You are on page 1of 128

HAK PASIEN DAN KELUARGA (HPK)

Standar HPK 1

Ada regulasi bahwa rumah sakit bertanggung


jawab dan mendukung hak pasien dan
keluarga selama dalam asuhan.
Maksud dan tujuan HPK 1
• Kepemimpinan (leadership) rumah sakit bertanggung jawab
bagaimana memperlakukan pasiennya dan pimpinan perlu
mengetahui serta memahami hak pasien dan keluarga juga
tanggung jawabnya seperti ditentukan dalam peraturan
perundang-undangan.

• Pimpinan rumah sakit memberikan arahan kepada kelompok


staf medis (KSM) dan staf klinis lainnya di unit pelayanan
untuk memastikan semua staf di rumah sakit ikut
bertanggung jawab melindungi hak-hak ini.
Maksud dan tujuan HPK 1
• Rumah sakit menghormati hak dan kewajiban pasien, serta dalam
banyak hal menghormati keluarga pasien, terutama hak untuk
menentukan informasi apa saja yang dapat disampaikan kepada
keluarga atau pihak lain terkait asuhan pasien. Sebagai contoh,
pasien tidak ingin diagnosis dirinya disampaikan kepada keluarga.

• Hak serta kewajiban pasien dan keluarga merupakan elemen dasar


dari semua interaksi di rumah sakit, staf rumah sakit, pasien, dan
keluarga. Oleh karena itu, harus ada regulasi yang memastikan
semua staf sadar dan tanggap terhadap isu hak serta kewajiban
pasien dan keluarga pada waktu berinteraksi saat memberikan
asuhan kepada pasien.
Elemen penilaian HPK 1 Telusur Skor
R Regulasi tentang hak pasien dan 10 TL
1. Ada regulasi tentang hak dan
keluarga - -
kewajiban pasien dan keluarga (lihat juga 0 TT

TKRS 12.1 EP 1; dan TKRS 12.2 EP 2) (R)

W  Direktur 10 TL
2. Pimpinan rumah sakit memahami hak
 Kepala bidang/divisi 5 TS
dan kewajiban pasien dan keluarga  Kepala unit pelayanan 0 TT

sebagaimana ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan. (W)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 5


Elemen penilaian HPK 1 Telusur Skor
W  Direktur 10 TL
3. Rumah sakit menghormati hak serta
 Kepala bidang/divisi 5 TS
kewajiban pasien dan keluarga  Kepala unit pelayanan 0 TT
 Staf RS
sebagaimana ditetapkan dalam peraturan

perundang-undangan. (W)
D Bukti pelaksanaan pelatihan tentang 10 TL
4. Semua staf memperoleh edukasi dan
hak dan kewajiban pasien 5 TS
memahami tentang hak serta kewajiban 0 TT
W  Kepala diklat
pasien dan keluarga, juga dapat  Staf RS

menjelaskan tanggung jawabnya

melindungi hak pasien. (D,W)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 6


Standar HPK 1.1

Rumah sakit memberikan asuhan dengan


menghargai agama, keyakinan dan nilai-nilai
pribadi pasien serta merespon permintaan
yang berkaitan dengan bimbingan
kerohanian.
Maksud dan tujuan HPK 1.1
• Pasien dengan populasi yang beragam dalam memeluk agama, keyakinan, dan
memiliki nilai-nilai pribadi maka beragam pula dalam menerima proses
asuhan. Beberapa agama, keyakinan, dan nilai-nilai pribadi berlaku umum
bagi semua pasien serta biasanya berasal dari budaya dan agama. Ada
keyakinan yang bersifat individual. Rumah sakit melakukan identifikasi agama,
keyakinan, dan nilai-nilai pribadi pasien agar dalam memberikan asuhan
selaras dengan agama, keyakinan, dan nilai-nilai pribadi.

• Asuhan pasien yang menghargai agama, keyakinan, dan nilai-nilai pribadi akan
membantu kelancaran proses asuhan serta memberikan hasil asuhan yang
lebih baik. Setiap profesional pemberi asuhan (PPA) harus melakukan
identifikasi agama dan memahami agama, keyakinan, nilai-nilai pribadi pasien,
serta menerapkan dalam asuhan pasien yang diberikan.
Maksud dan tujuan HPK 1.1
• Jika pasien atau keluarga ingin berbicara dengan seseorang terkait kebutuhan
agama dan spiritualnya maka rumah sakit menetapkan proses untuk
menjawab permintaan ini. Proses ini dilaksanakan melalui staf kerohanian di
rumah sakit. Proses ini menjadi kompleks bila rumah sakit atau negara tidak
mengakui secara resmi atau mempunyai sumber terkait sebuah agama, tetapi
bila ada permintaan ini maka rumah sakit dapat mengambil sumber di luar
rumah sakit atau dari keluarga.
Elemen penilaian HPK 1.1 Telusur Skor
D Bukti dalam RM tentang identifikasi 10 TL
1. Agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi
agama, keyakinan dan nilai-nilai 5 TS
pasien teridentifikasi (D,W). (lihat juga MKE.8 pribadi pasien 0 TT

EP 1) W  Staf rekam medis


 Staf klinis
 Pasien/keluarga

D Bukti pelaksanaan asuhan yang 10 TL


2. Staf memberikan asuhan dengan cara
menghormati agama, keyakinan dan 5 TS
menghormati agama, keyakinan dan nilai- nilai-nilai pribadi pasien 0 TT

nilai pribadi pasien (lihat juga MKE.8 EP 2). W  Staf klinis


 Pasien/keluarga
(D,W)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 10


Elemen penilaian HPK 2 Telusur Skor
D 1) Bukti kerjasama dengan 10 TL
3. Rumah sakit menanggapi permintaan
rohaniawan 5 TS
rutin, termasuk permintaan kompleks 2) Bukti permintaan pelayanan rohani 0 TT
3) Bukti pelaksanaan pelayanan
terkait dukungan agama atau bimbingan rohani

kerohanian. (D,W,S)  Staf klinis


W  Pasien/keluarga

Peragaan dalam menanggapi


S permintaan pelayanan rohani

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 11


Standar HPK 1.2

lnformasi tentang pasien adalah rahasia dan


rumah sakit diminta menjaga kerahasiaan
informasi pasien serta menghormati
kebutuhan privasinya.
Maksud dan tujuan HPK 1.2
• Staf wajib menjaga dan menghargai informasi tentang pasien sebagai suatu kerahasiaan, di
samping itu juga menghormati kebutuhan privasi pasien. Pada implementasinya rumah
sakit diminta tidak mencantumkan informasi rahasia pasien pada pintu pasien, lobby atau
ruang perawat (nurse station), dan tidak mengadakan diskusi yang terkait dengan pasien di
ruang publik.

• Staf menyadari peraturan perundang-undangan yang mengatur kerahasiaan informasi serta


memberitahukan pasien bagaimana rumah sakit menghargai kerahasiaan informasi dan
privasi mereka. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) memberitahu pada pasien atau
keluarga tentang informasi kondisi pasien di setiap terjadi perubahan.

• Rumah sakit memiliki kebijakan yang menunjukkan apakah pasien memiliki akses terhadap
informasi kesehatan mereka dan proses untuk mendapatkan akses jika diizinkan.
Elemen penilaian HPK 1.2 Telusur Skor
R Regulasi tentang wajib simpan rahasia 10 TL
1. Ada regulasi tentang kewajiban
pasien dan menghormati kebutuhan 5 TS
simpan rahasia pasien dan privasi pasien 0 TT

menghormati kebutuhan privasi

pasien. (R)
D Bukti pelaksanaan tentang penjelasan 10 TL
2. Ada bukti pasien diberitahu bahwa
kerahasiaan informasi kesehatan pasien 5 TS
segala informasi tentang kesehatan 0 TT
 Staf klinis
pasien adalah rahasia dan kerahasiaan W  Pasien/keluarga

itu akan dijaga sesuai peraturan

perundang-undangan. (D,W)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 14


Elemen penilaian HPK 1.2 Telusur Skor
D Bukti pelaksanaan permintaan 10 TL
3. Pasien diminta persetujuannya
persetujuan pelepasan informasi kepada 5 TS
untuk pelepasan informasi yang tidak pihak luar oleh pasien misalnya: 0 TT
asuransi, BPJS, perusahaan, Dinas
tercakup dalam peraturan perundang- Kesehatan

undangan. (D,W) W  Staf rekam medis


 Pasien/keluarga

D 1) Bukti pelaksanaan tentang wajib 10 TL


4. Rumah sakit menghormati simpan rahasia pasien 5 TS
2) Bukti sumpah staf non klinis yang 0 TT
kerahasiaan informasi kesehatan diberi akses ke rekam medis tentang
wajib simpan informasi kesehatan
pasien. (D,W). pasien

