You are on page 1of 28

Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

BAB I
PENGERTIAN / DEFINISI RENCANA GARIS
Sisi luar lambung kapal berbentuk lengkung pada beberapa kasus terdapat tekukan,
penggambaran lambung kapal pada sebidang kertas gambar dinamakan rencana garis (lines
plan/ship’s lines/lines), bentuk lambung kapal secara umum harus mengikuti kebutuhan daya
apung, stabilitas, kecepatan, kekuatan mesin, olah gerak dan yang penting adalah kapal bisa
dibangun.
Gambar rencana garis (Lines Plan) adalah suatu gambar yang terdiri dari bentuk lengkung
potongan badan kapal, baik potongan vertical memanjang (Sheer Plan), atau potongan secara
horizontal memanjang (Half Breadth Plan), maupun potongan secara melintang badan kapal
(Body Plan).
Potongan Badan Kapal :
 Sheer Plan
Rencana sheer/Profil/Sheer plan menunjukkan interseksi/perpotongan
antara permukaan/surface lambung kapal dengan bidang tengah/centreplane – sebuah
bidang vertical pada garis tengah / centreline kapal – dan bidang tegak/buttockplane
yang sejajar dengannya (centreplane). Interseksi dengan bidang tengah akan
menghasilkan profil haluan/bow dan buritan/stern. Rencana sheer/Sheer plan untuk
kapal komersial digambar dengan meletakkan haluan kapal/bow section pada sisi
kanan.
 Half Breadth Plan
Rencana garis air/Half breadth/Waterlines plan menunjukkan interseksi
permukaan lambung kapal dengan bidang yang sejajar bidang dasar/baseplane
horizontal, bidang dasar/baseplane adalah bidang horizontal yang melalui garis
dasar/baseline. Interseksi dengan bidang-bidang tersebut akan menghasilkan Rencana
garis air/Waterlines plan.
 Body Plan
Body plan menunjukkan bentuk dari station/section yang merupakan interseksi
antara permukaan lambung kapal dengan bidang yang tegak lurus dengan bidang
tegak/buttockplane dan bidang garis air/waterline plane. Pada umumnya
penggambaran body plan dibagi 2 sisi kiri dan sisi kanan, sisi kiri untuk setengah
bagian belakang dan sisi kanan untuk setengah bagian depan.

Gambar 1. Gambar Proyeksi Badan Kapal.

1
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

Permukaan lambung kapal yang dimaksud diatas adalah permukaan molded/molded


surface adalah permukaan yang dibentuk oleh sisi luar gading kapal atau sisi dalam kulit, hal
ini berlaku untuk kapal baja, kapal aluminium dan kapal kayu untuk kapal fibreglass/FRP
permukaan molded dibentuk oleh sisi luar kulit (lambung kapal).
Kapal kayu mempunyai 2 buah Rencana garis, Rencana garis sisi dalam kulit (inside
planking) dan sisi luar kulit (outside planking), rencana garis sisi dalam kulit digunakan untuk
membentuk gading dan bagian konstruksi lainnya sedangkan rencana garis sisi luar kulit
digunakan untuk menghitung hydrostatic, stabilitas dan tahanan kapal, hal tersebut karena kulit
kapal kayu lebih tebal dibanding kulit baja sedang ukuran kapal kayu lebih kecil dibanding
kapal baja, sehingga tebal kulit tidak bisa diabaikan dalam perhitungan hydrostatic, stabilitas
dan tahanan hal ini berbeda dengan kapal baja.
Jumlah station/section pada umumnya 21 buah, antara garis tegak depan dan garis tegak
belakang dibagi 20 interval, indentifikasi station dimulai dari AP (station nomor nol ) hingga
FP ( station nomor 20 ).

Gambar 2. Gambar rencana garis

2
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

BAB II
ISTILAH – ISTILAH UMUM GAMBAR RENCANA GARIS

Gambar 3. Istilah umum pedoman pembuatan gambar rencana garis

 LOA (Length over all).


