You are on page 1of 17

PRO PO SAL

PROGRAM TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

1. Dasar Pemikiran
Klien yang dirawat di rumah sakit jiwa atau ruang jiwa umumnya dengan keluhan
tidak dapat diatur di rumah, misalnya amuk, diam saja, tidak mandi, keluyuran,
mengganggu orang lain dan sebagainya. Setelah berada dan dirawat di rumah sakit,
hal yang sama sering terjadi banyak klien diam, menyendiri tanpa ada kegiatan. Hari
– hari perawatan dilalui dengan makan, minum obat dan tidur. Ada di antara klien
yang dengan inisiatif sendiri mencari perubahan situasi dengan jalan – jalan di rumah
sakit namun ada diantara mereka yang tidak tahu jalan pulang sehingga jika
tertangkap ia dicap sebagai klien yang melarikan diri kemudian dimasukan lagi ke
dalam ruang isolasi. Apa sebenarnya yang dilakukan klien??
Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk
klien gangguan jiwa. Terapi ini adalah terapi yang pelaksanaannya merupakan
tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Oleh karena itu seorang perawat
khususnya perawaat jiwa haruslah mampu melakukan terapi aktivitas kelompok
secara tepat dan benar.
Untuk mencapai hal tersebut di atas perlu dibuat suatu pedoman pelaksanaan
terapi aktivitas kelompok seperti terapi aktivitas kelompok sosialisasi, penyaluran
energi, stimulasi sensori dan orientasi realitas.

2. Tujuan
Terapi aktivitas kelompok adalah suatu upaya untuk memfasilitasi psikoterapis
terhadap sejumlah klien pada waktu yang sama untuk memantau dan meningkatkan
hubungan interpersonal antar anggota.
Secara umum tujuan terapi aktivitas kelompok adalah meningkatkan kemampuan
uji realitas melalui komunikasi dan umpan balik dengan atau dari orang lain,
melakukan sosialisasi, meningkatkan kesadaran terhadap hubungan reaksi emosi
dengan tindakan atau perilaku denfensif, dan meningkatkan motivasi untuk kemajuan
fungsi kognitif dan afektif. Secara khusus tujuannya adalah meningkatkan identitas
diri, menyalurkan emosi secara konstruktif, meningkatkan ketrampilan hubungan
interpersonal atau social.
Di samping itu tujuan rehabilitasinya adalah meningkatkan ketrampilan ekspresi
diri, social, meningkatkan kepercayaan diri, empati, meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan pemecahan masalah.

3. Karakteristik Pasien
Berdasarkan pengamatan dan kajian status klien maka karakteristik klien yang
dilibatkan dalam terapi aktivitas kelompok ini adalah klien dengan masalah
keperawatan seperti resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan,
perilaku kekerasan, defisit perawatan diri, isolasi social : menarik diri, dan perubahan
persepsi sensori.

4. Landasan Teori
a. Model Terapi Aktivitas Kelompok
- Focal conflic model
Dikembangkan berdasarkan konflik yang tidak disadari dan berfokus pada
kelompok individu. Tugas leader adalah membantu kelompok memahami konflik
dan membantu penyelesaian masalah. Misal ; adanya perbedaan pendapat antar
anggota, bagaimana masalah ditanggapi anggotadan leader mengarahkan
alternatif penyelesaian masalah.

1
- Model komunikasi
Dikembangkan berdasarkan teori dan prinsip komunikasi, bahwa tidak efektifnya
komunikasi akan membawa kelompok menjadi tidak puas. Tujuan membantu
meningkatkan ketrampilan interpersonal dan social anggota kelompok. Tugas
leader adalah memfasilitasi komunikasi yang efektif antar anggota dan
mengajarkan pada kelompok bahwa perlu adanya komunikasi dalam kelompok,
anggota bertanggung jawab terhadap apa yang diucapkan, komunikasi pada
semua jenis : verbal, non verbal, terbuka dan tertutup, serta pesan yang
disampaikan harus dipahami orang lain.

- Model interpersonal
Tingkah laku (pikiran, perasaan dan tindakan) digambarkan melalui hubungan
interpersonal dalam kelompok. Pada model ini juga menggambarkan sebab akibat
tingkah laku anggota merupakan akibat dari tingkah laku anggota yang lain.
Terapist bekerja dengan individu dan kelompok, anggota belajar dari interaksi
antar anggota dan terapist. Melalui proses ini, tingkah laku atau kesalahan dapat
dikoreksi dan dipelajari.

