You are on page 1of 6

Muhammad Auzan

145020301111047

Correlations

Gaji usia kerja

Gaji Pearson Correlation 1 .694** .639**

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 60 60 60

Usia Pearson Correlation .694** 1 .420**

Sig. (2-tailed) .000 .001

N 60 60 60

Kerja Pearson Correlation .639** .420** 1

Sig. (2-tailed) .000 .001

N 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

Analisis:
 Korelasi:
- Gaji dengan usia
Antara gaji dan usia terdapat angka 0,694 dan tidak ada tanda”-“, hal ini berarti:
a. Arah korelasi positif, artinya semakin tinggi usia karyawan maka gaji yang dia dapat akan semakin tinggi pula.
b. Besar korelasinya sebesar 0,694 > o,5, berarti hubungan antara gaji dan usia cukup kuat (0,5<r<0,75).
- Usia dengan kerja
Antara usia dan kerja terdapat angka 0,420 dan tidak ada tanda “-“, hal ini berarti:
a. Arah korelasi positif, artinya semakin tinggi usia karyawan maka masa kerja karyawan tersebut juga semakin tinggi
pula.
b. Besar korelasinya sebesar 0,420<0,5, berarti hubungan antara usia dan kerja memiliki korelasi yang lemah.
- Kerja dengan gaji
Antara kerja dan gaji terdapat angka 0,639 dan tidak ada tanda “-“, hal ini berarti:
a. Arah korelasi positif, artinya semakin lama atau tinggi masa kerja seorang kayawan maka semakin tinggi pula gaji
yang dia peroleh.
b. Besar korelasinya sebesar 0,639>r, berarti hubungan antara kerja dan gaji memiliki korelasi yang cukup kuat
(0,5<r<0,75).
 Signifikasi hasil korelasi:
- Hipotesis untuk analisis diatas:
a. Ho= Tidak ada hubungan (korelasi) antara kedua variabel
b. Hi= Ada hubungan (korelasi) antara kedua variabel
- Keputusan berdasarkan probabilitas:
a. Jika probablitas >0,05 maka Ho diterima
b. Jika probabilitas <0,05 maka Hi diterima
- Dari tabel diatas, diketahui nilai signifikan atau nilai probabilitas semuanya adalah 0,000 (0,000<0,05) maka semua
variabel diatas memang berkorelasi. Hal ini juga dapat dilihat dari tanda ** pada angka korelasi, yang artinya sama,
yaitu angka korelasi memang signifikan. Jadi, hipotesis diatas menerima Hi yakni bahwa ada hubungan antara kedua
variabel.
\

Correlations

Gender Status Pendidikan


Karyawan Bidang Karyawan Karyawan

Kendall's tau_b Gender Karyawan Correlation Coefficient 1.000 .014 .339** -.035

Sig. (2-tailed) . .908 .009 .779

N 60 60 60 60

Bidang Correlation Coefficient .014 1.000 .191 .506**

Sig. (2-tailed) .908 . .108 .000

N 60 60 60 60

Status Karyawan Correlation Coefficient .339** .191 1.000 .221

Sig. (2-tailed) .009 .108 . .074

N 60 60 60 60

Pendidikan Karyawan Correlation Coefficient -.035 .506** .221 1.000

Sig. (2-tailed) .779 .000 .074 .

N 60 60 60 60
Spearman's rho Gender Karyawan Correlation Coefficient 1.000 .015 .339** -.037

Sig. (2-tailed) . .909 .008 .782


N 60 60 60 60

Bidang Correlation Coefficient .015 1.000 .209 .570**


Sig. (2-tailed) .909 . .109 .000

N 60 60 60 60

Status Karyawan Correlation Coefficient .339** .209 1.000 .233

Sig. (2-tailed) .008 .109 . .073

N 60 60 60 60

Pendidikan Karyawan Correlation Coefficient -.037 .570** .233 1.000

Sig. (2-tailed) .782 .000 .073 .

N 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Analisis
a) Korelasi antara gender karyawan dengan bidang kerja adalah positif. Gender berhubungan dengan bidang kerja
karyawan. Angka korelasi 0.014 menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut lemah.
b) Korelasi antara gender dengan status karyawan adalah positif. Gender berhubungan dengan status karyawan.
Angka korelasi 0.339 menunjukkan bahwa hubungan kedua variable tersebut lemah.
c) Korelasi antara gender dengan pendidikan karyawan adalah negatif. Gender tidak berhubungan dengan
pendidikan karyawan. Angka korelasi 0.035 menunjukkan bahwa hubungan kedua variable tersebut lemah.
d) Korelasi antara bidang kerja dengan status karyawan adalah positif. Angka korelasi 0.191 menunjukkan bahwa
hubungan kedua variabel tersebut lemah.
e) Korelasi antara bidang dengan pendidikan karyawan adalah positif. Angka korelasi 0.506 menunjukkan bahwa
hubungan kedua variable tersebut cukup kuat.
f) Korelasi antara status karyawan dengan pendidikan karyawan adalah positif. Angka korelasi 0.221
menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut lemah.
4. Korelasi Kendall Spearman untuk menguji korelasi di antara variabel-variabel gender, bidang,
status, dengan variabel didik sebagai variabel kontrol.
Correlations

Gender Status
Control Variables Karyawan Bidang Karyawan

Pendidikan Karyawan Gender Karyawan Correlation 1.000 .047 .356

Significance (2-tailed) . .723 .006

Df 0 57 57

Bidang Correlation .047 1.000 .088

Significance (2-tailed) .723 . .507

df 57 0 57
Status Karyawan Correlation .356 .088 1.000

Significance (2-tailed) .006 .507 .

df 57 57 0

Analisis :

a) Dibandingkan dengan korelasi antara gender karyawan dengan bidang tanpa variabel
pengontrol sebesar 0.14, dengan adanya variabel pengontrol pendidikan karyawan, besar
korelasi naik menjadi 0.47. Hal ini berarti dengan memperhitungkan adanya pendidikan
karyawan, masih ada korelasi yang positif antara gender karyawan dengan bidang
pekerjaan.
b) Dibandingkan dengan korelasi antara gender karyawan dengan status karyawan tanpa
variabel pengontrol sebesar 0.339, dengan adanya variabel pengontrol pendidikan
karyawan, besar korelasi turun menjadi 0.356. Hal ini berarti dengan memperhitungkan
adanya pendidikan karyawan, masih ada korelasi yang positif antara gender karyawan
dengan status karyawan.
c) Dibandingkan dengan korelasi antara bidang pekerjaan dengan status karyawan tanpa
variabel pengontrol sebesar 0.191, dengan adanya variabel pengontrol pendidikan
karyawan, besar korelasi turun menjadi 0.088. Sedang tanda korelasi masih positif. Hal
ini berarti dengan memperhitungkan adanya pendidikan karyawan, masih ada korelasi
yang positif antara bidang pekerjaan dengan status karyawan.

You might also like