Adalah panjang keseluruhan kapal yaitu jarak horisontal yang diukur dari titik
terluar depan/ujung haluan sampai pada titik terluar bagian belakang/ujung buritan.
 LPP (Length between perpendicular).
Adalah panjang antara dua garis tegak yaitu jarak horisontal memanjang yang
diukur dari garis tegak buritan (Ap) sampai pada garis tegak haluan (Fp) pada garis
muatan penuh.
 LWL (Length water line).
Adalah panjang kapal yang diukur antara titik potong linggi haluan dan titik
potong linggi buritan dengan garis air muatan penuh, serta diukur pada bagian linggi
tersebut.
 FP (Forward Perpendicular).
Adalah garis tegak haluan yang letaknya pada perpotongan antara linggi haluan
dengan garis air muatan penuh.
 AP (After Perpendicular).
Adalah garis tegak buritan yang letaknya pada perpotongan antara sumbu poros
kemudi dengan garis air muatan penuh.
 B (Breadth).
Adalah lebar kapal yang merupakan jarak mendatar dari gading tengah diukur
pada tengah kapal (Midship) pada garis air muatan penuh (tidak termasuk pelat
lambung).
 H (Height) atau D (Depth).
Adalah tinggi kapal yang diukur dari garis base line sampai garis geladak yang
terendah dan diukur pada tengah kapal (Midship).
 T (Draught/Sarat) atau d (draft).
Adalah tinggi kapal yang diukur dari baseline sampai garis air muatan penuh
dan diukur pada tengah kapal (Midship).

3
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

Gambar 4. Gambar penampang kapal


Bmld Lebar kapal/Breadth molded adalah lebar kapal molded yang diukur
pada tengah kapal pada sisi luar gading/sisi dalam kulit.
Dmld Tinggi molded/Depth molded adalah jarak vertikal pada amidship
yang diukur dari sisi atas Lunas/k eel ke sisi bawah pelat geladak pada tepi
kapal
Tmld Sarat molded/Draft molded adalah jarak vertical yang diukur dari
sisi atas Lunas/keel ke Garis air/WL
Keel Point Titik lunas adalah titik yang terletak pada tengah
kapal/amidship, pada Garis tengah/Cent reline dan sisi atas Lunas/keel
Molded Base Line adalah garis horizontal yang melalui keel point,
garis ini digunakan sebagai garis referensi perhitungan hidrostatik
Sheer adalah kelengkungan horizontal geladak kapal, diukur dari
perbedaan tinggi berbagai posisi dan tinggi pada tengah kapal, pada umumnya
sheer bagian depan lebih tinggi dibanding bagian belakang, desain kapal
modern pada saat ini banyak kapal yang tidak memiliki sheer
Camber Kelengkungan transversal geladak kapal, diukur dari perbedaan
antara tinggi bagian tengah kapal dan tinggi pada sisi kapal
Rise of Floor adalah kemiringan pelat dasar kapal diukur secara
transversal pada amidship dan Bmld
Tumble home adalah lengkungan kedalam pada sisi tengah kapal
Centreline plane /Middle line plane, bida ng tengah adalah bidang
vertical pada garis tengah/ centreline yang membagi kapal secara simetri.
Water plane bidang garis air adalah bidang yang dibatasi oleh garis air
Freeboard lambung bebas adalah jarak vertikal antara garis air yang
diijinkan dan sisi atas geladak pada tepi geladak tengah kapal
Freeboard mark /Load line mark/Plimsol Mark merkah garis muat
adalah marka/tanda yang harus dipasang pada lambung kapal komersial pada
4
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

tengah kapal dikedua sisi, marka ini menunjukkan sarat maksimum yang
diijinkan untuk wilayahperairan dan musim tertentu .

Gambar 5. Gambar Freebord mark

Marka S : untuk Summer


W : untuk Winter
T : untuk Tropical
WNA : untuk Winter North Atlantic
TF : untuk Tropical Fresh Water

PMB Parallel Middle Body adalah panjang dimana station/section


memiliki luas dan bentuk yang sama
Fore body bagian lambung kapal yang tercelup air didepan amidship
After body bagian lambung kapal yang tercelup air dibelakang amidship
Entrance body bagian lambung kapal yang tercelu p didepan PMB
Run body bagian lambung kapal yang tercelup air dibelakang PMB

Gambar 6. Gambar kurva CSA kapal

5
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Flowchart Pembuatan Gambar Rencana Garis

Penentuan Ukuran Utama

Perhitungan Froude Number

Perhitungan Koefisien – Koefisien Kapal

Desain CSA Desain Shape Control

Koreksi Displacement Koreksi LCB

Tidak
Koreksi Memenuhi ?
Ya

Desain Bentuk Station

Desain Waterplane Area Desain Sheer Plan

Koreksi Displacement Koreksi LCB

Tidak
Koreksi Memenuhi ?
Ya

Finish

6
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

3.2 Data Ukuran Utama Kapal


Loa = 98,399 m
Lwl = 96.60 m
Lpp = 92,00 m
B = 18.00 m
H = 8,00 m
T = 6,53 m
Vs = 12 knots
Type Kapal = Cargo Ship

3.3 Penentuan Koefisien Kapal

3.3.1 Perhitungan Froude Number (FN)


Vs = 12 x 0,514
= 6,168 m/s
Vs
FN 
Lpp.g
6,168

92 x10
= 0,203

3.3.2 Perhitungan Cb, Cm, Cwl, Cp, dan LCB


Dalam menentrukan Cb, Cm, Cwl, Cp, dan LCB digunakannya Tabel Penentuan
Koefisien Kapal Menurut Lindblad dan Todd. Dimana dalam menggunakan table
ini diperlukannya nilai Froude Number (FN) yang telah dihitung terlebih dahulu
yaitu FN = 0,184 sehingga didapatkan Cb, Cm, Cwl, Cp, dan LCB.

