You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem saraf pusat adalah sistem tubuh yang menerima dan memproses semua
informasi dari seluruh bagian tubuh.Ini terdiri dari otak, sumsum tulang belakang,
dan neuron.Hal ini bisa dibilang sistem yang paling penting dari tubuh.Dimana otak
terbagi menjadi beberapa bagian yaitu Cerebrum, cerebellum, dan brainstem.
Meningioma adalah tumor otak jinak yang berasal dari sel-sel yang terdapat pada
lapisan meningen serta derivat-derivatnya.Di antara sel-sel meningen itu belum dapat
dipastikan sel mana yang membentuk tumor tetapi terdapat hubungan erat antara
tumor ini dengan villi arachnoid.Tumbuhnva meningioma kebanvakan di tempat
ditemukan banyak villi arachnoid.Meningioma dapat timbul pada tempat manapun
di bagian otak maupun medulla spinalis, tetapi, umumnya terjadi di hemisfer otak di
semua lobusnya.
Meningioma pada batang otak dapat dihilangkan melalui jalan operasi. Tetapi
setelah melakukan removal meningioma, biasanya akan timbul masalah atau
komplikasi akibat operasi. Seperti mengalami kelemahan atau hemiplega pada satu
sisi dari tubuh, baik sinistra maupun dextra. hemiplegia merupakan gangguan
fungsional berupa kelumpuhan atau kelemahan separuh tubuh (wajah, lengan, badan,
dan tungkai) akibat kelainan peredaran darah pada saraf otak yang letaknya
bersebelahan dengan tubuh yang lemah. Hemiplegia paling banyak terjadi karena
adanya rupture arteri yang memperdarahi korteks motorik primer.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi Fisiologi Sistem Saraf Pusat
Ketika berpikir, melihat, bernapas, dan melakukan segala sesuatu sepanjang hari
anda menggunakan sistem saraf pusat.Sistem saraf pusat adalah sistem tubuh yang
menerima dan memproses semua informasi dari seluruh bagian tubuh.Ini terdiri dari
otak, sumsum tulang belakang, dan neuron.Hal ini bisa dibilang sistem yang paling
penting dari tubuh.

1. Cerebrum (Otak Besar)

Cerebrum (Telecephalon) merupakan bagian terbesar otak dan menempati


fossa cranial tengah dan anterior. Cerebrum juga disebut dengan cerebral cortex,
forebrain atau otak depan. Cerebrum membuat manusia memiliki kemampuan
berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran, perencanaan, memori dan kemampuan
fisual.Kecerdasan intelektual atau IQ manusia juga ditentukan oleh kualitas cerebrum.
Cerebrum dibagi oleh suatu celah yang dalam, fisura serebri longitudinal,
menjadi hemisferkiri dan kanan, dimana setiap hemisfer ini berisi satu ventrikel
lateral. Di otak bagian dalam, hemisfer dihubungkan oleh massa substansi albikan
(serat saraf) yang disebut korpus kalosum (corpus callosum). Bagian superfisial

2
cerebrum terdiri atas badan sel syaraf atau substansi grisea, yang membentuk korteks
serebri,dan lapisan dalam yang terdiri atas serat syaraf atau substansi albikan.
Secara umum, belahan belahan otak kanan mengontrol sisi kiri tubuh, dan
belahan orak kiri mengontrol sisi kanan tubuh.Otak kanan terlibat dalam kreativitas
dan kemampuan artistik.Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir rasional.

