You are on page 1of 10

D

alam era Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management),


keberhasilan suatu organisasi baik laba maupun nirlaba Best Practices Kepala Sekolah
(termasuk institusi sekolah) sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam memproduksi, memupuk, mengembangkan, PENGALAMAN
menyebarluaskan, dan memperbaharui pengetahuannya. Hasil
penelitian Nonaka dan Takeuchi di Jepang membuktikan bahwa KEBERHASILAN
pengetahuan yang bersifat implisit (tacit knowledge) yang bersumber SEKOLAH DALAM
dari pengalaman, lebih banyak dibanding pengetahuan eksplisit
(explicit knowledge) yang berupa dokumen, buku-buku, pedoman PROGRAM MAGANG
kerja, dan sebagainya. Proses Manajemen Pengetahuan akan berjalan
efektif ketika tacit knowledge dapat diubah sebanyak-banyaknya
KE LUAR NEGERI
menjadi explicit knowledge. Kegiatan Konferensi Best Practices Kepala
Sekolah yang diangkat dalam buku ini, pada hakikatnya merupakan
langkah perwujudan Manajemen Pengetahuan dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi pengetahuan eksplisit di bidang
kepemimpinan kepala sekolah. Drs. Armedi,
Dalam konferensi ini diangkat 10 tema, yaitu Perjuangan menjadi Kepala SMK Negeri 57 Jakarta
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional; Pengalaman sebagai kepala
sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional; Pengalaman Drs. Ade Sopiali, MM,
mendampingi sekolah mitra di daerah tertinggal; Pengalaman Kepala SMK Negeri 1 Jepara
membangun kerja sama dengan sekolah di luar negeri; Pengalaman
mengelola Boarding School; Pengalaman sebagai sekolah pemenang
Drs. Aruji Siswanto,
olimpiade internasional; Pengalaman melaksanakan inovasi
pembelajaran; Pengalaman sekolah dalam program magang ke luar
Pelaksana Harian (PLH)
negeri; Pengalaman mengelola sekolah pascabencana alam, bencana SMKN 4 Jogjakarta
sosial, daerah perbatasan antar negara, daerah terpencil, daerah
tertinggal; dan Pengalaman mengelola sekolah Indonesia di Luar Dra. Priskhilla Marbingah, MM,
Negeri. SMK Negeri 27 Jakarta
Konferensi ini merupakan sinergi hasil kegiatan di lingkungan
Direktorat Tenaga Kependidikan. Semoga pengalaman dari para
kepala sekolah ini dapat menjadi bahan masukan bagi para kepala
sekolah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya.

Dr. Abi Sujak,


Ketua Penyelenggara Konferensi Nasional DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Best Practices Kepala Sekolah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Tenaga Kependidikan
2008
D
alam era Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management),
keberhasilan suatu organisasi baik laba maupun nirlaba Best Practices Kepala Sekolah
(termasuk institusi sekolah) sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam memproduksi, memupuk, mengembangkan, PENGALAMAN
menyebarluaskan, dan memperbaharui pengetahuannya. Hasil
penelitian Nonaka dan Takeuchi di Jepang membuktikan bahwa
MENGELOLA SEKOLAH
pengetahuan yang bersifat implisit (tacit knowledge) yang bersumber PASCABENCANA ALAM,
dari pengalaman, lebih banyak dibanding pengetahuan eksplisit BENCANA SOSIAL,
(explicit knowledge) yang berupa dokumen, buku-buku, pedoman
kerja, dan sebagainya. Proses Manajemen Pengetahuan akan berjalan
DAERAH PERBATASAN,
efektif ketika tacit knowledge dapat diubah sebanyak-banyaknya DAERAH TERPENCIL
menjadi explicit knowledge. Kegiatan Konferensi Best Practices Kepala
Sekolah yang diangkat dalam buku ini, pada hakikatnya merupakan
DAN DAERAH
langkah perwujudan Manajemen Pengetahuan dengan tujuan TERTINGGAL
untuk meningkatkan produksi pengetahuan eksplisit di bidang
kepemimpinan kepala sekolah.
Dalam konferensi ini diangkat 10 tema, yaitu Perjuangan menjadi Dra Betty Putranti,
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional; Pengalaman sebagai kepala Kepala SMAN 1 Singkawang
sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional; Pengalaman Kalimantan Barat
mendampingi sekolah mitra di daerah tertinggal; Pengalaman
membangun kerja sama dengan sekolah di luar negeri; Pengalaman Drs. H. Sutarja,
mengelola Boarding School; Pengalaman sebagai sekolah pemenang
Kepala SMA Negeri 1
olimpiade internasional; Pengalaman melaksanakan inovasi
pembelajaran; Pengalaman sekolah dalam program magang ke luar
Cawas Klaten
negeri; Pengalaman mengelola sekolah pascabencana alam, bencana
sosial, daerah perbatasan antar negara, daerah terpencil, daerah Makmur Lingga, SPd, MPd,
tertinggal; dan Pengalaman mengelola sekolah Indonesia di Luar Kepala SMKN 2 Langsa
Negeri. Nangroe Aceh Darussalam
Konferensi ini merupakan sinergi hasil kegiatan di lingkungan
Direktorat Tenaga Kependidikan. Semoga pengalaman dari para
kepala sekolah ini dapat menjadi bahan masukan bagi para kepala
sekolah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya.