W  Staf rekam medis


 Staf klinis
 Pasien/keluarga
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 15
Elemen penilaian HPK 1.2 Telusur Skor
D Bukti pelaksanaan identifikasi harapan 10 TL
5. Staf mengidentifikasi harapan dan
dan kebutuhan privasi 5 TS
kebutuhan privasi selama pelayanan 0 TT
O Lihat Rekam Medis Pasien
dan pengobatan. (D,O,W)
W  Staf rekam medis
 Staf klinis
 Pasien/keluarga
O Lihat kelengkapan dan pelaksanaan 10 TL
6. Keinginan akan kebutuhan pasien
akan privasi pada lokasi pelayanan di 5 TS
untuk privasi dihormati saat ruang rawat jalan, IGD, rawat inap, dan 0 TT
kelengkapan transfer pasien, dsb
wawancara klinis, pemeriksaan,
W  Staf klinis
prosedur, pengobatan dan transfer  Pasien/keluarga

pasien. (O,W)
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 16
Standar HPK 1.3

Rumah sakit menetapkan ketentuan untuk


melindungi harta benda milik pasien dari
kehilangan atau pencurian.
Maksud dan tujuan HPK 1.3
Rumah sakit memberitahu pasien tentang tanggung jawab rumah
sakit terhadap barang milik pasien dan batasan-batasannya. Rumah
sakit bertanggung jawab terhadap barang milik pasien yang dibawa
masuk ke rumah sakit sesuai dengan batasan. Rumah sakit memiliki
proses untuk mengidentifikasi dan melindungi barang milik pasien
yang dititipkan atau pasien tidak dapat menjaganya untuk
memastikan barang tidak hilang atau dicuri. Proses ini berlaku untuk
pasien di unit darurat, pasien pelayanan satu hari (one day care),
rawat inap, pasien yang tidak mampu menjaga barang miliknya, dan
mereka yang tidak mampu membuat keputusan tentang barang
miliknya. (lihat juga MFK 4.1)
Elemen penilaian HPK 1.3 Telusur Skor
R Regulasi tentang penitipan barang milik 10 TL
1. Ada regulasi tentang penyimpanan
pasien - -
barang milik pasien yang dititipkan dan 0 TT

barang milik pasien dimana pasiennya

tidak dapat menjaga harta miliknya.

Rumah sakit memastikan barang

tersebut aman dan menetapkan tingkat

tanggung jawabnya atas barang milik

pasien tersebut. (R)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 19


Elemen penilaian HPK 1.3 Telusur Skor
D 1) Bukti pemberian informasi tentang 10 TL
2. Pasien menerima informasi tentang
tanggung jawab RS dalam menjaga 5 TS
tanggung jawab rumah sakit dalam barang milik pasien 0 TT
2) Bukti pelaksanaan penitipan barang
menjaga barang milik pasien. (D,W) pasien

W  Staf klinis
 Staf terkait
 Pasien / keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 20


Standar HPK 1.4

Pasien yang rentan terhadap kekerasan fisik


dan kelompok pasien yang berisiko
diidentifikasi dan dilindungi.
Maksud dan Tujuan HPK 1.4
Rumah sakit menjaga keamanan dalam tiga area yaitu:
a. Area publik yang terbuka untuk umum seperti area parkir, rawat
jalan dan penunjang pelayanan,
b. Area tertutup dimana pada area ini hanya bisa dimasuki orang
tertentu dengan ijin khusus dan pakaian tertentu misalnya kamar
operasi,
c. Area semi terbuka, yaitu area yang terbuka pada saat-saat
tertentu dan tertutup pada saat yang lain, misalnya rawat inap
pada saat jam berkunjung menjadi area terbuka tetapi diluar jam
berkunjung menjadi area tertutup untuk itu pengunjung diluar
jam berkunjung harus diatur, diidentifikasi dan menggunakan
identitas pengunjung.
Elemen penilaian HPK 1.4 Telusur Skor

1. Rumah sakit menetapkan regulasi R Regulasi tentang identifikasi dan 10 TL

untuk melakukan identifikasi populasi melindungi populasi pasien yang rentan 5 TS

pasien yang rentan terhadap risiko terhadap risiko kekerasan 0 TT

kekerasan dan melindungi semua

pasien dari kekerasan (lihat juga pp.3.1

s/d 3.9) (R)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 23


Elemen penilaian HPK 1.4 Telusur Skor

2. Daerah terpencil, daerah terisolasi, O Lihat pelaksanaan perlindungan pasien 10 TL

dan rawan terjadinya tindak kekerasan di daerah terpencil/terisolasi/rawan, 5 TS

di rumah sakit dimonitor. (lihat juga seperti: pengawasan berkala, CCTV 0 TT

MFK 4) (O,W) yang adekuat, pengunjung diluar jam

kunjungan memakai identitas, dsb.

W Staf terkait

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 24


Elemen penilaian HPK 1.4 Telusur Skor

3. Staf rumah sakit memahami peran D Bukti pelaksanaan proses perlindungan 10 TL

mereka dalam tanggung jawabnya 5 TS

dalam melaksanakan proses O Lihat lokasi daerah 0 TT

perlindungan. (D,O,W) terpencil/terisolasi/rawan

W  Staf terkait

 Pasien / keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 25


Standar HPK 2

Rumah sakit menetapkan regulasi dan


proses untuk mendukung partisipasi
pasien dan keluarga di dalam proses
asuhan
Maksud dan tujuan HPK 2
• Partisipasi pasien dan keluarga dalam proses asuhan melalui pengambilan keputusan
tentang asuhan, bertanya soal asuhan, minta pendapat orang lain (second opinion), dan
menolak prosedur diagnostik atau tindakan. Saat pasien minta second opinion, diharapkan
rumah sakit tidak menolak, mencegah atau menghalanginya, sebaliknya rumah sakit
diminta memfasilitasi permintaan tersebut dengan jalan pasien diberi informasi tentang
kondisinya, hasil tes, diagnosis, rekomendasi tindakan, dan sebagainya. Rumah sakit tidak
boleh menyembunyikan informasi ini jika pasien meminta second opinion. Rumah sakit
menetapkan regulasi untuk mengatur hak pasien untuk mencari second opinion tanpa rasa
khawatir memengaruhi proses asuhannya.

• Rumah sakit mendorong pasien dan keluarga terlibat dalam seluruh aspek pelayanan.
Seluruh staf sudah dilatih melaksanakan regulasi dan perannya dalam mendukung hak
pasien serta keluarganya untuk berpatisipasi di dalam proses asuhannya.
Elemen penilaian HPK 2 Telusur Skor

1. Ada regulasi tentang rumah sakit R Regulasi tentang mendorong partisipasi 10 TL

mendorong partisipasi pasien dan pasien dan keluarga dalam proses - -

keluarga dalam proses asuhan dan asuhan 0 TT

memberi kesempatan pasien untuk

melaksanakan second opinion tanpa

rasa khawatir akan mempengaruhi

proses asuhannya (lihat juga PAP.7.1

EP 6; AP.1 EP 4; ARK.2.1 EP 4 dan

MKE.9 EP 5). (R)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 28


Elemen penilaian HPK 2 Telusur Skor

2. Staf dilatih dan terlatih D Bukti pelaksanaan pelatihan untuk 10 TL


mendukung hak pasien dan keluarga 5 TS
melaksanakan regulasi dan perannya
termasuk pelaksanaan second opinion 0 TT
dalam mendukung hak pasien dan

keluarga untuk berpartisipasi dalam W  Diklat


 Staf klinis
proses pelayanannya. (D,W,S)

S Peragaan proses untuk mendorong


pasien berpartisipasi dalam pelayanan
termasuk pelaksanaan second opinion

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 29


Standar HPK 2.1

Pasien diberitahu tentang semua aspek


asuhan medis dan tindakan.
Maksud dan tujuan HPK 2.1
• Agar pasien dan keluarganya dapat berpartisipasi dalam membuat keputusan,
mereka mendapat informasi tentang kondisi medis, setelah dilakukan
asesmen, termasuk diagnosis pasti dan rencana asuhan. Pasien serta keluarga
mengerti hal yang harus diputuskan tentang asuhan dan bagaimana mereka
berpartisipasi dalam membuat keputusan. Sebagai tambahan, pasien serta
keluarga harus mengerti tentang proses asuhan, tes pemeriksaan, prosedur,
dan tindakan yang harus mendapat persetujuan (consent) dari mereka.