Cerebrum dibagi menjadi 4 bagian yang disebut lobus.Bagian lobus yang


menonjol disebut girus dan bagian lekukan yang menyerupai parit disebut sulcus. Ke-
4 lobus tersebut yaitu :

a. Lobus Frontal
Lobus frontal, terletak di daerah otak sekitar dahi.Fungsi lobus frontal yaitu untuk
perencanaan, kreativitas, penilaian, gerakan dan pemecahan masalah dikendalikan di
lobus frontal.
b. Lobus Parietal
Lobus Parietal terletak di belakang lobus frontal dan di bagian belakang atas otak.
Berfungsi untuk pengaturan suhu, rasa, tekanan, sentuhan dan rasa sakit dikendalikan
di lobus parietal. Beberapa fungsi bahasa juga dapat dikendalikan di lobus parietal.
c. Lobus Temporal
Sesuai namanya, lobus temporal terletak di setiap sisi otak
Kebanyakan pendengaran dan fungsi bahasa dikendalikan di lobus temporal. .
Berfungsi untuk proses emosi, belajar dan pendengaran juga terletak di lobus
temporal.
d. Lobus Oksipital
Lobus oksipital terletak di bagian punggung bawah otak di bagian belakang kepala.
Berfungsi untuk penglihatan dan kemampuan untuk mengenali obyek dikendalikan
di lobus oksipital. Retina mata mengirimkan masukan ke lobus oksipital otak yang
kemudian menafsirkan sinyal sebagai gambar

3
2. Cerebellum (Otak Kecil)

Cerebellum (otak kecil) terletak di fossa cranii posterior dan bagian superiornya
ditutupi oleh tentorium cerebelli.Cerebellum adalah bagian terbesar otak belakang
dan terletak posterior dari ventriculus quartus, pons, dan medulla
oblongata.Cerebellum berbentuk agak lonjong dan menyempit pada bagian
tengahnya, serta terdiri dari dua hemispherium cerebelli yang dihubungkan oleh
bagian tengah yang sempit, yaitu vermis.Cerebellum berhubungan dengan aspek
posterior batang otak melalui tiga berkas serabut saraf yang simetris, disebut
pedunculus cerebellaris superior, medius dan inferior.

Fungsi Cerebellum
a. Fungsi cellebelum bertanggung jawab untuk mengkoordinasi dan mengendalikan
ketepatan gerakan otot dengan baik. Bagian ini memastikan bahwa gerakan yang
di cetuskan suatu tempat di system saraf pusat berlangsung dengan halus bukan
mendadak dan terorganisasi.
b. Cellebelum juga berfungsi untuk mempertahankan postur
c. Bagian ini juga membantu mempertahankan ekuilibrium tubuh. Informasi sesorik
dari telinga dalam di bawa kelabus cellebelum.

4
3. Brainstem (Batang Otak)
Batang otak merupakan struktur pada bagian posterior (belakang) otak.Pada gerak
volunter, batang otak merupakan jalur yang dilalui impuls rangsang sebelum
mencapai cerebrum. Impuls rangsang diantarkan oleh traktus ascendentes ( serat-serat
saraf yang menghantarkan impuls ke otak) untuk diolah diotak, lalu impuls respons
dihantarakan oleh traktus descendentes. Pada perbatasan antara batang otak dan
sumsum tulang belakang medulla spinalis terjadi deccusatio (penyilangan) serat-serat
kortikospinal (serat-serat saraf descendentes) dari cerebrum ke modulla
spinalis.Serat-serat kortokospinal dari otak kiri menyilang kebagian kanan medula
spinalis dan serat dari otak kanan menyilang kebagian kiri.Penyilangan ini
menyebabkan bagian tubuh kanan di kendalikan oleh otak kiri dan bagian tubuh kiri
dikendalikan oleh otak kanan.Batang otak merupakan tempat melekatnya seluruh
syaraf kranial, kecuali syaraf I dan II yang menempel pada cerebrum (otak besar).

Struktur Brainstem
a. Mesecephalon (otak tengah)
Mesecephalon membentuk wilayah tengah otak dan merupakan bagian penting
dari system syaraf pusat.mesecephalon melakukan sejumlah tugas individu sangat
penting yaitu bangun atau tidur, kecemasan, kontrol motor, pendengaran, penglihatan,
pengaturan suhu. pada ujung anterior, terhubung dengan otak depan dan diujung
posterior melekat metencephalon (pons),sehingga di tempatkan didekat pusat otak.