7
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

Gambar 7. Tabel Penentuan Koefisien Kapal Menurut Lindblad dan Todd


 Menentukan Koefisien Blok (Cb)
Secara umum definisi dari koefisien blok adalah besarnya
volume air yang dipindah oleh badan kapal yang tercelup (Volume
Carena ) dibanding dengan volume kotak yang melingkupinya (lihat
gambar dibawah).

Gambar 8. Proyeksi Cb

Dalam menentukan koefisien blok dengan menggunakan table


penentuan koefisien kapal menurut Lindblad dan Tood, harus
mengetahui Froude Number yang dimana akan bisa menentukan
koefisien kapal lainnya. Froude Number yang diperoleh adalah 0,184
lalu cocokan pada tabel Lindblad dan Tood makan dapat diperoleh
koefisien blok kapal sebesar Cb = 0,70.

8
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

 Menentukan Koefisien Midship (Cm)


Secara umum definisi dari koefisien midship kapal adalah
besarnya luas penampang tengah kapal (sampai sarat kapal) disbanding
dengan luas kotak yang melingkupinya.

Gambar 9. Proyeksi Cm

Menentukan koefisien midship tidak jauh berbeda dalam


menentukan koefisien blok, dengan diketahuinya Froude number maka
dapat menentukan berapa koefisien midship kapal dan diperoleh
koefisien midship sebesar Cm = 0,985.

 Menentukan Koefisien Bidang Garis Air (Cwl)


Koefisien garis air sangat berpengaruh terhadap besarnya
stabilitas kapal. Untuk mendapatkan derajat stabilitas kapal yang
diinginkan, biasanya menggunakan koefisien garis air yang benar.
Namun besarnya koefisien garis air sangat tergantung pada besarnya
koefisien bentuk kapal serta bentuk penampang yang akan kita
rencanakan.

Gambar 10. Proyeksi Cwl


Dalam tabel penentuan koefisien kapal menurut Lindblad dan
Todd untuk koefisien bidang garis air juga dapat ditentukan dengan
adanya nilai Froude number terlebih dahulu, sehingga diperoleh
koefisien bidang garis air sebesar Cwl = 0,81.

 Menentukan Koefisien Prismatik Kapal (Cp)


Koefisien Prismatik berkaitan dengan besarnya koefisien
midship kapal dengan besarnya volume daya apung yang disediakan oleh
9
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

badan kapal yang tercelup. Dalam mode perhitungan besarnya tahanan


kapal, besarnya koefisien primatik yang semakin kecil, untuk ukuran
kapal yang sama, mengindikasikan semakin kecil pula besarnya tahanan
kapal.

Gambar 11. Proyeksi Cp


Untuk menentukan besarnya koefisien prismatic ini, dapat
dilakukan pendekatan dengan menggunakan tabel Lindblad dan Todd
dan diperoleh nilai koefisien prismatic sebesar Cp = 0,715.

 Menentukan Longitudinal Centre of Bouyancy (LCB)


ΦF (Floutation/Titik Apung).
Adalah titik pusat atau berat dari luas bidang garis air, sebagai titik
putar bidang garis air.

ΦB (Bouyancy/titik Benam).
Adalah titik pusat atau berat dari volume badan kapal yang
tercelup air.

Dengan menggunakan grafik 1. A. Hamplin maka dengan Cp


sebesar 0,76 maka diperoleh LCB sebesar 1,00% LPP.
LCB = 1,00% X LPP
= 1/100 X 92
= 0,92meter

10
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

Flowchart Proses Pembuatan Station

DIAGRAM ALIR MERENCANAKAN STATION

MULAI

MENGGAMBAR BENTUK GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA

MENGGAMBAR KURVA A/T YANG MERUPAKAN ATAP/ALAS


BENTUK GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA

MENGGAMBAR KURVA BIDANG GARIS AIR

KOREKSI BIDANG
GARIS AIR  0.5 % ?

TIDAK
YA

MERENCANAKAN STATION
1. MENGGAMBARKAN LUAS PENAMPANG TIAP - TIAP STATION BENTUK GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA.
2. MENGGAMBARKAN LEBAR BIDANG GARIS AIR TIAP STATION PADA PENAMPANG TIAP - TIAP STATION BENTUK
GEOMETRI 3D CURVE SECTIONAL AREA.
3. MERENCANAKAN STATION MULAI DARI TEPI LEBAR BIDANG GARIS AIR SAMPAI TITIK PERPOTONGAN BASE LINE
DENGAN GARIS CENTRE LINE.