• Selama dalam proses asuhan, pasien juga berhak untuk mendapat penjelasan
tentang hasil pengobatan/tindakan termasuk kemungkinan hasil yang tidak
terduga. Pasien serta keluarga paham bahwa mereka berhak atas informasi ini
dan berhak mengetahui siapa dokter yang bertanggungjawab untuk
melayaninya yang akan memberitahu hasil asesmen dan
pengobatan/tindakan.
Elemen penilaian HPK 2.1 Telusur Skor
R Regulasi tentang pemberian informasi 10 TL
1. Ada regulasi tentang hak pasien
semua aspek asuhan dan tindakan - -
untuk mendapatkan informasi tentang medis serta DPJP dan PPA yang 0 TT
memberi asuhan
kondisi, diagnosis pasti, rencana

asuhan dan dapat berpartisipasi dalam

pengambilan keputusan serta

diberitahu tentang hasil asuhan

termasuk kemungkinan hasil yang

tidak terduga. (R)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 32


Elemen penilaian HPK 2.1 Telusur Skor
D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
2. Pasien diberi informasi tentang
tentang kondisi medis dan diagnosis 5 TS
kondisi medis mereka dan diagnosis pasti 0 TT

pasti. (D,W) ( lihat juga MKE.9 EP 1) W  DPJP


 PPJA
 Pasien/keluarga

D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL


3. Pasien diberi informasi tentang
tentang rencana asuhan dan tindakan 5 TS
rencana asuhan dan tindakan yang yang akan dilakukan, sesuai MKE 9 EP 1 0 TT

akan dilakukan dan berpartisipasi W  DPJP


 PPJA
dalam pengambilan keputusan. (D,W)  Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 33


Elemen penilaian HPK 2.1 Telusur Skor
D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
4. Pasien diberi tahu bilamana
bila diperlukan persetujuan kedokteran, 5 TS
“persetujuan tindakan” (informed sesuai MKE 9 EP 4, PAB 5.1 dan PAB 7.1 0 TT

consent) diperlukan dan bagaimana  DPJP


W  Pasien/keluarga
proses memberikan persetujuan. (D,W)

D Bukti pelaksanaan pemberian 10 TL


5. Pasien dijelaskan dan memahami
penjelasan tentang hasil dan proses 5 TS
tentang hasil yang diharapkan dari asuhan/pengobatan. 0 TT

proses asuhan dan pengobatan (lihat W  DPJP


 Pasien/keluarga
juga ARK.2.1 EP 2 dan PAP.2.4). (D,W)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 34


Elemen penilaian HPK 2.1 Telusur Skor
D Bukti pelaksanaan pemberian 10 TL
6. Pasien dijelaskan dan memahami
penjelasan tentang hasil yang tidak 5 TS
bila terjadi kemungkinan hasil yang terduga. 0 TT

tidak terduga (lihat juga PAP.2.4 EP 2). W  DPJP


 Pasien/keluarga
(D,W)

W  DPJP 10 TL
7. Pasien dan keluarga dijelaskan dan
 PPJA 5 TS
memahami tentang haknya dalam  Staf klinis 0 TT
 Pasien/keluarga
berpartisipasi membuat keputusan

terkait asuhan jika diinginkan (ARK.2.1

EP 4 dan MKE.9 EP 5). (W)


STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 35
Standar HPK 2.2

Pasien dan keluarga menerima informasi tentang


penyakit, rencana tindakan, dan DPJP serta para
PPA lainnya agar mereka dapat memutuskan
tentang asuhannya
Maksud dan Tujuan HPK 2.2
Anggota staf menjelaskan setiap tindakan atau prosedur yang diusulkan kepada pasien dan
keluarga.
Informasi yang diberikan memuat elemen:
a) diagnosis (diagnosis kerja dan diagnosis banding) dan dasar diagnosis
b) kondisi pasien
c) tindakan yang diusulkan
d) tata cara dan tujuan tindakan
e) manfaat dan risiko tindakan
f) nama orang mengerjakan tindakan
g) kemungkinan alternatif dari tindakan
h) prognosis dari tindakan
i) kemungkinan hasil yang tidak terduga
j) kemungkinan hasil bila tidak dilakukan tindakan (lihat juga HPK.5.2)
Elemen penilaian HPK 2.2 Telusur Skor
R Regulasi tentang proses untuk menjawab 10 TL
1. Ada regulasi yang mengatur
- -
pertanyaan kompetensi dan kewenangan
pelaksanaan proses untuk 0 TT
PPA, sesuai dengan KKS 10, KKS 12, KKS 14
menjawab pertanyaan informasi dan KKS 17

kompetensi dan kewenangan dari

PPA. (R)
D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
2. Pasien diberi informasi tentang
tentang a) sampai j) yang relevan dengan 5 TS
elemen a) sampai j) yang relevan kondisi pasien dan rencana tindakan 0 TT

dengan kondisi dan rencana W  DPJP


 PPJA
tindakan (D,W)  Staf klinis
 Pasien/keluarga
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 38
Elemen penilaian HPK 2.2 Telusur Skor

3. DPJP, PPJA dan PPA lainnya W  DPJP 10 TL

harus memperkenalkan diri saat  PPJA 5 TS

pertama kali bertemu pasien.  Staf klinis 0 TT

(W,S)  Pasien/keluarga

S Peragaan cara perkenalan diri

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 39


Standar HPK 2.3

Rumah sakit memberitahu pasien dan


keluarganya tentang hak dan tanggung jawab
mereka yang berhubungan dengan penolakan
atau tidak melanjutkan pengobatan
Maksud dan Tujuan HPK 2.3
Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama
pasien dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan
pelayanan atau pengobatan yang direncanakan atau tidak
meneruskan pelayanan atau pengobatan setelah kegiatan
dimulai. Rumah sakit memberitahukan pasien dan
keluarganya tentang hak mereka untuk membuat keputusan,
potensi hasil dari keputusan tersebut, dan tanggung jawab
mereka berkenaan dengan keputusan tersebut. Pasien serta
keluarganya diberitahu tentang alternatif pelayanan dan
pengobatan. (lihat juga ARK 4.4, EP 1)
Elemen penilaian HPK 2.3 Telusur Skor
1. Rumah sakit memberitahukan D 1) Bukti formulir tentang penolakan/tidak 10 TL
pasien dan keluarganya tentang melanjutkan pengobatan 5 TS
hak mereka untuk menolak atau 2) Bukti formulir tentang tidak melanjutkan 0 TT
tidak melanjutkan pengobatan. perawatan (pulang atas permintaan
(D,W) (lihat juga ARK.4.4, EP sendiri)
3) Bukti pelaksanaan edukasi tentang hak
untuk menolak atau tidak melanjutkan
pengobatan

W  Staf klinis
 Pasien / keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 42


Elemen penilaian HPK 2.3 Telusur Skor
D Bukti pelaksanaan edukasi tentang 10 TL
2. Rumah sakit memberitahukan konsekuensi dari keputusan mereka 5 TS
pasien dan keluarganya tentang 0 TT
 DPJP/PPA lainnya
W
 Staf klinis
konsekuensi dari keputusan
 Pasien / keluarga
mereka.(D,W) (lihat juga ARK 4.4, EP 2).

D Bukti pelaksanaan edukasi tentang 10 TL


3. Rumah sakit memberitahukan tanggung jawab mereka berkaitan 5 TS
dengan keputusan tersebut 0 TT
pasien dan keluarganya tentang
 DPJP/PPA lainnya
tanggung jawab mereka berkaitan W
 Staf klinis
dengan keputusan tersebut. (D,W)  Pasien / keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 43


Elemen penilaian HPK 2.3 Telusur Skor

4. Rumah sakit memberitahukan D Bukti pelaksanaan edukasi tentang 10 TL

pasien dan keluarganya tentang tentang alternatif pelayanan dan 5 TS

tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan 0 TT

pengobatan. (D,W)

W  DPJP/PPA lainnya

 Staf klinis

 Pasien / keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 44


Standar HPK 2.4

Rumah sakit menghormati keinginan dan pilihan


pasien untuk menolak pelayanan resusitasi,
menunda atau melepas bantuan hidup dasar (do
not resucitate/DNR)
Maksud dan Tujuan HPK 2.4

Rumah sakit diminta membuat pedoman yang berisi:


1) rumah sakit harus mematuhi peraturan perundang-
undangan yang terkai
2) rumah sakit harus memastikan sesuai dengan
norma agama dan buday
3) mencakup situasi dimana keputusan tersebut
berubah sewaktu pelayanan sedang berjalan
Maksud dan Tujuan HPK 2.4
4) memandu PPA melalui isu hukum dan etika dalam
melaksanakan menunda atau melepas bantuan
hidup dasar
5) rumah sakit mengembangkan kebijakan dan
prosedur melalui suatu proses yang melibatkan
banyak profesi dari berbagai sudut pandang
6) regulasi tentang identifikasi tanggungjawab masing-
masing pihak dan pendokumentasiannya dalam
rekam medis pasien
Elemen penilaian HPK 2.4 Telusur Skor
1. Ada regulasi rumah sakit pada saat R Regulasi tentang pasien yang menolak 10 TL
pasien menolak pelayanan resusitasi, pelayanan resusitasi, menunda atau - -
menunda atau melepas bantuan hidup melepas bantuan hidup dasar 0 TT
dasar sesuai peraturan perundang-
undangan, norma agama dan budaya
masyarakat. (R)
D Bukti pelaksanaan pasien yang menolak 10 TL
2. Pelaksanaan sesuai dengan regulasi pelayanan resusitasi, menunda atau
melepas bantuan hidup dasar 5 TS
tersebut. (D,W)
0 TT
 DPJP/PPA lainnya
 Staf klinis
W  Pasien / keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 48