5
b. Medulla oblongata
Medulla oblongata menghubungkan pons yang terletak di superior dengan
medulla spinalis yang terletak diinferior.pertemuan medulla oblongata dan medulla
spinalis terletak ditempat pangkal radiks anterior dan posterior nervus spinalis
cervicalis pertama, yang kira-kira terletak setinggi foramen magnum. Medulla
oblongata berbentuk kerucut, ujung yang lebar mengarah ke superior.Medulla
oblongata terletak di bagian bawah batang otak. Panjangnya sekitar 2,5 cm dan
terletak tepat dibawah kranium diatas foramen magnum.
Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan
menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya.Medulla mengontrol fungsi
otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan pencernaan.Pada
tiap-tiap sisi fissura mediana terdapat tonjolan yang disebut pyramis, terdiri dari
berkas serabut saraf, serabut dulla corticospinalis, yang berasal dari sel-sel saraf yang
besar di dalam gyrus precentralis cortex cerebri.Pyramis mengecil di inferior, dan di
tempat ini, sebagian besar serabut-serabut desendens menyilang ke sisi kontralateral
membentuk decussatio pyramidum. Fibrae arcuatae externae anteriores merupakan
sebagian kecil serabut saraf yang muncul dari fissura mediana anterior di atas
decussatio pyramidum dan berjalan ke lateral di permukaan medulla oblongata masuk
ke cerebellum. Posterolateral terhadap pyramis adalah oliva, merupakan peninggian
ber bentuk oval yang disebabkan oleh nuclei olivares inferiores yang terletak di
bawahnya.Posterior terhadap oliva terdapat pedunculus cerebellaris inferior yang
menghubungkan medulla oblongata dengan cerebellum. Di dalam sulcus, di antara
oliva dan pedunculus cerebellaris inferior keluar radix nervi glossopharyngeus.

c. Pons
Struktur utama di bagian atas dari batang otak yang disebut pons.Pons berada
didepan sereblum, di bawah otak tengah.Pons terdiri atas serat saraf yang membentuk
jembatan antara dua hemisfer sereblum, dan serat yang melalui antara posisi otak
yang lebih tinggi dan medula spinalis. . Pons bertugas untuk menghubungkan jalur

6
sensoris dari medula spinalis ke talamus dan otak kecil (serebelum).Pons memiliki
dua peran. Yang pertama adalah regulasi pernapasan . Di pons, ada struktur yang
disebut pusat pneumotaxic . Pons mengontrol jumlah udara napas dan napas per
menit , yang dikenal sebagai tingkat pernapasan . Selain itu, pons terlibat dalam
transmisi sinyal ke dan dari struktur lain di otak , seperti otak atau otak kecil. Pons
merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan
formasi reticular Pons juga terlibat dalam sensasi seperti pendengaran, rasa, dan
keseimbangan.Akhirnya, pons juga terlibat dalam regulasi tidur nyenyak maupun
terjaga.

Fungsi Brainstem
Batang otak mempunyai tiga fungsi utama:
 Sebagai tempat lewatnya traktus asendens dan desendens keberbagai pusat
yang lebih tinggi diotak depan.
 Pusat-pusat refleks penting yang mengatur sistem respirasi dan sistem
kardiovaskular serta pengendali kesadaran.
 Melekatnya nuclei saraf kranial III sampai XII yang penting.
Namun batang otak juga memiliki fungsi lainnya, meliputi:kewaspadaan,
gairah, pernapasan, tekanan darah, pencernaan, tingkat jantung, fungsi otonom
lainnya, menyampaikan informasi antara saraf perifer dan sumsum tulang
belakang ke atas bagian otak