- Model psikodrama
Dengan model ini dapat memotivasi anggota kelompok untuk berakting sesuai
dengan peristiwa yang baru terjadi atau peristiwa yang lalu, sesuai peran yang
diperagakan. Anggota diharapkan dapat memainkan peran sesuai peristiwa yang
pernah dialami.

b. Metoda
- Kelompok didaktik
- Kelompok social terapeutik
- Kelompok insipirasi represif
- Psikodrama
- Kelompok interaksi bebas

c. Fokus Terapi Aktivitas Kelompok


- Orientasi realitas
Maksudnya adalah memberikan terapi aktivitas kelompok yang mengalami
gangguan orientasi terhadap orang, waktu dan tempat. Tujuan adalah klien
mampu mengidentifikasi stimulus internal (pikiran, perasaan, sensasi somatic)
dan stimulus eksternal (iklim, bunyi, situasi alam sekitar), klien dapat
membedakan antara lamunan dan kenyataan, pembicaraan klien sesuai realitas,
klien mampu mengenal diri sendiri dan klien mampu mengenal orang lain, waktu
dan tempat. Karakteristik klien : gangguan orientasi realita (GOR), halusinasi,
waham, ilusi dan depersonalisasi yang sudah dapat berinteraksi dengan orang lain,
klien kooperatif, dapat berkomunikasi verbal dengan baik, dan kondisi fisik dalam
keadaan sehat.

- Sosialisasi
Maksudnya adalah memfasilitasi psikoterapist untuk memantau dan
meningkatkan hubungan interpersonal, memberi tanggapan terhadap orang lain,
mengekspresikan iden dan tukar persepsi dan menerima stimulus eksternal yang
berasal dari lingkungan. Tujuan meningkatkan hubungan interpersonal antar
anggota kelompok, berkomunikasi, saling memperhatikan, memberikan
tanggapan terhadap orang lain, mengekspresikan ide serta menerima stimulus
eksternal. Karakteritistik klien : kurang berminat atau tidak ada inisiatif untuk
mengikuti kegiatan ruangan, sering berada di tempat tidur, menarik diri, kontak
social kurang, harga diri rendah, gelisah ,curiga, takut dan cemas, tidak ada

2
inisiatif memulai pembicaraan, menjawab seperlunya, jawaban sesuai pertanyaan,
dan dapat membina trust, mau berinteraksi dan sehat fisik.

- Stimulasi persepsi
Maksudnya adalah membantu klien yang mengalami kemunduran orientasi,
stimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta
mengurangi perilaku mal adaptif. Tujuan meningkatkan kemampuan orientasi
realita, memusatkan perhatian, intelektual, mengemukakan pendapat dan
menerima pendapat orang lain dan mengemukakan perasaannya. Karakteristik
klien : gangguan persepsi yang berhubungan dengan nilai – nilai, menarik diri
dari realita, inisiati atau ide – ide yang negatif, kondisi fisik sehat, dapat
berkomunikasi verbal, kooperatif dan mengikuti kegiatan.

- Stimulasi sensori
Maksudnya adalah menstimulasi sensori pada klien yang mengalami kemunduran
sensoris. Tujuan meningkatkan kemampuan sensori, memusatkan perhatian,
kesegaran jasmani, dan mengekspresikan perasaan.

- Penyaluran energi
Maksudnya adalah untuk menyalurkan energi secara konstruktif. Tujuan
menyalurkan energi dari destruktif menjadi konstruktif, mengekspresikan
perasaan dan meningkatkan hubungan interpersonal.

d. Tahap – tahap dalam terapi aktivitas kelompok.