Standar HPK 2.5

Rumah sakit mendukung hak pasien


terhadap asesmen dan manajemen nyeri
yang tepat.
Maksud dan Tujuan HPK 2.5

Nyeri merupakan hal yang banyak dialami pasien dan


nyeri yang tidak berkurang menimbulkan dampak
yang tidak diharapkan kepada pasien secara fisik
maupun psikologis. Respons pasien terhadap nyeri
sering kali berada dalam konteks norma sosial,
budaya, dan spiritual. Pasien didorong dan didukung
melaporkan rasa nyeri. Rumah sakit diminta untuk
mengakui hak pasien terhadap nyeri dan tersedia
proses melakukan asesmen serta manajemen nyeri
yang sesuai. (lihat juga PAP 7.1 dan MKE 10 EP 4)
Elemen penilaian HPK 2.5 Telusur Skor

1. Ada regulasi tentang asesmen R Regulasi tentang asesmen dan manajemen 10 TL

dan manajemen nyeri. (R) nyeri, sesuai dengan PAP 6 EP 1 - -

0 TT

2. Rumah sakit menghormati dan D Bukti dalam rekam medis tentang pelaksanaan 10 TL

mendukung hak pasien dengan asesmen dan manajemen nyeri 5 TS

melakukan asesmen dan 0 TT

manajemen nyeri yang sesuai. W  DPJP/PPJA/PPA lainnya

(lihat juga PAP.7.1 EP 1). (D,W)  Staf klinis keperawatan

 Pasien

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 51


Elemen penilaian HPK 2.5 Telusur Skor

3. Staf rumah sakit memahami D Bukti dalam rekam medis tentang laporan rasa 10 TL

pengaruh pribadi, budaya, sosial nyeri oleh pasien beserta asesmen dan 5 TS

dan spiritual tentang hak pasien manajemen nyeri 0 TT

untuk melaporkan rasa nyeri,

serta asesmen dan manajemen W  PPJA

nyeri secara akurat. (D,W)  Staf klinis keperawatan

 Pasien

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 52


Standar HPK 2.6

Rumah sakit mendukung hak pasien untuk


mendapatkan pelayanan yang penuh hormat
dan penuh kasih sayang pada akhir
kehidupannya.
Maksud dan Tujuan HPK 2.6
Pasien yang sedang menghadapi kematian mempunyai
kebutuhan yang unik dalam pelayanan yang penuh hormat
dan kasih-sayang. Perhatian terhadap kenyamanan dan
martabat pasien mengarahkan semua aspek pelayanan pada
tahap akhir kehidupan. Agar dapat terlaksana, semua staf
harus menyadari kebutuhan unik pasien pada akhir
kehidupannya. Kebutuhan ini meliputi pengobatan terhadap
gejala primer dan sekunder, manajemen nyeri, respons
terhadap aspek psikologis, sosial, emosional, agama, budaya
pasien dan keluarganya, serta keterlibatannya dalam
keputusan pelayanan. (lihat juga PAP 7.1 dan HPK 1.1)
Elemen penilaian HPK 2.6 Telusur Skor
1. Ada regulasi tentang pelayanan R Regulasi tentang pelayanan pasien pada 10 TL
pasien pada akhir kehidupan (R) akhir kehidupan sesuai dengan PAP 7 - -
EP 1 0 TT

2. Rumah sakit mengakui dan D Bukti dalam rekam medis tentang 10 TL


mengidentifikasi pasien yang identifikasi pasien yang menghadapi 5 TS
menghadapi kematian dengan kematian dengan kebutuhan unik 0 TT
kebutuhan yang unik. (D,W)
W  DPJP/PPJA
 Staf klinis keperawatan
 Keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 55


Elemen penilaian HPK 2.6 Telusur Skor
Bukti dalam rekam medis tentang
3. Staf rumah sakit menghormati hak D pelaksanaan menghormati hak pasien 10 TL
yang sedang menghadapi kematian
pasien yang sedang menghadapi dengan kebutuhan unik 5 TS

kematian, memiliki kebutuhan yang 0 TT

unik dalam proses asuhan dan di W • PPJA


• Staf klinis keperawatan
dokumentasikan. (D,W) (lihat juga
• Keluarga

MIRM.13 EP 2)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 56


Standar HPK 3

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan


keluarganya tentang adanya proses untuk menerima,
menanggapi dan menindaklanjuti bila ada pasien
menyampaikan keluhan, konflik dan perbedaan pendapat
tentang pelayanan pasien. Rumah sakit juga
menginformasikan tentang hak pasien untuk berpartisipasi
dalam proses ini.
Maksud dan Tujuan HPK 3
• Pasien mempunyai hak untuk menyampaikan keluhan tentang
pelayanan yang mereka terima. Keluhan tersebut dicatat, ditelaah,
ditindaklanjuti, dan dicari penyelesaiannya bila memungkinkan.
Demikian pula, bila keputusan mengenai pelayanan menimbulkan
pertanyaan, konflik, atau dilema lain bagi rumah sakit dan pasien,
keluarga atau pembuat keputusan, dan lainnya. Dilema ini dapat
timbul dari masalah akses, etis, pengobatan atau pemulangan
pasien, dsb. (lihat juga TKRS 12.2)

• Rumah sakit menetapkan cara-cara dalam mencari solusi terhadap


dilema dan keluhan tersebut. Rumah sakit mengidentifikasi dalam
regulasi, siapa yang perlu dilibatkan dalam proses, serta
bagaimana pasien dan keluarganya berpartisipasi.
Elemen penilaian HPK 3 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang mendukung R Regulasi tentang penanganan 10 TL
konsistensi pelayanan dalam pengaduan pasien/keluarga - -
menghadapi keluhan, konflik atau beda 0 TT
pendapat. (R)

2. Pasien diberitahu tentang proses D Bukti pelaksanaan pemberitahuan 10 TL


menyampaikan keluhan, konflik atau proses menyampaikan keluhan (leaflet, 5 TS
perbedaan pendapat. (D,W) kotak pengaduan dll) 0 TT

W  Staf klinis
 Customer service
 Pasien / keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 59


Elemen penilaian HPK 3 Telusur Skor
3. Keluhan, konflik dan perbedaan D Bukti pelaksanaan tentang telaah dan 10 TL
tindak lanjut pengaduan 5 TS
pendapat ditelaah dan ditindaklanjuti 0 TT
oleh rumah sakit serta W  Komite medik/komite
keperawatan/komite etik
didokumentasikan. (D,W)  Customer service
 Staf terkait
4. Pasien dan atau keluarga pasien ikut D Bukti tentang keikutsertaan pasien dan 10 TL
atau keluarga dalam proses 5 TS
serta dalam proses penyelesaian. penyelesaian 0 TT
(D,W)
W  Komite medik/komite
keperawatan/komite etik
 Customer service
 Staf terkait

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 60


Standar HPK 4

Semua pasien diberi tahu tentang hak dan


kewajiban dengan metode dan bahasa yang
mudah dimengerti.
Maksud dan tujuan HPK 4
• Proses penerimaan pasien rawat inap dan pendaftaran pasien rawat jalan
rumah sakit dapat membingungkan atau menakutkan bagi pasien. Keadaan
ini menjadikan pasien atau keluarga sulit bersikap sesuai dengan hak dan
kewajibannya. Rumah sakit menyiapkan keterangan tertulis tentang hak dan
kewajiban pasien yang diberikan pada saat mereka diterima sebagai pasien
rawat inap atau mendaftar sebagai pasien rawat jalan. Keterangan tersebut
tersedia di setiap kunjungan atau tersedia selama tinggal di rumah sakit.
Pernyataan dipasang atau disimpan di fasilitas yang mudah dilihat oleh
publik.

• Keterangan tertulis diberikan disesuaikan dengan usia dan bahasa pasien.