Dr. Abi Sujak,


Ketua Penyelenggara Konferensi Nasional DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Best Practices Kepala Sekolah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Tenaga Kependidikan
2008
D
alam era Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management),
keberhasilan suatu organisasi baik laba maupun nirlaba Best Practices Kepala Sekolah
(termasuk institusi sekolah) sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam memproduksi, memupuk, mengembangkan, PENGALAMAN
menyebarluaskan, dan memperbaharui pengetahuannya. Hasil
penelitian Nonaka dan Takeuchi di Jepang membuktikan bahwa MENDAMPINGI
pengetahuan yang bersifat implisit (tacit knowledge) yang bersumber SEKOLAH MITRA
dari pengalaman, lebih banyak dibanding pengetahuan eksplisit
(explicit knowledge) yang berupa dokumen, buku-buku, pedoman DI DAERAH
kerja, dan sebagainya. Proses Manajemen Pengetahuan akan berjalan
efektif ketika tacit knowledge dapat diubah sebanyak-banyaknya
TERTINGGAL
menjadi explicit knowledge. Kegiatan Konferensi Best Practices Kepala
Sekolah yang diangkat dalam buku ini, pada hakikatnya merupakan
langkah perwujudan Manajemen Pengetahuan dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi pengetahuan eksplisit di bidang
kepemimpinan kepala sekolah.
Dalam konferensi ini diangkat 10 tema, yaitu Perjuangan menjadi
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional; Pengalaman sebagai kepala
sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional; Pengalaman
mendampingi sekolah mitra di daerah tertinggal; Pengalaman Puji Syamsuri MPd.
membangun kerja sama dengan sekolah di luar negeri; Pengalaman Kepala SD 034 Samarinda Kaltim
mengelola Boarding School; Pengalaman sebagai sekolah pemenang
olimpiade internasional; Pengalaman melaksanakan inovasi
pembelajaran; Pengalaman sekolah dalam program magang ke luar
Drs. Tri Suharno,
negeri; Pengalaman mengelola sekolah pascabencana alam, bencana Kepala SMA 3 Malang
sosial, daerah perbatasan antar negara, daerah terpencil, daerah
tertinggal; dan Pengalaman mengelola sekolah Indonesia di Luar Drs. Edy Pudiyanto, MPd,
Negeri. Kepala SMA Negeri 4 Surakarta
Konferensi ini merupakan sinergi hasil kegiatan di lingkungan
Direktorat Tenaga Kependidikan. Semoga pengalaman dari para
kepala sekolah ini dapat menjadi bahan masukan bagi para kepala
sekolah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya.