MEMERIKSA
LUAS BAJI KELUAR = LUAS BAJI MASUK

TIDAK
YA

SELESAI

11
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

3.4 Perencanaan Kurva CSA (Curve Sectional Area)

3.4.1 Penentuan Ukuran Utama


Lwl = 96,60 m B = 18,00 m H = 8,00 m
Lpp = 92,00 m T = 6,53 m Vs = 12 knots
3.4.2 Menghitung FN (Froude Number)
FN = 0,203
3.4.3 Menghitung Koefisien Kapal
Cb = 0,700 Cm = 0,985 Cp = 0,715
Cwl = 0,810 LCB = 0,920 m

Volume Displacement = Lwl x B x T x Cb


= 92 x 18 x 6,53 x 0,700
= 7569,576 m³

Luas Garis Air (Awl) = Lwl x B x Cwl


= 92 x 18 x 0,810
= 1341,36 m²

Luas Midship (Am) = B x T x Cm


= 18x 6,53 x 0,985
= 115,776 m²

Menghitung Radius Bilga


R  2,3299x(1  Cm) xBxT
R  2,3299x(1  0,985) x18x6,53
R  2,3299x(0,015) x117,54
R  4,1078
R  2.027m

Penentuan Cpf dan Cpa


Untuk mendapatkan Cpf dan Cpa merupakan fungsi dari :
 Cp = 0,762
 e = Lcb/Lpp
= 0,92/92
= 0,01

Sehingga didapat harga Cpf = 0,715 + (1,4 + 0,715) x 0,01


= 0,736
Cpa = 0,715 – (1,4 + 0,715) x 0,01
= 0,708
12
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

3.4.4 Menghitung Sudut Masuk Air (Angel Of Entrance)

Diketahui Cp = 0,762 sehingga sudut masuk air adalah 20 ̊

3.4.5 Tahapan Penggambaran Grafik CSA

 Menentukan Cpa dan Cpf


 Setelah Cpa dan Cpf diketahui dilanjutkan dengan mengisi tabel yang
ada pada excel untuk memperoleh As/Am untuk masing –masing station,
berikut contah tabel excel yang digunakan :

As =
Station As/Am (As/Am)*Am Fs As x Fs n As x Fs x n As/2T
-1 0,000 0,000 0,50 0,000 -11,00 0,000 0,000
-0.5 0,039 4,014 2,00 8,027 -10,50 -84,286 1,537
0 0,080 8,233 1,50 12,350 -10,00 -123,495 3,152
1 0,195 20,068 4,00 80,272 -9,00 -722,448 7,683
2 0,364 37,460 2,00 74,921 -8,00 -599,364 14,342
3 0,564 58,043 4,00 232,171 -7,00 -1625,199 22,222
4 0,754 77,596 2,00 155,193 -6,00 -931,155 29,708
5 0,888 91,387 4,00 365,546 -5,00 -1827,731 34,987
6 0,958 98,590 2,00 197,181 -4,00 -788,724 37,745
7 0,990 101,884 4,00 407,535 -3,00 -1222,604 39,006
8 1,000 102,913 2,00 205,826 -2,00 -411,651 39,400
9 1,000 102,913 4,00 411,651 -1,00 -411,651 39,400
10 1,000 102,913 2,00 205,826 0,00 0,000 39,400
11 1,000 102,913 4,00 411,651 1,00 411,651 39,400
12 1,000 102,913 2,00 205,826 2,00 411,651 39,400
13 0,985 101,369 4,00 405,476 3,00 1216,429 38,809
14 0,943 97,047 2,00 194,094 4,00 776,374 37,154
15 0,842 86,653 4,00 346,610 5,00 1733,052 33,175
16 0,676 69,569 2,00 139,138 6,00 834,829 26,634
17 0,489 50,324 4,00 201,297 7,00 1409,082 19,267
18 0,310 31,903 2,00 63,806 8,00 510,447 12,214
19 0,133 13,687 4,00 54,750 9,00 492,746 5,240
20 0,000 0,000 1,00 0,000 10,00 0,000 0,000

Sigma1= 4379,145 Sigma 2= -952,046

13
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

 Setelah menemukan Sigma 1 dan Sigma 2, selanjutnya adalah mencari


perhitungan koreksi untuk Volume Displacement dan LCB
Volume Displacement (CSA) = 1/3 x h x Sigma 1
= 1/3 x 8.00 x 4279,145
= 6714,690 m³
LCB (CSA) = (Sigma 1 / Sigma 2) x h
= (4379,145 / -952,046) x 8.00
= -1,000m