Jika komunikasi tertulis dengan pasien tidak efektif atau tidak tepat maka
pasien dan keluarga diberi tahu tentang hak serta kewajibannya dengan
bahasa yang dapat dimengerti oleh mereka.
Elemen penilaian HPK 4 Telusur Skor
1. Ada regulasi bahwa setiap pasien dan R Regulasi tentang pemberian informasi 10 TL
keluarga mendapatkan informasi mengenai hak pasien dan keluarga - -
tentang hak dan kewajiban pasien. (R) kepada setiap pasien, sesuai HPK 1 EP 0 TT
1
2. Ada bukti bahwa informasi tentang D Bukti materi tentang informasi hak dan 10 TL
hak serta kewajiban pasien diberikan kewajiban pasien 5 TS
tertulis kepada pasien, terpampang, 0 TT
atau tersedia sepanjang waktu. (D,O,W) O Lihat ketersediaan materi informasi

W  Staf rekam medis


 Customer service
 Pasien / keluarga
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 63
Elemen penilaian HPK 4 Telusur Skor

3. Rumah sakit menetapkan proses W  Staf rekam medis 10 TL

pemberian informasi hak dan kewajiban  Customer service 5 TS

pasien jika komunikasi tidak efektif atau  Pasien / keluarga 0 TT

tidak tepat. (W,S)

S Peragaan tentang penyampaian

pemberian informasi HPK bila

komunikasi tertulis tidak efektif

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 64


PERSETUJUAN UMUM (GENERAL CONSENT)

Standar HPK 5

Pada saat pasien diterima waktu mendaftar rawat jalan


dan setiap rawat inap, diminta menandatangani
persetujuan umum (general consent), persetujuan
umum (general consent) harus menjelaskan cakupan
dan batasannya.
Maksud dan tujuan HPK 5
• Rumah sakit wajib meminta persetujuan umum (general consent) kepada pasien atau
keluarganya berisi persetujuan terhadap tindakan yang berisiko rendah, prosedur
diagnostik, pengobatan medis lainnya, batas-batas yang telah ditetapkan, dan
persetujuan lainnya. Persetujuan umum diminta pada saat pasien datang pertama kali
untuk rawat jalan dan setiap rawat inap.

• Rumah sakit diminta untuk memberitahu pasien tentang terdapat peserta didik/
pelatihan yang ikut berpartisipasi dalam asuhan pasien sebagai bagian dari
pendidikan/pelatihan mereka.

• Rumah sakit memiliki dokumentasi dalam rekam medik tentang persetujuan umum.
• Pasien juga diberi informasi tentang tindakan dan prosedur, serta pengobatan yang
berisiko tinggi yang memerlukan persetujuan khusus (informed consent) secara terpisah.
Elemen penilaian HPK 5 Telusur Skor

1. Ada regulasi tentang persetujuan R Regulasi tentang general consent 10 TL

umum dan pendokumentasiannya - -

dalam rekam medis pasien diluar 0 TT

tindakan yang membutuhkan

persetujuan khusus (informed

consent) tersendiri. (R)


D Bukti pelaksanaan tentang persetujuan 10 TL
2. Persetujuan umum (general consent) umum 5 TS
diminta saat pertama kali pasien 0 TT
 Staf rekam medis
W
 Pasien/keluarga
masuk rawat jalan atau setiap masuk

rawat inap. (D,W) STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 67


Elemen penilaian HPK 5 Telusur Skor

3. Pasien dan atau keluarga diminta D Bukti materi tentang general consent 10 TL

untuk membaca dan kemudian yang sudah ditanda tangani 5 TS

menandatangani persetujuan umum 0 TT

(general consent). (D,W) W  Staf rekam medis

 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 68


PERSETUJUAN KHUSUS (INFORMED CONSENT)

Standar HPK 5.1

Rumah sakit menetapkan regulasi pelaksanaan


persetujuan khusus (informed consent) oleh DPJP dan
dapat dibantu oleh staf yang terlatih dengan bahasa
yang dapat dimengerti sesuai peraturan perundang-
undangan.
Maksud dan tujuan HPK 5.1
Satu dari banyak upaya membuat pasien terlibat dalam
pengambilan keputusan dalam proses asuhan/ tindakan adalah
dengan jalan memberikan persetujuan (consent). Untuk dapat
memberikan persetujuan, seorang pasien menerima penjelasan
tentang faktor-faktor terkait dengan rencana asuhan yang
pelaksaannya harus ada persetujuan khusus (informed consent).
Persetujuan khusus (informed consent) harus diperoleh sebelum
dilakukan prosedur atau tindakan tertentu yang berisiko tinggi.
Proses pemberian persetujuan khusus (informed consent) diatur
oleh rumah sakit melalui regulasi yang jelas sesuai dengan
peraturan perundang-undangan terkait.
Elemen penilaian HPK 5.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang dijabarkan R Regulasi tentang persetujuan 10 TL
dengan jelas mengenai persetujuan khusus/persetujuan tindakan 5 TS
khusus (informed consent). (R) kedokteran (informed consent) 0 TT

2. DPJP menjelaskan informasi D Bukti pemberian informasi tindakan 10 TL


tindakan yang akan diambil dan bila kedokteran yang akan dilakukan baik 5 TS
perlu dapat dibantu staf terlatih. (D,W) secara lisan maupun tertulis 0 TT

W  DPJP
 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 71


Elemen penilaian HPK 5.1 Telusur Skor

3. Pasien memahami informasi tentang D 1) Bukti pelaksanaan pemberian 10 TL

tindakan yang memerlukan informasi 5 TS

persetujuan khusus (informed 2) Bukti penolakan/persetujuan 0 TT

consent) melalui cara dan bahasa yang

dimengerti oleh pasien. Pasien dapat W  DPJP

memberikan/menolak persetujuan  PPJA/staf klinis

khusus (informed consent) tersebut.  Pasien/keluarga

(D,W)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 72


Standar HPK 5.2

Persetujuan khusus (informed consent) diberikan


sebelum operasi, anestesi (termasuk sedasi),
pemakaian darah dan produk darah, tindakan dan
prosedur serta pengobatan lain dengan risiko tinggi
yang ditetapkan oleh regulasi rumah sakit
Maksud dan tujuan HPK 5.2
• Jika rencana asuhan termasuk prosedur bedah atau invasif, anestesi
(termasuk sedasi), pemakaian darah dan produk darah, atau tindakan serta
prosedur lain, dan pengobatan dengan risiko tinggi maka persetujuan
khusus (informed consent) diminta secara terpisah (lihat juga PAB 3.3 EP 1
dan PAB 7.1). Tidak semua tindakan dan prosedur memerlukan persetujuan
khusus (informed consent) dan umah sakit membuat daftar tindakan
sebagaimana yang disebut di atas.

• Rumah sakit melatih staf untuk memastikan proses untuk memberikan


persetujuan khusus (informed consent) dilakukan dengan benar. Daftar
disusun oleh dokter serta PPA lainnya yang melakukan tindakan dan
prosedur secara kolaboratif. Daftar juga memuat prosedur serta tindakan
yang dilakukan di unit rawat jalan dan rawat inap.
Elemen penilaian HPK 5.2 Telusur Skor
R Regulasi tentang memperoleh informed 10 TL
1. Ada regulasi tentang persetujuan
consent 5 TS
khusus (informed consent) yang harus 0 TT

diperoleh sebelum operasi atau

prosedur invasif, sebelum anestesi

(termasuk sedasi), pemakaian darah

dan produk darah, serta pengobatan

risiko tinggi lainnya. (R)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 75


Elemen penilaian HPK 5.2 Telusur Skor
2. Ada bukti pelaksanaan tentang D Bukti pelaksanaan tentang informed 10 TL
persetujuan khusus (informed consent sebelum operasi /prosedur 5 TS
consent) yang harus diperoleh invasif, sebelum anestesi (termasuk 0 TT
sebelum operasi atau prosedur invasif, sedasi), pemakaian darah dan produk
sebelum anestesi (termasuk sedasi), darah, serta pengobatan risiko tinggi
pemakaian darah dan produk darah,
serta pengobatan risiko tinggi lainnya.
(D, W) W  DPJP
 Dokter Anestesi
 Staf klinis
 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 76


Elemen penilaian HPK 5.2 Telusur Skor
3. Rumah sakit menyusun daftar D Bukti daftar 10 TL
pengobatan/tindakan/prosedur yang
semua pengobatan / tindakan / memerlukan informed consent 5 TS
prosedur yang memerlukan 0 TT
 DPJP
persetujuan khusus (informed W  Staf klinis
consent). (D,W)  Pasien/keluarga

4. Identitas DPJP dan orang yang D Bukti dalam rekam medis tentang 10 TL
identitas staf medis dan staf yang
membantu memberikan informasi membantu memberikan informasi dalam 5 TS
kepada pasien dan keluarga dicatat di informed consent 0 TT
rekam medik pasien. (D,W) W  DPJP
 Dokter anestesi
 Staf klinis