Menurut Yalom yang dikutip oleh Stuart dan Sundeen, 1995, fase – fase dalam terapi
aktivitas kelompok adalah sebagai berikut :
1. Pre kelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, merencanakan, siapa yang menjadi leader,
anggota, dimana, kapan kegiatan kelompok tersebut dilaksanakan, proses evaluasi
pada anggota dan kelompok, menjelaskan sumber – sumber yang diperlukan
kelompok seperti proyektor dan jika memungkian biaya dan keuangan.
2. Fase awal
Pada fase ini terdapat 3 kemungkinan tahapan yang terjadi yaitu orientasi, konflik
atau kebersamaan.
- Orientasi.
Anggota mulai mengembangkan system social masing – masing, dan leader
mulai menunjukkan rencana terapi dan mengambil kontrak dengan anggota.
- Konflik
Merupakan masa sulit dalam proses kelompok, anggota mulai memikirkan
siapa yang berkuasa dalam kelompok, bagaimana peran anggota, tugasnya dan
saling ketergantungan yang akan terjadi.
- Kebersamaan
Anggota mulai bekerja sama untuk mengatasi masalah, anggota mulai
menemukan siapa dirinya.

3. Fase kerja
Pada tahap ini kelompok sudah menjadi tim. Perasaan positif dan engatif
dikoreksi dengan hubungan saling percaya yang telah dibina, bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah disepakati, kecemasan menurun, kelompok lebih
stabil dan realistic, mengeksplorasikan lebih jauh sesuai dengan tujuan dan tugas
kelompok, dan penyelesaian masalah yang kreatif.

4. Fase terminasi
Ada dua jenis terminasi (akhir dan sementara). Anggota kelompok mungkin
mengalami terminasi premature, tidak sukses atau sukses.

3
e. Peran Perawat dalam terapi aktivitas kelompok.
1. Mempersiapkan program terapi aktivitas kelompok.
2. Sebagai leader dan co leader
3. Sebagai fasilitator
4. Sebagai observer
5. Mengatasi masalah yang timbul pada saat pelaksanaan

5. Pelaksanaan
Pelaksanaan dan uraian kegiatan sesuai macam terapi aktivitas kelompok dapat dilihat
pada lampiran – lampiran.

6. Penutup
Demikian proposal ini dibuat dalam meningkatkan peran dan fungsi perawat
professional dalam menangani klien dengan masalah gangguan jiwa dalam bentuk
terapi aktivitas kelompok. Semoga bermanfaat bagi rekan – rekan seprofesi atau tim
kesehatan lainnya.

n pada baju. Lampiran 1.


TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
SOSIALISASI (Fase I)

 Jenis kegiatan : Mengoperkan bola


 Kriteria klien :
1. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
2. Sehat secara fisik
 Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis

Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : cara memperkenalkan diri kepada orang lain
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan jati dirinya
 Aturan main :
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.

Fase Kerja
1. Hidupkan kaset pada tape recorder
2. Edarkan bola tennis berlawanan dengan araj jarum jam
3. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tennis mendapat
giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan yang disenangi,
asal, dan hobi. Dimulai oleh terapist sebagai contoh.
4. Tulis nama panggilan pada kerta dan tempelka

4
5. Ulangi nomor 1 dan 2 sampai semua anggota mendapat giliran
6. Beri pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan memberi tepuk tangan.

Fase Terminasi
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini?”
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota kelompok
3. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba mengenalkan
diri pada orang lain dalam kehidupan sehari – harinya.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- topik/kegiatan : memperkenalkan diri
 Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu mempekenalkan diri : salam, nama lengkap,nama
panggilan, asal dan hobi.

Lampiran 2.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
SOSIALISASI (Fase II)

 Jenis kegiatan : Mengoperkan bola


 Kriteria klien :
1. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
2. Sehat secara fisik
 Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis
Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : cara memperkenalkan diri kepada orang lain
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan jati dirinya
 Aturan main :
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.
Fase Kerja
1. Ttempelkan label nama masing – masing klien
2. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk berkenalan dengan orang lain
3. Hidupkan kaset pada tape recorder
4. Edarkan bola tennis berlawanan dengan araj jarum jam
5. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan
yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapist sebagai contoh.
6. Ulangi nomor 3 sampai 5 sampai semua anggota mendapat giliran
7. Hidupkan kembali kast pada rape recorder.

5
8. Edarkan bola tennis
9. Pada saat tape dimatikan, minta pad klien yang memegang bola tennis untuk
memperkenalkan klien yang disebelah kanannya pada kelompok yaitu : salam,
nama lengkap, nama panggilan yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai oleh
terapist sebagai contoh.
10. Ulangi no. 7 sampai 9 sampai semua klien mendapat giliran.
11. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
Fase Terminasi
 Evaluasi :
a. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya setelah
mengikuti kegiatan hari ini?”
b. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
c. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan sehari – harinya.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- topik/kegiatan : memperkenalkan diri
 Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu :
1. Mengenal satu orang klien lain dengan cara : memberi salam,nama
lengkap,nama panggilan, asal dan hobi.
2. Memperkenalkan satu orang klien kepada kelompok dengan cara : menyebutkan
nama lengkapnya, nama panggilan, asal dan hobi.

