi

LAPORAN KEUANGAN KOPERASI SIMPAN PINJAM

NERACA
PER 31 DESEMBER 2010

AKTIVA

AKTIVA LANCAR
( Rp )
Kas XX.XXX.XXX
Bank DKI Syariah XXX.XXX.XXX
Piutang Usaha X.XXX.XXX.XXX
Penyisihan piutang (X.XXX.XXX)

Jumlah Harta Lancar X.XXX.XXX.XXX

PENYERTAAN
Saham Bank BKE XX.XXX.XXX
Takop BKE XXX.XXX.XXX

Jumlah Penyertaan XXX.XXX.XXX


AKTIVA TETAP
Nilai Perolehan Harta Tetap XXX.XXX.XXX
Akumulasi Penyusutan (XX.XXX.XXX)

Nilai Buku XXX.XXX.XXX


TOTAL HARTA XX.XXX.XXX

PASIVA

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK ( Rp )


Simpanan Sukarela XXX.XXX.XXX
Beban yg Masih Harus Dibayar X.XXX.XXX

Jumlah Kewajiban Jk. Pendek XXX.XXX.XXX

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


Hutang Bank DKI Syariah X.XXX.XXX.XXX
Hutang Bank BKE X.XXX.XXX.XXX

Jumlah Hutang Jangka Panjang X.XXX.XXX.XXX

MODAL SENDIRI
Modal disetor XX.XXX.XXX
Modal tetap tambahan X.XXX.XXX.XXX
Cadangan XXX.XXX.XXX
SHU tahun berjalan XXX.XXX.XXX

Jumlah Modal Sendiri XX.XXX.XXX.XXX

TOTAL PASIVA XX.XXX.XXX.XXX

PERHITUNGAN HASIL USAHA UNIT USAHA SIMPAN PINJAM


PER 31 DESEMBER 2010

PENDAPATAN
(Rp)
Jasa Pinjaman Unit Simpan Pinjam X.XXX.XXX.XXX
Provisi Pinjaman Simpan Pinjam XXX.XXX.XXX
Pendapatan Administrasi Pinjaman XX.XXX.XXX
Jasa Giro Rp 6.225.197

TOTAL HASIL USAHA KOTOR X.XXX.XXX.XXX


BEBAN- BEBAN
BIAYA OPERASIONAL
(Rp)
Biaya Bunga Pinjaman XXX.XXX.XXX
Beban Provisi Pinjaman XX.XXX.XXX
Beban Administrasi & Asuransi Ruko XX.XXX.XXX
Transportasi Karyawan/Belanja barang XX.XXX.XXX
Biaya Gaji Karyawan XXX.XXX.XXX
Beban Lembur Karyawan X.XXX.XXX
Biaya Penagihan Piutang XX.XXX.XXX
Biaya Premi kehadiran Karyawan XX.XXX.XXX
Beban Operasional Kendaraan X.XXX.XXX

BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI


(Rp)
Pemakaian ATK XX.XXX.XXX
Rekening Telepon XX.XXX.XXX
Pemeliharaan Komputer X.XXX.XXX
Pemeliharaan AC XXX.XXX
Beban Pemeliharaan Kendaraan X.XXX.XXX
Beban penyusutan inventaris computer X.XXX.XXX
Beban penyusutan Inventaris Kantor X.XXX.XXX
Beban Penyisihan Piutang Tak tertagih XX.XXX.XXX
Beban Bonus Manager XX.XXX.XXX
Beban Perizinan XXX.XXX
Beban Seragam Karyawan X.XXX.XXX
Rekening Listrik X.XXX.XXX
Beban Penyusutan inventaris Kend. XX.XXX.XXX

BEBAN ORGANISASI
(Rp)
Biaya Audit X.XXX.XXX
Bingkisan Lebaran Anggota XX.XXX.XXX
Rapat Anggota Tahuanan ( RAT) XX.XXX.XXX
Honor Pengawas XX.XXX.XXX
THR Pengawas X.XXX.XXX
Transport Pengawas X.XXX.XXX

BEBAN PAJAK
(Rp)
Pajak PPH Pasal 29 XX.XXX.XXX
Pajak PPH Pasal 21 XXX.XXX
JUMLAH TOTAL BEBAN-BEBAN ( XX.XXX.XXX)
SISA HASIL USAHA XX.XXX.XXX

LAPORAN PERUBAHAN MODAL


PER 31 DESEMBER 2010

MODAL
(Rp)
Modal awal XX.XXX.XXX
Modal tetap tambahan X.XXX.XXX.XXX
Cadangan XXX.XXX.XXX
SHU tahun berjalan XXX.XXX.XXX
Jumlah Modal X.XXX.XXX.XXX

SHU XXX.XXX.XXX

Modal Per31 Desember 2010

You might also like