B. Patologi
1. Definisi Meningioma
Istilah meningioma pertama kali dipopulerkan oleh Harvey Cushing pada tahun
1922.Meningioma adalah tumor otak jinak yang berasal dari sel-sel yang terdapat
padalapisan meningen serta derivat-derivatnya.Di antara sel-sel meningen itu belum
dapat dipastikan sel mana yang membentuk tumor tetapi terdapat hubungan erat

7
antara tumor ini dengan villi arachnoid.Tumbuhnva meningioma kebanvakan di
tempat ditemukan banyak villi arachnoid.Dari observasi yang dilakukan Mallary
(1920) dan didukung Penfield (1923) didapatkan suatu konsep bahwa sel yang
membentuk tumor ini ialah fibroblast sehingga mereka menyebutnya arachnoid
fibroblast atau meningeal Fibroblastoma. Meningioma berasal dari leptomening yang
biasanya berkembang jinak. Meningioma adalah tumor pada meningens, yang
merupakan selaput pelindung yang melindungi otak dan medulla
spinalis.Meningioma dapat timbul pada tempat manapun di bagian otak maupun
medulla spinalis, tetapi, umumnya terjadi di hemisfer otak di semua lobusnya.

2. Etiologi
Faktor-faktor terpenting sebagai penyebab meningioma adalah trauma,
kehamilan, dan virus.Pada penyelidikan dilaporkan 1/3 dari meningioma mengalami
trauma.Pada beberapa kasus ada hubungan langsung antara tempat terjadinya trauma
dengan tempat timbulnya tumor.Sehingga disimpulkan bahwa penyebab timbulnya
meningioma adalah trauma.Beberapa penyelidikan berpendapat hanya sedikit bukti
yang menunjukkan adanya hubungan antara meningioma dengan trauma. Dilaporkan
juga bahwa meningioma ini sering timbul pada akhir kehamilan, mungkin hal ini
dapat dijelaskan atas dasar adanya hidrasi otak yang meningkat pada saat itu.Teori
lain menyatakan bahwa virus dapat juga sebagai penyebabnya. Pada penyelidikan
dengan light microscope ditemukan virus like inclusion bodies dalam nuclei dari
meningioma. Tetapi penyelidikan ini kemudian dibantah bahwa pemeriksaan
electron misroscope inclusion bodies ini adalah proyeksi cytoplasma yang berada
dalam membran inti.
Beberapa teori telah diteliti dan sebagian besar menyetujui bahwa kromoson yang
jelek yang meyebabkan timbulnya meningioma.Para peneliti sedang mempelajari
beberapa teori tentang kemungkinan asal usul meningioma. Di antara 40% dan 80%
dari meningiomas berisi kromosom 22 yang abnormal pada lokus gen
neurofibromatosis 2 (NF2). NF2 merupakan gen supresor tumor pada 22Q12,

8
ditemukan tidak aktif pada 40% meningioma sporadik. Pasien dengan NF2 dan
beberapa non-NF2 sindrom familial yang lain dapat berkembang menjadi
meningioma multiple, dan sering terjadi pada usia muda. Disamping itu, deplesi gen
yang lain juga berhubungan dengan pertumbuhan meningioma.

3. Tanda dan Gejala


Gejala meningioma dapat bersifat umum (disebabkan oleh tekanan tumor pada
otak dan medulla spinalis) atau bisa bersifat khusus (disebabkan oleh terganggunya
fungsi normal dari bagian khusus dari otak atau tekanan pada nervus atau pembuluh
darah).Secara umum, meningioma tidak bisa didiagnosa pada gejala awal.
Gejala umumnya seperti :
a. Sakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk saat beraktifitas atau pada pagi
hari.
b. Perubahan mental
c. Kejang
d. Mual muntah
e. Perubahan visus, misalnya pandangan kabur.