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 77


Standar HPK 5.3

Rumah sakit menetapkan proses, dalam konteks


peraturan perundang-undangan, siapa pengganti
pasien yang dapat memberikan persetujuan
dalam persetujuan khusus (informed consent) bila
pasien tidak kompeten.
Maksud dan tujuan HPK 5.3
Persetujuan khusus (informed consent) kadang-kadang
membutuhkan orang (atau tambahan) selain pasien yang
terlibat dalam keputusan tentang asuhan pasien. Dalam hal
ini adalah pasien belum dewasa/anak-anak, mengidap
gangguan mental, retardasi mental, gangguan komunikasi
karena mereka tidak mempunyai kemampuan untuk
mengambil keputusan, dan lainnya. Jika pasien tidak mampu
membuat keputusan tentang asuhannya maka pengganti
ditetapkan untuk memberi persetujuan. Jika orang lain
sebagai pengganti yang memberi persetujuan maka harus
sesuai dengan peraturan perundang-undangan, nama orang
ini dicatat di rekam medik pasien.
Elemen penilaian HPK 5.3 Telusur Skor

1. Ada regulasi sesuai dengan R Regulasi tentang penetapan individu 10 TL

peraturan perundang-undangan yang yang tanda tangan pada informed 5 TS

menetapkan proses dan siapa yang consent bila pasien tidak kompeten 0 TT

menandatangani persetujuan khusus

(informed consent) bila pasien tidak

kompeten. (R)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 80


Elemen penilaian HPK 5.3 Telusur Skor
2. Rumah sakit menetapkan dan D Bukti pelaksanaan proses persetujuan 10 TL
bila pasien tidak kompeten tanda tangan
melaksanakan proses, apabila orang pada informed consent 5 TS
lain yang memberi persetujuan 0 TT
 DPJP
khusus (informed consent). (D,W) W  Dokter Anestesi
 Staf klinis
 Pasien/keluarga

3. Nama orang yang menggantikan D Bukti dalam rekam medis tentang 10 TL


pencatuman nama orang yang
pemberi persetujuan dalam menggantikan pemberian persetujuan 5 TS
persetujuan khusus (informed bila pasien tidak kompeten 0 TT
consent) sesuai peraturan perundang- W  Staf klinis
undangan, tercatat di rekam medik.  Pasien/keluarga

(D,W)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 81


PENELITIAN, DONASI DAN TRANSPLANTASI ORGAN

Standar HPK 6

Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab


untuk melindungi manusia/pasien sebagai
subjek penelitian.
Maksud dan tujuan HPK 6
• Penelitian dengan subjek manusia/pasien merupakan suatu upaya yang
kompleks dan bermakna penting bagi sebuah rumah sakit. Pimpinan rumah
sakit mengetahui tingkat komitmen yang dibutuhkan dan keterlibatan
personal yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan ilmiah dan
melindungi manusia/pasien karena komitmen terhadap pasien tersebut
adalah mendiagnosis dan mengobatinya.

• Komitmen para kepala unit pelayanan terhadap penelitian dengan subjek


manusia/pasien tidak dapat dipisahkan dari komitmen mereka terhadap
pelayanan pasien dan komitmen ini terintegrasi pada semua tingkat. Oleh
sebab itu, pertimbangan etika, komunikasi yang baik, ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan, serta ketersediaan sumber daya finansial
dan nonfinansial merupakan komponen dari komitmen ini. Salah satu
sumber daya adalah penjaminan asuransi yang baik untuk pasien yang
mengalami kejadian yang tidak diharapkan akibat protokol penelitian.
Maksud dan tujuan HPK 6
• Pimpinan rumah sakit memahami kewajibannya untuk melindungi
manusia/pasien.

• Pimpinan rumah sakit mengetahu mengenai, serta mentaati


sumber peraturan dan standar profesi yang spesifik untuk
penelitian/uji klinis (clinical trial), seperti standar International
Conference on Harmonisation (ICH)/World Health Organization
WHO)/Good Clinical Practice (GCP), dll.
Elemen penilaian HPK 6 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang menetapkan R Regulasi tentang tanggung jawab 10 TL
dimana pimpinan rumah sakit pimpinan RS dalam perlindungan - -
bertanggung jawab atas perlindungan terhadap pasien yang digunakan 0 TT
terhadap pasien yang menjadi subyek sebagai subyek penelitian/uji klinis
peserta penelitian, dan
mempromosikan kode etik dan
perilaku professional serta mendorong
kepatuhan terhadap kode etik profesi
dan perilaku professional termasuk
dalam penelitian serta menyediakan
sumber daya yang layak agar program
penelitian berjalan dengan efektif (R)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 85


Elemen penilaian HPK 6 Telusur Skor
2. Pimpinan rumah sakit, secara lisan D Bukti pelaksanaan penyampaian 10 TL
dan tertulis, mengkomunikasikan ke informasi tentang regulasi pada HPK 6 5 TS
seluruh staf rumah sakit mengenai EP 1 0 TT
komitmen mereka untuk melindungi
manusia/pasien sebagai subjek O Lihat bukti pelaksanaan penyampaian
peserta penelitian dan mendukung informasi
perilaku yang sesuai dengan kode etik
profesi/penelitian. (D,O,W) (lihat juga W  Staf peneliti
TKRS.12)  Komite Etik Penelitian
 Staf Diklit

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 86


Elemen penilaian HPK 6 Telusur Skor

3. Pimpinan rumah sakit menentukan D Bukti penetapan Komite Etik Penelitian 10 TL

komite yang bertanggung jawab atas disertai uraian tugas, tanggung jawab 5 TS

kesinambungan perkembangan dan dan wewenangnya. 0 TT

kepatuhan terhadap semua peraturan

perundang-undangan serta regulasi W  Staf peneliti

rumah sakit tentang penelitian yang  Komite Etik Penelitian

menggunakan manusia sebagai  Staf Diklit

subyek. (D,W)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 87


Standar HPK 6.1

Rumah sakit mematuhi semua peraturan dan


persyaratan penelitian/kode etik profesi serta
kode etik penelitian dan menyediakan sumber
daya yang layak agar program penelitian dapat
berjalan dengan efektif.
Elemen penilaian HPK 6.1 Telusur Skor

1. Ada regulasi dimana pimpinan R Regulasi tentang mekanisme penelitian 10 TL

rumah sakit bersama komite yang memastikan ketaatan terhadap 5 TS

memahami dan menyusun mekanisme peraturan perundang-undangan dan 0 TT

untuk memastikan ketaatan terhadap syarat profesi dalam penelitian

semua peraturan perundang-

undangan dan persyaratan profesi

yang berkaitan dengan penelitian. (R)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 89


Elemen penilaian HPK 6.1 Telusur Skor

2. Pimpinan rumah sakit dan komite D Bukti tentang tersedianya anggaran yang 10 TL

memiliki proses penyusunan anggaran adekuat untuk program penelitian 5 TS

untuk menyediakan sumber daya yang 0 TT

adekuat agar program penelitian W  Direktur

berjalan efektif. (D,W)  Komite Etik Penelitian

 Kepala Diklit

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 90


Elemen penilaian HPK 6.1 Telusur Skor

3. Pimpinan rumah sakit menyediakan D Bukti jaminan asuransi yang adekuat bagi 10 TL

atau memastikan terdapat jaminan pasien bila terjadi KTD 5 TS

asuransi yang adekuat untuk 0 TT

menanggung pasien yang W  Direktur

berpartisipasi dalam uji klinis yang  Komite Etik Penelitian

mengalami kejadian yang tidak  Kepala Diklit

diharapkan (adverse event).(D,W)  Staf peneliti

 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 91


Standar HPK 6.2

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada


pasien dan keluarganya tentang bagaimana cara
mendapatkan akses ke penelitian / uji klinis
(clinical trial) yang melibatkan manusia sebagai
subjek.
Maksud dan Tujuan HPK 6.2
Rumah sakit yang melakukan penelitian / uji klinis (clinical trial)
yang melibatkan manusia sebagai subjek menyediakan keterangan
kepada pasien dan keluarga nya tentang bagaimana cara
mendapatkan akses aktivitas tersebut bila relevan dengan
kebutuhan pengobatannya. Bila pasien diminta untuk
berpartisipasi, mereka memerlukan penjelasan yang dapat dijadikan
dasar untuk mengambil keputusan mereka. Informasi tersebut
meliputi:
Maksud dan Tujuan HPK 6.2
a) manfaat yang diharapkan.

b) kemungkinan/potensi ketidaknyamanan dan risiko.

c) alternatif yang dapat menolong mereka.

d) prosedur yang harus diikuti.


Maksud dan Tujuan HPK 6.2
Pasien diberikan penjelasan bahwa mereka dapat menolak untuk
berpartisipasi atau mengundurkan diri sewaktu-waktu dimana
penolakan atau pengunduran diri tersebut tidak akan menutup
akses mereka terhadap pelayanan rumah sakit.