Lampiran 3.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
SOSIALISASI (Fase III)

 Jenis kegiatan : Mengoperkan bola


 Kriteria klien :
1. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
2. Sehat secara fisik
 Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bola tennis
4. Flipchart
5. Spidol

Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : cara berbicara dengan orang lain

6
 Tujuan aktivitas :
klien dapat menyampaikan dan membicarakan topik tertentu :
1. Memilih topik yang ingin dibicarakan
2. Menyampaikan topik yang ingin dibicarakan
3. Memberi pendapat tentang topik yang dipilih
 Aturan main :
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.

Fase Kerja
1. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk mengenalkan orang lain
2. Hidupkan kaset pada tape recorder
3. Edarkan bola tennis berlawanan dengan araj jarum jam
4. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin dibicarakan.
Contoh topik : cara bicara yang baik atau cara mencari teman. Dimulai oleh
terapist sebagai contoh.
5. Ulangi nomor 2 dan 4 sampai semua anggota mendapat giliran
6. Tuliskan pada flipchart topik yang disampaikan secara berurutan
7. Hidupkan kembali kaset pada rape recorder.
8. Edarkan bola tennis
9. Pada saat tape dimatikan, minta pada klien yang memegang bola tennis untuk
menyampaikan suatu topik yang disukai.
10. Ulangi no. 7 sampai 9 sampai semua klien mendapat giliran.
11. Pemimpin TAK membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih
12. Hidupkan lagi kaset
13. Edarkan bola tennis
14. Pada saat tape dimatikan, minta pada klien yang memegang bola tennis untuk
menyampaikan suatu topik yang disukai.
15. Ulangi no. 12 sampai 14 sampai semua klien mendapat giliran.
16. Beri pujian untuk tiap keberhasilan klien dengan bertepuk tangan

Fase Terminasi
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini?”
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota kelompok
3. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba bercakap – cakap
tentang topik tertentu dengan orang lain dalam kehidupan sehari – harinya.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- topik/kegiatan : memperkenalkan diri
 Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu :
1. Memilih topik yang akan dibicarakan
2. Memberi pendapat atas topik yang dipilih.

7
Lampiran 4.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
STIMULASI SENSORI

 Jenis kegiatan : mendengarkan musik


 Kriteria klien :
1. Klien menarik diri yang telah berhubungan dengan orang lain secara bertahap
2. Klien depresi
3. Klien sehat secara fisik
 Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset dengan musik yang riang

Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendengarkan musik
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan kembali isi lagu yang didengarkan dan
meyebutkan perasaannya setelah mendengarkan lagu itu.
 Aturan main :
1. Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil, harus seijin pimpinan TAK

Fase Kerja
1. Hidupkan kaset
2. Beri kesempatan kepada klien untuk mendengarkan musik sampai selesai
3. Tanyakan isi lagu tersebut
4. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah
mendengarkan lagu tersebut.
5. Ulangi no. 1 – 4 sampai beberapa lagu yang sejenis selesai didengarkan.

Fase Terminasi
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan klien setelah mendengarkan
musik.
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada klien
3. Pemimpin TAK memintak klien untuk mencoba mendengarkan musik yang
lain dan mendiskusikannya dengan orang lain dalam kehidupan sehari –
harinya.
 Kontrak yang akan dating :
- waktu :
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : senam kesegaran jasmani
 Hasil yang diharapkan :
75 % klien mampu :
1. Menyebutkan isi lagu yang didengarkan
2. Menyebutkan perasaannya setelah mendengarkan lagu.