4. Proses Patologi Gangguan Gerak dan Fungsi


Hemiplegia diambil dari bahasa yunani yaitu “hemi” yang berarti setengah
dan“plegia” yang berarti kelumpuhan. Jadi, hemiplegia merupakan gangguan
fungsional berupa kelumpuhan atau kelemahan separuh tubuh (wajah, lengan, badan,
dan tungkai) akibat kelainan peredaran darah pada saraf otak yang letaknya
bersebelahan dengan tubuh yang lemah. Hemiplegia paling banyak terjadi karena
adanya rupture arteri yang memperdarahi korteks motorik primer. Darah yang
seharusnya berada di dalam arteri merembes keluar sehingga mengurangi suplai
nutrisi terutama supai oksigen, hal itu memungkinkan sel saraf untuk mengalami
kematian yang dapat menyebabkan kelumpuhan sesisi.

9
Selain itu, darah yang keluar dari arteri meneken sistem piramidalis yang
mengganggu impuls saraf atau perintah yang di berikan oleh girus presentralis.
Tekanan darah ini mengganggu kapsula interna sebagai tempat di bentuknya jaras
kortikospinalis dan kortikobular di daerah genu sampai krus posterior, gangguan ini
juga dapat menyebabkan lesi di daerah kapsula interna sehingga kapsula interna ini
tidak dapat meneruskan perintah yang di berikan untuk sampai di kornu anterior
dorsalis untuk di teruskan ke otot yang di tuju demi menghasilkan gerakan yang di
inginkan
Hemiplegia yang di terjadi pada batang otak sesisi dinamakan hemiplegia
alternans. Hemplegia alternans mempunyai 3 jenis yang berbeda dan mempengaruhi
sraf cranial yang berbeda pula.

C. Pendekatan Intervensi Fisioterapi


1. Positioning
 Tidur miring pada sisi yang lemah
Kepala disanggah bantal dan difleksikan pada Upper Cervical Trunk diputar
sedikit ke belakang dan diganjal dengan bantal yang keras dari belakang.Tangan
yang lemah dijulurkan kedepan dan membentuk sudut 90 ° terhadap
tubuh.Lengan bawah supinasi dan pergelangan tangan dorsifleksi, sedangkan
scapula diposisikan protraksi.Kedua tungkai pada posisi melangkah. Tungkai
yang sehat disanggah bantal dengan hip dan knee difleksikan. Tungkai yang
lemah diextensikan pada hipnya, sedangkan kneenya sedikit difleksikan.
 Tidur miring pada sisi yang sehat
Lengan yang lemah disanggah bantal dan diposisikan ± 100 ° fleksi. Tungkai
yang lemah juga disanggah bantal dengan hip dan knee di fleksikan.
 Tidur terlentang.
Posisi ini sebaiknya jangan terlamlu sering dilakukan karena dapat memancing
timbulnya abnormal refleks.Pada posisi ini pinggul sisi yang lemah diganjal

10
dengan bantal untuk mencegah tungkai terputar keluar.Scapula sisi yang lemah
juga diganjal dengan bantal, sehingga scapula tetap dalam posisi protraksi. Elbow
yang diextensikan, wrist dorsifleksi dan jari-jari tangan extensi. Posisi alternatif
yang dapat dilakukan dalam keadaan terlentang ialah meletakkan tangan yang
lemah lurus diatas kepala.
2. Active Rom Exercise
Ketika pasien mampu mengkontraksikan otot secara aktif dan menggerakkan
suatu segmen apakah dengan atau tanpa bantuan, dan ketika tidak ada kontraindikasi,
active ROM digunakan untuk :
 Tujuan sama dengan passive ROM dengan tambahan manfaat yang berasal
dari kontraksi otot.
 Mempertahankan sifat fisiologis, elastisitas dan kontraktilitas otot-otot.
 Memberikan sensori feedback dari kontraksi otot.
 Memberikan stimulus pada integritas tulang.
 Mengembangkan koordinasi dan motor skills untuk aktifitas fungsional.
Ketika pasien mengalami kelemahan otot (poor-fair minus pada MMT), active-
ROM digunakan untuk memberikan bantuan yang cukup pada otot dengan kontrol
yang hati-hati sehingga otot dapat berfungsi pada level maksimum dan penguatan
secara progresif.