Rumah sakit mempunyai kebijakan dan prosedur untuk


memberikan informasi tentang hal ini kepada pasien dan
keluarganya.
Elemen penilaian HPK 6.2 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang mengarahkan R Regulasi tentang proses pemberian 10 TL
informasi dan proses pengambilan informasi dan pengambilan keputusan - -
keputusan untuk penelitian / uji klinis untuk penelitian klinis 0 TT
(clinical trial), serta pasien dan
keluarganya yang tepat diidentifikasi
dan diberi informasi tentang
bagaimana cara mendapatkan akses ke
penelitian / uji klinis (clinical trial) yang
relevan dengan kebutuhan pengobatan
mereka (R)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 96


Elemen penilaian HPK 6.2 Telusur Skor
2. Pasien yang diminta untuk D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
berpartisipasi diberikan penjelasan tentang manfaat yang diharapkan dari 5 TS
tentang manfaat yang diharapkan. penelitian 0 TT
(D,W)
W  Peneliti
 Pasien/keluarga
3. Pasien yang diminta untuk D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
berpartisipasi diberikan penjelasan tentang potensi ketidak nyamanan dan 5 TS
tentang potensi ketidak nyamanan dan risiko 0 TT
risiko. (D,W)
W  Peneliti
 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 97


Elemen penilaian HPK 6.2 Telusur Skor
4. Pasien yang diminta untuk D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
berpartisipasi diberi penjelasan tentang altenatif yang dapat menolong 5 TS
tentang altenatif yang dapat menolong mereka 0 TT
mereka. (D,W) W
 Peneliti
 Pasien/keluarga
5. Pasien yang diminta untuk D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
berpartisipasi, kepadanya diberikan tentang prosedur yang harus diikuti 5 TS
penjelasan tentang prosedur yang 0 TT
harus diikuti. (D,W) W  Peneliti
 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 98


Elemen penilaian HPK 6.2 Telusur Skor

6. Pasien diyakinkan bahwa penolakan D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL

untuk berpartisipasi atau pengunduran tentang penolakan/pengunduran diri 5 TS

diri dari partisipasi tidak tidak mempengaruhi akses terhadap 0 TT

mempengaruhi akses mereka terhadap pelayanan rumah sakit

pelayanan rumah sakit. (D,W)

W  Peneliti

 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 99


Standar HPK 6.3

Rumah sakit memberikan penjelasan kepada


pasien dan keluarganya tentang bagaimana
pasien yang ikut berpartisipasi dalam
penelitian/ uji klinis (clinical trial)
mendapatkan perlindungan.
Maksud dan Tujuan HPK 6.3
Rumah sakit yang melaksanakan penelitian / uji klinis (clinical trial) yang
melibatkan manusia sebagai subjek penelitian, memahami bahwa
tanggungjawab utama adalah kesehatan dan keselamatan pasien.
Rumah sakit memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya
sebelumnya mengenai proses yang baku untuk :
1) Menelaah protokol penelitian
2) Menimbang risiko dan manfaat yang relatif bagi para peserta
3) Mendapatkan surat persetujuan dari manusia/pasien sebagai subjek
penelitian
4) Mengundurkan diri dari keikutsertaan sewaktu-waktu
5) Informasi ini dikomunikasikan kepada manusia/pasien dan keluarga untuk
membantu pengambilan keputusan terkait partisipasi mereka dalam
penelitian
Elemen penilaian HPK 6.3 Telusur Skor

1. Pasien dan keluarganya diberikan D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL


tentang protokol penelitian
penjelasan tentang prosedur rumah 5 TS

sakit untuk menelaah protokol W  Peneliti 0 TT

penelitian. (D,W)  Pasien/keluarga

2. Pasien dan keluarganya diberikan D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL


tentang manfaat dan risiko penelitian
penjelasan tentang prosedur rumah 5 TS

sakit untuk menimbang manfaat dan W  Peneliti 0 TT

risiko bagi peserta. (D,W)  Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 102


Elemen penilaian HPK 6.3 Telusur Skor
3. Pasien dan keluarganya diberikan D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
penjelasan tentang prosedur rumah tentang pemberian persetujuan 5 TS
sakit untuk mendapatkan persetujuan. penelitian 0 TT
(D,W)
W  Peneliti
 Pasien/keluarga
4. Pasien dan keluarganya diberikan D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
penjelasan tentang prosedur rumah tentang proses pengunduran diri dari 5 TS
sakit untuk mengundurkan diri dari keikutsertaan dalam penelitian 0 TT
keikutsertaan. (D,W)
W  Peneliti
 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 103


Standar HPK 6.4

Persetujuan khusus (informed consent)


penelitian diperoleh sebelum pasien
berpartisipasi dalam penelitian / uji klinis
(clinical trial).
Maksud dan Tujuan HPK 6.4
Pasien atau keluarganya harus memberikan
persetujuan khusus (informed consent) penelitian bila
memutuskan untuk berpartisipasi dalam penelitian/uji
klinis (clinical trial). Informasi yang diberikan pada saat
mengambil keputusan untuk ikut berpartisipasi
mendasari persetujuan atau penolakan keterlibatan
dalam penelitian. (lihat juga HPK 5.1 dalam maksud
dan tujuan). Petugas yang memberikan penjelasan
dan mendapatkan persetujuan dicatat dalam rekam
medis pasien.
Elemen penilaian HPK 6.4 Telusur Skor

1. Ada regulasi tentang persetujuan R Regulasi tentang informed consent 10 TL

yang didokumentasikan dalam rekam penelitian - -

medis pasien disertai tanda tangan 0 TT

persetujuan. (R)

2. Persetujuan khusus (informed D Bukti (informed consent) penelitian 10 TL

consent) penelitian diperoleh saat 5 TS

pasien memutuskan ikut serta dalam W  Peneliti 0 TT

penelitian / uji klinis (clinical trial).  Pasien/keluarga

(D,W)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 106


Elemen penilaian HPK 6.4 Telusur Skor

3. Keputusan persetujuan khusus D Bukti informed consent penelitian 10 TL


5 TS
(informed consent) penelitian
W  Peneliti 0 TT
didokumentasikan sesuai peraturan  Pasien/keluarga

perundang-undangan. (D,W)

4. Identitas petugas yang memberikan D Bukti dalam rekam medis tentang nama 10 TL
staf yang memberi penjelasan informed 5 TS
penjelasan untuk mendapatkan
consent penelitian 0 TT
persetujuan dicatat dalam rekam medis

pasien. (D,W) W  Peneliti


 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 107


Standar HPK 7

Rumah sakit mempunyai sebuah komite etik


penelitian untuk melakukan pengawasan atas
semua penelitian di rumah sakit tersebut yang
melibatkan manusia/pasien sebagai subjeknya.
Maksud dan Tujuan HPK 7
Bila rumah sakit melakukan penelitian/uji klinis (clinical trial)
yang melibatkan manusia/pasien sebagai subjeknya, perlu
ditetapkan sebuah komite yang melakukan pengawasan atas
seluruh kegiatan tersebut. Rumah sakit membuat
pernyataan tentang maksud pengawasan kegiatan tersebut.
Pengawasan atas kegiatan tersebut termasuk penelaahan
prosedur seluruh protokol penelitian, prosedur untuk
menimbang risiko dan manfaat yang relatif bagi subjek,
serta prosedur yang terkait dengan kerahasiaan dan
keamanan atas informasi penelitian dan pengawasan
terhadap pelaksanaan penelitian.
Elemen penilaian HPK 7 Telusur Skor

1. Ada komite atau mekanisme lain R Regulasi tentang komite untuk 10 TL

yang ditetapkan oleh rumah sakit yang mengawasi seluruh kegiatan penelitian - -

melibatkan perwakilan masyarakat di rumah sakit 0 TT

untuk mengawasi seluruh kegiatan

penelitian di rumah sakit, termasuk

suatu pernyataan yang jelas mengenai

maksud dari pengawasan kegiatan. (R)

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 110


Elemen penilaian HPK 7 Telusur Skor

2. Kegiatan pengawasan tersebut D Bukti pelaksanaan pengawasan 10 TL

mencakup penelaahan prosedur. (D,W) penelaahan prosedur penelitian: 5 TS

1) Bukti pelaksanaan pengawasan 0 TT

penelitian secara menyeluruh

2) Bukti pelaksanaan penelaahan

prosedur

W  Komite etik penelitian

 Pengawas Lapangan

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 111


Elemen penilaian HPK 7 Telusur Skor
3. Kegiatan pengawasan tersebut D Bukti pelaksanaan pengawasan risiko 10 TL
mencakup prosedur untuk menimbang dan manfaat yang relatif bagi subjek 5 TS
risiko dan manfaat yang relatif bagi pada perencanaan dan pelaksanaan 0 TT
subyek. (D,W) penelitian

W  Komite etik penelitian


 Pengawas Lapangan
4. Kegiatan pengawasan tersebut D Bukti pelaksanaan pengawasan 10 TL
mencakup prosedur menjaga menjaga kerahasiaan dan keamanan 5 TS
kerahasiaan dan keamanan informasi informasi penelitian 0 TT
penelitian. (D,W)
W  Komite etik penelitian
 Pengawas Lapangan
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 112
Elemen penilaian HPK 7 Telusur Skor

5. Kegiatan meliputi pengawasan saat D Bukti pelaksanaan supervisi 10 TL

pelaksanaan penelitian (D,W) pelaksanaan penelitian: 5 TS

1) Bukti form ceklis 0 TT

2) Bukti pelaksanaan supervisi

W  Komite etik penelitian

 Pengawas Lapangan

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 113


Standar HPK 8

Rumah sakit memberi informasi pada pasien


dan keluarga tentang bagaimana memilih
untuk mendonorkan organ dan jaringan
lainnya
Maksud dan tujuan HPK 8
• Kelangkaan organ tubuh yang tersedia untuk transplantasi
mendorong banyak negara menetapkan sistem dan prosedur
untuk meningkatkan persediaan. Persetujuan secara tegas
diperlukan untuk donasi organ. Rumah sakit bertanggung jawab
untuk menentukan proses mendapatkan dan mencatat
persetujuan donasi sel, jaringan, organ terkait standar etika
internasional dan cara pengelolaan penyediaan organ.