Dr. Abi Sujak,


Ketua Penyelenggara Konferensi Nasional DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Best Practices Kepala Sekolah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Tenaga Kependidikan
2008
D
alam era Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management),
keberhasilan suatu organisasi baik laba maupun nirlaba Best Practices Kepala Sekolah
(termasuk institusi sekolah) sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam memproduksi, memupuk, mengembangkan, PENGALAMAN
menyebarluaskan, dan memperbaharui pengetahuannya. Hasil
penelitian Nonaka dan Takeuchi di Jepang membuktikan bahwa SEBAGAI SEKOLAH
pengetahuan yang bersifat implisit (tacit knowledge) yang bersumber PEMENANG
dari pengalaman, lebih banyak dibanding pengetahuan eksplisit
(explicit knowledge) yang berupa dokumen, buku-buku, pedoman OLIMPIADE
kerja, dan sebagainya. Proses Manajemen Pengetahuan akan berjalan
efektif ketika tacit knowledge dapat diubah sebanyak-banyaknya
INTERNASIONAL
menjadi explicit knowledge. Kegiatan Konferensi Best Practices Kepala
Sekolah yang diangkat dalam buku ini, pada hakikatnya merupakan
langkah perwujudan Manajemen Pengetahuan dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi pengetahuan eksplisit di bidang
kepemimpinan kepala sekolah.
Dalam konferensi ini diangkat 10 tema, yaitu Perjuangan menjadi
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional; Pengalaman sebagai kepala
sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional; Pengalaman Emmy Gani, BSc
mendampingi sekolah mitra di daerah tertinggal; Pengalaman Kepala SMA Sutomo 1 Medan
membangun kerja sama dengan sekolah di luar negeri; Pengalaman
mengelola Boarding School; Pengalaman sebagai sekolah pemenang
Brigjen (Purn) Djuwari S
olimpiade internasional; Pengalaman melaksanakan inovasi
pembelajaran; Pengalaman sekolah dalam program magang ke luar
Kepala SMA Taruna Nusantara
negeri; Pengalaman mengelola sekolah pascabencana alam, bencana Magelang
sosial, daerah perbatasan antar negara, daerah terpencil, daerah
tertinggal; dan Pengalaman mengelola sekolah Indonesia di Luar Drs I Wayan Rika
Negeri. Kepala SMA 4 Denpasar
Konferensi ini merupakan sinergi hasil kegiatan di lingkungan
Direktorat Tenaga Kependidikan. Semoga pengalaman dari para
kepala sekolah ini dapat menjadi bahan masukan bagi para kepala
sekolah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya.

Dr. Abi Sujak,


Ketua Penyelenggara Konferensi Nasional DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Best Practices Kepala Sekolah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Tenaga Kependidikan
2008
D
alam era Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management),
keberhasilan suatu organisasi baik laba maupun nirlaba Best Practices Kepala Sekolah
(termasuk institusi sekolah) sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam memproduksi, memupuk, mengembangkan, PENGALAMAN
menyebarluaskan, dan memperbaharui pengetahuannya. Hasil
penelitian Nonaka dan Takeuchi di Jepang membuktikan bahwa MEMBANGUN
pengetahuan yang bersifat implisit (tacit knowledge) yang bersumber KERJASAMA
dari pengalaman, lebih banyak dibanding pengetahuan eksplisit
(explicit knowledge) yang berupa dokumen, buku-buku, pedoman DENGAN SEKOLAH
kerja, dan sebagainya. Proses Manajemen Pengetahuan akan berjalan
efektif ketika tacit knowledge dapat diubah sebanyak-banyaknya
LUAR NEGERI
menjadi explicit knowledge. Kegiatan Konferensi Best Practices Kepala
Sekolah yang diangkat dalam buku ini, pada hakikatnya merupakan
langkah perwujudan Manajemen Pengetahuan dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi pengetahuan eksplisit di bidang
kepemimpinan kepala sekolah.
Dalam konferensi ini diangkat 10 tema, yaitu Perjuangan menjadi
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional; Pengalaman sebagai kepala Drs. Agus Triyanto, M.MPd,
sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional; Pengalaman Kepala SMPN 1 Purbalingga
mendampingi sekolah mitra di daerah tertinggal; Pengalaman
membangun kerja sama dengan sekolah di luar negeri; Pengalaman Makmur Lingga, SPd, M.Pd,
mengelola Boarding School; Pengalaman sebagai sekolah pemenang
Kepala SMK Negeri 2 Langsa
olimpiade internasional; Pengalaman melaksanakan inovasi
pembelajaran; Pengalaman sekolah dalam program magang ke luar
negeri; Pengalaman mengelola sekolah pascabencana alam, bencana Drs. Marihot Sitorus,
sosial, daerah perbatasan antar negara, daerah terpencil, daerah Vice Principal Administration
tertinggal; dan Pengalaman mengelola sekolah Indonesia di Luar Raffles International
Negeri. Christian School
Konferensi ini merupakan sinergi hasil kegiatan di lingkungan
Direktorat Tenaga Kependidikan. Semoga pengalaman dari para
kepala sekolah ini dapat menjadi bahan masukan bagi para kepala
sekolah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya.