3. Strengthening exercises (latihan penguatan)


Untuk sistem muskular memiliki peran yang sangat penting (esensial) dalam
fisioterapi dan dalam retraining (pemulihan) setelah injury/cidera dengan berbagai
tipe cidera olahraga.Pemahaman tentang metode training yang beragam merupakan
kebutuhan yang paling penting untuk efektifitas pengobatan. Strength (kekuatan) otot
sangat bergantung pada diameter otot tersebut.Latihan yang sistematik dapat
menghasilkan adaptasi otot terhadap stimulus training.Adaptasi yang terjadi adalah
Hipertropi otot.Dampak dari latihan tersebut adalah setiap serabut otot akan
meningkat massanya. Peningkatan jumlah serabut otot juga dapat terjadi.

11
BAB III
PROSES FISIOTERAPI
A. Laporan Status Klinik

Tanggal : 07 Maret 2018

B. Data-data medis
1. Diagnosa Medis : Hemiplegiaa Sinistra + post op Brainstem
Meningioma
2. No. rekam medic : 353575
3. Ruang : Kamar 1 Bed 1 (Lontara 3/Bedah Saraf)
C. Identitas Umum Pasien
Nama : Sintje Malatindu, S.Pd.
Usia : 53 tahun
JenisKelamin : Perempuan
Agama : Kristen
Pekerjaan : Guru SD
Alamat : Jl. Saadjo
D. Anamnesis Khusus
 Keluhan Utama : Kelemahan separuh badan sebelah kiri.
 Lokasi Keluhan : lengan dan tungkai sebelah kiri
 Lama Keluhan : 1 bulan yang lalu
 SifatKeluhan : Kelemahan
 Penyebab : tidak diketahui
 RPP : Pada januari 2017 pasien merasakan sakit kepala dan
kram di wajah. pada bulan Mei 2017 pasien melakukan pemeriksaan di RS
Wahidin Sudirohusodo hasilnya ditemukan tumor di batang otak
(Brainstem). Pada bulan September sampai Oktober 2017 pasien di rawat
inap di RS Wahidin Sudirohusodo. Pada tanggal 23 Januari 2018 pasien

12
melakukan operasi pengangkatan tumor di RS Siloam, pasien di rawat
selama 3 minggu. Kemudian pasien kembali ke RS Wahidin Sudirohusodo
untuk mendapatkan komplikasi post op. pada tanggal 6 Maret 2018 pasien
melakukan operasi Repair defek dinding perut karena ada infeksi saat
pemasangan.
 Rencana Operasi : tidak ada
 Riwayat Sekarang : kelemahan pada lengan dan tungkai sebelah kiri.
Susah menelan.
 Riwayat Penyakit Penyerta : Diabetes Melitus tipe 2

E. Pemeriksaan Vital Sign


 Tekanan Darah : 120/70 mmhg
 Denyut Nadi : 80 kali/menit
 Pernapasan : 20 kali/menit
 Temperature : 370C
F. Inspeksi/Observasi
a. Statis
- Pasien tidur dalam posisi telentang.
- Tidak ada pendarahan
- Tampak luka operasi di abdomen
b. Dinamis
Pasien tidak mampu menggerakkan tungkai dan lengan sebelah kiri secara
optimal
G. Pemeriksaan Spesifik
1) Tes Sensorik
 tes tajam tumpul : terasa
 tes rasa sakit : terasa
 tes rasa posisi : terasa

13
2) Tes Refleks
 Biceps reflex : hiporefleks
 Tricep reflex : hiporefleks
 KPR : hiporefleks
 APR : hipolrefleks
3) Tes tonus
Hipotonus
4) Tes koordinasi
 Finger to noise : sulit dilakukan
 Finger to finger terapis : sulit dilakukan
 Heel to knee : sulit dilakukan
5) Tes kognitif
Pasien dapat berkomunikasi dengan baik

H. Diagnosis Fisioterapi

“Kelemahan anggota gerak sisi kiri et causa hemiplegiaa sinistra post op


brainstem meningioma.”