8
Lampiran 5.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
PENYALURAN ENERGI

 Jenis kegiatan : senam kesegaran jasmani


 Kriteria klien :
1. Klien perilaku kekerasan yang telah dapat mengekspresikan marahnya
secara konstruktif.
2. Klien menarik diri yang telah dapat berhubungan dengan orang lain secara
bertahap.
3. Klien sehat secara fisik
 Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Peluit

Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : melakukan senam kesegaran bersama
 Tujuan aktivitas : klien dapat melakukan gerakan senam untuk menyalurkan
energinya.
 Aturan main :
1. Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil, harus seijin pimpinan TAK

Fase Kerja
1. Atur posisi pasien dalam barisan
2. Hidupkan kaset
3. Motivasi klien untuk mengikuti gerakan senam seperti yang dicontohkan
instruktur senam

Fase Terminasi
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan klien setelah mendengarkan
musik.
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada klien
3. Pemimpin TAK meminta klien untuk mencoba melakukan senam secara
teratur setiap hari.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu :
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendiskusikan tentang bunga
 Hasil yang diharapkan :
75 % klien mampu :
1. Mengikuti senam dari awal sampai akhir
2. Menyebutkan perasaannya setelah mengikuti senam

9
Lampiran 6.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
ORIENTASI REALITA

 Jenis kegiatan : mendiskusikan tentang bunga


 Kriteria klien :
1. Klien halusinasi yang telah dapat mengntrol halusinasinya.
2. Klien waham yang telah dapat berorientasi kepada realita.
3. Klien sehat secara fisik
 Alat/media :
Beberapa tangkai bunga dengan bermacam – macam warna cerah lengkap
dengan daunnya

Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendiskusikan bunga yang dilihat secara tepat.
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan bunga yang dilihat secara tepat.
 Aturan main :
1. Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil, harus seijin pimpinan TAK

Fase Kerja
1. Perlihatkan setangkai bunga kepada klien
2. Motivasi klien untuk menyebutkan warna bunga, wana daun, jumlah kelopak
bunga, jumlah daun yang dilihat
3. Berikan pujian bila klien dapat menyebutkan secara tepat
4. Ulangi no. 1 – 3 sampai semua bunga habis didiskusikan

Fase Terminasi
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan klien setelah mendengarkan
musik.
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada klien
3. Pemimpin TAK meminta klien untuk mencoba mendiskusikan benda – benda
lain dalam kehidupan sehari – hari.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu :
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendiskusikan tentang bunga
 Hasil yang diharapkan :
75 % klien mampu menyebutkan warna bunga, warna daun, jumlah kelopak bunga
dan daun secara tepat.

10
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
SOSIALISASI (Fase I)

 Jenis kegiatan : Interaksi bebabs dengan mengoperkan Bunga


 Kriteria klien :
1. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
2. Sehat secara fisik
3. Depresi
 Alat/media :
1. Tape recorder
2. Kaset
3. Bunga Plastik
Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : jam 09.00 – 09 45. (45 menit)
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : cara memperkenalkan diri kepada orang lain
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan identitas diri sekaligus
permasalahannya
 Aturan main :
1. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
2. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.
Fase Kerja
1. Hidupkan kaset pada tape recorder
2. Edarkan bunga plastik kearah kanan klien/ berlawanan dengan
arah jarum jam
3. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang
bunga plastik mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap,
nama panggilan yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapist
sebagai contoh.
4. Tulis nama panggilan pada kerta dan tempelkan
5. Ulangi nomor 1 dan 2 sampai semua anggota mendapat giliran
6. Beri pujian untuk setiap keberhasilan klien dengan memberi tepuk
tangan.
Fase Terminasi
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya setelah
mengikuti kegiatan hari ini?”
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
3. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan sehari – harinya.
 Kontrak yang akan datang :
- Hari jumat/ senin jam 09.oo-0945selama : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- topik/kegiatan : memperkenalkan diri
 Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu mempekenalkan diri : salam, nama lengkap,nama
panggilan, asal dan hobi.