Perhitungan Koreksi
{[Volume Disp (teori) − Volume Disp (CSA)}
Volume Displacement = x 100%
Volume Disp
{ 9546.26 − 9499.295}
= x 100%
9546.26
= 0.0,21 % (maksimum 0.5 %)
{[ LCB (teori) − LCB (CSA)]}
LCB = x 100%
LPP
{[ 1.128− 1.010 ]}
= x 100%
112.80
= 0.09 % (maksimum 0.1 %)

 Setelah ditemukannya perhitungan koreksi untuk volume displacement


dan LCB dan perhitungan koreksi memenuhi atau tidak melebihi dari
maksimum presentase perhitungan koreksi.

3.4.6 Penggambaran Kurva CSA dan A/2T

Gambar 12. Kurva CSA (Curve of Sectional) dan A/2T dalam excel

14
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

3.5 Perencanaan Bentuk Midship Kapal


Langkah – langkah penggambaran bentuk midship kapal:
 Gambarlah garis base line sepanjang lebar kapal (AB)
 Gambarlah garis sumbu ½ dari lebar kapal
 Gambarlah garis horisontal pada jarak T (sarat kapal) terhadap baseline (CD)
 Gambarlah garis horisontal pada jarak H (tinggi kapal) terhadap baseline
(geladak) sepanjang lebar kapal (EF)
 Gambarlah garis tegak (sisi kapal) dari garis base line ke geladak kapal (AE) dan (BF)
 Tentukan besarnya radius bilga (R)
 Buatlah kurva ¼ lingkaran yang menyinggung garis base line dan garis sisi kapal
 Buatlah garis lengkung geladak kapal yang menghubungkan sisi-sisi kapal

(Cara membuat garis lengkung geladak lihat cara desain chamber )


 Tarik memanjang garis sumbu sepanjang 2B/50 dimulai dari garis geladak (EF)
 Buat garis miring dari titik F dan E menuju puncak garis sumbu yang telah
diperpanjang 2B/50
 Garis miring tersebut akan membentuk segitiga
 Bagi menjadi 6 titik pada sisi miring segitiga dengan jarak yang sama
 Titik dimulai dari 0 sampai dengan 5
 Tititk 0 berada pada titik E dan pada puncak segitiga
 Untuk titik 5 berda pada titik puncak segitiga dan titik F

Gambar 13. Perencanaan Bentuk Chamber geladak

 Hubungkan titik 0 dengan titik 0 sampai dengan titik 5 dengan titik 5


 Dari garis yang dihubungkan sesuai dengan nomornya maka aka nada perpotongan
 Lalu buat garis melengkung yang melalui perpotongan
 Terbentuklah chamber geladak
 Tinggi chamber geladak adalah B/50 dari garis geladak (EF)

Gamabr 14. Midship Kapal


15
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

3.6 Perencanaan Shape Control

1. Desain Garis Air Muatan Penuh


Langkah langkah penggambaran bentuk garis air muat penuh (WPA)
 Buatlah Garis sumbu sepanjang panjang garis air (LWL)
 Tentukan posisi Ap, ¤, dan Fp
 Bagilah Jarak Ap – Fp menjadi 20 bagian yang sama
 Buatlah garis horisontal pada jarak B/2 dari garis sumbu
 Buatlah garis sudut yang memotong Fp dengan sudut θ dari garis sumbu
 Rencanakan bentuk garis air dengan sudut masuk θ sesuai garis sudut
 Hitunglah luas kurva garis air tersebut dengan cara simpson

 Desain kurva WPA (Water Plan Area)


 Gambar kurva WPA sesuai yang anda inginkan namun dengan bentuk yg sesuai
 Setelah itu ukur luasan tiap station pada kurva WPA
 Setelah mengetahui nilai luasan tiap station kemudian tulis nilai masing-masing
station tersebut pada Excel
 Penulisan pada Excel bertujuan untuk mencari besarnya luas garis air beserta
koreksinya