Problem Fisioterapi

1) Impairment (Body Structure &Function) :


- Kelemahan pada anggota gerak sebelah sisi kiri
- Hipotonus
2) Activity Limitation :

- Kesulitan untuk mengambil posisi duduk

- Kesulitan untuk berpindah posisi(ambulasi)

14
- Kesulitan untuk berjalan berjalan

- Kesulitan untuk makan dengan mandiri

3) Participation Restriction :

- Kesulitan untuk bekerja

- Kesulitan untuk berolahraga

I. Rencana Intervensi Fisioterapi


 Positioning
 Aktif ROM exercise
 PNF lengan dan tungkai

J. Program Intervensi Fisioterapi


1. Positioning
 Tujuan : mencegah decubitus
 Teknik : Dalam posisi tidur telentang. Fisioterapis membantu pasien
untuk merubah posisi pasien dari terlentang ke tidur miring dengan
menyanggah tulang belakang dengan bantal.
 Dosis : dilakukan setiap saat.
2. Aktif ROM exercise
 Tujuan : menjaga mobilitas sendi dan mengurangi oedama.
 Teknik : pasien dalam posisi tidur terlentang. Kemudian
menggerakkan ankle kearah dorso dan plantar fleksi.Kemudian gerakkan
kearah fleksi dan ekstensi knee.
 Dosis : dilakukan setiap hari (6 kali repetisi)

15
3. Strengthening
 Tujuan : meningkatkan kekuatan otot lengan dan tungkai
 Teknik : dalam posisi tidur telentang. Elbow fleksi 90°. Kemudian
fisioterapis menggerakkan elbow pasien kearah ekstensi dan perintahkan
pasien untuk meberikan tahanan.
 Dosis : dilakukan setiap hari (6 kali repetisi)

K. Evaluasi
Pasien mampu menggerakkan tangan dan tungkai sendiri tetapi belum
optimal.

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ketika berpikir, melihat, bernapas, dan melakukan segala sesuatu sepanjang hari
anda menggunakan sistem saraf pusat.Sistem saraf pusat adalah sistem tubuh yang
menerima dan memproses semua informasi dari seluruh bagian tubuh.Ini terdiri dari
otak, sumsum tulang belakang, dan neuron.Hal ini bisa dibilang sistem yang paling
penting dari tubuh.
Otak terdiri dari Cerebrum, Cerebellum, dan Brainstem.
Meningioma adalah tumor otak jinak yang berasal dari sel-sel yang terdapat
padalapisan meningen serta derivat-derivatnya.Di antara sel-sel meningen itu belum
dapat dipastikan sel mana yang membentuk tumor tetapi terdapat hubungan erat
antara tumor ini dengan villi arachnoid.Tumbuhnva meningioma kebanvakan di
tempat ditemukan banyak villi arachnoid.
Hemiplegia merupakan gangguan fungsional berupa kelumpuhan atau
kelemahan separuh tubuh (wajah, lengan, badan, dan tungkai) akibat kelainan
peredaran darah pada saraf otak yang letaknya bersebelahan dengan tubuh yang
lemah. Hemiplegia paling banyak terjadi karena adanya rupture arteri yang
memperdarahi korteks motorik primer.
B. Saran
1. Kolaborasi dengan sejawat lebih baik.
2. Penanganan fisioterapi dapat memberikan perubahan yang signifikan terhadap
pasien sehingga pasien dapat beraktivitas dengan baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

18

You might also like