Professional Documents
Culture Documents
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (Pmri)
Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (Pmri)
ABSTRACT
37
Al-Bidāyah, Vol 4 No. 1, Juni 2012
PENDAHULUAN
Kreativitas merupakan suatu hal yang kurang diperhatikan dalam
pembelajaran matematika. Selama ini guru hanya mengutamakan logika
dan kemampuan komputasi (hitung-menghitung) sehingga kreativitas
dianggap bukanlah sesuatu yang penting dalam proses belajar mengajar
di dalam kelas. Padahal, pada latar belakang Kurikulum 2006 disebutkan
bahwa kemampuan berpikir kreatif diperlukan untuk menguasai dan
mencipta teknologi di masa depan. Dalam Kurikulum 2006 tersebut,
disebutkan bahwa mata pelajaran Matematika diberikan kepada semua
peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik
kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, dan
kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut dikembangkan dalam
diri siswa, agar siswa memiliki kemampuan memperoleh, mengelola,
dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Di samping tujuan tersebut, mata pelajaran Matematika diberikan
kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan menggunakan mate
matika dalam pemecahan masalah. Pendekatan pemecahan masalah
merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup
masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi
tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk
meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan
keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menye
lesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya. Dengan demikian, pem
belajaran matematika mempunyai peran yang sangat sentral dalam
mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam pemecahan masalah.
Dalam pemecahan masalah matematika, diperlukan pemikiran dan
gagasan yang kreatif dalam membuat (merumuskan) dan menyelesaikan
model matematika serta menafsirkan solusi dari suatu masalah
matematika. Pemikiran dan gagasan yang kreatif tersebut akan muncul
dan berkembang jika proses pembelajaran matematika di dalam kelas
menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat.
Salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang dapat
BSNP. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan SD/MI. Jakarta: Kemendiknas, 2006, hlm.
416
BSNP. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan SD/MI. Jakarta: Kemendiknas, 2006, hlm.
416
38
Abdul Aziz Saefudin, Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
PEMBAHASAN
Berpikir asal katanya adalah pikir. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, pikir berarti akal budi, ingatan, angan-angan, pendapat
atau pertimbangan. Berpikir artinya menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, serta menimbang-nimbang
dalam ingatan. Sedangkan para ahli psikologi kognitif memandang
berpikir merupakan kegiatan memproses informasi secara mental atau
secara kognitif. Berpikir dianggap sebagai proses penyusunan ulang
atau manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-
simbol yang disimpan dalam memori jangka panjang. Maka dari itu,
berpikir diartikan sebagai sebuah representasi simbol dari beberapa
peristiwa atau item. Jika dikaitkan dengan pemecahan masalah,
berpikir merupakan sebuah proses mental yang melibatkan beberapa
manipulasi pengetahuan seperti menghubungkan pengertian yang satu
dengan pengertian lainnya dalam sistem kognitif yang diarahkan untuk
Siswono, Tatag Yuli Eko. Pembelajaran Matematika Humanistik yang Mengembangkan Kreativitas
Siswa. Makalah disampaikan pada ‘Seminar Nasional Pendidikan Matematika yang Memanusiakan Manusia’
di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tanggal 28-30
Agustus 2007., hlm. 14
Pusat Bahasa Kemendiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. (Jakarta: Balai
Pustaka, 2007), hlm. 872
Nyayu Khodijah. Psikologi Belajar. (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2006), hlm. 117
39
Al-Bidāyah, Vol 4 No. 1, Juni 2012
Ruggiero dalam Siswono, Tatag Yuli Eko. 2007. Pembelajaran Matematika Humanistik yang
Mengembangkan Kreativitas Siswa. Makalah disampaikan pada ‘Seminar Nasional Pendidikan Matematika
yang Memanusiakan Manusia’ di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta tanggal 28-30 Agustus 2007
Pehkonen, Erkki. The State of Art in Mathematical Creativity, 1997. http://www.fiz.karlsruhe.de/
fiz/publications/zdm. Volume 29, Juni 1997, No. 3, Electronic Edition ISSN 1615-679X, [24 Juni 2010].
Krulik, Stephen, dan Rudnick, Jesse A. The New Sourcebook for Teaching Reasoning and Problem
Solving in Elementary School. (Massachusetts: Allyn & Bacon, 1995).