Gambar 15. Kurva WPA (Water Plane Area) dalam Excel

16
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

 Tabel WPA

Station Bwl/2 Fs As x Fs n As x Fs x n
-1 0,000 0,50 0,000 -11,00 0,000
-0.5 3,000 2,00 6,000 -10,50 -63,000
0 5,159 1,50 7,739 -10,00 -77,385
1 6,770 4,00 27,080 -9,00 -243,720
2 7,310 2,00 14,620 -8,00 -116,960
3 7,536 4,00 30,144 -7,00 -211,008
4 7,730 2,00 15,460 -6,00 -92,760
5 7,910 4,00 31,640 -5,00 -158,200
6 8,000 2,00 16,000 -4,00 -64,000
7 8,000 4,00 32,000 -3,00 -96,000
8 8,000 2,00 16,000 -2,00 -32,000
9 8,000 4,00 32,000 -1,00 -32,000
10 8,000 2,00 16,000 0,00 0,000
11 8,000 4,00 32,000 1,00 32,000
12 8,000 2,00 16,000 2,00 32,000
13 8,000 4,00 32,000 3,00 96,000
14 7,813 2,00 15,626 4,00 62,504
15 7,063 4,00 28,252 5,00 141,260
16 5,787 2,00 11,574 6,00 69,444
17 4,296 4,00 17,184 7,00 120,288
18 2,853 2,00 5,706 8,00 45,648
19 1,375 4,00 5,500 9,00 49,500
20 0,000 1,00 0,000 10,00 0,000
Sigma 2
Sigma 1 = 408,525 = -538,389

1
Luas garis air (Awl)(Tabel)  2  h  I
3
1
 2   8  483.936
3
 1252,808 m²
Luas garis air (Awl)(Teori)  LWL  B  Cwl
= 96,60 x 18 x 0,810
= 1408,428 m²

Lcf (Tabel) =
 1h
2
483.936
= 8
 486.899
= -6,062 m
Koreksi Luas Garis Air (Awl)
 Awl(teori)  Awl(tabel) 
Luas garis air (Awl)     100 0 0
 Awl(teori) 

17
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

 1810.71  1819.600 
  100 0 0
 1810.71 
= 0.07 % (maksimum 0,5 %)
2. Desain Stern dan Stern

Langkah – langkah penggambaran pada stem dan stern :


 Buat garis sepanjang Lpp di baseline
 Kemudian di offset sepanjang T,buat garis sepanjang lwl
 Di offset lagi sepanjang H
 Buat sudut 12 derajat di perpotongan antara T dan LWL
 Buat forecastle setinggi 2,4 m diatas H,selebar 7% LPP,hubungkan garis lengkung
stemnya sesuai keinginan
 Buat jarak 0,04LPP dari ap,dan setinggi 0,35T dari baseline,
 Buat poop deck setinggi 2,4 m diatas H,selebar 22%LPP
 Hubungkan garis lengkung sternnya,yang melalui jarak 0,04LPP dari ap,dan
setinggi 0,35T dari baseline tersebut sesuai keinginan.seperti gambar dibawah ini.

Gambar 16. Desain Stern dan Stern

Berikut Stern dan Stern yang direncanakan

Gambar 17. Stern dan Stern dalam AutoCAD

3. Desain Geladak

Langkah – langkah penggambaran bentuk geladak kapal :


 Buat bentuk persegi panjang dengan L = panjang geladak dan B = lebar geladak
maksimum (lebar kapal)
 Buat garis sumbu dari geladak tersebut
 Tentukan posisi dari Ap dan Fp
 Pada ujung belakang ukur garis tegak sebesar (0,8 - 0,9) B
 Pada jarak 0,05 Lpp ukur garis tegak sebesar (0,5 - 0,6) B
 Hubungkan titik-titik tersebut sehingga membentuk kurva dari bidang geladak

18
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

Gambar 18. Desain Geladak

Berikut Desain Geladak yang direncanakan

Gambar. 19 Desain Geladak dalam AutoCAD

4. Desain Side Tangent

Langkah – langkah penggambaran bentuk side tangent kapal:


 Tentukan batas pararel midle body dari kurva CSA (A, B)
 Tentukan batas pararel midle body dari kurva geladak (C, D)
 Tentukan pararel midle body dari kurva garis air sarat penuh (E, F)
 Gambarlah garis horisontal pada jarak R terhadap baseline
 Proyeksikan titik A,B, C, D, E dan F pada gambar pandangan
 samping kapal yaitu pada A’, B’, C’, D’, E’ dan F’
 Hubungkan titik-titik A’, B’, C’, D’, E’ dan F’ sehingga menjadi bentuk dari side
tangent

19
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

Gambar 20. Desain Side Tangent

Berikut Desain Side Tangent yagn direncanakan

Gambar 21. Desain Side Tangent dalam AutoCAD

5. Perancangan Buritan Kapal dan Desain Propeller

Dalam merencanakan bentuk linggi buritan kapal yang sesuai, tentunya akan
sangat tergantung dari bentuk sistem kemudi, jumlah baling-baling serta type/jenis
mesin penggerak kapal yang digunakan oleh kapal tersebut. Secara umum ketentuan
dalam perencanaan geladak kapal dapat dilihat seperti pada gambar berikut :

Gambar 22. Rencana Bentuk Buritan Kapal

Gambar diatas menunjukan untuk bagaimana peletakan porors propeller


kapal dimana jarak poros propeller akan berbeda sesuai dengan rudder dimana rudder
memiliki 2 jenis yaitu :
1. Rudder Menggantung
Rudder ini diposisikan pada bagian buritan kapal dengan
menggantung pada buttock line 0.