• Rumah sakit bertanggung jawab untuk memastikan tersedia


pengawasan untuk mencegah pasien merasa dipaksa memberikan
donasi.
Maksud dan tujuan HPK 8
• Rumah sakit mendukung pilihan pasien serta keluarga melakukan donasi
organ dan jaringan lain untuk riset dan atau transplantasi. Informasi
diberikan kepada pasien serta keluarga tentang proses donasi dan ketentuan
pengadaan organ yang dikelola untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,
daerah, atau negara.

• Kelangkaan organ untuk transplantasi menghasilkan praktik-praktik


penyediaan dan transplantasi organ yang dipertanyakan. Praktik membujuk
orang-orang atau kelompok rentan (seperti buta huruf, miskin, imigran
gelap, narapidana, serta pelarian politik atau ekonomi) untuk menjadi donor
hidup, organ trafficking (pembelian dan penjualan organ di perdagangan
gelap), pengambilan organ tanpa persetujuan (consent) dari orang mati atau
orang yang dieksekusi mati adalah bertentangan dengan upaya menjamin
keamanan donor dan resipien organ.
Maksud dan tujuan HPK 8
• Pengawasan terhadap proses pengadaan organ atau jaringan termasuk
menentukan proses donasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan, menghormati agama dan budaya masyarakat, memastikan ada
praktik etika, dan persetujuan (consent). Staf rumah sakit dilatih tentang
proses memperoleh donasi untuk membantu pasien dan keluarga membuat
pilihan. Staf juga dilatih mengenai kekhawatiran dan isu terkait donasi
organ. Rumah sakit bekerja sama dengan rumah sakit lain dan perkumpulan
perkumpulan yang bertanggungjawab sepenuhnya atau sebagian mengenai
penyediaan, banking, pengangkutan, atau proses tranplantasi.
Elemen penilaian HPK 8 Telusur Skor
1. Ada regulasi yang mendukung R Regulasi tentang donasi dan 10 TL
pasien dan keluarga untuk transplantasi organ atau jaringan lain - -
memberikan donasi organ atau sesuai peraturan perundang-undangan, 0 TT
jaringan lain sesuai peraturan agama serta nilai budaya setempat yang
perundang-undangan. (R) meliputi:
1) proses mendorong keluarga untuk
mendonasikan organ/jaringan lain
2) pengawasan donasi dan
transplantasi organ/jaringan lain
3) proses mendapatkan persetujuan

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 118


Elemen penilaian HPK 8 Telusur Skor
2. Rumah sakit memberi informasi D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
kepada pasien dan keluarga tentang tentang proses donasi 5 TS
proses donasi sesuai regulasi. (D,W) 0 TT
W  DPJP/staf klinis lainnya
 Pasien/keluarga
3. Rumah sakit memberi informasi D Bukti pelaksanaan pemberian informasi 10 TL
kepada pasien dan keluarga tentang tentang organisasi penyediaan organ 5 TS
organisasi penyediaan organ sesuai 0 TT
regulasi. (D,W) W  DPJP/staf klinis
 Komite Etik RS
 Pasien/keluarga DPJP/staf klinis
 Komite Etik RS
 Pasien/keluarga
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 119
Elemen penilaian HPK 8 Telusur Skor
4. Rumah sakit memastikan D Bukti pengawasan pelaksanaan donasi 10 TL
terselenggaranya pengawasan yang organ tanpa pemaksaan: 5 TS
cukup untuk mencegah pasien merasa 1) Bukti form ceklis 0 TT
dipaksa untuk donasi sesuai regulasi. 2) Bukti pelaksanaan pengawasan
(D,W)
W  DPJP/staf klinis
 Komite Etik RS
 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 120


Standar HPK 8.1

Rumah sakit menetapkan kebijakan dan


prosedur untuk melakukan pengawasan
terhadap proses kemungkinan terjadinya jual
beli organ dan jaringan.
Elemen penilaian HPK 8.1 Telusur Skor

1. Ada regulasi yang menetapkan proses R Sesuai dengan HPK 8 EP 1 10 TL


- -
donasi organ dan jaringan dan memastikan
0 TT
bahwa proses sesuai dengan peraturan

perundang-undangan, agama dan nilai nilai

budaya setempat (R)

2. Rumah sakit menetapkan proses untuk D Bukti tentang penetapan proses 10 TL


untuk mendapatkan persetujuan. 5 TS
mendapatkan persetujuan sesuai regulasi.
0 TT
(D,W) W  DPJP/staf klinis
 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 122


Elemen penilaian HPK 8.1 Telusur Skor
3. Staf dilatih tentang isu dan masalah D Bukti pelaksanaan pelatihan tentang isu 10 TL
terkini terkait donasi organ dan dan masalah terkini terkait donasi organ 5 TS
tersedianya tranplantasi (D,W) dan tersedianya tranplantasi 0 TT

W  Kepala Diklat
 Staf klinis
4. Rumah sakit bekerja sama dengan D MOU dengan institusi penyedia donasi 10 TL
rumah sakit lain dan perkumpulan di (misalnya : Bank mata) 5 TS
masyarakat untuk menghargai dan 0 TT
melaksanakan pilihannya melakukan W  Direktur
donasi (D,W)  Kepala bidang/divisi
 Kepala unit pelayanan

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 123


Standar HPK 8.2

Rumah sakit menyediakan pengawasan


terhadap pengambilan, transplantasi organ
dan jaringan.
Maksud dan tujuan HPK 8.2
• Kebijakan tersebut konsisten dengan peraturan perundang-undangan dan menghormati
agama, keyakinan, dan nilai-nilai budaya yang dianut masyarakat. Staf rumah sakit dilatih
dalam pelaksanaan regulasi untuk mendukung pilihan pasien serta keluarganya. Staf
rumah sakit juga dilatih dalam persoalan dan isu kontemporer yang berkaitan dengan
donasi organ serta ketersediaan transplantasi seperti informasi tentang kurang
tersedianya organ dan jaringan, jual beli organ manusia di pasar gelap, pengambilan
jaringan tubuh tanpa persetujuan dari narapidana yang dihukum mati, atau dari pasien
yang meninggal. Rumah sakit bertanggung jawab untuk memastikan bahwa persetujuan
yang sah diterima dari donor hidup dan ada pengendalian yang memadai dalam
mencegah pasien merasa tertekan untuk menjadi donor.

• Rumah sakit bekerjasama dengan rumah sakit lain dan badan-badan dalam masyarakat
yang bertanggung jawab terhadap seluruh atau sebagian dan proses mendapatkan
organ, bank organ, serta transportasi atau proses transplantasi.
Elemen penilaian HPK 8.2 Telusur Skor

1. Ada regulasi yang menjadi acuan R Sesuai dengan HPK 8 EP 1 10 TL


- -
untuk pengawasan proses dalam
0 TT
mendapatkan dan mendonasi organ

atau jaringan serta proses

transplantasi. (R)

2. Staf dilatih untuk regulasi tersebut. D Bukti pelaksanaan pelatihan staf 10 TL


tentang regulasi donasi dan 5 TS
(D,W)
transplantasi organ 0 TT

W  Kepala Diklat
 Staf terkait
STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 126
Elemen penilaian HPK 8.2 Telusur Skor
3. Staf dilatih mengenai isu dan D Bukti pelaksanaan pelatihan staf 10 TL
persoalan tentang donasi organ dan mengenai isu dan persoalan tentang 5 TS
ketersediaan transplan. (D,W) donasi dan transplantasi organ/jaringan 0 TT

 Kepala Diklat
W  Staf terkait
4. Rumah sakit mendapat persetujuan D Bukti pelaksanaan mendapat 10 TL
dari donor hidup. (D,W) persetujuan dari donor hidup 5 TS
0 TT
W  DPJP/staf klinis
 Komite Etik RS
 Pasien/keluarga

STANDAR NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT edisi 1 127


TERIMA KASIH

You might also like