Dr. Abi Sujak,


Ketua Penyelenggara Konferensi Nasional DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Best Practices Kepala Sekolah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Tenaga Kependidikan
2008
D
alam era Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management),
keberhasilan suatu organisasi baik laba maupun nirlaba Best Practices Kepala Sekolah
(termasuk institusi sekolah) sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam memproduksi, memupuk, mengembangkan, PENGALAMAN
menyebarluaskan, dan memperbaharui pengetahuannya. Hasil
penelitian Nonaka dan Takeuchi di Jepang membuktikan bahwa MENGELOLA
pengetahuan yang bersifat implisit (tacit knowledge) yang bersumber BOARDING
dari pengalaman, lebih banyak dibanding pengetahuan eksplisit
(explicit knowledge) yang berupa dokumen, buku-buku, pedoman SCHOOL
kerja, dan sebagainya. Proses Manajemen Pengetahuan akan berjalan
efektif ketika tacit knowledge dapat diubah sebanyak-banyaknya
menjadi explicit knowledge. Kegiatan Konferensi Best Practices Kepala
Sekolah yang diangkat dalam buku ini, pada hakikatnya merupakan
langkah perwujudan Manajemen Pengetahuan dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi pengetahuan eksplisit di bidang
kepemimpinan kepala sekolah.
Dalam konferensi ini diangkat 10 tema, yaitu Perjuangan menjadi
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional; Pengalaman sebagai kepala
sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional; Pengalaman Ir. Mohamad Aspiyak, M.Pd.I,
mendampingi sekolah mitra di daerah tertinggal; Pengalaman Kepala SMA Darul Ulum 2 Jombang
membangun kerja sama dengan sekolah di luar negeri; Pengalaman
mengelola Boarding School; Pengalaman sebagai sekolah pemenang
Drs. H Nuryana Saepudin, MSi,
olimpiade internasional; Pengalaman melaksanakan inovasi
pembelajaran; Pengalaman sekolah dalam program magang ke luar
Kepala SMA Terpadu
negeri; Pengalaman mengelola sekolah pascabencana alam, bencana Krida Nusantara
sosial, daerah perbatasan antar negara, daerah terpencil, daerah
tertinggal; dan Pengalaman mengelola sekolah Indonesia di Luar Andri Nurcahyani, SPd,
Negeri. Kepala SMA Madania Bogor
Konferensi ini merupakan sinergi hasil kegiatan di lingkungan
Direktorat Tenaga Kependidikan. Semoga pengalaman dari para
kepala sekolah ini dapat menjadi bahan masukan bagi para kepala
sekolah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya.

Dr. Abi Sujak,


Ketua Penyelenggara Konferensi Nasional DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Best Practices Kepala Sekolah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Tenaga Kependidikan
2008
D
alam era Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management),
keberhasilan suatu organisasi baik laba maupun nirlaba Best Practices Kepala Sekolah
(termasuk institusi sekolah) sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam memproduksi, memupuk, mengembangkan, PENGALAMAN
menyebarluaskan, dan memperbaharui pengetahuannya. Hasil
penelitian Nonaka dan Takeuchi di Jepang membuktikan bahwa MENGELOLA
pengetahuan yang bersifat implisit (tacit knowledge) yang bersumber SEKOLAH
dari pengalaman, lebih banyak dibanding pengetahuan eksplisit
(explicit knowledge) yang berupa dokumen, buku-buku, pedoman INDONESIA
kerja, dan sebagainya. Proses Manajemen Pengetahuan akan berjalan
efektif ketika tacit knowledge dapat diubah sebanyak-banyaknya
di LUAR NEGERI
menjadi explicit knowledge. Kegiatan Konferensi Best Practices Kepala
Sekolah yang diangkat dalam buku ini, pada hakikatnya merupakan
langkah perwujudan Manajemen Pengetahuan dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi pengetahuan eksplisit di bidang
kepemimpinan kepala sekolah.
Dalam konferensi ini diangkat 10 tema, yaitu Perjuangan menjadi Wahono, S.Pd, Dipl. TESOL, M.Si
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional; Pengalaman sebagai kepala Kepala Sekolah Indonesia
sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional; Pengalaman Yangon (2003-2006)
mendampingi sekolah mitra di daerah tertinggal; Pengalaman
membangun kerja sama dengan sekolah di luar negeri; Pengalaman Drs. H. Agustinus Suharto, MPd
mengelola Boarding School; Pengalaman sebagai sekolah pemenang
Kepala Sekolah Indonesia
olimpiade internasional; Pengalaman melaksanakan inovasi
pembelajaran; Pengalaman sekolah dalam program magang ke luar
Davao City (2003-2006)
negeri; Pengalaman mengelola sekolah pascabencana alam, bencana
sosial, daerah perbatasan antar negara, daerah terpencil, daerah Drs. Saidan
tertinggal; dan Pengalaman mengelola sekolah Indonesia di Luar Kepala Sekolah Indonesia
Negeri. Netherland
Konferensi ini merupakan sinergi hasil kegiatan di lingkungan
Direktorat Tenaga Kependidikan. Semoga pengalaman dari para
kepala sekolah ini dapat menjadi bahan masukan bagi para kepala
sekolah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya.