20
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

2. Rudder Duduk
Rudder dengan jenis ini adalah rudder yang diposisikan seolah-
olah duduk pada

Gambar 23. Desain Rencana Bentuk Buritan dan Rudder dalam AutoCAD

Dalam merencanakan bentuk linggi buritan ini, perlu adanya batas toleransi
ruangan kosong antara linggi buritan tersebut dengan bidang kerja propeller. Hal ini
diharapkan agar daya dorong yang dihasilkan oleh kerja propeller tersebut bisa
optimum. Dengan menggunakan rule dari Det Norske Veritas (DNv), diperoleh
besarnya clearence tersebut sebagai berikut :

Gambar 24. Clearence antara linggi buritan dengan bidang propeller kapal.

21
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

3.7 Perencanaan Body Plan

Langkah – langkah perencanaan body plan, dalam hal ini perencanaan body plan
dilakukan perstation :
 Gambar garis dasar dan garis sumbu dari penampang kapal
 Dengan lebar yaitu setengah lebar kapal
 Gambar garis horisontal pada jarak T dan H diukur dari garis dasar
 Gambar garis tegak pada jarak A/2T dari garis center (dapat dilihat pada tabel excel
CSA)
 Tentukan ordinat Bwl/2 pada garis T diukur dari garis center (dapat dilihat pada
tabel excel WPA)
 Tentukan ordinat Bdeck/2 pada garis H diukur dari garis center
 Body plan yang dibuat paling pertama adalah bagian side tangent dimana bentuk
body plan sama dengan bentuk radius bilga
 Lanjutkan ke pembuatan station berikutnya dengan acuan adalah station
sebelumnya, dimana agar tidak adanya body plan antar station yang saling
bersinggungan
 Lakukan kembali mulai dari station AP sampai 19
 Dengan catatan bentuk nody plan disetiap stationnya harus smooth
 Setelah body plan dari station AP sampai dengan 19 jadi lalu gabungkan
 Langkah selajutnya adalah pembuatan Transom dan body plan FP

Gambar 25. Perencanaan Body Plan

22
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

Gambar 26. Body Plan dalam AutoCAD

3.8 Proyeksi Body Plan ke Half Breadth Plan

Langkah-langkah proyeksi ke half breadth plan :


 Persiapkan gambar rencana pandangan memanjang horisontal kapal (Halfbreadth
plan) dengan posisi station yang ditentukan sesuai jumlah station pada gambar body
plan
 Tentukan posisi potongan gambar air (WL) yang diukur dari garis dasar (basline)
pada gambar bodyplan
 Ukur jarak perpotogan antara gambar WL yang ditentukan dengan gambar station
terhadap garis tengah gambar bodyplan
 Letakkan gambar bodyplan pada kiri dan kanan halfbreadth plan, lalu lakukan rotasi
pada gambar bodyplan
 Proyeksikan ukuran tadi pada gambar Halfbreadth plan sesuai dengan station yang
bersangkutan
 Lakukan masing masing untuk semua station yang ada
 Hubungkan titik titik dari proyeksi, sehingga diperoleh bentuk garis sesuai yang
diinginkan
 Pada half breadth plan terdapat sent
 Dalam cara pembuatan sent, dengan menarik garis miring pada bodyplan
 Lakukan pengukuran panjang garis miring pada bodyplan terhadap setiap
stationnya
 Proyeksi ke gambar half breadth plan, namun dilakukan pada bagian bawah
 Hubungkan garis-garis yang telah dibuat sesuai dengan hasil pengukuran pada garis
miring bodyplan
 Berikan kejelasan dalam hal ini adalah penamaan pada setiap garis waterlinenya

23
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

Gambar 27. Half Breadth Plan dalam AutoCAD

3.9 Proyeksi Body Plan ke Sheer Plan

Langkah – langkah proyeksi body kapal ke sheer plan :


 Persiapkan gambar rencana pandangan memanjang vertikal kapal (Sheerplan)
dengan posisi station yang ditentukan sesuai jumlah station pada gambar body plan
 Tentukan posisi potongan gambar buttock line (BL) yang diukur dari center tengah
penampang kapal pada gambar body plan
 Pada pembagian lebarnya atau jarak antar BL dengan memperhatikan lebar kapal
 Ukurlah tinggi perpotongan antara gambar BL yang ditentukan dengan gambar
station terhadap baseline
 Sejajarkan gambar half breadth plan dengan gambar sheer plan, serta letakan body
plan pada kiri dan kanan sheer plan
 Proyeksikan ukuran tadi pada gambar Sheerplan sesuai dengan station yang
bersangkutan
 Proyeksi dilakukan dari perpotongan water line dengan station, demikian juga
dengan body plan
 Proyeksi half breadth plan ke sheer plan dari bawah dan proyeksi body plan ke sheer
plan dari samping kiri dan kanan
 Lakukan masing-masing untuk semua station yang ada
 Hubungkan titik-titik dari proyeksi tadi , sehingga diperoleh bentuk gambar
buttockline sesuai yang diinginkan