40
Abdul Aziz Saefudin, Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
Krulik, Stephen, dan Rudnick, Jesse A. The New Sourcebook for Teaching Reasoning and Problem
Solving in Elementary School., hlm. 3
10 Campbell. Mengembangkan Kreativitas, disadur oleh A. M. Mangunhardja. (Yogyakarta: Pustaka
Kaum Muda, 1896), hlm. 11
11 Utami Munandar. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.
27
12 Muhammad Ali dan Muhammad Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2009), hlm. 42-43
13 Silver, Edward A. Fostering Creativity through Instruction Rich in Mathematical Problem Solving
and Thinking in Problem Posing, 1997. http://www.fiz.karlsruhe.de/fiz/publications/zdm. Volume 29, Juni
1997, No. 3, Electronic Edition ISSN 1615-679X [24 Juni 2010], hlm.75
41
Al-Bidāyah, Vol 4 No. 1, Juni 2012
42
Abdul Aziz Saefudin, Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
43
Al-Bidāyah, Vol 4 No. 1, Juni 2012
44
Abdul Aziz Saefudin, Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
45
Al-Bidāyah, Vol 4 No. 1, Juni 2012
46
Abdul Aziz Saefudin, Pengembangan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
KESIMPULAN
Pengembangan kemampuan berpikir kreatif dalam pembelajaran
matematika dengan pendekatan PMRI karena adanya prinsip dan
karakteristik PMRI yang diterapkan dalam pembelajaran. Prinsip
penemuan kembali suatu konsep matematika memungkinkan siswa untuk
mengalami sendiri penemuan konsep tersebut. Karakteristik pemodelan
dalam pemecahan masalah matematika juga memungkinkan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Dengan prinsip
tersebut, dimungkinkan siswa melakukan aktivitas-aktivitas kreatif
dalam pemecahan masalah matematika, terutama masalah matematika
terbuka.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulah Sugeng Triyuwono. Perbandingan antara Minat Belajar dan
Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII SMP/MTs yang
Berasal dari SD/MI yang Menerapkan PMRI dan SD/MI yang Tidak
Menerapkan PMRI. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program
Pascasarjana Pendidikan Matematika UNS Surakarta, 2009.
Atmini Dhoruri. 2010. Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa SMP melalui Pembelajaran Matematika Realistik
(PMR). http:// staff.uny.ac.id/.../...[30 Mei 2012].
BSNP. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan SD/MI. Jakarta:
14 Abdulah Sugeng Triyuwono. Perbandingan antara Minat Belajar dan Pemahaman Konsep
Matematika Siswa Kelas VII SMP/MTs yang Berasal dari SD/MI yang Menerapkan PMRI dan SD/MI yang
Tidak Menerapkan PMRI. Tesis tidak diterbitkan. (Surakarta: Program Pascasarjana Pendidikan Matematika
UNS Surakarta, 2009), hlm.2
47
Al-Bidāyah, Vol 4 No. 1, Juni 2012
Kemendiknas, 2006.
Campbell. Mengembangkan Kreativitas, disadur oleh A. M.
Mangunhardja. Yogyakarta: Pustaka Kaum Muda, 1896.
Krulik, Stephen, dan Rudnick, Jesse A. The New Sourcebook for
Teaching Reasoning and Problem Solving in Elementary School.
Massachusetts: Allyn & Bacon, 1995.
Marpaung, Y. Karakteristik PMRI (Pendidikan Matematika Realistik
Indonesia). Makalah mata kuliah Problematika Pembelajaran
Matematika, Program Studi Pendidikan Matematika Pascasarjana
UNS Surakarta, 2005.
Muhammad Ali dan Muhammad Asrori. Psikologi Remaja Perkembangan
Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara, 2009.
Nyayu Khodijah. Psikologi Belajar. Palembang: IAIN Raden Fatah
Press, 2006.
Pehkonen, Erkki. The State of Art in Mathematical Creativity, 1997.
http://www.fiz.karlsruhe.de/fiz/publications/zdm. Volume 29, Juni
1997, No. 3, Electronic Edition ISSN 1615-679X, [24 Juni 2010].
Pusat Bahasa Kemendiknas. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi
Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Silver, Edward A. Fostering Creativity through Instruction Rich in
Mathematical Problem Solving and Thinking in Problem Posing,
1997. http://www.fiz.karlsruhe.de/fiz/publications/zdm. Volume
29, Juni 1997, No. 3, Electronic Edition ISSN 1615-679X [24 Juni
2010].
Siswono, Tatag Yuli Eko. 2007. Pembelajaran Matematika Humanistik
yang Mengembangkan Kreativitas Siswa. Makalah disampaikan pada
‘Seminar Nasional Pendidikan Matematika yang Memanusiakan
Manusia’ di Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta tanggal 28-30 Agustus 2007.
Siswono, Tatag Yuli Eko. Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kreatif
dan Identifikasi Tahap Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan
dan Mengajukan Masalah Matematika, 2007. Ringkasan disertasi
diunduh dari http://suaraguru.wordpress.com [23 Desember 2009].
Utami Munandar. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta, 2009.
48