11
Lampiran 2.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
SOSIALISASI (Fase II)

 Jenis kegiatan : Mengoperkan bola


 Kriteria klien :
3. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
4. Sehat secara fisik
 Alat/media :
4. Tape recorder
5. Kaset
6. Bola tennis
Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : cara memperkenalkan diri kepada orang lain
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan jati dirinya
 Aturan main :
3. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
4. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.
Fase Kerja
12. Ttempelkan label nama masing – masing klien
13. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk berkenalan dengan orang lain
14. Hidupkan kaset pada tape recorder
15. Edarkan bola tennis berlawanan dengan araj jarum jam
16. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama panggilan
yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai oleh terapist sebagai contoh.
17. Ulangi nomor 3 sampai 5 sampai semua anggota mendapat giliran
18. Hidupkan kembali kast pada rape recorder.
19. Edarkan bola tennis
20. Pada saat tape dimatikan, minta pad klien yang memegang bola tennis untuk
memperkenalkan klien yang disebelah kanannya pada kelompok yaitu : salam,
nama lengkap, nama panggilan yang disenangi, asal, dan hobi. Dimulai oleh
terapist sebagai contoh.
21. Ulangi no. 7 sampai 9 sampai semua klien mendapat giliran.
22. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
Fase Terminasi
 Evaluasi :
a. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya setelah
mengikuti kegiatan hari ini?”
b. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota
kelompok
c. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba
mengenalkan diri pada orang lain dalam kehidupan sehari – harinya.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo

12
- topik/kegiatan : memperkenalkan diri
 Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu :
3. Mengenal satu orang klien lain dengan cara : memberi salam,nama
lengkap,nama panggilan, asal dan hobi.
4. Memperkenalkan satu orang klien kepada kelompok dengan cara : menyebutkan
nama lengkapnya, nama panggilan, asal dan hobi.

Lampiran 3.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
SOSIALISASI (Fase III)

 Jenis kegiatan : Mengoperkan bola


 Kriteria klien :
3. Menarik diri yang sudah sampai pada tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
4. Sehat secara fisik
 Alat/media :
6. Tape recorder
7. Kaset
8. Bola tennis
9. Flipchart
10. Spidol

Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : cara berbicara dengan orang lain
 Tujuan aktivitas :
klien dapat menyampaikan dan membicarakan topik tertentu :
4. Memilih topik yang ingin dibicarakan
5. Menyampaikan topik yang ingin dibicarakan
6. Memberi pendapat tentang topik yang dipilih
 Aturan main :
3. Setiap peserta harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
4. Bila ingin ke kamar kecil harus seijin pemimpin TAK.

Fase Kerja
17. Evaluasi kemampuan yang lalu dan tugas untuk mengenalkan orang lain
18. Hidupkan kaset pada tape recorder
19. Edarkan bola tennis berlawanan dengan araj jarum jam
20. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk menyampaikan satu topik yang ingin dibicarakan.
Contoh topik : cara bicara yang baik atau cara mencari teman. Dimulai oleh
terapist sebagai contoh.
21. Ulangi nomor 2 dan 4 sampai semua anggota mendapat giliran
22. Tuliskan pada flipchart topik yang disampaikan secara berurutan
23. Hidupkan kembali kaset pada rape recorder.

13
24. Edarkan bola tennis
25. Pada saat tape dimatikan, minta pada klien yang memegang bola tennis untuk
menyampaikan suatu topik yang disukai.
26. Ulangi no. 7 sampai 9 sampai semua klien mendapat giliran.
27. Pemimpin TAK membantu menetapkan topik yang paling banyak dipilih
28. Hidupkan lagi kaset
29. Edarkan bola tennis
30. Pada saat tape dimatikan, minta pada klien yang memegang bola tennis untuk
menyampaikan suatu topik yang disukai.
31. Ulangi no. 12 sampai 14 sampai semua klien mendapat giliran.
32. Beri pujian untuk tiap keberhasilan klien dengan bertepuk tangan

Fase Terminasi
 Evaluasi :
4. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan anggota kelompok setelah
memperkenalkan diri. Contoh : “Bagaimana perasaannya setelah mengikuti
kegiatan hari ini?”
5. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada anggota kelompok
6. Pemimpin TAK meminta anggota kelompok untuk mencoba bercakap – cakap
tentang topik tertentu dengan orang lain dalam kehidupan sehari – harinya.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- topik/kegiatan : memperkenalkan diri
 Hasil yang diharapkan :
75 % anggota kelompok mampu :
3. Memilih topik yang akan dibicarakan
4. Memberi pendapat atas topik yang dipilih.

Lampiran 4.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
STIMULASI SENSORI

 Jenis kegiatan : mendengarkan musik


 Kriteria klien :
4. Klien menarik diri yang telah berhubungan dengan orang lain secara bertahap
5. Klien depresi
6. Klien sehat secara fisik
 Alat/media :
3. Tape recorder
4. Kaset dengan musik yang riang

Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendengarkan musik

14
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan kembali isi lagu yang didengarkan dan
meyebutkan perasaannya setelah mendengarkan lagu itu.
 Aturan main :
3. Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
4. Bila ingin ke kamar kecil, harus seijin pimpinan TAK

Fase Kerja
6. Hidupkan kaset
7. Beri kesempatan kepada klien untuk mendengarkan musik sampai selesai
8. Tanyakan isi lagu tersebut
9. Beri kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah
mendengarkan lagu tersebut.
10. Ulangi no. 1 – 4 sampai beberapa lagu yang sejenis selesai didengarkan.