Gambar 28. Sheer Plan

24
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

3.10 Perhitungan Koreksi Body Plan

Langkah – Langkah perhitungan Koreksi Body Plan


 Tentukan staton yang akan dilakukan perhitungan koreksi
 Lakukan hatch pada kedua bagian body plan
 Lakukan list pada hatch, dan perhatikan luasan
 Bandingkan besarnya luasan yang ada pada bagian atas dan bagian bawah bosy
plan pada station tersebut
 Jika kedua luasan yang di hatch memiliki keluasan yang sangat berbeda jauh,
maka garis atau desain body plan pada station tersebut harus diubah/diganti
 Jika sudah memenuhi, mendekati dan bahkan luasan keduanya sama besar maka
perhitungan koreksi body plan pada station tersebut telah memenuhi
 Lakukan pada setiap desain body plan pada setiap stationnya
 Pembuatan desain dimulai dari AP hingga station 19, dan semua station harus
dilakukan perhitungan koreksi body plan

Gambar 29. Body Plan Station 3 dalam AutoCAD

25
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

HASIL AKHIR PENGGAMBARAN LINESPLAN

Gambar 30. Hasil Akhir Penggambaran Lineplan


26
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Gambar Lines Plan adalah gambar rencana garis dari bentuk sebuah kapal. Dengan
gambar lines plan ini kita dapat mengetahui bentuk kapal yang direncanakan. Lines plan atau
rencana garis merupakan langkah selanjutnya dalam proses merancang suatu kapal dengan
berdasar pada data kapal yang diperoleh dari perancangan. Pada gambar lines plan ini terdapat
tiga penampang kapal, yaitu Body Plan, Half Breadth Plan, dan Sheer Plan. Dimana dalam
pembuatan ketiga penampang kapal atau 3 bagian dari gambar lines plan ini sangat
berkesinambungan. Semua di mulai dari pengerjaan Body Plan namun sebelum menggambar
body plan klita memerlukan data ukuran utama kapal yang dapat diperoleh dari berbagai
sumber. Setelah menentukan ukuran utama kapal kita mulai menggerjakan yang diawali dari
penentuan koefisien kapla yang terdiri dari Cb, Cm, Cp, Cwl, LCB setelah semua koefisien
kapal ditentukan kita masuk dalam pengerjaan CSA dan WPA. Didalam CSA dan WPA kita
mengerjakan data serta grafik yang akan digunakan dalam pengerjaan berikutnya, yaitu Body
Plan.
Pengerjaan body plan adalah langkah awal dari gambar lines plan yang dimana body
plan nantinya akan diproyeksikan dan kita dapat menggambar Half Breadth Plan karena hasil
proyeksi dari body plan. Setelah selesai menggambar half breadth plan selanjutnya adalah
pengerjaan sheer plan yang didapatkan dari proykesi body plan kembali dan ditambahi dengan
half breadth plan yang telah kita gambar sebelumnya. Setelah sheer plan selesai maka ketiga
pandangan kapal yang terdapat pada lines plan telah selesai.
Tidak hanya ketiga penampang kapal itu saja yang terdapat dalam lines plan, yang tidak
kalah pentingnya adalah tabel yang terdapat pada bagian bawah dari half breadth plan dimana
tabel tersebut senagai petunjuk dalam mendesain kapal nantinya, dimana dalam tabel tersebut
terdapat lebar kapal pada setia water linenya hingga tinggi kapal.

27
Tugas Gambar Rencana Garis 0216030034

DAFTAR PUSTAKA

Haw Yogga. 2015. “Laporan Tugas Merancang Kapal”. URL :


https://www.slideshare.net/YoggaHaw/tugas-merancang-kapal-i-container-7000-dwt

Muhammad Masfuk. 2015. “Laporan Tugas Rencana Garis”. URL :


https://www.slideshare.net/masfukmuhammad/format-laporan-lines-plan-nsp-ship-
building-engineering-2015-politeknik-negeri-madura

Rofiah Nisa. 2015. “Laporan Tugas Rencana Garis”. URL :


https://www.slideshare.net/nisaurrofiah/laporan-tugas-rencana-garis

28

You might also like