Dr. Abi Sujak,


Ketua Penyelenggara Konferensi Nasional DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Best Practices Kepala Sekolah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Tenaga Kependidikan
2008
D
alam era Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management),
keberhasilan suatu organisasi baik laba maupun nirlaba Best Practices Kepala Sekolah
(termasuk institusi sekolah) sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam memproduksi, memupuk, mengembangkan, PENGALAMAN
menyebarluaskan, dan memperbaharui pengetahuannya. Hasil
penelitian Nonaka dan Takeuchi di Jepang membuktikan bahwa MELAKSANAKAN
pengetahuan yang bersifat implisit (tacit knowledge) yang bersumber PEMBELAJARAN
dari pengalaman, lebih banyak dibanding pengetahuan eksplisit
(explicit knowledge) yang berupa dokumen, buku-buku, pedoman INOVATIF
kerja, dan sebagainya. Proses Manajemen Pengetahuan akan berjalan
efektif ketika tacit knowledge dapat diubah sebanyak-banyaknya
menjadi explicit knowledge. Kegiatan Konferensi Best Practices Kepala
Sekolah yang diangkat dalam buku ini, pada hakikatnya merupakan
langkah perwujudan Manajemen Pengetahuan dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi pengetahuan eksplisit di bidang
kepemimpinan kepala sekolah. Muharani Meisarah, SPd,
Dalam konferensi ini diangkat 10 tema, yaitu Perjuangan menjadi Kepala Sekolah Mutiara Bunda
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional; Pengalaman sebagai kepala Bandung
sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional; Pengalaman
mendampingi sekolah mitra di daerah tertinggal; Pengalaman Novi Hardian, SSi,
membangun kerja sama dengan sekolah di luar negeri; Pengalaman Kepala Sekolah Alam, Jakarta
mengelola Boarding School; Pengalaman sebagai sekolah pemenang
(Ir. Tri Puji Hindarsih,
olimpiade internasional; Pengalaman melaksanakan inovasi
pembelajaran; Pengalaman sekolah dalam program magang ke luar
Litbang Sekolah Alam, Jakarta)
negeri; Pengalaman mengelola sekolah pascabencana alam, bencana
sosial, daerah perbatasan antar negara, daerah terpencil, daerah Misbah Fitrianto, SPd, MM,
tertinggal; dan Pengalaman mengelola sekolah Indonesia di Luar Direktur Eksekutif
Negeri. Sekolah Rakyat Indonesia
Konferensi ini merupakan sinergi hasil kegiatan di lingkungan
Direktorat Tenaga Kependidikan. Semoga pengalaman dari para
kepala sekolah ini dapat menjadi bahan masukan bagi para kepala
sekolah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya.