Fase Terminasi
 Evaluasi :
1. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan klien setelah mendengarkan
musik.
2. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada klien
3. Pemimpin TAK memintak klien untuk mencoba mendengarkan musik yang
lain dan mendiskusikannya dengan orang lain dalam kehidupan sehari –
harinya.
 Kontrak yang akan dating :
- waktu :
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : senam kesegaran jasmani
 Hasil yang diharapkan :
75 % klien mampu :
3. Menyebutkan isi lagu yang didengarkan
4. Menyebutkan perasaannya setelah mendengarkan lagu.

Lampiran 5.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
PENYALURAN ENERGI

 Jenis kegiatan : senam kesegaran jasmani


 Kriteria klien :
1. Klien perilaku kekerasan yang telah dapat mengekspresikan marahnya
secara konstruktif.
2. Klien menarik diri yang telah dapat berhubungan dengan orang lain secara
bertahap.
3. Klien sehat secara fisik
 Alat/media :
4. Tape recorder
5. Kaset
6. Peluit

Fase Orientasi
 Salam terapeutik

15
 Kontrak :
- waktu : 45 menit
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : melakukan senam kesegaran bersama
 Tujuan aktivitas : klien dapat melakukan gerakan senam untuk menyalurkan
energinya.
 Aturan main :
3. Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
4. Bila ingin ke kamar kecil, harus seijin pimpinan TAK

Fase Kerja
4. Atur posisi pasien dalam barisan
5. Hidupkan kaset
6. Motivasi klien untuk mengikuti gerakan senam seperti yang dicontohkan
instruktur senam

Fase Terminasi
 Evaluasi :
4. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan klien setelah mendengarkan
musik.
5. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada klien
6. Pemimpin TAK meminta klien untuk mencoba melakukan senam secara
teratur setiap hari.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu :
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendiskusikan tentang bunga
 Hasil yang diharapkan :
75 % klien mampu :
3. Mengikuti senam dari awal sampai akhir
4. Menyebutkan perasaannya setelah mengikuti senam

Lampiran 6.
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) :
ORIENTASI REALITA

 Jenis kegiatan : mendiskusikan tentang bunga


 Kriteria klien :
1. Klien halusinasi yang telah dapat mengntrol halusinasinya.
2. Klien waham yang telah dapat berorientasi kepada realita.
3. Klien sehat secara fisik
 Alat/media :
Beberapa tangkai bunga dengan bermacam – macam warna cerah lengkap
dengan daunnya

Fase Orientasi
 Salam terapeutik
 Kontrak :
- waktu : 45 menit

16
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendiskusikan bunga yang dilihat secara tepat.
 Tujuan aktivitas : klien dapat menyebutkan bunga yang dilihat secara tepat.
 Aturan main :
3. Setiap klien harus mengikuti permainan dari awal sampai dengan akhir
4. Bila ingin ke kamar kecil, harus seijin pimpinan TAK

Fase Kerja
5. Perlihatkan setangkai bunga kepada klien
6. Motivasi klien untuk menyebutkan warna bunga, wana daun, jumlah kelopak
bunga, jumlah daun yang dilihat
7. Berikan pujian bila klien dapat menyebutkan secara tepat
8. Ulangi no. 1 – 3 sampai semua bunga habis didiskusikan

Fase Terminasi
 Evaluasi :
3. Pemimpin TAK mengeksplorasikan perasaan klien setelah mendengarkan
musik.
4. Pemimpin TAK memberikan umpan balik positif pada klien
5. Pemimpin TAK meminta klien untuk mencoba mendiskusikan benda – benda
lain dalam kehidupan sehari – hari.
 Kontrak yang akan datang :
- waktu :
- tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo
- Topik : mendiskusikan tentang bunga
 Hasil yang diharapkan :
75 % klien mampu menyebutkan warna bunga, warna daun, jumlah kelopak bunga
dan daun secara tepat.

17

You might also like