Dr. Abi Sujak,


Ketua Penyelenggara Konferensi Nasional DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Best Practices Kepala Sekolah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Tenaga Kependidikan
2008
D
alam era Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management),
keberhasilan suatu organisasi baik laba maupun nirlaba Best Practices Kepala Sekolah
(termasuk institusi sekolah) sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam memproduksi, memupuk, mengembangkan, PERJUANGAN
menyebarluaskan, dan memperbaharui pengetahuannya. Hasil
penelitian Nonaka dan Takeuchi di Jepang membuktikan bahwa MENJADI SEKOLAH
pengetahuan yang bersifat implisit (tacit knowledge) yang bersumber BERTARAF
dari pengalaman, lebih banyak dibanding pengetahuan eksplisit
(explicit knowledge) yang berupa dokumen, buku-buku, pedoman INTERNASIONAL
kerja, dan sebagainya. Proses Manajemen Pengetahuan akan berjalan
efektif ketika tacit knowledge dapat diubah sebanyak-banyaknya
menjadi explicit knowledge. Kegiatan Konferensi Best Practices Kepala
Sekolah yang diangkat dalam buku ini, pada hakikatnya merupakan
langkah perwujudan Manajemen Pengetahuan dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi pengetahuan eksplisit di bidang
kepemimpinan kepala sekolah. Budiman, M.Si,
Dalam konferensi ini diangkat 10 tema, yaitu Perjuangan menjadi Kepala SMA Jubilee Jakarta
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional; Pengalaman sebagai kepala
sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional; Pengalaman Drs. Asyikin,
mendampingi sekolah mitra di daerah tertinggal; Pengalaman mantan Kepala SMAN 70 Jakarta
membangun kerja sama dengan sekolah di luar negeri; Pengalaman
mengelola Boarding School; Pengalaman sebagai sekolah pemenang
Drs. Djoko Basuki,
olimpiade internasional; Pengalaman melaksanakan inovasi
pembelajaran; Pengalaman sekolah dalam program magang ke luar
Kepala SMP Negeri 2 Klaten,
negeri; Pengalaman mengelola sekolah pascabencana alam, bencana Jawa Tengah
sosial, daerah perbatasan antar negara, daerah terpencil, daerah
tertinggal; dan Pengalaman mengelola sekolah Indonesia di Luar Drs. Agus Suherman, M.Pd,
Negeri. Kepala SMA Negeri 1 Kota Bogor
Konferensi ini merupakan sinergi hasil kegiatan di lingkungan
Direktorat Tenaga Kependidikan. Semoga pengalaman dari para
kepala sekolah ini dapat menjadi bahan masukan bagi para kepala
sekolah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya.

Dr. Abi Sujak,


Ketua Penyelenggara Konferensi Nasional DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Best Practices Kepala Sekolah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Tenaga Kependidikan
2008
D
alam era Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management),
keberhasilan suatu organisasi baik laba maupun nirlaba Best Practices Kepala Sekolah
(termasuk institusi sekolah) sangat ditentukan oleh
kemampuannya dalam memproduksi, memupuk, mengembangkan, ­ ENGALAMAN
P
menyebarluaskan, dan memperbaharui pengetahuannya. Hasil
penelitian Nonaka dan Takeuchi di Jepang membuktikan bahwa SEBAGAI KEPALA
pengetahuan yang bersifat implisit (tacit knowledge) yang bersumber SEKOLAH
dari pengalaman, lebih banyak dibanding pengetahuan eksplisit
(explicit knowledge) yang berupa dokumen, buku-buku, pedoman BERPRESTASI
kerja, dan sebagainya. Proses Manajemen Pengetahuan akan berjalan
efektif ketika tacit knowledge dapat diubah sebanyak-banyaknya
TINGKAT NASIONAL
menjadi explicit knowledge. Kegiatan Konferensi Best Practices Kepala
Sekolah yang diangkat dalam buku ini, pada hakikatnya merupakan
langkah perwujudan Manajemen Pengetahuan dengan tujuan
untuk meningkatkan produksi pengetahuan eksplisit di bidang
kepemimpinan kepala sekolah. Drs. Sunarto, M.Pd,
Dalam konferensi ini diangkat 10 tema, yaitu Perjuangan menjadi Kepala SMP Negeri 2 Boyolali,
Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional; Pengalaman sebagai kepala Jawa Tengah
sekolah berprestasi dan berdedikasi tingkat nasional; Pengalaman
mendampingi sekolah mitra di daerah tertinggal; Pengalaman Drs. Pipip Rosida,
membangun kerja sama dengan sekolah di luar negeri; Pengalaman Kepala SD Negeri 3 Sukadamai,
mengelola Boarding School; Pengalaman sebagai sekolah pemenang
Kota Bogor, Jawa Barat
olimpiade internasional; Pengalaman melaksanakan inovasi
pembelajaran; Pengalaman sekolah dalam program magang ke luar
negeri; Pengalaman mengelola sekolah pascabencana alam, bencana Drs. Syamsumin, S.Ag,
sosial, daerah perbatasan antar negara, daerah terpencil, daerah Kepala SD Negeri 10
tertinggal; dan Pengalaman mengelola sekolah Indonesia di Luar Kota Pangkalpinang,
Negeri. Provinsi Bangka Belitung
Konferensi ini merupakan sinergi hasil kegiatan di lingkungan
Direktorat Tenaga Kependidikan. Semoga pengalaman dari para
kepala sekolah ini dapat menjadi bahan masukan bagi para kepala
sekolah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di sekolah yang
dipimpinnya.

Dr. Abi Sujak,


Ketua Penyelenggara Konferensi Nasional DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
Best Practices Kepala Sekolah Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Direktorat Tenaga Kependidikan
2008

You might also like